Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SISTEM INFORMASI KESEHATAN

SIKNAS

OLEH

NAMA : ODILIA NANUS

NIM : 1807010141

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


SIKNAS

A. PENGERTIAN SIKNAS
SIKNAS adalah sistem informasi yang berhubungan dengan sistem-sistem
informasi lain baik secara nasional maupun internasional dalam rangka kerjasama
yang saling menguntungkan .SIKNAS bukanlah suatu sistem yaang berdiri sendiri,
melainkan merupakan bagian dari sistem kesehatan. Oleh karena itu, sistem informasi
kesehatan ditingkat pusat merupakan bagian dari sistem kesehatan nasional, di tingkat
provinsi merupakan bagian dari sistem kesehatan provinsi , dan di tingkat
kabupaten/kota merupakan bagian dari sistem kesehatan kabupaten/kota. SIKNAS
dibangun dari himpunan atau jaringan sistem-sistem informasi kesehatan provinsi dan
sistem informasi kesehatan provinsi dibangun dari himpunan atau jaringan sistem-
sistem informasi kesehatan kabupaten atau kota.
B. TUJUAN SIKNAS
SIKNAS untuk melakukan penataan sistem informasi kesehatan menjadi
Sistem Kesehatan Nasional (SIKNAS) yang mampu menyediakan data dan informasi
kesehatan yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pengelolaan pembangunan kesehatan.
Visi Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) adalah INFORMASI
KESEHATAN ANDAL 2010 (reliabel health informasi 2010). Untuk dapat
mewujudkan visi tersebut,maka misi dari pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Nasional Adalah:
 Mengembangkan pengelolaan data yang meliputi
pengumpulan,penyimpana, pengolahan, dan analisis data.
 Mengembangkan pengemsan data dan informasi dalam bentukk
BANKDATA, profil kesehatan, dan kemasan-kemasan informasi
khusus.
 Mengembangkan jaringan kerjasama pengelolaan data dan informasi
kesehatan.
 Mengembangkan pendayagunaan data dan informasi kesehatan.
C. PENGEMBANGAN SIKNAS

Pengembangan sistem informasi kesehatan nasional (SIKNAS) merupakan


pengembangan sistem informasi kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi di
setiap tingkat administrasi kesehatan, yang akan menghasilkan data/informasi yaang
akurat yang dapatmenunjang indonesia sehat.pengembangan sistem informasi
kesehatan tersebu harus sejlan dengan kebijakan desentralisasi sebagaimana di atur
dalam undang-undang nomor 22 tahun 1999, yang antara lain kewenngan dalam
sistem informasi kesehatan adalah dapat dirimuskan sebagai berikut:

 Pemerintah kabupaten/kota melakukan penyelenggaraan sistem


informasi kesehatan kabupaten/kota.
 Pemerintah provinsi melakukan bimbingan dan pengendalian., dan
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan provinsi.
 Pemerintah pusat membuat kebijakan nasional,bimbingan
pengendalian,dan penyelenggaraan sistem informasi kkesehatan
nasional.

Berdasarkan kepada analisis situasi dan kebijakan yang tela di tetapkan maka strategi
pengembangan SIKNAS adalah:

1. Intergrasi sistem informasi kesehatan yang ada


Pengertian terintegrasi tidak bermaksud mematikan atau menyatuhkan
semua sistem informasi yang ada. Sistem informasi yang lebih efisien
bila digabungkan akan disatukan. Sistem-sistem informasi
lainnya,pengintegrasian lebih berupa pengembangan: pembagian tugas,
tanggung jawab dan otoritas-otoritas dan mekanisme saling
beruhubungan. Dengan intergrasi ini diharapkan semua sistem
informasi yang ada akan bekerja secara terpadu dan sinergis
membentuk SIKNAS. Pembagian tugas dan tanggung jawab akan
memungkinkan data yang dikumpulkan memiliki kualitas dan validitas
yang bagus.
2. Penyelenggaraan pengumpulan dan pemanfaatan besama (sharing) data
dan informasi terintegrasi.
Pertimbangan akan perlunya mengkoordinasi lima jenis pengumplan
data yang masing-masing memiliki kekhasan dan kepentingan yang
sangat significan,yaitu:
a. Surveilans, yang meliputi surveilans penyakit, gizi, kesehatan
lingkungan dan ppemantauan ketersediaan obat
b. Pencatatan dan pelaporan data rutin dari UPT kabupaten/kota,
dari UPT provinsi dan dinas kesehatan kabupaten/kota ke dinas
kesehatan provinsi ke departemen kesehatan (kegiatan-
kegiatann ini memerlukan suatu sitem pencatatan dan
pelaporan yang terintegrasi dan terkoordinasi.
c. Pencatatan dan pelaporan program-program kesehatan khusus
yang ada seperti program pemberantasan malaria.
d. Pencatatan dan pelaporan sumber daya dan administrasi
kesehatan yang sudah berjalansepertti ketenaga kesehatan
(sinakes,sidiklat,dan lain-lain).
e. Survei dan penelitian untuk melengkapi data dan informasi dari
pengumpuln data rutin,yang meliputi baik yang bersekala
internasional (seperti survei kesehatan nasional),maupun yang
berskala provinsi dan kabupaten/kota (SI IPTEK
kesehatan/jaringan litbang kesehatan).
3. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk majemen
Pengembangan dan pelayanan data dan informasi untuk manajemen
diawali dengan mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat
dimanfaatkan untuk menyajikan data dan informasi
kesehatan.misalnya dalam rapat de ngar pendapat dengan DPRD harus
bisa disajikan, kemasan-kemasan data dan informasi yang
menggambarkan kecendrungan masalah-masalah kesehatan rakyat dan
kerugian yang diakibatkannya.
4. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk masyarakat
Pemanfaatan fasilitas intranet dan internet karena penggunaanya sudah
meluas dimasyarakat. Depkes menyelenggarakan pelatihan bagi
tenaga-tenaga fungsional pengelola data dan informasi kesehatan.
5. Pengembangan teknologi dan sumber daya informasi
Pengembangan teknologi dan sumber daya informasi berlangsung
paralel dengan kehiatan 3,4 dan 5. Depkes Menyusun Rencana Induk
Penataan Kerangka Teknologi Informasi (Information Technology
Framenwork Rearrangement Master Plan) Dan Rencana Induk
Pengembangan Sumber Daya Manusia Informasi (Information Human
Resource Developmentb Master Plan). Depkes juga menerbitkan
standar dan pedoman, serta advokasi agar terpenuhi sesuai dengan
rencana induk.
D. PENGEMBANGAN SIKNAS ONLINE
Keputusan menteri kesehatan (kemenkes) no.837 tahun 2007menetapkan
pengembangan jaringan komputer sistem informasi kesehatan nasional (SIKNAS)
online. Tujuan SIKNAS online untuk mengintergasikan semua komunikasi data yang
teriintergrasi kedalam suatu jaringan serta menghapus hierarki antar instansi. SIKNAS
online sudah diterapkan sejak PELITS 1 akan tetapi masih bersifat sentralisasi.dan
hadir dengan wajah baru yang bersifat desentralisasi.intinya SIKNAS online itu
merupakan bank data yang lebih memudahkan untuk diakses.
DAFTAR PUSTAKA
Barsasella, Diana. 2012, sistem informasi kesehatan. Jakarta: mitra wacana medika.

Anda mungkin juga menyukai