Anda di halaman 1dari 31

PENERAPAN MODEL KONSELING EGO

DALAM MEMBANTU MENGATASI EGO YANG LEMAH


UNTUK PESERTA DIDIK

Ahmad Zuhdi, MA1

Abstrak

Konselor di sekolah memiliki peranan yang penting untuk membantu menangani


masalah peserta didik yang bermacam-macam. Proses belajar mengajar yang
secara terus menerus yang dilakukan oleh para siswa serta tekanan-tekanan baik
dari dalam diri maupun dari lingkungannya untuk mencapai hasil belajar yang
maksimal terkadang membawa siswa/siswi pada batas kemampuan jasmaniahnya,
hal ini membuat peserta didik mengalami kejenuhan, keletihan dan kebosanan
dalam belajar. Kegiatan konseling adalah usaha memperkuat “ego strength” atau
yang disebut dengan kekuatan ego. Dengan demikian orang yang bermasalah
adalah orang yang memiliki ego yang lemah. Misalnya orang yang penakut,
rendah diri, banyak lemah, tidak bisa mengambil keputusan termasuk orang yang
memiliki ego lemah. Dikatakan demikian adalah karena orang yang keadaannya
seperti itu tidak dapat memfungsikan egonya secara penuh, baik untuk
menggerakkan dirinya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya maupun untuk
meraih keinginan-keinginannya. Pada umumnya masalah-masalah yang dialami
individu diwarnai oleh kuat dan lemahnya ego tersebut.Bimbingan dan konseling
di sekolah madrasah sebagai sarana untuk mengatasi masalah-masalah peserta
didik yang kompleks mengharuskan guru bimbingan dan konseling untuk
melakukan tindakan yang tepat dalam membantu menyelesaikan permasalahan
peserta didik. Tindakan tersebut harus sesuai dengan jenis masalah yang dihad

1
Penulis adalah Dosen Bimbingan Konseling Islam (BKI) Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Kerinci, yang sekarang sudah menjadi Institut Agama Islam Negeri
Kerinci.

1
A. Kedudukan Bimbingan dan pribadi dan kemanfaatan

Konseling sosial.2

a. Pengertian Bimbingan dan 2. Moh. Surya, yang

Konseling dikutip oleh Hallen,

Pada dasarnya, bimbingan adalah suatu

bimbingan adalah upaya proses pemberian

pembimbing untuk membantu bantuan yang terus

mengoptimalkan individu. menerus dan sistematis

Secara umum bimbingan dari pembimbing

dapat diartikan sebagai suatu kepada yang dibimbing

bantuan atau tuntunan. agar tercapai

Namun, dengan demikian kemandirian dalam

tidak semua bentuk bantuan pemahaman diri dan

atau tuntunan itu adalah perwujudan diri, dalam

bimbingan. mencapai tingkat

1. Di dalam Year’s Book of perkembangan yang

Education sebagaimana optimal dan

yang dikutip oleh Hallen penyesuaian diri dengan

bimbingan adalah : suatu lingkungannya.3

proses membantu individu 3. Chiskolm bahwa

melalui usahanya sendiri bimbingan membantu

untuk menemukan dan individu memahami

mengembangkan dirinya sendiri, pengertian

kemampuannya agar 2
Hallen, Bimbingan dan Konseling,
(Jakarta : Quantum Teaching, 2005), h. 3
memperoleh kebahagiaan 3
Ibid. ,h. 20

2
menitik beratkan pada serta mendapat kemajuan

pemahaman terhadap dalam jabatan yang

potensi diri yang dimiliki.4 dipilihnya itu.6

4. Mathewson dalam Hallen Bimbingan adalah

mengemukakan bimbingan bantuan yang diberikan oleh

seseorang, laki-laki atau


sebagai pendidikan dan
perempuan, yang memiliki
pengembangan yang
kepribadian yang memadai dan
menekankan pada proses
terlatih dengan baik kepada
belajar. Pengertian ini
individu-individu setiap usia
menekankan bimbingan
untuk membantunya mengatur
sebagai bentuk pendidikan
kegiatan hidupnya sendiri,
dan pengembangan diri,
membuat keputusan sendiri dan
tujuan yang diinginkan menanggung beban hidupnya

diperoleh melalui proses sendiri.7

belajar.5 Untuk pencapaian

5. Frank Parsonsebagaimana kompetensi siswa secara

yang dikutip oleh Prayitno, optimal diperlukan kerjasama

bimbingan sebagai yang baik antara

bantuan yang diberikan manajemen/supervisi,

kepada individu untuk pengajaran dan bimbingan

dapat memilih, konseling.8

mempersiapkan diri dan


6
memangku suatu jabatan Prayitno dan Erman Amti, Dasar-
Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta :
PT Rineka Cipta, 2008), cet. Ke-2, h. 93.
7
Ibid, h. 94
4 8
Ibid. ,h.20 Achmad Juntika Nurihsan, Strategi
5
Ibid. ,h.20 Layanan Bimbingan dan Konseling,

