Anda di halaman 1dari 15

PERAN CUSTOMER RELATION MANAGEMENT ( CRM ) DALAM

MEMPENGARUHI LOYALITAS PELANGGAN


(Studi Pada Pelanggan AUTO 2000 Cabang Sutoyo Malang)

Yenli Alfiah Permatasari


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. Anggrek 1 No. 5 Sengkaling Malang
permatayenli@gmail.com

Dosen Pembimbing:
Ananda Sabil Hussein, SE., M.Com., Ph.D.

Abstract
This study aims to determine the effect Customer Relation Management on Customer
Loyality (Studies in AUTO 2000’s Customer Sutoyo Branch). Types of research used in this
research is explanative research that aims to explain the causal relationship between the
causal variables through hypothesis testing. The sampling technique used was nonprobability
sampling and obtained a sample of 150 respondens in total. To test the hypothesis proposed
in this study used classical assumption, validity, reliability, determination, and regression
analysis.
Regression analysis showed that indentify, differentiation, interaction,and customize
as well as have a significant influence on customer loyalty. Based on these results, Auto 2000
can make indentify, differentiation, interaction,and customize as reference in predicting how
good Customer Relation Management in AUTO 2000.
Keywords: indentify, differentiation, interaction,and customize, Customer Relation
Management

PENDAHULUAN dapat menghadapi berbagai macam


Indonesia merupakan negara yang persaingan yang ada baik yang bergerak
mempunyai jumlah penduduk yang besar. dalam industri yang sama maupun tidak.
Hal ini dibuktikan oleh data dari Badan Ketatnya persaingan menyebabkan
Pusat Statistik pada sensus terakhir tahun perusahaan muncul dengan keunggulan
2010 yang menunjukkan bahwa jumlah kompetitifnya masing-masing. Hal ini
penduduk Indonesia mencapai kurang akan berdampak bagi industri yang ada.
lebih 237 juta jiwa (BPS, 2010). Jumlah Oleh karena itu penting bagi sebuah
penduduk yang cukup besar itu perusahaan untuk dapat menciptakan
menyebabkan Indonesia menjadi daerah keunggulan bersaingnya agar dapat
yang cukup potensial untuk pemasaran bertahan di dalam pasar.
produk barang dan jasa bagi perusahaan- Semakin ketatnya persaingan antar
perusahaan baik nasional maupun perusahaan menyebabkan konsumen harus
internasional. semakin cerdas dalam mengambil
Di Indonesia telah berkembang keputusan membeli. Keputusan membeli
berbagai macam perusahaan, sehingga konsumen sangat dipengaruhi oleh
menyebabkan persaingan bisnis semakin pendapatan dari profesi mereka. Berbagai
menjadi semakin ketat. Semua perusahaan macam profesi yang ada dalam masyarakat
dituntut untuk meningkatkan atau membutuhkan kecepatan waktu untuk
menciptakan keunggulan kompetitif agar mencapai target yang telah ditentukan.

1
Kecepatan waktu dalam usaha Suzuki, BMW, dan Mercedes Benz.
melaksanakan tujuan salah satunya dapat Perusahaan membuat produk mobil sesuai
dicapai melalui sarana transportasi pribadi dengan pilihan bagi konsumen baik type,
untuk menunjang aktivitasnya. Hal ini merk, jenis, warna maupun fasilitas lain
menyebabkan keinginan untuk memiliki seperti AC, Air Bag system, Transmisi
kendaraan bermotor roda dua maupun roda matic dan manual. Mobil-mobil ini
empat semakin tinggi. Kepuasan diproduksi sesuai dengan perkembangan
konsumen dalam menggunakan sarana jaman yang ada dan sesuai dengan
transportasi pribadi ini menyebabkan kebutuhan dan keinginan konsumen.
alasan pembelian kendaraan bermotor Keberhasilan perusahaan dalam
beralih dari kebutuhan untuk menunjang penjualan suatu produk tergantung dari
aktivitas kerjanya menjadi keinginan kemampuan perusahaan
mendapatkan kenyamanan dalam mensegmentasikan produknya. Sehingga
kehidupan sehari-hari baik bagi setiap perusahaan hendaknya berupaya
kepentingan pekerjaan maupun keluarga. meningkatkan keunggulan daya saing dan
Hal ini menyebabkan kendaraan bermotor mampu membuat rencana strategis yang
roda dua maupun roda empat bukan lagi nantinya dapat meningkatkan produktifitas
sebagai barang mewah melainkan sebagai dan mutu produk sesuai dengan yang
barang kebutuhan untuk menunjang diharapkan. Produktifitas dan mutu
aktivitas pekerjaan maupun kegiatan menjadi faktor yang sangat penting karena
sehari-hari. Semakin besarnya keinginan dapat menggambarkan kinerja ekonomis
konsumen untuk mendapatkan rasa dari perusahaan jasa tersebut.
nyaman dalam berbagai kondisi Pelanggan merasa puas jika segala
menyebabkan semakin banyaknya kebutuhannya selalu dilayani dengan baik.
konsumen yang menggunakan kendaraan Bila pelanggan puas, maka pelanggan akan
roda dua beralih menggunakan kendaraan melakukan pembelian secara berkala,
roda empat. merekomendasikan kepada orang lain,
Perusahaan otomotif yang ada membeli diluar lini produk atau jasa serta
melihat peluang ini dan mencoba membuat tidak mudah terpengaruh atau tertarik
produk kendaraan roda empat (mobil) dengan penawaran produk atau jasa yang
yang dibutuhkan dan diinginkan oleh lain. Pelayanan yang tepat dan cepat serta
konsumen. Dalam membuat sebuah menyenangkan dapat memuaskan
produk perusahaan tidak hanya konsumen atau pelanggan sehingga
menciptakan type dan merk yang berpotensi untuk menjadi pelanggan tetap.
didasarkan pada fungsi mobil tetapi juga Pelayanan yang baik dan tepat yang
design karena hal tersebut juga merupakan dilakukan oleh perusahaan dapat
hal yang diperhatikan oleh konsumen menciptakan loyalitas pelanggan.
dalam keputusan pembelian. Konsumen Loyalitas pelanggan merupakan salah satu
akan memilih mobil sesuai dengan tujuan inti yang diupayakan dalam
kebutuhan dan keinginan konsumen itu pemasaran modern. Hal ini dikarenakan
sendiri. Hal ini dimanfaatkan oleh dengan loyalitas diharapkan perusahaan
perusahaan sebagai salah satu peluang dan akan mendapatkan keuntungan jangka
dikembangkan menjadi strategi pemasaran panjang atas hubungan mutualisme yang
untuk menghadapi persaingan di pasar dan terjalin dalam kurun waktu tertentu.
memberikan kesempatan pada calon Loyalitas adalah respon perilaku
pembeli untuk memilih merk, type, warna pembelian yang dapat terungkap secara
sesuai dengan daya beli dan kebutuhan terus menerus oleh pengambil keputusan
mereka. Masyarakat Indonesia sudah dengan memperhatikansatu ataulebih
mengenal berbagai macam merek mobil mererk alternative dari sejumlah merek
dan type seperti : Toyota, Honda, Nissan, sejenis dan merupakan fungsi proses

