Kak 2019
Kak 2019
2079.604
Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Pada Program
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(2079)
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Satuan Kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1) Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman
Pembayaran Dalam Pelaksanaan APBN;
- Peraturan Dirjend Perbendaharaan Nomor PER-11/PB/2011 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.02/2018 tentang Standar Biaya Tahun
Anggaran 2019.
Kebijakan Perencanaan Program dan Anggaran
- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun
2005 – 2025;
- Sistem Kesehatan Nasional;
- Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019;
- Prioritas Program PPSDM Kesehatan Tahun 2019.
2. Gambaran Umum
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis
dilingkungan Kementerian Kesehatan yang dibentuk sebagai pelaksana tugas teknis
penunjang Badan PPSDM Kesehatan yaitu melaksanakan pendidikan profesional di
bidang kesehatan.
Dalam pelaksanaannya, Politeknik Kesehatan Pangkalpinang melaksanakan Kegiatan
Administrasi umum dan akademik serta kegiatan belajar mengajar agar terlaksana
dengan lancar maka dibutuhkan gedung yang kondusif sehingga dibutuhkan
pembangunan gedung. Dalam pelaksanaannya meliputi:
a. Melakukan pembangunan gedung;
b. Pembayaran honor kepada panitia pengadaan dan panitia penerima barang / jasa.
3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang perencanaan
gedung kantor sesuai dengan estetika bangunan yang ada.
Sedangkan Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil perencana berupa Drawing
Engenering Datail dan Rencana Anggaran Biaya terhadap Bagunan Gedung
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang.
4. Sasaran kegiatan
a. Sasaran Kegiatan adalah Perencanaan Pembangunan Gedung Politeknik
Kesehatan Pangkalpinang.
2. Sumber Dana
Sumber dana pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBK-P pada Politeknik
Kesehatan Pangkapinang
V. KRITERIA
1. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan
fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu:
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
1. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan
dan keserasian bnagunan terhadap lingkungannya.
2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik
2. Kriteria Khusus
Kriteria Khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusuu, spesifik
berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus
bangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya:
VI. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria diatas, dalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut.
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
berlebihan
2. Kreatif disain hendaknya tidak ditekankan pada ketahanan gaya dan kemewahan
material, tetapi pada kemampuan mengadakan subliasi antara fungsi teknik dan
fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada
masyarakat.
3. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya investasi
dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan
serendah mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan
disekitarnya.
X. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian yang minimal meliputi:
1. Tahap Konsep Rencana Teknis
a. Konsep Penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan
perencana.
b. Konsep skematik rencana teknis
c. Laporan data dan informasi lapangan
d. Hasil Sonder
5. Tahap Pelelangan
- Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
XI. LAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Penggunan Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedia Jasa
Konsultansi adalah meliputi:
1. Laporan Pendahuluan, berisi Rencana Kerja yang akan dilaksanakan dan hasil
orientasi lapanga serta kerangka kegiatan yang harus dijelaskan seperti kegiatan
persiapan, pengurusan perijinan, mobilisasi tenaga dan peralatan, jadwal
pelaksanaan dan jadwal penugasan personil atau tenaga ahli serta program
kerja berikutnya diserahkan 10 (sepuluh) hari setelah SPMK. Laporan
Pendahuluan diserahkan kepada pemilik pekerjaan sebanyak 5 (lima) set.
2. Laporan Antara, yang berisi kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan,
hasil sonder, kendala dan solusi Penyelesaiannya, gambar-gambar pra-rencana.
Laporan Antarharus diserahkan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari
kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan
sebanyak 5 (lima) set.
3. Draf laporan Akhir, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
Perencanaan. Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Draf gambar-gambar Detail
hasil perencanaan. Draf Laporan Hasil Perencanaan tersebut diserahkan
selambat-lambatnya 27 (dua puluh tujuh) hari kalender sejak tanggal surat
perintah mulai kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set.
4. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
Perencanaan, Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, gambar-gambar Detail hasil
Perencanaan, Presentasi Laporan Akhir Perencanaan tersebut diserahkan
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal surat perintah
mulai kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set.
XII. LAIN-LAIN
1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan
diskusi atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya.
2. Penyedia jasa harus menyerahkan foto dokumentasi (dalam album) yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan survey lapangan.
3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjan ini
dengan pemilik pekerjaan.
4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus
disediakan oleh Penyedia Jasa
5. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan
dalam berita acara penjelasan pekerjaan.
.
B. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
1. Waktu
Untuk pencapaian dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan atau
sepanjang tahun anggaran yaitu bulan Januari s.d Desember 2019
2. Matrik kegiatan
Bulan ke
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2079.603
SARANA PRASARANA
Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Satuan Kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam
Pelaksanaan APBN;
- Peraturan Dirjend Perbendaharaan Nomor PER-11/PB/2011 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2019.
Kebijakan Perencanaan Program dan Anggaran
- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun 2005 – 2025;
- Sistem Kesehatan Nasional;
- Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019;
- Prioritas Program PPSDM Kesehatan Tahun 2019.
2. Gambaran Umum
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang dibentuk sebagai pelaksana tugas teknis penunjang Badan PPSDM
Kesehatan yaitu melaksanakan pendidikan profesional dibidang kesehatan.
Dalam pelaksanaannya, Politeknik Kesehatan Pangkalpinang melaksanakan Kegiatan Administrasi umum
dan akademik agar terlaksana dengan lancar maka dibutuhkan pembelian alat-alat perkantoran.
Sistem pengelolaan sarana dan prasarana di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pangkalpinang
menggunakan aplikasi SIMAK BMN (Sistem Informasi Akutansi Barang Milik Negara) yang dalam pencatatan dan
penatausahaannya dilakukan di Direktorat oleh petugas SIMAK BMN dan dibantu oleh Ka.Sub Unit pemeliharaan di
setiap prodi dalam pengelolaan barang untuk masing-masing prodi. Petugas Simak BMN secara rutin melakukan
monitoring, pelabelan barang, pembuatan daftar barang ruangan, sampai dengan penghapusan barang apabila
barang tersebut sudah tidak layak/tidak bisa digunakan. Perawatan prasarana berupa gedung Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Pangkalpinang dilakukan oleh pegawai cleaning service yang tersebar di setiap prodi. Pada
setiap ruangan telah dilengkapi daftar SOP kebersihan untuk mengontrol kebersihan diruangan tersebut dan untuk
mengetahui siapa penanggung jawab kebersihannya. Untuk menunjang kenyamanan dalam penggunaan sarana
dan prasarana harus didukung keamanan yang memadai. Bila ditemukan sarana dan prasarana yang rusak atau
hilang, Sub Unit Pemeliharaan prodi segera melapor ke Sub bagian ADUM Direktorat sesuai dengan SOP. Langkah
selanjutnya dilakukan perbaikan dalam waktu paling lambat 1 hari sehingga tidak terjadi hambatan kegiatan PBM.
2. Keamanan dan keselamatan penggunaan
Untuk menjaga keamanan semua BMN yang telah menjadi aset Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Pangkalpinang, maka semua barang milik negara diberi nomor/kode barang
inventaris sesuai Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 29/PMK.06/2010 tentang
penggolongan dan kodefikasi BMN. Dalam mengamankan barang inventaris agar tidak mudah rusak
diberi petunjuk penggunaan untuk keselamatan dan keamanan. Namun apabila suatu barang rusak
berat dan biaya pemeliharaan tinggi maka diusulkan untuk dilakukan penghapusan. Secara umum
dalam pengelolaan sarana dan prasarana merujuk pada aturan:
a. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah.
c. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik
Negara
d. Peraturan Menteri Keuangan nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik
Negara.
e. Peraturan Menteri Keuangan nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang.
f. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara No. PER-03/KN/2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Lelang
3. Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan
Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan administrasi
perkantoran, proses belajar mengajar, dan kegiatan kemahasiswaan yang berkaitan dengan prasarana
gedung, ruang kantor dan ruang perkuliahan dilakukan bersama-sama antara Prodi dan Direktorat. Hal ini
ditempuh agar pemanfaatan sarana dan prasarana untuk tercapainya efektivitas seluruh proses kegiatan
bagi seluruh civitas akademika. Secara operasional setiap hari barang–barang sarana dan prasarana di
rawat dan dipelihara oleh tenaga kependidikan dan Sub Unit Pemeliharaan. Petugas ini selalu mengawasi
keberadaan barang, kebersihan, dan kemanfaatannya.
Jurusan Kebidanan
1. Ruang HMJ 1 3 √ √
2. Kamar Mandi 2 15 √ √
1. Ruang HMJ 1 3 √ √
2. Kamar Mandi 2 15 √ √
1. Ruang HMJ 1 3 √ √
2. Kamar Mandi 2 15 √ √
1. Ruang HMJ 1 3 √ √
Kepemilikan* Kondisi**
2. Kamar Mandi 4 15 √ √
5 Parkir Tamu 1 30 √ √
6 Mushola 1 30 √ √
8 Taman 2 600 √ √
10 Kantin 1 24 √ √
12 Parkir Pimpinan 2 94 √ √
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat atas laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara pada Politeknik Kesehatan
Pangkalpinang tahun 2019 adalah seluruh pihak yang yang berada dilingkungan politeknik kesehatan
pangkalpinang.
2. Berdasarkan data dari BMN sampai dengan tanggal 10 Oktober 2018 menyatakan bahwa
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang mempunyai Kendaraan roda 2 berjumlah 7
unit,dengan rincian:
No. Keterangan Unit Penjelasan
Kendaraan Roda 2 digunakan untuk
Kendaraan Roda 2 Kegiatan kegiatan operasional bagian Umum untuk
1 Operasaional Bagian 2 melakukan tugas sehari-hari seperti
Umum dan Kepegawaian kegiatan konsultasi ke pihak-pihak
terkait, melakukan SPJ kegiatan, alat
transportasi untuk koordinasi kegiatan
tertentu,
Kendaraan Roda 2 digunakan untuk
kegiatan operasional bagian Akademik
Kendaraan Roda 2 Kegiatan
untuk melakukan tugas sehari-hari seperti
2 Operasaional Bagian 1
untuk transportasi melakukan SPJ
Akademik
kegiatan, alat transportasi untuk
koordinasi kegiatan tertentu,
Kendaraan Roda 2 digunakan Jurusan.
Kendaraan ini digunakan untuk
melakukan mobilisasi yang berkaitan
dengan Program Kerja dari Bagian
Jurusan. Seperti Kegiatan praktek kerja
Kendaraan Roda 2 Kegiatan
3 4 lapangan pada beberapa Kab. Di luar
Operasaional Jurusan
pangkalpinang yang lokasinya jauh,
transportasi untuk SPJ kegiatan.
Mobilisasi dalam suatu kegiatan yang
dilakukan oleh Jurusan (Workshop,
Seminar, dll)..
3. Terkait dengan lokasi kegiatan praktek kerja lapangan jurusan Poltekkes Kemenkes
Pangkalpinang pada beberapa Kabupaten di luar kota pangkalpinang yang lokasinya jauh
dan sangat rentan dengan kriminalisasi. Kendaraan dengan jumlah penumpang banyak
sangat dibutuhkan untuk kegiatan transportasi mahasiswa mengingat bahwa masih
kurangnya jumlah kendaraan jumlah penumpang banyak.
4. Jadwal kalender akademik antar jurusan yang berbeda sehingga kebutuhan kendaraan
operasional untuk transportasi mahasiswa dengan jumlah penumpang banyak sangat
dibutuhkan.
