1
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik ditandai dengan sindrom klinik yang terdiri dari beberapa
gejala yaitu proteinuria masif (>40 mg/m2LPB/jam atau rasio protein/kreatinin pada
urin sewaktu >2 mg/mg atau dipstick ≥ 2+), hipoalbuminemia ≤ 2,5 g/dL,edema, dan
hiperkolesterolemia.2,4
1. Etiologi
1) Kongenital
2
Schimke immuno-osseous dysplasia (SMARCAL1)
Galloway-Mowat syndrome
2) Primer
3) Sekunder
berikut :
Schonlein
3
Immune complex mediated, seperti post streptococcal (postinfectious)
glomerulonephritis
Berikut ini adalah beberapa batasan yang dipakai pada sindrom nefrotik:6
1) Remisi
2) Relaps
pada urin sewaktu >2 mg/mg) 3 hari berturut-turut dalam satu minggu,
Sindrom nefrotik yang mengalami relaps < 2 kali dalam 6 bulan sejak
4
6) Sindrom nefrotik relaps sering
prednison diturunkan menjadi 2/3 dosis penuh atau dihentikan dan terjadi
2 kali berturut-turut.
2.Klasifikasi
5
3. Manifestasi klinis dan patofisiologi
1) Proteinuria
Hal ini digunakan untuk membedakan dengan protenuria pada pasien bukan
sindrom nefrotik.7
2)Hipoalbuminemia
Salah satu manifestasi pada pasien sindrom nefrotik pada anak terjadi
normal, produksi albumin di hati adalah 12-14 g/hari (130-200 mg/kg) dan jumlah
3)Edema
ini berisi bahwa adanya edema disebabkan oleh menurunnya tekanan onkotik
bahwa salah satu fungsi vital dari albumin adalah sebagai penentu tekanan
onkotik.8,9
6
Menurut teori lain yaitu teori overfilled, retensi natrium renal dan air tidak
bergantung pada stimulasi sistemik perifer tetapi pada mekanisme intrarenal primer.
Retensi natrium renal primer mengakibatkan ekspansi volume plasma dan cairan
terbentuknya edema.10
4)Hiperkolesterolemia
meningkat pada sindrom nefrosis. Hal ini dapat dijelaskan dengan penjelasan antara
menyeluruh dalam hati, termasuk lipoprotein. Selain itu katabolisme lemak menurun
karena terdapat penurunan kadar lipoprotein lipase plasma, sistem enzim utama yang
4. Pemeriksaan Penunjang
lain8,9:
Biakan urin dilakukan apabila terdapat gejala klinik yang mengarah pada
7
2. Protein urin kuantitatif
3. Pemeriksaan darah
Kadar komplemen C3
ditambah dengan komplemen C4, ANA (anti nuclear antibody), dan anti
ds-DNA.
5. Komplikasi
8
6. Pengobatan
Pengobatan kortikosteroid
1.
Terapiinisial
(ISKDC), terapi inisial untuk anak dengan sindrom nefrotik idiopatik tanpa
2. Pemberian levamisol
9
1. Steroid jangka panjang
Untuk pengobatan sindrom nefrotik relaps sering atau dependen steroid pada
anak, setelah remisi dengan prednison dosis penuh,pengobatan dilanjutkan dengan
pemberian steroid dosis 1,5 mg/kgBB secara alternating. Dosis lalu diturunkan
perlahan atau secara bertahap 0,2 mg/kgBB setiap 2 minggu hingga dosis terkecil
yang tidak menimbulkan relaps yaitu antara 0,1-0,5 mg/kgBB alternating.Dosis
tersebut merupakan dosis threshold dan dapat dipertahankan.9,10
2. Levamisol
10
4. Pengobatan sindrom nefrotik resisten steroid
a) Siklofosfamid (CPA)
b) Siklosporin (CyA)
c) Metilprednisolon puls
11
3. Hiperlipidemia
Kadar kolesterol yang meningkat mempunya sifat aterogenik dan
trombogenik. Hal ini dapat meningkatkan morbiditas kardiovaskular dan
progresivitas glomerulosklerosis.Untuk itu perlu dilakukan diet rendah lemak
jenuh dan mempertahankan berat badan normal. Pemberian obat penurun lipid
seperti HmgCoA reductaseinhibitor (contohnya statin) dapat
dipertimbangkan.Peningkatan kadar LDL, VLDL, trigliserida, dan lipoprotein
pada sindrom nefrotik sensitif steroid bersifat sementara sehingga
penatalaksanaannya cukup dengan mengurangi diet lemak.
