Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKTIK KERJA BANGKU

Dosen Pengampu :

Drs. Supraptono, M.Pd.


Febrian Arif Budiman, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh:

Nama : Gunawan Adi Prasetyo


NIM : 5202417059
Rombel : 03

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja bangku gantungan alat dan tool box atau caddy.
Adapun laporan praktik kerja bangku membuat gantungan alat dan caddy ini telah
saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan
laporan ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki laporan ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari laporan praktik kerja bangku
membuat gantungan alat dan caddyini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi dan manfaat bagi kita semua.

Semarang, 29 Juni 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 1

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2

BAB IPENDAHULUAN ........................................................................................................................ 3

1.1. Latar belakang ......................................................................................................................... 3

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3

1.3. Tujuan ..................................................................................................................................... 3

BAB IIPEMBAHASAN ......................................................................................................................... 4

2.1. Pengertian Praktikum Kerja Bangku ....................................................................................... 4

2.2. Macam-Macam Perkakas Tangan ........................................................................................... 4

2.3. Alat Pelindung Diri ............................................................................................................... 12

2.4. Penggunaan Alat Kerja Bangku ............................................................................................ 12

BAB IIIPELAKSANAAN PRAKTIKUM ........................................................................................... 16

3.1 Job 1 Pembuatan Gantungan Alat ......................................................................................... 16

3.2 Job 2 Pembuatan Caddy ........................................................................................................ 29

BAB IVPENUTUP ............................................................................................................................... 43

A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 43

B. Saran ............................................................................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 44

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Teknik kerja bangku / praktek kerja bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh
seseorang dalam mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja bangku menekankan pada
pembuatan benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukan di bangku kerja. Praktek kerja
bangku melatih mahasiswa agar mampu menggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta
mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja
yangditentukan.
Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan
peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerja bangku. Aktivitas praktek kerja bangku
meliputi menggergaji, mengikir, mengebor, menyenai, mengetap dll. Dalam praktek ini
mahasiwa hanya mengenal alat-alat praktikum sederhana dan dikerjakan manual dan tanpa
menggunakan mesin guna untuk melatih ketrampilan mahasiswa, sehingga dalam praktek
selanjutnya mahasiswa tidak mengalami banyak kesulitan.
Teknik praktek kerja bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh mahasiswa
sebagai dasar untuk materi praktek pada tingkat selanjutnya. Pekerjaan kerja bangku meliputi
berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan perintah kerja. Diharapkan dengan
adanya laporan ini dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa di dalam praktek maupun
teori kerja bangku sehingga kelak dapat menunjang keterampilan dan kemampuan mahasiswa
di dalam dunia teknik pemesinan. Apalagi bagi seorang calon guru yang harus bisa
mencontohkan dan mengajarkan dengan baik terhadapsiswanya.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa itu Praktikum KerjaBangku?
2. Apa saja macam-macam perkakas tangan yangdigunakan?
3. Apa saja APD dalam Praktikum KerjaBangku?
4. Bagaimankah menggunakan alat-alat perkakas tangan dengan baik dan benar?
5. Bagaimanaprosesyangharusdilakukanuntukpenyelesaian jobsheet dengan baik dan
tepat?

1.3.Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui Praktikum KerjaBangku.
2. Mahasiswa mengetahui macam-macam perkakas tangan yang digunakan.
3. Mahasiswa mengetahui APD apa yangdigunakan.
4. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara menggunakanalat perkakas.
5. Mahasiswa mengetahui proses untuk menyelesaikan suatujobsheet.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Praktikum Kerja Bangku


Kerja bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai dalam mengerjakan benda
kerja secara manual. Pekerjaan kerja bangku melakukan penekanan pada pembuatan benda
kerja dengan alat tangan, dan dilakukan di bangku kerja. Praktek kerja bangku melatih
mahasiswa agar mampu menggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta mampu
menghasilkan benda kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja yang
ditentukan. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa melakukan pekerjaan dengan baik sesuai
dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktek kerjabangku.

2.2.Macam-Macam Perkakas Tangan


Semua teknisi yang bekerja pada bengkel kerja mesin harus dapat menggunakan
semua peralatan tangan yang ada di bengkel baik berupa perkakas mesin maupun perkakas
tangan. Hal ini penting karena masing-masing perkakas mempunyai kelebihan
dankekurangan.Pada dasarnya manusia dapat bekerja dengan mudah, aman dan dapat
menghasilkan benda kerja yang baik. masing-masing dari alat tersebut dan dalam
penggunaannya tidak jarang dilakukan dengan secara bersamaan dalam penggunaannya
untuk menyelesaikan suatu jobsheet.
Dalam pembahasan ini akan membahas bagaimana fungsi alat perkakas serta
bagaimana pengoperasiaannya dalam praktek sehingga alat perkakas tersebut dapat
berfungsi dengan baik dan menghasilakan hasil yang maksimal sesuai petunjuk dan yang
diharapkan, sehingga mempunyai umur pemakaian yang lebih panjang.

a) Ragum
Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja saat melaksanakan pekerjaan
mekanik seperti mengikir, menggergaji, mengebor, memahat dan lain – lain. Agar benda
kerja tidak mengalami kerusakan / luka maka pada mulut ragum dilengkapi dengan
viceklem.

