Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular terpenting di

dunia, terutama di negara berkembang dan padat penduduk, karena

angka kesakitan dan kematiannya yang masih tinggi. World Health

Organization (WHO) pada tahun 2017 memperkirakan 325 juta warga

di dunia terpapar infeksi virus hepatitis B (HBV) hampir 33% - 50%

berdiam di bagian pasifik sebelah barat termasuk cina, malasiya dan

asia tenggara. Di negara berkembang, orang dewasa sangat berisiko

tinggi untuk terkena hepatitis B, terlebih di negara miskin.

Hepatitis B dengan endemis tinggi, cukup banyak ditemukan pada

anak-anak. Karena tingginya morbiditas dan mortalitas yang

diakibatkan hepatitis B, penyakit ini sangat mengancam di dunia. (Zain

LH, 2015 )

Hepatitis B adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis

B (HBV). Virus hepatitis B adalah virus DNA, suatu prototip virus yang

termasuk keluarga Hepadnaviridae yang dapat menyebabkan

peradangan hati akut atau kronis, yang pada sebagian kecil kasus

dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. dengan Adanya

daya proteksi vaksinasi hepatitis B sebesar 95% menunjukkan peran

penting vaksinasi dalam mencegah terjadinya infeksi. Usaha

1
2

pencegahan tentu lebih bermakna dan lebih mudah daripada

pengobatan dan penatalaksanaan peyakit infeksi ini. (Kusnanto P,

2016).

Data dinkes tahun 2019 bulan januari – mei berjumlah 295 orang

yang didiagnosis hepatitis B oleh tenaga kesehatan berdasarkan

gejala gejala yang ada. Sekitar 268 di antaranya ibu hamil (bumil), in

relatif lebih rendah dibandingkan tahun 2018, diantara 730 orang

pasien yang terserang hepatitis B, 680 lainya adalah ibu hamil .

Apabila kondisi di atas disandingkan dengan upaya imunisasi

yang telah dilakukan sejak tahun 2002 hingga tahun 2015, terlihat

keadaan yang cukup kontradiktif, yaitu sejak tahun 2007 hingga tahun

2015 cakupan imunisasi Hepatitis B cukup signifikan peningkatannya,

bahkan di tahun 2012 dan 2013 cakupan immunisasi melebihi target

yang ditentukan. Namun disisi lain prevalensi Hepatitis dari tahun

2009 ke tahun 2015 juga meningkat di setiap kel ompok usia.

(Yogarajah, 2017)

Anti-HBs adalah pertanda adanya antibodi terhadap virus hepatitis

B pada seseorang. Antibodi yang terbentuk bisa disebabkan infeksi

virus hepatitis B, atau berasal dari vaksinasi hepatitis B. (Anna LK,

2015) Anti HBs adalah penanda serologi untuk mengetahui system

imunitas tubuh terhadap vaksinasi ataupun akibat infeksi. Anti HBs

juga digunakan monitor masa penyembuhan dari infeksi Hepatitis B.


3

adanya anti HBs setelah infeksi akut HBV dan hilangnya HbSAg

menunjukkan kesembuhan dari penyakit. (Jatmiko dan Aisyah, 2015)

Berdasarkan survei data awal yang dikumpulkan peneliti pada

bulan November 2019 terdapat, 685 Balita yang terbagi dari 9 Dusun

Pengungsian diantaranya Dusun Tanah Merah 18 balita, Dusun

Tanah Merah Wailusung 8 balita, Dusun Jalan Baru satu 105 balita,

Dusun Alkahue 5 Balita, Dusun Menderita 46 balita, Pengungsia

bumbum 106 balita, Pengungsia Jalan Baru dua 41 balita, Dusun

Dengkong 34 balita, dan Pengungsia Waaihua 32 yang melakukan

imunisasi dasar setiap 1 bulan sekali. Balita 4-7 tahun yang

melakukan imunisasi Hepatitis B di wilayah kerja Puskesmas Liang

tahun 2019 berjumlah 15 anak (Desa Liang)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Gambaran Proporsi Anti HbS pada Balita

Umur 4 – 7 Tahun Penerima Imunisasi Dasar Hepatitis B di Lokasi

Pengungsia Desa Liang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dalam penelitian ini yang

menjadi rumusan masalah adalah : “Bagaimanakah Proporsi Anti HbS

pada Balita Umur 4 dan 7 Tahun Penerima Imunisasi Dasar Hepatitis

B di Lokasi Pengungsian Desa Liang”?

Tujuan Penelitian
4

Untuk mengetahui Gambaran Proporsi Anti HbS pada Balita yang

menerima Imunisasi Dasar Hepatitis B di lokasi pengungsia Desa

Liang

C. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini :

1. Teoritis

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi dalam

melakukan penelitian mengenai Gambaran Proporsi Anti HbS

pada Balita yang menerima Imunisasi Dasar Hepatitis B di lokasi

pengungsia Desa Liang.

2. Poltekkes Kemenkes Maluku

Sebagai sumbangan dan masukan pada Poltekkes

Kemenkes Maluku terutama Program Studi Analis Kesehatan

untuk menambah referensi pada mata kuliah Imunoserologi.

3. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi masyarakat

setempat dalam mengetahui bahaya Hepatitis dan pentingnya

Imunisasi untuk anak

4. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan acuan atau

referensi penelitian selanjutnya dan menambah pengetahuan

pembaca.

Anda mungkin juga menyukai