Anda di halaman 1dari 33

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Jurusan Teknik Pertambangan,
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta, mahasiswa jurusan Teknik
Pertambangan yang menempuh semester III diwajibkan untuk mengikuti mata
kuliah Kuliah Lapangan I (Ekskursi Indusri Tambang ) dengan kegiatan utama
adalah melakukan kunjungan ke beberapa industri pertambangan yang ada di
indonesia. Kegiatan ekskursi industri Tambang ini berbobot 1 sks.
Jurusan Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Nasional berupaya
memberikan bekal kepada mahasiswa khususnya pengetahuan tentang industri
pertambangan, sehinga dapat menghasilkan tenaga-tenaga Sarjana Teknik
Pertambangan yang profesional, maju dan memiliki daya saing, sesuai dengan
perkembangan industri pertambangan saat ini.
Kegiatan Kuliah Lapangan 1 ini dilakukan oleh seluruh mahasiswa Teknik
Pertambangan angkatan 2018/2019 di tiga lokasi industri yaitu PT. Solusi Bangun
Indonesia, PT. Jara Silica, dan PT. Arga Wastu. Perusahaan-perusahaan ini berada
di kota Rembang Jawa Tengah dan di kota Tuban Jawa Timur. Material yang
ditambang oleh perusahaan-perusahaan ini antara lain adalah batugamping,
batulempung, dan andesit. Sedangkan produk yang dihasilkan diantaranya adalah
semen, batu andesit untuk konstruksi dan pasir silika.
Dalam kegiatan Kuliah Lapangan 1 ini, mahasiswa diperkenalkan mengenai
tahapan penambangan dan pengolahan bahan galian. Mahasiswa juga
diperkenalkan tentang alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaannya serta
metode apa yang digunakan.
Kegiatan Kuliah Lapangan 1 ini, mahasiswa di perkenalkan secara langsung
ke kegiatan pertambangan, sehingga diharapkan mahasiswa dapat memahami
penerapan ilmu dan mata kuliah secara langsung di lapangan.

1
1.2. Maksud dan Tujuan
Ekskursi industri tambang ini dimaksudkan untk memperkenalkan dan
memberikan gambaran secara langsung kepada mahasiswa tentang berbagai
macam pekerjaan di perusahaan-perusahaan tambang sehingga mahasiswa
mengetahui cara penggalian, pemuatan, pengangkutan, pengolahan, serta
pemasaran beberapa jenis bahan galian sesuai dengan ilmu dan teori yang didapat
diperkuliahan.
Kegiatan ini juga memberikan gambaran secara langsung kepada mahasiswa
tentang pekerjaan sarjara tambang dilapangan, sehingga dapat menimbulkan
obsesi pada diri mereka dan dapat mentukan sikap dalam menekuni pendidikan di
bidang pertambangan. Dengan adanya ekskursi, diharapkan mahasiswa dapat
membandingkan antara teori-teori yang diperoleh diperkuliahan dengan keadaan
sebenarnya dilapangan, juga melatih menumbuhkan jiwa persatuan dan kesatuan
serta kerjasama diantara mahasiswa dalam menghadapi persoalan dan
menimbulkan jiwa jiwa kreatif pada diri mahasiswa.

1.3. Pelaksaan Kegiatan


Kegiatan Ekskursi Industri Tambang tahun 2020 ini dilaksanakan pada
tanggal 3-10 Februari 2020 dengan kunjungan unit penambangan dan pengolahan
batu gamping dan tanah liat di PT. Solusi Bangun Indonesia, Kabupaten Tuban,
Pengolahan Pasir Silika di PT. Jara Silika, Kabupaten Tuban, Penambangan
Andesit di PT. Arga Wastu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

1.4. Manfaat Kegiatan


1. Mahasiswa dapat lebih mengenal tentang industri pertambangan di
lapangan.
2. Mahasiswa dapat mempelajari dan memahami tentang kegiatan-
kegiatan penambangan di lapangan secara langsung.
3. Mahasiswa dapat memahami tentang setiap fungsi kerja alat-alat,
metode yang digunakan, dan tahapan proses penambangannya di
industri pertambangan secara langsung.