3
Menurut Frank dengan tepat dan menyusun
rencana dengan realistis,
Parson dalam Prayitno, sehingga mereka dapat
menyesuaikan diri dengan
bimbingan sebagai bantuan memuaskan diri dalam
lingkungan di mana mereka
yang diberikan kepada hidup
d. Suatu proses pemberian
individu untuk dapat memilih, bantuan atau pertolongan
kepada individu dalam hal:
mempersiapkan diri dan memahami diri sendiri;
menghubungkan pemahaman
memangku suatu jabatan serta tentang dirinya sendiri
dengan lingkungan; memilih,
mendapat kemajuan dalam menentukan dan menyusun
rencana sesuai dengan konsep
jabatan yang dipilihnya itu.9 dirinya sendiri dan tuntutan
dari lingkungan.10
Menurut Moegandi
Menurut Rochman
sebagaimana yang dikutip Natawidjaja dalam WS.
Winkel, bimbingan adalah
oleh WS. Winkel dan MM. Sri proses pemberian bantuan
kepada individu yang
hastuti, bimbingan adalah : dilakukan secara
berkesinambungan, supaya
a. Suatu usaha untuk individu tersebut dapat
melengkapi individu dengan memahami dirinya, sehingga
pengetahuan, pengalaman dan ia sanggup mengarahkan diri
informasi tentang dirinya dan dapat bertindak wajar,
sendiri sesuai dengan tuntutan dan
b. Suatu cara pemberian keadaan keluarga serta
pertolongan atau bantuan masyarakat. Dengan
kepada individu untuk demikian dia dapat mengecap
memahami dan kebahagiaan hidupnya serta
mempergunakan secara dapat memberikan
efisien dan efektif segala sumbangan yang berarti. 11
kesempatan yang dimiliki
untuk perkembangan Stoop dan Walquist
pribadinya
c. Sejenis pelayanan untuk sebagaimana yang dikutip
individu-individu, agar
mereka dapat menentukan oleh Hallen mendefenisiskan
pilihan, menetapkan tujuan
10
(Bandung : PT Refika Aditama, 2009), cet. W.S.Winkel dan M.M. Sri Hastuti,
Ke-3, h. 2. Bimbingan dan Konseling di Institusi
9
Prayitno dan Erman Amti, Dasar- Pendidikan, (Yogyakarta : Penerbit Media
Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Abadi, 2007), cet. Ke-6, h. 29,
11
PT Rineka Cipta, 2008), cet. Ke-2, h. 93. Ibid. ,

4
bimbingan sebagai proses orang yang ahli kepada

yang terus menerus dalam seseorang atau beberapa

membantu perkembangan orang individu, baik anak-

individu untuk mencapai anak, remaja maupun dewasa;

kemampuannya secara agar orang yang dibimbing

maksimum dalam dapat mengembangkan

mengarahkan manfaat yang kemampuan dirinya sendiri

sebesar-besarnya baik bagi dan mandiri; dengan

dirinya maupun bagi memanfaatkan kekuatan

masyarakat.12 individu dan sarana yang ada

Menurut Arthur J. dan dapat dikembangkan;


Jones seperti yang dikutip
oleh DR. Tohari Musnamar berdasarkan norma-norma
bimbingan adalah
pertolongan yang diberikan yang berlaku.
oleh seseorang kepada orang
lain dalam hal membuat Sedangkan pengertian
pilihan-pilihan, penyesuaian
diri dan pemecahan problem- konseling merupakan
problem. Tujuan bimbingan
ia membantu orang tersebut terjemahan dari counseling,
untuk tumbuh dalam hal
kemandirian dan kemampuan yaitu bagian dari bimbingan,
bertanggung jawab bagi
dirinya sendiri.13 baik sebagai pelayanan

Dari beberapa defenisi maupun sebagai teknik.

di atas dapat ditarik Pelayanan konseling

kesimpulan bahwa bimbingan merupakan jantung hati dari

adalah proses pemberian usaha layanan bimbingan

bantuan yang dilakukan oleh secara keseluruhan. Jadi

konseling merupakan inti dan


12
Hallen. Op. Cit., h. 4.
13
Ibid. ,

5
alat yang paling penting dalam psikologis atas dasar
pengetahuan sistematik
bimbingan. tentang kepribadian manusia
dalam upaya meningkatkan
Konseling termasuk di kesehatan tentang kepribadian
manusia dalam upaya
dalam hubungan membantu, meningkatkan kesehatan
mental klien.16
merupakan teknik untuk
Menurut Smith dalam
intervensi, untuk mengubah
Prayitno, konseling adalah
tingkah laku.14
proses pemberian bantuan
Konseling adalah
yang dilakukan dengan
proses interaksi dimana
menginterpretasikan fakta-
konselor berupaya
fakta atau data, baik mengenai
meningkatkan pengertian
diri individu yang dibimbing
klien dan lingkungan klien
sendiri maupun
dalam rangka
lingkungannya, khususnya
mengembangkan atau
menyangkut pilihan-pilihan
memperjelas tujuan, nilai dan
dan rencana-rencana yang
perilaku klien di masa yang
dibuatnya.17
15
akan datang.
Menurut Rochman
Menurut C. Petterson Natawidjaja konseling adalah
sebagaimana dikutip oleh Soli suatu jenis pelayanan yang
Abimanyu konseling adalah merupakan bagian terpadu
proses yang melibatkan dari bimbingan. Konseling
hubungan antar pribadi antara dapat diartikan sebagai
seorang terapis dengan satu hubungan timbal balik antara
atau lebih klien dimana terapis dua orang individu, dimana
menggunakan metode-metode yang seorang (yaitu konselor)
berusaha membantu yang lain
14
Jeanatte Murad Lesmana, Dasar-
16
Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Soli Abimanyu dan Thayeb
UI-Press, 2008), h. 1. Manrihu, Teknik dan Laboratorium
15
Yeni Karneti dan Taufik, Teknik Konseling, ( Jakarta : Departemen
dan Laboratorium Konseling, (Padang : Pendidikan dan Kebudayaan, 2001), h. 9.
17
Departemen Pendidikan Nasional, 2001), h. Prayitno dan Erman Amti,Op.
2 Cit. ,h. 102.

