Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PENYUSUNAN

LAPORAN SURVEI LAPANGAN


PERIODE JANUARI 2020

PWK 3334
PERENCANAAN PARIWISATA

JURUSAN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN 2020
A. Panduan Umum
1. Penyusunan laporan survei lapangan dilakukan secara individu atau
perorangan
2. Masing – masing mahasiswa akan mengkaji dan membahas 1 (satu) objek
wisata yang dikunjungi selama di DI Yogyakarta
3. Pembagian objek wisata akan diumumkan pada tanggal 11 Januari 2020, maka
seluruh mahasiswa wajib mengamati objek yang dikunjungi
4. Amati setiap objek wisata, kumpulkan data berupa foto, peta atau informasi
lainnya terkait objek tersebut
5. Tugas akan dikumpulkan pada tanggal 14 Januari 2020 pukul 10.00 WITA
6. Asistensi dijadwalkan pada tanggal 13 Januari 2020 pada pukul 09.00 WITA,
tidak diperkenankan asistensi di luar jadwal tersebut
7. Laporan lengkap dikumpul beserta lembar asistensi.
B. Panduan Penulisan
1. Panduan penulisan tersedia pada link berikut
2. Gunakan tanpa merubah template yang telah tersedia
3. Ukuran Kertas HVS 70 gram dengan ukuran A4 dan berwarna putih
4. Untuk sampul luar menggunakan sampul cover putih (tebal)
5. Pengetikan naskah harus dengan margin : Pinggir atas : 4 cm Pinggir kiri : 4
cm Pinggir bawah : 3 cm Pinggir kanan : 3 cm
6. Pengetikan hanya dilakukan dengan New Times Roman ukuran font 12 pt
7. Cetakan huruf berwarna hitam
8. Laporan yang tidak sesuai dengan pedoman akan dikembalikan kepada
mahasiswa bersangkutan untuk direvisi seperlunya
9. Penomoran Halaman
- Bagian awal Laporan mulai dari halaman judul sampai ke kata pengantar
diberi nomor dengan angka romawi kecil (i, ii..) yang diletakkan di bagian
bawah simetris (buttom centre) dari batas tepi kiri dan kanan.
- Bagian isi hingga bagian akhir, mulai dari pendahuluan (bagian isi) sampai
dengan bagian akhir diberi nomor halaman dengan angka Arab (1, 2..)
secara berlanjut
- Nomor halaman ditempatkan dibagian tengah bawah.
10. Bahasa
- Bahasa yang dipakai ialah bahasa akademis atau bahasa formal yakni
Bahasa Indonesia baku dengan memperhatikan kaidah Ejaan Yang telah
Disempurnakan (EYD)
- Bentuk kalimat harus menggunakan bentuk pasif. Bila dibutuhkan dapat
digunakan penunjuk diri penulis. Penunjuk diri (saya/kami) hanya dapat
digunakan pada ucapan terima kasih.
- Penggunaan kata penghubung, kata depan, pilihan kata, tanda baca, dan
teknis kebahasaan lainnya harus ditulis secara tepat.
- Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang sudah
diindonesiakan. Penggunaan istilah asing dibatasi pada hal teknis/spesifik
jika sulit ditemukan padanan katanya dalam Bahasa Indonesia, dan istilah
asing tersebut harus dicetak miring. Istilah asing dapat digunakan apabila:
a. Belum ada padanan yang tepat dalam Bahasa Indonesia.
b. Istilah itu sudah lazim digunakan pada bidang masing-masing.
c. Istilah asing ditulis dengan padanannya (penjelasannya) untuk
penulisan pertama kalinya saja.
d. Istilah asing yang penggunaannya digabung dengan imbuhan bahasa
Indonesia ditulis dengan tanda dash (-). Contoh : me-reconfirm, meng-
cancell, di-black list.
11. Laporan dijilid lakban biasa
C. Panduan Penyusunan
1. Bagian Awal
- Halaman Judul
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Gambar
2. Bagian Inti
- Bab I Pendahuluan
a. Latar Belakang
Bagian ini menceritakan latar belakang pelaksanaan kegiatan dalam
kaitan pembelajaran, perluasan wawasan mahasiswa serta pemupukan
rasa cinta keindahan alam maupun kepedulian lingkungan di kawasan
wisata yang harus dijaga dan dirawat agar selalu dapat dinikmati
keindahannya hingga masa-masa mendatang. Gunakan sumber
rujukan yang sah seperti buku, laporan, jurnal maupun website.
b. Tujuan
Pada tujuan kegiatan dituliskan tujuan yang hendak dicapai selama
mengikuti kegiatan survei lapangan
c. Manfaat
Pada manfaat kegiatan dituliskan tujuan yang hendak dicapai selama
mengikuti kegiatan survei lapangan
d. Deskripsi Kegiatan
Bagian ini mendeksripsikan tentang nama kegiatan, jadwal, lokasi,
jumlah peserta, nama pendamping, objek apa saja yang dikunjungi.
- Bab II Pembahasan
a. Kondisi Objek Wisata
1. Pada deskripsi lokasi dituliskan nama, perjalanan menuju objek,
waktu tempuh dan gambaran lokasi. Apa yang dilihat dan berkesan
dalam kunjungan ke objek tersebut.
2. Deskripsi daya tarik dipaparkan apa yang menarik dalam
kunjungan ke lokasi tersebut. Daya tarik ini dapat diteruskan
dengan memberi atau tidak memberi rekomendasi bagi calon
pengunjung lain. Rekomendasi dapat dinyatakan dalam bentuk
waktu terbaik berkunjung atau perlengkapan diri agar dapat
menikmati objek dengan sebaik mungkin.
3. Jelaskan pula pengetahuan baru apa yang diperoleh dalam
kunjungan ke lokasi tersebut. Pengetahuan baru ini dapat
diteruskan dengan memberi rekomendasi bagi calon pengunjung
lain untuk berkunjung ke objek tersebut. Rekomendasi dapat
dinyatakan dalam bentuk waktu terbaik berkunjung atau
perlengkapan diri agar dapat menikmati objek dengan sebaik
mungkin.
4. Lengkapi dengan foto dan peta
b. Pola Penataan Objek Wisata
1. Pola Sirkulasi
Pola Sirkulasi Sirkulasi menghubungkan ruang satu dengan ruang
lainnya. Selain itu sirkulasi pun dapat menghubungkan ruang yang
sudah ada atau memiliki sirkulasi sendiri.
- Liniear Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir
utama deretan ruang. Jalan dapat berbentuk lengkung atau
berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau
membentuk putaran (loop)
- Radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkembang dari sebuah
pusat bersama