2
4. Mahasiswa dapat memahami tentang pengolahan bahan galian menjadi
produk yang akan dipasarkan dipasaran.
5. Mahasiswa dapat lebih memahami tentang bahan galian yang
ditambang di industri pertambangan tersebut.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk Tuban


2.1.1. Profil Perusahaan
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, yang sebelumnya bernama PT
Holcim Tbk merupakan perusahan yang bergerak di bidang industri bahan
bangunan. PT. Solusi Bangun Indonesia secara resmi telah diakuisisi oleh
PT. Semen Indonesia pada tanggal 1 Januari 2020 bersama dengan PT.
Semen Padang, PT. Semen Gresik, dan PT. Semen Tonasa. PT. Solusi
Bangun Indonesia memiliki beberapa anak perusahaan diantara adalah PT.
Solusi Bangun Beton, PT. Solusi Bangun Andalas, dan PT. Solusi
Pengelolaan Limbah Ramah Lingkungan. Perusahaan ini memiliki produk
semen dengan nama Dynamix.
Visi
Menjadi Perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terbesar di regional.
Misi
1. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang
berorientasikan kepuasan konsumen.
2. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan keunggulan
daya saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara
berkesinambungan.
3. Fokus menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial
yang berkelanjutan.
4. Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan
(stakeholders).
5. Menjadikan sumber daya manusia sebagai pusat pengembangan
perusahaan.

4
2.1.2. Lokasi dan Kesampaian Daerah
PT. Solusi Bangun Indonesia, pabrik Tuban yang sebelumnya adalah
PT. Holcim, terletak di Desa Milwang, Kecamatan Kerek, Kabupaten
Tuban, Jawa Timur. PT. Solusi Bangun Indonesia memiliki produk semen
dengan nama Dynamix. Lokasi dari kota Tuban mengarah ke barat daya
berjarak sekitar 15 km. Jarak antara lokasi . PT. Solusi Bangun Indonesia
Tbk Tuban dengan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta adalah 249 km,
dengan menggunakan jalur darat maka akan memakan waktu 7 jam.

2.1.3. Keadaan Geologi


Keadaan geologi daerah Tuban biasa disebut dengan formasi tuban,
yang tersusun atas batu lanau, berwarna kelabu hijau dan kelabu kekuningan
dengan selingan batugamping pasiran lempungan. Mengandung kongkresi
dan batulempung gampingan, dengan ketebalan diperkirakan 600 meter.

2.1.4. Sifat Fisik dan Sifat Mekanik Batuan


Sifat dari batugamping secara karateristik adalah :
1. Warna : Putih, putih kecoklatan
2. Kilap : Kaca
3. Pecahan : Uneven
4. Bobot isi asli : 2,4 gr/cm3
5. Kuat tekan uniaksial : 3,56 - 40 Mpa
6. Kohesi batuan : ± 5.180 kg/cm2
7. Sudut geser dalam : ±14,86o
(Sumber : Buku Catatan dan Buku Panduan Kuliah Lapangan 1 Ekskursi
Industri Tambang, 2020)

2.1.5. Ganesa Batu Gamping


Batu gamping merupakan salah satu mineral industry yang banyak
digunakan oleh industri-industri dan pertanian, data industri semen
batugamping adalah bahan utama dengan komposisi lebih dari 75%. Batu

5
Gamping tersusun atas mineal klasit (CaCO3) terbentuk dari sedimen laut
fosil dari sisa-sisa terumbu karang dari cangkang molluska ,maupun dari
proses kimiawi.

2.1.6. Ganesa Tanah Liat (Batu Lempung)


Batu lempung adalah batuan yang ada pada umumnya bersifat plastis,
bekomposisi hidrous alumunium silikat (SiO2) atu meniral lempung yang
memiliki ukuran butir halus (batulempung adalah batuan sedimen yang
mempunyai ukuran butir kurang 0,0002 atau 1/256 mm).

2.1.7. Kegiatan Eksplorasi


Eksplorasi bertujuan untuk mengetahui kualitas batugamping dan
menghitung potensi sumberdaya dan cadangan. Berikut ini adalah tahapan
kegitan eksplorasi batugamping sebagai berikut :
a. Pembuatan peta topografi dan peta situasi.
b. Penyelidikan geofisika (kadang-kadang).
c. Pengambilan sampel.
d. Pengambilan sampel bor.
e. Analisa fisik dan kimia.
f. Menghitung sumberdaya dan cadangan.

