Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di suatu perusahaan


merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman,
sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Sebuah rumah sakit merupakan suatu sarana kesehatan yang dilengkapi
dengan bermacam-macam peralatan yang tentunya memerlukan perawatan atau
pemeliharaan sedemikian rupa untuk menjaga keselamatan, kesehatan, mencegah
kebakaran dan persiapan penanggulangan bencana. Keselamatan kerja diterapkan
di lingkungan kerja yang mana di dalamnya terdapat aspek manusia, alat, mesin,
lingkungan dan bahaya kerja. Upaya keselamatan kerja merupakan upaya
meminimalkan pencegahan terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan
Akibat Kerja (KAK) melalui upaya promotif, preventif, penyerasian antara beban
kerja, kapasitas kerja dan lingkungan sehingga setiap pekerja dapat bekerja selamat
dan sehat, tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat atau orang lain
disekelilingnya dan tercapai produktivitas kerja yang optimal. Upaya tersebut
dilaksanakan secara menyeluruh untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
produktivitas pekerja rumah sakit.
Penyakit akibat kerja (PAK) dan Kecelakaan kerja (KK) di kalangan Rumah
Sakit di Indonesia belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan
dan penyakit akibat kerja di beberapa negara maju menunjukkan kecenderungan
peningkatan prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya
kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai.
Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-
alat pengaman walaupun sudah tersedia.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja serta menjamin keselamatan sumber daya manusia termasuk keselamatan
pasien dan pengunjung perlu dilakukan upaya yang kongkret yang pelaksanaannya
berdasarkan kepada pedoman yang sesuai dengan standar yang berlaku dengan
tujuan keamanan dalam semua aspek tetap terjaga, dicegah timbulnya kebakaran
serta selalu waspada dan siap menanggulangi bencana sehingga keselamatan
penderita, penunggu pasien serta karyawan rumah sakit terjamin, serta yang paling
penting adalah terwujudnya lingkungan kerja yang aman dan produktif dilingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji. Maka untuk mencapai hal-hal tersebut di
atas, Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji membuat program-program kerja
yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang
mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja terutama untuk seluruh
karyawannya.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum :
Mengetahui pencapaian hasil dari program kerja yang dibuat oleh tim
K3RS dalam upaya mencapai keamanan dan keselamatan kerja di Rumah
Sakit Umum Daerah Labuang baji Makassar.
2. Tujuan Khusus :

1. Mengetahui angka keberhasilan program keamanan dan keselamatan


kerja di Rumah Sakit
2. Mengetahui angka keberhasilan program B3 di Rumah Sakit
3. Mengetahui angka keberhasilan program penanganan bencana kebakaran
di Rumah Sakit
4. Mengetahui angka keberhasilan program disaster Rumah Sakit
5. Mengetahui angka keberhasilan program pemeliharaan sarana dan
prasarana Rumah Sakit

C. RUANG LINGKUP
Program kerja K3RS ini mencakup keseluruhan instalasi/unit yang terdapat di
Rumah Sakit Umum Darah Labuang Baji karena target program K3RS ini seluruh
instalasi/unit yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji.

BAB II
K3 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI

A. VISI, MISI dan NILAI DASAR K3 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG
BAJI
1. VISI
Mewujudkan budaya pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja karyawan
Rumah Sakit Umum Daerah Labuang baji
2. MISI
a. Meningkatkan motivasi karyawan untuk sadar akan pentingnya K3 dalam
bekerja
b. Mewujudkan rasa aman dan nyaman kepada SDM dalam bekerja
c. Terpenuhinya sarana dan prasarana dalam menunjang K3
d. Menciptakan budaya “Zero Accident dan Penyakit Akibat Kerja” dalam
bekerja
e. Mengoptimalkan Panitia K3 dalam meningkatkan K3 Rumah Sakit
3. NILAI DASAR
a. Disiplin tinggi dalam bekerja guna keselamatan kerja
b. Menjaga kesehatan pribadi dan lingkungan
c. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
d. Jujur dalam bekerja
e. Bertanggungjawab

B. STRUKTUR ORGANISASI K3 RUMAH SAKIT MITRA PLUMBON

DIREKTUR RS

KETUA PANITIA K3

SEKERTARIS K 3

Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang


Keamanan dan Penyehatan Kesiapsiagaan Bahan Sarana dan
Keselamatan Lingkungan Bencana dan Berbahaya Prasarana
Kerja Kebakaran dan Beracun
BAB III
LAPORAN KINERJA K3 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI
PERIODE JANUARI 2017
1. BIDANG KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA
Data Pencapaian

Tabel 1. Data Hasil Pencapaian Program Keamanan dan Keselamatan Kerja

Kegiatan Target Pencapaian Keterangan


Perizinan dan Desember 2016 Tercapai Masih dalam
pelaporan fasilitas proses
Sosialisasi Desember 2016 Tercapai
kebijakan larangan
merokok

Pembuatan Desember 2016 Tercapai


identitas
pengunjung dan
penunggu pasien
Pengamanan pada Desember 2016 Tercapai 50 %
masa pembangunan/
pembangunan dan renovasi, tdk
renovasi Terencana

Risiko keamanan
dan keselamatan
 Mapping ●Desember 2015 Tercapai
 Monitoring Area ●Januari 2016 Tercapai
Beresiko
 Pemasangan ●Februari 2016
badge
name/tanda ●Desember 2016 Tercapai
 Pengawasan pembangunan/

renovasi atau renovasi,


pembangunan sementara
 Pemeriksaan 2x/tahun Belum Tercapai
fasilitas fisik
Edukasi staf tentang 1x/tahun 100% Staf 50 % staf yang Rapat rutin dan
keamanan dan ke terpapar edukasi mendapatkan Pelatihan
se lamatan kerja di edukasi
RS
Monitoring 100% unit Belum Tercapai
kepatuhan unit independent/penyewa
independen / lahan patuh terhadap
penyewa lahan K3RS
Pencatatan & 100% insiden cedera Belum Tercapai Belum ada
pelaporan tercatan dan kejadian
insiden/cedera dilaporkan cedera

a. Pembahasan
Bidang keamanan dan keselamatan kerja ini sebenarnya secara
otomatis juga mencakup keamanan dan keselamatan pasien dan pengunjung
pasien. Kegiatan-kegiatan pokok yang terdapat di dalam program ini berfokus
kepada bangunan/ fisik rumah sakit baik seperti perizinan, pelaporan kondisi
bangunan/fasilitas fisik serta berfokus pada keamanan para penghuni Rumah
Sakit baik itu staf/karyawan, pihak ketiga, pasien maupun pengunjung pasien.
Waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan pokok pada program ini berbeda-beda
tergantung dari kebutuhan dan disesuaikan dengan standar yang berlaku, ada
yang dilaksanakan 1 kali dalam 1 tahun dan ada juga yang insidentil seperti
pelaporan insiden/cidera akibat fasilitas. Dari tabel di atas dapat kita lihat
berbagai macam kegiatan pokok beserta target pelaksanaan maupun
sasarannya serta realisasi yang telah dicapai pada bulan ini.
b. Permasalahan
Dari tabel di atas didapatkan data-data, yang belum mencapai target
atau belum terealisasi adalah
1. Pemeriksaan failitas fisik
2. Monitoring kepatuhan unit independen/penyewa lahan
c. Analisis Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut
Analisis Permasalahan:
1. Pemeriksaan fasilitas fisik
Pemeriksaan fasilitas fisik ini belum terealisasi atau belum mencapai target
dikarenakan:
- Man: Jumlah SDM yang masih belum mencukupi untuk pelaksanaan
pemeriksaan fasilitas fisik
- Metode: Tugas yang terlalu banyak sehingga belum bisa menemukan
metode pembagian waktu dan tugas untuk bisa melaksanakan kegiatan
pemeriksaan fasilitas fisik
Rencana Tindak Lanjut:
- Pengajuan penambahan SDM
2. Monitoring kepatuhan unit independen/penyewa lahan
Belum terealisasinya monitoring kepatuhan unit independen/penyewa
lahan dikarenakan:
- Metode: belum adanya sosialisasi sehingga belum bisa dilakukan
monitoring kepatuhan unit independen/penyewa lahan
Rencana Tindak Lanjut:
Diadakan sosialisasi dan diklat internal pada unit independen/penyewa
lahan tentang keamanan dan keselamatan di Rumah Sakit bulan Maret
2017

