a. Pengertian
merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal. Anemia bukan
jaringan.
merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002).
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi
merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit)
b. Penyebab
diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam
Perdarahan hebat
Akut (mendadak)
Kecelakaan
Pembedahan
Persalinan
Perdarahan hidung
Wasir (hemoroid)
Ulkus peptikum
Kekurangan vitamin C
Penyakit kronik
Pembesaran limpa
Elliptositosis herediter
Kekurangan G6PD
Penyakit hemoglobin C
Penyakit hemoglobin E
Thalasemia
c. Klasifikasi Anemia
1. Anemia hipoproliferatif
2. Anemia hemolitika
1) Pucat,
2) Tacicardi,
4) Bising karotis,
5) Pembesaran jantung.
b. Manifestasi khusus pada anemia:
sakit kepala, anak tak tampak sakit, tampak pucat pada mukosa bibir,
e. Patofisiologi
tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau
kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui.Sel darah merah dapat hilang
melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir,
masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan
sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawa
makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika suplai ini kurang, maka
asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat menghambat kerja organ-
organ penting, Salah satunya otak. Otak terdiri dari 2,5 miliar sel bioneuron.
Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer yang memorinya
lemah, Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki.
f. Pathway
Definisi B12 Kegagalan
Asam folat, produksi SDM o/ Destruksi SDM Perdarahan/
besi sumsum tulang berlebih hemofilia
Gangguan
pertukaran HB berkurang
gas O2
Sesak Anemia
Perubahan Resiko
nutrisi kurang infeksi
dari kebutuhan Hipertermi
g. Pemeriksaan Diagnostik
a. Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah putih,
kadar Fe, pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, hitung
parsial.
serum
h. Penatalaksanaan Medis
Pada anemia defisiensi zat besi, folat, atau vitamin B12, maka cara yang
Untuk diperhatikan:
1. Sumber zat besi adalah daging berwarna merah (sapi, kambing, domba),
adalah buah segar, sayuran hijau, kembang kol, hati, ginjal, produk olahan
Sumber vitamin B12 adalah daging dan produk olahan susu, daging, hati,
4. Hindari kafein, misalnya kopi atau teh dalam jumlah banyak, karena
nadi cepat (di atas 100 kali/menit), kulit menjadi pucat atau terdapat
(usus besar).
i. Komplikasi
a. Gagal jantung,
Intervensi Keperawatan :
Intervensi Rasional
1. Kaji pemenuhan kebutuhan nutrisi - Mengetahui kekurangan nutrisi klien.
klien.
- Agar dapat dilakukan intervensi dalam
2. Kaji penurunan nafsu makan klien. pemberian makanan pada klien.
- Mengidentifikasi ketidakseimbangan
5. Dokumentasikan masukan oral selama kebutuhan nutrisi.
24 jam, riwayat makanan, jumlah
kalori dengan tepat (intake). - Membuat waktu makan lebih
6. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan, yang dapat
menyenangkan. meningkatkan nafsu makan
- Untuk meningkatkan nafsu makan.
7. Berikan makanan selagi hangat. - Untuk memudahkan proses makan.
8. Berikan makanan dengan jumlah kecil
dan bertahap. - Meningkatkan selera makan klien.
9. Menyarankan kebiasaan untuk oral
hygine sebelum dan sesudah makan. - Ahli gizi adalah spesialisasi dalam ilmu
10. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk gizi yang membantu klien memilih
membantu memilih makanan yang makanan sesuai dengan keadaan
dapat memenuhi kebutuhan gizi sakitnya, usia, tinggi, berat badannya.
selama sakit
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mamashealth.com/stomach/Anemia.asp
http://www.gicare.com/pated/ecdgs46.htm