Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN OBSERVASI DAN PENYUSUNAN PROGRAM

KULIAH KERJA NYATA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

ANGKATAN LV

12 Juli – 11 Agustus 2016

Disusun oleh

No. Mhs Nama Mahasiswa/Jurusan

1. 141414014 Dhanik Charellina/Pendidikan Matematika


2. 149114176 Denty Aprilia Putri/Psikologi
3. 134214026 Dea Cynthia Maharani/Sastra Inggris
4. 151214058 Hyashintha Bandaso Tulak/Pendidikan Bahasa Inggris
5. 149114034 Lolyta Swastikawati/Psikologi
6. 144214120 Rani Puspitasari/Sastra Inggris
7. 149114104 Seno Lukito Herbuwono/Psikologi
8. 144214125 Josafat Imanuel Wattimena/Sastra Inggris

Lokasi : Dusun Kenteng


Desa : Ngalang
Kecamatan : Gedang Sari
Kabupaten : Gunung Kidul

UNIVERSITAS SANATA DHARMA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PUSAT PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
PUSAT KULIAH KERJA NYATA
2018
Lembar Pengesahan
Laporan observasi dan proposal penyusunan program Kuliah Kerja Nyata ini telah
diperiksa dan disahkan pada hari Jumat tanggal 28 bulan Juli tahun 2016.

Kepala Dusun Kenteng Kormadus

(Nugroho Bowo Atmojo (Denty Aprilia Putri)

Kepala Desa Ngalang Dosen Pembimbing Lapangan

(Kaderi) (Petrus Setyo Wibowo, M. T.)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya yang melimpah sehingga kami dapat menyelesaikan rangkaian kegiatan
Kuliah Kerja Nyata di Padukuhan Kenteng, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari,
Kabupaten Gunungkidul.
Penyusunan laporan akhir ini didasarkan pada hasil observasi yang telah dilakukan
selama masa KKN. Laporan akhir ini memberikan rincian rencana kegiatan dan uraian
berkaitan pelaksanaan keseluruhan program yang telah dilakukan.
Selama kegiatan observasi, penyusunan program dan pelaksanaan KKN, kami dibantu
oleh berbagai pihak, antara lain:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph. D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
beserta staf.

2. Dr. Anton Haryono, M. Hum. selaku Ketua LPPM beserta staf.

3. Dr. Sebastianus Widanarto P., S.Pd., M.Si. selaku Kepala PKKN/ Ketua Panitia
beserta staf

4. Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
membantu kami dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata.

5. Bapak Kaderi selaku Kepala Desa Ngalang.

6. Bapak Nugroho Bowo Atmojo selaku Kepala Padukuhan Kenteng.

7. Bapak Slamet Yulianto selaku ketua RW 12.

8. Bapak Surono selaku ketua RT 01, Bapak Widodo selaku ketua RT 02, Bapak
Suparno selaku ketua RT 03, Bapak Sujadi selaku ketua RT 04, Bapak Suparno selaku
ketua RT 05.

9. Segenap masyarakat Padukuhan Kenteng dan pihak-pihak terkait yang telah berjasa
membantu kami yang tidak dapat kami ucapkan satu per satu.

Kami menyadari bahwa laporan observasi ini masih memiliki banyak kekurangan, maka
kami bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat membangun guna
menyempurnakan pelaksanaan program KKN yang telah kami rencanakan. Semoga
laporan program KKN ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan
informasi tentang Padukuhan Kenteng, baik yang berkaitan secara langsung maupun
tidak langsung. Demikian laporan observasi ini kami susun. Kami menyadari
bahwa terdapat banyak kekurangan, sehingga laporan observasi yang telah kami susun
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang
dapat membantu kami untuk menyusun laporan observasi ini dengan lebih baik.
Terimakasih.