2
psikologis. Perlu ditekankan bahwa hal luas yang menghubungkan perumusan
tersebut berbeda dengan perilaku membeli strategi dan implementasi. Kebijakan
ulang, loyalitas pelanggan menyertakan kemudian diimplementasikan melalui
aspek perasaan, tidak melibatkan aspek strategi dan divisi suatu perusahaan.
afektif didalamnya (Dharmesta, dalam Kebijakan dibuat untuk menjamin target
Diah Dharmayanti, 2006:37-38). penjualan dari perusahaan dapat terpenuhi.
Pada saat ini, konsep pemasaran Salah satu perusahaan yang memiliki
dalam memenangkan persaingan tidak reputasi tinggi dalam penjualan mobil di
hanya fokus pada penjualan produk, tetapi indonesia adalah Toyota . Toyota adalah
juga membangun hubungan dengan perusahaan dengan tingkat penjualan
pelanggan yang berorientasi jangka tertinggi di Indonesia pada tahun 2010.
panjang hingga menuju kesetiaan Toyota memiliki kebijakan yang
pelanggan. Keuntungannya adalah mengatur aktifitas personal selling malalui
perusahaan mampu menghitung perkiraan dealer resmi yang terbesar di penjuru
taksiran kasar nilai dari seorang indonesia. Salah satu dealer resmi Toyota
pelanggan, sehingga dapat memperkirakan terbesar yang menguasai 70-80% total
kerugian ekonomi saat kehilangan penjualan mobil toyota adalah PT.Astra
pelanggan (Rahman, 2013). Internasional Tbk-TSO AUTO 2000. Auto
Untuk menciptakan pelanggan 2000 adalah jaringan jasa penjualan,
yang setia, perusahaan dituntut untuk perawatan, perbaikan, dan penyediaan
melakukan diskriminasi antara pelanggan- suku cadang Toyota yang manajemenya
pelanggan yang menguntungkan dan yang ditangani penuh oleh PT. Astra
tidak menguntungkan bagi perusahaan. Internasional, Tbk. Banyaknya penjualan
Salah satu strategi yang bisa diterapkan yang produk Auto 2000 ini memberikan
perusahaan adalah dengan menciptakan kontibusi yang cukup besar bagi negara
relationship (hubungan) antara perusahaan karena menambah devisa negara dari
dan pelangganya. Strategi tersebut dikenal industri sejenisnya. Ada berbagai cabang
dengan istilah Customer Relation dari Auto 2000, salah satunya adalah
Management (CRM). CRM merupakan cabang Auto 2000 yang berada di Malang.
manajemen hubungan pelanggan yaitu Auto 2000 cabang Sutoyo Malang
suatu jenis manajemen yang secara khusus menerapkan kebijakan Customer Relation
membalas teori untuk memahami, Management sebagai salah satu cara untuk
mengantisipasi perilaku pelanggan, dan menjaga loyalitas pelanggan. Sehingga
mengembangkan hubungan yang lebih dapat terjalin orang-ke orang dimana pihak
kuat dengan pelanggan (VRMA National penerima (receiver) dapat memberikan
Conference San Francisco, 2004). umpan balik segera kepada sumber pesa
Pertumbuhan bisnis kendaraan di (source) melalui kata-kata, gerik-gerik,
indonesia semakin berkembang terbukti ekspresi wajah, dan sebagainya.
dengan semakin banyaknya perusahaan Banyaknya penjualan mobil dan service
atau dealer-dealer dengan berbagai macam mobil yang dilakukan oleh Auto 2000
konsep. Sehingga tingkat persaingan juga tidak lepas dari CRM yang dilakukan oleh
semakin tinggi. Dengan persaingan yang perusahaan kepada pelanggan. CRM yang
tinggi maka setiap perusahaan pasti akan dilakukan oleh AUTO 2000 Cabang
berusaha mencuri perhatian pelanggan. Sutoyo Malang meliputi identifikasi,
Berbagai macam cara seperti diferensiasi, interaksi, dan customize.
meningkatkan kualitas produk, kualitas
layanan, dekorasi perusahaan atau
ruangan, seta meningkatkan kualitas
pemasaran. Kebijakan merupakan aliran
strategi, kebijakan menyediakan pedoman

3
TINJAUAN PUSTAKA tersebut harus melakukan upaya
penjualan dan promosi agresif.
Definisi Pemasaran 4. Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu Konsep pemasaran beranggapan bahwa
kegiatan pokok dari suatu perusahaan kunci untuk mencapai tujuan
untuk dapat melaksanakan kegiatan organisasi adalah menjadi lebih efektif
usahanya demi kelangsungan hidup daripada pesaing dalam penciptaan,
perusahaan. Peranan pemasaran dirasa menghantarkan dan
sangat penting terutama sebagai mengkomunikasikan nilai pelanggan
penghubung antara kebutuhan masyarakat yang lebih baik kepada pasar sasaran
dengan pola jawaban dari perusahaan yang yang dipilih.
bersangkutan. Kegiatan atau aktifitas 5. Konsep Pemasaran Holistik
pemasaran tidak hanya sekedar menjual Konsep pemasaran holistik didasarkan atas
barang dan jasa tetapi juga merupakan pengembangan desain, dan
suatu kegiatan aktifitas pemsaran. pengimplementasian program pemasaran,
Pengertian atau definisi pemasaran proses, dan aktivitas - aktivitas yang
seringkali diartikan berbeda oleh para ahli menyadari keluasan dan sifat saling
meskipun pada dasarnya mengandung ketergantungannya. Pemasaran holistik
makna yang sama, perbedaan itu lebih mengakui bahwa segala sesuatu bisa
banyak disebabkan karena mereka terjadi pada pemasaran dan pemasaran
meninjau pemasaran dari sudut pandang perspektif yang luas dan terpadu sering
yang berlainan. dibutuhkan empat komponen dari
pemasaran holistik yaitu relationship
Konsep Pemasaran marketing, integrated marketing, internal
Konsep pemasaran dalam Kotler marketing dan social responsibility
(2007:18), antara lain : marketing.
1. Konsep Produksi
Konsep produksi adalah salah satu Customer Relationship Management
konsep tertua dalam bisnis. Konsep ini (CRM) Sebagai Bagian dari
menyatakan bahwa konsumen lebih Pemasaran
menyukai produk yang tersedia dalam Gaffar dalam bukunya CRM dan
jumlah banyak dan tidak mahal. Para MPR Hotel menggambarkan
manajer dari bisnis yang berorientasi perkembangan fokus pemasaran yaitu :
pada produksi berkonsentrasi untuk “ Pada tahun 1950-an pemasaran berfokus
mencapai efisiensi produksi yang kepada barang-barang konsumen. Pada
tinggi, biaya rendah, dan distribusi tahun 1960 an pemasaran ditujukan kepada
mahal. pasar industri. Pemasaran non profit atau
2. Konsep Produk pemasaran sosial menjadi fokus pemasaran
Konsep produk berpendapat bahwa pada tahun 1970-an. Selanjutnya pada
konsumen menyukai produk yang tahun 1980-an sektor jasa mendapat
menawarkan kualitas, kinerja, atau perhatian, sampai akhirnya tahun 1990 an
fitur inovatif terbaik. Manajer dari relationship marketing (RM) mendapatkan
organisasi berfokus untuk membuat perhatian yang meningkat (Gaffar, 2007).”
produk yang unggul serta senantiasa Dengan demikian pendekatan
memutakhirkannya. terbaru yang terjadi sekitar tahun 1990-an
3. Konsep Penjualan dari bidang pemasaran adalah relationship
Konsep penjualan beranggapan bahwa marketing (RM), yaitu pendekatan
konsumen dan bisnis, jika dibiarkan marketing yang mengutamakan interaksi
tidak akan cukup banyak produk antara perusahaan dengan semua pihak
organisasi. Karenanya, organisasi

