MAKASSAR, 06 SEPTEMBER 2019

K A B EKSPOR
L D C
M E F
N H G
IMPOR I J
KETERANGAN : O
= CY MUATAN P
= CY BONGKARAN

= CY EKSPOR/IMPOR

= CY REEFER

= DG AREA 2
= MTY AREA
EQUIPMENT MAIN FACILITIES
 CC : 6 Units  Berth
 RTG : 16 Units - Lenght : 850 m ( 5 Berth )
 Reachstacker : 2 Units  Draft : - 9 m’ s.d – 11,5 m’
 Side Loader : 1 Unit  Chanel Depth : - 15 S.D -17 m’
 Forklift 32 T : 1 Unit  Custom Area : 6.000 m2
 Forklift 7 T : 2 Unit  Workshop : 4.000 m2
 Head Truck : 15 Units  Container Yard
 Chassis : 36 Units - Total Area : 126.400 m2
 Reffer Plug : 106 Plug - Kapasitas : 700.000 Teus/Year

SUPPORTING FACILITIES
 Workshop : 2000 M2
 Ops. Control Office : 150 M2
 Truck Cons. Area : 6.000 m2
 Gate : 4 Unit
 IT System : CTOS + VGM
 Power Supply : 2x 800 Kva
 Mobil PMK : 1 unit
 Reservoar : 1.000 Ton


Genset
Tanki BBM
:
:
3 unit
16.400 liter (2 unit)
3
 Mini Power Station : 600M2
 SUN
DAY

SATUR MON
DAY DAY

24
FRI HOURS TUES
DAY DAY

THURS WEDNES
DAY DAY

4
 CALL KAPAL
CALL KAPAL

1,514 1,544
1,366 1,409
1,255

680

2014 2015 2016 2017 2018 AGUSTUS

2019

5
6
7
 KINERJA
UTILISASI AVAILABILITY RECEIVING DELIVERY LOKET PELAYANAN
TAHUN
MENIT MENIT
% % MENIT /NOTA
/BOX /BOX
2014 47.02 95.56 26 28 3
2015 45.77 97.94 26 30 2
2016 47.87 95.89 29 29 3
2017 49.33 92.59 28 28 3
2018 48.59 94.49 28 29 1
AGUSTUS 2019 51.55 97.76 29 29 1

8
 KINERJA
BOR YOR ET BCH BSH
TAHUN
% % % BOX BOX

2014 43.48 72.23 81.99 29 37

2015 43.83 61.04 79.03 29 37
2016 51.52 55.08 78.12 28 34
2017 56.97 52.29 81.26 27 33
2018 71.67 70.64 80.23 27 38
AGUSTUS 2019 58.05 57.58 79.03 28 39

9
1
0
 1. KERAMIK

1. RUMPUT LAUT / AGAR-AGAR

2. PAKAN TERNAK

2.PLYWOOD / TRIPLEK

3. MESIN

4. BIJI PLASTIK
3. COCOA BEANS / COKLAT

5. SPAREPART
4.MARMER

1
5. BIJI METE
1
 1. KERAMIK

1.PLYWOOD / TRIPLEK
2. PAKAN TERNAK

2. RUMPUT LAUT / AGAR-AGAR

3. BIJI MENTE

4. BATU API
3. COCOA BEANS / COKLAT

5. KARBON
4.MARMER

1
5. BIJI METE
2
1. INTERFACE

GATE WAY

INDUSTRY ESTATE

1
3
1. Menyiapkan Dermaga Khusus untuk kapal-kapal Ocean
Going guna memperlancar dan mempercepat kegiatan
ekspor dan Impor sesuai dengan Surat Keputusan
Otoritas Pelabuhan
2. Menyiapkan Lapangan Penumpukan petikemas khusus
untuk bongkar dan muatan Ekspor dan Impor.
3. Menyiapkan tempat khusus untuk pemeriksaan
BEACUKAI
Menyiapkan kantor instansi IPSKA Instansi Penerbit
Surat Keterangan Asal di TPM guna
mempermudah pengurusan dokumen Penerbitan
Surat Keterangan Asal
5. Penerapan DO Online secara penuh khusus ekspor 1
dan impor 4
DERMAGA KHUSUS UNTUK KAPAL-KAPAL OCEAN GOING