6
(yaitu konseli) untuk Menurut Wrenn dalam
mencapai pengertian tentang
dirinya sendiri dalam M. Solihin proses konseling
hubungan dengan masalah-
masalah yang dihadapinya terlihat adanya satu masalah
diwaktu yang akan datang.18
yang menjadi masalah klien
ACSA (American
yang perlu mendapatkan
School Counselor Association)
pemecahan.
mengemukakan bahwa :
Cara pemecahannya
Konseling adalah
hubungan tatap muka yang adalah sesuai dengan keadaan
bersifat rahasia, penuh dengan
sikap penerimaan dan klien itu sendiri. Jadi proses
pemberian kesempatan dari
konselor kepada klien, konseling itu memiliki tujuan
konselor mempergunakan
pengetahuan dan tertentu, yaitu pemecahan
keterampilannya untuk
membantu kliennya mengatasi masalah yang dihadapi oleh
masalah-masalahnya.19
Menurut Winkel klien itu sendiri.21
Konseling merupakan
serangkaian kegiatan paling Beberapa pendapat di
pokok dari bimbingan dalam
usaha membantu konseli / klien atas dapat dipahami bahwa
secara tatap muka langsung
dengan tujuan agar klien dapat pengertian konseling
mengambil tanggung jawab
sendiri terhadap bebagai merupakan serangkaian
persoalan atau masalah khusus
maka masalah yang dihadapi kegiatan yang dilakukan oleh
oleh klien dapat teratasi
semuanya.20 konselor yang dilakukan secara

khusus dengan cara tatap muka

dengan konseli guna mengatasi


18
Dewa Ketut Sukardi dan Nila
Kusmawati, Proses Bimbingan dan
masalah yang dihadapi konseli.
Konseling di Sekolah, (Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2008), h. 5.
19
Syamsu Yusuf, Landasan
Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT
21
Remaja Rosdakarya, 2009), cet. Ke-4, h. 8. M. Solihin, Terapi Sufistik,
20
W.S Winkel dan M.M Sri Hastuti, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2004), h. 16.
Op. Cit. , h. 33.

7
Sedangkan pengertian individu mengenal dan

bimbingan konseling adalah menerima diri sendiri dan

Pelayanan bantuan untuk lingkungannya secara positif

peserta didik baik dan dinamis sesuai dengan

individu/kelompok agar peranan yang diinginkannya di

mandiri dan berkembang masa depan. Tujuan

secara optimal dalam hubungan merupakan hasil akhir yang

pribadi, sosial, belajar, karir; ditentukan agar dicapai dalam

melalui berbagai jenis layanan waktu tertentu oleh

dan kegiatan pendukung atas perusahaan, organisasi atau

dasar norma-norma yang orang yang dibebani tanggung

berlaku.Dengan demikian, jawab untuk itu.

setiap bimbingan itu pasti Tujuan umum dari


layanan Bimbingan dan
konseling dan setiap konseling Konseling adalah sesuai
dengan tujuan pendidikan
belum tentu bimbingan. sebagaimana dinyatakan dalam
Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN)
Tahun 1989 (UU No. 2/1989),
B. Tujuan Bimbingan dan yaitu terwujudnya manusia
Indonesia seutuhnya yang
Konseling cerdas, yang beriman, dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang
Layanan bimbingan Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan
sangat diperlukan agar peserta dan ketrampilan, kesehatan
jasmani dan rohani,
didik yang mempunyai kepribadian yang mantap dan
mandiri serta rasa tanggung
masalah dapat terbantu, jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.22
sehingga mereka dapat belajar

lebih baikTujuan bimbingan


22
Dewa Ketut Sukardi dan Nila
dan konseling membantu Kusmawati.Op. Cit., h. 28.

8
Secara khusus layanan umum bimbingan dan

Bimbingan dan Konseling konseling adalah untuk

bertujuan untuk membantu membantu individu

siswa agar dapat mencapai memperkembangkan diri

tujuan-tujuan perkembangan secara optimal sesuai dengan

meliputi aspek pribadi, sosial, tahap perkembangan dan

belajar dan karier. predisposisi yang dimilinya,

Soli Abimanyu dan berbagai latar belakang yang

Thayeb Manrihu, menjelaskan ada, serta sesuai dengan

tujuan bimbingan dan tuntutan positif

konseling yaitu untuk lingkungannnya. Dalam kaitan

reorganisasi kepribadian, ini, bimbingan dan konseling

menemukan makna dalam membantu individu untuk

hidup, penyembuhan gangguan menjadi insan yang berguna

emosional, penyesuaian dalam kehidupannya yang

terhadap masyarakat dan memiliki berbagai wawasan,

pencapaian aktualisasi diri.23 interpretasi, pandangan,

Dengan pilihan, penyesuaian dan

memperhatikan butir-butir keterampilan yang tepat

tujuan bimbingan dan berkenaan dengan diri sendiri

konseling sebagaimana dan lingkungannya. Insan

tercantum dalam rumusan seperti itu adalah insan yang

tersebut, tampak bahwa tujuan mandiri yang memiliki

kemampuan untuk memahami


23
Soli Abimanyu dan Thayeb
Manrihu. Op. Cit., h. 13. diri sendiri dan lingkungannya

9
secara tepat dan objektif, khusus bimbingan dan

menerima diri sendiri dan konseling untuk masing-

lingkungan secara positif dan masing individu bersifat unik

dinamis, mampu mengambil pula. Tujuan bimbingan dan

keputusan secara tepat dan konseling untuk seorang

bijaksana, mengarahkan diri individu (dan tidak boleh

sendiri sesuai dengan disamakan dengan) tujuan

keputusan yang diambilnya itu, bimbingan dan konseling untuk

serta akhirnya mampu individu lainnya.

mewujudkan diri sendiri secara Sejalan dengan

optimal. perkembangan konsepsi

Adapun tujuan khusus bimbingan dan konseling,maka

bimbingan dan konseling tujuan bimbingan dan

merupakan penjabaran tujuan konseling mangalami

umum tersebut yang dikaitkan perubahan dari yang sederhana

secara langsung dengan dengan menuju yang lebih

permasalahan yang dialami komperhensif,perkembanganya

oleh individu yang .

