Naskah Publikasi PDF
Naskah Publikasi PDF
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
JOKO SRIYANTO
Disusun oleh :
Koordinator
Seminar Tugas Akhir
2
ANALISIS PENGARUH CAIRAN PENDINGIN SEMISINTETIK DAN
SOLUBLE OIL TERHADAP KEAUSAN PAHAT
HIGH SPEED STEEL ( HSS ) PADA PROSES END MILLING
ABSTRAKSI
3
PENDAHULUAN pendingin soluble oil memiliki
Untuk pembuatan dies keunggulan daya lumas yang
menggunakan mesin freis harus tinggi dan perlindungan terhadap
dijaga ketelitiannya agar dies korosi yang tinggi dibandingkan
yang dihasilkan sempurna dan dengan semisintetik.
biaya produksi dapat ditekan. Berdasarkan latar belakan
Salah satu cara untuk menjaga diatas perlu dilakukan penelitian
ketelitian dalam proses tersebut pengaruh cairan pendingin jenis
harus disesuaikan pahat yang di semisintetik dan soluble oil
gunakan dengan material benda terhadap keausan pahat HSS
kerja. Serta memilih pahat yang (High Speed Steel) pada proses
dapat digunakan berulang – end mill.
ulang agar menekan biaya
produksi yang rendah. TUJUAN PENELITIAN
Pada saat ini industri – Adapun tujuan penelitian
industri yang ada di indonesia ini adalah :
pada umumnya menggunakan 1. Mengetahui jenis keausan
jenis pahat HSS. Hal ini yang terjadi pada pahat
dikarenakan Pahat HSS ( High apabila menggunakan cairan
Speed Steel ) memiliki keuletan pendingin semisintetik dan
yang relatif baik dan apabila telah soluble oil.
mengalami keausan dapat diasah 2. Membandingkan seberapa
agar mata potongnya dapat tajam besar keausan yang terjadi
kembali. Sehingga biaya produksi pada pahat apabila
dapat ditekan. menggunakancairan pendingin
Selain pahat yang harus semisintetik dan soluble oil.
sesuai dengan benda kerja dalam 3. Menentukan persamaan
proses pemesinan cairan regresi keausan pahat
pendingin juga harus terhadap parameter
diperhatikan, karena cairan pemotongan dengan
pendingin memiliki fungsi sebagai menggunakan cairan
pembersih atau pembawa geram, pendingin semisintetik dan
menurunkan gaya pemotongan, soluble oil.
memperhalus benda kerja serta
memperpanjang umur pahat. BATASAN MASALAH
Cairan pendingin memiliki Agar penelitian ini terfokus
keunggulan yang berbeda – beda maka ada beberapa hal yang
dalam setiap produknya. Seperti dibatasi. Hal tersebut adalah :
cairan pendingin semisintetik 1. Material yang digunakan
yang memiliki keunggulan daya adalah baja carbon paduan
pendingin yang besar, rendah (VCL).
konsentrasi cairan mudah di 2. Panjang benda kerja yang
kontrol, mempunyai daya dilakukan proses pemesinan
pembersih yang bagus serta 12 cm.
bahan dasar mudah bercampur
dengan air. Sedangkan cairan
4
3. Mesin yang digunakan disebabkan karena kecepatan
adalah mesin freis potong yang tinggi.
konvensional. Menurut Rochmat Efendi,
4. Metode pemberian cairan ( 2006 ), penggunaan sistem
pendingin, menggunakan pendingin pada proses
metode dikucurkan. pumbubutan baja ST-37 sangat
5. Pahat yang digunakan adalah berpengaruh terhadap tingkat
pahat finishing dengan merk keausan pahat. Dimana sistem
kobe. pendingin dengan metode aliran
6. Diameter pahat yang dan cairan pendingin yang
digunakan 12 mm. digunakan water coolent
7. Jenis mata pahat yang merupakan cairan pendingin
digunakan adalah type flat. yang paling efektif dalam
8. Pengukuran keausan pahat memperkecil keausan pahat High
dilakukan sesuai dengan Speed Steel ( HSS ).
standar ISO 8688.