LAYOUT WINDOW CONNECTIVITY SUB-MKS-SUB

PERIODE 15 S.D 21 JULI 2019
TERMINAL PETIKEMAS MAKASSAR
HARI
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU SENIN
TANGGAL
15 16 17 18 19 20 21 22
KADE/JAM
00-08.00 08-16.00 16-24.00 00-08.00 08-16.00 16-24.00 00-08.00 08-16.00 16-24.00 00-08.00 08-16.00 16-24.00 00-08.00 08-16.00 16-24.00 00-08.00 08-16.00 16-24.00 00-08.00 08-16.00 16-24.00 00-08.00 08-16.00 16-24.00
200
SITC MAKASSAR PT PANURJWAN PT MERATUS PT MERATUS LINE
250
MV CAPE MAGNUS MV SINAR PRAYA MV MERATUS MEDAN 2 MV MERATUS KUPANG
24 JAM 24 JAM 40 JAM
40 JAM
B/M 500 BOX B/M 600 BOX B/M 1300 BOX
300
B/M 1300 BOX
220 METER 110 METER 150 METER
150 METER
SUB-MKS-SUB
SUB-MKS-SUB SUB-MKS-SUB
350

400

450

500

550

600

650

700

750
LANJUTAN
PT CARAKA TIRTA PERKASA
PT CARAKA TIRTA
800 MV CTP INNOVATION
19 JAM
PERKASA
B/M 400 BOX
150 METER
MV CTP
850 SUB-MKS-SUB INNOVATION
19 JAM
B/M 400 BOX
900
150 METER
SUB-MKS-SUB
950

1000
 EKSISTING CY
LAPANGAN PENUMPUKAN KHUSUS EKSPOR DAN IMPOR

DERMAGA

K A B EXPORT KETERANGAN :

1. ARAH SEMUA JALUR

TRONTON DI
L D C SEBELAH DARAT
1. ARAH HADAP SEMUA
RTG SEBELAH LAUT
M E F 2. BLOK MUATAN DAN B
LOK BONGKARAN SA
LING BERHADAPAN
3. BLOK EXPORT BERAD
N H G A DI BLOK B

I I J
(REEFER) (IMPORT)

P
Secara ekonomi,
pelabuhan berfungsi sebagai salah satu penggerak roda perekonomian karena
menjadi fasilitas yang memudahkan distribusi hasil-hasil produksi.

Beragamnya fungsi dan layanan Sistem pelabuhan mendapat dukungan paling

tidak dari tiga sub-sistem pendukung utama, yaitu:
1) penyelenggaraan atau port administration/port authority, yakni pemerintah
/kementerian perhubungan dan 16 institusi pemerintah lainnya;
2) pengusahaan atau port business, yakni PT Pelindo dan pengguna jasa
pelabuhan atau port users, yaitu sektor swasta, seperti eksportir, importir,
dan
3) perusahaan angkutan laut khusus.

Dengan demikian, bisa tidaknya pelabuhan menjalankan fungsi & menyediakan

beragam layanan akan sangat bergantung pada sinergi dan interaksi dari ketiga
subsistem seperti tersebut di atas.
1
7
1. Merupakan pintu gerbang utama roda perdagangan dan
pengembangan industri Nasional maupun perdagangan
Internasional di suatu daerah atau negara guna perkemb
angan perekonimian;
2. Menampung pangsa pasar yang semakin meningkat
guna melayani perdagangan Internasional baik barang-
barang transhipment;
3. Menyediakan fasilitas transit untuk daerah atau negara
tentangga;

1
8
Untuk aspek
HINTERLAND CONNECTION
antara Pelabuhan dan Hinterland terjadi hubungan yang
saling berpengaruh dan adanya saling ketergantungan, jadi
PELABUHAN tidak akan ada artinya bila tidak didukung
oleh HINTERLAND yang berpotensi untuk tumbuh dan
berkembang.

1
9
 1. Berth Planning
◦ Monthly and Dailly Ship Berthing Plan
◦ Daily Meeting
◦ Monitoring and coordination available space and equipment
 2.Yard Planning
◦ Yard Allocation Container (Import and Export)
◦ Monitoring Activity Container After Gate In
◦ Clossing Time
 3.Vessel Planning
◦ Discharging Plan
◦ Loading Plan
 RENCANA PENETAPAN KEDATANGAN KAPAL

• Paling Lambat 1 Minggu Perusahaan pelayaran menya

mpaikan Schedule kapal yang akan sandar.

• 1 Hari sebelum kapal tiba, dilaksanakan meeting harian

rencana tambat kapal.

• Rapat koordinasi terhadap rencana kegiatan dilakukan 1

hari sebelum kapal tiba untuk membahas kelancaran op
erasional kegiatan bongkar/muat petikemas
Menetapkan :