2.1.8. Kegiatan Penambangan


Penambangan batugamping yang dilakukan PT. Solusi Bangun
Indonesia pabrik Tuban menggunakan sistem tambang terbuka dengan
metode Quarry.
Kegiatan awal penambangan meliputi kegiatan pembersihan lahan,
pengupasan lapisan penutup, kemudia kegiatan utama penambangan yang
terdiri dari pembongkaran, penggalian dan pemuatan serta pengangkutan.

6
2.1.8.1. Pembersihan Lahan (Land clearing)
Pembersihan lahan merupakan suatu kegiatan sebelum
pengupasan lapisan penutup.kegiatan ini di kerjakan bila pada suatu
lahan yang akan di tambang terdapat pohon pohon besar atau semak
semak, sehingga jika tidak di lakukan pembersihan lahan akan
mengganggu kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup. Dalam
kegiatan land clearing alat yang digunakan adalah bulldozer
caterpillar.

2.1.8.2. Pengupasan Lapisan Penutup (Stripping Over Burden )


Kegiatan ini di maksudkan untuk mengupas lapisan tanah
penutup sehingga batu gamping yang memenuhi syarat dapat di
tambang dengan mudah lapisan penutup ini dapat berupa tanah,
batuan lapuk atau batuan yang menutupi bahan galian yang akan
ditambang
Di PT. Solusi Bangun Indonesia Pabrik Tuban, lapisan
penutup berupa tanah. Alat yang digunakan pada kegiatan ini adalah
bulldozer dan excavator.

2.1.8.3. Pembongkaran (Loosening)


Pembongkaran merupakan kegiatan untuk melepaskan
material dari batuan asalnya agar material tersebut dapat lepas atau
terbongkar sehingga mudah untuk dilakukan penanganan
selanjutnya. Pembongkaran untuk batu gamping dapat dilakukan
dengan alat mekanis hydraulic rock breaker dan Dozer ripper, dan
menggunakan cold milling machine atau yang disebut dengan
surface miner. Alat surface miner yang digunakan adalah Wirtgen
2200 SM. Sedangkan untuk batu gamping yang keras menggunakan
peledakan. Bahan peledak yang digunakan antara lain adalah
amonium nitrat, dinamit dan lain sebagianya.

7
2.1.8.4. Pemuatan
Pemuatan adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk
memasukkan atau mengisikan material hasil pembongkaran.
Pemuatan dapat dilakukan dengan back hoe atau wheel loader. Hasil
bongkaran biasanya dikumpulkan terlebih dahulu sebelum dimuat ke
alat angkut.

2.1.8.5. Pengangkutan
Pengankutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengangkat atau membawa material endapan bahan galian dari front
penambangan dibawa ke tempat pengolahan untuk proses lebih
lanjut. Alat yang digunakan adalah Dump Truck.

2.1.9. Kegiatan Pengolahan Semen


Bahan baku dari semen adalah batugamping, tanah liat, pasir kuarsa,
pasir besi gypsum dan tras. Komposisi bahan baku semen terdiri dari 80%
batu gamping dan 20% bahan campuran dari tanah liat, pasir kuarsa, pasir
besi, gipsum dan tras.
Langkah-langkah dalam pembuatan semen di PT. Solusi Bangun
Indonesia secara garis besar sebagai berikut :
1. Penyimpanan Bahan Baku
Penyimpana baha baku bertujuan untuk tetap memenuhi stock bahan
yang akan diolah .Tempat penyimpanan bahan baku biasa disebut stock
pile.
2. Pengumpanan Bahan Baku
Pengumpanan bahan baku mengangkut material dengan panjang tertentu
dan mengatur jumlah bahan baku sehingga jumlah bahan baku yang ada
pada belt conveyor sesuai dengan jumlah yang digunakan.
3. Penggilingan awal dan pengeringan bahan baku
Proses yang bertujuan untuk menghancurkan batuan yang besar menjadi
batu yang lebih kecil (lembut). Alat utama yang digunakan ada proses