bersangkutan, sesuai dengan C. Fungsi Bimbingan dan

kompleksitas permasalahannya Konseling

itu. Masalah-masalah individu Bimbingan dan

bermacam ragam jenis, konseling berfungsi sebagai

intensitas dan sangkut pautnya, pemberi layanan kepada

serta masing-masing bersifat peserta didik agar masing-

unik. Oleh karena itu tujuan masing peserta didik dapat

10
berkembang secara optimal c. Pemahaman tentang

sehingga menjadi pribadi yang lingkungan yang lebih

utuh dan mandiri.24 Oleh luas (termasuk di

karena itu pelayanan dalamnya informasi

bimbingan dan konseling pendidikan, informasi

mengembang sejumlah fungsi jabatan/pekerjaan, dan

yang hendak dipenuhi melalui informasi sosial dan

kegiatan bimbingan dan budaya/nilai-nilai),

konseling. Fungsi-fungsi teruatam oleh peserta

tersebut adalah fungsi didik25

pemahaman, fungsi 2. Fungsi Pencegahan

pencegahan, fungsi Fungsi pencegahan

pengentasan, fungsi yaitu fungsi bimbingan dan

pemeliharaan dan konseling yang akan

pengembangan dan fungsi menghasilkan tercegahnya

advokat. Uraian berikut ini atau terhindarnya peserta

adalah menjelaskan makna didik dari berbagai

masing-masing fungsi permasalahan yang mungkin

bimbingan dan konseling: timbul yang akan dapat

1. Fungsi Pemahaman mengganggu, menghambat,

a. Pemahaman tentang diri atau menimbulkan

peserta didik sendiri kesulitan, kerugian-kerugian

b. Pemahaman tentang

linkungan peserta didik


25
Prayitno dan Erman Amti, Op. Cit.,
24
Hallen. Op. Cit.,h. 55. h. 202

11
tertentu dalam proses jenisnya, maupun

perkembangannya. bentuknya.

3. Fungsi Pengentasan 4. Fungsi Pemeliharaan Dan

Istilah fungsi Pengambangan

pengentasan ini dipakai Fungsi pemeliharaan

sebagai pengganti istilah dan pengembangan adalah

fungsi kuratif atau fungsi fungsi bimbingan dan

terapeutik dengan arti konseling yang akan

pengobatan atau menghasilkan

penyembuhan.Melalui terpeliharanya dan

fungsi pengentasan ini terkembangkannya berbagai

pelayanan bimbingan dan potensi dan kondisi positif

konseling akan peserta didik dalam rangka

menghasilkan perkembangan dirinya

terentaskannya atau secara terarah, mantap dan

teratasinya berbagai berkelanjutan.

permasalahan yang dialami Dalam fungsi ini hal-

oleh peserta didik. hal yang dipandang sudah

Pelayanan bimbingan dan bersifat positif dijaga agar

konseling berusaha tetap baik dan dimantapkan.

membantu memecahkan Dengan demikian dapat

masalah-masalah yang diharapkan peserta didik

dihadapi oleh peserta didik, dapat mencapai

baik dalam sifatnya, perkembangan kepribadian

secara optimal.

12
5. Fungsi Advokasi agar hasil-hasil yang hendak

Fungsi advokasi yaitu dicapainya jelas dapat

bimbingan dan konseling diidentifikasi dan

yang akan menghasilkan dievaluasi.Secara

teradvokasi atau pembelaan keseluruhan, jika semua

terhadap peserta didik fungsi-fungsi itu telah

dalam rangka upata terlaksnaa dengan baik,

pengembangan seluruh dapatlah bahwa peserta

potensi secara optimal.26 didik akan mampu

Fungsi-fungsi tersebut berkembangan secara wajar

diwujudkan melalui dan mantap menuju

diselenggarakannya aktualitasi diri secara

berbagai jenis layanan dan optimal pula. Keterpaduan

kegiatan bimbingan dan semua fungsi tersebut akan

konseling untuk mencapai sangat membantu

hsil sebagaimana yang perkembangan peserta didik

terkandung di dalam secara terpadu pula.

masing-masing fungsi

tersebut. Setiap pelayanan D. Asas-asas Bimbingan dan

kegiatan bimbingan dan Konseling

konseling yang Asas-asas yang

dilaksanakan harus secara dimaksudkan adalah:

langsung mengacu satu atau 1. Asas Kerahasiaan

lebih fungsi-fungsi tersebut Segala sesuatu yang

26
Ibid., h. 203 dibicarakan klien kepada

13
konselor tidak boleh mendapat kepercayaan dari

disampaikan kepada orang semua pihak.

lain, atau lebih-lebih hal 2. Asas Kesukarelaan

atau keterangan yang tidak Asas bimbingan dan

boleh atau tidak layak konseling harus berdasarkan

diketahui orang lain. Asas kesukarelaan, baik dari

kerahasiaan ini merupakan pihak si terbimbing atau

asas kunci dalam usaha klien, maupun dari pihak

bimbingan dan konseling. konselor.27

Jika asas ini benar-benar Klien diharapkan

dilaksanakan, maka secara suka dan rela tanpa

penyelenggara atau pemberi ragu-ragu ataupun merasa

bimbingan akan terpaksa, menyampaikan

mendapatkan kepercayaan masalah yang dihadapinya,

dari semua pihak, terutama serta mengungkapkan

penerima bimbingan segenap fakta, data dan

sehingga mereka akan mau seluk beluk berkenaan

memanfaatkan jasa dengan masalahnya itu

bimbingan dan konseling kepada konselor, dan

dengan sebaik-baiknya. konselor hendaknya tidak

Sebaliknya, jika asas ini memberikan bantuan secara

benar-benar dilaksanakan, terpaksa, atau dengan kata

maka penyelenggara atau lain konselor memberikan

pemberi bimbingan akan bantuan secara ikhlas.