2. BIDANG PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA (B3)

Data Pencapaian

Tabel 2. Data Hasil Pencapaian Program Bahan Beracun dan Berbahaya


(B3)

NO KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KETERANGAN


1 Identifikasi B3 100% dalam 1x per 100% Mencapai Target
tahun
2 Pengelolaan 100% dalam 1x per 70 % Belum Mencapai
B3 tahun Target
3 Sosialisasi B3 100% karyawan 50% Belum Mencapai
terpapar dalam 2x Target
per tahun
4 Pelatihan B3 100 % karyawan 50% Belum MencapaI
untuk terpapar dalam 2x Target
karyawan per tahun
5 Diklat non 100% per tahun 100% Diklat limbah
sertifikat untuk dilakukan oleh
pengelola IPAL, incenerator
limbah
6 Pelaporan dan 100% per kejadian 0% Belum pernah
investigasi ada kejadian
kejadian
tumpahan atau
paparan B3

a. Pembahasan
Bidang bahan beracun dan berbahaya ini adalah bidang yang memiliki
program yang berfokus pada bahan-bahan yang berbahaya karena mudah
terbakar, mudah mengiritasi ataupun meledak. Kegiatan-kegiatan pokok dari
program ini dimulai dari identifikasi B3, penyimpanan, pengelolaan bahkan
sampai penanganan B3 apabila terpapar. Maka dari itu program B3 RS
mengupayakan semaksimal mungkin supaya para pekerja/karyawan mampu
melaksanakan pengelolaan B3 secara benar. Dari tabel di atas dapat kita lihat
berbagai macam kegiatan pokok beserta target pelaksanaan maupun
sasarannya serta realisasi yang telah dicapai .

b. Permasalahan
Dari tabel di atas didapatkan data-data, yang belum mencapai target
atau belum terealisasi adalah
1. Pengelolaan B3
2. Sosialisasi B3
3. Pelatihan B3 untuk karyawan

c. Analisis Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut


Analisis Permasalahan:
1. Pengelolaan B3
Pada pengelolaan B3 ini masih belum mencapai target yaitu masih
80% dalam tahun ini dan masih dalam proses karena targetnya adala
100% dalam 1 tahun.
Rencana Tindak Lanjut:
Melanjutkan proses pencapaian pengelolaan B3 sampai dengan 100%
(target 2017)
2. Sosialisasi B3
Sosialisasi B3 belum mencapai target, hal ini disebabkan karena:
-Metode: keterbatasan waktu karena terbaginya karyawan dalam
kerja shift
Rencana Tindak Lanjut:
Melanjutkan proses sosialisasi pada tahun 2017 secara bergantian
3. Pelatihan B3 untuk karyawan
Pelatihan B3 belum mencapai target, hal ini disebabkan karena:
-Metode: keterbatasan waktu karena terbaginya karyawan
dalam kerja shift
Rencana Tindak Lanjut:
Pengadaan diklat lanjutan pada tahun 2017 secara bergantian

3.BIDANG PENANGANAN BENCANA KEBAKARAN

Data Pencapaian

Tabel 3. Data Hasil Pencapaian Program Penanganan Bencana Kebakaran

NO KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KETERANGAN


1 Identifikasi area Desember 2014 Tercapai
yang berpotensi
keakaran
2 Pengadaan Hydrant dan 23 Belum Hydrant (-)
system APAR tercapai Baru 5
alarm/deteksi APAR/tahun
kebakaran/APAR
yang sesuai
dengan standar
3 Maintenance 1x/bulan Tercapai
APAR
4 Diklat penggunaan 100% karyawan Tercapai Karyawan 100%
APAR dan unit Unit independen
independen (50 %)
terpapar (min
1x/tahun)
5 Diklat BHD 100% karyawan Tercapai Karyawan 100%
(Bantuan Hidup dan unit Unit independen
Dasar) independen (50%)
terpapar (min 1x/
tahun)
6 Simulasi 1 x/tahun Tercapai
Kebakaran

a. Pembahasan
Bidang penanganan bencana dan kebakaran ini adalah bidang yang
memiliki program yang berfokus pada bagaimana cara pencegahan,
pengelolaan sarana dan penanganan kebakaran yang mungkin dapat terjadi
di dalam dan lingkungan Rumah Sakit Mitra Plumbon. Kegiatan-kegiatan
pokok dari program ini dimulai dari identifikasi area yang berpotensi timbulnya
kebakaran, pengadaan alat-alat/sarana prasarana deteksi dan pemadam
kebakaran, penggunaan APAR, pendidikan dan pelatihan penanganan
kebakaran serta simulasi kebakaran yang rutin diadakan di Rumah Sakit
Umum Daerah Labuang bji minimal sekali dalam setahun. Program ini
mengupayakan semaksimal mungkin supaya para pekerja/karyawan mampu
dalam pelaksanaan pencegahan dan penanganan bencana kebakaran yang
dapat terjadi di dalam dan lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Labuang
baji. Dari tabel di atas dapat kita lihat berbagai macam kegiatan pokok
beserta target pelaksanaan maupun sasarannya serta realisasi yang telah
dicapai pada bulan ini.

b. Permasalahan
Dari tabel di atas didapatkan data-data, yang belum mencapai target
atau belum terealisasi adalah Pengadaan system alarm/deteksi
kebakaran/APAR yang sesuai dengan standar.
c. Analisis Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut
Analisis Permasalahan:

Pengadaan system alarm/deteksi kebakaran/APAR yang sesuai


dengan standar

Pada pengadaan system alarm/deteksi kebakaran/APAR ini masih


belum mencapai target yaitu jumlah APAR yang masih 25 % dari target
dan belum terdapatnya Hydrant di Rumah Sakit Umum Daerah
Labuang baji dikarenakan belum disetujuinya pengadaan Hydrant dari
pihak direksi dan pengadaan APAR direncanakan secara berahap
yaitu 5 APAR/tahun sampai memenuhi jumlah target sesuai dengan
standar.
Rencana Tindak Lanjut:
Mengadakan pengajuan secara berkala kepada pihak direksi untuk
pengadaan Hydrant dan APAR
1. Diklat Penggunaan APAR
Diklat penggunaan APAR belum mencapai target, hal ini disebabkan
karena:
-Metode: rencana pengadaan diklat secara bergantian dan untuk
unit independen/penyewa lahan tertinggal untuk diikutsertakan dalam
diklat
Rencana Tindak Lanjut:
Mengadakan diklat internal penggunaan APAR untuk unit
independent/penyewa lahan
(Target Maret 2017)
2. Diklat BHD (Bantuan Hidup Dasar)
Pendidikan dan Pelatihan BHD belum mencapai target, hal ini
disebabkan karena:
-Metode: rencana pengadaan diklat secara bergantian dan
untuk unit independen/penyewa lahan tertinggal untuk diikutsertakan
dalam diklat
Rencana Tindak Lanjut:
Pengadaan diklat internal BHD untuk unit independen/penyewa lahan
(Target Maret 2017)

