Anda di halaman 1dari 41

KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

BAB V
FILUM MOLLUSCA
5.1. Pengertian
Mollusca (dalam bahasa Latin, mollis = lunak)
merupakan hewan yang bertubuh lunak dilindungi oleh
cangkang, meskipun ada yang tidak bercangkang. Hewan
ini tergolong triploblastik selomata. Ukuran dan bentuk
mollusca sangat bervariasi, misalnya siput yang
panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk
bulat telur. Namun ada yang dengan bentuk torpedo
bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cumi-
cumi raksasa. Mollusca hidup secara heterotrof dengan
memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa
organisme (Hala, 2007).
5.2. Ciri Umum
Filum Mollusca merupakan salah satu anggota
hewan invertebrata. Anggota filum ini antara lain remis,
tiram, cumi-cumi, gurita dan siput. Berdasarkan
kelimpahan spesiesnya Mollusca memiliki kelimpahan
spesies terbesar disamping Arthropoda. Ciri umum yang
dimiliki adalah:

Wilinda A. Datau |FILUM MOLLUSCA 1


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

1. Tubuhnya bilateral simetri.


2. Tidak bersegmen kecuali monolacopora.
3. Kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala
yang bersifat khusus.
4. Permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki
berotot yang secara umum digunakan untuk
bergerak.
5. Dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi
satu atau sepasang lipatan yaitu mantel atau
pallium (Hala, 2007).
6. Lubang anus dan ekskretori umumnya membuka
ke dalam rongga mantel.
7. Saluran pencernaan berkembang baik.
8. Rongga bukal yang umumnya mengandung
radula berbentuk seperti proboscis. Esophagus
merupakan perkembangan dari stomodeum yang
umumnya merupakan daerah khusus untuk
menyimpan makanan dan fragmentasi.
9. Daerah pertengahan saluran pencernaan terdapat
ventirkulus (lambung) dan sepasang kelenjar
pencernaan yaitu hati.

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 2


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

10. Daerah posterior saluran pencernaan terdiri dari


usus panjang yang terakhir anus.
11. Sistem peredaran darah dan jantung
12. Pernafasan dengan insang, paru-paru atau
keduanya.
13. Hidup dilaut, air tawar, dan darat
14. Kelamin terpisah, atau hemaprodit
15. Berkembangbiak dengan cara ovipar atau
ovovipar (Suwingnyo, 2005).
16. Mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok
berupa kalsium karbonat (Rusyana, 2011).

Gambar 1. (a) Kerang, (b) Siput, (c) Cumi-cumi


(Rusyana, 2011).

5.3. Morfologi
Ciri utama hewan yang tergolong filum ini tubunya
lunak, pada bagian anterior terdapat kepala, kaki terletak

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 3


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

dibagian ventral, dan bagian dorsal berisi organ-organ


viseral. Tubuhnya simetri bilateral, tidak bersegmen,
kecuali pada monoplacophora. Memiliki kepala yang
jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat khusus.
Pada permukaan ventral dinding tubuh terdapat kaki
berotot yang secara umum digunakan untuk bergerak.
Dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu atau
sepasang lipatan yaitu mantel atau pallium. Lubang anus
dan ekskretori umumnya membuka kedalam rongga
mantel (Kastawi, 2005).
Achatina fulica tercakup didalam subclassis
Pulmonata dari kelas Gastropoda yang merupakan
kelompok Mollusca yang sangat besar. Subkelas ini
sudah terdapat spesialisasi untuk hidup didaratan kering,
tetapi masih menunjukkan banyak sifat pokok kelas
Gastropoda sebagai keseluruhan (Radiopoetro, 1996).
Hewan yang termasuk ke dalam kelas Gastropoda
memiliki tubuh yang lunak dan dilindungi oleh cangkang
(shell) yang keras. Bagian anterior dijumpai dua pasang
antena yang masing-masing ujungnya terdapat mata.
Pada ujung anterior sebelah bawah terdapat alat mulut
yang dilengkapi dengan gigi parut (radula). Lubang

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 4


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

genatilia terdapat pada bagian samping sebelah kanan,


sedang anus dan lubang pernapasan terdapat dibagian
tepi mantel tubuh dekat dengan cangkang. Bekicot atau
siput bersifat hermaprodit, sehingga setiap individu dapat
menghasilkan sejumlah telur fertil. Bekicot aktif pada
malam hari serta hidup baik pada kelembaban tinggi.
Pada siang hari biasanya bersembunyi di tempat-tempat
terlindung atau pada dinding-dinding bangunan, pohon
atau tempat lain yang tersembunyi (Nybaken, 1992).
Kelas Gastropoda merupakan kelas terbesar dari
Mollusca lebih dari 75.000 spesies yang ada yang telah
teridentifikasi dan 15.000 diantaranya dapat dilihat dalam
bentuk fosilnya. Gastropoda terwujud dalam morfologi
cangkangnya. Sebagian besar cangkangnya terbuat dari
bahan kalsium karbonat yang dibagian luarnya dilapisi
periostrakum dan zat tanduk. Cangkang Gastropoda yang
berputar ke arah belakang searah dengan jarum jam
disebut dekstral, sebaliknya bila cangkangnya berputar
berlawanan arah dengan jarum jam disebut sinistral.
Siput-siput Gastropoda yang hidup dilaut umumnya
berbentuk dekstral dan sedikit sekali ditemukan dalam
bentuk sinistral (Nontji, 1987).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 5