LANDASAN TEORI
1. Elemen dasar proses freis
TINJAUAN PUSTAKA
( Taufiq Rochim, 1933 )
Menurut Bala Murugan
elemen dasar dalam proses freis
Gopalsamy, Biswanath Mondal,
adalah :
dan Sukamal Ghosh, ( 2009 ),
a. Kecepatan potong
proses end mill dengan
Kecepatan potong
menggunakan pahat awalan,
merupakan kecepatan
kedalaman pemakanan dan
pemakanan pahat dalam
panjang pemakanan merupakan
satuan m/menit atau ft/menit.
hal yang paling mempengaruhi
.d .n
kekasaran permukaan benda V ; (m/min), (1)
kerja, keausan pahat yang 1000
digunakan dan volume benda Dimana :
kerja yang dihasilkan. Sedangkan V : kecepatan potong (m/menit).
proses end mill menggunakan d : diameter pahat ( mm ).
pahat finishing, kecepatan potong n : putaran poros utama ( rpm ).
adalah hal yang paling
mempengaruhi keausan pahat b. Gerak pemakanan pergigi
dan kekasaran permukaan yang gerak pemekanan pergigi
dihasilkan. adalah jarak kedalaman
Menurut S. Thamizhmanii, pemekanan per mata potong
dan S. Harun ( 2008 ), temperatur pahat didalam satu putaran.
sangat mempengaruhi keausan fz = vf / (z n) ;mm/(gigi), (2)
pahat. Serta pada pahat CBN Dimana :
keausan tepi disebabkan oleh fz : gerak pemakanan pergigi
proses abrasi dan defusi (mm / gigi).
sedangakan pada pahat PCBN Vf : kecepatan pemakanan
lebih disebabkan karena abrasi. (mm/menit).
Semua hal tersebut lebih Z : jumlah gigi per pahat.
n : putaran poros utama ( rpm ).
5
c. Kecepatan penghasilan tersusun dari dua bahan cair
geram. yang bersifat imisible (tidak
Kecepatan penghasilan terlarut) seperti minyak dan air.
geram merupakan volume
material yang terbuang per d. Minyak (Cutting Oils)
satuan waktu dalam satuan Cairan pendingin minyak
mm3 / menit atau inci3 / menit. berasal dari salah satu atau
Vf .a.w kombinasi dari minyak bumi
z ; mm3/min, (3)
1000 (naphthenic, paraffinic), minyak
Dimana : binatang, minyak ikan, atau
a : kedalaman potong (mm). minyak nabati.
W : lebar pemotongan (mm).
3. Kerusakan dan keausan
2. Cairan pendingin pahat
Menurut taufik rochim Keausan yang terjadi
(1993), Cairan pendingin yang pada pahat terbagi menjadi dua
biasa dipakai dalam proses bentuk yaitu :
pemesinan dapat dikategorikan 1. Keausan yang terjadi pada
dalam empat jenis utama yaitu : bidang geram yang disebut
dengan jenis keausan kawah
a. Cairan Sintetik (Synthetic ( crater wear ).
Fluids, Chemical Fluids ) 2. Keausan yang terjadi pada
Cairan sintetik adalah bidang utama atau pada
cairan pendingin jernih yang bidang mayor yang disebut
merupakan larutan murni (true dengan keausan tepi ( flank
solutions) atau larutan wear ).
permukaan aktif (surface active).
Cairan pendingin ini dibuat
dengan larutan kimia.
6
METODE PENELITIAN 2. Cairan pendingin semisintetik
Diagram alir penelitian Cairan pendingin semisintetik
yang digunakan bermerk
tapmatic dual action plus#1.
7
Alat
1. Mesin milling
Mesin milling yang digunakan
dalam penelitian ini mesin
milling type UNIVERSAL Gambar 11. Proses
X8140A produksi cina. Pengefreisan
Proses Pengefreisan
Proses pengefreisan yang Gambar 13. Mikroskop
dilakukan adalah proses Pengukuran keausan
pengefreisan dengan metode tegak dilakukan dengan cara mengukur
dan dengan cara slot cutting. Proses panjang keausan yang terjadi,
pengefraisan di lakukan di solo yaitu dengan cara mata potong
techno park. sebelum terjadi keausan
8
dijadikan titik acuan untuk Tabel 3. Data Keausan Cairan
memulai mengukur kemudian Pendingin Soluble Oil Sisi
ditarik garis lurus sampai pada Samping.
garis rata – rata bekas keausan
pada bidang utama.