 Schedule plan
 Vessel Name
 Vessel Profile
 Vessel Route
 Vessel Particular
 ETB (Estimated Time Berthing)
 ETD (Estimated Time Departure)
 Equipment and manpower Plan
• Alokasi penumpukkan petikemas dibagi dalam :
a. Jenis kegiatan
b. Kapal Pengangkut.
c. Tujuan Petikemas
d. Status Petikemas
e. Type Petikemas
f. Ukuran Petikemas
g. Berat Petikemas
• Untuk Petikemas bongkaran dialokasikan pada blok b
ongkaran (tidak stack per kapal)
• Petikemas Dangerous Cargo (kelas 1 & 7) tidak ditu
mpuk dilapangan
• MONITORING LAPANGAN PENUMPUKKAN YANG MASIH KOSONG
• OPEN STACK DISESUAIKAN DENGAN SCHEDULE DAN KAPASITAS K
APAL YANG TELAH DIBERIKAN
• OPENING DATE UNTUK PENERIMAAN EXPORT CONTAINER 5 HARI S
EBELUM ETA KAPAL YANG TERTERA PADA BOOKING SLOT ATAU PA
DA SAAT PENGAJUAN OPEN STACK APABILA LAPANGAN MASIH
DAPAT MENAMPUNG
• OPTIMALISASI PENUMPUKKAN DALAM 1 SLOT (3-4 TIER)
• PENEMPATAN PETIKEMAS DILAPANGAN KESELURUHAN SEARAH
DISCHARGING CONTAINER
• Proses data ( Baplie Discharging ) dari Pelayaran
• Konfirmasi Data dengan CVIA dari Pelayaran ( Dangerous Cargo, Reef
er, Over Dimension )
• Print Out Discharging List dan Bay Plan Discharge untuk kegiatan oper
asional

LOADING CONTAINER
• Menerima Gambar Pre Load/SI dari Pelayaran ( Paling lambat 1 hari se
belum kapal sandar )
• Membuat Loading Plan berdasar atas Pre Load/SI dari Agent Pelayaran
• Berkoordinasi dengan pihak kapal (Chief Officer) untuk persetujuan loa
ding plan
• Print Out Final loading plan untuk kegiatan operasional
 Pelayaran membuat
Preload /SI berdasar atas
data Booking Container
dari pelayaran dan cross
cek data Loading List dari
Terminal setelah Clossing
Time

 Pre Load /SI dikirim

Pelayaran paling lambat
1hari sebelum kapal
sandar

 Setelah Pre load/SI

diterima Vessel Planner
menyusun Loading Plan
 MENGAJUKAN PERMOHONAN :
1. PERMOHONAN OPEN STACK
2. PENGAJUAN PERMOHONAN RECEIV
ING YANG DI DALAMNYA TERDIRI D
ARI :
 NAMA KAPAL,VOY,TUJUAN JENIS K
OMODITI,TYPE,STATUS ,SIZE SERT
A CODE OPERATOR.
3. PERINCIAN PERHITUNGAN PEMBA
YARAN JAMINAN JASA/ INVOICE u
ntuk diserahkan kepada Pengguna
jasa
SETELAH DITELITI KELENGKAPAN DOKUM
ENNYA, PETUGAS PELAYANAN LOKET ME
NCETAK JOB ORDER/JOB SLIP, SELANJUTN
YA JOB ORDER/JOB SLIP
( Lembar ke-1, 2 dan 3 ) DISERAHKAN K
EPADA PENGGUNA JASA
JOB ORDER
/ JOB SLIP

PENGGUNA JASA DISERAHKAN KE

MENYERAHKAN JOB PENGGUNA JASA
ORDER /JOB SLIP. KEP
ADA
PENGEMUDI TRAILER
 14 MAIN MENU
PENGEMUDI TRAILER/TRONTON MENUJU
[ITY
IN GATE
]
MENYERAHKAN JOB ORDER / JOB SLIP
KEPADA PETUGAS IN GATE
1. Inter. Receiving
2 Inter. Delivery
3 Domestic Receiving
4 Domestic Delivery
TRAILER MENUJU Gate Inspektor 5 Password
IN GATE . F1:Send - F6:End

14 INTER. RECEIVING
CETAK INGATE [ ITY ]
STRUK Dvr Pass:……………………………..
IN G Trk Reg :……………………………..
ATE Ctr No :……………………………..
Seal No :……………………………..
Pos: Cond:
. F1:Send F6:Back

Jika seseorang belum pernah mendaftar/terdaftar, pad

a screen Teklogix akan muncul pesan “Invalid Driver
Pass”
 MENGAJUKAN PERMOHONAN :
1. DELIVERY / INTERCHANGE
2. DELIVERY ORDER ( D/O )
3. SURAT PERSETUJUAN PENGELUARAN BARA
NG (S.P.P.B) UTK PK. IMPOR.