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

Gastropoda mempunyai badan yang tidak simetri


dengan mantelnya terletak dibagian depan, cangkang
beserta isi perutnya terguling spiral kearah belakang.
Letak mantel dibagian belakang inilah yang
mengakibatkan gerakan torsi atau perputaran pada
pertumbuhan siput Gastropoda. Proses torsi ini dimulai
sejak dari perkembangan larvanya. Pada umumnya
gerakannya berputar dengan arah berlawanan jarum jam
dengan sudut gerakannya 1800 sampai kepala dan kaki
kembali ke posisi semula (Dharma, 1998).
Struktur umum morfologi Gastropoda terdiri atas:
suture, posterior, canal, apaerture, gigi columella, bibir
luar, columella, siphonall, umbillicus. Kelas Gastropoda
biasanya disebut keong atau siput. Bentuk cangkang
keong pada umumnya seperti kerucut dari tabung yang
melingkar seperti konde (gelung, whorl). Puncak kerucut
merupakan bagian yang tertua, disebut apex. Sumbu
kerucut disebut columella. Gelung terbesar disebut body
whorl dan gelung-gelung diatasnya disebut spire (ulir).
Alat indera pada keong meliputi mata, tentakel,
osphradia, dan statocyt. Mata sederhana atau kompleks,
biasanya terletak dipangkal tentakel yang berfungsi untuk

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 6


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

mendeteksi perubahan intensitas cahaya. Tentakel


sepasang atau dua pasang selain mata terdapat sel peraba
dan chemoreceptor (Howels, 2005).
5.4. Anatomi
Struktur anatomi Gastropoda dapat dilihat pada
susunan tubuh yang terdiri atas: kepala, badan, dan alat
gerak. Kepala terdapat sepasang alat peraba yang dapat
dipanjang pendekkan. Pada alat peraba ini terdapat titik
mata untuk membedakan terang dan gelap. Pada mulut
terdapat lidah parut dan gigi rahang. Didalam badannya
terdapat alat-alat penting untuk hidupnya diantaranya
ialah alat pencernaan, alat pernapasan serta alat genitalis
untuk pembiakannya. Saluran pencernaan terdiri atas:
mulut, pharynx yang berotot, kerongkongan, lambung,
usus, anus. Alat geraknya dapat mengeluarkan lendir,
untuk memudahkan pergerakkanya (Poort, 1998).
5.5 Fisiologi
5.5.1. Sistem Pencernaan
Gastropoda concha kebanyakan berupa suatu
bangunan yang terputar spiral, dapat di bayangkan
sebagai kerucut berongga yang berputar spiral
mengelilingi sebuah sumbu yang juga berongga, yaitu

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 7


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

columella. Sumbu ini sendiri terbentuk dari penebalan


dinding kerucut yang terletak central. Concha terdiri atas
3 lapisan, dari luar ke dalam: Periostracum, dari bahan
tanduk yang disebut conchiolin. Lapisan prismatik terdiri
atas calat atau arragonit. Lapisan mutiara, terdiri dari
CaCO3, jernih dan mengkilap. Lapian merismatik
prismatik dan periostracum dibentuk oleh tepi pallium
(Radiopoetro, 1996).
Cangkang berbentuk spiral berfungsi untuk
melindungi organ-organ dalam, dibagian dalam cangkang
dilapisi oleh mantel tipis, kecuali yang berhubungan
dengan kaki, pada bagian ini terdapat kollar tebal
berfungsi mensekresi cangkang, di bawah kollar terdapat
lubang resprirasi dan lubang kelamin (genital pore) yang
terletak di sisi kanan kepala, tepatnya di posterior
tentakel pasangan kedua (Kastawi, 2005).
5.5.2. Sistem Cardiovaskuler
Cardiovaskuler terdiri dari dua bagian satu atrium
dan satu ventriculus, dari ujung ventriculus keluar aorta
yang bercabang dua ialah:
1. Cabang yang berjalan kearah anterior, memberi
darah kearah tubuh bagian anterior (kepala),

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 8


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

kemudian ia me mbelok kearah ventral menjadi


arteri pedalis, yang memberi darah kearah kiri.
2. Cabang yang berjalan kearah posterior, memberi
darah kearah viscera, terutama kearah glandulae
di gesteria, ventriculus dan ovotestis.
Arceria bercabang kearah rongga darah atau
hemocelom, lalu dikumpulkan kedalam circulus venosa,
yaitu pembuluh darah yang berjalan melingkar, kemudian
darah diteruskan kearah paru-paru untuk melepaskan
CO2 dan menerima O2, darah berisi pigmen pernafasan
yaitu hemocianin yang berwarna biru untuk mengikat O2
selain itu darah juga berfungsi untuk mengedarkan sari-
sari makanan dan sisa metabolisme (Radiopoetra, 1996).
5.5.3. Sistem Respiratorium
Bekicot bernafas menggunakan paru-paru yang
disebut palmonata, paru-paru berupa jaringan pembuluh
darah dan berada disebelah dinding luar mantel. Posisi
paru-paru dapat berubah karena aktivitas otot-otot
tertentu, pada waktu otot berkontraksi, kedudukan paru-
paru mendatar yaitu menempel pada chonca, cavum palli
membesar sehingga udara dari luar masuk melalui
pneupostoma, pada waktu otot mengendor kedudukan