4. Hipokalsemia
Hipokalsemia pada sindrom nefrotik dapat terjadi karena :
1. Penggunaan steroid jangka panjang yang menimbulkan osteoporosis
dan osteopenia
2. Kebocoran metabolit vitamin D Untuk menjaga keseimbangan jumlah
kalsium maka pada pasien SN dengan terapi steroid jangka lama (lebih
dari 3 bulan) sebaiknya diberikan suplementasi kalsium 250-500 mg/hari
dan vitamin D (125-250 IU).22 Apabila telah ada tetani perlu diberikan
kalsium glukonas10% sebanyak 0,5 ml/kgBB intravena.
5. Hipovolemia
Hipovolemia dapat terjadi akibat pemberian diuretik yang berlebihan atau
pasien dengan keadaan SN relaps. Gejala-gejalanya antara lain hipotensi,
takikardia, ekstremitas dingin, dan sering juga disertai sakit perut. Penanganannya
pasien diberi infus NaCl fisiologis dengan cepat sebanyak 15-20 mL/kgBB dalam
20-30 menit, dan disusul dengan albumin 1 g/kgBB atau plasma 20 mL/kgBB
(tetesan lambat 10 tetes per menit). Pada kasus hipovolemia yang telah teratasi
tetapi pasien tetap oliguria, perlu diberikan furosemid 1-2 mg/kgBB intravena.
12
6. Hipertensi
Hipertensi dapat ditemukan pada awitan penyakit atau dalam
perjalanan penyakit SN akibat dari toksisitas steroid. Untuk pengobatanya diawali
dengan ACE (angiotensin converting enzyme) inhibitor, ARB (angiotensin
receptor blocker), calcium chanel blockers atau antagonis β adrenergik,
2.3Albumin
Selain berfungsi sebagai penentu tekanan osmotik plasma manusia,
albumin juga mempunyai beberapa fungsi vital lain, salah satunya yaitu mengikat
berbagai ligan. Ligan-ligan tersebut antara lain asam lemak bebas (free fatty
acid/FFA), kalsium, hormon steroid tertentu, bilirubin, dan sebagian triptofan plasma.
Fungsi lain albumin yaitu sebagai pengangkut tembaga dalam tubuh manusia.
Albumin juga memiliki peran dalam farmakologis, yaitu berikatan dengan
sulfonamid,penisilin G, dikumarol, dan aspirin.8,9
13
BAB II
Laporan Kasus
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Syahrul raamdhan
Umur : 15 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Berat Badan : 54 Kg
Tinggi Badan :165 cm
Tanggal Masuk RS : 20 Agustus 2018
Jam Masuk : 13.40 wib
Nomor RM : 174467
14
Obatpenurunpanas( Paracetamol)
d. RiwayatKehamilan :
Selamahamilibupasienmemeriksakankehamilannyakebidansebulansekali.
Selamahamilibutidakmenderitapenyakithipertensi, diabetes mellitus,
ataupenyakitberatlainnya.
e. RiwayatPerkembangan
0-6 bulan : Saat melihat orang senyum
6 Bulan : Menggengam benda, mengamatimainan, tertawa,berteriak,
menolehkearahsuara.
9 Bulan : Da-dadengantangan, memegangdenganibujari, mengoceh,
berdiridenganpegangan.
11 Bulan : Mengatakan papa, mama, berdiri 2 detik,
menyatakankeinginan, menaruhbenda di satutempat.
15 Bulan : Minumdengancangkir, makandengantangansendiri, mencorat-
coret, mengatakan 6 kata, berjalan.
f. RiwayatImunisasi di Puskesmas
Hepatitis B : Bulan ke 0,2,3,4
Polio : Bulan ke 2,3,4
BCG : Bulan ke 2
DPT : Bulan ke 2,3,4
Campak : Bulan ke 9
15
Tanda Vital
TekananDarah : 90/60 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Pernafasan : 26 x/menit
Suhu : 38,4 °C
Keadaan Gizi
BB/U : 54 / 56 x 100% = 96%
TB/U : 165 / 170 x 100% = 97%
BB/TB : 54 / 52 x 100% = 103%
Status gizi : Normoweight
16
6. Lien : Tidakteraba adanya pembesaran
7. Ekstremitas : Sianosis (-/-/-/-) dan akraldingin (-/-/-/-)
8. Genetalia : Laki-laki, kedua testis sudahturun
9. Anus dan rectum : Tidakadakelainan
V. DIAGNOSA BANDING
Dengue haemorhagic fever
Thyfoid fever
Leptospirosis
17
Paracetamol tab 4x500 mg
Domperidon tab3x10 mg
18