4.BIDANG PENANGANAN BENCANA DISASTER

Data Pencapaian

Tabel 4. Data Hasil Pencapaian Program Penanganan Bencana Disaster

NO KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KETERANGAN


1 Identifikasi jenis Desember Tercapai
bencana yang 2014
kemungkinan terjadi
di lingkungan RS
1 Penyusunan Disaster Desember Tercapai
Plan 2014
2 Simulasi Disaster 1x/tahun Belum
tercapai

a. Pembahasan
Bidang penanganan bencana disaster ini adalah bidang yang memiliki
program yang berfokus pada bagaimana penanganan bencana apapun yang
mungkin dapat terjadi di dalam dan lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
Labuang baji. Kegiatan-kegiatan pokok dari program ini dimulai dari
identifikasi jenis bencana yang mungkin dapat terjadi di lingkungan Rumah
Sakit Umum Daerah Labuang baji, penyusunan Disaster Plan dan simulasi
disaster yang ditargetkan diadakan minimal satu kali dalam satu tahun yang
diikuti seluruh karyawan RSUDLB, direksi dan nonstaf yang berada di dalam
Rumah Sakit Umum Daerah Labuang baji. Program ini mengupayakan
semaksimal mungkin supaya para pekerja/karyawan mampu dalam
pelaksanaan penanganan bencana disaster termasuk evakuasi korban
bencana yang dapat terjadi di dalam dan lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah Labuang baji. Dari tabel di atas dapat kita lihat berbagai macam
kegiatan pokok beserta target pelaksanaan maupun sasarannya serta
realisasi yang telah dicapai pada bulan ini.

b. Permasalahan
Dari tabel di atas didapatkan data-data, yang belum mencapai target
atau belum terealisasi adalah Simulasi Disaster.
c. Analisis Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut
Analisis Permasalahan:
Rencana pengadaan Simulasi Disaster ini adalah pada tahun 2017
setelah pembangunan gedung telah rampung.
Rencana Tindak Lanjut:
Mempersiapkan kegiatan simulasi disaster yang pelaksanaannya
direncanakan pada tahun 2017.

5.BIDANG PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT

Data Pencapaian

Tabel 5. Data Hasil Pencapaian Program Pemeliharaan Sarana dan


Prasarana Rumah Sakit

KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KETERANGAN


Inventarisasi 1X/Tahun Belum tercapai Kegiatan pada tahun
alat medis di 2016 tidak terealisasi
RS 100% Terupdate karena keterbatasan
petugas untuk
melakukan kegiatan
tersebut.

Perencanaan Setiap Bulan Tercapai Tensimeter Dewasa


dan dilaksanakan Unit EKG
pemilihan
kebutuhan Setiap ada
peralatan kebutuhan unit
medis terealisasi dalam 1 Unit Citoject
waktu maksimal 1
bulan sejak disetujui
manajemen
Pemeriksaan/ Dilaksanakan setiap Belum Kurang Tenaga
pemeliharaan bulan Tercapai elektromedik dan atau
tenaga elektro lainnya
Semua alat medis
terlaksana
maintenance
bulanannya

Uji coba Dilaksanakan setiap Tercapai


untuk ada pengadaan alat
alatbaru medis sebelum alat
diserah terimakan
ke unit terkait

Kalibrasi Dilakukan setahun Belum 50 % terlaksana


sekali terhitung Tercapai
sejak alat mulai
diadakan.

Penyediaan Air dan Listrik selalu Tercapai Penyediaan air baru


air minum tersedia tercapai 80 %
dan listrik 24
jam sehari &
7 hari
seminggu
Identifikasi Area yang Tercapai
area yg operasionalnya
berisiko bila terganggu apabila
air dan atau ada gangguan listrik
listrik teridentifikasi
terganggu Dan dilaksanakan
penanganan sesuai
dengan kriteria
resikonya

Penyediaan Tersedianya sumber Tercapai


back-up air alternatif air dan
dan listrik listrik saat ada
gangguan

Uji coba air Uji coba dilakukan Tercapai


dan listrik setahun sekali
pengganti
setahun
sekali
Pemeriksaan, 100% sistem kunci Tercapai
pemeliharaan terpelihara
sistem
kunci/penting

a. Pembahasan
Instalasi pemeliharaan sarana dan prasarana ini adalah instalasi yang
memiliki program yang berfokus pada ketersediaan sarana prasarana
terutama yang menjadi system kunci dan sarana prasarana utama Rumah
Sakit yang menjadi dasar terselenggaranya pelayanan di Rumah Sakit.
Kegiatan-kegiatan pokok dari program ini lebih berfokus kepada penyediaan
sarana prasarana utama, pemeliharaannya dan ketersediaan sumber
alternative apabila terjadi gangguan pada sarana prasarana yang ada.
Program ini mengupayakan semaksimal mungkin supaya penyelenggaraan
pelayanan di Rumah Sakit tidak terhambat dengan mengupayakan sarana
prasarana yang layak dan berkualitas, sesuai standard an selalu tersedia
selama 7 hari 24 jam. Dari tabel di atas dapat kita lihat berbagai macam
kegiatan pokok beserta target pelaksanaan maupun sasarannya serta
realisasi yang telah dicapai pada bulan ini.
b. Permasalahan
Dari tabel di atas didapatkan data-data, yang belum mencapai target
atau belum terealisasi adalah Inventarisasi alat medis dan penyediaan air
bersih.

c. Analisis Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut


Analisis Permasalahan:
Inventarisasi alat medis ini belum mencapai target karena:
-Man : kurangnya jumlah staf yang akan melakukan update
inventarisasi peralatan medis
- Alat : kurangnya mesin/ pompa air
-Metode : Metode pembagian tugas yang belum baik sehingga
dengan banyaknya tugas-tugas yang harus dilakukan dan jumlah
pekerja/staf yang kurang mencukupi menyebabkan beberapa kegiatan
tidak mencapai target.
Rencana Tindak Lanjut:
Mengajukan rekomendasi permintaan penambahan staf dan mengatur
pola pembagian tugas di instalasi Logistik dan penambahan pompa 3 unit
dengan kapasitas besar untuk kebutuhan gedung bertingkat.
BAB IV

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Dari data-data yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa masih
banyak kegiatan-kegiatan yang ada dala program-program K3RS RSUD Labuang
baji yang belum mencapai target, maka dari itu guna tercapainya mutu pelayanan
yang baik dengan mengedepankan keamanan dan keselamatan di Rumah Sakit
Umum Daerah Labuang baji, yang perlu kita capai kedepannya adalah:

1. Pengadaan sarana prasarana penanganan kebakaran seperti hydrant,


deteksi dini kebakaran dan penambahan pompa air.
2. Pengadaan diklat – diklat internal sesuai program K3RS kepada unit
independen/penyewa lahan
3. Meningkatkan kedisiplinan dalam pengelolaan sarana prasarana dan
peralatan medis

Demikianlah laporan ini kami buat, masih banyak target-target dari program kami
yang belum tercapai dan kami berharap semoga untuk periode berikutnya target-
target tersebut dapat dicapai.

Terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf apabila kekurangan dan kesalahan
dalam pembuatan laporan ini.

Makassar, Februari 2017

POKJA MFK

Drs.H.Irwan hamid,M.A.P
Data Pencapaian

Tabel 1. Data Hasil Pencapaian Program Keamanan dan Keselamatan Kerja

Kegiatan Target Pencapaian Keterangan


Perizinan dan Desember Belum Tercapai Masih dalam
pelaporan 2016 proses (Tabel 1.1)
fasilitas
Sosialisasi Desember Tercapai Sosialisasi
kebijakan 2016 (Sosialisasi kebijakan kebijakan merokok
larangan merokok larangan merokok telah telah dilakukan
dilakukan pada mulai melalui media
tahun Desember 2015) tertulis antara lain:
tercantum dalam
hak dan kewajiban
pasien,
pemasangan
rambu-rambu di
dalam Rumah
Sakit, serta
peringatan lisan
dari staf Rumah
Sakit

Pembuatan Desember Tercapai


identitas 2015 (Pembuatan identitas
pengunjung dan pengunjung dan
penunggu pasien penunggu pasien berupa
badge telah dilakukan
pada bulan Desember
2015 dimana masing-
masing penunggu dan
pengunjung pasien pada
jam berkunjung wajib
menggunakannya bila
berada di dalam
lingkungan rawat inap
pasien)

Pengamanan 100% / Belum Tercapai Belum ada rencana


pada masa kejadian pembangunan/
pembangunan renovasi
dan renovasi
Risiko keamanan
dan keselamatan
 Mapping ●Desember  Tercapai Tabel 1.2 Daftar
2015 (Telah dibuatkan Area Yang
Mapping area yang Beresiko
beresiko terhadap Keamanan dan
keamanan dan Keselamatan di
 Monitoring ●Januari keselamatan pasien) RSUDLB
Area Beresiko 2015
 Pemasangan
badge ●Februari
 name/tanda 2015
 Pengawasan
renovasi atau
pembangunan ●100% /
kejadian

 Pemeriksaan 2x/tahun Belum Tercapai


fasilitas fisik (Belum dilakukannya
pemeriksaan fasilitas
fisik pada bulan
Desember 2014)

Edukasi staf 1x/tahun 50% staf yang Materi Edukasi


tentang 100% Staf mendapatkan edukasi antara lain:
keamanan dan terpapar yaitu melalui rapat -Cara mencuci
keselamatan edukasi konsolidasi rutin bulanan tangan
kerja di RS -Cara
menggunakan APD
saat bekerja
-Area-area
beresiko bahaya di
RSUDLB
-Penggunaan
badge untuk
pengunjung dan
penunggu pasien

Monitoring 100% unit Belum Tercapai


kepatuhan unit independent (Belum adanya
independen/peny /penyewa monitoring kepatuhan
ewa lahan lahan patuh terhadap unit
terhadap independen/penyewa
K3RS lahan untuk K3 di RS)

Pencatatan & 100% Tercapai Belum ada kejadian


pelaporan insiden cedera
insiden/cedera cedera
tercatan
dan
dilaporkan
Tabel 1.1 Daftar Perizinan Rumah Sakit Umum Daerah Labuang baji

No Nama Terbit Berakhir Keterangan


1
2 Izin Lokasi
3 Tanda Daftar Perusahaan
4 Surat Izin Usaha Perdagangan
5 Izin Mendirikan Bangunan
6 Izin Tetap RSUD Labuang baji
7 Izin Gangguan
8 Sertifikat Akreditasi
9 Sertifikat ISO 9001 : 2008
10 Shimadzu
11 CT – Scan
12
13 Sinar – X
14 Rekomendasi Pernefri (HD)
Surat Izin Pengambilan Air
15
Bawah Tanah I
Surat Izin Pengambilan Air
16
Bawah Tanah II
17 Dokumen UKL / UPL
18 Izin Incenerator
Izin Tempat Penyimpanan
19
Sementara
20 Izin Pengelolaan Limbah Cair
21 Licence Microsoft
22 Penetapan Kelas B
Daftar Area Beresiko Keamanan dan Keselamatan di Rumah Sakit

No Area Beresiko Area Pematauan


1 Parkir depan (ratulangi) aktivitas mobil dan motor
2 Parkir (landak) Aktivitas mobil dan motor
3 Parkir (Tupai) Aktivitas mobil dan motor
4 Incenerator Masuknya sampah inpeksius
5 Oksigen sentral (ICU) Gudang oksigen , kran supply
6 Perkantoran Lobi, tangga
7 IGD Aktivitas keluarga pasien
8 Tangga darurat Anak tangga yng kecil mulai lt 4 / lt 1
9 Ruang Tunggu Farmasi Kursi tunggu
10 Ruang tunggu Loket RM Kursi tunggu
11 Ruang tunggu pasien ICU Aktivitas keluarga pasien
12 Ruang Tunggu OK Aktivitas keluarga pasien
13 R Inap Lt I Aktivitas keluarga pasien
14 R. Inap Lt 2 Aktivitas keluarga pasien
15 R. Inap Lt 3 Aktivitas keluarga pasien
16 R. Inap Lt 4 Aktivitas keluarga pasien
17 Genset Panel, tempat bahan bakar
18 Ruang dokter jaga Keluar masuknya dokter jaga
19 Balkon ruang pasien Lt 3 Pintu keluar dan sekitar balkon
20 R. Tunggu Obgin Aktivitas keluarga pasien