Gambar Ragum

4
Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan tinggi pekerja yang
akan bekerja. Sebagai patokan adalah apabila ragum dipasang pada meja kerja, maka tinggi
mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna.
Hal-hal yang pelu diperhatikan atau yang perlu dipedomani dalam penjepitan benda
kerja pada ragum adalah sebagai berikut:
a) Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah
benda kerja agar tidak rusakpermukaannya.
b) Penjepitan benda kerja harus rata, artinya
permukaan benda kerja yang keluar dari rahang
ragum harus lurus dan sejajar dengan
rahangragum.
c) Untuk penjepitan benda kerja berlubang seperti
pipa tipis yang digunakan sebagai bahan tambahan
yang dimasukan kedalam pipa, sehingga pipa
yang dijepit tidak aka mengalami kerusakan.
Untuk penjepitan benda kerja yang tipis gunakan
landasan dari kayu. Landasan di jepit pada
rahangragum.

b) Kikir
Material kikir adalah dari baja karbon tinggi / baja special. Alat ini digunakan untuk
mengurangi sebagian material dengan jalan memarut sehingga menjadi rata, cekung,
cembung, bulat dan lainnya.
Jenis kikir yang digunakan menurut tingkat kehalusan dibagi menjadi tiga:
a. KikirBastard
Merupakan kikir kasar panjang badan 12 inchi, dengan jumlah gigi 9 gigi/cm, cs
=25, s = 0,01, n = 40 dan mempunyai tingkat kehalusan N9 s/d N8.
b. Kikir HalfSmooth
Kikir setengah halus panjang badan 10 inchi, dengan jumlah gigi 12 gigi/cm, cs =
25, s = 0,005, n = 40 dan tingkat kehalusan N8 s/d N7
c. Kikir Smooth
Kikir halus memiliki panjang badan 8 inchi dengan jumlah gigi 12 gigi/cm dengan
jumlah gigi 20 gigi/cm, cs = 25 s = 0,0025 n = 40

Gambar kikir

5
c) Penggores

Alat ini digunakan untuk menandai ukuran pada benda kerja atau bahan yang akan
diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores yaitu penggores tangan sedukan, penggores
dengan satu ujung bengkok, penggores dengan satu ujung dirubah

Gambar Penggores

d) Penitik
Penitik dapat digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor. Bentuk
penitik yang sering digunakan adalah silinder yang dikartel dengan ujung tirus yang
bersudut 250 sampai 300.

Gambar Penitik

e) Mistar Baja
Mistar baja ini berfungsi untuk mengukur benda kerja yang berukuran pendek,
selain itu juga dapat dipakai untuk membimbing penggoresan dalam melukis batangan
pada pelat yang digunakan, ukuran panjang dari mistar baja ini bermacam-macam, ada
yang berukuran 30 cm, 60 cm, dan 100 cm.

Gambar Mistar

6
f) Mistar Siku
Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran panjangnya
30 cm terbuat dari bahan baja.

Gambar Mistar Siku

g) Palu
Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan pada setiap bengkel kayu. Palu
dilengkapi dengan pemegang/gagang kayu sebagai tangkai pemukul. Jenis dan ukuran palu
bervariasi sesuai dengan fungsinya.

Gambar Palu

h) Sikat Kikir
Sikat kikir berfungsi untuk membersihkan kikir dari butiran – butiran besi yang
melekat pada kikir.

Gambar Sikat Kikir

7
i) Gergaji Besi
Gergaji besi dengan fungsi untuk menggergaji lapisan besi atau besi tipis, karena
bentuknya yang demikian beda dengan gergaji kayu, geriginya yang kecil dan ujung depan
dan belakangnya ada pemuntir yang gunanya untuk mengencangkan dan menggendorkan
gergaji besi. Gergaji besi terdiri dari “sengkang” dan “daun gergaji”,sengkang adalah
pegangan untuk menggergaji sedangkan daun gergaji ada yang mempunyai gigi berbentuk
lurus dan berbentukzig-zag.
Jumlah gerigi dalam tiap inchi
a. Daun gergaji yang mempunyai 14 gigi tiap 25,4mm
b. Daun gergaji yang mempunyai 18 gigi tiap 25,4mm
c. Daun gergaji yang mempunyai 24 gigi tiap 25,4mm
d. Daun gergaji yang mempunyai 32 gigi tiap 25,4mm

Gambar Gergaji Besi

j) Mesin Bor
Mesin Bor gunanya untuk melubangi benda dan memperbesar lubang yang sudah
ada, berikut ditampilkan gambar mesinbor.

Gambar Mesin BorDuduk

8
k) Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang mempunyai ketelitian ukur hingga
Seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagianbergerak.
 Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahlian danketelitian pengguna maupun alat.
Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapidengan bacaan digital. Pada versi analog,
umumnya tingkat ketelitian adalah0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan0.01.

Gambar Jangka Sorong

 Kegunaan jangka sorong adalah:


1. Mengukur Diameter Luar Benda
Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:Putarlah pengunci ke kiri,
buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar
rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
2. Mengukur Diameter Dalam Benda
Cara mengukur diameter bagian dalam sebuah pipa atau tabung : Putarlah pengunci
ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam benda , geser agar rahang tepat pada benda,
putar pengunci ke kanan.
3. Mengukur KedalamanBenda
Cara mengukur kedalaman benda : Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong
hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung, putar pengunci ke kanan.

l) Sney
Snei adalah alat untuk membuat ulir. Bentuk snei menyerupai mur tetapi ulirnya
merupakan mata potong. Gigi-gigi ulir setelah dibentuk kemudian dikeraskan dan temper
agar dia mampu melakukan pemotongan terhadap benda kerja. Pada proses pembuatan
ulir, snei dipegang oleh tangkai snei. Snei yang biasanya digunakan untuk pembuatan ulir
adalah snei pejal dan snei bercelah.
9
a. Sney Pejal
Snei jenis ini berbentuk segi enam atau bulat. Untuk memudahkan dalam
penguliran awal maka pada snei jenis ini tidak seluruh mata potongnya sama besar, tetapi
sedikit tirus pada bagian mata pemotong awal. Dengan demikian benda kerja dapat masuk
ke dalam snei sedikitmudah.

Gambar Snei Pejal


b. Sney Bercelah (Split die)
Snei jenis ini banyak digunakan untuk pembuatan ulir luar, karena ia memiliki
kelebihan dari pada snei pejal. Kelebihan tersebut antara lain besar diameternya dapat
diperbesar dan diperkecil sampai ukuran standarnya. Dengan demikian pada waktu
penguliran pendahuluan diameternya diperbesar dan pada waktu finishing diameternya
dikembalikan pada ukuran standarnya. Pengaturan tersebut dengan menggunakan baut
penyetel.