5. Terkait dengan usulan motor sangat dibutuhkan dikarenakan masih dirasakan kurangnya
alat transportasi untuk kegiatan praktek lapangan jurusan, kegiatan fotocopi, pembayaran
SPJ kegiatan, kegiatan dosen Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, kegiatan konsultasi
dan koordinasi antar pihak terkait.
.
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Untuk pencapaian dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan atau sepanjang tahun
anggaran yaitu bulan Januari s.d Desember 2019.
Kegiatan pengadaan peralatan fasilitas perkantoran dilaksanakan dalam rangka mencapai keluaran/output
berupa Sarana dan Prasarana Pendidikan 129 Unit guna mendukung tercapainya Outcome berupa
peningkatan persentase tenaga kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya.
Berikut jadwal/matriks kegiatan dari output Laporan Sarana dan Prasarana Pendidikan :
No. Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 ABBM/Alat Lab X X X X X X X
3 Kendaraan Bermotor X X X
2079.994
LAYANAN PERANTORAN
Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Satuan Kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya.
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran
Dalam Pelaksanaan APBN;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2017.
Kebijakan Perencanaan Program dan Anggaran
- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun 2005 – 2025;
- Sistem Kesehatan Nasional;
- Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019;
- Prioritas Program PPSDM Kesehatan Tahun 2019.
2. Gambaran Umum
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang dalam perkembangannya mulai berdiri tahun 2012 sampai
saat ini mengalami perkembangan terutama dalam jumlah pegawai. Tercatat dalam Daftar
Urutan Pegawai (DUK) tahun 2017 jumlah pegawai pada Politeknik Kesehatan Pangkalpinang
sebanyak 65 orang pegawai dengan rincian sebagai berikut :
Fungsional/
No Pangkat/Gol Jumlah Struktural
Sertifikasi Dosen
1 Golongan IV 3 Org
2 Golongan III 54 Org
3 Golongan II 12 Org
Jumlah 69 Org
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang dibentuk sebagai pelaksana tugas teknis penunjang Badan
PPSDM Kesehatan yaitu melaksanakan pendidikan profesional di bidang kesehatan.
Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Seragam Karyawan.
Belanja ini dialokasikan untuk pegawai negeri dan pegawai honorer Poltekkes Pangkalpinang.
Seragam Karyawan dianggarkan sebanyak 2 stel karena menurut ketentuan peraturan di
lingkungan Kementerian Kesehatan, pegawai harus mengenakan seragam 2 kali dalam sepekan,
yaitu pada hari Senin dan Kamis.
Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Administrasi Kegiatan
yang terperinci untuk belanja-belanja sebagai berikut :
Salah satu sub komponen dalam kegiatan Layanan Perkantoran adalah Langganan dan Jasa
1. Belanja Langganan Listrik
- Telepon
2. Belanja Langganan Telelpon
- Internet
- Langganan Internet
3. Belanja Langganan Daya dan Jasa lainnya.
Salah satu sub komponen pendukung Penyelenggaraan Gedung/Bagunan dan Halaman Kantor
Yaitu Belanja biaya pemeliharaan Gedung dan bangunan.
Salah satu sub komponen pendukung Biaya Pemeliharaan Kendaraan dan peralatan yaitu
Belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin.
Salah satu Sub Komponen dalam kegiatan Layanan Perkantoran adalah Sarana Prasarana
Kantor yang diadakan dengan cara sewa melalui pihak ke tiga, karena keterbatasan Gedung dan
Peralatan yang dimiliki oleh Poltekkes Pangkalpinang
Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Kegiatan Menghadiri
Undangan yang dilakukan oleh karyawan Poltekkes Pangkalpinang baik di Direktorat maupun di
Jurusan dengan tujuan optimalnya kegiatan di Direktorat dan Jurusan.
Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Rapat Koordinasi
Program yang dilakukan oleh karyawan Poltekkes Pangkalpinang baik di Direktorat maupun di
Jurusan dengan tujuan terkoordinasinya kegiatan di masing-masing Jurusan dan juga di
Direktorat untuk tercapainya Visi dan Misi Poltekkes Pangkalpinang.