4
yang berkepentingan terhadap perusahaan dan memelihara hubungan pelanggan yang
(stakeholders). menguntungkan dengan menghantarkan
Oleh karena itu “pendekatan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul.
relasional berfokus pada kemitraan yang Proses ini berhubungan dengan semua
bersifat jangka panjang, mengutamakan aspek untuk meraih, mempertahankan, dan
kolaborasi dan kooperasi sehingga akan menumbuhkan pelanggan. Dowling dalam
memberikan nilai kepada hubungan Tjiptono (2007:429) menjelaskan bahwa
tersebut, pembeli merupakan partisipan dampak terbesar program CRM adalah
aktif, perusahaan merupakan bagian dari pada terciptanya pelanggan yang loyal dan
proses dengan tidak mengenal batasan, peningkatan brand salience, yang pada
serta mempunyai rasa ketergantungan dan gilirannya berkontribusi pada share of
mengutamakan jaringan (Gaffar,2007).” market dan share of customer.
Berdasarkan konsep relationship Berdasarkan pernyataan di atas dapat
marketing (RM) tersebut, dewasa ini disimpulkan tujuan utama dari CRM
banyak perusahaan mulai mengembangkan adalah mengidentifikasi, mengantisipasi,
ikatan yang lebih kuat dengan salah satu dan memahami kebutuhan pelanggan, baik
stakeholders yaitu customer pelanggan lama maupun pihak yang
(pelanggan),sehingga dikenal konsep berpotensi untuk menjadi pelanggan dan
customer relationship marketing (CRM) mengantar mereka pada loyalitas.
atau manajemen relasional pelanggan. Manfaat Customer Relation Management
Beberapa alasan disebutkan oleh para ahli Menurut Widjaja (2009:10) adalah:
marketing berkaitan dengan munculnya peningkatan pendapatan, mendorong
konsep CRM, diantaranya pelanggan loyalitas pelanggan, mengurangi biaya,
semakin lebihcerdas, lebih sadar harga, meningkatkan efisiensi operasional, dan
lebih menuntut, kurang memaafkan, dan penigkatan Time To Market. Secara lebih
didekati oleh lebih banyak perusahaan jelasnya, manfaat CRM adalah sebagai
dengan tawaran yang sama ataubahkan berikut:
lebih baik. Jaditidak cukup hanya 1. Peningkatan Pendapatan
menghasilkan pelanggan yang puas, tetapi 2. Mendorong Loyalitas Pelanggan
harus sampai pada merasa senang dan 3. Meningkatkan Efisiensi Operasionl
menjadi setia (loyal) (Kotler, 2006).” 4. Peningkatan Time To Market
Menurut Peppers dan Rogers (2009), pada
Customer Relationship Management penerapan CRM meliputi empat kegiatan
Untuk memenangkan persaingan di pasar yaitu Identify, Differentiate, Interact, dan
global dewasa ini, perusahaan harus Customize (IDIC) yang dijabarkan sebagai
menjadi mahir tidak hanya dalam berikut :
membangun produk, tetapi juga dalam 1. Identify (Identifikasi)
membangun pelanggan. Melaksanakan Merupakan pengenalan atas pelanggan,
pekerjaan secara lebih baik daripada yang pemahaman dapat diperoleh melalui
dilakukan para pesaing dalam memberikan data. Tujuan utama mengumpulkan
nilai dan kepuasan kepada pelanggan informasi tentang pelanggan adalah
menjadi jawabannya. Salah satu cara untuk untuk membuat hubungan antar
menerapkan hal tersebut adalah dengan perusahaan dan pelanggan menjadi
menerapkan strategi Customer lebih dekat dan lebih menguntungkan,
Relationship Management (CRM) yang baik bagi perusahaan maupun bagi
muncul berdasarkan konsep Relationship pelanggan. Tugas pertama dalam
Marketing (RM) (Gaffar, 2007:86). membangun sebuah hubungan adalah
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:15), mengidentifikasi pelanggan secara
CRM dalam konsep pemasaran rasional individual. Kebanyakan perusahaan
adalah keseluruhan proses membangun belum begitu memahami cara