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 9


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

paru-paru melengkung yaitu menonjol kedalam cavum


palli. Cavum palli mengecil, sehingga tekanan udara
bertambah dan mengalir keluar (Mukayat, 1986).
5.5.4. Sistema Ekskresi
Alat ekskresi terdiri atas ginjal yang terletak pada
jantung. Ureter merupakan saluran dari ginjal terletak di
sisi sepanjang rektum dan bermuara dekat anus (Kastawi,
2005).
5.5.5. Sistem Saraf
Sistem Nervosum berupa ganglion yang cabangnya
sukar diidentifikasi semua ganglia yang utama dan
commisural membentuk jaringan syaraf yang
mengelilingi ujung anterior esofagus, disebelah dorsal
ialah ganglion serebral, sebelah ventral ganglion pedale,
dan sebelah lateral dari yang kedua ini ialah ganglion
perural, dari sebelah belakang ganglia terdapat ganglia
parietale, dan sebelah median adalah ganglia abdominale,
didepan cincin syaraf ini terdapat ganglion bucale,
meraka dihubungkan dengan ganglia cerebral oleh
jaringan yang tipis. Ganglia pokok inilah keluar syaraf
yang menuju alat-alat tubuh (Radiopoetra, 1996).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 10


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

5.5.6. Organ Indera


Ujung tiap tentakel posterior panjang terdapat
sebuah mata dengan kornea, lensa, retina dan mungkin
juga organ pencium (olfaktorius), dibawah ganglion kaki
terdapat sepasang statokis, yaitu organ keseimbangan,
masing-masing mengandung benda-benda berkapur, silia
dan sel-sel peraba (Mukayat, 1982).
5.5.7 Gerak dan Perilaku
Cara geraknya dari satu tempat ke tempat lain
dengan cara menggelincir kelenjar lendir yang bermuara
tepat dibawah mulut mengeluarkan lapisan lendir tipis,
dan diatas lendir ini hewan tersebut bergerak dengan cara
mengerutkan serabut otot longitudinal pada otot kaki.
Diketahui bahwa kecepatan gerak siput sekitar 2 inci (5
cm) setiap menitnya (Kastawi, 2005).
5.5.8 Sistem Reproduksi
Sebagian besar Mollusca berkelamin satu, namun
ada juga yang bersifat hemafrodit. Perkembangan
Mollusca secara langsung, yakni tanpa fase larva yang
terdapat pada beberapa kelompok, khususnya pada keong
air tawar dan beberapa bivalvia. Sebagian Mollusca tidak
memiliki fase larva trochopore. Larva trochopore

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 11


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

diartikan karena memiliki silia yang tersusun melingkar,


yang berfungsi membantu pergerakan menuju ke habitat
baru, karena pada fase dewasa Mollusca memiliki
kemampuan terbatas untuk pergi menuju ke habitat
barunya (Kastawi, 2005).
Beberapa kelompok Mollusca lain, memiliki fase
larva lain yaitu veliger yang terbantu setelah fase larva
trochopore. Karakteristik larva veliger adalah sudah
memiki kaki, cangkang dan sebagian besar organ seperti
hewan mollusca dewasa, selain itu memiliki dua penutup
bersilia yang di gunakan untuk berenang dan makan.
Akhir kehidupan larva Mollusca akan membenamkan diri
ke dasar habitat dan mengalami metamorfasi. Kebiasaan
membenamkan diri dianggap sebagai kebiasaan bentuk
hewan dewasa (Kastawi, 2005).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 12


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

Gambar 2. Siklus Hidup Mollusca (60 hari) (Mukayat,


1986).
Reproduksi bekicot bersifat monocieous
(hermafrodit), namun untuk pembuahan sel telur
diperlukan pasangan individu, karena spermatozoa
dihasilkan oleh ovotestis, keluar menuju saluran
hermafroditikus kemudian menuju saluran sperma
menuju vasdeverens, telur juga berasal dari ovotestis
keluar menuju saluran hermafroditikus lalu dibungkus
oleh albumin, kemudian telur meluncur ke saluran
oviduk masuk ke dalam vagina, dalam oviduk telur
dibungkus oleh cangkang yang dihasilkan oleh epitel
saluran tersebut, ke dalam vagina bermuara lendir,
kantung duri dan duktus spermateka, vagina maupun
penis bemuara ke dalam atrium genital (Kastawi, 2005).
5.5.9 Habitat
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan
ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme.
Habitatnya di air tawar, di laut dan di darat. Beberapa
juga ada yang hidup sebagai parasit (Wardhana, 2008).
Bekicot (Achatina fulica) memiliki habitat hidup di
daratan yang lembab atau di habitat terestrial insang

