PREEKLAMSIA
Disusun oleh :
Kelompok C1.3
A. Tujuan penyuluhan
1. Tujuan instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Preeklamsia selama 30 menit,
diharapkan sasaran dapat mengetahui dan memahami tentang Preeklamsia
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Preeklamsia, diharapkan sasaran
dapat:
1) Mengetahui tentang definisi Preeklamsia
2) Memahami tentang penyebab Preeklamsia
3) Memahami tentang tanda dan gejala Preeklamsia
4) Memahami tentang klasifikasi Preeklamsia
5) Memahami tentang diagnosis Preeklamsia
6) Memahami tentang pengobatan Preeklamsia
7) Memahami tentang pencegahan Preeklamsia
B. Kegiatan penyuluhan
1. Sasaran
Keluarga dan pasien di Ruang Merpati RSUD Dr.Soetomo
2. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
3. Materi
a. Definisi Preeklamsia
b. Penyebab Preeklamsia
c. Tanda dan gejala Preeklamsia
d. Klasifikasi Preeklamsia
e. Diagnosis Preeklamsia
f. Pengobatan Preeklamsia
g. Pencegahan Preeklamsia
4. Media
a. Leaflet
b. Powerpoint
5. Pengaturan tempat
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan tim penyuluhan
Keterangan :
: Slide powerpoint
: Pemateri
: Moderator
: Notulensi
: Observer dan dokumetasi
: Fasilitator
6. Pengorganisasian
a. Pembimbing akademik : Aria Aulia Nastiti, S. Kep., Ns., M. Kep
b. Pembimbing Klinik : Lilik Hidayati, S. Keb. Bd
c. Moderator : Cherlys Tin Lutfiandini, S.Kep
d. Pemateri : Tyas Dwi Rahmadhani, S. Kep
e. Fasilitator : Malinda Kurnia Putri, S.Kep
f. Notulensi : Qurrata A’yuni Rasyidah, S.Kep
g. Observer : Nyuasthi Genta Satriyaningarum, S.Kep
7. Pembagian tugas (job description)
No. Nama sie Pembagian tugas
D. Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Pembuatan SAP, leaflet, dan power point dikerjakan maksimal 2 hari sebelumnya.
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan dilaksanakan.
2. Kriteria proses
a. Peserta medengarkan dan memperhatikan pada saat materi diberikan.
b. Peserta antusias dan aktif selama penyuluhan berlangsung.
c. Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telah dibuat.
d. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description.
3. Kriteria hasil
a. Peserta yang datang dalam penyuluhan minimal 15 orang.
b. Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir.
c. Acara dimulai tepat waktu.
d. Peserta terbukti memahami materi yang telah disampaikan ditandai dengan
kemampuan peserta dalam menjawab pertanyaa yang diberikan secara lisan oleh
penyuluh.
E. Lampiran
1. Materi
2. Daftar hadir
3. Lembar penilaian
4. Lembar observasi
5. Lembar evaluasi
6. Lembar notulensi
Lampiran 1. Materi
1. Definisi Preeklamsia
Preeklampsia adalah hipertensi yang terjadi pada ibu hamil dengan usia kehamilan
20 minggu atau setelah persalinan di tandai dengan meningkatnya tekanan darah menjadi
140/90 mmHg. (Sitomorang, dkk 2016) Preeklamsiaa merupakan hipertensi yang timbul
setelah 20 minggu kehamilan (Praworihadrjo, 2009). Preeklampsia adalah hipertensi pada
kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah umur kehamilan
20 minggu, disertai dengan proteinuria ≥ 300 mg/24 jam (Nugroho, 2012).
2. Penyebab Preeklamsia
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teori-teori
dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya. Teori yang dapat
diterima:
1) primigravida, kehamilan ganda, hidramnion dan mola hidatidosa
2) Semakin tuanya kehamilan
3) Kematian janin dalam rahim
4) Edema, proteinuria, kejang dan koma
3. Tanda dan Gejala Preeklamsia
Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan: pertambahan berat badan
yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada preeklampsia
ringan tidak ditemukan gejala-gejala subyektif. Pada preeklampsia berat didapatkan sakit
kepala di daerah frontal, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual
atau muntah. Gejala-gejala ini sering ditemukan pada preeklampsia yang meningkat dan
merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.
4. Klasifikasi Preeklamsia
1) Pre–eklamsia Ringan
a. Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30 mm Hg dengan interval pemeriksaan
6 jam
b. Tekanan darah diastolic 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval pemeriksaan
6 jam
c. Kenaikan B 1 kg atau lebih dalam seminggu
d. Proteinuria 0,3 gr atau urin aliran pertengahan
2) Pre–eklamsia Berat
Bila salah satu gejala atau tanda ditemukan pada ibu hamil sudah dapat digolongkan
pre-eklamsia berat :
a. Tekanan darah 160/110 mmHg
b. Oliguria, urin kurang dr 400cc/24 jam
c. Proteinuria lebih dari 3 gr/liter
d. Keluhan subjektif : nyeri epigastrium, gangguan pengelihatan, nyeri kepala,
edema paru dan sianosis, gangguan kesadaran
5. Diagnosis Preeklamsia
1) Tes diagnostik dasar
Pengukuran tekanan darah, analisis protein dalam urin, pemeriksaan edema,
pengukuran tinggi fundus uteri, pemeriksaan funduskopik.