27
Ibid.,

14
3. Asas Keterbukaan kelemahan si terbimbing

Dalam pelaksanaan dapat dilaksanakan.

bimbingan dan konseling Keterbukaan disini

sangat diperlukan suasana ditinjau dari dua arah. Dari

keterbukaan, baik pihak klien diharapkan

keterbukaan dari konselor pertama-tama mau

maupun dari klien. membuka diri sendiri

Keterbukaan ini sehingga apa yang ada pada

bukan hanya sekedar dirinya dapat diketahui oleh

menerima saran-saran dari orang lain (dalam hal ini

luar, malahan lebih dari itu, konselor), dan yang kedua

diharapkan masing-masing membuka diri dalam arti

pihak yang bersangkutan mau menerima saran-saran

bersedia membuka diri dan masukan lainnya dari

untuk kepentingan pihak luar. Dari pihak

pemecahan masalah. konselor, keterbukaan

Individu yang terwujud dengan kesediaan

membutuhkan bimbingan konselor menjawab

dihaharapkan dapat pertanyaan-pertanyaan klien

berbicara sejujur mungkin dan mengungkapkan diri

dan berterus terang tentang konselor sendiri jika hal itu

dirinya sendiri sehingga memang dikehendaki oleh

dengan keterbukaan ini klein.

penelaahan serta pengkajian

berbagai kekuatan dan

15
4. Asas Kekinian dapat mandiri dengan ciri-

Masalah individu ciri pokok mampu:

yang ditangani ialah a. Mengenal diri sendiri dan

masalah-masalah yang lingkungan sebagaimana

sedang dirasakan bukan adanya

masalah yang sudah lampau, b. Menerima diri sendiri dan

dan bukan masalah yang lingkungan secara positif

mungkin akan dialami di dan dinamis

masa yang akan c. Mengambil keputusan

datang.28Asas kekinian juga untuk dan oleh diri sendiri

mengandung pengertian d. Mengarahkan diri sesuai

bahwa konselor tidak boleh dengan keputusan itu

menunda-nunda pemberian e. Mewujudkan diri secara

bantuan. optimal sesuai dengan

5. Asas Kemandirian potensi, minat dan

Pelayanan kemampuan-kemampuan

bimbingan dan konseling yang dimilikinya

bertujuan menjadikan si 6. Asas Kegiatan

terbimbing dapat berdiri Usaha bimbingan dan

sendiri, tidak tergantung konseling tidak akan

pada orang lain atau memberikan buah yang berarti

tergantung pada konselor. bila klien tidak melakukan

Individu yang dibimbing sendiri kegiatan dalam

setelah dibantu diharapkan mencapai tujuan bimbingan

28
Ibid., h. 116

16
dan konseling.29 Hasil usaha selalu menuju ke suatu

bimbingan dan konseling tidak pembaruan, sesuatu yang lebih

akan tercapai dengan maju, dinamis sesuai dengan

sendirinya, melainkan harus arah perkembangan klien yang

dengan kerja giat diri klien dikehendaki.

sendiri. Konselor hendaklah 8. Asas Keterpaduan

membangkitkan semangat Pelayanan bimbingan

klien sehingga ia mampu dan dan konseling berusaha

mau melaksanakan kegiatan memadukan sebagai aspek

yang diperlukan dalam kepribadian klien.30

penyelesaian masalah yang Sebagaiman diketehaui

menjadi pokok pembicaraan individu memiliki berbagai

dalam konseling. aspek kepribadian yang kalau

7. Asas Kedinamisan keadaannya tidak seimbang,

Usaha pelayanan serasi dan terpadu justru akan

bimbingan dan konseling menimbulkan masalah.

menghendaki terjadinya Disamping keterpaduan pada

perubahan pada diri klien, diri klien juga harus

yaitu perubahan tingkah laku diperhatikan keterpaduan isi

ke arah yang lebih baik. dan proses layanan yang

Perubahan itu tidaklah sekedar diberikan. Jangan hendaknya

mengulang hal yang sama, aspek layanan yang satu tidak

yang bersifat monoton, serasi dengan aspek layanan

melainkan perubahan yang yang lain.

29 30
Ibid.,h 116 Ibid., h. 117

17
Untuk terselenggaranya Demikian pula prosedur,

asas keterpaduan, konselor teknik, dan peralatan yang

perlu memiliki wawasan yang dipakai tidak menyimpang

luas tentang perkembangan dari norma-norma yang

klien dan aspek-aspek dimaksudkan.

lingkungan klien, serta 10. Asas Keahlian

berbagai sumber yang dapat Usaha bimbingan dan

diaktifkan untuk menangani konseling perlu dilakukan asas

masalah klien. keahlian secara teratur dan

9. Asas Kenormatifan sistematik dengan

Usaha bimbingan dan menggunakan prosedur, teknik

konseling tidak boleh dan alat (instrumentasi

bertentangan dengan norma- bimbingan dan konseling)

norma yang berlaku, baik yang memadai. Untuk itu para

ditinjau dari norma agama, konselor perlu mendapat

norma adat, norma latihan secukupnya, sehingga

hukum/negara, norma ilmu, dengan itu akan dapat dicapai

maupun kebiasaan sehari-hari. keberhasilan usaha pemberian

Asas kenormatifan ini layanan. Pelayanan bimbingan

diterapkan terhadap isi dan konseling adalah

maupun proses pelayanan profesional yang

penyelenggaraan bimbingan diselenggarakan oleh tenaga-

dan konseling. Seluruh isi tenaga ahli yang khusus

layanan harus sesuai dengan dididik untuk pekerjaan itu.

norma-norma yang ada.

18
11. Asas Alih Tangan 12. Asas Tut Wuri Handayani

Dalam pemberian Asas ini menunjuk

layanan bimbingan dan pada suasana umum yang

konseling, asas alih tangan hendaknya tercipta dalam

jika konselor sudah rangka hubungan keseluruhan

mengerahkan segenap antara konselor dan klien.

kemampuannya untuk Asas ini menuntut agar

membantu individu, namun pelayanan bimbingan dan

individu tersebut belum dapat konseling tidak hanya

terbantu sebagaimana yang dirasakan pada waktu klien

diharapkan, maka konselor mengalami masalah dan

dapat mengirim individu menghadap kepada konselor

tersebut kepada petugas atau saja, namun diluar proses

badan yang lebih ahli. Di bantuan bimbingan dan

samping itu asas ini juga konseling pun hendaknya

mengisyaratkan bahwa dirasakan adanya dan

pelayanan bimbingan dan manfaatnya pelayanan

konseling hanya menangani bimbingan dan konseling itu.31

masalah-masalah individu

sesuai dengan kewenangan E. Pengertian Instrumentasi

petugas yang bersangkutan, Bimbingan dan Konseling

dan setip masalah ditangani Aplikasi instrumentasi

oleh ahli yang berwenang adalah kegiatan untuk

untuk itu. 31
Yahya Jaya, Bimbingan Konseling
Agama Islam, (Jakarta : Angkasa Raya,
2004), h. 62

