Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja bangku gantungan alat dan tool box atau caddy.
Adapun laporan praktik kerja bangku membuat gantungan alat dan caddy ini telah
saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan
laporan ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki laporan ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari laporan praktik kerja bangku
membuat gantungan alat dan caddyini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi dan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 43
B. Saran ............................................................................................................................................. 43
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Teknik kerja bangku / praktek kerja bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh
seseorang dalam mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja bangku menekankan pada
pembuatan benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukan di bangku kerja. Praktek kerja
bangku melatih mahasiswa agar mampu menggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta
mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja
yangditentukan.
Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan
peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja bangku. Aktivitas praktek kerja bangku
meliputi menggergaji, mengikir, mengebor, menyenai, mengetap dll. Dalam praktek ini
mahasiwa hanya mengenal alat-alat praktikum sederhana dan dikerjakan manual dan tanpa
menggunakan mesin guna untuk melatih ketrampilan mahasiswa, sehingga dalam praktek
selanjutnya mahasiswa tidak mengalami banyak kesulitan.
Teknik praktek kerja bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh mahasiswa
sebagai dasar untuk materi praktek pada tingkat selanjutnya. Pekerjaan kerja bangku meliputi
berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan perintah kerja. Diharapkan dengan
adanya laporan ini dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa di dalam praktek maupun
teori kerja bangku sehingga kelak dapat menunjang keterampilan dan kemampuan mahasiswa
di dalam dunia teknik pemesinan. Apalagi bagi seorang calon guru yang harus bisa
mencontohkan dan mengajarkan dengan baik terhadapsiswanya.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa itu Praktikum KerjaBangku?
2. Apa saja macam-macam perkakas tangan yangdigunakan?
3. Apa saja APD dalam Praktikum KerjaBangku?
4. Bagaimankah menggunakan alat-alat perkakas tangan dengan baik dan benar?
5. Bagaimanaprosesyangharusdilakukanuntukpenyelesaian jobsheet dengan baik dan
tepat?
1.3.Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui Praktikum KerjaBangku.
2. Mahasiswa mengetahui macam-macam perkakas tangan yang digunakan.
3. Mahasiswa mengetahui APD apa yangdigunakan.
4. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara menggunakanalat perkakas.
5. Mahasiswa mengetahui proses untuk menyelesaikan suatujobsheet.
3
BAB II
PEMBAHASAN
a) Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja saat melaksanakan pekerjaan
mekanik seperti mengikir, menggergaji, mengebor, memahat dan lain – lain. Agar benda
kerja tidak mengalami kerusakan / luka maka pada mulut ragum dilengkapi dengan
viceklem.
Gambar Ragum
4
Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan tinggi pekerja yang
akan bekerja. Sebagai patokan adalah apabila ragum dipasang pada meja kerja, maka tinggi
mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna.
Hal-hal yang pelu diperhatikan atau yang perlu dipedomani dalam penjepitan benda
kerja pada ragum adalah sebagai berikut:
a) Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah
benda kerja agar tidak rusakpermukaannya.
b) Penjepitan benda kerja harus rata, artinya
permukaan benda kerja yang keluar dari rahang
ragum harus lurus dan sejajar dengan
rahangragum.
c) Untuk penjepitan benda kerja berlubang seperti
pipa tipis yang digunakan sebagai bahan tambahan
yang dimasukan kedalam pipa, sehingga pipa
yang dijepit tidak aka mengalami kerusakan.
Untuk penjepitan benda kerja yang tipis gunakan
landasan dari kayu. Landasan di jepit pada
rahangragum.
b) Kikir
Material kikir adalah dari baja karbon tinggi / baja special. Alat ini digunakan untuk
mengurangi sebagian material dengan jalan memarut sehingga menjadi rata, cekung,
cembung, bulat dan lainnya.
Jenis kikir yang digunakan menurut tingkat kehalusan dibagi menjadi tiga:
a. KikirBastard
Merupakan kikir kasar panjang badan 12 inchi, dengan jumlah gigi 9 gigi/cm, cs
=25, s = 0,01, n = 40 dan mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d N8.
b. Kikir HalfSmooth
Kikir setengah halus panjang badan 10 inchi, dengan jumlah gigi 12 gigi/cm, cs =
25, s = 0,005, n = 40 dan tingkat kehalusan N8 s/d N7
c. Kikir Smooth
Kikir halus memiliki panjang badan 8 inchi dengan jumlah gigi 12 gigi/cm dengan
jumlah gigi 20 gigi/cm, cs = 25 s = 0,0025 n = 40
Gambar kikir
5
c) Penggores
Alat ini digunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahan yang akan
diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores yaitu penggores tangan sedukan, penggores
dengan satu ujung bengkok, penggores dengan satu ujung dirubah
Gambar Penggores
d) Penitik
Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor. Bentuk
penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan ujung tirus yang
bersudut 250 sampai 300.