Gambar Snei Bercelah

m) Tap

Tap adalah peralatan yang digunakan untuk pembuatan ulir pada suatu benda kerja. Bentuk
tap dibuat secara khusus di mana ulir-ulir potong dibuat secara presisi. Bahan untuk pembuatan tap
adalah baja perkakas baja potong cepat. Badan tap terdiri dari dua bagian yaitu badan yang tidak
mempunyai mata potong dan badan yang mempunyai mata potong. Untuk melakukan penguliran
dengan menggunakan tap diperlukan alat bantu yaitu tangkai tap/pemutar tap. Berbentuk batang
berulir luar yang mempunyai sisi alur 3 atau 4. Satu set tap berisi 3 buah, yaitu nomor 1untuk awal
pembuatan ulir, nomor 2 untuk perluasan ulir dan yang nomor 3 untuk finishing. Dilengkapidengan
tangkai tap yang panjang lengan pemutar disesuaikan besar kecilnya diametertap.

Gambar Tap

10
n) Paku keling
Paku keling (rivet) digunakan untuk sambungan tetap antara 2 plat atau lebih
misalnya pada tangki dan boiler. Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan
untuk menyambung dua komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar,
misalnya peralatan rumah tangga, furnitur, alat-alat elektronika, dllSambungan dengan
paku keling sangat kuat dan tidak dapat dilepas kembali dan jika dilepas maka akan terjadi
kerusakn pada sambungan tersebut. Karena sifatnya yang permanen, maka sambungan
paku keling harus dibuat sekuat mungkin untuk menghindari kerusakan ataupatah.
Bagian utama paku keling adalah :
1. Kepala
2. Badan
3. Ekor
4. Kepala Lepas
Bahan paku keling yang biasa digunakan antara lain adalah baja, brass, aluminium,
dan tembaga tergantung jenis sambungan/ beban yang diterima oleh sambungan.
Penggunaan umum bidang mesin : ductile (low carbor), steel, wrought iron. Penggunaan
khusus : weight, corrosion, or material constraints apply : copper (+alloys) aluminium
(+alloys), monel,dll.

o) Gunting Plat
Gunting plat adalah perkakas tangan yang berfungsi untuk memotong benda kerja/
logam tipis yang berupa plat, seng dll. Biasanya gunting ini terbuat dari baja, bertujuan
agar konstruksinya kuat dan juga gunting ini sering digunakan untuk memotong benda-
benda yang permukaannya keras.

Gambar Gunting Plat

11
2.3.Alat Pelindung Diri
a. Kaca Mata Pengaman (SafetyGlasses)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja, misalnya saat mengikir.
b. Masker(Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk, misalnya misal berdebu dan beracun.
c. SarungTangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi
yang dapat mengakibatkan cedera tangan, misalnya saat mengikir dan menggergaji.
Bahan dan bentuk sarung tangan disesuaikan dengan fungsi masing-
masingpekerjaan.
d. Baju dan CelanaKerja
Baju kerja berfungsi melindungi badan dari benda tumpul, benturan, goresan saat
praktik kerja bangku, sedangkan celana kerja berfungsi melindungi bagian bawah
tubuh dari benda tumpul, benturan, goresan saat praktik kerja bangku.
e. Sepatu
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki
karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia.

2.4.Penggunaan Alat Kerja Bangku


1. Langkah Pengikiran YangBaik
a. Posisi Tubuh
Posisi tubuh Selama mengikir, berdiri di sisi sebelah kiri ragum dengan kaki tetap
tidak berubah. Kaki harus terbentang dengan menyesuaikan panjang kikir. Sudut antara
poros ragum dan kaki mendekati30 derajat untuk kaki kiri dan 75 derajat untuk kaki kanan.
Gerakan badan dan kaki posisi badan berdiri tegak dan berlahan-lahan condong
maju selama gerak pemotongan. Kaki sebelah kanan tetap lurus. Pandangan lurus selalu
ditujukan pada benda kerja. Perhatikan gambar berikut :

Gambar Posisi Tubuh Mengikir


12
b. Cara memegangkikir
i. Tangan kanan : Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas
pegangan dan jari lainnya di bawahpegangan.
ii. Tangan kiri :Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jarijari yang lain
sedikit ditekukanakantetapitidaksampaimemegangataumenggenggam.
iii. Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuatdan
pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang oleh ibu jari dan
jari-jari lainnya.

Gambar Posisi Tangan Mengikir


2. CaraMengebor
Pengeboran adalah proses menghasilkan lubang bulat pada benda kerja dengan
menggunakan alat potong berupa mata bor ( twist drill ). Mesin bormemiliki dua prinsip
gerakan dasar yaitu gerakan berputar poros utama dan gerakan pemakan ke bawah. Untuk
menentukan lubang bor yang akan di tap, maka diameter mata bor yang akan digunakan
harus diketahui. Misalnya benda kerja yang akan di tap M8 x 1,2 maka diameter mata bor
yang di gunakan adalah 6,8 mm.
3. Cara Menggunakan JangkaSorong
Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama.
Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Suatu misal skala nonius yang berimpit
dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm. Selanjutnya perhatikan
skala utama. Suatu misal angka nol pada sekala nonius
tepatpadaangka4,7Sehinggabendayangdiukursamadengan4,7cm+0,4mm= 4,74 cm.

