3 Lpi2018 Bab1 PDF
3 Lpi2018 Bab1 PDF
Perekonomian Global
Perekonomian global 2018 ditandai ketidakpastian dunia yang meningkat dipicu tiga
perkembangan yang kurang menguntungkan, yakni pertumbuhan ekonomi dunia
yang melambat, Federal Funds Rate (FFR) yang naik lebih cepat, dan ketidakpastian
pasar keuangan global yang tinggi. Ketidakpastian direspons berbagai negara dengan
mengoptimalkan interaksi kebijakan moneter dan fiskal. Reformasi struktural juga
dilanjutkan guna memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
P
erekonomian global 2018 ditandai ketidakpastian populasi. Kerja sama internasional juga diperkuat baik
yang meningkat dipicu tiga perkembangan yang yang bersifat bilateral, regional, maupun multilateral.
kurang menguntungkan. Pertama, pertumbuhan Kerjasama internasional ditujukan untuk mencapai
ekonomi dunia melambat dari 3,8% pada 2017 pertumbuhan ekonomi yang kuat, berimbang, dan
menjadi 3,7% pada 2018. Pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, dengan tetap menjaga resiliensi
melambat kemudian menurunkan pertumbuhan volume perekonomian.
perdagangan dunia dan harga komoditas global. Kedua,
suku bunga Federal Funds Rate (FFR) naik lebih cepat dan
lebih tinggi dari respons tahun sebelumnya, sehingga 1.1. Perekonomian Global Melambat
memicu risiko pembalikan aliran modal dari negara
berkembang. Ketiga, ketidakpastian pasar keuangan Pertumbuhan ekonomi global tahun 2018 melambat
global meningkat dipicu beberapa faktor seperti dengan pertumbuhan antarnegara yang tidak merata.
peningkatan ketegangan perdagangan Amerika Serikat Ekonomi dunia tercatat tumbuh sebesar 3,7% pada 2018,
(AS) dengan Tiongkok dan negara lain, risiko geopolitik melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada
seperti perundingan Brexit dan krisis di beberapa negara 2017 sebesar 3,8% (Tabel 1.1). Perlambatan pertumbuhan
berkembang seperti Argentina dan Turki. Ketiga faktor ini ekonomi dunia terutama mulai terlihat pada semester
kemudian mendorong investor global menarik dananya II 2018. Secara keseluruhan, kinerja perekonomian 2018
dan mengancam stabilitas eksternal negara berkembang. tercatat terlebih rendah dari perkiraan di awal tahun.
Mata uang berbagai negara melemah tajam terhadap
dolar AS dan menimbulkan kerentanan instabilitas Perlambatan ekonomi dunia juga dibarengi komposisi
makroekonomi dan sistem keuangan. pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Pertumbuhan
ekonomi AS meningkat cukup tinggi didorong stimulus
Ketidakpastian ekonomi global mendorong beragam fiskal dalam skala besar. Sementara itu, pertumbuhan
respons dari berbagai negara dengan mengoptimalkan negara maju lainnya, misalnya Jepang dan kawasan
interaksi kebijakan moneter dan fiskal. Di negara Eropa, melambat karena dukungan permintaan eksternal
maju, sebagian negara maju non-AS mengambil yang berkurang dan permintaan domestik yang lemah.
kebijakan moneter bias longgar untuk menjaga Sejalan dengan itu, pertumbuhan negara berkembang
momentum pertumbuhan. Sementara itu, konsolidasi juga melambat terutama dipengaruhi oleh perlambatan
fiskal negara maju berlangsung perlahan, kecuali AS pertumbuhan yang terjadi di Tiongkok dan Amerika Latin.
yang melakukan stimulus fiskal dalam jumlah besar.
Di negara berkembang, tantangan terbesar dalam
kebijakan ekonomi adalah dalam mengoptimalkan Tabel 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Dunia
bauran kebijakan moneter dan fiskal untuk merespons Persen, yoy
peningkatan risiko eksternal. Sebagian besar negara Negara/Kelompok Negara 2015 2016 2017 2018*)
berkembang menempuh kebijakan moneter ketat sebagai Dunia 3,5 3,3 3,8 3,7
respons terhadap pengetatan kebijakan moneter global Negara Maju 2,3 1,7 2,4 2,3
yang memicu arus modal keluar. Di sisi lain, kebijakan US 2,9 1,6 2,2 2,9
fiskal terus diseimbangkan untuk menjaga pertumbuhan Jepang 1,3 0,6 1,9 0,8
Eropa 2,1 2,0 2,4 1,8
ekonomi sekaligus menjaga sustainabilitas fiskal.