5
mengidentifikasi para pelanggan juga perusahaan memiliki pengharapan
mereka. Meskipun langkah awal yang lain terhadap para pelanggannya.
identifikasi ini sangat penting, namun Meskipun bukan sebuah konsep baru,
bersamaan dengan proses identifikasi pengelompokkan pelanggan atau
terdapat tugas lainnya, yaitu : sebuah proses pembagian pelanggan
mengorganisasi berbagai macam kedalam beberapa kategori berdasarkan
sumber informasi yang ada sehingga variabel tertentu merupakan langkah
perusahaan bisa memahami keinginan penting di dalam memahami dan
pelanggan serta pelanggan tahu melayani pelanggan. Diferensiasi
mengenai bisnis apa yang akan menuntut perusahaan untuk ikut aktif
dijalankan perusahaan. Dengan dalam pengelompokkan dan
demikian, perusahaan memiliki menciptakan nilai tambah bagi
mekanisme tersendiri, sehingga tidak pelanggan untuk mengetahui kebutuhan
hanya mengerti tentang kode produksi yang mereka perlukan.
barang yang terjual. Lebih dari itu, 3. Interact (Interaksi)
perusahaan harus memiliki kode Merupakan proses hubungan timbal
pelanggan untuk mengetahui dengan balik yang dilakukan oleh perusahaan
siapa sebenarnya perusahaan berbisnis. dengan pelanggan. Perusahaan harus
Melalui telepon dan informasi on-line, bisa berinteraksi secara efektif dengan
perusahaan bisa memahami dan pelanggan. Semua tindakan yang
memantau perkembangan para diambil harus berdasarkan konteks
pelanggan dimanapun mereka berada. hubungan dengan pelanggan
Selama memungkinkan informasi sebelumnya. Sebuah percakapan
sedetail mungkin sangat bermanfaat. dengan pelanggan harus mengacu pada
Termasuk di dalamnya adalah beberapa hal penting di awal interaksi.
informasi mengenai kebiasaan, Sebuah interaksi yang efektif akan
ketertarikan, dan karakter pelanggan memberikan pandangan yang lebih
lain yang turut membedakan antara baik mengenai kebutuhan pelanggan di
satu pelanggan dengan pelanggan masa yang akan datang.
lainnya. 4. Customize (Kustomisasi)
2. Differentiate (Diferensiasi) Merupakan usaha perusahaan dalam
Merupakan kegiatan perusahaan dalam beradaptasi dengan kebiasaan
mengelompokkan pelanggan pelanggan berdasarkan kebutuhan
berdasarkan customer value, sehingga individu dan customer value. Di dalam
perusahaan bisa membuat keputusan membangun sebuah hubungan yang
yang benar dalam memenuhi baik dengan pelanggan, sedapat
kebutuhan pelanggannya, karena tiap mungkin bisa mempelajari berbagai
individu memiliki kebutuhan yang macam hal yang bisa memuaskan
berbeda. Dengan mengetahui pelanggan.
perbedaan pelanggan, perusahaan bisa Loyalitas Pelanggan
fokus pada dua hal : Menurut Griffin dalam Hurriyati
1). Beberapa jenis pelanggan yang (2010:192) loyalty is defined as non
tentunya sangat beraneka macam. random purchase expressed over time by
2). Membagi dan some decision making unit. Berdasarkan
mengimplementasikan strategi definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa
spesifik pelanggan untuk loyalitas lebih mengacu pada wujud
memenuhi kebutuhan individu perilaku dari unit-unit pengambilan
mereka yang berbeda-beda. keputusan untuk melakukan pembelian
Setiap pelanggan memiliki keinginan secara terus menerus terhadap barang/jasa
berbeda terhadap perusahaan, begitu suatu perusahaan yang dipilih.

6
Jenis-jenis loyalitas pelanggan menurut loyalitas pelanggan dibagi menjadi enam
Griffin dalam Gaffar (2011:78-79) terdiri tahapan yaitu :
dari empat jenis, yaitu: tidak ada a. Suspect
kesetiaaan (no loyalty), kesetiaan yang Meliputi semua orang yang diyakini
tidak aktif (inertia loyalty), kesetiaan yang akan membeli barang atau jasa, tetapi
tersembunyi (laten loyalty), dan kesetian belum memiliki informasi tentang
premium (premium loyalty). Penjelasan barang atau jasa perusahaan.
masing-masing jenis loyalitas dapat b. Prospect
diuraikan seperti di bawah ini: Adalah orang-orang yang memiliki
1. Tidak ada kesetian, untuk berbagi kebutuhan akan jasa tertentu, dan
alasan yang berbeda ada pelanggan mempunyai kemampuan untuk
yang tidak mengembangkan suatu membelinya. Pada tahap ini, meskipun
kesetiaan terhadap produk atau jasa mereka belum melakukan pembelian
tertentu. tetapi telah mengetahui keberadaan
2. Kesetiaan yang tidak aktif, suatu perusahaan dan jasa yang ditawarkan
tingkat keterikatan yang rendah dengan melalui rekomendasi pihak lain (word
pembelian ulang yang tinggi akan of mouth).
mewujudkan suatu inertia loyalty. c. Customer
Pelanggan yang memiliki sikap ini Pada tahap ini, pelanggan sudah
biasanya membeli berdasarkan melakukan hubungan transaksi dengan
kebiasaan. Dasar yang digunakan perusahaan, tetapi tidak mempunyai
untuk pembelian produk atau jasa perasaan positif terhadap perusahaan,
biasanya karena sudah terbiasa loyalitas pada tahap ini belum terlihat.
memakainya atau karena faktor
kemudahan situasional. d. Clients
3. Kesetian yang tersembunyi, suatu Meliputi semua pelanggan yang telah
keterikatan yang relatif tinggi yang membeli barang atau jasa yang
disertai dengan tingkat pembelian yang dibutuhkan dan ditawarkan perusahaan
rendah menggambarkan laten loyalty secara teratur, hubungan ini
dari pelanggan. berlangsung lama, dan mereka telah
4. Kesetian premium, yang merupakan memiliki sifat retention.
jenis kesetiaan yang terjadi bilamana e. Advocates
suatu tingkat keterikatan yang tinggi Pada tahap ini, clients secara aktif
berjalan selaras dengan aktifitas mendukung perusahaan dengan
pembelian kembali. Kesetian jenis memberikan rekomendasi kepada
inilah yang sangat diharapkan dari orang lain agar mau membeli barang
setiap pelanggan dalam setiap usaha. atau jasa di perusahaan tersebut.
Pada tingkat presemtase yang tinggi f. Partners
makaa orang-orang akan bangga Pada tahap ini telah terjadi hubungan
bilamana menemukan dan menemukan yang kuat dan saling menguntungkan
dan menggunakan produk atau jasa antara perusahaan dengan pelanggan,
tersebut dan dengan senang hati pada tahap ini pula pelanggan berani
membagi pengetahuan dan pengalaman menolak produk atau jasa dari
mereka kepada teman atau keluarg perusahaan lain.
mereka. Huriyati (2008:129) mengemukakan
Proses seorang konsumen untuk menjadi bahwa keuntungan yang diperoleh
pelanggan yang loyal terhadap suatu perusahaan apabila memiliki pelanggan
perusahaan terbentuk melalui beberapa yang loyal adalah :
tahapan. Hill dalam Hurriyati (2008:132),