Gambar Penggunaan Jangka Sorong

13
4. Cara Menggunakan TAP
Borlah permukaan Benda Kerja (BK) sampai tembus/ sesuai ukuran. Diameter (d)
Bor sesuai diameter nominalnya. misal akan membuat ulir dengan ukuran M10x1.25 maka
d bor yang digunakan d=8.75 (10-1.25) Tap nomer 1 dipasang pada pemutar tap di
tengahbenda kerja taplah benda tersebut dengan langkah langkah :
a. kedudukan tap harus tegak lurus terhadap bendakerja
b. tekanlah tap itu dengan pelanpelan
c. apabila susah terasa makan 1 maka seterusnya tidak perlu lagi tap ituditekan
d. putarlah tap itu kembali setiap sesudah makan maksudnya agar tatalnya
putus dan meringankan tap dan daya tahan tapsetiap.
e. putarlah tap secara balak balik sampai pada tat yangterakhir.
f. untuk pekerjaan yang lebih bagus dalam pemakaian tap tersebut harus
berulang ulang dan bergantian. Misal untuk pemakaian yang pertama kita
harus memakaia tapper, setelah pemakaian tapper ( tap nomer1) dilanjutkan
pekerjaanproses
g. ( work procesing) dengan tap plug ( tap nomer 2 ), stelah kita memkai tap
nomer 2 pekerjaan selanjutnya yaitu pekerjaan penyelesaian ( work finish
/finishing)dengan tap dhomming atau tap nomer3.
5. Cara mengunakan Sney
a. BK yang akan disney harusnya sudah memiliki diameter nominal yang
sesuai, misal M10x1.25 maka BK harus berdiameter10mm.
b. BK dijepit pada ragum. Posisi benda yang dijepit pada ragum tidak boleh
miring sedikitpun. Jika miring sedikit maka hasil sney tidak akan sejajar dan
tidak akan cocok apabila dimasukan mur serta jika telah selasai disney maka
sney tersebu tidak akan masuk ke baut atau hasil sney yang kitasney.
c. sebelum kita jepit pada ragum benda yang kita akan sney kita champer
dahulu dengan alasan pada waktu sney dimasuukan terhadap benda kerja
akan dampang untuk memutar atau menekan sney pada waktu pengerjaan
pertamakali.
d. benda keja terhadap ragum haru 90derajat.
e. tekanlah sney itu dengan pelanpelan.
f. apabila susah terasa makann 1 maka seterusnya tidak perlu lagi tap
ituditekan
g. putarlah sney itu kembali setiap sesudah makan maksudnya agar tatalnya
putus dan meringankan sney dan daya tahan tapsetiap
h. pemutaran sney tersebut dengan bolak balik setelah pemakanan atau setiap
selesai sney setia 45derajat
i. putarlah sney secara balak balik sampai pada tat yangterakhir

14
6. Cara Pemasangan PakuKeling

Ket :
a. Plat yang akan disambung dibuat lubang, sesuai diameter paku keling yang
akan digunakan. Biasanya diameter lubang dibuat 1.5 mm lebih besar dari
diameter pakukeling.
b. Paku keling dimasukkan ke dalam lubang plat yang akandisambung.
c. Bagian kepala lepas dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan
disambung.
d. Dengan menggunakan alat atau mesin penekan (palu), tekan bagian kepala
lepas masuk ke bagian ekor paku keling dengan suaianpaksa.
e. Setelah rapat/kuat, bagian ekor sisa kemudian dipotong dan
dirapikan/ratakan.
f. Mesin/alat pemasang paku keling dapat digerakkan dengan udara, hidrolik
atau tekanan uap tergantung jenis dan besar paku keling yang akandipasang.

15
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Pelaksanaan kegiatan praktik kerja bangku pembuatan benda
kerja pertama hingga ke tiga dilaksanakan di bengkel Kerja Bangku Teknik Mesin FT
Unnes pada setiap hari selasa dimulai pukul 13.00 sampai pukul 16.30. dan pada jam
tambahan di lain hari.Dalam penulisan laporan ini penulis terlibat secara langsung dalam
pengerjaan benda kerja pada praktik kerja bangku. Pada pembuatan laporan ini, penulis
melakukan dan mengamati proses kerja tersebut.

3.1 Job 1 Pembuatan Gantungan Alat


1. Job Sheet

Gambar Kerja

16
Pertemuan Ke 1 :

Pemotongan Benda Kerja


Alat dan Bahan:
a. Alat :
1) Gergajibesi
2) Ragum
3) Minyakpelumas
4) Mistarbaja
5) Penggores
b. Bahan:
1) Plat dipotong dengan panjang 42 mm dan lebar 50mm.
2) Batang besi diameter 8mm dipotong dengan panjang 250mm

No Langkah-langkah Pengerjaan Benda Gambar Proses Pengerjaan


Kerja Benda Kerja
1. Menggunakan APD (alat pelindung diri)

2. Berilah ukuran pada permukaan benda


kerja. ( jika pada job sheet p=40mm
l=48mm, berilah toleransi +3) dan
berilah garis setiap ukuran
menggunakanpenggores.

3. Sebagai patokan adalah apabila ragum


dipasang pada meja kerja, maka tinggi
mulut ragum harus sebatas siku dari
pekerja pada posisi berdiri sempurna.

17
4. Memasang mata gergaji, gerigi harus
menghadap ke depan. Mata gergaji
harus dikencangkan pada tarikan yang
tepat

5. Penjepitan benda kerja harus rata,


artinya permukaan benda kerja yang
keluar dari rahang ragum harus lurus
dan sejajar dengan rahangragum.
Bagian yang digergaji harus sedekat
mungkin ke mulut cekam ragum agar
bidang kerja kaku.

6.  Gagang digenggam dengan tangan


kanan, jempol diatas gagang.
Ujung bingkai digenggam longgar
dengan telapak tangankiri.
 Sudut bilah untuk memotong kira-
kira 30o. kecepatan menggergaji ±
40 – 50 langkahpermenit.

18
7. Perlu kita perhatikan Posisi tubuh.
Berdiri tegak, dengan kaki tetap tidak
berubah. Sudut antara poros ragum dan
kaki mendekati  30 untuk kaki kiri
dan  75untuk kakikanan.

8. Mulailah menggergaji besi benda kerja


dengan memberi alur penggergajian,
gunakan ujung ibu jari untuk membantu
membuat alur penggergajian.