Gambar Penitik
e) Mistar Baja
Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek,
selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis batangan
pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam-macam, ada
yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.
Gambar Mistar
6
f) Mistar Siku
Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran panjangnya
30 cm terbuat dari bahan baja.
g) Palu
Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan pada setiap bengkel kayu. Palu
dilengkapi dengan pemegang/gagang kayu sebagai tangkai pemukul. Jenis dan ukuran palu
bervariasi sesuai dengan fungsinya.
Gambar Palu
h) Sikat Kikir
Sikat kikir berfungsi untuk membersihkan kikir dari butiran – butiran besi yang
melekat pada kikir.
7
i) Gergaji Besi
Gergaji besi dengan fungsi untuk menggergaji lapisan besi atau besi tipis, karena
bentuknya yang demikian beda dengan gergaji kayu, geriginya yang kecil dan ujung depan
dan belakangnya ada pemuntir yang gunanya untuk mengencangkan dan menggendorkan
gergaji besi. Gergaji besi terdiri dari “sengkang” dan “daun gergaji”,sengkang adalah
pegangan untuk menggergaji sedangkan daun gergaji ada yang mempunyai gigi berbentuk
lurus dan berbentukzig-zag.
Jumlah gerigi dalam tiap inchi
a. Daun gergaji yang mempunyai 14 gigi tiap 25,4mm
b. Daun gergaji yang mempunyai 18 gigi tiap 25,4mm
c. Daun gergaji yang mempunyai 24 gigi tiap 25,4mm
d. Daun gergaji yang mempunyai 32 gigi tiap 25,4mm
j) Mesin Bor
Mesin Bor gunanya untuk melubangi benda dan memperbesar lubang yang sudah
ada, berikut ditampilkan gambar mesinbor.
8
k) Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang mempunyai ketelitian ukur hingga
Seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagianbergerak.
Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahlian danketelitian pengguna maupun alat.
Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapidengan bacaan digital. Pada versi analog,
umumnya tingkat ketelitian adalah0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan0.01.
l) Sney
Snei adalah alat untuk membuat ulir. Bentuk snei menyerupai mur tetapi ulirnya
merupakan mata potong. Gigi-gigi ulir setelah dibentuk kemudian dikeraskan dan temper
agar dia mampu melakukan pemotongan terhadap benda kerja. Pada proses pembuatan
ulir, snei dipegang oleh tangkai snei. Snei yang biasanya digunakan untuk pembuatan ulir
adalah snei pejal dan snei bercelah.
9
a. Sney Pejal
Snei jenis ini berbentuk segi enam atau bulat. Untuk memudahkan dalam
penguliran awal maka pada snei jenis ini tidak seluruh mata potongnya sama besar, tetapi
sedikit tirus pada bagian mata pemotong awal. Dengan demikian benda kerja dapat masuk
ke dalam snei sedikitmudah.
m) Tap
Tap adalah peralatan yang digunakan untuk pembuatan ulir pada suatu benda kerja. Bentuk
tap dibuat secara khusus di mana ulir-ulir potong dibuat secara presisi. Bahan untuk pembuatan tap
adalah baja perkakas baja potong cepat. Badan tap terdiri dari dua bagian yaitu badan yang tidak
mempunyai mata potong dan badan yang mempunyai mata potong. Untuk melakukan penguliran
dengan menggunakan tap diperlukan alat bantu yaitu tangkai tap/pemutar tap. Berbentuk batang
berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4. Satu set tap berisi 3 buah, yaitu nomor 1untuk awal
pembuatan ulir, nomor 2 untuk perluasan ulir dan yang nomor 3 untuk finishing. Dilengkapidengan
tangkai tap yang panjang lengan pemutar disesuaikan besar kecilnya diametertap.
Gambar Tap
10
n) Paku keling
Paku keling (rivet) digunakan untuk sambungan tetap antara 2 plat atau lebih
misalnya pada tangki dan boiler. Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan
untuk menyambung dua komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar,
misalnya peralatan rumah tangga, furnitur, alat-alat elektronika, dllSambungan dengan
paku keling sangat kuat dan tidak dapat dilepas kembali dan jika dilepas maka akan terjadi
kerusakn pada sambungan tersebut. Karena sifatnya yang permanen, maka sambungan
paku keling harus dibuat sekuat mungkin untuk menghindari kerusakan ataupatah.