7
a. Dapat mengurangi biaya pemasaran 1. Menambah jumlah pemakai dan
(karena biaya untuk menarik 2. Meningkatkan jumlah pembeli.
pelanggan yang baru lebih mahal). 2. Strategi Kebutuhan Selektif. Strategi-
b. Dapat mengurangi biaya transaksi. strategi pemasaran untuk merancang
c. Dapat mengurangi biaya turn over kebutuan selektif yaitu:
konsumen (karena penggantian a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
konsumen yang lebih sedikit). Memelihara kepuasan pelanggan;
d. Dapat meningkatkan penjualan silang, Menyederhanakan proses
yang akan memperbesar pangsa pasar pembelian;
perusahaan. Mengurangi daya tarik atau jelang
e. Mendorong word of mouth yang lebih untuk beralih merk;
positif, dengan asumsi bahwa b. Menjaring pelanggan (Acquistion
pelanggan yang loyal juga berarti Strategier)
mereka yang merasa puas. Mengambil posisi berhadapan
f. Dapat mengurangi biaya kegagalan (head – to head positioning)
(seperti biaya penggantian). Mengambil posisi berbeda
(differentiated positing)
Strategi Pemasaran Secara lebih jelas, strategi pemasaran
Menurut Gunarto (2013), strategi dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
pemasaran adalah pengambilan keputusan- 1. Merangsang kebutuhan primer
keputusan tentang biaya pemasaran, dengan menambah jumlah
bauran pemasaran, alokasi pemasaran pemakai.
dalam hubungan dengan keadaan 2. Merangsang kebutuhan primer
lingkungan yang diharapkan dan kondisi dengan memperbesar tingkat
persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada pembelian.
tiga faktor utama yang menyebabkan 3. Merangsang kebutuhan selektif
terjadinya perubahan strategi dalam dengan mempertahankan
pemasaran yaitu : pelanggan yang ada.
1. Daur hidup produk 4. Merangsang kebutuhan selektif
Strategi harus disesuaikan dengan dengan menjaring pelanggan baru.
tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap
perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap
kedewasaan dan tahap kemunduran. METODOLOGI PENELITIAN
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan Objek penelitian adalah
dengan posisi perusahaan dalam pelanggan Dealer AUTO 2000 Sutoyo di
persaingan, apakah memimpin, Kota Malang. Objek penelitian dipilih
menantang, mengikuti atau hanya karena pelanggan Dealer AUTO 2000
mengambil sebagian kecil dari pasar. adalah salah satu pelanggan memiliki
3. Situasi ekonomi intensitas penggunaan jasa yang stabil.
Strategi pemasaran harus disesuaikan
dengan situasi ekonomi dan pandangan Sesuai dengan perumusan masalah dan
kedepan, apakah ekonomi berada tujuan peneliti, jenis penelitian yang
dalam situasi makmur atau inflasi digunakan adalah penelitian explanatory
tinggi. research. Penelitian penjelasan
Macam strategi pemasaran explanatory research adalah penelitian
diantaranya: yang menjelaskan kausal antara variabel-
1. Strategi kebutuhan primer. Strategi- variabel penelitian yaitu variabel bebas
strategi pemasaran untuk merancang (independen) dalam perumusan masalah
kebutuan primer yaitu: adalah pengaruh CRM (X) yang terdiri

8
dari variabel Identifikasi (X1), Diferensiasi Jenis data yang digunakan dalam
(X2), Interaksi (X3) dan Customize (X4) penelitian ini adalah data subjek (self
dan variabel Loyalitas Pelanggan sebagai report data). Sumber data yang digunakan
variabel terikat/dependen melalui uji dalam penelitian ini adalah sumber data
hipotesa yang telah dirumuskan primer dan data sekunder.
sebelumnya, sehingga dapat mengetahui Teknik pengumpulan data dalam
berapa besar kontribusi variabel-variabel penelitian ini dilakukan melalui angket
bebas terhadap variabel terikatnya serta atau kuisioner dan studi dokumentasi.
besarnya arah hubungan yang terjadi
(Masri Singarimbun, 2006:5). HASIL PENELITIAN DAN
Populasi dalam penelitian ini PEMBAHASAN
adalah pelanggan Dealer Honda Sukun di
Kota Malang. Karena jumlah pelanggan Hasil uji instrumen dalam
AUTO 2000 Sutoyo Malang sangat penelitian ini sebagai berikut:
banyak, maka tidak memungkinkan untuk
diteliti secara keseluruhan, sehingga perlu No. Item
Koefisien
r tabel Sig.
Keteranga
Validitas n
dilakukan pengambilan sampel dari 1 X1.1 0.788 0.150 0.000 Valid
populasi tersebut guna memudahkan dan
2 X1.2 0.938 0.150 0.000 Valid
menyederhanakan proses penelitian tanpa
mengurangi kualitas penelitian. 3 X1.3 0.902 0.150 0.000 Valid

Berpedoman pada saran Roscoe 4 X1.4 0.863 0.150 0.000 Valid


Sugiyono (2009:130) menyatakan bahwa 5 X2.1 0.799 0.150 0.000 Valid
jika dalam penelitian akan melakukan 6 X2.2 0.874 0.150 0.000 Valid
analisis dengan multivariate (korelasi atau
7 X2.3 0.884 0.150 0.000 Valid
regresi berganda), maka jumlah anggota
8 X2.4 0.827 0.150 0.000 Valid
sampel minimal 10 kali dari jumlah
variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini 9 X3.1 0.847 0.150 0.000 Valid

sudah memenuhi syarat mengingat 10 X3.2 0.858 0.150 0.000 Valid


variabel dependen dan variabel bebas 11 X3.3 0.816 0.150 0.000 Valid
dalam penelitian ini adalah 5, maka telah 12 X3.4 0.824 0.150 0.000 Valid
sesuai dengan saran Roscoe yaitu
13 X4.1 0.791 0.150 0.000 Valid
(5x10=50). Jumlah minimal 50 sampel
juga telah memenuhi syarat ukuran sampel 14 X4.2 0.842 0.150 0.000 Valid

yang disarankan oleh Roscoe karena 15 X4.3 0.807 0.150 0.000 Valid
jumlah sampel yang diteliti lebih dari 50 16 X4.4 0.705 0.150 0.000 Valid
yaitu sebanyak 150 orang. 17 Y1 0.727 0.150 Valid
0.000
Teknik pengambilan sampel dalam 18 Y2 0.767 0.150 0.000 Valid
penelitian ini adalah nonprobability
19 Y3 0.796 0.150 Valid
sampling (penarikan sampel secara tidak 0.000
acak). Pengambilan sampel ini dilakukan 20 Y4 0.705 0.150 0.000 Valid

dengan mengambil sampel dari populasi


berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria yang Dari Tabel di atas dapat dilihat
digunakan dapat berdasarkan bahwa nilai sig. r item pertanyaan lebih
pertimbangan atau jatah tertentu. Kriteria kecil dari 0.05 (α = 0.05) yang berarti tiap-
dalam penelitian ini yaitu: tiap item variabel adalah valid, sehingga
dapat disimpulkan bahwa item-item
1. Sebagai pelanggan Dealer AUTO 2000 tersebut dapat digunakan untuk mengukur
Sutoyo Malang dengan jangka waktu variabel penelitian.
minimal 1 tahun. Hasil uji reliabilitas dalam
2. Berdomisili di Malang. penelitian ini sebagai berikut:

9
Koefisien Keteranga multikolinearitas antar variabel bebas.
No. Variabel Reliabilitas n Dengan demikian uji asumsi tidak adanya
1 Identifikasi (X1) 0,897 Reliabel multikolinearitas dapat terpenuhi.
2 Diferensiasi (X2) 0,868 Reliabel 3. Heteroskedastisitas
3 Interaksi (X3) 0,856 Reliabel