19
mengumpulkan data, keterangan seperti masalah

dan informasi keberagaman dari penyesuaian dengan

orang yang menjadi klien, baik lingkungan, masalah

secara individual maupun prestasi atau hasil belajar,

kelompok, yang meliputi data, masalah penempatan dan

keterangan, informasi tentang penyaluran;

lingkungan dan pengalaman b. Memahami sebab-sebab

pribadi klien.32 terjadinya masalah diri

individu;

F. Bentuk-Bentuk Instrumentasi c. Mengenali individu

Bimbingan dan Konseling (misalnya peserta didik)

Instrumentasi merupakan yang memiliki kemampuan

bagian dari kegiatan pendukung yang sangat tinggi dan

dari bimbingan konseling yang sangat rendah yang

mana terdapat di dalamnya memerlukan bantuan

instrument tes dan non tes. khusus;

1. Instrumen Tes d. Memperoleh gambaran

Secara umum kegunaan tentang kecakapan,

berbagai tes itu ialah kemampuan, atau

membantu konselor dalam : keterampilan seseorang

a. Memperoleh dasar-dasar individu dalam bidang

pertimbangan berkenaan tertentu.

dengan berbagai masalah 2. Instrumen Non-Tes

pada individu yang di tes, Instrumen non-tes

32
Yahya Jaya. Op. Cit. ,h. 122 meliputi berbagai prosedur,

20
seperti pengamatan, kelompok. Dengan sosiometri

wawancara, catatan anekdot, akan dapat dilihat individu-

angket, sosiometri, individu yang populer, yang

inventoriyang dibakukan.33 membentuk klik atau

Agar diperoleh hasil yang kelompok-kelompok tertentu,

terandalkan, pengamatan dan dan mereka yang terpencil

wawancara dilakukan dengan (terisolasi). Sedangkan melalui

mempergunakan pedoman inventori yang dibakukan akan

pengamatan atau pedoman dapat diungkapkan berbagai

wawancara. Catatan anekdot hal yang biasanya merupakan

merupakan hasil pengamatan, pokok pembahasan dalam

khususnya tentang tingkah laku rangka pelayanan bimbingan

yang tidak biasa atau khusus dan konseling secara lebih luas,

yang perlu mendapatkan seperti pengungkapan jenis-

perhatian tersendiri. Angket jenis masalah yang dialami

dan daftar isian dipergunakan individu, sikap dan kebiasaan

untuk mengungkapkan belajar peserta didik.

berbagai hal, biasanya tentang

diri individu, oleh individu b. Konseling Ego

sendiri. Sosiometri untuk 1. Mengenal Latar Belakang

melihat dan memberikan Konseling Ego

gambaran tentang pola Erik Erikson adalah

hubungan sosial di antara seorang psikolog

individu-individu dalam perkembangan Denmark-

33
Ibid., h. 231 Jerman-Amerika dan

21
psikoanalis terkenal karena Erikson memegang posisi di

teorinya tentang pembangunan Massachusetts General

sosial manusia. Perkembangan Hospital. Pada tahun 1936,

identitas tampaknya telah Erikson menerima posisi di

menjadi salah satu Yale University, bekerja di

keprihatinan Erikson terbesar Institute of Human Relations

dalam hidup sendiri maupun dan mengajar di Sekolah

teorinya. Selama masa kanak- Kedokteran. Setelah setahun

kanak dan dewasa awal ia mengamati anak-anak Sioux

dikenal sebagai Erik di Dakota Selatan, ia

Homburger dan orang tuanya bergabung dengan staf

terus rincian kelahirannya pengajar University of

rahasia. Dia adalah seorang, California di Berkeley,

jangkung pirang, bermata biru berafiliasi dengan Institut

anak yang dibesarkan dalam Kesejahteraan Anak, dan

agama Yahudi. Erikson adalah membuka praktik.

seorang mahasiswa dan guru Setelah penerbitan

seni. Setelah lulus dari buku yang terkenal Erikson,

Erikson Institute di Wina Anak dan Masyarakat, pada

psikoanalitis 1933. 1950, ia meninggalkan

Ia berhijrah bersama University of California ketika

istrinya, pertama ke Denmark profesor ada diminta untuk

lalu ke Amerika Serikat, di tanda-tangani sumpah

mana ia menjadi psikoanalis loyalitas. Pada tahun 1960,

anak pertama di Boston. Erikson kembali ke Harvard

22
sebagai profesor Endowment untuk dipilih

pembangunan manusia dan Humaniora Erikson untuk

tetap di universitas hingga Kuliah Jefferson, kehormatan

pensiun pada tahun 1970. pemerintah federal AS untuk

Erikson juga dikreditkan pencapaian tertinggi di

dengan menjadi salah satu humaniora. Erikson kuliah

pencetus psikologi Ego, yang berjudul "Dimensi dari

menekankan peran ego Identity Baru. Erik Erikson

sebagai lebih dari seorang meninggal pada 12 Mei 1994.

hamba id. Erikson

Menurut Erikson, menggambarkan adanya

lingkungan di mana anak sejumlah kualitas yang

hidup sangat penting untuk dimiliki ego

memberikan pertumbuhan, yakni kepercayaan dan

penyesuaian, sumber penghargaan, otonomi dan

kesadaran diri dan identitas. kemauan, kerajinan dan

Bukunya 1969 Gandhi kompetensi, identitas dan

Kebenaran, yang lebih kesetiaan, keakraban dan

terfokus pada teori yang cinta, generativitas dan

diterapkan untuk tahap pemeliharaan, serta integritas.

selanjutnya dalam siklus Ego ini dapat menemukan

hidup, memenangkan hadiah pemecahan kreatif atas

Pulitzer Erikson dan US masalah baru pada setiap

National Book Award. Pada tahap kehidupan. Ego bukan

tahun 1973 National menjadi budak lagi, namun

23
dapat mengatur id, superego lingkungan sebagai salah satu

dan dibentuk oleh konteks proses beradaptasi. Erikson

cultural dan historik. Berikut lebih menekankan

adalah ego yang sempurna pembahasan kepada

menurut Erikson:34 pembahasan psikososial.