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 13


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

mengalami kemunduran dan memodifikasi rongga mantel


menjadi paru-paru bekicot termasuk dalam kelompok
pulmonata, bekicot aktif pada malam hari untuk mencari
makanan (Kastawi, 2005).
5.6. Klasifikasi
Berdasarkan bidang simetri, kaki, cangkang,
mantel, insang dan sistem saraf Mollusca terdiri atas 5
kelas, yaitu:
5.6.1. Kelas Amphineura
1. Struktur Tubuh
Tubuhnya memanjang seperti elips dengan bagian
kepala tereduksi, bilateral simetri, mempunyai radula,
bagian dorsal tubuhnya terdiri atas delapan segmen,
kakinya pipih dan terletak dipermukaan ventral, sistem
saraf terdiri atas cincin saraf yang mengelilingi mulut
dengan dua pasang jala saraf yang menuju kebagian
ventral (Rusyana, 2011).
Chiton merayap perlahan di dasar laut, pada batu-
batuan yang lunak. Bagian dorsal tubuhnya terdiri dari
keping-keping kapur dapat dibengkokan sedemikian rupa
sehingga tubuhnya dapat dibulatkan seperti bola
(Rusyana, 2011).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 14


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

Mulut dan anus terletak pada ujung yang


berlawanan. Bagian kepala terdapat mulut yang belum
sempurna. Tidak mempunyai tentakel dan tidak
mempunyai mata (Rusyana, 2011).

Gambar 3. Struktur Dorsal dan Ventral pada Chiton


(Rusyana, 2011).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 15


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

Gambar 4. Struktur Anatomi Chiton (Rusyana, 2011).


2. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas cincin sirkum esofagus dan
2 cabang saraf (saraf kaki dan mantel) (Rusyana, 2011).
3. Sistem Pencernaan
Alat pencernaan meliputi rongga mulut (cavum
oris), esophagus, kelenjar ludah, crop, lambung, kelenjar
pencernaan, usus, rectum dan anus. Makanan terutama
tumbuh-tumbuhan yang dipotong-potong oleh rahang zat
tanduk (mandibula) selanjutnya dikunyah oleh radula.
Kelenjar ludah yang terletak disekitar crop akan
mengalirkan sekresi melalui saluran kelenjar kedalam

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 16


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

rongga mulut. Esophagus sebagai saluran penghubung


antara rongga mulut dan crop terus ke lambung. Kelenjar
pencernaan yang meliputi sebagian besar rongga viceral
adalah hati dan pankreas (Jasin, 1992).
4. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah dibagian posterior terdapat
jantung, aorta dan sebuah sinus. Darah mendapat O2 dari
insang (Rusyana, 2011).
5. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi dengan menggunakan sepasang
ginjal yang salurannya bermuara ke bagian posterior
(Rusyana, 2011).
6. Sistem Reproduksi
Jenis kelamin terpisah, larvanya disebut trochopora
(Rusyana, 2011).
7. Sistematika
a. Ordo Polyplacophora, contoh Chaeton
apiculata (Chiton).
b. Ordo Aplacophora, contoh Neomania
carinata (Rusyana, 2011).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 17


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

5.6.2 Kelas Gastropoda


1. Pengantar
Kelas Gastropoda merupakan kelas Mollusca
terbesar dan populer. Ada sekitar 50.000 spesies
Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang
telah menjadi fosil. Oleh karena banyaknya jenis
Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkang
(rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk
tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkang. Padahal waktu
larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun, ada pula
Gastropoda yang tidak memiliki cangkang. Sehingga
sering disebut siput telanjang (vaginula). Hewan ini
terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat
(Rusyana, 2011).
Contoh dari hewan yang termasuk dalam kelas
Gastropoda yaitu Achatina fulica.
2. Anatomi
Tubuhnya bercangkang, kebanyakan berputar
kekanan (dekstral) ada juga yang berputar kekiri
(sinistral). Putaran ini berasal dari apeks melalui whorl
sampai ke aperture. Bagian tengah yang merupakan

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 18


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

sumbu putaran disebut kolumella. Kolumella ini tidak


terlihat dari luar (Rusyana, 2011).

Gambar 5. Bagian-bagian Cangkang (Rusyana, 2011).

Gambar 6. Struktur Anatomi Achatina fulica


(Jasin, 1992).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 19


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

Cangkang terdiri atas tiga lapisan yaitu :


a. Periostrakum, terbuat dari bahan tanduk yang disebut
konkiolin.
b. Lapisan prismatik terbuat dari kalsit atau arragonit.
c. Lapisan mutiara terdiri dari CaCO3, jernih dan
mengkilap. Lapisan prismatik dan periostrakum
dibentuk oleh tepi pallium yang menebal, sedangka
mutiara dibentuk oleh seluruh permukaan pallium.
Pada waktu aktif tubuh menjulur dari cangkang,
terdiri atas bagian:
1). Kepala, pada ujung depan agak ke ventral
terdapat mulut, dua pasang tentakel, pada ujung
tentakel yang lebih panjang terdapat mata.
2). Leher, pada sisi sebelah kanan terdapat lubang
genital.
3). Kaki, terdiri atas otot yang kuat untuk merapat.
4). Viscera yang belum begitu jelas batasnya,
terdapat didalam cangkang, berbentuk spiral,
ditutupi oleh mantel, pada bagian tepi cangkang
dekat kaki mantel menjadi lebih tebal disebut
gelangan (kollar), dibawah gelangan ini terdapat