4 Customize (X4) 0,793 Reliabel

5 Loyalitas pelanggan (Y) 0,721 Reliabel

Dari Tabel diketahui bahwa nilai


dari alpha cronbach untuk semua variabel
lebih besar dari 0,6. Dari ketentuan yang
telah disebutkan sebelumnya maka semua
variabel yang digunakan untuk penelitian
sudah reliable. Dari hasil pengujian tersebut
Hasil uji Asumsi klasik didapat bahwa diagram tampilan
scatterplot menyebar dan tidak
1. Normalitas membentuk pola tertentu maka tidak
terjadi heteroskedastisitas, sehingga dapat
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test disimpulkan bahwa sisaan mempunyai
Unstandardiz ragam homogen (konstan) atau dengan
ed Residual
N 150 kata lain tidak terdapat gejala
Normal Parameters a,b Mean .0000000 heterokedastisitas.
Std. Deviation .39847216
Most Extreme Absolute .098 Hasil uji regresi linear berganda
Differences Positive .086 dalam penelitian ini sebagai berikut:
Negative -.098
Kolmogorov-Smirnov Z 1.203
Asymp. Sig. (2-tailed) .110 Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
a. Test distribution is Normal. Model B Std. Error Beta t Sig.
b. Calculated from data. 1 (Constant) .306 .270 1.136 .258
X1 .257 .071 .279 3.644 .000
X2 .205 .077 .221 2.673 .008
Dari hasil perhitungan didapat nilai sig. X3 .214 .073 .212 2.937 .004
sebesar 0.110 (dapat dilihat pada Tabel X4 .184 .076 .179 2.403 .018

4.10) atau lebih besar dari 0.05; maka


ketentuan H0 diterima yaitu bahwa asumsi Dari tabel di atas didapatlah persamaan
normalitas terpenuhi. Hal ini menunjukkan regresi sebagai berikut:
bahwa data berdistribusi normal.
Y = 0,306 + 0,257 X1 + 0,205 X2 + 0,214
X3 + 0,184 X4
2. Multikolinearitas
Dari persamaan di atas dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
Loyalitas pelanggan akan meningkat
untuk setiap tambahan X1
(identifikasi). Jadi apabila identifikasi
mengalami peningkatan, maka
Loyalitas pelanggan akan meningkat
sebesar 0,257 satuan dengan asumsi
Pada hasil pengujian didapat bahwa
variabel yang lainnya dianggap
keseluruhan nilai tolerance > 0,1 sehingga
konstan.
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas antar variabel bebas. Loyalitas pelanggan akan meningkat
Dari hasil pengujian tersebut dapat untuk setiap tambahan X2
disimpulkan bahwa tidak terjadi (diferensiasi), Jadi apabila diferensiasi
mengalami peningkatan, maka