Inggris 2,3 1,8 1,8 1,4
Negara Berkembang 4,3 4,4 4,7 4,6
Reformasi struktural di berbagai negara juga dilanjutkan Asia 6,8 6,5 6,5 6,5
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang Tiongkok 6,9 6,7 6,8 6,6
berkelanjutan. Reformasi struktural ditujukan untuk India 7,6 8,0 6,3 7,4
mendorong produktivitas, memperbaiki permasalahan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) 2,4 5,2 2,2 2,4
sektor tenaga kerja, dan meningkatkan pertumbuhan Amerika Latin 0,3 -0,6 1,3 1,1
ekonomi potensial yang terbatas akibat penuaan Sumber: WEO IMF Update Januari 2019, Bloomberg
*) Berdasarkan rilis per negara sampai dengan 1 Maret 2019
3
Ekonomi negara maju secara agregat tumbuh melambat. 0,5 Surplus atau Defisit
2
(skala kanan)
Perekonomian negara maju tumbuh 2,3% pada 2018, 1
0,0
lebih rendah dari pertumbuhan 2017 sebesar 2,4% (Grafik 0
-3
tren meningkat. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi -1,0
-4
sebagian besar negara maju lain dalam tren melambat.
-1,5 -5
2015 2016 2017 2018f
Pertumbuhan AS pada 2018 terakselerasi tinggi didorong Keterangan: *) merupakan perubahan dibandingkan tahun sebelumnya
Sumber: Congressional Budget Office AS, diolah
stimulus fiskal dalam jumlah cukup besar. Ekonomi
AS tumbuh 2,9% pada 2018, meningkat dibandingkan
dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar pada 2018 (Grafik 1.2). Defisit anggaran sebagian besar
2,2%. Peningkatan stimulus fiskal secara signifikan dibiayai melalui penerbitan surat utang pemerintah,
meningkatkan peran belanja pemerintah terhadap sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap
pertumbuhan ekonomi. Peranan stimulus fiskal dalam kemampuan bayar Pemerintah AS pada masa yang
mendorong pertumbuhan ekonomi AS meningkat akan datang.
pada 2018, namun diikuti dengan peningkatan risiko
sustainabilitas fiskal. Sejalan dengan peningkatan stimulus fiskal, konsumsi
AS terakselerasi seiring dengan peningkatan penghasilan
Pemerintah AS memberikan stimulus fiskal melalui pekerja dan dukungan dari pemotongan pajak
pengurangan pajak dan ekspansi belanja. Kebijakan penghasilan (Grafik 1.3). Investasi membaik pada paruh
pengurangan pajak ditujukan untuk mendorong kinerja pertama 2018, didukung oleh reformasi pajak yang
perusahaan yang pada gilirannya menurunkan angka menurunkan beban pajak korporasi. Namun, investasi
pengangguran. Ekspansi belanja terutama pada belanja kembali melambat pada paruh kedua 2018 tertekan
pertahanan dan belanja terkait social security. Kebijakan oleh kebijakan eksternal AS yang penuh ketidakpastian,
ini membuat pendapatan fiskal makin turun dan peningkatan suku bunga, dan perlambatan kinerja sektor
mendorong defisit anggaran pemerintah AS meningkat tambang minyak. Permintaan domestik yang membaik
3,5 AS
3,2
3,0 Kawasan Eropa 3,5
Negara maju 3,0
2,5
Rata-Rata Penghasilan Per Jam (skala kanan)
2,0 3,0 2,8
1,5
2,6
Jepang
1,0 2,5
2,4
0,5 Konsumsi PCE
0 2,0 2,2
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2015 2016 2017 2018 2016 2017 2018
AS termoderasi. 25
20
Peningkatan pertumbuhan ekonomi AS berdampak AS
15
pada peningkatan inflasi. Inflasi personal consumption Inggris
12 5 64
Selisih Tingkat Pengangguran - NAIRU (skala kanan) Markit PMI Komposit Kawasan Eropa
Tingkat Pengangguran 3
8
56
2 Markit PMI
6 Jasa Kawasan Eropa
NAIRU 1
52
4
0
48
2
-1
0 -2 44
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2016 2017 2018
aktivitas pariwisata. Pada triwulan IV 2018, ekspor 1,0 CPI kecuali pangan dan energi
Sumber: Bloomberg
1 ECB Survey of Professional Forecaster
Harga emas sebagai aset bebas risiko juga memiliki arah 120
Berlanjut
Berlanjutnya normalisasi kebijakan moneter AS kemudian
Kenaikan suku bunga kebijakan moneter AS (FFR), banyak berdampak pada meningkatnya tekanan eksternal.
meningkatkan ketidakpastian global pada 2018. Kenaikan Likuiditas global mengetat tercermin dari penurunan
FFR tidak terlepas dari upaya bank sentral AS (the Fed) jumlah uang beredar secara global dan peningkatan
untuk memitigasi risiko kenaikan inflasi ke depan sejalan London interbank offered rate (LIBOR) (Grafik 1.12).