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 20


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

lubang pernapasan yaitu rongga mantel yang


berfungsi juga sebagai organ pernapasan.
3. Fisiologi
a. Sistem Pencernaan Makanan
Makanan berupa tumbuh-tumbuhan, dipotong-
potong oleh rahang zat tanduk (mandibula), kemudian
dikunyah oleh radula. Zat-zat makanan diserap dalam
intestin. Saluran pencernaan makanan terdiri atas:
Rongga mulut - faring (tempat di mana terdapat radula) –
esofagus – tembolok – lambung – intestine – rectum -
anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas: kelenjar ludah,
hati dan pankreas (Rusyana, 2011).

Gambar 7. Penampang Mulut dan Radula Achatina fulica


(Jasin, 1992).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 21


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

b. Sistem Peredaran Darah


Jantung terdapat didalam cavum pericardi, terdiri
dari dua bagian yaitu satu atrium dan satu ventrikel. Dari
ujung ventrikel keluar aorta yang bercabang dua yaitu
cabang yang berjalan ke arah anterior, mensuplai darah
bagian tubuh sebelah anterior (kemudian kepala)
membelok ke arah ventral menjadi arteria pedalis yang
mensuplai darah ke bagian kaki dan cabang yang berjalan
ke arah posterior, mensuplai darah ke viscera, terutama
ke kelenjar pencernaan, ventrikel dan ovotestis. Arteria
bercabang-cabang yang langsung mencapai rongga-
rongga darah atau hemocoelom (tidak membentuk
kapiler-kapiler). Hemocoelom lalu dikumpulkan kembali
melalui arculus venosus (pembuluh darah yang berjalan
melingkar) (Rusyana, 2011).
c. Sistem Pernapasan
Alat pernapasan berupa paru-paru (modifikasi dari
rongga mantel yang kaya dengan kapiler-kapiler darah)
(Rusyana, 2011).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 22


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

d. Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa nephridia, terdapat di dekat
jantung dan saluran uretranya terletak di dekat anus
(Jasin, 1992).
e. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas ganglion serebral (sebelah
dorsal), ganglion pedal (sebelah ventral), ganglion
parietal (sebelah lateral), ganglion abdominal (sebelah
median), ganglion bukal (sebelah dorsal rongga mulut)
(Rusyana, 2011).
f. Organ Reseptor
Terdapat tiga macam reseptor yang utama yaitu:
1. Kemoreseptor terletak pada tentakel yang
pendek
2. Photoreseptor merupakan mata sederhana
yang dilengkapi dengan lensa, sel-sel pigmen
dan sel-sel reseptor
3. Statoreseptor berupa statokist terdapat pada
ganglion pedalis dan mendapat saraf dari
ganglion serebralis (Rusyana, 2011).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 23


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

g. Sistem Reproduksi
Achatina fulica bersifat hermaprodit, tetapi untuk
fertilisasi diperlukan spermatozoa dari individu lain,
karena spermatozoa dari induk yang sama tidak dapat
membuahi sel telur. Ovum dan spermatozoa dibentuk
bersama-sama di ovotestis. Ovotestis berupa kelenjar
kecil berwarna putih kemerahan, terletak melekat
diantara kelenjar pencernaan (Rusyana, 2011).
h. Gerakan dan Tingkah Laku
Alat gerak ialah kaki. Waktu aktif bergerak,
permukaan bawah kaki menjadi bergelombang dengan
amplitudo kecil dikarenakan adanya aktifitas otot-otot
dalam dindingnya. Gelombang-gelombang gerakan ini
dikoordinasikan oleh susunan saraf. Permukaan yang
dilalui sifut dart akan menunjukkan bekas, karena adanya
deretan mukus yang ditinggalkan dalam perjalanannya.
Mukus ini dihasilkan oleh grandula pedalis dengan
salurannya yang bermuara dipermukaan ventral
dibelakang mulut (Rusyana, 2011).
Mukus ini berguna untuk kaki tidak menjadi kering
dan menahan bagian-bagian kaki yang relaksasi
(Rusyana, 2011).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 24


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

i. Sistematika
a. Ordo Prosobranchia, contoh Acmae
testadinalis.
b. Ordo Opisthobranchia, contoh Haminea
solitaria.
c. Ordo Pulmonata, contoh Achatina fulica
(Rusyana, 2011).
5.6.3 Kelas Scaphopoda
1. Pengantar
Anggota dari kelas ini hidup dengan cara
membenamkan diri di pasir, di laut dangkal atau
sewaktu-waktu di laut yang dalam. Beberapa spesies
dapat mencapai ukuran lebih dari 3 inch panjangnya,
tetapi fosil-fosilnya dapat mencapai ukuran 2 kaki.
Makanannya berupa hewan atau tumbuhan yang
berukuran mikroskopis. Contoh dari hewan yang
termasuk dalam kelas Scaphopoda yaitu Dentalium
vulgare (Rusyana, 2011).
2. Morfologi dan Anatomi
Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas
Scaphopoda. Biasanya hewan ini tumbuh di batu atau

