Anda di halaman 1dari 1

13

(aglikon) dengan gugus gula. Hasil hidrolisis dipisahkan dengan partisi

menggunakan petroleum eter. Hidayah (2015) telah melakukan pemisahan senyawa

steroid pada fraksi petroleum eter Chlorella sp dan dihasilkan randemen sebesar

78,0548 %. Hasil uji fitokimia fraksi petroleum eter menunjukkan positif steroid.

Handoko (2016) mendapatkan randemen ekstrak hasil hidrolisis dan partisi

Chlorella sp. sebanyak 50,6299 %.

2.6 Kromatografi Kolom

Kromatografi kolom merupakan metode pemisahan yang didasarkan pada

prinsip adsorbsi. Metode ini dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan seyawa

campuran dengan skala mikrogram. Kromatografi kolom dilakukan untuk

memurnikan senyawa steroid dan triterpenoid dari hasil hidrolisis dan partisi.

Pemisahan dilakukan dengan meletakkan sampel pada ujung atas kolom dengan

pelarut yang dialirkan terus menerus (Kristanti, dkk., 2008).

Pemilihan fasa gerak merupakan langkah utama untuk mendapatkan hasil

yang maksimal. Sifat-sifat pelarut juga berpengaruh terhadap pemisahan

komponen-komponen campuran. Pemisahan menggunakan kromatografi kolom

membutuhkan bahan yang banyak dan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu,

campuran eluen yang digunakan ditentukan terlebih dahulu agar mendapatkan hasil

pemisahan yang maksimal.

Eluen terbaik hasil KLT analitik ekstrak metanol Chlorella sp. pada

penelitian Imamah (2015) yaitu campuran n-heksana:etil asetat (4:1) didapatkan 12

spot. Sinulingga (2011) menggunakan eluen n-heksana : etil asetat pada isolasi

steroid/triterpenoid dari akar tanaman ekor naga menggunakan KLT dengan

Anda mungkin juga menyukai