394 1112 2 PB
394 1112 2 PB
Oleh:
Abstrak
119
Vol.18 No.1 Februari 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
satuan : mm
Dari tabel 1. dapat dilihat bahwa benda
uji dengan kecepatan asutan (Vf) 25 mm/min
Gambar 1. Spesimen uji setelah dibubut
digolongkan pada kekasaran permukaan (Ra)
nomal, untuk dua jenis kedalaman potong
3. HasildanPembahasan.
yaitu untuk (a)= 0,5 mm nilai Ra nya adalah
2,37 μm dan (a)= 0,8 mm nilai Ra nya adalah
Benda uji yang telah dibubut tanpa ada
2,55 μm, sedangkan dengan kedalaman
perlakuan lain diuji kekasaran permukaannya
potong (a)=1 mm nilai Ra nya adalah 3,93
pada 5 titik yang berbeda. Berdasarkan
μm nilai kekasarannya kasar.Sedangkan
pengujian kekasaran permukaan (Ra) di
benda uji dengan kecepatan asutan (Vf) 50
Laboratorium Politeknik Negri Padang
mm/mnt digolongkan pada kekasaran
didapat harga kekasaran permukaan (Ra)
permukaan (Ra) normal, dengan kedalaman
sebagaimana tersebut pada tabel berikut
potong (a)=0,5 mm adalah 1,93 μm,
sedangkan (a) = 0,8 mm adalah 2,17 μm dan
Tabel 1. Harga rata-rata kekasaran
(a)=1 mm nilai kekasaran permukaan (Ra) =
permukaan (Ra)dengankecepatan asutan 25
2,62 μm. dan benda uji dengan kecepatan
mm/min, 50 mm/min, dan 75 mm/min.
Ra (µm)
asutan (Vf) 75 mm/min digolongkan pada
a Vf
lt
(mm)
Dawal
(mm)
Dakhir
(mm)
(m
Vc
(m/min)
(mm/mi Rata
kekasaran permukaan (Ra) normal, dengan
m) n) nilai
2 kedalaman potong (a) = 0,5 mm adalah 1,50
2.42
2.56
μm, untuk (a) = 0,8 mm adalah 1,91 μm, dan
30 21
0,
2.26 2.37 kedalaman potong (a)= 1 mm nilai kekasaran
5
2.31 permukaan (Ra) adalah 2,34. dan tergolong
2.23
normal sebagai mana terlihat pada gambar
2.39
2.36
berikut :
22 0, 140 25
30 20,4 2.72 2.55
8
2.68
2.6
3.78
30 20 1 3.88 3.93
3.85
120
Vol.18 No.1 Februari 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
4,25
4 3,93
kedalaman potong (a) = 1 mm dengan
harga kekasaran (Ra) <μm> 3,75
3,5 kecepatan asutan (Vf) = 25 mm/min dengan
a=
3,25
3 2,55 2,62 0.5 nilai Ra nya 3,93 μm ini disebabkan karena
2,75 2,34
2,5 2,17 mm kecepatan asutan dan gerak makan yang
2,25 a=
2 2,37 1,91 0.8
digunakan kecil dengan kedalaman potong
1,75 1,93
1,5 mm yang besar mengakibatkan hasil beram yang
1,25 1,5
1 a=1 terbuang sanggat besar sehingga permukaan
0,75 mm
0,5 hasil pembubutan menjadi kasar .
0,25
0
25 50 75
kecepatan asutan ( Vf) <mm/menit>
Permukaan Hasil Pembubutan
a. Vf = 25 mm/mnt
4,25
4 3,93
harga kekasaran(Ra) <μm>
3,75 Vf = 25
3,5
3,25 mm/me
3 nit (a) (b)
2,75 2,55 2,62
2,37
2,5 2,17 Vf = 50
2,25
2 2,34 mm/me 20 mm
1,93
1,75 nit
1,5 1,91
1,25 1,5 Vf = 75
1
0,75 mm/me
0,5 nit
0,25
0
0,5 0,8 1 (c)
kedalaman potong (a) <mm>
Gambar 4. Permukaan Hasil Pembubutan (a)
a = 0,5 mm, (b) a = 0,8 mm, (c) a = 1 mm
Gambar 3. Hubungan kedalaman potong
dengan tingkat kekasaran permukaan (Ra) Pada Gambar 4 dapat dilihat hasil
kekasaran permukaan dengan kedalaman
Dari gambar 2 dan gambar 3 terlihat potong (a) yang berbeda. Kedalaman potong
bahwa harga kedalaman potong (a) dan (a) 0,5 mm dan (b) 0,8 mm tergolong normal
kecepatan asutan (Vf) berpengaruh terhadap dan kedalaman potong (c) 1 mm tergolong
nilai kekasaran permukaan (Ra). Makin kecil kasar dengan kecepatan asutan sama Vf = 25
nilai kedalaman potong (a) dan makin besar mm/mnt. jadi semakin dalam kedalaman
nilai kecepatan asutan (Vf) maka nilai potong (a) maka kekasaran pada hasil
kekasaran permukaan (Ra) makin kecil pembubutan semakin kasar dengan kecepatan
(halus). asutan yang sama.
Dimana bisa dilihat dari tabel 1 makin b. Vf = 50 mm/mnt
kecil kedalaman potong (a) = 0,5 mm dan
makin besar kecepatan asutan Vf= 75 20,4 mm
mm/menit nilai Ra nya 1,50 μm memiliki 21 mm 30 mm
nilai kekasaran permukaan yang paling halus,
ini disebabkan karena gerak makan yang
besar serta kecepatan asutan yang tinggi
dengan kedalaman potong yang kecil,
sehingga menghasilkan beram yang kecil dan (a) (b)
mengakibatkan permukaan hasil pembubutan
yang halus.Sebaliknya makin besar nilai
kedalaman potong (a) dan makin kecil
kecepatan asutan (Vf) maka nilai kekasaran
permukaan (Ra) besar (Kasar). Sebagaimana
terlihat pada tabel 1 bahwa dengan
121
Vol.18 No.1 Februari 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
DaftarPustaka.
122
Vol.18 No.1 Februari 2016 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
123