d. Pembahasan
Bidang keamanan dan keselamatan kerja ini sebenarnya secara
otomatis juga mencakup keamanan dan keselamatan pasien dan pengunjung
pasien. Kegiatan-kegiatan pokok yang terdapat di dalam program ini berfokus
kepada bangunan/ fisik rumah sakit baik seperti perizinan mulai dari perizinan
lokasi, izin Rumah Sakit sampai dengan fasilitas seperti IPAL, incinerator, dll,
pelaporan kondisi bangunan/fasilitas fisik serta berfokus pada keamanan para
penghuni Rumah Sakit baik itu staf/karyawan, pihak ketiga, pasien maupun
pengunjung pasien. Selain staf/karyawan, program keselamatan dan
keamanan ini juga difokuskan kepada unit independe/penyewa lahan di
Rumah Sakit, sehingga semua unit independen dan penyewa laan di Rumah
Sakit juga wajib untuk patuh terhadap aturan dan kebijakan yang dibeelaukan
di Rumah Sakit. Waktu pelaksanaan kegiatan-kegiatan pokok pada program
ini berbeda-beda tergantung dari kebutuhan dan disesuaikan dengan standar
yang berlaku, ada yang dilaksanakan 1 kali dalam 1 tahun dan ada juga yang
insidentil seperti pelaporan insiden/cidera akibat fasilitas. Dari tabel di atas
dapat kita lihat berbagai macam kegiatan pokok beserta target pelaksanaan
maupun sasarannya serta realisasi yang telah dicapai pada bulan ini.
Dari tabel-tabel di atas, dapat kami jelaskan mengenai kegiatan-kegiatan
dalam program Keamanan dan Keselamatan di RUmah Sakit ini bahwa:
1. Perizinan masih terdapat izin-izin yang masih dalam proses seperti izin
tempat penyimpanan sementara, izin pengelolan limbah cair, izin C-arm
dan sertifikat akreditasi dan selain itu juga ada yang mendekati habis
masa berlaku izinnya
2. Sosialisasi kebijakan larangan merokok telah dilaksanakan baik itu
terhadap staf, pihak ketiga/penyewa lahan/unit independen maupun
terhadap pasien, penunggu pasien dan pengunjung pasien melalui lisan
ataupun media tulis
3. Rumah Sakit juga telah mengupayakan pembuatan identitas penunggu
dan pengunjung pasien yang dibatasi hanya untuk 2 orang untuk satu
pasiennya
4. Pengamanan masa pembangunan dan renovasi disini belum mencapai
target karena belum ada rencana pembangunan maupun renovasi di
RSMP, dimana K3RS bekerjasama dengan bagian Logistik dalam
preventif dan penanganan kecelakaan kerja maupun kesehatan dalam
masa pembangunan dan renovasi
5. Rumah Sakit telah melakukan mapping area-area yang beresiko akan
keamanan dan keselamatan di dalam/lingkungan Rumah Sakit dan untuk
selanjutnya akan dilakukan monitoring secara kontinu
6. Pemeriksaan fasilitas fisik Rumah Sakit belum dilakukan, target
pencapaian adalah dilaksanakan sebanyak 2x dalam 1 tahun
7. Edukasi terhadap staf baru mencapai 50% dari target 100% yang
dilaksanakan selama 1 tahun, edukasi ini akan dilakukan secara kontinu
melalui rapat rutin konsolidasi yang diadakan setiap bulan
8. Monitoring kepatuhan unit independen/penyewa lahan belum dilakukan
9. Pencatatan dan pelaporan insiden/kejadian cedera telah dilakukan dan
tidak ada kejadian cedera pada bulan Desember 2014

e. Permasalahan
Dari tabel di atas didapatkan data-data, yang belum mencapai target
atau belum terealisasi adalah
3. Perizinan dan pelaporan fasilitas
4. Pemeriksaan failitas fisik
5. Monitoring kepatuhan unit independen/penyewa lahan

f. Analisis Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut


Analisis Permasalahan:
3. Perizinan dan pelaporan fasilitas fisik
Perizinan dan pelaporan fasilitas fisik ini antara lain izin tempat
penyimpanan sementara, izin pengelolan limbah cair, izin C-arm dan
sertifikat akreditasi belum terealisasi atau belum mencapai target
dikarenakan:
- Metode: Sebagian perizinan masih dalam proses
Rencana Tindak Lanjut:
Perizinan dan pelaporan prosesnya akan dipercepat dan siupayakan
selesai pada bulan Januari 2015

4. Pemeriksaan fasilitas fisik


Pemeriksaan fasilitas fisik ini belum terealisasi atau belum mencapai target
dikarenakan:
- Man: Jumlah SDM yang masih belum mencukupi untuk pelaksanaan
pemeriksaan fasilitas fisik
- Metode: Tugas yang terlalu banyak sehingga belum bisa menemukan
metode pembagian waktu dan tugas untuk bisa melaksanakan kegiatan
pemeriksaan fasilitas fisik
Rencana Tindak Lanjut:
- Penghitungan pola ketenagakerjaan guna penambahan SDM
- Pengaturan kembali pembagian tugas sehingga semua kegiatan dapat
terlaksana secara efektif dan terkendali

5. Monitoring kepatuhan unit independen/penyewa lahan


Belum terealisasinya monitoring kepatuhan unit independen/penyewa
lahan dikarenakan:
- Metode: belum adanya sosialisasi sehingga belum bisa dilakukan
monitoring kepatuhan unit independen/penyewa lahan

Rencana Tindak Lanjut:

Diadakan sosialisasi dan diklat internal pada unit independen/penyewa


lahan tentang keamanan dan keselamatan di Rumah Sakit bulan Februari
2015
BIDANG PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA (B3)

Data Pencapaian

Tabel 2. Data Hasil Pencapaian Program Bahan Beracun dan Berbahaya


(B3)

NO KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KETERANGAN


1 Identifikasi B3 100% 100% Tabel 2.1 Daftar
(1x/tahun) (B3 di RSUDLB Bahan Beracun dan
telah diidentifikasi) Berbahaya di RSUD
Labuang baji
2 Pengelolaan 100% 80% unit Unit yang belum
B3 sesuai (3x/tahun) (Baru 80% unit memenuhi standar:
standar di yang pengelolaan -Intensif: belum
semua B3 nya sesuai menggunakan sekat
instalasi/unit standar) -Gizi: belum
menggunakan palet
pada tabung gas

3 Sosialisasi B3 100% 50% Belum Mencapai


karyawan (Baru 50% Target
terpapar karyawan yang
dalam 2x per terpapar
tahun sosialisasi B3
sampai Desember
2016)
4 Pelatihan B3 100 % 50% Belum MencapaI
untuk karyawan (Baru 50% Target
karyawan terpapar karyawan yang
dalam 2x per terpapar
tahun sosialisasi B3
samapai
Desember 2016)

5 Diklat non 100% per 100% Diklat untuk petugas


sertifikat untuk tahun IPAL dan
pengelola incenerator
limbah

6 Pelaporan dan 100% per __ Belum pernah ada


investigasi kejadian kejadian
kejadian
tumpahan atau
paparan B3
Daftar Bahan Beracun dan Berbahaya

Di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang baji

NO PENGGOLONGAN B3 CONTOH

1 Bahan Mudah Ethanol 70%dan 98%; Tabung LPG; Spiritus; Kassa;


Terbakar Chlor Ethyl; Methylen Blue; Tiner; Prontosan.
2 Bahan Mudah Meledak Tabung LPG; Gliserin, Ethanol 70%;
3 Bahan Pengoksidasi Chlorine; Tabung Oksigen; Renalin; N2O; Kalium
Permanganat; Presept; H2O2.
4 Bahan Beracun Chlorine; Ethanol 70%; Hidrogen Clorida; H2SO4;
N2; Methylen Blue; Methanol.
5 Gas Bertekanan Chlorine; Tabung Oksigen; N2O.
6 Bahan Korosif Chlorine; Hidrogen Chlorida; Renalin; Terralin;
Hexaquart; Sodium Hipoklorit; SoftaMan; H2O2;
Formalin; Acetic Acid glacial; Prontosan.
7 Bahan Iritan Cidex; Developer; Fixer; Halothane; Hexaquart; N2O;
Kalium Permanganat; H2O2; Onescrub; Hibiscrub;
Prontosan.
8 Karsinogenik, Methylen Blue; Methanol.
Teratogenik,
Mutagenik
9 Bahan Berbahaya Bagi Chlorine; Hexaquart; Kalium Permanganat; Presept;
Lingkungan Desmanol; Acid Citric Anhidrat.
Daftar Lokasi Bahan Beracun dan Berbahaya
Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
NO NAMA TEMPAT JENIS B3

