Tim : Investigasi
Ketua : Araafi Hariza Mahandaru
Anggota :
1. Rahma (Bagian Instalasi Farmasi)
2. (Ka. Instalasi Gawat Darurat)
3. Rahma Alma Yunita
4. Verani Dwitasari
5. Seftiana Saftari
Apakah macam-macam & tingkat pengetahuan yang berbeda sudah diwakili didalam Tim tersebut? YA
Dokumentasi :
1. Rekam Medis
2. Resep
3. Nota harga obat
Interview :
1. Dokter penanggung jawab pasien
2. Perawat IGD yang bertugas jaga
3. Petugas farmasi yang bertugas jaga
III. KRONOLOGI KEJADIAN
WAKTU/KEJADIAN MINGGU, 18 MEI MINGGU, 18 MEI 2014 MINGGU, 18 MEI MINGGU, 18 MEI MINGGU, 18 MEI
2014 Pukul 10.30 WIB 2014 2014 2014
Pukul 10.15 WIB Pukul 10.35 WIB Pukul 10.40 WIB Pukul 10.45 WIB
KEJADIAN Pasien datang ke IGD Keluarga pasien datang Di IGD, pasien kembali Dokter jaga IGD Kemudian petugas
dengan keluhan muntah- dengan membawa resep muntah-muntah dan mengkonfirmasi ke farmasi mengganti
muntah. Dokter yang diberikan dokter jaga dokter jaga bagian farmasi, obat metilprednisolon
memberikan resep untuk IGD ke bagian Farmasi menginstruksikan apa saja yang tertulis di dengan
diambil di bagian untuk injeksi resep pasien tersebut. metoclopramide sesuai
farmasi. metoclopramide tetapi Menurut petugas dengan instruksi dokter
ternyata obat yang farmasi yang sedang jaga
dibawa keluarga pasien jaga, obat yang tertulis
adalah di resep adalah
metilprednisolon metoclopramide sesuai
injeksi terapi yang akan
diberikan oleh dokter
jaga.
INFORMASI Pasien didiagnosa Petugas farmasi yang Obat yang diterima Sebelum obat sampai di
TAMBAHAN dengan gastritis bertugas berjumlah 3 keluarga dari farmasi tangan pasien, terjadi 2
dianjurkan untuk rawat orang pada hari tersebut, diserahkan ke perawat proses di farmasi yaitu
inap. masing-masing memiliki IGD pricing dan checking
tugas sendiri, 1 untuk
bagian rawat inap, 1 untuk
keperluan farmasi OK , dan
1 petugas farmasi lainnya
bertugas melayani resep
dari IGD.
GOOD PRACTICE Respon time yang cepat Dokter jaga Petugas menyadari
dari petugas farmasi untuk mengkonfirmasi obat kesalahannya dan
pemberian resep ke yang diresepkan kepada segera mengganti obat
keluarga pasien pihak farmasi. tersebut ke IGD
FAKTOR KOMUNIKASI
- Tidak ada budaya
komunikasi antar petugas FAKTOR LINGKUNGAN
terhadap pasien (telaah KERJA
FAKTOR ORGANISASI & MANAJEMEN
pasien) - Kurangnya penerapan
- Ketidaksesuaian analisis kebutuhan SDM antara unit
- Kurangnya komunikasi budaya disiplin kerja
farmasi dengan pihak managemen RS
karena banyaknya pasien - Kurangnya pelatihan tentang
- Kurangnya analisis dan evaluasi beban kerja unit farmasi
yang harus dilayani service excellent, patient
oleh managemen rumah sakit
safet & disiplin kerja
- Kurangnya supervisi thd pengaplikasian SPO
REKOMENDASI DAN RENCANA TINDAKAN
AKAR REKOMENDASI TINDAKAN TINGKAT PENANGGUNG SUMBER DAYA YANG BUKTI PENYELESAIAN
MASALAH SOLUSI REKOMENDASI JAWAB DIBUTUHKAN
Kurangnya Memperbaiki - Membudayakan Manajer Kepala Bagian Manajer penunjang Berkurangnya kasus
komunikasi komunikasi komunikasi Farmasi medik, manajer yang sama
dengan patner antar petugas antar petugas di keperawatan, kepala Terbentuknya tim dan
kerja rumah sakit instalasi penunjang kebijakan baru
- Menggalakkan Direktur medik, kepala ruang mengenai integrated
integrated care Direktur, manajer care
- Melakukan pelayanan medik,
komunikasi dan manajer penunjang
konfirmasi ke medik, manajer
rekan kerja, keperawatan, kepala
Mempertegas dokter jaga, dan instalasi penunjang Adanya SPO dan
keluarga pasien
SPO tentang medik, kepala ruang sosialisasi SPO
(penerapan
proses farmasi klinik) Tim Pembuat SPO
pelayanan di
farmasi
- Membuat SPO
mengenai
komunikasi
antar petugas
Tidak Mempertegas - Melakukan Manajer Manajer - Tim pembuat SPO Sosialisasi SPO
dilakukannya SPO tentang supervisi penunjang - SDM sebagai
konfirmasi proses pelayanan - Evaluasi Medik Supervisor
ulang kepada di farmasi penerapan SPO
dokter jaga di unit farmasi
yang
bertanggung
jawab