8
penggilingan adalah vertical rawmill. Media pengeringannya adalah
udara panas yang berasal dari coller dan pre-heater. Udara panas tersebut
juga berfungsi sebagai media pembawa bahan-bahan yang sudah halus
menuju alat proses selanjutnya.
4. Pencampuran (Blending)
Proses pencampuran ini bertujuan untuk mencampur bahan-bahan
material menjadi satu. Alat utama yang digunakan untuk proses
pencampuran ini adalah blending silo, dengan media pengaduk adalah
udara.
5. Pemanasan awal
Dilakukan dengan tujuan mengurangi kadar air yang terkandung pada
bahan baku. Alat yang digunakan pada pemanasan awal adalah
suspension pre-heater, sedangkan alat bantunya adalah kiln feed bin.
Setelah melalui proses pemanasan material ditampung didalam silo.
6. Pembakaran (firring)
Pembakaran bertujuan untuk memperoleh mineral kapur (CaO), dan
kalsium hidroksida (CaOH2). Alat yang digunakan dalam proses
pembakaran ini adalah rotary kiln yang bersuhu 1350-1400 derajat
celsius. Adalah alat yang berbentuk silinder memanjang yang diletakkan
dengan kemiringan tertentu. Jadi material akan mengalami pembakaran
dari temperatur rendah ke temperatur yang tinggi.
7. Pendinginan (Cooling)
Bertujuan untuk mendinginkan material yang keluar dari proses
pembakaran sebelumnya. Alat yang digunakan untuk pendinginan ini
adalah cooler. Dilengkapi dengan alat penggerak material, sekaligus
sebagai saluran udara pendingin yang disebut grate dan alat pemecah
clinker (clinker breaker).
8. Penggilingan akhir
Penggilingan akhir adalah proses untuk menghaluskan material sampai
siap jual. Alat yang digunakan pada proses penggilingan akhir ini adalah
ball mill.

9
Gambar 2.1. Diagram Alir Penambangan Batugamping dan Batulempung

Gambar 2.2. Diagram Alir Pengolahan Semen


Tujuan dari pengolahan ini adalah mengolah batugamping dan
batulempung menjadi semen berkualitas yang siap dijual di pasaran. Produk

10
yang dihasilkan yaitu semen Dynamix. Semen Dynamix kemudian
didistribusikan ke seluruh Indonesia.

2.1.10 Reklamasi
Penambangan dapat mengubah lingkungan fisik, kimia, dan
biologi, seperti pada bentuk bahan, kondisi tanah, kualitas air, debu, getaran,
perubahan vegetasi dan fauna, dan lain sebagainya. Reklamasi bertujuan
untuk mencegah dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dengan
adanya kegiatan pertambangan.
Berbagai cara dilakukan PT. Solusi Bangun Indonesia untuk
mengembalikan fungsi lahan salah satunya dengan menanam pohon mangga
yang menjadi produk khas kota Tuban. Selain itu, PT. Solusi Bangun
Indonesia memiliki integrated farming ladang jagung yang digunakan untuk
penggemukan sapi

2.2. PT. Jara Silica


2.2.1. Profil Perusahaan
PT. Jara Silica adalah perusahaan yang bergerak dibidang pemurnian
pasir silika atau pengolahan pasir silika, perusahaan yang berlokasi di JL.
Raya Semarang KM 8 No.222, Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten
Tuban, Provinsi Jawa Timur. PT Jara Silica berdiri pada tanggal 2
Desember 1987 dengan akta notaris no. 18 oleh Suyati Subadi,SH-Surabaya
dan diperbarui oleh akta notaris no. 4 tanggal 6 Januari 2014 oleh Antoni
Halim, SH-Jakarta.
Visi
Menjadi Perusahaan Pemurnian Pasir Silica yang Unggul dan Disegani
di Indonesia
Misi
Mengembangkan Perusahaan Pemurnian Pasir Silica yang Berorientasi
pada kepuasan pelanggan

11
Mewujudkan Perusahaan Pemurnian Pasir Silica yang Peduli pada
Sosial dan Lingkungan

2.2.2. Karakteristik Pasir Silika


Secara umum pasir silika di indonesia mempunyai komposisi kimia
sebagai berikut :
SiO2 : 55,30%-99,89%
FeO3 :0,1%-9,14%
AlO : 0,1%-18%
TiO :0,1%-0,49%
CaO : 0,1%-3,24%
MgO : 0,1%-0,26%
KO ; 0,1%-17%