Gunungkidul, 28 Juli 2016

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Sosial
B. Rencana Pengembangan Wilayah Dusun
BAB II RENCANA KEGIATAN
A. Rencana Program Pemberdayaan
B. Tujuan dan Indikator
C. Rincian Rencana Kegiatan
LAMPIRAN
Lampiran 1 Penjaringan Data
Lampiran 2 Roadmap dan Derivatisasi Program
BAB I
PENDAHULUAN

A. Analisis Sosial
1. Kondisi Geografis
Padukuhan Kenteng terdiri dari 5 RT yakni: RT 01, RT 02, RT 03, RT 04,
dan RT 05 dan 1 RW yakni RW 12 yang terletak di Desa Ngalang, Kecamatan
Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Padukuhan
Kenteng ini merupakan salah satu padukuhan di Desa Ngalang yang memiliki
luas wilayah ±167.300 m2. Batas wilayah Padukuhan Kenteng adalah sebagai
berikut:
a. Sebelah Utara : Padukuhan Wareng
b. Sebelah Timur : Kecamatan Nglipar
c. Sebelah Selatan : Kecamatan Playen
d. Sebelah Barat : Padukuhan Nglaran
2. Keadaan Tanah dan Tingkat Produktivitas
Letak wilayah Padukuhan Kenteng terletak di Desa Ngalang, Kecamatan
Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Kondisi tanah di Padukuhan Kenteng
cukup tandus ketika musim kemarau sehingga menjadi hambatan bagi para
petani untuk bercocok tanam pada saat musim tanam. Di sisi lain, tanah di
padukuhan ini cukup subur ketika musim hujan sehingga berbagai jenis
pepohonan produktif dapat tumbuh dengan mudah, seperti sawo, pisang, dan
kelapa.
3. Potensi Sumber Daya Air
Di wilayah Padukuhan Kenteng mayoritas sumber air berasal dari sumur
atau perigi. Sumur ini memiliki potensi sebagai sarana pengaliran air bagi
penduduk Padukuhan Kenteng. Sumber air ini sangat bermanfaat saat musim
kemarau dan musim penghujan. Di sisi lain, sawah di Padukuhan Kenteng
sebagian besar adalah sawah tumpangsari dimana sawah ditanami beberapa
macam tanaman pada satu areal lahan tanam dalam periode tanam yang hampir
bersamaan. Seperti menanam padi, jagung, ketela, kedelai dan atau kacang tanah
dalam satu areal. Sistem tumpangsari ini dapat meminimalkan penggunaan air
karena penggunaan lahan yang relatif lebih kecil namun memiliki hasil yang
maksimal.
4. Pertanian
Sebagian besar warga di Padukuhan Kenteng bekerja sebagai petani.
Umumnya tanah persawahan itu dimanfaatkan oleh warga Padukuhan Kenteng
sebagai mata pencaharian utama. Beberapa hasil yang diperoleh dari kegiatan
produksi pertanian adalah padi, kacang tanah, dan jagung. Sebagian dari hasil
tersebut dimanfaatkan penduduk sebagai konsumsi pribadi dan sebagian dijual.
5. Peternakan
Peternakan juga menjadi mata pencaharian tambahan warga Padukuhan
Kenteng. Kebanyakan warga Padukuhan Kenteng sudah memelihara sapi,
kambing, itik, ayam dan beberapa unggas. Peternakan juga dijadikan sarana
untuk menunjang perekonomian warga ketika pertanian tidak begitu dapat
diandalkan. Selain itu, ada beberapa warga yang sudah mulai memelihara ikan
lele untuk dijual maupun dikonsumsi.
6. Kebersihan Lingkungan
Lingkungan di Padukuhan Kenteng dikelola dengan cukup baik secara
tradisional oleh warga. Hanya saja sampah non-organik belum diolah dengan
baik karena belum tersedianya tempat pembuangan sampah (TPS) di Padukuhan
Kenteng. Kebanyakan warga mengelola sampahnya dengan cara dibakar. Warga
yang membakar sampah membutuhkan waktu penguraian yang lebih lama,
misalnya sampah berbahan dasar plastik. Kandang ternak warga yang berada
dekat dengan rumah membuat kondisi lingkungan menjadi tidak sehat.
Misalnya, ternak ayam maupun sapi yang dalam kondisi sakit menyebabkan
penyebaran virus ataupun saat panen menyebabkan banyak lalat dan kutu di
rumah warga.
7. Sumber Daya Manusia
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Dusun Kenteng adalah 372 jiwa. Jumlah penduduk
pria di Dusun Kenteng adalah 187 jiwa, sedangkan jumlah penduduk
wanita di Dusun Kenteng adalah 185 jiwa. Dari 372 jiwa terdapat 143
Kepala Keluarga (KK).
b. Mata Pencaharian
Sebagian besar masyarakat Dusun Kenteng bermata pencaharian sebagai
petani dan buruh. Terdapat pula masyarakat yang bermata pencaharian
sebagai guru, polisi, dokter, pendidik, pelayaran, dan PNS.
c. Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, sebagian besar masyarakat Kenteng
merupakan lulusan Sekolah Dasar. Hanya terdapat sebagian kecil yang
termasuk lulusan SMP, SMA/SMK dan Perguruan Tinggi.