Menurut teori ini Dalam teorinya, Erikson

manusia tidaklah didorong merumuskan ciri-ciri

oleh energi dari dalam, perkembangan kepribadian

melainkan untuk merespon menjadi delapan tahap, yaitu:

rangsangan yang berbeda- a) Masa bayi awal (0-1 tahun)

beda, misalnya indvidu dalam b) Masa bayi akhir (1-3 tahun)

kehidupannya perlu c) Masa kanak-kanak awal (3-5

menyesuaikan diri dengan tahun)

lingkungan.35 d) Masa kanak-kanak

Menurut Erikson pertengahan (6-11 tahun)

egolah yang mengembangkan e) Masa puber dan remaja (12-20

segala sesuatunya. Misalnya tahun)

kemampuan individu, keadaan f) Masa dewasa awal (21-30

dirinya, hubungan sosialnya tahun)

dan penyaluran minatnya. g) Masa dewasa pertengahan

Seorang individu haruslah (30-55 tahun)

memiliki ego yang sehat dan h) Masa dewasa akhir (55 tahun

kuat guna merespon kondisi ke atas)

Proses Perkembangan
34
Ibid. ,h. 42
35
Ibid. ,h 42 Kepribadian, Erikson membagi

24
atas empat tahapan sebagai dirinya dengan dunia luar atau

berikut:36 lingkungannya (adanya

a) Ego berkembang atas keterkaitan antara hubungan

kekuatan dirinya sendiri. yang satu dengan yang lain).

b) Pertumbuhan ego yang normal Fungsi ego dalam diri

adalah dengan individu dibagi menjadi tiga

berkembangnya keterampilan bagian, yaitu:

anak dalam berkomunikasi. a) Fungsi dorongan ekonomis,

Karena melalui komunikasi fungsi ego ini menyalurkan

individu dapat mengukur dan dengan cara mewujudkan

menilai tingkah lakunya dalam bentuk tingkah laku

berdasarkan reaksi dari orang secara baik yaitu yang baik

lain. dan dapat diterima

c) Perkembangan bahasa juga lingkungan, berguna dan

menambah keterampilan menguntungkan baik bagi diri

individu untuk membedakan individu sendiri maupun orang

suatu objek dalam lingkungan lain di lingkungannya.

dengan bahasa individu b) Fungsi kognitif, berfungsinya

mampu berkomunikasi dengan ego pada diri individu untuk

orang lain. menerima rangsangan dari

d) Kepribadian individu luar kemudian menyimpannya

berkembang terus menerus dan setelah itu dapat

melalui proses hubungan mempergunakannya unuk

keperluan coping behavior.


36
Taufik, Model-model Bimbingan
dan Konseling, (Padang : UNP, 2009), h. 43 Dalam hal ini individu

25
mempergunakan kemampuan Ego adalah

kognitifnya dengan disertai kemampuan pribadi untuk

oleh pertimbangan- berfikir, merasa dan berbuat.38

pertimbangan akal dan Konseling ego adalah

menalar. konseling yang menekankan

c) Fungsi pengawasan, disebut pada adanya kekuatan ego

juga dengan fungsi kontrol, yang diperkirakan

maksudnya tinglah laku yang berpengaruh besar pada

dimunculkan individu kemunculan masalah klien.

merupakan tingkah laku yang Model konseling ini

berpola dan sesuai dengan bertujuan untuk memperkuat

aturan. Secara khusus fungsi ego strength dengan demikian

ego ini mengontrol perasaan orang yang bermasalah adalah

dan emosi terhadap tingkah orang yang memiliki ego yang

laku yang dimunculkan. lemah misalnya orang yang

2. Pengertian Konseling Ego penakut, rendah diri, tidak

Model konseling ego bisa mengambil keputusan


merupakan psikoanalisis baru
dan biasa juga disebut sendiri termasuk orang yang
psikologi dalam. Ciri baru dari
kodel konseling ini adalah memiliki ego yang lemah.39
lebih menjangkau pada fungsi
ego. Dalam konseling ini Agar konseling ego
dikenal dengan istilah yang
lebih menonjol yaitu ego dapat diselenggarakan secara
strength yang artinya kekuatan
ego mungkin ini pulalah
alasan mengapa model yang Konseling di Sekolah, (Jakarta : PT Rineka
dikemukan oleh erikson ini Cipta, 2008). H. 36
dinamakan konseling ego.37 38
Hamzah Ahmad dan Nanda
Sentosa, Kamus Pintar bahasa Indonesia,
37
Dewa Ketut Sukardidan Nila (Surabaya : Fajar Mulya, 1996), h. 109
39
Kusmawati, Proses Bimbingan dan Taufik, Op. Cit.,h 43

26
efektif maka, Hansen dkk e. Konseling harus dilakukan

(1977) merumuskan beberapa secara profesional dan

aturan tentang konsleing ego dilakukan oleh tenaga ahli.

yaitu :40 3. Tujuan Konseling Ego

a. Proses konseling harus Orang yang

bertitik tolak pada proses bermasalah adalah orang yang

kesadaran karena dalam memiliki ego yang lemah

suasan sadar itulah proses misalnya orang yang penakut,

kognitif dapat dilakukan. rendah diri, tidak bisa

b. Proses konseling hendaklah mengambil keputusan karena

bertitik tolak pada azas orang yang hidupnya seperti

kekinian dan tingkah laku ini memiliki ego yang sangat

sekarang, bukan tingkah lemah.

laku di masa lampau. Konseling ego

c. Proses konseling lebih memiliki ciri khas yang lebih

ditekankan pada menekankan pada fungsi ego.

pembahasan secara Kegiatan konseling yang

rasional. dilakukan pada umumnya

d. Konselor hendaknya bertujuan untuk memperkuat

menciptakan suasana ego strength, yang berarti

hangat dan spontan, baik melatih kekuatan ego klien.

dalam menerima klien Konseling ego dipopulerkan

maupun dalam proses oleh Erikson.41

konseling.