9.  Tekanan pada permulaan potong


diadakan sangat ringan untuk
memperoleh garis yang sesuai
ukuran benda kerja yangdigores
 Berikan tekanan sepanjang
langkah kemuka. Lepaskan
tekanan pada langkah
kembali/mundur.

10. Berikan minyak pelumasuntuk


mengurangi keausan pada matagergaji.

19
11. Ukur secara berkala pada setiap
prosedur penggergajian.

Pertemuan Ke-2

Pengepasan/Pengikiran Benda Kerja


Alat dan Bahan:
a. Alat :
1) Gergajibesi
2) Ragum
3) Minyakpelumas
4) Mistarbaja
5) Penggores
b.Bahan :
1) Plat dengan panjang 42 mm dan lebar 50mm.
2) Besi dengan diameter 8mm dan panjang 250mm

No Langkah-langkah Pengerjaan Benda Gambar Proses Pengerjaan


Kerja BendaKerja
1. Mengguakan APD (alat pelindung
diri).
.

2. Jepit benda kerja dengan ragum,


dengan¾ bagian benda terjepit.

20
3. Tahap melakukan pengikiran :
1) Posisi tangan seperti pada
gambar.
2) Tekanan kedua tangan harus
berimbang, Kemudian lakukan
pengikiran dengan arah usapan
maju tekananpenuh.
3) Pada saat menarik kebelakang
kikir tidak diberi tekanan sama
sekali agar gigi potong kikir
tidak cepat tumpul. Hal ini
dilakukan untuk pengikiran
siku, sejajar danrata
4. Perlu kita perhatikan Posisi tubuh
Selama mengikir, berdiri tegak..
Kaki harus terbentang dengan
menyesuaikan panjang kikir. Sudut
antara poros ragum dan kaki
mendekati  30 untuk kaki kiri dan
 75untuk kaki kanan.
Dan gerakan pengikiran diikuti seluruh
bagian tubuh bukan tanganya saja
(tidak berlebihan), guna untuk
memperoleh ukuran yang mendekati
presisi.
5. Ukur secara berkala setiap sisi pada
benda kerja setiap kali setelah
melakukan pengikiran menggunakan
jangka sorong , untuk memperoleh
ukuraan yang mendekati presisi.

6. Ukur kerataan pada setiap sisi benda


kerja dengan menggunakan penggaris
siku
Catatan :
Pada bagian pengikiran ini, bidang
yang akan di kikir adalah sisi panjang
yang berukuran 44mm hingga
berukuran 40mm dan bagian lebar
48mm

21
Pertemuan Ke-3 :

Membuat Radius dan Mengebor


Alat dan Bahan:
a. Alat :
1) Ragum
2) Minyak pelumas
3) Mata bor 5mm, 8mm, 10mm
4) Mistarbaja
5) Penggores
6) Kikir kasar dan halus
b. Bahan:
1) Plat dengan panjang 40 mm dan lebar 48 mm.

No Langkah-langkah Pengerjaan Benda GambarProsesPengerjaan


Kerja Benda Kerja
1. Menggunakan APD(alat pelindung diri).

2. Buatlah garis radius R5 pada bagian


pojok-pojok benda kerja dengan
ketentuan sebagai berikut :
 Buatlah titik tengah di bagian
yang akan dibuat radius,panjang
dari sisi atas/bawah dan samping
masing-masing 5mm.
 Gunakanlah Mal ( dari kertas )
yang sesuai dg ukuran lalu
tempelkan dan posisikan pada
garis bagian atas/bawah dan
samping.
 Buat garis melengkung dengan
menghubungkan titik bagian
atas/bawah dan samping dengan
drawing pen atau penggores
sesuai dengan mal R5 atau mal
lingkaran ukuran 10 .
3. Posisikan benda kerja secara vertikal
sedikit miring untuk memudahkan
dalam membuat radius

22
4. Kikirlah menggunakan kikir halus
dengan membentuk radius sesuai garis
yang sudah dibuat tadi, metode
pengikiran dengan cara menarik kiki ke
depan belakang secara naik dan
melengkung.

5. Usahakan hasil kikiran tidak


melebihi garis yang telah dibuat agar
tetap presisi sesuai ukuran R5.
6. Kikir bagian ujung bahan kedua hingga
berbentuk setengah lingkaran atau tidak
lancip dan tidak datar.

7. Bor bagian atas, tengah dan bawah


sesuai gambar di jobsheet
Pertama, bor lubang bagian atas
dengan mata bor 5mm tembus, lalu
geser spindel bor agar mata bor pada
posisi tengah sesuai perintah dan bor
dengan mata bor 5mm tembus, lalu
geser spindel ke paling bawah agar
posisi mata bor sesuai perintah dan
bor sampai tembus
Kedua, bor lubang bagian atas dengan
mata bor 10mm sedalam titik temu
sudut mata bor guna membuat
dudukan (membuat piercing)

8. Bor pada bagian tenganh plat dengan


ukuran 6,5mm tembus.
Lakukan proses pengeboran dengan
hati-hati jangan lupa gunakan
pendingan agar mata bor tidak mudah
tumpul dan hasil bor bisa halus

23
Pertemuan Ke-4

Membengkokan besi dan Mengerjakan tap/sney


Alat dan Bahan:
a. Alat :
1) Ragum
2) Tap M8
3) Snay M8
4) Stang tap
5) Stang snay
6) Landasan bahan
b. Bahan:
1) Plat yang sudah dikerjakan dengan proses kikir dan bor dengan ukuran
panjang 40mm, lebar 48mm
2) Besi diameter 8mm dengan panjang 250mm dan sudah dikerjakan dengan
kikir bagian ujung berbentuk radius dan sudah dibersihkan.

No Langkah-langkah Pengerjaan Benda Gambar Proses Pengerjaan


Kerja Benda Kerja
1. Menggunakan APD(alat pelindung diri).