Sifat-sifat mineral kuarsa (pasir silika) antara lain adalah :


1. Warna : Bening,keputihan atau warna lain tergantung pengotornya
2. Kekerasan : 7 (Skala mosh)
3. Berat Jenis : 2,65
4. Titik Lebur : 1715 0C
5. Bentuk Kristal : Hexagonal

2.2.3. Genesa Pasir Silika


Batuan asam yang banyak mengandung mineral kuarsa dan feldspar
merupakan sumber utama bagi endapan pasir silika. Mineral feldspar yang
lebih mudah lapuk,akan melepaskan ikatan antara kristal kuarsa dan
feldspar, menghasilkan bahan residu mineral kuarsa. Hasil dari pelapukan
ini kemudian tercuci dan terbawa oleh air dan angin yang diendapkan ditepi-
tepi sungai danau dan laut.
Di alam, pasir silika ditemukan dengan kemurnian
bervariasi,tergantung pada proses terbentuknya, disamping adanya mineral
lain yang ikut dalam proses pengendapan. Pada umumnya senyawa pengotor

12
tersebut terdiri atas oksidasi besi, oksidasi kalsium, oksidasi alkali, oksidasi
magnesium, lempung dan zat organik hasil pelapukan sisa-sisa hewan dan
tumbuhan. Material pengotor ini akan memberikan warna tertentu pada pasir
silika, dan dengan warna tersebut dapat diperkiran tingkat kemurniannya.
Pasir silika yang memiliki tingkat kemurnian tinggi warnanya tidak terlalu
putih.

2.2.4. Kegiatan Eksplorasi


Eksplorasi endapan pasir silika dilakukan untuk menentukan letak,
penyebaran dan ketebalan melalui penyelidikan udara, pemetaan geologi,
geofisika( tahapan jenis, potensial diri, seismik) dan lain-lain.
Untuk eksplorasi rinci dapat dilakukan dengan melakukan
pemboran, sumur uji, atau kanal. penyelidikan dilakukan untuk Tempat
Berbeda di lembah purba, sungai, Danau atau laut. Hasil dari kegiatan ini
antara lain berupa contoh pasir silika untuk dianalisis guna menentukan
kualitas endapan.
Perhitungan cadangan dapat dilakukan dengan Perkalian antara luas
sebaran endapan dengan rata-rata ketebalan. Rata-rata ketebalan dapat
dihitung dengan menggunakan metode Poligon atau triangular grouting.

2.2.5. Kegiatan Penambangan


Penambangan pasir silika dapat dilakukan dengan menggunakan
peralatan sederhana, peralatan mekanis ataupun dengan tambang semprot,
tergantung pada letak dan penyebaran endapan. Adapun tahap-tahap
penambangan meliputi pengupasan lapisan tanah penutup, pembongkaran,
pemuatan dan pengangkutan.

13
2.2.6. Kegiatan Pengolahan pasir silica

Gambar 2.3. Diagram Alir Pengolahan Pasir Silika

Gambar 2.4. Diagram Alir Pencucian Pasir Silika

Gambar 2.5. Diagram Alir Pengeringan Pasir Silika


Proses pengelolahan pasir silika dapat bermacam-macam, sesuai
spesifikasi yang diinginkan tahap pengelolaan yang umum antara lain