2) Tes laboratorium dasar
Evaluasi hematologik (hematokrit, jumlah trombosit, morfologi eritrosit pada sediaan
apus darah tepi). Pemeriksaan fungsi hati (bilirubin, protein serum, aspartat
aminotransferase, dan sebagainya).Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin).
Uji untuk meramalkan hipertensi Roll Over test. Pemberian infus angiotensin II.
6. Penatalaksanaan Preeklamsia
1) Penanganan preeklampsia ringan adalah:
a. Pada pasien rawat jalan, anjurkan untuk istirahat baring 2 jam siang hari dan tidur
>8 jam malam hari. Bila susah tidur, berikan fenobarbital 1-2 x 30 mg kunjungan
ulang diakukan 1 minggu kemudian
b. Rawat pasien jika tidak ada perbaikan dalam 2 minggu pengobatan rawat jalan,
BB meningkat >1kg/minggu, selama 2 kali berturut-turut atau tampak adanya
tanda preeklampsia berat. Berikan obat antihipertensi Metildopa 3 x 125 mg,
nifedipin 3-8 x 5-10 mg atau pindolol 1-3 x 5 mg. Jangan berikan antidiuretik dan
tidak perlu diet rendah garam.
c. Jika keadaaan ibu membaik dan tekanan darah dapat dipertahankan 140-150/90-
100mmHg, pertahanakan sampai aterm sehingga ibu dapat berobat jalan dan
anjurkan periksa tiap minggu. Kurangi dosisi hngga mencapai dosis optimal,
tekanan darah tidak boleh < 120mmHg.
2) Penanganan preeklampsia berat:
Ibu yang didiagnosa Preeklamsiaa berat/ (Preeklamsiaa berat disertai keluhan-
keluhan lainnya) menderita penyakit kritis dan memerlukan penanganan yang tepat.
Serviks yang belum siap (belum berdilatasi atau melunak) karena usia kehamilan
dan sifat agresif penyakit ini mendukung dilakukannya operasi sesaria. Induksi
persalinan yang lama dapat meningkatkan morbiditas maternal.
a. Segera rawat pasien di rumah sakit. Berikan MgSO4 dalam infuse Dekstrose 5%
dengan kecepatan 15-20 tetes permenit. Dosisi awal MgSO4 2 g IV dalam 10
menit selanjutnya 2 g perjam ddalam drip infuse sampai tekanan darah antara
140-150/90-100 mmHg. Syarat pemberian MgSO4 adalah reflek patella kuat,
RR>16 kali permenit, dan dieresis dalam 4 jam sebelumnya (0.5ml/kg BB/jam)
adalah > 100cc. Selama pemberian MgSO4, perhatikan tekanan darah, suhu,
perasaan panas, serta wajah merah.
b. Berikan nifedipin 9-3-4 x 10 mg per oral. Jika pada jam ke 4 diastolik belum
turun sampai 20%, tambahkan 10 mg oral. Jika tekanan diastolic meningkat
≥110mmHG, berikan tambahan suglingual. Tujuannya adalah penurunan tekanan
darah 20% dalam 6 jam, kemudian diharapkan stabil antara 140-150/90-
100mmHg.
c. Periksa tekanan darah, nadi, dan pernapasan tiap jam. Pasang kateter urin dan
kantong urin. Ukur urin tiap 6 jam. Jika < 100ml/4 jam, kurangi dosis MgSO4
menjadi 1g/jam.
7. Pencegahan Preeklamsia
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti mengenai tanda-tanda sedini
mungkin (preeklampsia ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit
tidak menjadi lebih berat.
Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya
mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga
kenaikan berat badan yang berlebihan.
Daftar Pustaka
Indriani, Nanien (2012) Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Preeklamsiaa Ibu
Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Kota Tegal
POGI (2016) pedoman nasional peayanan kedokeran diagnosis dan tata laksana pre eklamsia.
Semarang:Himpunan kedokteran Feto Maternal
Prawiroharjo, Sarwono (2013) Ilmu kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka
Lampiran 2. Daftar hadir
DAFTAR HADIR PESERTA PENDIDIKAN KESEHATAN
PREEKLAMSIA
DI RUANG MERPATI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
TOTAL : ……………..
(______________________________)
NIP.
Lampiran 4. Lembar observasi
LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN
PREEKLAMSIA
DI RUANG MERPATI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
Evaluasi:
11 Menanyakan kepada peserta penyuluhan tentang
materi yang diberikan
12 Moderator penyimpulkan hasil penyuluhan
13 Membagikan leaflet
14 Ucapan terimakasih kepada peserta
15 Menutup acara dengan salam
Kriteria Hasil
16 Peserta yang hadir 10 orang
17 Acara dimulai tepat waktu
18 Peserta mengikuti acara sesuai dengan aturan yang
disepakati
19 Peserta memahami materi yang telah disampaikan
dan menjawab pertanyaan dengan benar
(Nyuasthi Genta S)
Lampiran 5. Lembar evaluasi