2. Jepit benda kerja pada ragum dengan


posisi lubang yang ada dudukan baut
ada diatas.
Lakukan pengerjaan tap pada lubang
tengah dengan ukuran tap M8 yaitu
dengan cara letakkan tap yang sudah
dipasang stang di atas lubang tengah,
lalu putar perlahan searah jarum jam
dengan menekan sedikit agar tap mau
masuk kedalam, putar terus sampai tap
24
tembus, dengan catatan jika tap terasa
berat putar tap berlawanan arah jarum
jam agar gram yang didalam bisa keluar
menjadikan pemutaran tap lebih ringan
dan tap tidak akan patah, dan lumasi oli
pada tap ketika melakukan pemutaran.

3. Lakukan pengerjaan dengan hati-hati


agar hasil maksimal dan tap tidak rusak
4. Setelah pengerjaan tap selesai
lanjutkan pengerjaan sney.
Jepit benda kerja pada ragum dengan
posisi benda tegak lurus vertikal.
5. Kikir sedikit bagian ujung benda
yang akan di sney hinggan sney bisa
masuk.
6. Lakukan pengerjaan sney dengan
sney M8 yang sudah terpasang stang
yaitu dengan cara putar dan tekan
sedikit snay searah jarum jam.

25
7. Setelah sney bisa masuk lanjutkan
pengerjaan sney dengan memutar
terus menerus searah jarum jam
sampai panjang ulir 10mm. Ketika
sney terasa berat putar sney
berlawanan arah jarum jam agar gram
bisa keluar dan pemutaran menjadi
ringan dan jangan lupa oleskan oli
pada sney dan benda kerja agar sney
tetap awet gigi nya tidak patah dan
pemutaran terasa lebih ringan.
8. Lakukan pengerjaan sney dengan hati-
hati agar hasil maksimal dan alat tetap
awet.
9. Pasanglah benda kerja besi diameter 8
pada alat pembengkok dengan cara
memasang pada tumpuan sepanjang
ukuran ujung sampai titik bengkok
20mm, putar spindel pembengkok
dengan kunci pas sampai menekan besi
dan besi terbengkok.

Putar terus spindel sampai terbengkok


membentuk sudut 45º, sesekali ukur
menggunakan bevel protector agar
ukuran pas sesuai perintah.

Pertemuan ke 5

Membuat piercing 10mm di bagian belakang benda plat


Alat danBahan
a. Alat :
1) Alat bengkok besi
2) Ragum
3) Kikir Halus
4) Bevel protector
b. Bahan:
1) Plat panjang 40mm dan lebar 48mm yang sudah dikerjakan dengan
proses kikir, bor, tap
26
No Langkah-langkah Pengerjaan Benda Gambar ProsesPengerjaan
Kerja Benda Kerja
1. Memakai APD(alat pelindung diri).

4. Pada bahan plat bor lubang bagian


tengah belakang dengan mata bor
10mm sedalam titik temu sudut mata
bor guna membuat dudukan (membuat
piercing)

Pertemuan ke 6
Melakukan Pengerjaan Keling, Dan Finishing.
Alat danBahan
a. Alat :
1) Alat bengkok besi
2) Ragum
3) KikirHalus
4) Bevel protector
5) Palu ,Landasan besi
6) Stamp angka
b. Bahan :
1) Besi diameter 8mm dengan panjang 250mm yang sudah dikerjakan
dengan sney dan radius.
2) Plat panjang 40mm dan lebar 48mm yang sudah dikerjakan dengan
proses kikir, bor, tap.

27
No Langkah-langkah Pengerjaan Benda Gambar ProsesPengerjaan
Kerja Benda Kerja
1. Memakai APD(alat pelindung diri).

5. Keling bagian belakang dengan cara


memukul menggunakan palu dan pada
landasan besi.Pukul sampai bagian
belakang rata dan tidak menonjol,
fungsi keling ini agar benda 1 dan
benda 2 terkunci dan tidak lepas.
6. Lakukan proses finishing dengan
mengikir halus sedikit bagian yang
kasar, lalu berikan stemping pada
benda sebagai identitas pembuat
dengan cara memukul stemp disertai
landasan besi.
7. Gantungan alat sudah jadi dan siap di
nilai kan.

28
3.2 Job 2 Pembuatan Caddy
1. Job Sheet
Gambarkerja

29
30
Pertemuan Ke-1 :
A. Mengukur dan membuat sketsa garis pada bahan
1. Alat dan Bahan:
a. Alat :
1) Mistar bes
2) Drawing pen / spidol
3) Penyiku
4) Penggores
b. Bahan:
1) Besi plat Luntuk kaki dengan ketebalan ± 3 mm dengan panjang 780 mm,
sebanyak 4.
2) Plat galfanis 2 lembar besar

NO. Langkah-langkah Pengerjaan Benda Gambar Proses Pengerjaan


Kerja
Benda Kerja
1. Menggunakan APD (alat pelindung diri)

2. Bahan besi siku yang sudah tersedia di


ukur dan tandai terlebih dahulu oleh
penggores / spidol dengan panjang
772mm sebanyak 4 buah besi plat L.
3.
Selanjutnya buat ukur diatas plat galfalis
untuk nampan atas dengan panjang 830 mm
dan 610 mm dengan memberi toleransi 2-3
mm, plat di garis dengan spidol / drawing
sesuai ukuran tersebut. Buat seperti ukuran
tersebut sebanyak 2 buah.
4. Bahan pelat galfalis yang sudah tersedia di
ukur dan tandai terlebih dahulu oleh
penggores / spidol dengan panjang 870 mm
dan lebar 650 mm dengan memberi
toleransi 2-3 mm, bahan ini untuk nampan

31
bawah sebanyak 1 buah.