1 Instalasi Farmasi Ethanol 70%dan 96%; H2O2; Savlon; Onescrub;


hibiscrub,cidex,chlor ethyl,Spiritus,chlorine ,H2O2,
Gliserin,Methylen blue, kalium permanganat
2 IGD Ethanol 70%;H2O2; Onescrub; tabung oksigen.
3 R. Inap Prontosan;Gliserin; Ethanol 70%; Onescrub
Savlon.Kapas
4 OK Sentral Savlon; Ethanol 70%; Oksigen, N2O,Kassa,
Onescrub ,Kapas, Chlorine.
5 OK Bersalin Savlon; Ethanol 70%; Oksigen, N2O,Kassa,
Onescrub ,Kapas, Chlorine.
6 Poli Klinik Ethanol 70%, Onescrub; Kassa; Kapas.
7 Dapur Tabung LPG, Onescrub.
8 Hemodialisa Ethanol 70%; Kassa; Acetic acid 98%; H2O2;
Oksigen; Acid citric.
9 PICU/NICU/ICU Ethanol 70%; Savlon; Terralin; Kassa
10 Fisioterapi Ethanol 70%;
11 Endoscopy Ethanol 70%;
12 Instalasi Jenasah Ethanol 70%; Formalin
13 Laboratorium Methylen Blue; Methanol; Alkohol 70%; Spiritus;
14 Radiologi Developer part A dan B; Fixer Part A dan B;
Alkohol 70%;
d. Pembahasan
Bidang bahan beracun dan berbahaya ini adalah bidang yang memiliki
program yang berfokus pada bahan-bahan yang berbahaya karena mudah
terbakar, mudah mengiritasi ataupun meledak. Kegiatan-kegiatan pokok dari
program ini dimulai dari identifikasi B3, penyimpanan, pengelolaan bahkan
sampai penanganan B3 apabila terpapar. Maka dari itu program B3 RS
mengupayakan semaksimal mungkin supaya para pekerja/karyawan mampu
melaksanakan pengelolaan B3 secara benar. Dari tabel di atas dapat kita lihat
berbagai macam kegiatan pokok beserta target pelaksanaan maupun
sasarannya serta realisasi yang telah dicapai pada bulan ini:
1. Identifikasi B3 di RSUDLB telah dilaksanakan, B3 yang ada di RSUDLB
dapat dilihat pada tabel 2.1 dan 2.2
2. Pengelolaan B3 sesuai standar di Instalasi/unit di RSUDLB baru
mencapai 80%
3. Sosialisasi B3 baru terlaksana pada 50% karyawan/staf
4. Diklat B3 juga baru terlaksana pada 50% karyawan/staf
5. Diklat non sertifikat untuk pengelola limbah telah dlaksanakan terutama
untuk IPAL dan incinerator, diklat diberikan langsung oleh pihak ketiga
6. Pelaporan dan investigasi kejadian tumpahan atau paparan B3 saat ini
belum ada karena memang tidak ada kejadian tumpahan atau paparan B3
sampai dengan akhir Desember 2016

e. Permasalahan
Dari tabel di atas didapatkan data-data, yang belum mencapai target
atau belum terealisasi adalah
1. Pengelolaan B3
2. Sosialisasi B3
3. Pelatihan B3 untuk karyawan

4. Analisis Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut


Analisis Permasalahan:
1. Pengelolaan B3
Pada pengelolaan B3 ini masih belum mencapai target yaitu masih
80% instalasi/unit yang sesuai dengan standar dalam 1 bulan ini dan
masih dalam proses karena targetnya adala 100% dalam 1 tahun.
Rencana Tindak Lanjut:
REkomendasi pengelolaan sesuai standar pada instalasi/unit yang
belum sesuai standar antara lain IGD, Instalasi Intensif dan Instalasi
Gizi

2. Sosialisasi B3
Sosialisasi B3 belum mencapai target yakni baru mencapai 50% dari
seluruh karyawan, hal ini disebabkan karena:
-Metode: keterbatasan waktu karena terbaginya karyawan dalam
kerja shift Rencana Tindak Lanjut:
Melanjutkan proses sosialisasi pada bulan Februari 2015 secara
bergantian

3. Pelatihan B3 untuk karyawan


Pelatihan B3 belum mencapai target yakni baru mencapai 50% dari
seluruh karyawan, hal ini disebabkan karena:
-Metode: keterbatasan waktu karena terbaginya karyawan
dalam kerja shift
Rencana Tindak Lanjut:
Pengadaan diklat lanjutan pada bulan Februari 2015 secara bergantian

3.BIDANG PENANGANAN BENCANA KEBAKARAN

Data Pencapaian

Tabel 3. Data Hasil Pencapaian Program Penanganan Bencana Kebakaran

NO KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KETERANGAN


1 Identifikasi area Desember Tercapai Tabel 3.1 Daftar
yang berpotensi 2016 (Telah dilakukan Area yang
keakaran identifikasi area Berpotensi
yang berpotensi Kebakaran
kebakaran)

2 Pengadaan Hydrant dan Belum tercapai


system 23 APAR (Belum adanya
alarm/deteksi Hydrant dan
kebakaran/APAR penambahan
yang sesuai APAR baru 5
dengan standar Apar dalam tahun
2015)
3 Maintenance 1x/bulan Tercapai Tabel 3.2 Daftar
APAR (Telah dilakukan APAR yang ada
maintenance di Rumah Sakit
APAR setiap Umum Daerah
minggunya oleh Labuang baji
Satpol RSUD
LB)

4 Diklat 100% Tercapai


penggunaan karyawan dan (Karyawan 100%,
APAR unit Unit independen )
independen
terpapar (min
1x/tahun)

5 Diklat BHD 100% Tercapai


(Bantuan Hidup karyawan dan (Karyawan 100%,
Dasar) unit Unit independen )
independen
terpapar (min
1x/ tahun)

6 Simulasi 1 x/tahun Tercapai


Kebakaran (sudah simulasi
kebakaran pada
tahun 2016)

Tabel 3.1 Daftar Area Yang Beresiko Kebakaran

Tabel 3.2 Daftar Lokasi APAR di Rumah Sakit UmumDaerah labuang baji

No Lantai Dasar No APAR/ JML


1 Samping Kamar Jenazah 1
2 Dalam Ruang Gizi 2
3 Genset 1
4 Laundry 1
5 TPS B3/ Kesling 1
6 Lift
7 Gas Medis Central 1
8 Depan
9 Samping Ruang CS
10 Dalam Ruang RM 2

Lantai I
11 Depan Ruang Suite 117
12 Depan Farmasi I 1
13 Samping ADM Ranap 1
14 Samping Ruang Fisioterapi 1
15 Dalam Ruang Operator MRI
16 Kantin 5
17 Lobby Utara Fo