Bagian utama paku keling adalah :
1. Kepala
2. Badan
3. Ekor
4. Kepala Lepas
Bahan paku keling yang biasa digunakan antara lain adalah baja, brass, aluminium,
dan tembaga tergantung jenis sambungan/ beban yang diterima oleh sambungan.
Penggunaan umum bidang mesin : ductile (low carbor), steel, wrought iron. Penggunaan
khusus : weight, corrosion, or material constraints apply : copper (+alloys) aluminium
(+alloys), monel,dll.
o) Gunting Plat
Gunting plat adalah perkakas tangan yang berfungsi untuk memotong benda kerja/
logam tipis yang berupa plat, seng dll. Biasanya gunting ini terbuat dari baja, bertujuan
agar konstruksinya kuat dan juga gunting ini sering digunakan untuk memotong benda-
benda yang permukaannya keras.
11
2.3.Alat Pelindung Diri
a. Kaca Mata Pengaman (SafetyGlasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja, misalnya saat mengikir.
b. Masker(Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk, misalnya misal berdebu dan beracun.
c. SarungTangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi
yang dapat mengakibatkan cedera tangan, misalnya saat mengikir dan menggergaji.
Bahan dan bentuk sarung tangan disesuaikan dengan fungsi masing-
masingpekerjaan.
d. Baju dan CelanaKerja
Baju kerja berfungsi melindungi badan dari benda tumpul, benturan, goresan saat
praktik kerja bangku, sedangkan celana kerja berfungsi melindungi bagian bawah
tubuh dari benda tumpul, benturan, goresan saat praktik kerja bangku.
e. Sepatu
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki
karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia.
13
4. Cara Menggunakan TAP
Borlah permukaan Benda Kerja (BK) sampai tembus/ sesuai ukuran. Diameter (d)
Bor sesuai diameter nominalnya. misal akan membuat ulir dengan ukuran M10x1.25 maka
d bor yang digunakan d=8.75 (10-1.25) Tap nomer 1 dipasang pada pemutar tap di
tengahbenda kerja taplah benda tersebut dengan langkah langkah :
a. kedudukan tap harus tegak lurus terhadap bendakerja
b. tekanlah tap itu dengan pelanpelan
c. apabila susah terasa makan 1 maka seterusnya tidak perlu lagi tap ituditekan
d. putarlah tap itu kembali setiap sesudah makan maksudnya agar tatalnya
putus dan meringankan tap dan daya tahan tapsetiap.
e. putarlah tap secara balak balik sampai pada tat yangterakhir.
f. untuk pekerjaan yang lebih bagus dalam pemakaian tap tersebut harus
berulang ulang dan bergantian. Misal untuk pemakaian yang pertama kita
harus memakaia tapper, setelah pemakaian tapper ( tap nomer1) dilanjutkan
pekerjaanproses
g. ( work procesing) dengan tap plug ( tap nomer 2 ), stelah kita memkai tap
nomer 2 pekerjaan selanjutnya yaitu pekerjaan penyelesaian ( work finish
/finishing)dengan tap dhomming atau tap nomer3.
5. Cara mengunakan Sney
a. BK yang akan disney harusnya sudah memiliki diameter nominal yang
sesuai, misal M10x1.25 maka BK harus berdiameter10mm.
b. BK dijepit pada ragum. Posisi benda yang dijepit pada ragum tidak boleh
miring sedikitpun. Jika miring sedikit maka hasil sney tidak akan sejajar dan
tidak akan cocok apabila dimasukan mur serta jika telah selasai disney maka
sney tersebu tidak akan masuk ke baut atau hasil sney yang kitasney.
c. sebelum kita jepit pada ragum benda yang kita akan sney kita champer
dahulu dengan alasan pada waktu sney dimasuukan terhadap benda kerja
akan dampang untuk memutar atau menekan sney pada waktu pengerjaan
pertamakali.
d. benda keja terhadap ragum haru 90derajat.
e. tekanlah sney itu dengan pelanpelan.
