Anda di halaman 1dari 2

9. RENCANA KEPERAWATAN 6.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan laboratorium
1. Perfusi jaringan tidak efektif b.d perubahan ikatan O2 dengan a. Tes penyaring, tes ini dikerjakan pada tahap awal pada setiap kasus anemia. Pemeriksaan ini meliputi pengkajian pada komponen-komponen berikut
Hb, penurunan konsentrasi Hb dalam darah ini : kadar hemoglobin, indeks eritrosit, (MCV, MCV, Dan MCHC), apusan darah tepi.
b. Pemeriksaan darah seri anemia : hitung leukosit, trombosit, laju endap darah (LED), dan hitung retikulosit.
a. Monitor adaya daerah tertentu yang hanya peka terhadap c. Pemeriksaan sumsum tulang : pemeriksaan ini memberikan informasi mengenai keadaan sytem hematopoesis.
panas/dingin tajam/tumpul d. Pemeriksaan atas indikasi : pemeriksaan ini untuk menginformasi dugaan diagnosis awal yang memiliki komponen :
 Anemia defisiensi besi
b. Monitor adanya paretese  Anemia megaloblastik
c. Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada  Anemia hemolitik
 Anemia pada leukemia akut
lesi atau laserasi 2. Pemeriksaan laboratorium nonhematologis : faal ginjal, faal endokrin, asam urat, faal hati, biakan kuman.
d. Gunakan sarung tangan untuk proteksi 3. Radiologi : torak, bone, survey, USG, atau linfangiografi
4. Pemeriksaan sitogenetik
e. Batasi gerakan pada kepala, leher, dan punggung 5. Pemeriksaan biologi molekuler (PCR = polymerase chain raction, FISH = fluorescene in situ hybridization).
f. Monitor kemampuan BAB
g. Kolaborasi pemberian analgetik
h. Monitor adanya tromboplebitis

7. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhn oksigen
a. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik dengan TD, HR, RR ANEMIA 1. Aktivitas/ istirahat: keletihan, kelemahan, malaise umum
kehilangan produktifitas penurunan semangat untuk bekerja
yang sesuai
b. Menyatakan gejala memburuknya efek dari OR &
tapi leransi terhadap latihan rendah kebutuhan untuk istirahat

menyatakan onsetnya segera dan tidur lebih banyak.

c. Warna kulit normal, hangat, & kering 2. Sirkulasi: riwayat kehilangan darah kronis , riwayat
d. Memverbalisasikan pentingnya aktivitas secara bertahap endokarditis infektif kronis.
e. Mengekspresikan pengertian pentingnyakeseimbangan 3. Nyeri/kenyamanan: lokasi nyeri terutama didaerah abdomen
latihan & istirahat dan kepala.
f. Peningkatan toleransi aktivitas 4. Pernafasan: nafas pendek pada saat istirahat maupun aktivitas.

3. Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan


a. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang
bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu
8.DIAGNOSA KEPERAWATAN
bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
b. Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak
1. Perfusi jaringan tidak efektif b.d perubahan ikatan O2 dengan Hb, penurunan konsentrasi Hb dalam darah.
merasa tercekik, irama rentang normal, tidak ada suara
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhn oksigen.
nafas abnormal)
3. Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan
c. Tanda-tanda vital dalam rentang normal (tekanan drah,
nadi, pernafasan)
5. PENATALAKSANAAN MEDIS
2. 2. ETIOLOGI

Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyabab dan mengganti darah yang hilang.
1. 1. DEFINISI
Penatalaksanaan anemia berdasarkan penyebabnya : Anemia adalah penurunan kadar Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri (disease entity), tetapi
merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar (underlying disease). Pada
hemoglobin (Hb), hematokrit atau hitung dasarnya anemia disebabkan oleh : 1. Gangguan pembentukan eritrosit oleh
1. Anemia Aplastik sumsum tulang belakang, 2. Kehilangan darah keluar tubuh, 3. Proses
Dengan transplantasi sumsum tulang dan terapi immunosupresif dengan antithimocyte eritrosit (red cell count) berakibat pada penghancuran eritrosit oleh tubuh sebelum waktunya (hemolisis). Klasifikasi
globulin (ATG) yang diperlukan melalui jalur sentral selama 7-10 hari. anemia menurut Etiopatogenesis :
2. Anemia pada penyakit ginjal
penurunan kapasitas pengangkutan
Pada pasien dialisis harus ditangani dengan pemberian besi dan asam folat. Kalau oksigen oleh darah.
tersedia, diberikan eritropoetin rekombinan.
a. Anemia karena gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang
3. Anemia pada penyakit kronis
Kebanyakan pasien tidak menunjukan gejala dan tidak memerlukan penanganan untuk
1. Kekurangan bahan esensial pembentukan eritrosit
anemianya. 2. Gangguan penggunaan (utilisasi) besi
4. Anemia pada defisiensi besi dan asam folat 3. Kerusakan sumsum tulang
Dengan pemberian makanan adekuat. Pada defisiensi besi diberikan sulfas ferosus 3x10 b. Anemia akibat hemorogi
mg/hari. Transfusi darah diberikan bila kadar Hb kurang dari 5gr% 1. Anemia pasca perdarahan akut
5. Anemia megaloblastik 2. Anemia akibat perdarahan kronik
a. Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12 c. Anemia hemolitik
b. Untuk mencegah kekambuhan anemia, terapi vitamin B12 harus diteruskan selama 1. Anemia hemolitik intrakorpuskular
hidup pasien yang menderita anemia pernisiosa. 2. Anemia hemolitik ekstrakorpuskular
c. Pada anemia defisiensi asam folat diberikan asam folat 3x5 mg/hari
d. Anemia dengan penyebab tidak diketahui atau dengan pathogenesis
d. Anemia defisiensi asam folat pada pasien dengan gangguan absorbs, penanganannya
yang komplek
6.
dengan diet dan penambahan asam folat 1 mg/hari secara IM.
Anemia pasca perdarahan
Dengan memberikan transfuse darah dan plasma.
ANEMIA
7. Anemia hemolitik Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi dan etiologi:
Dengan pemberian transfusi darah menggantikan darah yang hemolisis.

1. Anemia hipokromik mikrositer,bila MCV<80 fl dan MCH<27 pg


2. Anemia normokromik normositer, bila MVC<80-95 fl dan MCH 27-34
pg
4. PATOFISIOLOGI 3. Anemia makrositer, bila MCV>95 fl
a. Bentuk megaloblastik
b. Bentuk non-megaloblastik
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan
atau keduanya. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat kekuranagan nutrisi, pajanan toksik, inuasi
A. Pemeriksaan fisik
tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui 1. Tanda-tandaanemia
perdarahan atau hemolisis pada kasus yang disebut terakhir masalah dapat akibat efek sel darah merah yang umum : pucat,
takhikardi, pulsus celer, 3. Manifestasi Klinis
tidak sesuai dengan ketahan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor diluar sel darah merah yang suara pembuluh darah
menyebabkan destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah terjadi terutama dalam system fagositik atau spontan, bising karotis,
bising sistolik B. Manifestasi klinis yang sering muncul
dalam system retikuloendotelialterutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang anorganik, perbesran 1. Pusing
sedang terbentuk dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan dekstruksi sel darah merah jantung. 2. Mudah berkunang-kunang
2. Manifestasi khusus pada 3. Lesu
segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma normalnya 1mg/dl atau kurang ; kadar 1,5mg/dl anemia: 4. Aktivitas kurang
mengakibatkan ikterik pada sclera.  Defisiensi besi : 5. Rasa megantuk
spoon nail, glositis 6. Susah konsentrasi
 Defisiensi B12 : 7. Cepat lelah
paresis, ulkus di 8. Prestasi kerja fisik/pikiran menurun
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadar Hb dan eritrosit. Fungsi darah adalah C. Gejala khas masing-masing anemia
tungkai
membawa makanan dan oksigen keseluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka asuoan oksigen pun akan  Hemolitik : ikterus, 1. Perdarahan berulang/kronik pada anemia pasca perdarahan, anemia
splenomegali defisiensi besi
kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ penting. Salah satunya otak, otak terdiri dari 2,5miliar 2. Ikterus, urin berwarna kuning tua/coklat, perut mrongkol/makin
 Aplastik : anemia
sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer yang memorinya lemah lambat buncit pada anemia hemolitik
biasanya berat,
3. Mudah infeksi pada anemia aplastik dan anemia karena keganasan
menangkap dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki. perdarahan, infeksi

Anda mungkin juga menyukai