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat atas dialokasinya anggaran Layanan Perkantoran pada Politeknik Kesehatan
Pangkalpinang tahun 2019 adalah :
1. Pegawai Negeri Sipil Struktural
2. Pegawai Negeri Sipil atau Dosen Fungsional dan Tunjangan Profesi Dosen.
3. Pegawai Negeri Sipil Baru (CPNS/PNS) dan pindahan dari institusi lain.
Salah satu rincian dalam Pembayaran Gaji dan Tunjangan adalah adanya Belanja Uang Lembur.
Belanja ini dialokasikan untuk pegawai yang bekerja di luar jam kerja sesuai yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Perundang-Undangan.
Kegiatan Lembur dilaksanakan karena volume pekerjaan yang tinggi, mengingat jumlah karyawan
Poltekkes Pangkalpinang masih sedikit, tidak sebanding dengan volume pekerjaan yang ada. Hampir
semua karyawan melakukan kegiatan lembur, seperti bagian ADUM, ADAK, dan juga dosen di
lingkungan Poltekkes Pangkalpinang.
Kegiatan lembur setelah pulang jam kerja atau dihari libur. Belanja Lembur dianggarkan sebanyak 24
kali dalam 1 tahun atau selama 2 kali dalam 1 bulan untuk setiap pegawai.
Kebutuhan anggaran Output Layanan Perkantoran Politeknik Kesehatan Pangkalpinang tahun 2019
sebesar Rp. 14.396.885.000,- dengan rincian terlampir.
5034.501
ditingkatkan kompetensinya.
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah lulusan tenaga kesehatan dari Politeknik kesehatan
(Poltekkes) Kemenkes RI
Jenis Keluaran (Output) : Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Politeknik Kesehatan Kemenkes RI
(5034.501)
1. Dasar Hukum
a. Dasar Hukum Terkait Dengan Pendidikan :
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembar
Negara RI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembar Negara RI Nomor 4301);
2) UU No.36 Tahun 2009, tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2009 No.144);
3) Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembar Negara
RI Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembar Negara RI Nomor 2413);
4) PP No.19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan (Tambahan Lembaran Negara
No.4496);
5) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 045/U/2000 tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi;
6) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1192/Menkes/Per/X/2004 tentang Pendirian
Pendidikan Diploma Bidang Kesehatan;
Tujuan Pendidikan Tenaga Kesehatan adalah menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas
dan profesional. Untuk mewujudkan tujuan tersebut salah satu upaya pelaksanaannya adalah
melalui penjaminan mutu institusi pendidikan tenaga kesehatan. Penjaminan mutu diawali
dengan penjaringan calon peserta didik, tenaga pengajar tersertifikasi, proses pembelajaran
yang berkualitas dan sarana penunjang yang memadai.
Sistem Pendidikan yang berkualitas sangat terkait dengan keberadaan Tenaga Kesehatan yang
menguasai kompetensinya yang didasari oleh Standar Profesi Kebidanan. Tenaga Kebidanan
yang berkompeten dihasilkan dari Sistem Pendidikan yang berkualitas dan professional mengacu
pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Sistem Pendidikan Tinggi, dan ketentuan
lain yang relevan. pendidikan Tenaga Kesehatan yang berkualitas senantiasa didasari oleh
Standar-Standar Pendidikan Nasional dan diselenggarakan oleh Institusi Pendidikan yang
bermutu. Pembinaan Institusi Pendidikan senantiasa mengacu pada instrumen yang terstandar
dan lembaga akreditasi yang terstandar pula.
B. PENERIMA MANFAAT
4) Terselenggaranya Ujian Tengah Semester, Ujian Semester Akhir dan Ujian KTI;
1. Metode Pelaksanaan
Dilaksanakan secara bertahap dan terjadwal sesuai dengan waktu dan kebutuhan penggunaan
masing-masing Jurusan.
