Anda di halaman 1dari 2

Bunga Rafflesia Arnoldii

Di Indonesia, bunga Rafflesia Arnoldii pertama kali ditemukan di Desa Pulau Lebar
Kabupaten Bengkulu Selatan pada tanggal 20 Mei 1818 oleh Sir Thomas Stanfort Raffles
seorang Gubernur Jenderal Inggris pada waktu itu, bersama seorang pencinta alam Dr. Joseph
Arnold dengan berat keseluruhan 15 pon. Untuk menghormati penemuan ini, maka tumbuhan
ini diberi nama Rafflesia arlnoldii, walaupun masyarakat Bengkulu telah lebih dahulu
mengenal tanaman ini dengan nama lokal yaitu bunga Benalu, Krubut, Ambun, Pelimun,
Ambai–ambai dan Sekedai.
Rafflesia arnoldii merupakan jenis Rafflesia yang paling dikenal dan tumbuhan ini termasuk
famili Raffesiaceae yang sifat hidupnya holoparasit sejati yaitu tumbuhan yang sepenuhnya
tergantung pada tumbuh inang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan inang ini
tergolong kepada tumbuhan liana sehingga tipe vegetasi tempat kehidupannya adalah
vegetasi yang memiliki pohon–pohon untuk tempat membelit. Liana (Tetrastigma sp) secara
alami tumbuh di kawasan habitat Rafflesia di daerah hutan hujan tropik. Ia tumbuh
menggantung pada pohon besar yang mencapai ketinggian lebih dari 10 m.
Tumbuhan dengan ciri berukuran raksasa dan diketahui hanya terdapat di Sumatera dan
penyebarannya berada di sepanjang punggung Bukit Barisan dari Aceh sampai Lampung
dengan pusat ekologi di Bengkulu ini adalah salah satu jenis flora unik Indonesia yang
dinobatkan sebagai “puspa langka nasional Indonesia”. Ada beberapa macam bunga Rafflesia
seperti Rafflesia Acehencis, Rafflesia Rochussenii, Rafflesia zollingeriana dan lain-lain yang
tumbuhnya tersebar di beberapa daerah di kawasan Malenesia yang meliputi Malaysia,
Indonesia dan Filipina dengan ukuran lebih kecil dan penampilan saling berbeda.
Berdasarkan kualifikasi dunia tumbuhan, Rafflesia digolongkan dalam divisi Spermatophyta ;
Klas Angiospermae ; Subklas Dicotyledoneae ; Ordo Aristochiales ; Famili Rafflesiaceae ;
Genus Rafflesia ; Spesies Rafflesia Arnoldii. Tumbuhan ini termasuk berumah dua
(dioeceous) yaitu bunga jantan dan bunga betina terletak pada individu yang berbeda yang
bisa terdapat individu inang yang sama maupun berbeda.
Pertumbuhan Rafflesia Arnoldii dimulai dengan perkecambahan yang terdapat di dalam kulit
tumbuhan inang kemudian berkembang menjadi benang-benang

Masa mekar sampai layu bunga Rafflesia Arnoldii biasanya 5-7 hari, kemudian membusuk
dan biasanya akan dikerumuni lalat dan serangga lain. Rafflesia Arnoldii berbunga sepanjang
tahun dan saat berbunga paling banyak adalah pada bulan-bulan basah.
Saat mekar, bunga Rafflesia Arnoldi mengeluarkan bau agak busuk. Sehingga ada yang
menyamakan namanya dengan bunga bangkai ( Amorphophallus titanum ). Selain itu
Rafflesia Arnoldii juga dikenal dengan sebutan “Padma Raksasa” karena ukurannya yang
besar.
Bau busuk dari Rafflesia Arnoldii akan menarik berbagai jenis serangga terutama lalat, yang
menjadi perantara penyerbukan sebagai ciri khas tumbuhan berumah 2. Lalat ini akan
hinggap dari satu bunga ke bunga yang lain. Lalat penyerbuk pada tumbuhan ini adalah
Lucilia sp (lalat hijau) dan Sarchopaga ( lalat abu-abu ). Jika bunga betina dapat diserbuki
maka akan dihasilkan buah yang berisi lebih dari 100 biji. Bunga jantan dan bunga betina
akan sulit dibedakan apabila kita lihat dari luar karena kedua-duanya berwarna merah
kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik putih.
Biji Rafflesia Arnoldii yang terdapat pada jaringan buah yang terurai hanya dapat tumbuh
pada tumbuhan inangnya bila terdapat hewan penyebar biji yang berfungsi sebagai pembawa
biji dan melukai akar tumbuhan inang. Hewan yang berperanan dalam penyebaran biji ini
diduga berasal dari mamalia berkuku ( ungulata ) seperti babi hutan, rusa, kijang dan jenis
tupai.

Anda mungkin juga menyukai