14
adalah: pencucian, pengecilan ukuran dan pengayakan. Namun demikian
terkadang pasir silika ada juga yang dapat digunakan tanpa pengecilan
ukuran butiran. Beberapa jenis peralatan yang digunakan dalam pengelolaan
pasir silika antara lain:
a. loader : sebagai alat bantu penumpahan material ke hopper.
b. hopper : untuk penampungan sementara dan pengumpan ke Unit
pencucian.
c. screen : digunakan untuk menyaring kotoran pada unit pencucian.
d. classifier : untuk mencuci pasir silika, yang dilengkapi dengan screw.
e. pompa dan pipa : digunakan untuk mengalirkan air, pulp( air dan pasir
silika) dan lumpur( lempung)
f. rotary drier : untuk mengeringkan pasir silika dari unit pencucian.
g. belt conveyor dan bucket elevator : untuk mengangkat material.
Proses pengolahan pasir silika dapat dilakukan dengan bermacam
cara, sesuai spesifikasi yang diinginkan. Bahan baku yang digunakan
berasal dari kota Rembang di Desa Tawangrejo dengan mesh 30 dan dari
kota Tuban dengan tekstur lebih halus yaitu mesh diatas 30. Tahapan
pengolahan dimulai dengan bahan baku yang masuk ke pabrik kemudian
diverifikasi. Bahan baku yang telah lolos verifikasi lalu ditimbang pada
jembatan timbang. Berat bahan baku yang masuk rata rata memiliki berat
11-40 ton. Bahan baku kemudian diletakkan pada tempat penampungan.
Proses pengolahan dibagi menjadi dua kegiatan yaitu pencucian dan
pengeringan.
1. Pencucian.
Pada kegiatan pencucian, bahan baku yang akan diolah diangkut menuju
silo untuk dicuci menggunakan air sungai. Dari silo kemudian material
akan masuk ke mesin rottary yang memiliki mesh 10. Dalam mesin
tersebut pasir akan turun bersama dengan air. Sedangkan material yang
lolos akan masuk ke dalam bak kontrol. Material dari bak kontrol
kemudian diangkut menuju Clasiffier 1 menggunakan pompa. Didalam
Classifier terdapat screw putar untuk menaikkan pasir. Kemudian

15
material masuk ke Scrum 1 untuk diaduk. Pada kegiatan ini limbah clay
akan turun. Setelah itu material akan masuk ke Classifier 2 dan
selanjutnya masuk ke Scrum 2. Dari Scrum 2 kemudian material akan
turun ke bak kontrol untuk menampung pasir. Pasir kemudian akan
dipompa menuju Classifier 2 dan turun dalam keadaan bersih menuju 4
kotak penampungan. Material atau pasir ini masih dalam keadaan basah.
Setelah proses pencucian selesai pasir silica diendapkan di tempat
pengolahan selama tiga hari sebelum dilanjutkan ke proses pengeringan
guna untuk mengurangi kadar airnya.
2. Pengeringan.
Proses pengeringannya sendiri dapat dilakukan dengan cara pasir
dimasukkan ke silo kemudian diangkut menuju rottary dryer
menggunakan conveyor belt. Rottary Dryer tersebut dipanaskan dengan
kompor yang berbahan bakar solar dengan suhu 130 derajat celsius.
Material yang telah dipanaskan kemudian dinaikkan menggunakan
conveyor belt menuju silo. Di bawah silo tersebut terdapat 4 sizing
dengan 4 jenis mesh yang dibagi menjadi 2. 4 mesh tersebut yaitu mesh
10, mesh 30, mesh 50, dan mesh 60. Material yang lolos pada mesh 10
menjadi CS 2, pada mesh 30 menjadi CS 4, mesh 50 menjadi CS 6 dan
pada mesh 60 menjadi CS 9. Material tersebut kemudian akan masuk
kedalam 8 silo sesuai dengan CSnya. Setelah itu material pasir silika
yang sudah jadi, dipacking ke dalam bag yang masing masing berisi 1
ton. Apabila konsumen menginginkan berat 50 kg, maka pasir akan
masuk ke silo kecil kemudian di repacking.
a) Wheel Loader

Gambar 2.6. Wheel Loader 300

16
b) Hopper: Untuk penampungan sementara dan pengumpan ke unit
pencucian (classifier).

Gambar 2.7. Hopper


c) Rotary screen: Di gunakan untuk menyaring kotoran (rumput, akar dan
batu-batu) pada unit pencucian, atau untuk sizing.

Gambar 2.8. Rotary screen


d) Classifier: Untuk mencuci pasir kuarsa , yang dilengkapi dengan screw.

Gambar 2.9. Classifier


e) Pompa dan pipa: Di gunakan untuk mengalirkan air, pulp (air + pasir
kuarsa) dan lumpur (lempung).

17
Gambar 2.10. Pompa dan pipa
f) Rotary dryer: untuk mengeringkan pasir kuarsa dari unit pencucian

Gambar 2.11. Rotary dryer


g) Screen: untuk memilah-milah pasir kuarsa sesuai ukuran yang diinginkan.
h) Belt conveyor dan bucket elevator: untuk mengangkut material padat atau
butiran.