- Spiral Suatu jalan tunggal menerus yang berasal dari titik pusat,
mengelilingi pusatnya dengan jarak yang berubah

- Grid terdiri atas dua pasang jalan sejajar yang saling


berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur
sangkar atau kawasan ruang segi empat

- Jaringan terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik


tertentu dalam ruang
2. Sistem Sirkulasi
Konsep sirkulasi dikembangkan untuk mempermudah wisatawan
dalam mengakses objek dan atraksi wisata pada kawasan yang
tersebar. Sirkulasi yang dibuat harus mempertimbangkan
keamanan dan kenyamanan wisatawan.
- Sirkulasi Utama jalur yang menghubungkan jalan raya utama
menuju kawasan.
- Sirkulasi primer adalah jalur yang menghubungkan ruang satu
dengan ruang lainnya. Jalur ini merupakan jalur interpretasi
untuk kegiatan wisata.
- Sirkulasi Sekunder adalah jalur yang menghubungkan objek
dan atraksi wisata yang satu dengan yang lain dalam satu ruang
wisata.
3. Pembagian Zona
- Ruang Penerimaan merupakan ruang yang berfungsi sebagai
pintu masuk menuju kawasan. Pada ruang ini dilakukan
penyambutan terhadap pengunjung kawasan.
- Ruang Transisi atau Ruang Pelayanan berfungsi sebagai ruang
pengenalan sebelum pengunjung merasakan perubahan suasana
antara areal di luar kawasan dengan di dalam kawasan. Pada
ruang ini pengunjung juga mendapat informasi mengenai
kawasan dan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Informasi
tersebut dapat disampaikan dengan papan informasi atau
dengan menyediakan pusat informasi pada ruang tersebut.
- Ruang Wisata merupakan ruang di mana semua aktifitas wisata
dilakukan.
Gambar 1. Contoh Pembagian Sistem Sirkulasi dan Zona

c. Perbandingan
Pada bagian ini dipaparkan kesamaan dan perbedaan objek yang
dikunjungi dengan objek lain yang telah dikunjungi sebelumnya di
dalam negeri atau di tempat tinggal. Dengan kemiripan yang dimiliki,
dapat dituliskan adanya potensi pengembangan daerah wisata
setempat menjadi lebih baik dan tertata agar mampu meningkatkan
tingkat kunjungan wisatawan.
- Bab III Penutup
Berisikan kesimpulan dan saran
3. Bagian Akhir
Berisikan lembar asistensi

Anda mungkin juga menyukai