10
Loyalitas pelanggan akan meningkat variabel yang lain yang tidak dibahas
sebesar 0.205 satuan dengan asumsi dalam penelitian ini.
variabel yang lainnya dianggap Hasil uji hipotesis dalam penelitian
konstan. ini sebagai berikut:
Loyalitas pelanggan akan meningkat
untuk setiap tambahan X3 (interaksi), Uji F/Simultan
Jadi apabila interaksi mengalami ANOVAb
peningkatan, maka Loyalitas
Sum of
pelanggan akan meningkat sebesar
Model Squares df Mean Square F Sig.
0.214 satuan dengan asumsi variabel 1 Regression 24.925 4 6.231 38.191 .000a
yang lainnya dianggap konstan. Residual 23.658 145 .163
Loyalitas pelanggan akan meningkat Total 48.583 149
untuk setiap tambahan X4 (customize), a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2
Jadi apabila customize mengalami
b. Dependent Variable: Y
peningkatan, maka Loyalitas
pelanggan akan meningkat sebesar Berdasarkan Tabel di atas nilai F
0.184 satuan dengan asumsi variabel hitung sebesar 38,191. Sedangkan F tabel
yang lainnya dianggap konstan. (α = 0.05 ; db regresi = 4 : db residual =
Berdasarkan interpretasi di atas, dapat 145) adalah sebesar 2,434. Karena F
diketahui besarnya kontribusi variabel hitung > F tabel yaitu 38,191 > 2,442 atau
bebas terhadap variabel terikat, antara lain nilai Sig. F (0,000) < α = 0.05 maka model
identifikasi sebesar 0,257, diferensiasi analisis regresi adalah signifikan. Hal ini
sebesar 0,205, interaksi sebesar 0,214, dan berarti H0 ditolak dan H1 diterima
customize sebesar 0,184. Sehingga dapat sehingga dapat disimpulkan bahwa
disimpulkan bahwa identifikasi, variabel terikat (Loyalitas pelanggan )
diferensiasi, interaksi, dan customize dapat dipengaruhi secara signifikan oleh
positif terhadap Loyalitas pelanggan . variabel bebas (identifikasi (X1),
Dengan kata lain, apabila bahwa diferensiasi (X2), interaksi (X3), dan
identifikasi, diferensiasi, interaksi, dan customize (X4)).
customize meningkat maka akan diikuti
peningkatan Loyalitas pelanggan . Hasil Uji t / Parsial
Hasil uji koefisien determinasi
Unstandardized Standardized
dalam penelitian ini sebagai berikut: Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .306 .270 1.136 .258
Adjusted
X1 .257 .071 .279 3.644 .000
Model R R Square R Square
1 X2 .205 .077 .221 2.673 .008
.716 .513 .500
X3 .214 .073 .212 2.937 .004
X4 .184 .076 .179 2.403 .018
Koefisien determinasi digunakan
untuk menghitung besarnya pengaruh atau Berdasarkan Tabel di atas diperoleh hasil
kontribusi variabel bebas terhadap variabel sebagai berikut :
terikat. Dari analisis pada Tabel 4.13 t test menunjukkan nilai constanta
2
sebesar 1.136. Nilai signifikansi yang
diperoleh hasil R (koefisien determinasi)
lebih besar dari 0.05 menyatakan
sebesar 0,513. Artinya bahwa 51,3%
bahwa constanta tersebut tidak
variabel Loyalitas pelanggan akan
berpengaruh signifikan terhadap
dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu
Loyalitas Pelanggan. Hal ini
identifikasi(X1), diferensiasi (X2), interaksi
menunjukkan bahwa apabila X1, X2.
(X3), dan customize (X4)). Sedangkan
X3, dan X4 bernilai 0 maka tidak dapat
sisanya 48,7% variabel Loyalitas
mewakili nilai Y.
pelanggan akan dipengaruhi oleh variabel-
11
t test antara X1 (identifikasi) dengan Y 0.05 ; db residual =145) adalah sebesar
(Loyalitas pelanggan) menunjukkan t 1,976. Karena t hitung > t tabel yaitu
hitung = 3,644. Sedangkan t tabel (α = 2,403 > 1,976 atau sig. t (0,018) < α =
0.05 ; db residual =145) adalah sebesar 0.05 maka pengaruh X4 (customize)
1,976. Karena t hitung > t tabel yaitu terhadap Loyalitas pelanggan adalah
3,644 > 1,976 atau sig. t (0,000) < α = signifikan pada alpha 5%. Hal ini
0.05 maka pengaruh X1 (identifikasi) berarti H0 ditolak sehingga dapat
terhadap Loyalitas pelanggan adalah disimpulkan bahwa Loyalitas
signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak pelanggan dapat dipengaruhi secara
sehingga dapat disimpulkan bahwa signifikan oleh customize atau dengan
Loyalitas pelanggan dapat dipengaruhi meningkatkan customize maka
secara signifikan oleh identifikasi atau Loyalitas pelanggan akan mengalami
dengan meningkatkan identifikasi peningkatan secara nyata.
maka Loyalitas pelanggan akan Dari hasil keseluruhan dapat
mengalami peningkatan secara nyata. disimpulkan bahwa variabel identifikasi,
t test antara X2 (diferensiasi) dengan Y diferensiasi, interaksi, dan customize
(Loyalitas pelanggan ) menunjukkan t mempunyai pengaruh yang signifikan
hitung = 2,673. Sedangkan t tabel (α = terhadap Loyalitas pelanggan secara
0.05 ; db residual =145) adalah sebesar simultan dan parsial. Dan dari sini dapat
1,976. Karena t hitung > t tabel yaitu diketahui bahwa keempat variabel bebas
2,673 > 1,976 atau sig. t (0,008) < α = tersebut yang paling dominan pengaruhnya
0.05 maka pengaruh X2 (diferensiasi) terhadap Loyalitas pelanggan adalah
terhadap Loyalitas pelanggan adalah interaksi karena memiliki nilai koefisien
signifikan pada alpha 5%. Hal ini beta dan t hitung paling besar.
berarti H0 ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa Loyalitas
pelanggan dapat dipengaruhi secara KESIMPULAN DAN SARAN
signifikan oleh diferensiasi atau Kesimpulan
dengan meningkatkan diferensiasi Kesimpulan dari penelitian ini adalah
maka Loyalitas pelanggan akan sebagai berikut:
mengalami peningkatan secara nyata. 1. Pengaruh secara simultan (bersama-
t test antara X3 (interaksi) dengan Y sama) tiap variabel bebas terhadap
(Loyalitas pelanggan ) menunjukkan t Loyalitas pelanggan dilakukan dengan
hitung = 2,937. Sedangkan t tabel (α = pengujian F-test. Dari hasil analisis
0.05 ; db residual =145) adalah sebesar regresi linier berganda diperoleh hasil
1,976. Karena t hitung > t tabel yaitu bahwa variabel bebas mempunyai
2,937 > 1,976 atau sig. t (0,004) < α = pengaruh yang signifikan secara
0.05 maka pengaruh X3 (interaksi) simultan terhadap Loyalitas pelanggan.
terhadap Loyalitas pelanggan adalah Sehingga dapat disimpulkan bahwa
signifikan pada alpha 5%. Hal ini pengujian terhadap hipotesis yang
berarti H0 ditolak sehingga dapat menyatakan bahwa adanya pengaruh
disimpulkan bahwa Loyalitas secara bersama-sama (simultan)
pelanggan dapat dipengaruhi secara variabel bebas terhadap variabel
signifikan oleh interaksi atau dengan Loyalitas pelanggan dapat diterima.
meningkatkan interaksi maka Loyalitas Hal ini menunjukkan bahwa Auto 2000
pelanggan akan mengalami penurunan dapat meningkatkan Loyalitas
secara nyata. pelanggan dengan memperbaiki secara
t test antara X4 (customize) dengan Y bersama-sama identifikasi,
(Loyalitas pelanggan ) menunjukkan t diferensiasi, interaksi, dan customize
hitung = 2,403. Sedangkan t tabel (α = terhadap pelanggan Auto 2000.
12
2. Untuk mengetahui pengaruh secara faktor yang ada dalam CRM maka
individu (parsial) variabel bebas Loyalitas pelanggan akan meningkat.
(identifikasi (X1), diferensiasi (X2), 2. Dalam penelitian ini diketahui bahwa
interaksi (X3), dan customize (X4)) identifikasi, diferensiasi, interaksi, dan
terhadap Loyalitas pelanggan customize menunjukkan keakuratan
dilakukan dengan pengujian t-test. dalam menjelaskan Loyalitas
Berdasarkan pada hasil uji didapatkan Pelanggan sebesar 51.3 %. Dari hal ini
bahwa terdapat lima variabel yang diketahui bahwa masih ada 58.7 %
mempunyai pengaruh signifikan variabel yang lain yang tidak diukur
terhadap Loyalitas pelanggan yaitu dalam penelitian ini yang dapat
identifikasi, diferensiasi, interaksi, dan menjelaskan Loyalitas Pelanggan.
customize. Hal ini menunjukkan Sehingga saran untuk peneliti
bahwa Auto 2000 dapat meningkatkan selanjutnya adalah menambah variabel
Loyalitas pelanggan dengan yang memiliki keterkaitan dengan
memperbaiki secara masing-masing Loyalitas Pelanggan sehingga dapat
identifikasi, diferensiasi, interaksi, dan menambah keakuratan data.
customize sesuai dengan kebutuhan
pelanggan Auto 2000.
3. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa variabel identifikasi mempunyai
nilai t hitung dan koefisien beta yang Achmad, Arifin. 2009. Pengaruh CRM
paling besar. Sehingga variabel Terhadap Loyalitas Pengguna
identifikasi mempunyai pengaruh yang Matahari Club Card Matahari
paling kuat dibandingkan dengan Department Store Mal Ska
variabel yang lainnya maka variabel
Pekanbaru. Pekanbaru: Jurusan
identifikasi mempunyai pengaruh yang
dominan terhadap Loyalitas pelanggan. Manajemen Fakultas Ekonomi
Hal ini menunjukkan bahwa Auto 2000 Universitas Riau.
dapat meningkatkan Loyalitas
pelanggan dengan cepat bila Aditama, Rusman. 2011. Pengaruh
perusahaan memperbaiki identifikasi implementasi Relationship
terhadap pelanggan Auto 2000 Marketing terhadap Loyalitas pada
sehingga pelanggan merasa PT. Asuransi Tafakul Keluarga
diperhatikan. Cabang Tangerang.
Malang:Universitas Brawijaya
Saran
Malang.
Berdasarkan kesimpulan di atas,
dapat dikemukakan beberapa saran yang Amin Widjaja Tunggal. 2009. Akuntansi
diharapkan dapat bermanfaat bagi
perusahaan maupun bagi pihak-pihak lain. Manajemen. Jakarta: Harvindo.
Adapun saran yang diberikan, antara lain:
Arif Bachtiar. 2011. Pengaruh Variabel-
1. Diharapkan pihak perusahaan dapat
variabel Relationship Marketing
mempertahankan serta meningkatkan
Terhadap Kepuasan Pelanggan
CRM nya yang termasuk didalamnya
Pada Istana Mebel Jepara.
adalah identifikasi, diferensiasi,
Malang: STIE Malangkucecwara.
interaksi, dan customize karena
mempunyai pengaruh yang besar pada
Auto 2000. 2014. Avanza Miliki Penjualan
Loyalitas pelanggan, sehingga jika
Terbesar di Toyota (online)
perusahaan dapat meningkatkan faktor-
http://auto2000bandung.com/berita
/221/avanza-miliki-penjualan-
13
terbesar-di-toyota.html, diakses Gujarati, Damondar. 1997. Ekonometrika
tanggal 27 Juli 2014. Dasar Cetakan Kelima
Terjemahan:Zain Sumarno.
Badan Pusat Statistik. 2010. Jumlah Jakarta: Erlangga.
Penduduk Indonesia Akhir Tahun
2010 (online) Gunarto. 2013. Strategi Pemasaran
http://www.bps.go.id/tab_sub/view (online)
.php?tabel=1&id_subyek=12, http://www.google.co.id/search?bi
diakses tanggal 8 Juli 2014. w=727&bih=642&noj=1&sclient=
psy-
Buttle, Francis. 2007. Customer ab&q=strategi+pemasaran&oq=str
Relationship Management Concept ategi+pemasaran&gs_l=serp.12..0l
and Tools. Jakarta: Bayu Media 10.7908.8745.1.10680.5.5.0.0.0.0.6
Publishing. 70.670.5-1.1.0....0...1c.1.51.
serp..4.1.670. RHAdQ7rGMWw,
Daniel. 2009. Penerapan Aplikasi CRM diakses 8 juli 2014.
(Customer Relationship
Management) berbasis web dalam
bidang jasa.Jakarta: Universitas Haida, Nurrul. 2012. Pelayanan Prima
Binus. (online)
http://www.google.co.id/url?sa=t&
Dea Ayu. 2003. Praktek Customer rct=j&q=pelayanan%20prima%20a
Relationship Management untuk dalah&source=web&cd=1&cad=rj
Menjaga Loyalitas Pelanggan Di a&uact=8&sqi=2&ved=0CBoQFj
Resto Noodle Inc. Malang: AA&url=http%3A%2F%2Fpelaya
Universitas Brawijaya Malang. nanprimaneni.blogspot.com%2F&e
i=IRq8U8C3DMm7uATGmoCIB
Dharmayanti Diah. 2006. Analisa Q&usg=AFQjCNGvuq9PYprF2x
Sensitivitas Respon Konsumen WhCYk1xVwbCHO8Cw&sig2=O
Terhadap Eksistensi Merek (Brand EidSP7tEaSXxtYIPBgN_Q&bvm=
Extension) Pada Maragrine Merek bv.70138588,d.c2E, diakses 8 Juli
Filma di Surabaya, Jurnal 2014.
Manajemen Pemasaran Volume 1
Nomor 2 Oktober 2006 Hurriyati Ratih. 2010. Bauran Pemasaran
dan Loyalitas Konsumen Cetakan
Fandy Tjiptono.2007. Strategi Pemasaran. Ketiga. Bandung: Alfabeta.
Edisi ke dua.Yogyakarta: Andi.
Indriantoro, Supomo Bambang. 2009.
Gaffar Vanessa. 2007. CRM dan MPR Metodologi Penelitian Bisnis
Hotel (Customer Relationship Untuk Akuntansi & Manajemen.
Management and Marketing Public Yogyakarta: BPFE.
Relations) Cetakan kesatu.
Bandung: Alfabeta. Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian
Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS. Kompas online. 2010. Total Penjualan
Semarang: Badan Penerbit Mobil 2009 Turun, tetapi Lampaui
Universitas Diponegoro. Target
(online)http://otomotif.kompas.co
m/read/2010/01/07/09284615/total.