Lantai 2
18 Depan farmasi 2 1
19 Depan Suite 211

Lantai 3
20 Depan Ruang Suite 315 1
21 Samping Lift Lantai 3 1
Dalam Ruang Wastafel OK
22
Ramani
23 Para Lantai 3 -

d. Pembahasan
Bidang penanganan bencana dan kebakaran ini adalah bidang yang
memiliki program yang berfokus pada bagaimana cara pencegahan,
pengelolaan sarana dan penanganan kebakaran yang mungkin dapat terjadi
di dalam dan lingkungan Rumah Sakit Mitra Plumbon. Kegiatan-kegiatan
pokok dari program ini dimulai dari identifikasi area yang berpotensi timbulnya
kebakaran, pengadaan alat-alat/sarana prasarana deteksi dan pemadam
kebakaran, penggunaan APAR, pendidikan dan pelatihan penanganan
kebakaran serta simulasi kebakaran yang rutin diadakan di Rumah Sakit
Umum Daerah Labuang baji minimal sekali dalam setahun. Program ini
mengupayakan semaksimal mungkin supaya para pekerja/karyawan mampu
dalam pelaksanaan pencegahan dan penanganan bencana kebakaran yang
dapat terjadi di dalam dan lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Labuang
baji. Dari tabel di atas dapat kita lihat berbagai macam kegiatan pokok
beserta target pelaksanaan maupun sasarannya serta realisasi yang telah
dicapai pada bulan ini:
1. Identifikasi area yang berpotensi kebakaran di Rumah Sakit telah
dilaksanakan, daftar area yang berpotensi kebakaran sesuai pada tabel
3.1
2. Rumah Sakit Mitra Plumbon masih belum memiliki hydrant dan jumlah
APAR yang belum memadai
3. APAR yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang baji dilakukan
maintenance sebanyak 4x dalam setiap bulannya dan dilakukan oleh
security RSUDLB
4. Diklat penggunaan APAR telah diberikan kepada 100% karyawan Rumah
Sakit Umum Daerah Labuang baji, yang belum adalah unit
independen/penyewa lahan
5. Diklat BHD (Bantuan Hidup Dasar) telah diberikan kepada 100%
karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Labuang baji, yang belum adalah
unit independen/penyewa lahan
6. Rumah Sakit Umum Daerah Labuang baji telah melaksanakan simulasi
kebakaran pada tahun 2014

e. Permasalahan
Dari tabel di atas didapatkan data-data, yang belum mencapai target
atau belum terealisasi adalah
1. Pengadaan system alarm/deteksi kebakaran/APAR yang sesuai
dengan standar
2. Diklat penggunaan APAR
3. Diklat BHD (Bantuan Hidup Dasar)

f. Analisis Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut


Analisis Permasalahan:
3. Pengadaan system alarm/deteksi kebakaran/APAR yang sesuai
dengan standar
Pada pengadaan system alarm/deteksi kebakaran/APAR ini masih
belum mencapai target yaitu jumlah APAR yang masih 40% dari target
dan belum terdapatnya Hydrant di Rumah Sakit Mitra Plumbon
dikarenakan belum disetujuinya pengadaan Hydrant dari pihak direksi
dan pengadaan APAR direncanakan secara berahap yaitu 10
APAR/tahun sampai memenuhi jumlah target sesuai dengan standar.
Rencana Tindak Lanjut:
Mengadakan pengajuan secara berkala kepada pihak direksi untuk
pengadaan Hydrant dan APAR
4. Diklat Penggunaan APAR
Diklat penggunaan APAR belum mencapai target, hal ini disebabkan
karena:
-Metode: rencana pengadaan diklat secara bergantian dan untuk
unit independen/penyewa lahan tertinggal untuk diikutsertakan dalam
diklat
Rencana Tindak Lanjut:
Mengadakan diklat internal penggunaan APAR untuk unit
independent/penyewa lahan (Target Maret 2015)

5. Diklat BHD (Bantuan Hidup Dasar)


Pendidikan dan Pelatihan BHD belum mencapai target, hal ini
disebabkan karena:
-Metode: rencana pengadaan diklat secara bergantian dan
untuk unit independen/penyewa lahan tertinggal untuk diikutsertakan
dalam diklat
Rencana Tindak Lanjut:
Pengadaan diklat internal BHD untuk unit independen/penyewa lahan
(Target Maret 2015)

4.BIDANG PENANGANAN BENCANA DISASTER

Data Pencapaian

Tabel 4. Data Hasil Pencapaian Program Penanganan Bencana Disaster

NO KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KETERANGAN


1 Identifikasi jenis Desember Tercapai Jenis bencana
bencana yang 2014 (Telah yang mungkin
kemungkinan dilakukan terjadi antara lain:
terjadi di identifikasi kebakaran/ledakan,
lingkungan RS bencana yang banjir, gempa bumi
dapat terjadi di
lingkungan
RSMP)

2 Penyusunan Desember Tercapai Penyusunan


Disaster Plan 2014 (Telah Disaster Plan ini
dilakukan berkoordinasi dan
penyusunan bekerjasama
Disaster Plan) Kabag, Kabid dan
seluruh Ka.
Instalasi

3 Simulasi Disaster 1x/tahun Belum tercapai

d. Pembahasan
Bidang penanganan bencana disaster ini adalah bidang yang memiliki
program yang berfokus pada bagaimana penanganan bencana apapun yang
mungkin dapat terjadi di dalam dan lingkungan Rumah Sakit Mitra Plumbon.
Kegiatan-kegiatan pokok dari program ini dimulai dari identifikasi jenis
bencana yang mungkin dapat terjadi di lingkungan Rumah Sakit Mitra
Plumbon, penyusunan Disaster Plan dan simulasi disaster yang ditargetkan
diadakan minimal satu kali dalam satu tahun yang diikuti seluruh karyawan
RSMP, dewan direksi dan nonstaf yang berada di dalam Rumah Sakit Mitra
Plumbon. Program ini mengupayakan semaksimal mungkin supaya para
pekerja/karyawan mampu dalam pelaksanaan penanganan bencana disaster
termasuk evakuasi korban bencana yang dapat terjadi di dalam dan
lingkungan Rumah Sakit Mitra Plumbon. Dari tabel di atas dapat kita lihat
berbagai macam kegiatan pokok beserta target pelaksanaan maupun
sasarannya serta realisasi yang telah dicapai pada bulan ini:
1. Rumah Sakit telah mengidentifikasi jenis bencana apa saja yang bisa
terjadi di lingkungan Rumah Sakit Mitra Plumbon
2. Rumah Sakit telah melakukan penyusunan Disaster Plan dimana dalam
pembuatannya berkoordinasi dan bekerjasama dengan Kabag, Kabid dan
seluruh K. Instalasi yang ada di Rumah Sakit Mitra Plumbon
3. Rumah Sakit belum melaksanakan simulasi Disaster

e. Permasalahan
Dari tabel di atas didapatkan data-data, yang belum mencapai target
atau belum terealisasi adalah Simulasi Disaster.

f. Analisis Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut


Analisis Permasalahan:
Rencana pengadaan Simulasi Disaster ini adalah pada bulan Juni
2015
Rencana Tindak Lanjut:
Mempersiapkan kegiatan simulasi disaster yang pelaksanaannya
direncanakan pada bulan Juni 2015.
5.BIDANG PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT

Data Pencapaian

Tabel 5. Data Hasil Pencapaian Program Pemeliharaan Sarana dan


Prasarana Rumah Sakit

KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KETERANGAN


Inventarisasi 1X/Tahun Belum tercapai Kegiatan pada tahun
alat medis di 2014 tidak terealisasi
RS 100% Terupdate karena keterbatasan
petugas
untukmelakukan
kegiatan tersebut.