d. Agama
Seluruh masyarakat Dusun Ngipik beragama Islam. Kegiatan pengajian
masih berjalan secara rutin, seperti TPA untuk anak-anak yang rutin
diadakan tiga kali dalam seminggu.
e. Kesehatan
Secara umum, tingkat kesehatan masyarakat di Dusun Kenteng sudah
baik. Hal tersebut terlihat dari tidak adanya laporan dari warga mengenai
penyakit mewabah dan membahayakan. Akan tetapi, berdasarkan
wawancara yang sudah dilakukan, masih terdapat beberapa masyarakat
yang menderita sejumlah penyakit, seperti diabetes melitus, hipertensi,
asma dan TBC.
f. Kehidupan Bermasyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat, penduduk Padukuhan Kenteng
membentuk kelompok-kelompok organisasi kolektif. Sebagai contoh,
perkumpulan bapak-bapak atau ibu-ibu. Perkumpulan tersebut masih aktif
dilaksanakan oleh warga Padukuhan Kenteng. Warga Padukuhan Kenteng
selalu berkumpul bila ada keperluan penting seperti kenduri peringatan
kematian ataupun adanya warga yang menikah. Karang taruna di
Padukuhan Kenteng juga tidak berjalan karena para pemuda padukuhan,
yang rata-rata dalam usia produktif, lebih memilih untuk merantau.
Kegiatan poskamling dan jimpitan sendiri masih berjalan di lingkup RT.
Kegiatan-kegiatan yang terdapat di Dusun Kenteng antara lain:
1) Pertemuan ibu-ibu PKK yang diadakan setiap tanggal 5.
2) Pertemuan RT yang diadakan menurut kesepakatan setiap RT.
3) Pertemuan dasawisma yang diadakan dua kali dalam sebulan dengan
tanggal pertemuan yang disepakati oleh masing-masing RT.
4) Pertemuan karang taruna yang diadakan di hari Sabtu pada tiap bulannya.
g. Sarana dan Prasarana
1) Sarana Transportasi
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, masyarakat Padukuhan
Kenteng dipermudah dan diperlancar dengan adanya fasilitas jalan raya
yang menghubungkan Sambipitu – Nglipar. Jarak dengan pasar terdekat
(Pasar Ngalang) yang hanya sekitar 1 km juga menjadi hal lain yang
turut memudahkan warga untuk melakukan transaksi jual-beli. Warga
pun memutar kembali transaksi jual-beli di pasar tersebut dengan cara
menjual barang yang telah dibeli ke warung milik mereka. Fasilitas
transportasi yang dimiliki masyarakat Padukuhan Kenteng adalah motor
pribadi. Alternatif transportasi lain bagi warga untuk melakukan
aktivitasnya adalah sepeda. Sebagian besar anak-anak juga pergi ke
sekolah dengan mengendarai sepeda dengan jarak sekolah terdekat
sekitar 1 km.
2) Sarana Pendidikan
Ketersediaan sarana pendidikan sendiri masih terbilang kurang
karena hanya ada satu sekolah dasar yang tersedia di Padukuhan Kenteng
yakni SD Karangpelem. Sekolah tingkat menengah sendiri berada di
desa Ngalang dan perlu ditempuh sejauh 2 km. Jarak yang cukup jauh ini
menuntut usaha lebih dari masing-masing siswa yang tinggal di daerah
Padukuhan Kenteng. Kegiatan non-kurikuler sebagai alternatif di
Padukuhan Kenteng hanya terbatas pada pengadaan kegiatan TPA rutin
yang berbasis pendidikan keagamaan. Sarana bagi anak usia pra-TK dan
anak usia TK masih terbilang kurang karena TK ataupun PAUD terdekat
berada di Padukuhan Nglaran.
3) Sarana Kesehatan
Kegiatan rutin yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas
kesehatan adalah posyandu lansia dan balita. Kegiatan ini dilakukan
setiap satu bulan sekali. Kegiatan posyandu untuk balita dilakukan di
salah satu rumah warga di Padukuhan Kenteng, sedangkan kegiatan
posyandu untuk lansia dilakukan di balai padukuhan Padukuhan
Kenteng. Kegiatan posyandu dilayani oleh dua warga Padukuhan
Kenteng sebagai kader kesehatan di padukuhan. Kader kesehatan yang
bertugas memungkinkan untuk mendatangi warga langsung dan
melakukan penjaringan data kesehatan secara efektif. Dalam periode
tertentu secara rutin ada pihak dari dinas kesehatan yang mendata aspek-
aspek kesehatan masyarakat.
4) Sarana Ibadah
Sarana dan prasarana kegiatan agama di sekitar Padukuhan
Kenteng terbilang cukup. Bagi para pemeluk agama Islam terdapat satu
masjid yakni masjid Al-Amin yang berukuran sedang yang terletak di
tengah – tengah Padukuhan Kenteng. Sedangkan untuk warga
Padukuhan Kenteng yang beragama lain, warga perlu menempuh jarak
yang cukup jauh hingga ke daerah Playen maupun Kota Wonosari.
B. Rencana Pengembangan Wilayah Dusun
.
BAB II
RENCANA KEGIATAN