5034.601
PENGABDIAN MASYARAKAT
PENGABDIAN MASYARAKAT
1. Dasar Hukum
h. Peraturan Menteri Kesehatan No. 890 Thn. 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Poltekkes.
2. Gambaran Umum
B. Penerima Manfaat
Khalayak sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat diberbagai bidang ini
adalah masyarakat luas yang dapat sebagai perorangan, kelompok, komunitas maupun
lembaga yang berada diperkotaan maupun pedesaan.
1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berasal dari inisiatif internal
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang maupun bias berasal dari permintaan stakeholder
(eksternal) dan dosen tersebut dapat mengajukan dan adari DIPA Poltekkes. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pangkalpinang
diawali dengan penyusunan proposal kegiatan. Adapun prosedu umum selengkapnya
diatur secara tersendiri dalam Pedoman Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
Poltekkes Kemenkes Pangkalpiang.
a. Setiap kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dapat
melibatkan mahasiswa dengan jangka waktu kegiatan maksimal 6 bulan.
b. Semua bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib berkoordinasi dengan
Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM) Poltekkes Kemenkes
Pangkalpinang dan diketahui oleh masing-masing Ketua Jurusan.
c. Sebelum melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, para dosen
diharuskan untuk mengumpulkan proposal kegiatan paling lambat satu pekan
sebelum kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut dilaksanakan.
d. Setelah kegiatan selesai, dosen wajib membuat laporan pengabdian kepada
masyarakat dan memberikan copy laporan kepada UPPM. Pada saat penyerahan
laporan pengabdian kepada masyarakat harap disertakan pula surat tugas, daftar
hadir dan dokumentasi kegiatan tersebut.
D. WAKTU PENCAPAIAN
E. TEMPAT PELAKSANAAN
1. PelaksanaTeknis
Pelaksana teknis adalah Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Adapun
susunan pelaksana administrasi adalah sebagai berikut:
2. Penanggung Jawab.
G. BIAYA
5034.602
1. Dasar Hukum
h. Peraturan Menteri Kesehatan No. 890 Thn. 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Poltekkes.
2. Gambaran Umum
B. Penerima Manfaat
3. Metode Pelaksanaan
Kegiatan riset / penelitian diawali dengan proses seleksi yang secara
administarasi oleh Unit Penelitian dan PengabdianKepada Masyarakat tingkat
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang untuk masing - masing penelitian. Metode
Pelaksanaan di seluruh kegiatan output Riset yang Dilaksanakan olehTenaga
Pendidik dilaksanakan secara swakelola oleh pegawai Poltekkes Kemenkes
Pangkalpinang.
Semester
Semester Kedua (2017) Semester Ketiga (2017)
Kegiatan Pertama (2016)
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des
Pengajuan Proposal X
Seleksi Proposal (administrasi) X x x
Pengumuman Proposal yg lulus x x x
seleksi
Protokolðical clearance X x x
Administrasi (SK penetapan) x
PelaksanaanPenelitian x x x x x
Monitoring x
LaporanAkhir x
Seminar HasilPenelitian x x
PenyelesaianAdministrasiKeuangan x x
E. PELAKSANA KEGIATAN
1. PelaksanaTeknis
Anggota : Pakar Disiplin Ilmu yang terkait dari dalam maupun luar
Poltekkes yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan
oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
Tim pakar berfungsi sebagai penilai penelitian saat seminar proposal dan
seminar hasil penelitian yang dilakukan oleh Dosen.
2. PenanggungJawab.
5034.603
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Lulusan Tenaga Kesehatan dari Politeknik Kesehatan
Kemenkes RI
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran
Dalam Pelaksanaan APBN;
- Peraturan Dirjend Perbendaharaan Nomor PER-11/PB/2011 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2017.
2. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan masyarakat
Indonesia. Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh banyak faktor, terutama
tersedianya sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang bermutu sehingga dapat berperan
dengan baik dalam mengisi pembangunan kesehatan. Untuk menciptakan SDM yang bermutu,
maka diperlukan sumber daya yang memadai pada institusi pendidikan kesehatan sehingga
proses pembelajaran yang berkualitas dapat dilaksanakan. Untuk mendukung pembangunan
kesehatan tersebut Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Pangkalpinang merupakan salah
satu Politeknik Kesehatan yang bernaung di bawah Kementerian Kesehatan dan berfungsi
sebagai pelaksana pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian dibidang
kesehatan, pelaksanaan penelitian dibidang pendidikan profesional dan kesehatan, pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat, pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya
dengan lingkungan dan masyarakat.
Perguruan tinggi merupakan pusat pendidikan, pengembangan dan penyebaran
pengetahuan, teknologi dan kesenian yang pelaksanaan kegiatannya berdasarkan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yakni mendalami ilmu pengetahuan, melakukan penelitian dan pengabdian
masyarakat.
Sebagai sumber daya manusia yang sangat potensial dan strategis, mahasiswa dituntut untuk
lebih peka dan berperan aktif dalam menghadapi berbagai keseimbangan disekitarnya. Oleh
karena itu diperlukan dukungan agar lebih menjadikan mahasiswa siap, aktif dan bermanfaat
bagi semua.
B. PENERIMA MANFAAT
a. Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
1. Terjalin kerjasama untuk mendukung pelaksanaan tri darma perguruan tinggi
2. Memiliki pedoman penyusunan karya tulis ilmiah mahasiswa yang terstandar dan
berlaku di lingkungan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
b. Mahasiswa dan Dosen
1. Dosen terfasilitasi dalam upaya peningkatan kegiatan pembelajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat
2. Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat, melalui kerjasama akademik.
5034.604
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Lulusan Tenaga kesehatan dari Politeknik Kesehatan
Kemenkes RI
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam
Pelaksanaan APBN;
- Peraturan Dirjend Perbendaharaan Nomor PER-11/PB/2011 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2019.
Kebijakan Perencanaan Program dan Anggaran
- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun 2005 – 2025;
- Sistem Kesehatan Nasional;
- Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019;
- Prioritas Program PPSDM Kesehatan Tahun 2019.
2. Gambaran Umum
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang dibentuk sebagai pelaksana tugas teknis penunjang Badan PPSDM
Kesehatan yaitu melaksanakan pendidikan profesional dibidang kesehatan.
Dalam pelaksanaannya, Politeknik Kesehatan Pangkalpinang melaksanakan Kegiatan Administrasi umum
dan akademik agar terlaksana dengan lancar maka dibutuhkan pembelian alat-alat perkantoran.
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat atas laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara pada Politeknik Kesehatan
Pangkalpinang tahun 2019 adalah seluruh pihak yang yang berada dilingkungan politeknik kesehatan
pangkalpinang.
Kegiatan pengadaan peralatan fasilitas perkantoran dilaksanakan dalam rangka mencapai keluaran/output
berupa Sarana dan Prasarana Pendidikan 1 unit guna mendukung tercapainya Outcome berupa peningkatan
persentase tenaga kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya.
Sistem pengelolaan sarana dan prasarana di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pangkalpinang
menggunakan aplikasi SIMAK BMN (Sistem Informasi Akutansi Barang Milik Negara) yang dalam pencatatan dan
penatausahaannya dilakukan di Direktorat oleh petugas SIMAK BMN dan dibantu oleh Ka.Sub Unit pemeliharaan di
setiap prodi dalam pengelolaan barang untuk masing-masing prodi. Petugas Simak BMN secara rutin melakukan
monitoring, pelabelan barang, pembuatan daftar barang ruangan, sampai dengan penghapusan barang apabila
barang tersebut sudah tidak layak/tidak bisa digunakan. Perawatan prasarana berupa gedung Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Pangkalpinang dilakukan oleh pegawai cleaning service yang tersebar di setiap prodi. Pada
setiap ruangan telah dilengkapi daftar SOP kebersihan untuk mengontrol kebersihan diruangan tersebut dan untuk
mengetahui siapa penanggung jawab kebersihannya. Untuk menunjang kenyamanan dalam penggunaan sarana
dan prasarana harus didukung keamanan yang memadai. Bila ditemukan sarana dan prasarana yang rusak atau
hilang, Sub Unit Pemeliharaan prodi segera melapor ke Sub bagian ADUM Direktorat sesuai dengan SOP. Langkah
selanjutnya dilakukan perbaikan dalam waktu paling lambat 1 hari sehingga tidak terjadi hambatan kegiatan PBM.