Gambar 2.12. Conveyor Belt

18
Gambar 2.13. Silo Pengemasan

Gambar 2.14. ROM


Kadang-kadang ukuran pasir kuarsa dari tempat penambangan dari
hasil pengayakan tidak selalu dapat memenuhi ukuran dari permintaan
pasar, sehingga diperlukan proses penggerusan (grinding).

2.2.7. Pemasaran
Pemasaran hasil pengolahan bahan galian pada PT. Jara Silica
Tuban, perusahaan memasarkan paling banyak ke beberapa daerah di pulau
Jawa, terutama pada industri otomotif yang berada di Daerah Istimewah
Yogyakarta. Di mana bahan pasir kuarsa ini digunakan untuk pembuatan
kaca mobil, bahan baku semen, botol dan lain-lain.

2.3. PT. Arga Wastu


2.3.1. Profil Perusahaan
PT. Arga Wastu adalah perusahaan yang bergerak di bidang
penambangan Andesit yang terletak di Jalan Nggambel,Desa

19
Sanetan,Kecematan Sluke, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah.
Terdapat penambangan Andesit juga yang akan dikirim di beberapa daerah,
contohnya ke Kulon Progo ( Pembangunan Bandara baru), dan Makassar.

2.3.2. Karakteristik Andesit


Karekteristik Andesit bedasarkan sifat fisiknya adalah :
1. Warna : Abu abu tua dengan fenokris hornblende
2. Struktur : Scoria, Vesikular, Pillow, atau Columnar
3. Tekstur : Porphyritic
4. Mineral : Biotit
(Sumber : Buku Catatan dan Buku Panduan Kuliah Lapangan 1 Ekskursi
Industri Tambang, 2020)

2.3.3. Genesa Andesit


Merupakan jenis batuan beku luar, merupakan hasil pembekuan
magma yang bersifat intermediet samai basa di permukaan bumi. Jenis
batuan ini berstruktur porfiritik afanitik, komposisi mineral utama jenis
plagioklas, mineral mefik aalah piroksen dan amfibol sedangkan mneral
tambahan adalah apatit dan zircon.

2.3.4. Kegiatan Eksplorasi


Kegiatan eksplorasi andesit diawali dengan melakukan pemataan
geologi, dapat melihat peta geologi regional. Kemudian untuk menegetahui
penyebaran area potensi andesit dapat menggunakan metode eksplorasi
tidak langsung yaitu menggunakan geolistrik untuk mendapatkan nilai
tahanan jenis (resistivity) andesit. Untuk keyakinan yang lebih dapat
menggunakan metode eksplorasi langsung kegiatan pemboran.

2.3.5. Kegiatan Penambangan


Penambangan yang dilakukan PT. Argawastu menggunakan sistem
penambangan terbuka dengan metode Quarry. Dimana kegiatan dimulai

20
dengan pembersihan lahan ( Land Clearing). Kemudian pemindahan tanah
penutup dan kegiatan pembokaran, penggalian pemuatan serta
pengangkutan. Pada kegiatan pembongkaran menggunakan peledakan
dengan bahan peledak amonium nitrat. Material ledakan kemudian diangkut
menggunakan truk menuju tempat pengolahan.

Gambar 2.15. Daerah Penambangan Andesit PT Argawastu

2.3.6. Pengolahan Andesit


Material yang diangkut dari tempat penambangan kemudian
dimasukkan kedalam penampungan. Setelah itu diayak untuk mendapatkan
andesit ukuran lebih dari 5. Apabila dibawah 5 maka akan keluar menjadi
waste. Sedangkan andesit ukuran 5 kemudian akan masuk ke crusher yang
didalamnnya terdapat jaw untuk dipecah lalu diangkut menggunakan
conveyor belt menuju penampungan.
Material yang berasal dari penampungan kemudian diangkut
menggunakan excavator menuju alat screen 1. Dari screen 1 kemudian
material menuju gregatory 1. Setelah itu material masuk ke alat screen yang
kedua. Material yang lolos dari screen kedua akan keluar sebagai andesit
yang berukuran 20-30, 10-20, 5-10 dan 5 ke bawah.
Kemudian material dipasarkan kepada konsumen menggunakan truk.