5. Bahan pelat galfalis yang sudah tersedia di


. ukur dan tandai terlebih dahulu oleh
penggores / spidol dengan panjang 735
mm dan lebar 305 mm untuk membuat
pintu.
6. Bahan pelat galfalis yang sudah tersedia di
ukur dan tandai terlebih dahulu oleh
penggores / spidol dengan panjang 520
mm dan lebar 295 mm dibagi 3 bagian (
175mm,65mm,55mm) untuk membuat
saku sebanyak 2 buah.
7. Bahan pelat galfalis yang sudah tersedia di
ukur dan tandai terlebih dahulu oleh
penggores / spidol dengan panjang 565mm
dan lebar 305 mm untuk membuat tutup.
Sebagian besar bagian sudah di sket dan
siap untuk pemotongan.

32
Pertemuan Ke-2 :

Pemotongan Benda Kerja Sesuai dengan pola


Alat dan Bahan:
a. Alat
1) Pemotong Plat
b. Bahan:
1) Plat bagian nampan atas ukuran panjang 830 mm dan lebar 610
mmsebanyak 2 buah.
2) Plat bagian nampan bawah ukuran panjang 870 mm dan lebar 650
mm
3) Plat bagian saku ukuran 520 mm dan lebar 295 mm
4) Plat bagian pintu panjang 735 mm dan lebar 305 mm untuk
membuat pintu.
5) Plat bagian penutup dengan panjang 565mm dan lebar 305 mm
6) Kaki-kaki besi plat L panjang 772 mm sebanyak 4 buah

No. Langkah-langkah Pengerjaan Benda Gambar Proses Pengerjaan


Kerja
Benda Kerja
1. Menggunakan APD(alat pelindung diri).

2. Potong Plat bagian nampan atas ukuran


panjang 830 mm dan lebar 610 mm
sebanyak 2 buah. Danplat bagian nampan
bawah ukuran panjang 870 mm dan lebar
650 mm , dengan cara masukan plat ke
alat pemotong, sesuaikan dengan sket
pastikan benar-benar pas, lalu injak
minimal 2 bagian kanan dan kiri bagian
bawah yang berfungsi untuk mendorong
pisau potong agar turun kebawah dan
memotong plat tersebut.
Plat bagian saku ukuran 520 mm dan
lebar 295 mmdengan cara masukan plat
ke alat pemotong, sesuaikan dengan sket
pastikan benar-benar pas, lalu injak
minimal 2 bagian kanan dan kiri bagian
bawah yang berfungsi untuk mendorong
pisau potong agar turun kebawah dan
memotong plat tersebut.
33
3. Potong Plat bagian pintu panjang 735
mm dan lebar 305 mm untuk membuat
pintu.
dengan cara masukan plat ke alat
pemotong, sesuaikan dengan sket
pastikan benar-benar pas, lalu injak
minimal 2 bagian kanan dan kiri bagian
bawah yang berfungsi untuk mendorong
pisau potong agar turun kebawah dan
memotong plat tersebut.
4. Potong plat bagian penutup dengan
panjang 565mm dan lebar 305
mmdengan cara masukan plat ke alat
pemotong, sesuaikan dengan sket
pastikan benar-benar pas, lalu injak
minimal 2 bagian kanan dan kiri bagian
bawah yang berfungsi untuk mendorong
pisau potong agar turun kebawah dan
memotong plat tersebut.
5. Potong plat besi L untuk Kaki-kaki
panjang 772 mm sebanyak 4 buah
dengan gergaji.
Pasang plat besi pada ragum posisi
horizontal, lalu gergaji pada garis yang
sudah dibuat sesuai ukuran, pastikan
posisi menggergaji dengan benar sesuai
yang dijelaskan pada bagian teori diatas.

6.  Potong plat yang di gunakan


untuk pintu dan penutup
samping dan belakang
 Potong pegangangan sesuai
desaind yang di inginkan

34
Pertemuan ke-3 :
Pembentukan 2 Sisi Besi Pelat (Persegi) Menjadi Menekuk1150
Alat dan Bahan:
a. Alat
1) PaluBesi 3) mesin pres
2) MejaBaja 4) plat besi v
b. Bahan:
7) Besi Pelat yang sudah di potong sesuai dengan pola yang
telahdikerjakan

No Langkah-langkah Pengerjaan Gambar Proses Pengerjaan


BendaKerja BendaKerja
1. Menggunakan APD (alat pelindung
diri)

2. Letakan bantalan beserta plat v di


atas meja besi pada mesin hidrolis

3.
Lalu tempatkan plat pada dudukan v
yang di bawah sesuaikan garis pola
yang akan di tekuk tepat pada tengah
– tengah v selanjutnya tepatkan plat v
yang satunya di tepat di garis tadi

35
4. Hidupkan mesin hidrolik lalu tekan
tombol down untuk menekan / atau
mengepres, pengepresan di mulai dari
tepi atau bagian pinggir terlebih
dahulu kemudian bergeser ke tengah

5. Bila terjadi kesulitan saat


mengepaskan plat bahan maka atur
posisi dudukan v bawah dan atas
sesuai kebutuhan

6. Lakukan hal yang sama pada ke


empat sisi yang lain hingga terbentuk
sesuai yang di inginkan

7.  Lakukan hal yang sama untuk


pembuatan nampan tengan
dan atas sesuai dan ukuran
yang di tentukan
 Lakukan pres pada pintu
caddy ke tiga sisinya

8. Terbentuklah pelat (persegi) yang


telah ditekuksisinya dan pintunya

36
Pertemuan ke-4 :

Pengeboran Bagian Kaki Kaki dan Rangka Cady


Alat dan Bahan :

a. Alat
1) Bor Tangan
2) Bor Duduk
3) Penitik
4) Mata Bor
5) Penggarissiku
6) Penggaris
7) Palu
8) Spidol
9) Oli Can
b. Bahan:
1) Besi Plat yang sudah ditekuk untuk rangka cady
2) Plat besi untuk kaki kaki

No. Langkah-langkah Pengerjaan Benda Gambar Proses


Kerja PengerjaanBenda
Kerja
1. Menggunakan APD(alat pelindung diri).