f. apabila susah terasa makann 1 maka seterusnya tidak perlu lagi tap
ituditekan
g. putarlah sney itu kembali setiap sesudah makan maksudnya agar tatalnya
putus dan meringankan sney dan daya tahan tapsetiap
h. pemutaran sney tersebut dengan bolak balik setelah pemakanan atau setiap
selesai sney setia 45derajat
i. putarlah sney secara balak balik sampai pada tat yangterakhir
14
6. Cara Pemasangan PakuKeling
Ket :
a. Plat yang akan disambung dibuat lubang, sesuai diameter paku keling yang
akan digunakan. Biasanya diameter lubang dibuat 1.5 mm lebih besar dari
diameter pakukeling.
b. Paku keling dimasukkan ke dalam lubang plat yang akandisambung.
c. Bagian kepala lepas dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan
disambung.
d. Dengan menggunakan alat atau mesin penekan (palu), tekan bagian kepala
lepas masuk ke bagian ekor paku keling dengan suaianpaksa.
e. Setelah rapat/kuat, bagian ekor sisa kemudian dipotong dan
dirapikan/ratakan.
f. Mesin/alat pemasang paku keling dapat digerakkan dengan udara, hidrolik
atau tekanan uap tergantung jenis dan besar paku keling yang akandipasang.
15
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Pelaksanaan kegiatan praktik kerja bangku pembuatan benda
kerja pertama hingga ke tiga dilaksanakan di bengkel Kerja Bangku Teknik Mesin FT
Unnes pada setiap hari selasa dimulai pukul 13.00 sampai pukul 16.30. dan pada jam
tambahan di lain hari.Dalam penulisan laporan ini penulis terlibat secara langsung dalam
pengerjaan benda kerja pada praktik kerja bangku. Pada pembuatan laporan ini, penulis
melakukan dan mengamati proses kerja tersebut.
Gambar Kerja
16
Pertemuan Ke 1 :
17
4. Memasang mata gergaji, gerigi harus
menghadap ke depan. Mata gergaji
harus dikencangkan pada tarikan yang
tepat
18
7. Perlu kita perhatikan Posisi tubuh.
Berdiri tegak, dengan kaki tetap tidak
berubah. Sudut antara poros ragum dan
kaki mendekati 30 untuk kaki kiri
dan 75untuk kakikanan.
19
11. Ukur secara berkala pada setiap
prosedur penggergajian.
Pertemuan Ke-2
20
3. Tahap melakukan pengikiran :
1) Posisi tangan seperti pada
gambar.
2) Tekanan kedua tangan harus
berimbang, Kemudian lakukan
pengikiran dengan arah usapan
maju tekananpenuh.
3) Pada saat menarik kebelakang
kikir tidak diberi tekanan sama
sekali agar gigi potong kikir
tidak cepat tumpul. Hal ini
dilakukan untuk pengikiran
siku, sejajar danrata
4. Perlu kita perhatikan Posisi tubuh
Selama mengikir, berdiri tegak..
Kaki harus terbentang dengan
menyesuaikan panjang kikir. Sudut
antara poros ragum dan kaki
mendekati 30 untuk kaki kiri dan
75untuk kaki kanan.
Dan gerakan pengikiran diikuti seluruh
bagian tubuh bukan tanganya saja
(tidak berlebihan), guna untuk
memperoleh ukuran yang mendekati
presisi.
5. Ukur secara berkala setiap sisi pada
benda kerja setiap kali setelah
melakukan pengikiran menggunakan
jangka sorong , untuk memperoleh
ukuraan yang mendekati presisi.
21
Pertemuan Ke-3 :
22
4. Kikirlah menggunakan kikir halus
dengan membentuk radius sesuai garis
yang sudah dibuat tadi, metode
pengikiran dengan cara menarik kiki ke
depan belakang secara naik dan
melengkung.
23
Pertemuan Ke-4
25
7. Setelah sney bisa masuk lanjutkan
pengerjaan sney dengan memutar
terus menerus searah jarum jam
sampai panjang ulir 10mm. Ketika
sney terasa berat putar sney
berlawanan arah jarum jam agar gram
bisa keluar dan pemutaran menjadi
ringan dan jangan lupa oleskan oli
pada sney dan benda kerja agar sney
tetap awet gigi nya tidak patah dan
pemutaran terasa lebih ringan.
8. Lakukan pengerjaan sney dengan hati-
hati agar hasil maksimal dan alat tetap
awet.
9. Pasanglah benda kerja besi diameter 8
pada alat pembengkok dengan cara
memasang pada tumpuan sepanjang
ukuran ujung sampai titik bengkok
20mm, putar spindel pembengkok
dengan kunci pas sampai menekan besi
dan besi terbengkok.
Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 6
Melakukan Pengerjaan Keling, Dan Finishing.