SETELAH DITELITI KELENGKAPAN DO

KUMENNYA, STAFF LOKET PELAYANAN
MENCETAK NOTA TUNAI UNTUK DISERA
HKAN PENGGUNA JASA UNTUK PELUNA
SANNYA DAN SETELAH DILUNASI SELAN
JUTNYA NOTA TERSEBUT DITUKARKAN
DAN DICETAK JOB ORDER / JOB SLIP
PENGGUNA JASA UNTUK DISERAHKAN KEPADA PENGGU
MENYERAHKAN NA JASA.
JOB ORDER/JOB SLIP
KEPADA PENGEMUDI T
RAILER
NOTA PELUNASAN,
JOB ORDER
/ JOB SLIP
1. Dermaga petikemas 2. Lapangan Penumpukan
petikemas (CY)
3. Gudang penumpukan (CFS)

4. Reefer Plugging Station

 Quaysside Gantry Crane/Container Crane (CC)
 Rubber Tyred Gantry Crane (RTG) / Trantainer (TT)
 Head Truck dan Chassis
 Reach Stacker
 Sky Stacker
 Top Loader
 Forklift
 JENIS PELAYANAN USAHA TERMI
NAL PETIKEMAS

HANDLING

SHIFTING

TANPA LANDED
STEVEDORING
DENGAN LANDED

TRANSHIPMENT

BUKA/TUTUP P
ALKA
1. STEVEDORING

A. HANDLING B. Shifting Petikemas

C. TRANSHIPMENT

D. BUKA/TUTUP PALKA
2. Haulage/Trucking

3. Lift On/lift Off

5. STUFFING / STRIPPING

4. RECEIVING / DELIVERY
6. PELAYANAN REEFER

7. PENUMPUKAN PETIKEMAS

PLUGGING &
MONITORING

CONTAINER YARD ( CY)

Slot, Row, Tier
 PETIKEMAS DIBAGI DALAM 6 KELOMPOK
1. GENERAL CARGO CONTAINER :
petikemas yang dipakai untuk mengangkut muatan umum
( general cargo ). Petikemas yang termasuk dalam kelompok
ini adalah :

General Purpose Container Open - Top Container

Ventilated Container
Open - Side Container
2. Thermal Container :
Petikemas yang dilengkapi
dengan pengatur suhu untuk
muatan tertentu. Petikemas
yang termasuk dalam kelompok
ini adalah :

 Insulated Container.
Petikemas yang dinding bagian dalamnya di
beri isolasi agar udara dingin di dalam petike
mas tidak merembes keluar

 Reefer Container.
Petikemas yang dilengkapi dengan mesin pe
ndingin untuk mendinginkan udara dalam pe
tikemas sesuai dengan suhu yang diperlukan
bagi barang yang mudah busuk
 Heated Container.
Petikemas yang dilengkapi dengan mesin pe
manas agar udara yang didalam petikemas d
apat diatur pada suhu yang diinginkan.
3. Tank Container.
Tangki yang ditempatkan dalam
kerangka petikemas yang
dipergunakan untuk muatan baik
muatan cair ( bulk liquid ) maupun
muatan gas ( bulk gas ).

4. Dry Bulk Container.

Adalah general purpose container yang dipergunak
an khusus untuk mengangkut muatan curah atau b
ulk cargo.
Untuk memasukan atau mengeluarkan muatan tida
k melalui pintu depan seperti biasanya, tetapi melal
ui lubang dibagian atas untuk memasukan muatan
dan lubang atau pintu dibagian bawah untuk meng
eluarkan muatan ( gravity discharge ). Lubang atas
dapat juga dipergunakan untuk membongkar muat
an dengan cara dihisap.
5. Platform Container.
Petikemas yang terdiri dari lantai
dasar. Petikemas yang termasuk jenis
ini adalah :

 Flatrack Container.
Petikemas yang terdiri dari lantai dasar denga
n dinding pada ujungnya.

 Flatform Based Container.

Petikemas yang hanya terdiri dari lantai dasar
saja, dan apabila diperlukan dapat dipasang d
inding. Petikemas ini biasanya digunakan unt
uk muatan yang mempunyai lebar atau tinggi
melebihi ukuran petikemas standard.
6. Specials Container
Adalah petikemas yang khusus dibuat untuk muatan tertentu, seperti
petikemas untuk muatan ternak atau Cattlee Container atau muatan ke
ndaraan (Auto Container ).
 Domestic Route

Belawan

Bitung
Gorontalo Ternate
Samarinda
Sorong
Pantoloan Biak
Balikpapan Luwuk Jayapura
Ambon
Manukwari
Fak fak
Banjarmasin
Kendari
Jakarta
Makassar
Domestik Surabaya

Merauke

Kupang

56
 Ocean Going Route

Teluk Bengala Laut China Selatan Samudera Fasifik

Laut China Selatan (Jepang, Korea, Filipina
Samudera Hindia, Timur Teng (Jepang, Korea, USA, Kanada)
(Hongkong, Cina, Taiwan) )
ah, Eropah

Belawan

Jakarta Makassar
Surabaya

Domestik
Internasional
Timor Leste

57
DOMESTIC SHIPPING

PT.Lintas Kumala Abadi

58
INTERNATIONAL SHIPPING

59