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 25


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

benda lainnya yang berbasis menyerupai taring


(Jasin,1992).
Hewan ini disebut juga cangkang gigi atau
cangkang gading atau taring gajah, karena cangkangnya
berbentuk tubular seperti faring atau gading gajah.
Tubuhnya bulat memanjang, ditutupi oleh mantel yang
dapat membentuk cangkang tubular dan di kedua
ujungnya terbuka. Kaki menonjol berbentuk kerucut, di
dekat kaki terdapat mulut. Mulut memiliki radula dan
tentakel yang bertindak sebagai organ sensori dan
berfungsi untuk memegang (Rusyana, 2011).

Gambar 8. Struktur Morfologi Dentalium vulgare


(Jasin, 1992).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 26


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

Gambar 9. Struktur Anatomi Dentalium


(Rusyana, 2011).
3. Fisiologi
a. Sistem Sirkulasi dan Sistem Respirasi
Sistem respirasi dilakukan oleh mantel. Sistem
sirkulasi hanya terdiri atas sinus yang tersebar diantara
organ-organ tubuh (Rusyana, 2011).
b. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi dilakukan oleh dua buah kantung
menyerupai ginjal dan mempunyai lubang terbuka keluar
dekat anus, yang disebut Nefridium (Rusyana, 2011).
c. Sistem Saraf
Sistem sarafnya berupa tiga pasang simpul saraf
(ganglion), yaitu ganglion serebral, pleural dan pedal.
Ketiganya dihubungkan dengan serabut-serabut saraf.

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 27


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

d. Sistem Reproduksi
Scaphopoda bersifat diosius. Gonad terletak di
daerah posterior tubuh. Fertilisasi terjadi secara eksternal.
Telur yang dibuahi akan berkembang menjadi larva
trochopore kemudian berkembang menjadi larva veliger.
Setelah terjadi fase larva, maka hewan muda tersebut
tenggelam ke dasar air kemudian akan mengalami
metamorfosis secara gradual (Adun, 2011).
5.6.4 Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata)
Pelekis= kapak kecil; podos= kaki.
1. Pengantar
Kelas ini meliputi remis, tiram dan bangsa kepah
lainnya. Habitatnya di air tawar dan di laut. Beberapa
jenis membenamkan diri di pasir atau lumpur, ada juga
yang bergerak pelan atau menempel pada objek tertentu.
Kelas ini terdiri atas lebih dari 7.000 spesies yang
tersebar luas diseluruh dunia. Ukurannya berkisar mulai
1 mm hingga 1 m (kerang raksasa), tetapi kebanyakan
berukuran antara 1 hingga 2 inch. Contoh dari hewan
yang termasuk dalam kelas Pelecypoda yaitu Anodonta
woodiana (Rusyana, 2011).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 28


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

2. Morfologi dan Anatomi


Cangkang terdiri atas dua bagian, kedua cangkang
tersebut disatukan oleh suatu sendi elastis yang disebut
hinge (terletak dipermukaan dorsal). Disekitar umbo
terdapat garis konsentris yang menunjukkan garis
interval pertumbuhan. Sel epitel bagian luar dari mantel
menghasilkan zat pembuat cangkang (Rusyana, 2011).

Gambar 10. Struktur Morfologi Pelecypoda


(Rusyana, 2011).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 29


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

Gambar 11. Struktur Anatomi Bivalvia (Kastawi, 2005).


Struktur cangkang terdiri dari tiga bagian yaitu
sebagai berikut:
a. Periostracum
Lapisan tipis yang terdiri atas zat tanduk yang
dikeluarkan atau dihasilkan oleh tepi mantel. Lapisan
zat tanduk berfungsi untuk melindungi cangkang
terhadap asam karbonat dalam air, kecuali itu
cangkang tersebut supaya mempunyai warna.
b. Perismatik
Lapisan tengah yang terdiri atas kristal-kristal
karbonat, dihasilkan oleh bagian tepi mantel.

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 30


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

c. Nakreas
Lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh
permukaan mantel. Lapisan ini menyebabkan sinar
yang berkilau. Lapisan ini banyak terdapat pada
kerang mutiara (Jasin, 1992).
3. Proses Pembentukan Mutiara
Ketika substansi asing seperti halnya butir-butir
pasir masuk kedalam batas antara mantel bagian tepi dan
katup (valve), lapisan epitelium mantel menghasilkan
lapisan mutiara dan membungkus substansi asing
tersebut. Lapisan mutiara yang terbentuk kemudian dapat
saja memecahkan mantel epitelium dan masuk kedalam
rongga mantel atau pada katup (value) (Rusyana, 2011).
4. Fisiologi
a. Sistem Pencernaan Makanan
Saluran pencernaan makanan terdiri atas: mulut
yang terletak diantara dua pasang labial palpus bersilia,
silia ini berfungsi untuk menggiring makanan masuk
kedalam mulut, esophagus pendek, lambung yang
menerima enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh
kelenjar pencernaan, intestin, rectum yang dikelilingi
oleh jantung dan perikardium, dan yang terakhir yaitu

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 31


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

anus yang terbuka dekat lubang tempat keluarnya air dari


bagian dorsal sehingga sisa makanan tersebut akan keluar
bersama-sama aliran air (Rusyana, 2011).