Alat danBahan
a. Alat :
1) Alat bengkok besi
2) Ragum
3) KikirHalus
4) Bevel protector
5) Palu ,Landasan besi
6) Stamp angka
b. Bahan :
1) Besi diameter 8mm dengan panjang 250mm yang sudah dikerjakan
dengan sney dan radius.
2) Plat panjang 40mm dan lebar 48mm yang sudah dikerjakan dengan
proses kikir, bor, tap.
27
No Langkah-langkah Pengerjaan Benda Gambar ProsesPengerjaan
Kerja Benda Kerja
1. Memakai APD(alat pelindung diri).
28
3.2 Job 2 Pembuatan Caddy
1. Job Sheet
Gambarkerja
29
30
Pertemuan Ke-1 :
A. Mengukur dan membuat sketsa garis pada bahan
1. Alat dan Bahan:
a. Alat :
1) Mistar bes
2) Drawing pen / spidol
3) Penyiku
4) Penggores
b. Bahan:
1) Besi plat Luntuk kaki dengan ketebalan ± 3 mm dengan panjang 780 mm,
sebanyak 4.
2) Plat galfanis 2 lembar besar
31
bawah sebanyak 1 buah.
32
Pertemuan Ke-2 :
34
Pertemuan ke-3 :
Pembentukan 2 Sisi Besi Pelat (Persegi) Menjadi Menekuk1150
Alat dan Bahan:
a. Alat
1) PaluBesi 3) mesin pres
2) MejaBaja 4) plat besi v
b. Bahan:
7) Besi Pelat yang sudah di potong sesuai dengan pola yang
telahdikerjakan
3.
Lalu tempatkan plat pada dudukan v
yang di bawah sesuaikan garis pola
yang akan di tekuk tepat pada tengah
– tengah v selanjutnya tepatkan plat v
yang satunya di tepat di garis tadi
35
4. Hidupkan mesin hidrolik lalu tekan
tombol down untuk menekan / atau
mengepres, pengepresan di mulai dari
tepi atau bagian pinggir terlebih
dahulu kemudian bergeser ke tengah
36
Pertemuan ke-4 :
a. Alat
1) Bor Tangan
2) Bor Duduk
3) Penitik
4) Mata Bor
5) Penggarissiku
6) Penggaris
7) Palu
8) Spidol
9) Oli Can
b. Bahan:
1) Besi Plat yang sudah ditekuk untuk rangka cady
2) Plat besi untuk kaki kaki
37
3. Melakukan pengeboran pada bahan di titik
yang sudah ditentukan menggunakan bor
tangan dan beberapa bagian ada yang
menggunakan bor duduk
4. Jika semua bahan telah di bor sesuai
dengan pengukuran yang diinginkan,
maka bahan siap untuk dipasang
38
No Langkah-langkahKerja Gambar Proses Pengerjaan
Benda Kerja
1. Menggunakan APD (alat pelindung
diri)
39
6. Menentukan posisi lubang untuk as
roda dengan sepidol lalu dititik
dengan penitik
7. Mengebor plat alumunium yang telah
dititik menggunakan bor duduk
Pertemuan Ke-5 :
40
No Langkah-langkah Pengerjaan Benda Gambar Proses Pengerjaan
Kerja BendaKerja
Pertemuan Ke- 6 :
41
No Langkah-langkahKerja Gambar Proses Pengerjaan
Benda Kerja
1 Menggunakan APD (alat pelindung
diri)
42
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
5. Saat praktikum kerja bangku selalu berhati-hati dalam bekerja dan jangan
terlalu sering bercanda serta selalu fokus.
7.
B. Saran
1. Beberapa mahasiswa masih ada yang belum terlalu mahir dalam penggunaan
alat kerja, maka sebaiknya Instruktur Pengampu lebih sering mengawasi dan
mengajari lagi.
2. Waktu untuk pengerjaan dalam satu semester untuk 2 job terlalu sempit,
sebaiknya ada jam-jam tambahan untuk mengatasi hal tersebut.
3. Beberapa peralatan sudah tidak layak pakai, dan juga terbatasnya beberapa
alat seperti mesin bor, alat penekuk dll.Harus ada pemilahan lagi terhadap
alat yang sudah tidak layak pakai.
43
DAFTAR PUSTAKA
1. Ambiyar, dkk. 2008. Teknik Pembentukan Plat Jilid 2 untuk SMK. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
2. Anggriawan, A., dkk. 2012. Mikrometer Sekrup dan Jangka Sorong (Makalah).
Malang : Universitas NegeriMalang.
44