21
Gambar 2.16. Diagram Alir Pengolahan Andesit 1

Gambar 2.17. Diagram Alir Pengolahan Andesit 2

Gambar 2.18. Stockpile

Gambar 2.19. Crusher

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk merupakan perusahaan semen dibawah
PT.Semen Indonesia yang berada di kota Tuban memiliki wilayah
tambang batulempung seluas 147 hektar dan batugamping seluas 30
hektar. Produk semen yang dihasilkan yaitu Dynamix. Semen ini
didistribusikan ke seluruh Indonesia dan digunakan juga pada
pembangunan-pembangunan di dalam negeri seperti jembatan dan jalan
tol.
2. PT. Jara Silika adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan
pasir silika yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Produk yang diolah
adalah Pasir Silika Tuban dan Pasir Silika Belitung. Kegiatan pengolahan
yang dilakukan dalam 1 shift kerja (8 jam) bisa memproduksi 100 ton.
Jadi, PT. Jara Silika telah memproduksi 118.500 ton pasir silika per
tahun.
3. PT. Arga Wastu adalah perusahaan yang bergerak di bidang
penambangan Andesit yang terletak Rembang, Jawa Tengah. Sistem
yang diterapkan adalah tambang terbuka dengan metode penambangan
quarry. Jumlah produksi andesit yang dilakukan adalah 1000 ton per hari
(359.000 ton per tahun).

3.2. Saran
Dalam kegiatan Kuliah Lapangan 1 dan pembuatan laporan ini, penulis
dapat memberi beberapa saran diantaranya sebagi berikut :
1. Saat penyampaian materi di lapangan oleh pemateri yaitu sumber suara
yang kurang maksimal sehingga peserta kuliah lapangan kesulitan dalam
menangkap materi yang disampaikan.

23
2. Dalam pelaksaan kegiatan Kuliah Lapangan 1 mahasiswa sebaiknya
mempersiapkan diri dengan baik dan memperhatikan jadwal yang telah
ditetapkan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
3. Mahasiswa diharapkan untuk mencatat segala informasi yang diberikan
oleh pemateri, sehingga ilmu yang didapatkan dapat tersimpan dengan
baik.
4. Dalam pembuatan laporan, mahasiswa sebaiknya memperhatikan format
yang telah ditetapkan.

24
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2016, Januari 01). Batuan Andesit dan Proses Pembentukannya.

Geologinesia, pp. geologinesia.com/2016/01/batuan-andesit-dan-proses-

pembentukannya.html.

Anonim. (2018, April 27). Laporan Kuliah Lapangan. Liburan Bareng Blog, pp.

liburanbarengblog.wordpress.com/2018/04/27/laporan-kuliah-

lapangan.html.

Anonim. (2020). Buku Panduan & Catatan Ekskursi Industri Tambang

2019/2020. Yogyakarta: Institut Teknologi Nasional Yogyakarta.

Susindra, S. (2015, Juli 08). Reklamasi PT. Semen Indonesia. Susindra, pp.

https://www.susindra.com/2015/07/reklamasi-pt-semen-indonesia.html.

25
LAMPIRAN A

CATATAN LAPANGAN
EKSKURSI INDUSTRI TAMBANG
2019/2020
Nama : Mya Melinda Anggi Audina
No.Mhs :710018009
Kelompok :01
Pembimbing : Dr. R. Andy Erwin Wijaya, S.T, M.T

Anggota Kelompok :

NO Nama No. Mhs


1 Yulinda Rahmandika D. 710018037
2 Mya Melinda Anggi A. 710018009
3 Marche Lova Restiana 710018047
4 Clara Alpionita 710018071
5 Fadilah Gilang Prasetyo 710018135
6 Ranu Rezky Ramdani 710018180
7 La Amrin 710018077
8 Muhamad Alip Fabio Mandaka 710018171
9 Arif Ulin Nuha 710018129
10 L.M. Arif Arafat 710018192

26
27
28
29
30
31
32
LAMPIRAN B

FOTO KELOMPOK 1

GELOMBANG I

33

Anda mungkin juga menyukai