A. Rencana Program Pemberdayaan


Berdasarkan hasil observasi dan analisa yang telah kami lakukan, kami
membuat rencana kegiatan untuk menambah ternak kambing sebagai sarana
untuk memperbaiki perekonomian warga di Dusun Ngipik, meningkatkan
pendidikan, dan mengembangkan sosial dan budaya. Rencana program yang
diusulkan, yaitu:
1. Penambahan Ternak Kambing
Di Dusun Ngipik terdapat banyak kambing ternak yang dipelihara oleh
mayoritas warga. Adapun kelompok ternak kambing bernama “Ngudi Tani”
yang beranggotakan bapak-bapak. Saat ini, jumlah anggota kelompok Ngudi
Tani mencapai 25 orang. Mahasiswa peserta KKN angkatan ke-51 telah
memberikan 2 ekor kambing untuk diternakan oleh warga. Kelompok Ngudi
Tani melakukan pengundian untuk warga yang akan memelihara kambing.
Perwakilan dari keempat RT mengikuti proses pengundian dan yang
memperoleh undian adalah RT 01 dan RT 04. Saat ini, kedua kambing
tersebut telah berkembangbiak menjadi 4 ekor. Melihat keberhasilan program
tersebut kami mahasiswa KKN angkatan ke-52 berencana memberikan 2 ekor
kambing lagi untuk RT 02 dan RT 03 agar semua RT di Dusun Ngipik
memperoleh kesempatan yang sama untuk memelihara kambing.
2. Revitalisasi Kandang Kambing
Mahasiswa KKN angkatan ke-52 melihat bahwa kandang milik Pak
Sadimin dan Pak Setyo Mulyono di RT 01 dan RT 04 perlu di revitalisasi
untuk meningkatkan daya tampung kambing karena kambing yang diberikan
oleh mahasiswa KKN angkatan ke-51 telah berkembangbiak sebanyak 2
ekor. Selain itu, tujuan dilakukannya revitalisasi kandang adalah untuk
memperbaiki bagian-bagian kandang yang rusak.
3. Sosialisasi Cara Mengelola Keuangan Hasil Ternak Kambing menjadi
Lebih Efisien
Selain program unggulan ternak kambing, mahasiswa KKN angkatan ke-
52 juga memberi perhatian khusus terhadap cara mengelola keuangan hasil
ternak. Hal ini penting untuk menghindari adanya kesalahpahaman saat
pembagian hasil ternak antara kelompok Ngudi Tani dengan peng-gadoh.
Sistem pembagian hasil sudah disepakati sejak awal oleh kelompok Ngudi
Tani, yaitu sistem Gadoh, dimana 25% hasil ternak akan diberikan untuk kas
kelompok dan 75% untuk peng-gadoh.
4. Sosialisasi Kesehatan Kambing
Kambing rentan terhadap penyakit flu, batuk, belek dan lain-lain, terlebih
saat perubahan musim dan cuaca yang tak menentu. Sosialisai ini perlu
dilakukan untuk menambah pengetahuan peternak tentang penyakit dan cara
mengatasinya.
5. Membuat Pakan Kambing Fermentasi
Pelatihan pembuatan pakan fermentasi sebagai alternatif pakan kambing
disaat musim kemarau. Peternak bisa mempunyai stock pakan kambing untuk
musim kemarau.
6. PAUD
Di Dusun Ngipik sudah terdapat lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
yang telah memiliki fasilitas dan bangunan yang tergolong cukup baik. Akan
tetapi, seiring berjalannya waktu jumlah kehadiran anak di PAUD mulai
berkurang. Jumlah anak PAUD saat ini hanya berkisar 20 anak. Hal ini
disebabkan oleh terdapatnya sejumlah anak yang telah masuk ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, yaitu Taman Kanak-kanak (TK). Secara umum,
kinerja tenaga pendidik PAUD sudah cukup baik dan menarik. Hal tersebut