Gambar 12. Mekanisme masuknya zat-zat makanan pada


kerang (Rusyana, 2011).
b. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah terdiri dari jantung,
pembuluh darah dan sinus (rongga terbuka untuk
peredaran darah). Jantung terdiri dari ventrikel dan
aurikel yang terletak pada perikardium. Ventrikel
mengalirkan darah ke arah depan melalui aorta posterior
(Rusyana, 2011).
c. Sistem Respirasi
Respirasi terjadi didalam insang dan mantel.
Sepasang insang terletak menggantung pada masing-
masing sisi kaki.

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 32


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

Masing-masing insang dibentuk oleh dua buah


lamella, yang masing-masing bersatu pada sisi ventral.
Masing-masing lamella mengandung beberapa filamen
insang yang diperkuat oleh balok-balok kitin. Air masuk
kedalam insang melalui ostia yang didorong oleh
kegiatan silia. Pada sekat interlamella air masuk ke
saluran vertikal kemudian menuju kebagian dorsal,
umumnya masuk kebagian posterior menuju saluran
keluar. Pertukaran gas terjadi didalam pembuluh darah
atau ruang yang terdapat didalam sekat interlamella.
Pembuluh air pada kerang betina bentuknya menyerupai
kantung dan berfungsi ganda yaitu untuk menyimpan
telur dan larva selama musim reproduksi (Rusyana,
2011).
d. Sistem Ekskresi
Ekskresi dilakukan oleh dua buah ginjal yang
terletak dibawah perikardium. Masing-masing ginjal
terdiri dari saluran terbuka yang berasal dari rongga
perikardium kemudian dilanjutkan ke saluran bersilia
yang menuju ke kantung kemih yang terdapat diruangan
suprabranchial (Rusyana, 2011).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 33


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

e. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu
ganglion anterior disebelah ventral lambung, ganglion
pedal pada kaki dan ganglion posterior yang terletak
disebelah ventral dari otot aduktor posterior (Rusyana,
2011).
f. Alat Indera
Alat indera tidak berkembang dengan baik, tetapi
terdapat juga yaitu sebagai berikut:
a. Indera yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya
terdapat disebelah sisi siphon dan organ taktil
yang etrdapat disepanjang sisi mantel.
b. Statokist yang terdapat dibagian kaki bertindak
sebagai indera keseimbangan.
c. Ospradium yang terletak didalam sel-sel epitel
yang berwarna kuning pada masing-masing
ganglion visceral sebelah atas, yang fungsinya
untuk menguji zat-zat kimia yang larut dalam air
(Rusyana, 2011).
g. Sistem Reproduksi
Kepah air tawar umumnya berumah 2, tetapi ada
juga yang berumah satu (hermaprodit). Alat reproduksi

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 34


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

terletak didaerah dekat kaki, dan alat itu terdiri dari satu
berkas saluran yang terbuka sebelah-menyebelah saluran
ginjal. Spermatozoa dikeluarkan melalui siphon ventral
dari hewan jantan, sedang sel telur dilepaskan melalui
lubang dekat ginjal (Rusyana, 2011).
Beberapa spesies dilekatkan pada insang.
Spermatozoa masuk kedalam insang bersama-sama air
dan membuahi sel telur. Bagian insang yang dipakai
untuk pertumbuhan sel telur disebut marsupium. Telur
tumbuh secara sempurna dengan pembelahan unik.
Setelah mengalami fase blastula dan gastrula, zigot
berubah menjadi larva yang disebut glochidium, dimana
larva tersebut mempunyai dua buah keping cangkok dan
pada spesies tertentu merupakan alat kait (Rusyana,
2011).
h. Sistematika
a. Ordo Protobranchia, contoh Nucula proxima,
Solemya velum.
b. Ordo Filibranchia, contoh Arca pexata, Mytilus
edulis.
c. Ordo Eulamellibranchia, contoh Anodata
grandis, Mija arenaria.

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 35


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

d. Ordo Septibranchia, contoh Cuspidaria


pellucida.
5.6.5 Kelas Cephalopoda
1. Pengantar
Kelas ini meliputi cumi-cumi, sotong, nautilus
(satu-satunya kelas Cephalopoda yang mempunyai
cangkang luar). Octopus (gurita) mempunyai ukuran
sangat besar. Berdasarkan struktur anatomi cumi-cumi
lebih maju dari kepah. Struktur tubuhnya beradaptasi
terhadap kehidupan yang dapat berenang bebas.
Cephalopoda kakinya terletak dibagian kepala,
mengalami modifikasi dan berfungsi untuk memegang,
sedangkan mantel beradaptasi untuk berenang. Contoh
yang akan dibahas dalam kelas Cephalopoda yaitu Loligo
pealii (Rusyana, 2011).
2. Morfologi dan Anatomi
a. Kepala
Kepalanya terdapat mulut yang dikelilingi oleh
kaki. Kaki terdiri atas 10 jerait (8 lengan dan 2 tentakel).
Tentakel lebih panjang dari tangan. Permukaan sebelah
dalam jerait terdapat alat penghisap (sucker), supaya
mangsa dapat melekat. Di dalam mulut terdapat lidah

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 36


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

yang mempunyai gigi kitin yang tajam (lidah parut).