Perencanaan Setiap Bulan Tercapai November 2014


dan dilaksanakan 1 unit
pemilihan AmbubagDewasa
kebutuhan Setiap ada
peralatan kebutuhan unit Desember 2014
medis terealisasi dalam 2 Unit Ambubag
waktu maksimal 1 Dewasa
bulan sejak 1 Unit Ambubag Anak
disetujui 1 Unit
manajemen StetoskopDewasa
2 Unit
TensimeterJarum
Dewasa
1 Unit Auto
refkeratometer
1 Unit Biometri
1 Unit Soundproof
Chamber
1 Unit EKG Kenz
1 Unit USG Nemio

Februari 2015
2 Unit EKG Kenz
(105& 106)
1 Unit Citoject

Pemeriksaan Dilaksanakan Tercapai


/ setiap bulan (Setiap bulannya
pemeliharaan telah
Semua alat dilaksanakan
medis terlaksana maintenance alat
maintenance medis)
bulanannya

Uji coba Dilaksanakan Tercapai Alat:


untuk alat setiap ada (Telah dilakukan
baru pengadaan alat uji coba medis
medis sebelum pada alat baru)
alat diserah
terimakan ke unit
terkait

Kalibrasi Dilakukan Tercapai


setahun sekali (Telah dilakukan
terhitung sejak kalibrasi alat
alat mulai pada tahun 2014)
diadakan.

Penyediaan Air dan Listrik Tercapai Tabel 5.1 Daftar


air minum selalu tersedia (Listrik dan air Pencatatan
dan listrik 24 minum tersedia Penggunaan Air yang
jam sehari & 24 jam sehari dan Ada di Rumah Sakit
7 hari 7 hari seminggu) Umum Daerah
seminggu Labuang baji

Identifikasi Area yang Belum tercapai


area yg operasionalnya (Belum
berisiko bila terganggu dilaksanakannya
air dan atau apabila ada identifikasi area
listrik gangguan listrik yang beresiko
terganggu teridentifikasi bila terdapat
Dan dilaksanakan gangguan air dan
penanganan listrik)
sesuai dengan
kriteria resikonya

Penyediaan Tersedianya Belum tercapai


back-up air sumber alternatif (Belum adanya
dan listrik air dan listrik saat back up air dan
ada gangguan listrik)

Uji coba air Uji coba Belum tercapai Back up air dan listrik
dan listrik dilakukan belum ada
pengganti setahun sekali
setahun
sekali

Pemeriksaan, 100% sistem Tercapai


pemeliharaan kunci terpelihara (Telah dilakukan
sistem pemeriksaan dan
kunci/penting pemeliharaan
system
kunci/penting)

d. Pembahasan
Bidang pe,eliharaan sarana dan prasarana ini adalah bidang yang
memiliki program yang berfokus pada ketersediaan sarana prasarana
terutama yang menjadi system kunci dan sarana prasarana utama Rumah
Sakit yang menjadi dasar terselenggaranya pelayanan di Rumah Sakit.
Kegiatan-kegiatan pokok dari program ini lebih berfokus kepaa penyediaan
sarana prasarana utama, pemeliharaannya dan ketersediaan sumber
alternative apabila terjadi gangguan pada sarana prasarana yang ada.
Program ini mengupayakan semaksimal mungkin supaya penyelenggaraan
pelayanan di Rumah Sakit tidak terhambat dengan mengupayakan sarana
prasarana yang layak dan berkualitas, sesuai standard an selalu tersedia
selama 7 hari 24 jam. Dari tabel di atas dapat kita lihat berbagai macam
kegiatan pokok beserta target pelaksanaan maupun sasarannya serta
realisasi yang telah dicapai pada bulan ini:
1. Inventarisasi alat medis di Rumah Sakit yang paling update pada tahun
2014 tidak terealisasi karena keterbatasan petugas untukmelakukan
kegiatan tersebut
2. Perencanaan dan pemilihan kebutuhan peralatan medis sudah dilakukan
pada tahun 2015
3. Pemeriksaan / pemeliharaan alat medis sudah tercapai
4. Uji coba untuk alat baru pada tahun sudah tercapai
5. Kalibrasi alat medis sudah dilakukan pada tahun 2015
6. Rumah Sakit Umum Daerah Labuang baji tersedia air minum dan listrik
24 jam sehari & 7 hari seminggu
7. Identifikasi area yg berisiko bila air dan atau listrik terganggu belum
dilaksanakan
8. Belum adanya back-up air dan listrik di Rumah Sakit Umum Daerah
Labuang baji sehingga secara otomatis belum ada uji coba terhadap back-
up air dan listrik di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang baji
9. Pemeriksaan, pemeliharaan sistem kunci/penting telah dilaksanakan

e. Permasalahan
Dari tabel di atas didapatkan data-data, yang belum mencapai target
atau belum terealisasi antara lain:
1. Inventarisasi alat medis
2. Identifikasi area yg berisiko bila air dan atau listrik terganggu
3. Penyediaan back-up air dan listrik
f. Analisis Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut
Analisis Permasalahan:
1. Inventarisasi alat medis
Inventarisasi alat medis ini belum mencapai target karena:
-Man : kurangnya jumlah staf yang akan melakukan update
inventarisasi peralatan medis
-Metode : Metode pembagian tugas yang belum baik sehingga
dengan banyaknya tugas-tugas yang harus dilakukan dan jumlah
pekerja/staf yang kurang mencukupi menyebabkan beberapa kegiatan
tidak mencapai target.
Rencana Tindak Lanjut:
Mengajukan rekomendasi permintaan penambahan staf dan mengatur
pola pembagian tugas di bagian rumah tangga

2. Identifikasi area yang beresiko bila air dan listrik terganggu


Hal ini belum mencapai target karena:
-Man : belum dilakukan pengidentifikasian
Rencana Tindak Lanjut:
Melakukan identifikasi area-area yang beresiko bila air dan listrik
terganggu, target pelaksanaan bulan Januari 2016

3. Penyediaan back-up air dan listrik


Penyediaan back-up air dan listrik ini belum mencapai target saat ini
tetapi sedang dalam proses pengadaan back up air dan listrik.
Rencana Tindak Lanjut:
Melakukan follow up proses pengadaan back up air dan listrik

BAB IV

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Dari data-data yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa masih
banyak kegiatan-kegiatan yang ada dala program-program K3RS RSUDLB yang
belum mencapai target, maka dari itu guna tercapainya mutu pelayanan yang baik
dengan mengedepankan keamanan dan keselamatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Labuang baji, yang perlu kita capai kedepannya adalah:

1. Pemeriksaan fasilitas/ fisik bangunan Rumah Sakit secara berkala


2. Pengadaan sarana prasarana penanganan kebakaran seperti hydrant
3. Pengadaan diklat – diklat internal sesuai program K3RS kepada unit
independen/penyewa lahan
4. Meningkatkan kedisiplinan dalam pengelolaan sarana prasarana dan
peralatan medis

Demikianlah laporan ini kami buat, masih banyak target-target dari program kami
yang belum tercapai dan kami berharap semoga untuk periode berikutnya target-
target tersebut dapat dicapai.

Terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf apabila kekurangan dan kesalahan
dalam pembuatan laporan ini.

Anda mungkin juga menyukai