2.  Menentukan titik yang akan dibor


dengan menyusun terleih dahulu
semua komponen
 Setelah itu tandai dengan spidol
kemudian langsung menititik yang
sudah ditetapkan dengan penitik dan
palu

37
3. Melakukan pengeboran pada bahan di titik
yang sudah ditentukan menggunakan bor
tangan dan beberapa bagian ada yang
menggunakan bor duduk
4. Jika semua bahan telah di bor sesuai
dengan pengukuran yang diinginkan,
maka bahan siap untuk dipasang

5. Jika sudah mendekati ukuran yang


dikehendaki, lanjutkan pengikiran dengan
kikir halus untuk memperhalus
permukaan yang telah dikikir.
6. Terbentuklah Pelat sesuai pola

Pembuatan Dudukan Roda


Alat dan Bahan :
Alat :
1) Gergaji
2) Palu
3) Ragum
4) Kikir
5) Bor duduk
6) Mata bor
7) Oil can
8) Lem
Bahan:
1) Plat Aluminium

38
No Langkah-langkahKerja Gambar Proses Pengerjaan
Benda Kerja
1. Menggunakan APD (alat pelindung
diri)

2. Menempelkan pola pada plat


alumunium menggunakan lem
3. Memototong plat alumunium
menggunakan gergaji sesuai pola
yang ada dengan menyepitnya pada
ragum
4. Menghaluskan sisi-sisi plat yang telah
dipotong menggunakan kikir yang
dicepit dengan ragum

5. Menekuk plat alumunium


menggunakan palu teflon dengan
menyepit pada ragum sesuai pola
pada gambar

39
6. Menentukan posisi lubang untuk as
roda dengan sepidol lalu dititik
dengan penitik
7. Mengebor plat alumunium yang telah
dititik menggunakan bor duduk

8. Terbentuklah pelat (persegi) yang


telah ditekuksisinya.

Pertemuan Ke-5 :

Pemasangan bagian – bagian yang sudah terbentuk


Alat danBahan
a. Alat :
1) Kunci pas ukuran 12 dan 13
2) Kunci ring ukuran 12 dan 13
3) Mesin las titik
b. Bahan :
1) Bagian - bagian caddy yang sudah terbentuk sesuai dengan
desain yang di inginkan
2) Mur dan baut ukuran 12 dan m 8
Pemasangan bagian bagian yang sudah terbentuk sesuai desain

40
No Langkah-langkah Pengerjaan Benda Gambar Proses Pengerjaan
Kerja BendaKerja

1. Menggunakan APD (alat pelindung


diri)

2. Pertama – tama tata bagian kaki-kaki


sebagai penyangga pasang dahulu
nampan bagian bawah kuatkan
dengan baut dan mur yang ada
lanjutkan bagian atas dan tengah
nampan kencangkan secara
bergantian.
3. Maka bentuk caddy mulai terlihat
beserta pasang pintu, penutup sisi
samping, dan belakang caddy, bagian
saku dan juga pegangan caddy

Pertemuan Ke- 6 :

Pemasangan roda, pengecatan dan Finising caddy


Alat danBahan
A. Alat :
1) Kunci pas ukuran 17,14
2) Kunci ring ukuran 17,14
3) Kuas
4) Amplas
5) Majun
B. Bahan:
1) Cat
2) Tiner
3) Dudukan roda
4) Mur baut dan ring ukuran M 12

41
No Langkah-langkahKerja Gambar Proses Pengerjaan
Benda Kerja
1 Menggunakan APD (alat pelindung
diri)

2 Pasang dudukan roda pada bawah


caddy dengan tambahan ring sebagai
bantalan.
3
 Cat bagian kerangka caddy,
pegangan caddy dan tulisan pto
rombel 3
 Lanjutkan finising

4. Bentuk caddy yang telah selesai

42
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Praktikum kerja bangku adalah suatu praktek yang membutuhkan kesabaran,


keuletan serta ketelitian dalampengerjaannya.

2. Praktikum kerja bangku adalah pembelajaran praktek pembuatan benda kerja


dengan menggunakan cara manual sebagai bekal dan pengalaman bagi
mahasiswa untuk melatih kemampuannya dalam mengaplikasikan teori
kedalam praktek yang riil serta sebagai bekal dasar untuk menempuh
matakuliah yangselanjutnya.

3. Sebelum memulai mengerjakan jobsheet, terlebih dahulu merencanakan


langkah-langkah pengerjaan agar jobsheet dapat dikerjakan dengan cepat
dantepat.

4. Dalam penggunaan setiap alat-alat kerja maka hendaknya selalu


memperhatikan prosedur pemakaian sehingga alat-alat kerja dapat digunakan
secara maksimal sesuai dengan fungsi dari setiap alat-alat perkakastersebut.

5. Saat praktikum kerja bangku selalu berhati-hati dalam bekerja dan jangan
terlalu sering bercanda serta selalu fokus.

6. Dalam setiap praktek untuk menyelesaiakan jobsheet harus selalu


memperhatikan petunjuk pengerjaan sehingga hasil dari jobsheet yang
dikerjakan sesuai dengan jobsheet yang ditugaskan.

7.

B. Saran

1. Beberapa mahasiswa masih ada yang belum terlalu mahir dalam penggunaan
alat kerja, maka sebaiknya Instruktur Pengampu lebih sering mengawasi dan
mengajari lagi.

2. Waktu untuk pengerjaan dalam satu semester untuk 2 job terlalu sempit,
sebaiknya ada jam-jam tambahan untuk mengatasi hal tersebut.

3. Beberapa peralatan sudah tidak layak pakai, dan juga terbatasnya beberapa
alat seperti mesin bor, alat penekuk dll.Harus ada pemilahan lagi terhadap
alat yang sudah tidak layak pakai.

43
DAFTAR PUSTAKA

1. Ambiyar, dkk. 2008. Teknik Pembentukan Plat Jilid 2 untuk SMK. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
2. Anggriawan, A., dkk. 2012. Mikrometer Sekrup dan Jangka Sorong (Makalah).
Malang : Universitas NegeriMalang.

44

Anda mungkin juga menyukai