14
penjualan.mobil.2009.turun.tetapi.l pentingnya-menjalin-hubungan-
ampaui, diakses tanggal 8 Juli dengan-pelanggan/, di akses
2014. tanggal 8 Juli 2014.

Kotler, Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Sandra Sulistiyoadi. 2008. Pengaruh


Pemasaran 1. Edisi keduabelas. Relationship Marketing Terhadap
Jakarta: Erlangga Kepuasan Pelanggan Produk
Tahapan PT. Bank Central Asia,
Kotler, Keller. 2007. Manajemen Tbk Cabang Dinoyo. Malang:
Pemasaran 1. Edisi keduabelas. Universitas Brawijaya Malang.
Jakarta: PT Indeks.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi
Kotler, Keller. 2009. Manajemen Penelitian untuk Bisnis 2. Jakarta:
Pemasaran 1. Edisi ketigabelas. Salemba Empat.
Jakarta: PT Indeks.
Singarimbun, Masri. 2006. Metode
Kotler, Philip, dan Keller Kevin Lane. Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
2009. Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Erlangga. Sudjana. 2008. Teknik Analisis Regresi
dan Korelasi Bagi Para Peneliti,
Kotorov. 2003. Customer Relationship Bandung: Tarsito.
Management: Strategic Lessons
and Future Directions Business Sugiyono 2008. Metode penelitian Bisnis.
Process Management Journal 9.5. Bandung: Alfabeta
Jurnal Customer Relationship
Management. Supranto, J. 2009. Statistik Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Erlangga.
Musanto, Trisno. 2004. Faktor-Faktor
Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Tjiptono, Fandy. 2011. Pemasaran Jasa.
Pelanggan: Studi Kasus Pada CV. Sarana Jakarta: Banyumedia Publishing.
Media Advertising Surabaya.
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian
Ekonomi Universitas Kristen Petra. Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT.
http://puslit.petra.ac.id/journals/ma Jakarta: RajaGrafindo Persada.
nagement. Jurnal Manajemen &
Kewirausahaan. Vol. 6, No. 2, Vency Erlita. 2008 Pengaruh Relationship
September 2004: 123 – 136.Nazir, Marketing Terhadap Loyalitas
M. 2003.Metode Penelitian. Agen PT. Jawa Pos Radar Malang
Jakarta: Galia Indonesia. Intermedia Press. Malang:
Universitas Brawijaya Malang.
Peppers, Don and Martha Rogers. 2004.
Managing Customer Relationships: VRMA National Conference San
A Fransisco. 2004. Customer
Strategic Framework. New Jersey: Relationship Management (CRM)
John Wiley & Sons, Inc. (online)
http://www.vdsys.com/vrma2004,
Rahman, Haris. 2013. Pentingnya diakses tanggal 8 Juli 2014
Menjalin Hubungan dengan
Pelanggan (online)
http://zahiraccounting.com/id/blog/

15

Anda mungkin juga menyukai