Fungsi jerait yaitu untuk menangkap mangsa dan sebagai
alat gerak. Bagian lateral dari kepala terdapat sepasang
mata yang strukturnya hampir mirip dengan mata
vertebrata. Disebelah bawah dari kepala terdapat
cerobong penyemprot yang berfungsi untuk mengalirkan
air pada waktu bernapas atau untuk berenang dengan
cepat (Rusyana, 2011).
b. Badan
Seluruh badannya ditutupi oleh mantel. Pada
bagian dorsal melekat pada badan, sedangkan pada
bagian perut tidak, sehingga terdapat rongga mantel. Di
dalam rongga mantel terdapat insang. Pada bagian luar
mantel disebelah kanan kiri tubuh terdapat sirip yang
berfungsi sebagai pendayung untuk bergerak ke depan
dan ke belakang (Rusyana, 2011).
Dibagian media dorsal dibawah mantel terdapat
struktur penguat tubuh yang disebut pen. Pen ini dapat
ditarik keluar, bentuknya pipih, panjang seperti bulu
burung, berwarna coklat atau jernih (Rusyana, 2011).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 37


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

Gambar 13. Struktur Anatomi Cumi-Cumi (Kastawi,


2005).

3. Fisiologi
a. Sistem Pencernaan Makanan
Saluran pencernaan makanan terdiri atas
rongga mulut faring esophagus lambung sekum
intestine rectum anus. Kelenjar pencernaan terdiri
atas kelenjar ludah pancreas hati (Rusyana, 2011).
Jenis makanannya berupa udang kecil dan ikan
kecil. Semua Cephalopoda (kecuali Nautilus) di belakang
perutnya terdapat kantung tinta yang berisi cairan hitam.
Bila hewan ini menghadapi bahaya, cairan hitam
disemburkan keluar melalui anus (Rusyana, 2011).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 38


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

b. Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darahnya disebut sistem
peredaran darah ganda. Darah arteri di pompa oleh
jantung sistemik melalui 3 aorta (aorta anterior, posterior
dan aorta genital). Melalui arteri kapiler darah diedarkan
ke seluruh tubuh, darah ditarik kembali masuk ke
pembuluh vena besar (vena cava) melalui kapiler. Vena
cava bercabang dua, melalui kedua cabang inilah darah
masuk ke arteri bronkialis, kemudian masuk ke dalam
insang melalui saluran ctenidium (Rusyana, 2011).
c. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas beberapa pasang ganglia
yang umumnya terdapat di daerah kepala yaitu ganglion
serebral, pedal, visceral, supra bukkalis, infra bukkalis,
stellata dan ganglion oftis (Rusyana, 2011).
d. Alat Indera
Mata perkembangannya sangat maju, menyerupai
mata vertebrata. Alat indera yang lain yaitu sepasang
statosist yang terletak di bawah otak yang fungsinya
sebagai indera keseimbangan dan sepasang indera
pembau (Rusyana, 2011).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 39


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

e. Sistem Reproduksi
Sel kelaminnya terpisah. Saluran gonad terletak di
rongga mantel dekat anus. Kebanyakan hewan jantan
salah satu tangannya mengalami modifikasi
(hektokocilus) yang fungsinya untuk mentransfer kapsul
sperma ke rongga mantel hewan betina. Beberapa
anggota Octopoda hektokotilus dapat mengalami
ototomi, sehingga putus dan terletak di hewan betina.
Alat reproduksi jantan terdiri atas testis, vasdeferens,
spermatophori, alat kopulasi (penis). Alat reproduksi
hewan betina terdiri atas ovarium, oviduk, beberapa
kelenjar oviduk dan beberapa kelenjar nidamental
(Rusyana, 2011).
f. Sistematika
a. Ordo Tetrabranchia, contoh Nautilus
pompilius
b. Ordo Dibranchia, contoh Loligo peali
(Rusyana, 2011).
5.7 Peranan Mollusca
Umumnya Mollusca menguntungkan bagi
manusia, namun ada pula yang merugikan. Peran
Mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut:

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 40


KEANEKARAGAMAN HEWAN 1 2018

1. Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram


batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.) kerang
hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia
sp.), cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula
javanica) dan bekicot (Achatina fulica).
2. Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada
margaritifera).
3. Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram
batu, Nautilus dan tiram mutiara.
4. Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna
sp.
Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya
bekicot dan keong sawah yang merupakan hama dari
tanaman. Siput air adalah perantara cacing Fasciola
hepatica (Jasin, 1992).

Wilinda A. Datau | FILUM MOLLUSCA 41

Anda mungkin juga menyukai