Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Intan Apri Resti, Laila Suryani, Rahma Sari, Cika Dania Marca D.
JURUSAN KIMIA, FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM,
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Abstrak
Massa molekul relatif dari senyawa volatil dapat ditentukan dengan cara mengukur massa
jenis uapnya terlebih dahulu dengan menggunakan metoda gravimetri. Dalam eksperimen ini,
senyawa volatil yang digunakan adalah kloroform (CHCl3). Dari hasil eksperimen yang telah
dilakukan, didapatkan nilai massa jenis dari kloroform adalah 0.95g/mL. Berdasarkan massa
jenis tersebut diperoleh nilai massa molekul relatif (Mr) dari perhitungan sebesar 27,49 g/mol.
Kata Kunci : Massa molekul relatif, kloroform, senyawa volatil, gravimetri,massa jenis
I. Pendahuluan
Gas terdiri dari banyak partikel. Partikel-partikel tersebut senantiasa bergerak dengan
kecepatan dan arah yang beraneka ragam. Partikel-partikel gas tersebar secara merata di semua
bagian ruangan yang ditempati. Gaya atau interaksi antar partikel- partikelnya sangat kecil.
Senyawa volatil merupakan senyawa yang mudah menguap menjadi gas bila terjadi
peningkatan suhu (umumnya 100oC). Jika senyawa-senyawa volatil ini menguap, komponennya
akan mengalami penurunan mutu. Berat molekul senyawa volatil dapat diukur berdasarkan
pengukuran massa jenis gas yang menguap. Hal ini perlu dilakukan agar dalam tiap proses yang
membutuhkan panas dapat diantisipasi jumlah senyawa volatil yang menguap, sehingga aroma dan
cita rasa komponen dapat dipertahankan.
Namun pada kenyataannya diketahui bahwa suatu gas selalu dipengaruhi oleh perubahan
tekanan dan suhu lingkungan. Berbagai hukum yang dikenal sebagai hukum-hukum gas
menyatakan ketergantungan sejumlah tertentu gas terhadap tekanan, suhu, dan volume. Hukum-
hukum gas ini diperoleh dari pengamatan-pengamatan eksperimental. Maka dari sini berat molekul
senyawaa volatil dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan gas ideal yang berdasarkan
pengukuran massa jenis gas.
Persamaan gas ideal dalam menentukan berat molekul senyawa volatil didapatkan dari
turunan rumus persamaan gas ideal yaitu :
P.V = n.R.T
Diturunkan menjadi :
Mr = ρ . RT/P
Kerapatan padatan dan cairan sering dibandingkan dengan kerapatan air. Zat yang
kerapatannya lebih rendah (lebih ringan) dari air akan mengapung, dan zat yang kerapatannya
lebih besar (lebih berat) dari air akan tenggelam dalam air. Dengan jalan yang saama. kerapatan
gas dibandingkan dengan kerapatan udara. gas yang kerapatannya lebih rendah (lebih ringan) akan
naik dalam udara, dan gas yang kerapatannya lebih besar (lebih berat) akan turun dalam udara
(Stoker,1993).
Persamaan keadaan atau gas ideal adalah persamaan termodinamika yang menggambarkan
keadaan materi di bawah seperangkat kondisi fisika. Persamaan gas ideal adalah sebuah persamaan
konstitutif yang menyediakan hubungan matematik antara dua atau lebih fungsi keadaan yang
berhubungan dengan materi, seperti temperatur, tekanan, volume dan energi dalam (Atkins, 1993).
Gas yang terdiri atas molekul yang bergerak menurut jalannya yang lurus ke segala arah,
dengan kecepatan yang sangat tinggi. Molekul-molekul gas ini selalu bertumbukkan dengan
molekul-molekul lainnya atau dengan dinding bejana. Tumbukan terhadap dinding bejana ini yang
menyebabkan adanya tekanan. Karena molekul gas selalu bergerak ke segala rah, maka gas yang
satu mudah bercampur dengan gas yang lain (diffusi), asal keduanya tidak bereaksi. Misal: N2 dan
O2, CO2 dan H2 dan sebagainya (Sukardjo, 1989).
II. Eksperimental
• Alat dan Bahan
Alat
Pada percobaan yang telah dilakukan, alat-alat yang dihunakan adalah Labu
Erlenmeyer 150 mL, Gela Piala 600 mL, Aluminium Foil, Karet Gelang, Jarum, Neraca
Analitik, Desikator dan Barometer.
Bahan
Sementara itu, bahan yang kami gunakan pada praktikum kali ini adalah cairan
volatil (CHCl3 dan CCl4.
• Prosedur Kerja
Pada awalnya kami mengambil sebuah labu Erlenmeyer berleher kecil yang bersih
dan kering, kemudian ditimbang. Setelah massa Erlenmeyer diketahui dan dicatat,
Erlenmeyer tersebut ditutup dengan Aluminium Foil dan diikat meggunakan Karet
Gelang, kemudian ditimbang kembali dan dicatat massa dari Erlenmeyer + Aluminium
Foil + Karet Gelang. Kemudian kami memasukkan 5 mL cairan volatil ke dalam
Erlenmeyer, ditutup kembali dengan Aluminium Foil dan diikat menggunakan karet
gelang erat-erat sehingga tutup ini bersifat kedap udara. Dengan menggunakan jarum,
kami membuat lobang-lobang kecil pada aluminium foil agar uap dapat keluar. Setelah
itu, Erlenmeyer direndam dalam penangas air bersuhu kurang lebih 100'C sehingga air
kurang lebih 1 cm dibawah aluminium foil. Biarkan labu Erlenmeyer tersebut dalam
penangas air sampai semua cairan volatil menguap dan kami mencatat suhu penangas air.
Setelah semua cairan volatil dalam labu menguap, kami mengangkat labu Erlenmeyer
dari penangas dan mengeringkan air yang terdapat pada luar labu Erlenmeyer dengan kain
lap atau tissue. Kemudian, kami menempatkan labu Erlenmeyer dalam desikator hingga
uap kembali menjadi cair dan ditimbang. Setelah diketahui massa Erlenmeyer +
Aluminium Foil + karet gelang + uap cairan, lalu kami menentukan volume Erlenmeyer
dengan cara mengisinya dengan air sampai penuh dan mengukur massa air yang terdapat
dalam Erlenmeyer. Volume air yang terdapat dalam Erlenmeyer diketahui dengan rumus
massa jenis dan menentukan nilai Mr.
Berat erlenmeyer + karet gelang + aluminium foil + uap cairan = 75,7 gram
Menimbang berat erlenmeyer kosong Meninmbang berat erlenmeyer + karet + aluminiun foil
= 142,5 gram
Volume
= 142,5 gram
150 mL
= 0,95 gram/mL
= 0,95 gram/cm³
Nilai Mr = p RT
1 atm
= 27,49
3.2. Diskusi
Pembahasan
4.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa :
1.penentuan mr senyawa volatil dapat digunakan rumus turunan gas ideal .
3. kesalahan yang terjadi bisa karena kesalahan praktikan sendiri ,seperti penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, PW. 1996. Kimia Fisik Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
Tim Kimia Fisika. 2014. Modul Praktikum Kimia Fisika 1. Padang : UNP.