Analisa Data
1. Analisa anova untuk pengaruh
cairan pendingin semisintetik
dengan soluble oil terhadap
keausan sisi atas pahat end
mill.
9
General Linear Model: vb versus a; rpm; cairan pendingin
10
kedalaman pemakanan (a), 3. Analisa regresi untuk keausan
putaran mesin (n), dan cairan sisi atas menggunakan cairan
pendingin lebih kecil pendingin soluble oil.
dibandingkan dengan harga (α) = Regression Analysis: log vb versus log a; log n
Source DF SS MS F P
Regression 2 0,045310 0,022655 29,56 0,000
Residual Error 15 0,011497 0,000766
Total 17 0,056807
Source DF Seq SS
log a 1 0,033454
log n 1 0,011856
11
Analisa regresi yang Regression Analysis: log vb versus log a; log n
dilakukan diatas adalah analisa The regression equation is
log VB = - 2,39 + 0,108 log a + 0,283 log n
regresi non linear., sehingga Predictor Coef SE Coef T P
didapatkan persamaan : Constant
log a
-2,3915
0,10840
0,2135
0,02856
-11,20
3,80
0,000
0,002
log n 0,28296 0,07110 3,98 0,001
log VB = - 3,58 + 0,146 log a + S = 0,0238692 R-Sq = 66,8% R-Sq(adj) = 62,4%
0,736 log n Analysis of Variance
: VB = 0,000263a0,146n0,736
log a 1 0,0082077
log n 1 0,0090233
12
dengan cepat melakukan proses sempurna, maka mengakibatkan
pemotongan sehingga temperatur pahat cepat aus. Tetapi cairan
pahat tersebut akan cepat naik pendingin soluble oil baik dalam
sehingga pahat akan cepat aus. mengurangi korosi pada benda
Sehingga diperlukan cairan kerja.
pendingin untuk menurunkan
temperatur tersebut. Kesimpulan
Dari analisa perbandingan Dari pengamatan yang
antara cairan pendingin soluble telah dilakukan maka dapat
oil dengan cairan pendingin disimpulkan sebagai berikut :
semisintetik, didapati bahwa
cairan pendingin semisintetik 1. Jenis keausan yang terjadi
lebih baik dalam mengurangi adalah jenis keausan tepi
keausan yang terjadi pada pahat (flank waer ).
yang digunakan dibandingkan 2. Keausan pahat yang terjadi,
dengan cairan pendingin solubel lebih kecil pada saat
oil. Hal ini dikarenakan menggunakan cairan
Cairan pendingin pendingin semisintetik
semisintetik merupakan cairan dibandingkan menggunakan
pendingin yang memiliki daya cairan pendingin soluble oil.
pendinginan yang cukup baik 3. Persamaan regresi keausan
serta memiliki daya pembersih pahat menggunakan cairan
yang baik sehingga gram – gram pendingin soluble oil , untuk
tidak menempel pada pahat dan sisi atas diperoleh persamaan
temperatur cepat turun. VB = 0,00309a0,219n0,342 dan
Sedangkan Cairan pendingin untuk sisi samping diperoleh
soluble oil pada dasarnya VB = 0,000263a0,146n0,736.
merupakan cairan pendingin Sedangkan Regresi keausan
yang memiliki daya lumas yang pahat menggunakan cairan
baik, tetapi cairan pendingin ini pendingin semisintetik, untuk
kurang baik daya sisi atas diperoleh persamaan
pendinginannya. Karena kurang VB = 0,000457a0,392n0,56 dan
baik dalam daya pendinginan untuk sisi samping diperoleh
maka temperatur pada pahat VB = 0,00407a0,108n0,2.
tidak dapat diturunkan dengan
13
DAFTAR PUSTAKA
14