40 41
Ibid. ,h. 44 Ibid. ,h. 45

27
Seringkali orang yang lemah.42 Masalah yang

bermasalah adalah orang yang menjadi perhatian dalam

memiliki ego yang lemah, konseling ego adalah masalah

yaitu : siswa yang penakut, merasa

a. orang yang rendah diri dan rendah diri dan tidak dapat

penakut mengambil keputusan sendiri.

b. orang yang tidak bisa 5. Fungsi Ego

mengambil keputusan Fungsi ego dalam diri

secara tepat dikarenakan ia individu dibagi menjadi tiga

tidak mampu memfungsikan bagian, yaitu:

egonya secara penuh, baik a. Fungsi dorongan ekonomis,

untuk memenuhi kebutuhan fungsi ego ini menyalurkan

hidupnya, meraih dengan cara mewujudkan

keinginannya. dalam bentuk tingkah laku

4. Masalah yang menjadi secara baik yaitu yang baik

perhatian dalam konseling ego dan dapat diterima

Model konseling ego lingkungan, berguna dan

lebih menekankan pada fungsi menguntungkan baik bagi diri

ego, menggunakan satu istilah individu sendiri maupun orang

yang sangat menonjol yaitu lain di lingkungannya.

ego strength individu yang b. Fungsi kognitif, berfungsinya

bermasalah adalah individu ego pada diri individu untuk

yang memiliki ego yang menerima rangsangan dari

luar kemudian menyimpannya

42
Ibid. ,h. 47

28
dan setelah itu dapat b. Memiliki rasa curiga yang

mempergunakannya unuk berlebihan terhadap orang lain

keperluan coping behavior. c. Takut menghadapi masa

Dalam hal ini individu depan

mempergunakan kemampuan d. Takut terhadap suatu benda

kognitifnya dengan disertai secara berlebihan.

oleh pertimbangan-

pertimbangan akal dan G. Kesimpulan

menalar. Bentuk pelaksanaan

c. Fungsi pengawasan, disebut konseling ego yaitu :

juga dengan fungsi kontrol, a. Proses konseling harus

maksudnya tinglah laku yang bertitik tolak dari proses

dimunculkan individu kesadaran.

merupakan tingkah laku yang b. Proses konseling bertitik

berpola dan sesuai dengan tolak dari asas kekinian.

aturan. Secara khusus fungsi c. Proses konseling lebih

ego ini mengontrol perasaan ditekankan pada

dan emosi terhadap tingkah pembahasan secara

laku yang dimunculkan. rasional.

6. Ego yang lemah d. Konselor hendaknya

Adapun ciri-ciri ego yang lemah menciptakan suasana

yaitu : hangat dan spontan, baik

a. Memiliki perasaan takut yang dalam penerimaan klien

berlebihan terhadap sesuatu maupun dalam proses

yang belum tentu tentu terjadi konseling.

29
e. Konseling harus pemahaman tentang BK

dilakukan secara kepada peserta didik.

profesional. Implikasi layanan konseling

f. Proses konseling ego dikhususkan kepada

hendaklah tidak berusaha peserta didik yang mengalami

mengorganisir krisis kepercayaan diri,

keseluruhan kepribadian peserta didik yang penakut

individu, melainkan dan yang merasa rendah diri.

hanya pada pola-pola

tingkah laku salah suai

saja.

Kurangnya jumlah guru

Bimbingan Konseling, sarana

dan prasarana serta

kurangnya pemahaman

peserta didiktentang

Bimbingan Konseling. Solusi

untuk mengatasi kendala

dalam pelaksanaan konseling

ego bagi peserta didik perlu

kelengkapan dan fasilitas

BK, dan menambah jumlah

guru BK pada sekolah dan

madrasah serta memberikan

30
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abimanyu, Soli dan Thayeb Manrihu, 2002, Teknik dan Laboratorium


Konseling, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Arifin, Isep Zainal, 2009, Bimbingan Penyuluhan Islam, Jakarta : PT raja


Grafindo Persada.

Bakran, M. Hamdani, Psikoterapi dan Konseling Islam, 2001, Yogyakarta :


Fajar Pustaka Baru

Hallen, Bimbingan dan Konseling, 2005, Padang : PT. Ciputat Press

Harianto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 1991, Jakarta : Balai Pustaka.

Jaya, Yahya, 2004, Bimbingan Konseling Agama Islam, Jakarta : Angkasa raya

Karneli, Yeni dan Taufik, 2001, Teknik dan Laboratorium Konseling, Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional

Lesmana, Jeanette Murad, 2008, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,


Jakarta : UI Press

Margono, S, 2007, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta

Munandir, 2009, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta : AV Pustaka Publisher

Nurihsan, Achmad Juntika, 2009, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling,


Bandung : PT Rafika Aditama

Prayitno, Erman Amti, 2008, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta :


Rineka Cipta

Salahuddin, Anas, Bimbingan dan Konseling, 2010, Bandung : Pustaka Setia

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alvabeta

Sukardi, Dewa Ketut dan Nila Kusmawati, 2008, Proses Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2008

Taufik, 2009, Model-model Konseling, Padang : Unoversitas Negeri Padang

Willis, Sofyan S, 2009, Konseling Keluarga, Bandung : Alfabeta

W.S.Winkel dan M.M. Sri Hastuti, 2007, Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan, Yogyakarta : Penerbit Media Abadi

Yusuf, Syamsu, 2009, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung : PT


Remaja Rosdakarya

31

Anda mungkin juga menyukai