terlihat dari suasana kelas yang ceria, namun tetap kondusif. Di sisi lain,
terlihat bahwa proses belajar dan bermain di kelas cenderung monoton,
sehingga memungkinkan anak-anak menjadi mudah bosan. Dalam rangka
membantu meningkatkan antusiasme anak-anak terhadap proses belajar dan
bermain di kelas, mahasiswa KKN kelompok 10 angkatan ke-52 akan
membantu para guru PAUD untuk mendampingi murid-murid dalam belajar
dan bermain, sehingga diharapkan minat belajar murid-murid kembali
tumbuh dan mereka tidak mudah bosan.
7. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar ditujukan untuk semua anak Dusun Ngipik yang
bersekolah di bangku SD, SMP, maupun SMA. Kegiatan ini sengaja akan
diadakan karena kami melihat kurangnya sarana bagi anak-anak dalam
memanfaatkan waktu luang mereka dengan belajar atau mengulang kembali
bahan belajar yang sudah diajarkan di sekolah. Selain itu, terdapat beberapa
dari mereka yang masih belum memahami dengan baik beberapa mata
pelajaran. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan belajar ini akan menjadi
rutinitas kami untuk membantu anak-anak belajar dengan harapan mereka
dapat lebih menguasai mata pelajaran yang belum dipahami di sekolah, tentu
saja dengan metode yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak-anak
Dusun Ngipik. Kegiatan ini akan kami laksanakan setiap hari Senin, Rabu
dan Jumat pada pukul 15.00-17.00 yang dimulai dari tanggal 19 Juli hingga
10 Agustus 2016.
8. HUT Kemerdekaan RI ke-71
Di Dusun Ngipik terdapat tradisi budaya yang dilakukan ketika HUT
Kemerdekaan RI tiba. Warga Dusun Ngipik selalu mengadakan acara, berupa
permainan, lomba berhadiah dan masih banyak lagi. Akan tetapi, menurut
hasil observasi, kami melihat bahwa permainan atau konsep acara yang
disajikan cenderung monoton. Dana yang tersedia pun sangatlah terbatas
sehingga tidak dapat menghasilkan perayaan yang maksimal serta cenderung
tidak dapat dinikmati oleh warga secara merata. Oleh karena itu, kami
mahasiswa KKN kelompok 10 angkatan ke-52 bermaksud untuk membantu
warga Dusun Ngipik dalam merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-71 dengan
melibatkan diri dalam merencanakan kegiatan perlombaan untuk anak-anak,
remaja, dewasa, serta orangtua. Kami pun bermaksud akan membantu warga
dalam mengadakan usaha dana untuk memenuhi kebutuhan acara tersebut.
Hal ini diharapkan dapat memberikan konsep perayaan yang berbeda dari
sebelumnya dan dapat membantu mempertahankan tradisi budaya dalam
memperingati HUT Kemerdekaan RI di Dusun Ngipik.
B. Tujuan dan Indikator
Program ini memiliki beberapa tujuan. Pertama, meningkatkan perekonomian
warga Dusun Ngipik, khususnya melalui bidang peternakan kambing. Kedua,
memberikan kegiatan positif bagi pengangguran yang tergabung dalam kelompok
Ngudi Tani di Dusun Ngipik. Indikator dari tujuan yang pertama adalah jumlah
kambing bertambah, daya tampung kandang meningkat, dan kelompok Ngudi Tani
mengerti cara efisiensi pengelolaan keuangan dari hasil ternak kambing. Sedangkan
untuk indikator dari tujuan yang kedua, yaitu warga yang menganggur mengerti
mengenai kesehatan kambing dan menambah ketersediaan pangan kambing
fermentasi.

Anda mungkin juga menyukai