Perkembangan ini mendorong dolar AS menguat secara
global tergambar pada indeks dolar AS yang meningkat
dari 92,1 pada 2017 menjadi 96,2 pada 2018. Akibatnya,
2 OPEC+ yang terdiri dari anggota OPEC dan 10 negara non-anggota OPEC memiliki kontribusi
55% terhadap total produksi minyak dunia.
Peru
Kolombia
Brazil
Tiongkok
Polandia
Hungaria
Rusia
Israel
Malaysia
Korea
Thailand
India
Meksiko
Filipina
Indonesia
Turki
Argentina
8 300
2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112
2015 2016 2017 2018
termasuk aset dalam bentuk utang. Arus modal keluar menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi yang
dari negara berkembang terjadi sejak April 2018, dengan tertekan karena penurunan permintaan eksternal.
volume kumulatif yang hampir sama dengan volume Kebijakan struktural juga perlu ditempuh untuk
kumulatif aliran modal keluar saat pemilihan presiden mendorong kapasitas perekonomian dan meningkatkan
AS tahun 2016 (Grafik 1.13). Bila dilihat per negara, aliran kualitas pertumbuhan.
modal keluar terbesar terjadi di India dan Korea Selatan.
Target Defisit
Tiongkok mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk
mencegah perlambatan ekonomi yang terlalu dalam. -3
reformasi dalam pengaturan pajak penghasilan, sehingga Sumber: Bloomberg, Biro Statistik Tiongkok
beban pajak masyarakat berpenghasilan rendah
berkurang. Selain itu, Pemerintah Tiongkok menurunkan
pajak pertambahan nilai untuk meningkatkan daya pada tahun anggaran 2017-2018 tidak memenuhi target.
beli masyarakat. Di sisi pengeluaran, dukungan belanja Pemerintah India berusaha merespons pelebaran defisit
pemerintah untuk kegiatan investasi infrastruktur transaksi berjalan dan pelemahan nilai tukar melalui
kembali meningkat. Berbagai kebijakan fiskal tersebut kebijakan peningkatan tarif impor barang tertentu
menyebabkan peningkatan defisit anggaran belanja sejak bulan September 2018. Pada bulan yang sama,
pemerintah makin besar, menjauhi target yang ditetapkan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan India juga
Pemerintah (Grafik 1.17). melonggarkan kebijakan pinjaman luar negeri, terutama
bagi perusahaan manufaktur.
Di India, kebijakan moneter cenderung ke arah
pengetatan untuk merespons tekanan eksternal dan
Kebijakan Struktural untuk Pertumbuhan
prospek peningkatan inflasi. Selama tahun 2018, Reserve
Bank of India (RBI) menaikkan suku bunga kebijakan Penguatan reformasi struktural juga menjadi prioritas
sebanyak 2 kali dengan besaran kenaikan 50 bps. dalam kebijakan ekonomi seluruh negara di dunia.
Kenaikan tersebut dilakukan dua kali berturut-turut pada Reformasi struktural terus dilanjutkan guna mendorong
Juni 2018 dan Agustus 2018, mencerminkan respons produktivitas, memperbaiki permasalahan di sektor
kebijakan moneter yang pre-emptive. tenaga kerja, dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi potensial yang terbatas akibat permasalahan
Pada pertemuan kebijakan moneter (monetary policy penuaan populasi.
committee/MPC Meeting) bulan Oktober 2018, RBI
mengubah posisi kebijakan moneternya dari netral Kebijakan struktural di AS ditempuh guna meningkatkan
menjadi cenderung ketat. Perubahan posisi kebijakan produktivitas. Pemerintah AS berupaya meningkatkan
moneter tersebut menunjukkan RBI tidak akan produktivitas melalui program pelatihan dan vokasi,
tergesa-gesa untuk menaikkan suku bunga kebijakan. serta menerapkan skema bantuan pembiayaan untuk
RBI juga tetap menjaga kecukupan likuiditas pasar pendidikan tingkat lanjutan dan pemerataan anggaran
dengan melakukan ekspansi moneter melalui operasi pendidikan antar distrik. Sementara itu, kemungkinan
pasar terbuka, terutama pada September 2018 dan meningkatnya kesenjangan sosial dimitigasi dengan
Oktober 2018. kebijakan penetapan tingkat gaji minimum.
Pemerintah India proaktif mengambil kebijakan fiskal Agenda reformasi struktural di kawasan Eropa masih
yang suportif terhadap pertumbuhan ekonomi dan difokuskan pada upaya memperkuat kebijakan pasar
merespons tekanan eksternal. Kebijakan fiskal pada tenaga kerja aktif (active labor market) dan mengurangi
tahun anggaran 2017-2018 lebih ekspansif. Berbeda dari hambatan terhadap peningkatan gaji pekerja. Penguatan
lima tahun terakhir, defisit anggaran pemerintah India pasar tenaga kerja aktif dilakukan antara lain melalui
6 ERPD Matrix merupakan kriteria yang digunakan dalam asesmen kualifikasi negara anggota
untuk fasilitas CMIM precautionary line (PL).