Prasarana Pendukung
Kepemilikan* Kondisi**
Jurusan Kebidanan
1. Ruang HMJ 1 3 √ √
2. Kamar Mandi 2 15 √ √
Jurusan Keperawatan
1. Ruang HMJ 1 3 √ √
2. Kamar Mandi 2 15 √ √
1. Ruang HMJ 1 3 √ √
2. Kamar Mandi 2 15 √ √
1. Ruang HMJ 1 3 √ √
2. Kamar Mandi 4 15 √ √
5 Parkir Tamu 1 30 √ √
6 Mushola 1 30 √ √
8 Taman 2 600 √ √
10 Kantin 1 24 √ √
12 Parkir Pimpinan 2 94 √ √
No. Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
5034.970
Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Lulusan Tenaga Kesehatan dari Politeknik Kesehatan
Kemenkes RI
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman
Pembayaran Dalam Pelaksanaan APBN;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2017.
Kebijakan Perencanaan Program dan Anggaran
- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun 2005 –
2025;
- Sistem Kesehatan Nasional;
- Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019;
- Prioritas Program PPSDM Kesehatan Tahun 2019.
2. Gambaran Umum
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang dalam perkembangannya mulai berdiri tahun 2012
sampai saat ini mengalami perkembangan terutama dalam jumlah pegawai. Tercatat
dalam Daftar Urutan Pegawai (DUK) tahun 2016 jumlah pegawai pada Politeknik
Kesehatan Pangkalpinang sebanyak 65 orang pegawai dengan rincian sebagai berikut :
Fungsional/
No Pangkat/Gol Jumlah Struktural
Sertifikasi Dosen
1 Golongan IV 2 Org
2 Golongan III 54 Org
3 Golongan II 19 Org
Jumlah 69 Org
Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Pengelola
Anggaran dan Kegiatan.
9. Pengelola Anggaran
10. Pengelola PNBP
11. Pengelola BMN
12. Pengelola Sistem Akuntansi Instansi
13. Pejabat pengadaan / penerima
14. Pengelola Gaji Pegawai
15. Perangkat Unit Layanan Pengadaan
16. Kepala Unit
Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Kegiatan
Konsultasi ke Pusat yang dilakukan oleh karyawan Poltekkes Pangkalpinang baik di
Direktorat maupun di Jurusan dengan tujuan optimalnya kegiatan di Direktorat dan
Jurusan.
Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Kegiatan
Menghadiri Undangan yang dilakukan oleh karyawan Poltekkes Pangkalpinang baik di
Direktorat maupun di Jurusan dengan tujuan optimalnya kegiatan di Direktorat dan
Jurusan.
Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Rapat
Koordinasi Program yang dilakukan oleh karyawan Poltekkes Pangkalpinang baik di
Direktorat maupun di Jurusan dengan tujuan terkoordinasinya kegiatan di masing-
masing Jurusan dan juga di Direktorat untuk tercapainya Visi dan Misi Poltekkes
Pangkalpinang.
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat atas dialokasinya anggaran Layanan Internal pada Politeknik Kesehatan
Pangkalpinang tahun 2019 adalah :
1. Pegawai Negeri Sipil Struktural
2. Pegawai Negeri Sipil atau Dosen Fungsional dan Tunjangan Profesi Dosen.
3. Pegawai Negeri Sipil Baru (CPNS/PNS) dan pindahan dari institusi lain.
4. Pegawai Honorer Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang