Anda di halaman 1dari 74

KERANGKA ACUAN KEGIATAN RKA-KL TAHUN ANGGARAN 2019

KERANGKA ACUAN KEGIATAN RKA-KL TAHUN ANGGARAN 2019

2079.604

GEDUNG LAYANAN PENDIDIKAN DAN


PELATIHAN
Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN

Unit Eslon I / II : BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA


MANUSIA KESEHATAN / POLITEKNIK KESEHATAN PANGKALPINANG

Program : Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia


Kesehatan (PPSDMK)

Hasil : Meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia kesehatan


sesuai dengan standar pelayan kesehatan.

Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Pada Program
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
(2079)

Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Satuan Kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya

Jenis Keluaran (Output) : Gedung Layanan Pendidikan dan Pelatihan

Volume Keluaran (Output) : 1.013

Satuan Ukur Keluaran (Output) : M2

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1) Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman
Pembayaran Dalam Pelaksanaan APBN;
- Peraturan Dirjend Perbendaharaan Nomor PER-11/PB/2011 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.02/2018 tentang Standar Biaya Tahun
Anggaran 2019.
Kebijakan Perencanaan Program dan Anggaran
- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun
2005 – 2025;
- Sistem Kesehatan Nasional;
- Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019;
- Prioritas Program PPSDM Kesehatan Tahun 2019.

a. Setiap bagunan Gedung Negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan


peningkatan Mutu atau kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunanya, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi
kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur.
b. Setiap Bagunan Negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu,
biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan negara.
c. Pemberi jasa perencanaan untuk Bagunanan Negara dan prasaranaa
lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu
menghasilkan karya perencanaan teknis bagunan yang memadai dan layak diterima
menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.
d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara
matang, sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai
dengan kepentingan kegiatan
e. Pembangunan Gedung Politeknik Kesehatan Pangkalpinang direncanakan
dibangun pada Komplek Perkantoran dan Pemukiman Terpadu Pemprov Kepulauan
Bangka Belitung
f. Agar pembangunan Gedung terlaksana dengan baik dalam memenuhi undur
kekuatan (struktur), kenyamanan pengguna (estetika) dan ekonomis, maka harus
diawali dengan kegiatan perencanaan oleh penyedia jasa konsultansi Perencana.

2. Gambaran Umum
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis
dilingkungan Kementerian Kesehatan yang dibentuk sebagai pelaksana tugas teknis
penunjang Badan PPSDM Kesehatan yaitu melaksanakan pendidikan profesional di
bidang kesehatan.
Dalam pelaksanaannya, Politeknik Kesehatan Pangkalpinang melaksanakan Kegiatan
Administrasi umum dan akademik serta kegiatan belajar mengajar agar terlaksana
dengan lancar maka dibutuhkan gedung yang kondusif sehingga dibutuhkan
pembangunan gedung. Dalam pelaksanaannya meliputi:
a. Melakukan pembangunan gedung;
b. Pembayaran honor kepada panitia pengadaan dan panitia penerima barang / jasa.
3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang perencanaan
gedung kantor sesuai dengan estetika bangunan yang ada.
Sedangkan Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil perencana berupa Drawing
Engenering Datail dan Rencana Anggaran Biaya terhadap Bagunan Gedung
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang.

4. Sasaran kegiatan
a. Sasaran Kegiatan adalah Perencanaan Pembangunan Gedung Politeknik
Kesehatan Pangkalpinang.

b. Lingkup Pekerjaan Perencanaan Pembangunan, yang terdiri dari Komponen


kegiatan:
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Sipil/ Struktur
3. Pekerjaan Arsitektur
4. Pekerjaan Mekanikal/ Elektrikal (M/E)
5. Pekerjaan Utilitas

c. Tahap-tahap yang akan dilaksanakan adalah:


1. Persiapan Perencanaan termasuk Survey
2. Penyusunan Pra Rencana Lanjutan
3. Pengembangan Rencana Lanjutan
4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Lanjutan
5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Lanjutan
6. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll)
7. Persiapan Pelelangan
8. Pelaksanaan Pelelangan
9. Pengawasan Berkala

II. KEGIATAN PERENCANAAN


1. Dalam Melaksanakan tugasnya Konsultan perencana berpedoman pada ketentuan
yang berlaku, khusunya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang.
2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan perencana adalah meliputi
tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik
bangunan gedung Politeknik Kesehatan Pangkalpinang terdiri dari:
a. Persiapan perencanaan seperti mengumpukan data dan informasi
b. Menyusun Pra Rencana seperti program dan konsep ruang, perkiraan biaya.
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:
1. Rencana Struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
2. Rencana arsitektur, dan uraian konsep yang mudah dimengerti
3. Rencana sistem Mekanikal/Elektrikal
4. Rencana Utilitas
5. Perkiraan biaya

d. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :


1. Gambar-gambar detail arsitektur, struktur, utilitas dan M/E, yang sesuai
dengan gambar rencana yang telah disetujui.
2. Rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS)
3. Rincian Volume pelaksanaan pekerjaan, rencan anggaran biaya pekerjaan.
4. Laporan akhir perencanaan

3. Membantu Pengguna Anggaran / Kuasa Penggunan Anggaran (PA/KPA) dan


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di dalam menyusun dokumen pelelangan dan
pelaksanaan pelelangan
4. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk
menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan, menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan
tugas-tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
5. Mengadakan Pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan
melaksanakan kegiatan seperti:
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan konstruksi
c. Memberikan Saran-saran
d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala

III. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN


1. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat melaksanakan
tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai
KAK ini
2. Konsultan perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan
yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan oleh pengguna anggaran / Kuasa Pengguna
Anggaran (PA/KPA). Termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan
waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bagunanan yang akan diwujudkan
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan
standar, dan pedoman teknis bagunan gedung yang berlaku untuk bangunan
gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bagunan gedung negara.
IV. BIAYA
1. Biaya pekerjaan perencanaan dan tata cara pembayaran akan diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses. Seleksi Pengadaan Jasa Konsultasi
sesuai peraturan yang berlaku, antara lain terdiri dari:
a. Honoratium tenaga ahli dan tenaga penunjang
b. Materi dan penggandaan laporan
c. Pembelian dan atau sewa peralatan
d. Biaya rapat-rapat
e. Jasa dan Over head Perencanaan
f. Pajak dan iuran daerah lainnya

2. Sumber Dana
Sumber dana pekerjaan perencanaan dibebankan pada APBK-P pada Politeknik
Kesehatan Pangkapinang

V. KRITERIA
1. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud
pada KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan
fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu:
a. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
1. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya
2. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan
b. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
1. Menjamin terwujudnya tata ruang yang dapat memberikan keseimbangan
dan keserasian bnagunan terhadap lingkungannya.
2. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan baik

2. Kriteria Khusus
Kriteria Khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusuu, spesifik
berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus
bangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya:

a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar, seperti


dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan
b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi klimatologi, dan lain-lain.
c. Model bangunan permanen dengan 3 lantai.
d. Jumlah dan Jenis ruangan :
1) Lantai Basmen : Dipakai untuk ruang parkir kendaraan roda 4 dan 2
2) Lantai 1 :
- Ruang Inspektur yang dilengkapi dengan toilet
- Ruang Sekretaris yang dilengkapi dengan toilet
- Ruang Keuangan/ Bendahara
- Mushalla mini dilengkapi dengan tempat wudhu
- Toilet umum dengan bentuk 2 kamar
3) Lantai II
- Ruang Irban 4 ruang yang dilengkapi dengan toilet
- Ruang Staf yang disekat dengan ½ sekat praktisi
- Ruang Aula Rapat
- Toilet umum dengan 2 kamar
e. Unsur tambahan : Pendingin ruangan, taman dengan Paving Block dan
papan Nama
f. Bahan Bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan yang tersedia di
lokasi Provinsi Bangka Belitung

VI. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria diatas, dalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana
hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut.
1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak
berlebihan
2. Kreatif disain hendaknya tidak ditekankan pada ketahanan gaya dan kemewahan
material, tetapi pada kemampuan mengadakan subliasi antara fungsi teknik dan
fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan pelayanan kepada
masyarakat.
3. Dengan batasan tidak mengganggu kenyamanan penghuninya, biaya investasi
dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan
serendah mungkin.
4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5. Bangunan Pemerintah hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan
disekitarnya.

VII. PENDEKATAN METODOLOGI


1. Konsep Bangunan pengembangan harus selaras/menyesuaikan dengan
bangunan di lingkungan sekitarnya
2. Dalam perencanaan harus menyediakan fasilitas pengolah limbah dan antisipasi
terhadap bahaya kebakaran serta bencana
3. Teknis konstruksi yang disaratkan oleh perencana hendaknya menggunakan
teknologi sederhana sampai dengan teknologi tinggi atau hightech. Karen
amerupakan bangunan monumental dan waktu pelaksanaan snagat terbatas,
dari pekerjaan pondasi sampai dengan finishing.
4. Lokasi pekerjaan yang tersedia sangat terbatas, sehingga perencana wajib
menjelaskan rencana pekerjaan yang bersifat fabrikasi harus dilaksanakan diluar
lokasi
5. Lokasi pekerjaan berada di Komplek Perkantoran dan Permukiman Terpadu
Pemprov Kepulauan Bangka Belitung

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat
Komitmen.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok
yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang
ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa
waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen
perencanaan untuk siap dilelangkan maksimal 30 ( tiga Puluh) hari Kalender atau
1 (satu) bulan sejak dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

IX. INFORMASI DAN TENAGA AHLI


1. Informasi
a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan perencana harus mencari informasi
yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran /
Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Konsultan Perencanaan harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan
dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, manapun yang dicari
sendiri.
2. Tenaga Ahli
a. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyediakan
Tenaga Ahli yang memenuhi ketentuan dari Pengguna Anggaran Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi
lingkup kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.
b. Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup berpengalaman
dibidangnya masing-masing, yaitu terdiri dari:
1. Team Leader, berpendidikan minimal Sarjana Teknik (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta, berpengalaman dalam
perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang-kurangnya
3 (tiga) tahun dan 2 (dua) tahun untuk S2.
2. Tenaga Ahli Struktur, Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1)
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta, berpengalaman
dalam perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun.
3. Tenaga Ahli Arsitektur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Arsitektur
(S1) lulusan universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta
berpengalaman dalam perencanaan bangunan bertingkat non
perumahan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
4. Tenaga ahli Estimasi Biaya, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil
(S1) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta,
berpengalaman dalam menghitung biaya pembangunan sekurang-
kurangnya 2 (dua) tahun.
5. Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal, berpendidikan minimal Sarjana Teknik
Mesin/ Elektronika (S1) lulusan universitas/pergutuan tinggi negeri atau
swasta, berpengalaman dalam perencanaan mekanikal elektrikal
bangunan bertingkat non perumahan sekurang-kurangna 2 (dua) tahun.
6. Tenaga Pendukung yang dibutuhkan terdiri dari tenaga surveyor, tenaga
operator komputer, tenaga cad operator/drafman, tenaga administrasi
dan tenaga lokal.

X. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian yang minimal meliputi:
1. Tahap Konsep Rencana Teknis
a. Konsep Penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan
perencana.
b. Konsep skematik rencana teknis
c. Laporan data dan informasi lapangan
d. Hasil Sonder

2. Tahap Pra-rencana Teknis


a. Gambar-gambar Pra-rencana
b. Perkiraan biaya pembangunan
c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)

3. Tahap Pengembangan Rencana


a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, ME dan utilitas
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan
c. Draft rencana anggaran biaya
d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)

4. Tahap Rencana Detail


a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Bill Of Quantity (BQ)
d. Rencana anggaran biaya (RAB)

5. Tahap Pelelangan
- Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
XI. LAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Penggunan Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedia Jasa
Konsultansi adalah meliputi:
1. Laporan Pendahuluan, berisi Rencana Kerja yang akan dilaksanakan dan hasil
orientasi lapanga serta kerangka kegiatan yang harus dijelaskan seperti kegiatan
persiapan, pengurusan perijinan, mobilisasi tenaga dan peralatan, jadwal
pelaksanaan dan jadwal penugasan personil atau tenaga ahli serta program
kerja berikutnya diserahkan 10 (sepuluh) hari setelah SPMK. Laporan
Pendahuluan diserahkan kepada pemilik pekerjaan sebanyak 5 (lima) set.
2. Laporan Antara, yang berisi kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan,
hasil sonder, kendala dan solusi Penyelesaiannya, gambar-gambar pra-rencana.
Laporan Antarharus diserahkan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari
kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan
sebanyak 5 (lima) set.
3. Draf laporan Akhir, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
Perencanaan. Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Draf gambar-gambar Detail
hasil perencanaan. Draf Laporan Hasil Perencanaan tersebut diserahkan
selambat-lambatnya 27 (dua puluh tujuh) hari kalender sejak tanggal surat
perintah mulai kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set.
4. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
Perencanaan, Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, gambar-gambar Detail hasil
Perencanaan, Presentasi Laporan Akhir Perencanaan tersebut diserahkan
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal surat perintah
mulai kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 5 (lima) set.

XII. LAIN-LAIN
1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan
diskusi atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya.
2. Penyedia jasa harus menyerahkan foto dokumentasi (dalam album) yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan survey lapangan.
3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjan ini
dengan pemilik pekerjaan.
4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus
disediakan oleh Penyedia Jasa
5. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan
dalam berita acara penjelasan pekerjaan.
.
B. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
1. Waktu
Untuk pencapaian dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan atau
sepanjang tahun anggaran yaitu bulan Januari s.d Desember 2019
2. Matrik kegiatan
Bulan ke
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Bangunan / Gedung Pendidikan x x x x x x x X x x

E. BIAYA YANG DIKELUARKAN


Untuk terpenuhinya Pengadaan Bangunan/Gedung Pendidikan dibutuhkan biaya
penyelengaraannya sebesar Rp. 8.918.819.000,- dengan rincian terlampir.

Pangkalpinang, 8 Oktober 2018


Direktur

drg. Harindra, MKM


NIP. 195910121987031003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN RKA-KL TAHUN ANGGARAN 2019

2079.603

SARANA PRASARANA
Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN

Unit Eslon I / II : BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA


MANUSIA KESEHATAN / POLITEKNIK KESEHATAN PANGKALPINANG

Program : Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia


Kesehatan (PPSDMK)

Hasil : Meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia kesehatan


sesuai dengan standar pelayanan kesehatan.

Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada


Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan (2079)

Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Satuan Kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya

Jenis Keluaran (Output) : Sarana prasarana (2079.603)

Volume Keluaran (Output) : 286

Satuan Ukur Keluaran (Output) : Unit

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam
Pelaksanaan APBN;
- Peraturan Dirjend Perbendaharaan Nomor PER-11/PB/2011 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2019.
Kebijakan Perencanaan Program dan Anggaran
- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun 2005 – 2025;
- Sistem Kesehatan Nasional;
- Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019;
- Prioritas Program PPSDM Kesehatan Tahun 2019.

2. Gambaran Umum
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang dibentuk sebagai pelaksana tugas teknis penunjang Badan PPSDM
Kesehatan yaitu melaksanakan pendidikan profesional dibidang kesehatan.
Dalam pelaksanaannya, Politeknik Kesehatan Pangkalpinang melaksanakan Kegiatan Administrasi umum
dan akademik agar terlaksana dengan lancar maka dibutuhkan pembelian alat-alat perkantoran.

Dalam pelaksanaannya meliputi:


1. Melakukan pembelian belanja modal;
2. Pembayaran honor kepada panitia pengadaan dan panitia penerima barang / jasa.

Sistem pengelolaan sarana dan prasarana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan


Pangkalpinang mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan
Barang Milik Negara. Kebijakan dan pengembangan dilaksanakan oleh Pembantu Direktur II dan sarana
dilaksanakan oleh Subag Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2006, Barang Milik Negara
(BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya
yang sah. Pengelolaan BMN meliputi: penggunaan, pemanfaatan, penghapusan dan pemindahtanganan BMN.
Kegiatan penatausahaan BMN tercatat dalam aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara (SIMAK BMN) yang dikendalikan oleh operator. Penatausahaan BMN meliputi pembukuan,
inventarisasi dan pelaporan BMN.
Dalam penatausahaan BMN ini termasuk didalamnya melaksanakan tugas dan fungsi akuntansi BMN.
Penatausahaan BMN dalam rangka mewujudkan tertib administrasi termasuk menyusun Laporan BMN yang
akan digunakan sebagai bahan penyusunan neraca. Sedangkan penatausahaan BMN dalam rangka
mendukung terwujudnya tertib pengelolaan BMN adalah menyediakan data agar pelaksanaan pengelolaan
BMN dapat dilaksanakan sesuai dengan azas fungsional, kapastian hukum, transparansi dan keterbukaan,
efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai. Pelaksanaan tugas penatausahaan termasuk melaksanakan dan
fungsi akuntansi BMN. Aturan yang digunakan mengacu pada Standar Akuntasi Pemerintahan (SAP) yang
ditetapkan
Dalam rangka pengelolaan sarana dan prasarana di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Pangkalpinang Direktur membuat kebijakan tentang sarana dan prasarana sebagai berikut:
1. Sarana dan pasarana harus mendukung kelancaran kegiatan Tri Dharma PT sehingga mendukung
tercapainya visi dan misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pangkalpinang.
2. Sarana dan prasarana harus mencakup keamanan dan kenyamanan kerja.
3. Sarana dan prasarana di masing-masing Prodi disesuaikan dengan kompetensi lulusan.
4. Setiap sarana dan prasarana harus dijaga dan diawasi oleh setiap civitas akademika.
5. Setiap program studi disediakan sarana ruang kuliah, laboratorium dan sarana prsarana lain yang
menunjang kelancaran kegiatan Tri Dharma PT, khususnya kegiatan pembelajaran.
6. Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana secara terus menerus ditingkatkan.

1. Pengelolaan sarana prasarana

Pengelolaan sarana dan parasarana di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pangkalpinang di


koordinasikan oleh bagian umum di tingkat Direktorat. Di tingkat jurusan pengelolaan sarana prasarana dilaksanakan
oleh Sub Unit Pemeliharaan prodi. Semua sarana dan pasarana di dicatat/diinventaris dalam dokumen kepemilikan
barang milik negara (inventaris barang). Semua sarana/prasarana penunjang kegiatan pembelajaran, penelitian, dan
pengabdian msyarakat, terutama sarana prasarana dikelola dan dipantau secara rutin setiap bulan.
Pemeliharaan/perbaikan dan kebersihan sarpras diawasi secara rutin sehingga dapat digunakan untuk menunjang
kelancaran kegiatan PBM. Monitoring sarana dan prasarana dilakukan oleh petugas di setiap prodi sesuai dengan
SOP pemeliharaan barang. Khusus sarana parsarana PBM di setiap kelas dilengkapi LCD, papan tulis, spidol, dan
AC. Barang ini setiap hari dipantau.

Sistem pengelolaan sarana dan prasarana di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pangkalpinang
menggunakan aplikasi SIMAK BMN (Sistem Informasi Akutansi Barang Milik Negara) yang dalam pencatatan dan
penatausahaannya dilakukan di Direktorat oleh petugas SIMAK BMN dan dibantu oleh Ka.Sub Unit pemeliharaan di
setiap prodi dalam pengelolaan barang untuk masing-masing prodi. Petugas Simak BMN secara rutin melakukan
monitoring, pelabelan barang, pembuatan daftar barang ruangan, sampai dengan penghapusan barang apabila
barang tersebut sudah tidak layak/tidak bisa digunakan. Perawatan prasarana berupa gedung Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Pangkalpinang dilakukan oleh pegawai cleaning service yang tersebar di setiap prodi. Pada
setiap ruangan telah dilengkapi daftar SOP kebersihan untuk mengontrol kebersihan diruangan tersebut dan untuk
mengetahui siapa penanggung jawab kebersihannya. Untuk menunjang kenyamanan dalam penggunaan sarana
dan prasarana harus didukung keamanan yang memadai. Bila ditemukan sarana dan prasarana yang rusak atau
hilang, Sub Unit Pemeliharaan prodi segera melapor ke Sub bagian ADUM Direktorat sesuai dengan SOP. Langkah
selanjutnya dilakukan perbaikan dalam waktu paling lambat 1 hari sehingga tidak terjadi hambatan kegiatan PBM.
2. Keamanan dan keselamatan penggunaan
Untuk menjaga keamanan semua BMN yang telah menjadi aset Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Pangkalpinang, maka semua barang milik negara diberi nomor/kode barang
inventaris sesuai Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 29/PMK.06/2010 tentang
penggolongan dan kodefikasi BMN. Dalam mengamankan barang inventaris agar tidak mudah rusak
diberi petunjuk penggunaan untuk keselamatan dan keamanan. Namun apabila suatu barang rusak
berat dan biaya pemeliharaan tinggi maka diusulkan untuk dilakukan penghapusan. Secara umum
dalam pengelolaan sarana dan prasarana merujuk pada aturan:
a. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah.
c. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik
Negara
d. Peraturan Menteri Keuangan nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik
Negara.
e. Peraturan Menteri Keuangan nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang.
f. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara No. PER-03/KN/2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Lelang

3. Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan
Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan administrasi
perkantoran, proses belajar mengajar, dan kegiatan kemahasiswaan yang berkaitan dengan prasarana
gedung, ruang kantor dan ruang perkuliahan dilakukan bersama-sama antara Prodi dan Direktorat. Hal ini
ditempuh agar pemanfaatan sarana dan prasarana untuk tercapainya efektivitas seluruh proses kegiatan
bagi seluruh civitas akademika. Secara operasional setiap hari barang–barang sarana dan prasarana di
rawat dan dipelihara oleh tenaga kependidikan dan Sub Unit Pemeliharaan. Petugas ini selalu mengawasi
keberadaan barang, kebersihan, dan kemanfaatannya.

Prasarana Poltekkes Kemenkes Pangkapinang yang tersedia :


Status
Lokasi Lahan
Penguasaan/ Penggunaan
No. (Nama dan Nomor Jalan, Luas Lahan (Ha)
Kepemilikan Lahan
Kota, Propinsi)
Lahan*
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Jl. Telaga Biru I, Komplek Milik Sendiri Perkantoran 753 m²
Perkantoran dan Pemukiman (Kemenkes) Direktorat
Terpadu Pemprov. Kep.
Bangka Belitug, Desa
Padangbaru, Kec.
Pangkalanbaru, Kab. Bangka
Tengah
2 Jl. Telaga Biru I, Komplek Milik Sendiri Ruang Kuliah dan 2.400 m²
Perkantoran dan Pemukiman (Kemenkes) Laboratorium
Terpadu Pemprov. Kep. Jurusan
Bangka Belitug, Desa Keperawatan,
Padangbaru, Kec. Kebidanan, Gizi
Pangkalanbaru, Kab. Bangka dan Farmasi
Tengah
3 Jl. Telaga Biru I, Komplek Milik Sendiri Jalan, Taman, 46.797 m²
Perkantoran dan Pemukiman (Kemenkes) Lapangan Voli
Terpadu Pemprov. Kep. serta Lahan
Bangka Belitug, Desa Kosong yang
Padangbaru, Kec. belum digunakan
Pangkalanbaru, Kab. Bangka dan dipersiapkan
Tengah untuk
pembangunan
gedung
TOTAL 49.950 m²

Data Sarana Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang yang tersedia :


Kepemilikan* Kondisi**
Jumlah Total Luas
No. Jenis Prasarana Sewa/
Unit (m2) Milik Tidak
Pinjam/ Terawat
Sendiri Terawat
Kerjasama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Perkantoran/ 14 519 √ √
administrasi
2 Ruang kuliah 12 756 √ √
3 Ruang diskusi, 1 126 √ √
seminar, rapat
4 Ruang kerja dosen 2 126 √ √
5 Ruang jurusan 4 252
6 Laboratorium/ 5 315 √ √
studio/bengkel/dsb
7 Laboratorium 1 52 √ √
Komputer
8 Laboratorium Bahasa 1 63 √ √
9 Perpustakaan 1 52 √ √

Luas Seluruhnya 2.376


Prasarana Pendukung
Kepemilikan* Kondisi**

Jenis Prasarana Jumlah Total Sewa/


No. Milik Tidak
Pendukung Unit Luas (m2) Pinjam/ Terawat
Sendiri Terawat
Kerjasama

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Jurusan Kebidanan

1. Ruang HMJ 1 3 √ √

2. Kamar Mandi 2 15 √ √

3. Tempat mengakses 2 750 √ √


internet
Jurusan Keperawatan

1. Ruang HMJ 1 3 √ √

2. Kamar Mandi 2 15 √ √

3. Tempat mengakses 2 750 √ √


internet
Jurusan Gizi

1. Ruang HMJ 1 3 √ √

2. Kamar Mandi 2 15 √ √

3. Tempat mengakses 2 750 √ √


internet
Jurusan Farmasi

1. Ruang HMJ 1 3 √ √
Kepemilikan* Kondisi**

Jenis Prasarana Jumlah Total Sewa/


No. 2 Milik Tidak
Pendukung Unit Luas (m ) Pinjam/ Terawat
Sendiri Terawat
Kerjasama

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

2. Kamar Mandi 4 15 √ √

3. Tempat mengakses 2 750 √ √


internet
Direktorat

1 Klinik Terpadu 1 13,5 √ √

2 Ruang Bimbingan 1 13,5 √ √


Konseling

3 Ruang Pengelola 1 13,5 √ √


Jurnal Kesehatan

4 Ruang Tim Kode Etik 1 13,5 √ √

5 Parkir Tamu 1 30 √ √

6 Mushola 1 30 √ √

7 Tempat Mengakses 5 579 √ √


internet

8 Taman 2 600 √ √

9 Lap. Voli Terpadu 1 360 √ √

10 Kantin 1 24 √ √

11 Parkir Karyawan 3 100 √ √


Kepemilikan* Kondisi**

Jenis Prasarana Jumlah Total Sewa/


No. 2 Milik Tidak
Pendukung Unit Luas (m ) Pinjam/ Terawat
Sendiri Terawat
Kerjasama

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

12 Parkir Pimpinan 2 94 √ √

13 Parkir Motor 1 120 √ √

14 Ruang BEM 1 13,5 √ √

Luas Seluruhnya 5023

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat atas laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara pada Politeknik Kesehatan
Pangkalpinang tahun 2019 adalah seluruh pihak yang yang berada dilingkungan politeknik kesehatan
pangkalpinang.

Adapun analisa kebutuhan output Sarana Prasana adalah sebagai berikut :

No Nama Alat Juml Keterangan/Justifikasi

Bangunan Gedung Pendidikan dan Gedung Perkuliahan untuk proses belajar


1 1
Latihan mengajar

Bangunan Gedung Tempat Pendidikan Perencanaan Gedung Layanan Kemahasiswaan


2 1
Lainnya dibangun di Tahun 2020

Bangunan Olah Raga Terbuka Sarana penyaluran bakat mahasiswa di bidang


3 1
Permanen olah raga

4 Bangunan Parkir Tertutup Permanen 1 Tempat parkir untuk mahasiswa

5 Generator 1 Penunjang Gedung Perkuliahan

6 Generator 1 Penunjang Gedung Perkantoran

Pendokumentasian kegiatan perkantoran dan


7 Kamera Digital 1
kemahasiswaan
Pendokumentasian kegiatan perkantoran dan
8 Kamera Udara 1
kemahasiswaan

Pendokumentasian kegiatan perkantoran dan


9 Camera Video 1
kemahasiswaan

10 Instalasi Komputer 22 Untuk Lab Komputer yang belum tersedia

Untuk menyimpan dokumen kegiatan perkantoran


11 Lemari Besi/Metal 18
dan perpustakaan

Printer Laser untuk penunjang kegiatan


12 Serial Scanner/Printer 9
perkantoran dan SPJ proses PBM

Printer Dot matrix untuk penunjang kegiatan


13 Serial Scanner/Printer 9
perkantoran dan SPJ proses PBM

14 Lemari Kayu 5 Rak Lemari kayu untuk menyimpan dokumen

Rak majalah kayu untuk menaruh surat kabar dan


15 Lemari Katalog 15
majalah

Untuk penggandaan dokumen kegiatan


16 Mesin Fotocopy Electronic 13
perkantoran dan pendidikan

17 Meja Kerja Kayu 5 Meja baca untuk perpustakaan dan ULP

Untuk satpam dan sarana koordinasi saat proses


18 Handy Talky (HT) 8
wisuda

CCTV - Camera Control Television


19 12 Untuk memantau keamanan kantor
System

Mesin Penghisap Debu/Vacuum Untuk membersihkan peralatan kantor dan


20 2
Cleaner kendaraan

Alat bantu untuk mengangkut barang dan


21 Alat Pengangkat Lainnya 4
dokumen

Alat bantu jika ada kendala pada kendaraan roda 6


22 Dongkrak Hidrolik 2
(bus mahasiswa)

Untuk memotong rumput agar halaman


23 Mesin Pemotong Rumput 2
senantiasa rapi dan indah
Kendaraan roda 6 untuk penunjang kegiatan
Kendaraan Bermotor Penumpang
24 2 perkantoran dan untuk prodi baru (prodi
Lainnya
keperawatan belitung)
Kendaraan Bermotor Beroda Dua Kendaraan roda 2 untuk penunjang kegiatan
25 6
Lainnya perkantoran dan pendidikan
Kendaraan Bermotor Penumpang Kendaraan roda 4 untuk menunjang kegiatan
26 1
Lainnya Praktek Kerja Lapangan

Kendaraan Bermotor Angkutan Kendaraan roda 4 untuk mengangkut barang (pick


27 1
Barang Lainnya up)

> PENGADAAN KENDARAAN BERMOTOR


Adapun untuk perencanaan pengadaan kendaraan bermotor terdapat beberapa penjelasan sebagai
berikut :
1. Berdasarkan data dari BMN sampai dengan tanggal 10 Oktober 2018 menyatakan bahwa
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang mempunyai Kendaraan roda empat (minibus)
berjumlah 12 unit, Kendaraan beroda sepuluh (Bus) berjumlah 2 unit dan kendaraan
Beroda dua sejumlah 7 unit. Dengan rincian:
No. Keterangan Unit Penjelasan
Kendaraan Roda 4 (minibus) digunakan
untuk kegiatan operasional Direktur
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
untuk melakukan tugas sehari-hari dan
Kendaraan roda 4 kegiatan mobilisasi menghadiri kegiataan yang
1 1
operasaional Direktur berkaitan dengan program kerja di
lingkungan Poltekkes Kemenkes
Pangkalpinang serta untuk menghadiri
kegiatan-kegiatan yang dilakukan
Pemerintah Daerah.
Kendaraan Roda 4 (minibus) digunakan
untuk kegiatan operasional bagian umum
dan keuangan. Kendaraan ini digunakan
untuk melakukan kegiatan berkaitan
Kendaraan Roda 4 Kegiatan dengan mobilisasi ke bank, kegiatan
2 Operasional Bagian Umum 3 konsultasi dan pelaporan Bagian BMN,
dan Keuangan kegiatan Konsultasi dan pelaporan bagian
Perencanaan, Mobilisasi dalam suatu
kegiatan yang dilakukan oleh Bagian
Umum dan Keuangan (Workshop,
Seminar, dll)
Kendaraan Roda 4 (minibus) digunakan
untuk kegiatan operasional bagian
Akademik. Kendaraan ini digunakan
Kendaraan Roda 4 Kegiatan untuk mobilisasi dalam melakukan
3 Operasional Bagian 2 kegiatan kerjasama Mou baik swasta
Akademik maupun Pemerintah Daerah, mobilisasi
dalam suatu kegiatan yang dilakukan
oleh bagian Akademik (Workshop,
Seminar, dll).
Kendaraan Roda 4 (minibus) digunakan
untuk kegiatan Kemahasiswaan.
Kendaraan ini digunakan untuk
melakukan mobilisasi yang berkaitan
Kendaraan Roda 4 Kegiatan dengan Program Kerja dari bagian
4 Kemahasiswaan 2 Kemahasiswaan. Seperti kegiatan yang
sosialisasi masyarakat, kegiatan
peningkatan Minat bakat Mahasiswa,
serta untuk mobilisasi kegiatan
Pemerintah Daerah yang berkaitan
dengan kemahasiswaan
Kendaraan Roda 4 (minibus) digunakan
untuk kegiatan Jurusan. Kendaraan ini
digunakan untuk melakukan mobilisasi
yang berkaitan dengan Program Kerja
Kendaraan Roda 4 Kegiatan
dari bagian Jurusan. Seperti Kegiatan
5 Jurusan 4
praktek kerja lapangan pada beberapa
Kab. Di luar pangkalpinang yang
lokasinya jauh, mobilisasi dalam suatu
kegiatan yang dilakukan oleh Jurusan
(Workshop, Seminar, dll).
Kendaraan Roda 10 digunakan untuk
kegiatan Kemahasiswaan dan Alademik.
Kendaraan ini digunakan untuk
melakukan mobilisasi yang berkaitan
dengan Program Kerja dari bagian
Kemahasiswaan dan Akademik serta
Kendaraan Roda 10
kegiatan Jurusan. Seperti kegiatan yang
6 Kegiatan Jurusan
sosialisasi masyarakat, kegiatan praktek
kerja lapangan pada beberapa Kabupaten
di luar pangkalpinang yang lokasinya
jauh, kegiatan peningkatan Minat bakat
Mahasiswa, serta untuk mobilisasi
kegiatan Pemerintah Daerah yang
berkaitan dengan kemahasiswaan

2. Berdasarkan data dari BMN sampai dengan tanggal 10 Oktober 2018 menyatakan bahwa
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang mempunyai Kendaraan roda 2 berjumlah 7
unit,dengan rincian:
No. Keterangan Unit Penjelasan
Kendaraan Roda 2 digunakan untuk
Kendaraan Roda 2 Kegiatan kegiatan operasional bagian Umum untuk
1 Operasaional Bagian 2 melakukan tugas sehari-hari seperti
Umum dan Kepegawaian kegiatan konsultasi ke pihak-pihak
terkait, melakukan SPJ kegiatan, alat
transportasi untuk koordinasi kegiatan
tertentu,
Kendaraan Roda 2 digunakan untuk
kegiatan operasional bagian Akademik
Kendaraan Roda 2 Kegiatan
untuk melakukan tugas sehari-hari seperti
2 Operasaional Bagian 1
untuk transportasi melakukan SPJ
Akademik
kegiatan, alat transportasi untuk
koordinasi kegiatan tertentu,
Kendaraan Roda 2 digunakan Jurusan.
Kendaraan ini digunakan untuk
melakukan mobilisasi yang berkaitan
dengan Program Kerja dari Bagian
Jurusan. Seperti Kegiatan praktek kerja
Kendaraan Roda 2 Kegiatan
3 4 lapangan pada beberapa Kab. Di luar
Operasaional Jurusan
pangkalpinang yang lokasinya jauh,
transportasi untuk SPJ kegiatan.
Mobilisasi dalam suatu kegiatan yang
dilakukan oleh Jurusan (Workshop,
Seminar, dll)..

3. Terkait dengan lokasi kegiatan praktek kerja lapangan jurusan Poltekkes Kemenkes
Pangkalpinang pada beberapa Kabupaten di luar kota pangkalpinang yang lokasinya jauh
dan sangat rentan dengan kriminalisasi. Kendaraan dengan jumlah penumpang banyak
sangat dibutuhkan untuk kegiatan transportasi mahasiswa mengingat bahwa masih
kurangnya jumlah kendaraan jumlah penumpang banyak.

4. Jadwal kalender akademik antar jurusan yang berbeda sehingga kebutuhan kendaraan
operasional untuk transportasi mahasiswa dengan jumlah penumpang banyak sangat
dibutuhkan.

5. Terkait dengan usulan motor sangat dibutuhkan dikarenakan masih dirasakan kurangnya
alat transportasi untuk kegiatan praktek lapangan jurusan, kegiatan fotocopi, pembayaran
SPJ kegiatan, kegiatan dosen Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, kegiatan konsultasi
dan koordinasi antar pihak terkait.

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
Dilaksanakan secara bertahap dan terjadwal sesuai dengan waktu dan kebutuhan dari undangan
maupun keharusan yang semestinya.
2. Penggunaannya selalu terpantau kemajuan kegiatan yang dilaksanakan mulai Januari 2019 sampai
dengan Desember 2019.

.
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Untuk pencapaian dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan atau sepanjang tahun
anggaran yaitu bulan Januari s.d Desember 2019.

Kegiatan pengadaan peralatan fasilitas perkantoran dilaksanakan dalam rangka mencapai keluaran/output
berupa Sarana dan Prasarana Pendidikan 129 Unit guna mendukung tercapainya Outcome berupa
peningkatan persentase tenaga kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya.

Berikut jadwal/matriks kegiatan dari output Laporan Sarana dan Prasarana Pendidikan :

No. Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

1 ABBM/Alat Lab X X X X X X X

Peralatan dan Fasilitas


2 X X X X X
Pendidikan

3 Kendaraan Bermotor X X X

G. BIAYA YANG DIKELUARKAN


Untuk terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidikan dibutuhkan biaya penyelengaraannya yaitu senilai
Rp. 7.207.734.000,- dengan rincian terlampir.

Pangkalpinang, 8 Oktober 2018


Direktur

drg. Harindra, MKM


NIP.195910121987031003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN RKA-KL TAHUN ANGGARAN 2019

2079.994

LAYANAN PERANTORAN
Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN

Unit Eslon I / II : BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA


MANUSIA KESEHATAN / POLITEKNIK KESEHATAN PANGKALPINANG

Program : Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia


Kesehatan (PPSDMK)

Hasil (Outcome) : Meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia


kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan.

Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya pada


Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan (2079)

Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Satuan Kerja yang ditingkatkan sarana dan prasarananya.

Jenis Keluaran (Output) : Layanan Perkantoran (2079.994)

Volume Keluaran (Output) : 1 (Satu)

Satuan Ukur Keluaran (Output) : Layanan

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran
Dalam Pelaksanaan APBN;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2017.
Kebijakan Perencanaan Program dan Anggaran
- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun 2005 – 2025;
- Sistem Kesehatan Nasional;
- Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019;
- Prioritas Program PPSDM Kesehatan Tahun 2019.

2. Gambaran Umum
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang dalam perkembangannya mulai berdiri tahun 2012 sampai
saat ini mengalami perkembangan terutama dalam jumlah pegawai. Tercatat dalam Daftar
Urutan Pegawai (DUK) tahun 2017 jumlah pegawai pada Politeknik Kesehatan Pangkalpinang
sebanyak 65 orang pegawai dengan rincian sebagai berikut :

Fungsional/
No Pangkat/Gol Jumlah Struktural
Sertifikasi Dosen
1 Golongan IV 3 Org
2 Golongan III 54 Org
3 Golongan II 12 Org
Jumlah 69 Org

Politeknik Kesehatan Pangkalpinang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang dibentuk sebagai pelaksana tugas teknis penunjang Badan
PPSDM Kesehatan yaitu melaksanakan pendidikan profesional di bidang kesehatan.

Dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya, Politeknik Kesehatan Pangkalpinang melaksanakan 2


(dua) kegiatan Pokok yang salah satunya adalah pelaksanaan kegiatan sehari-hari perkantoran..
Pelaksanaan kegiatan sehari-hari perkantoran pada Politeknik Kesehatan meliputi :
1. Kegiatan administrasi perkantoran, berupa penyediaan bahan administrasi (ATK, Langganan
surat kabar/majalah, jamuan tamu, phptocopy/bahan cetakan, penyediaan sarana keperluan
rumah tangga kantor, pendidikan dan asrama, jasa internet, kegiatan lain yang mendukung
operasional kantor;
2. Belanja honorarium pengelola administrasi kantor;
3. Pembayaran langganan daya dan jasa (Listrik, Telpon dan Air);
4. Pemeliharaan pasilitas kantor (Gedung/bangunan, kendaraan dinas dan inventaris);
5. Penyediaan pakaian dinas pegawai, satpam dan pramubakti;
5. Perjalanan dinas dalam rangka konsultasi, pertemuan di pusat maupun di daerah lain.

Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Seragam Karyawan.
Belanja ini dialokasikan untuk pegawai negeri dan pegawai honorer Poltekkes Pangkalpinang.
Seragam Karyawan dianggarkan sebanyak 2 stel karena menurut ketentuan peraturan di
lingkungan Kementerian Kesehatan, pegawai harus mengenakan seragam 2 kali dalam sepekan,
yaitu pada hari Senin dan Kamis.

Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Administrasi Kegiatan
yang terperinci untuk belanja-belanja sebagai berikut :

1. Belanja Keperluan Perkantoran :


> Direktorat
- Biaya Langganan Surat Kabar
- Alat Tulis Kantor (ATK)
- Bahan Komputer
- Fotocopy dan Penggandaan
- Alat & Bahan Rumah Tangga
- Makan Rapat Biasa
> Jurusan Keperawatan
- Alat Tulis Kantor (ATK)
- Fotocopy dan Penggandaan
> Jurusan Kebidanan
- Alat Tulis Kantor (ATK)
- Fotocopy dan Penggandaan
> Jurusan Gizi
- Alat Tulis Kantor (ATK)
- Fotocopy dan Penggandaan
> Jurusan Farmasi
- Alat Tulis Kantor (ATK)
- Fotocopy dan Penggandaan
2. Belanja pengiriman surat dinas pos pusat
3. Belanja Barang Non Operasional Lainnya
4. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Pengelola Anggaran
dan Kegiatan.
1. Pengelola Anggaran
2. Pengelola PNBP
3. Pengelola BMN
4. Pengelola Sistem Akuntansi Instansi
5. Pejabat pengadaan / penerima
6. Pengelola Gaji Pegawai
7. Perangkat Unit Layanan Pengadaan
8. Kepala Unit

Salah satu sub komponen dalam kegiatan Layanan Perkantoran adalah Langganan dan Jasa
1. Belanja Langganan Listrik
- Telepon
2. Belanja Langganan Telelpon
- Internet
- Langganan Internet
3. Belanja Langganan Daya dan Jasa lainnya.

Salah satu sub komponen pendukung Penyelenggaraan Gedung/Bagunan dan Halaman Kantor
Yaitu Belanja biaya pemeliharaan Gedung dan bangunan.

Salah satu sub komponen pendukung Biaya Pemeliharaan Kendaraan dan peralatan yaitu
Belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin.

Salah satu Sub Komponen dalam kegiatan Layanan Perkantoran adalah Sarana Prasarana
Kantor yang diadakan dengan cara sewa melalui pihak ke tiga, karena keterbatasan Gedung dan
Peralatan yang dimiliki oleh Poltekkes Pangkalpinang

Sarana dan Prasarana Kantor tersebuit terdiri dari :


1. Sewa Gedung Kuliah;
2. Sewa Rumah Dinas;
3. Sewa Kendaraan Operasional PBM;
4. Sewa Kendaraan Operasional Perkantoran;
5. Sewa Kendaraan Operasional Direktur
6. Sewa Lahan Praktek
7. Sewa Kendaraan Pindah
8. Sewa Fasilitas Asrama
Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Kegiatan Konsultasi ke
Pusat yang dilakukan oleh karyawan Poltekkes Pangkalpinang baik di Direktorat maupun di
Jurusan dengan tujuan optimalnya kegiatan di Direktorat dan Jurusan.

Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Kegiatan Menghadiri
Undangan yang dilakukan oleh karyawan Poltekkes Pangkalpinang baik di Direktorat maupun di
Jurusan dengan tujuan optimalnya kegiatan di Direktorat dan Jurusan.

Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Rapat Koordinasi
Program yang dilakukan oleh karyawan Poltekkes Pangkalpinang baik di Direktorat maupun di
Jurusan dengan tujuan terkoordinasinya kegiatan di masing-masing Jurusan dan juga di
Direktorat untuk tercapainya Visi dan Misi Poltekkes Pangkalpinang.

Rapat Koordinasi Program masing-masing diadakan di :


1. Bagian Administrasi Umum;
2. Bagian Administrasi Akademik;
3. Jurusan Keperawiatan;
4. Jurusan Kebidanan;
5. Jurusan Gizi;
6. Jurusan Farmasi.

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat atas dialokasinya anggaran Layanan Perkantoran pada Politeknik Kesehatan
Pangkalpinang tahun 2019 adalah :
1. Pegawai Negeri Sipil Struktural
2. Pegawai Negeri Sipil atau Dosen Fungsional dan Tunjangan Profesi Dosen.
3. Pegawai Negeri Sipil Baru (CPNS/PNS) dan pindahan dari institusi lain.

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
Setiap Pegawai Negeri Sipil terutama pada Politeknik Kesehatan Pangkalpinang berhak
menerima penghargaan berupa gaji di setiap awal bulannya. Untuk memenuhi kebutuhan gaji
pegawai tersebut agar tidak terjadi keterlambatan pembayaran, Pejabat Pembuat Komitmen dan
Pengelola keuangan mengusulkan pembayaran gaji sebelum tanggal 10 bulan berjalan ke KPPN
dengan menggunakan aplikasi Gaji Pegawai Pusat (GPP) oleh Petugas Pengelola Anggaran
Belanja Pegawai (PPABP). Sedangkan untuk Kegiatan Operasional Perkantoran dilaksanakan
secara bertahap dan terjadwal sesuai dengan waktu dan kebutuhan penggunaan Sarana dan
Prasarana.
2. Tahapan dan waktu pelaksanaan
Dilaksanakan selama 12 Bulan mulai Januari-Desember 2019.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Untuk terpenuhinya pembayaran gaji pegawai Politeknik Kesehatan Pangkalpinang tahun 2016 cara
pencapaian keluarannya yaitu melakukan usulan pembayaran gaji pegawai ke KPPN setiap
bulannya secara terus menerus dan berkesinambungan sepanjang tahun berjalan dari bulan Januari
s.d Desember 2019. Termasuk usulan atas kenaikan Pangkat/Gol, Berkala, Fungsional, dll.
Sedangkan untuk pencapaian Kegiatan Operasional Perkantoran dilaksanakan secara terus
menerus dan berkesinambungan atau sepanjang tahun anggaran yaitu bulan Januari s.d Desember
2019.
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Salah satu rincian dalam Pembayaran Gaji dan Tunjangan adalah adanya Belanja Uang Lembur.
Belanja ini dialokasikan untuk pegawai yang bekerja di luar jam kerja sesuai yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Perundang-Undangan.

Kegiatan Lembur dilaksanakan karena volume pekerjaan yang tinggi, mengingat jumlah karyawan
Poltekkes Pangkalpinang masih sedikit, tidak sebanding dengan volume pekerjaan yang ada. Hampir
semua karyawan melakukan kegiatan lembur, seperti bagian ADUM, ADAK, dan juga dosen di
lingkungan Poltekkes Pangkalpinang.

Kegiatan lembur setelah pulang jam kerja atau dihari libur. Belanja Lembur dianggarkan sebanyak 24
kali dalam 1 tahun atau selama 2 kali dalam 1 bulan untuk setiap pegawai.

Kebutuhan anggaran Output Layanan Perkantoran Politeknik Kesehatan Pangkalpinang tahun 2019
sebesar Rp. 14.396.885.000,- dengan rincian terlampir.

Pangkalpinang, Oktober 2018


Direktur,

drg. Harindra, MKM


NIP.195910121987031003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN RKA-KL TAHUN ANGGARAN 2019

5034.501

PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN DI


POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG
Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN

Unit Eslon I / II : BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA


MANUSIA KESEHATAN / POLITEKNIK KESEHATAN PANGKALPINANG

Program : Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia


Kesehatan (PPSDMK)

Hasil (Outcome) : Meningkatnya presentase tenaga kesehatan yang

ditingkatkan kompetensinya.

Kegiatan : Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi (5034)

Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah lulusan tenaga kesehatan dari Politeknik kesehatan

(Poltekkes) Kemenkes RI

Jenis Keluaran (Output) : Pendidikan Tenaga Kesehatan dari Politeknik Kesehatan Kemenkes RI
(5034.501)

Volume Keluaran (Output) : 400 (Empat Ratus)

Satuan Ukur (Output) : Orang


A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum
a. Dasar Hukum Terkait Dengan Pendidikan :
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembar
Negara RI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembar Negara RI Nomor 4301);
2) UU No.36 Tahun 2009, tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2009 No.144);
3) Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembar Negara
RI Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembar Negara RI Nomor 2413);
4) PP No.19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan (Tambahan Lembaran Negara
No.4496);
5) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 045/U/2000 tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi;
6) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1192/Menkes/Per/X/2004 tentang Pendirian
Pendidikan Diploma Bidang Kesehatan;

b. Dasar Hukum Terkait Dengan Keuangan :


1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Bukan Pajak
2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
5) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 22/KMK.06/2003 tentang Persetujuan Penggunaan
Sebahagian Dana PNBP Pada Badan PPSDM Kesehatan Dep.Kes;
6) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran
Dalam Pelaksanaan APBN;
7) Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 01/PMK.02/2009 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggran 2019
8) Peraturan Dirjend Perbendaharaan Nomor PER-66/PD/2005 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
9) Peraturan Mentri Keuangan RI Nomor S-191/MK.02/2014 tanggal 25 Maret 2014 tentang
Izin Prinsip Besaran Biaya Honorarium Dosen dan Tenaga Kependidikan Poltekkes Badan
PPSDM Kesehatan.

2. Gambaran Umum Singkat

Tujuan Pendidikan Tenaga Kesehatan adalah menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas
dan profesional. Untuk mewujudkan tujuan tersebut salah satu upaya pelaksanaannya adalah
melalui penjaminan mutu institusi pendidikan tenaga kesehatan. Penjaminan mutu diawali
dengan penjaringan calon peserta didik, tenaga pengajar tersertifikasi, proses pembelajaran
yang berkualitas dan sarana penunjang yang memadai.

Politeknik Kesehatan Pangkalpinang sebagai ujung tombak untuk mewujudkan tujuan


pendidikan tenaga kesehatan yang menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan
profesional sudah harus melaksanakan Kurikulum Berbasis KKNI, sehingga perlu sekali
melakukan perubahan-perubahan didalam sistem pendidikan/pembelajarannya. Untuk
mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan revisi ulang kegiatan-kegiatan pembelajaran termasuk
pendanaannya sehingga semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik.

Sistem Pendidikan yang berkualitas sangat terkait dengan keberadaan Tenaga Kesehatan yang
menguasai kompetensinya yang didasari oleh Standar Profesi Kebidanan. Tenaga Kebidanan
yang berkompeten dihasilkan dari Sistem Pendidikan yang berkualitas dan professional mengacu
pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Sistem Pendidikan Tinggi, dan ketentuan
lain yang relevan. pendidikan Tenaga Kesehatan yang berkualitas senantiasa didasari oleh
Standar-Standar Pendidikan Nasional dan diselenggarakan oleh Institusi Pendidikan yang
bermutu. Pembinaan Institusi Pendidikan senantiasa mengacu pada instrumen yang terstandar
dan lembaga akreditasi yang terstandar pula.

B. PENERIMA MANFAAT

1. Bagi Poltekkes Pangkalpinang


a.Terselenggaranya kegiatan belajar mengajar (PBM) teori dikelas dari semester 1 (awal) s.d
semester VI (akhir)
1) Terselenggaranya rapat koordinasi untuk PBM teori dan praktikum

2) Terselenggaranya kegiatan PBM praktikum di laboratorium dan kelas dari


semester 1 (awal) s.d semseter VI (akhir)

3) Terselenggaranya kegiatan praktek klinik (CI) di Rumah Sakit, Puskesmas dan


tempat lain yang terkait dengan kurikulum pendidikan

4) Terselenggaranya Ujian Tengah Semester, Ujian Semester Akhir dan Ujian KTI;

5) Terpenuhinya biaya kebutuhan bahan administrasi pendidikan, bahan praktek


laboraturium/kelas dan bahan lain sebagai penunjang PBM;

7) Terpenuhinya biaya untuk pembimbing praktek klinik (CI) dan lapangan.

8) Terpenuhinya biaya untuk pendukung proses belajar mengajar (kuliah pakar,


seminar, pelatihan)

2. Peserta Didik/ Mahasiswa


Dihasilkan tenaga kesehatan/medis yang berkualitas dan profesional.

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Metode Pelaksanaan

Dilaksanakan secara bertahap dan terjadwal sesuai dengan waktu dan kebutuhan penggunaan
masing-masing Jurusan.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

dilaksanakan dilaksanakan mulai Januari 2019 sampai dengan Desember 2019


D. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Untuk pencapaian dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan atau sepanjang
tahun anggaran yaitu bulan Januari s.d Desember 2019

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Untuk terpenuhinya Kegiatan Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi dibutuhkan biaya
penyelengaraannya sebesar Rp. 1.184.131.000,- dengan rincian terlampir.

Pangkalpinang, Oktober 2018


Direktur,

drg. Harindra, MKM


NIP.195910121987031003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN RKA-KL TAHUN ANGGARAN 2019

5034.601

PENGABDIAN MASYARAKAT

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)


KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TA 2019

PENGABDIAN MASYARAKAT

Kementerian Negara / Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN

Unit Eselon I : BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER


DAYA MANUSIA KESEHATAN

Program : Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya


Manusia Kesehatan (PPSDMK)

Hasil : Meningkatnya Ketersediaan dan Mutu Sumber Daya


Manusia Kesehatan Sesuai dengan Standar Pelayanan
kesehatan

Unit Eselon II / Satker : Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan


Sumber Daya Manusia Kesehatan / Poltekkes
Pangkalpinang

Kegiatan : Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi (5034)

Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Lulusan Tenaga Kesehatan dari Politeknik


Kesehatan Kemenkes RI

Jenis Keluaran (Output) : Pengabdian Masyarakat (5034.601)

Volume Keluaran (Output) : 29

Satuan Ukur Keluaran (Output) : Pengabdian


A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum

a. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

b. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

c. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

d. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian


dan Pengembangan Kesehatan

f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan

g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen

h. Peraturan Menteri Kesehatan No. 890 Thn. 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Poltekkes.

i. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1274 tentang Rencana Strategi Depkes.

j. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 84/PMK.02/2011 tentang Standar Biaya Tahun


Anggaran2012

k. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. 02/PB/2005 tentang Mekanisme


Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

l. Peraturan Pemerintah RI Nomor: OT.02.03/I/4/03440.1 tanggal 1 Juli 2008 tentang


Pedoman Organisasi danTata laksana Politeknik Kesehatan Depkes.

m. Panduan Pelaksana Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan


Tinggi Edisi IX, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat
Jenderal PendidikanTinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013.

2. Gambaran Umum

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu kegiatan tridarma


perguruan tinggi yang pelaksanaannya dikoordinasi oleh Unit Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang. Pengabdian kepada masyarakat
ini menampung kegiatan pengabdian masyarakat oleh para dosen dalam bentuk
pendidikan dan pelatihan masyarakat, pelayanan masyarakat serta kaji tindak dari ipteks
yang dihasilkan oleh para dosen.
Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah menerapkan hasil-hasil ipteks
untuk pemberdayaan masyarakat serta dapat mengasilkan perubahan pengetahuan,
keterampilan dan sikap dari sekelompok masyarakat sasaran. Kegiatan ini diperuntukkan
bagi para dosen tetap Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang yang didanai oleh DIPA
Poltekkes dengan rincian dana terlampir dan waktu pelaksanaan maksimal 6 bulan.
Rangkaian proses pengusulan, pelaksanaan dan pelaporan dilaksanakan sesuai dengan
tata cara dan format yang telah ditentukan.

B. Penerima Manfaat

Khalayak sasaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat diberbagai bidang ini
adalah masyarakat luas yang dapat sebagai perorangan, kelompok, komunitas maupun
lembaga yang berada diperkotaan maupun pedesaan.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk mengembangkan dan


menyukseskan pembangunan menuju tercapainya masyarakat yang sehat. Didalamnya
termasuk usaha meningkatkan kemampuan khalayak sasaran dalam memecahkan
masalahnya sendiri. Dengan demikian, pengabdian kepada masyarakat harus selalu
diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang dampak dan manfaatnya dapat secara langsung
dirasakan oleh masyarakat.

1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berasal dari inisiatif internal
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang maupun bias berasal dari permintaan stakeholder
(eksternal) dan dosen tersebut dapat mengajukan dan adari DIPA Poltekkes. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat di Politeknik Kesehatan Kemenkes Pangkalpinang
diawali dengan penyusunan proposal kegiatan. Adapun prosedu umum selengkapnya
diatur secara tersendiri dalam Pedoman Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat
Poltekkes Kemenkes Pangkalpiang.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dosen diwajib kan
untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh Unit Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang. Dalam rangka kemudahan
koordinasi dan tertib administrasi, maka Unit Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang membuat prosedur pelaksanaan sebagai
berikut:

a. Setiap kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dapat
melibatkan mahasiswa dengan jangka waktu kegiatan maksimal 6 bulan.
b. Semua bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat wajib berkoordinasi dengan
Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM) Poltekkes Kemenkes
Pangkalpinang dan diketahui oleh masing-masing Ketua Jurusan.
c. Sebelum melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, para dosen
diharuskan untuk mengumpulkan proposal kegiatan paling lambat satu pekan
sebelum kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut dilaksanakan.
d. Setelah kegiatan selesai, dosen wajib membuat laporan pengabdian kepada
masyarakat dan memberikan copy laporan kepada UPPM. Pada saat penyerahan
laporan pengabdian kepada masyarakat harap disertakan pula surat tugas, daftar
hadir dan dokumentasi kegiatan tersebut.

D. WAKTU PENCAPAIAN

Untuk pencapaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat waktunya terus menerus


dan berkesinambungan atau sepanjang tahun anggaran 2019 maksimal enam bulan.

E. TEMPAT PELAKSANAAN

Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat


adalah diwilayah kerja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
F. PELAKSANA KEGIATAN

1. PelaksanaTeknis

Pelaksana teknis adalah Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Adapun
susunan pelaksana administrasi adalah sebagai berikut:

Pembina : Direktur Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Ketua : Pudir I Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Sekretaris : Ka. Unit Penelitian & Pengabmas Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Anggota :Perwakilan masing-masing Jurusan Poltekkes Pangkalpinang


Pelaksana administrasi akan bertanggung jawab dalam seluruh kegiatan persiapan dan
evaluasi pengabdian kepada masyarakat.

2. Penanggung Jawab.

Penangung jawab kegiatan ini adalah Direktur Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang.

G. BIAYA

Rencana biaya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dialokasikan sebesar Rp.


170.000.000,- dengan rincian terlampir.

Pangkalpinang, Oktober 2018


Direktur,

drg. Harindra, MKM


NIP.195910121987031003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN RKA-KL TAHUN ANGGARAN 2019

5034.602

PENELITIAN BAGI TENAGA PENDIDIK

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE


Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN

Unit Eslon I / II : BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN


SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN /
POLITEKNIK KESEHATAN PANGKALPINANG

Program : Program Pengembangan dan Pemberdayaan


Sumber Daya ManusiaKesehatan (PPSDMK)

Hasil(Outcome) : Meningkatnya presentase tenaga kesehatan yang


ditingkatkan kompetensinya.

Kegiatan : Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi


(5034)

Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah lulusan Tenaga Kesehatan dari Politeknik


Kesehatan Kemenkes RI

Jenis Keluaran (Output) : Penelitian Bagi Tenaga Pendidik (5034.602)

Volume Keluaran (Output) : 21

Satuan Ukur Keluaran (Output) : Penelitian


A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum

a. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

b. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

c. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

d. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1995 tentang Penelitian


dan Pengembangan Kesehatan

f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan

g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen

h. Peraturan Menteri Kesehatan No. 890 Thn. 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Poltekkes.

i. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1274 tentang Rencana Strategi Depkes.

j. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 84/PMK.02/2011 tentang Standar Biaya Tahun


Anggaran2012

k. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No. 02/PB/2005 tentang Mekanisme


Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

l. Peraturan Pemerintah RI Nomor: OT.02.03/I/4/03440.1 tanggal 1 Juli 2008 tentang


Pedoman Organisasi danTatalaksana Politeknik Kesehatan Depkes.

m. Panduan Pelaksana Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan


Tinggi Edisi IX, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat
Jenderal PendidikanTinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013.

2. Gambaran Umum

Politeknik Kesehatan Pangkalpinang merupakan salah satu Unit Pelaksana


Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang dibentuk sebagai pelaksana
tugas teknis penunjang Badan PPSDM Kesehatanya itu melaksanakan
pendidikan profesional di bidang kesehatan.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya, Politeknik Kesehatan Pangkalpinang
sesuai dengan Tridarma perguruan tinggi menjelaskan bahwa tugas seorang
dosen sebagai tenaga pendidik tidak hanya sebatas melakukan proses
pengajaran didalam kelas, melainkan juga melaksanakan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan Misi Poltekes Kemenkes
Pangkalpinang yaitu melaksanakan tridarma perguruan tinggi dalam
menghasilkan tenaga kesehatan di segala bidang.Hasil yang diharapkanadalah
memberikan kontribusi optimal pembangunan kesehatan baik tingkat daerah,
nasional maupun internasional.

Tridarma perguruan tinggi menjelaskan bahwa tugas seorang dosen sebagai


tenaga pendidik tidak hanya sebatas melakukan proses pengajaran didalam
kelas, melainkan juga melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Hal ini sejalan dengan Misi Poltekes Kemenkes Pangkalpinang
yaitu melaksanakan tridarma perguruan tinggi dalam menghasilkan tenaga
kesehatan di segala bidang.Hasil yang diharapkanadalah memberikan kontribusi
optimal pembangunan kesehatan baik tingkat daerah, nasional maupun
internasional. Pelaksanaan penelitian ini mengacu pada “Pedoman
Pengembangan Penelitian Politeknik Kesehatan Kemenkes Tahun 2014”.
Program penelitian yang dilakukan berdasarkan criteria peneliti, yaitu diberikan
kepada 14dosen yang telah memiliki jabatan fungsional (lector kepala, lector dan
asisten ahli) dengan besaran dan penelitian setiap judul nya maksimal Rp.
25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah). Berikut ini adalah nama-nama dari
Dosen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Drg. Harindra, MKM
2. Akhiat, SKM., M.Si
3. Zenderi Wardhani, S.Gz., M.Si
4. Nurhayati, SKM., M.Kes
5. Marlina Santi, SST., M.Kes
6. Ayi DiahDamayanti, SST., M.Keb
7. Neng Ayu Rosita, SST, M.Kes
8. Syamsu Rizal, SKM., MPH
9. Auronita Puspa Pratiwi, M.Sc
10. Rachmawati Felani Dj., S.Farm, Apt., MPH
11. Ade Devriany, SKM., M.Kes
12. Antarini, SKM., M.Kes
13. M. Seto Sudirman M.Biomed
14. Eva Dewi R.Purba., M.Kes

B. Penerima Manfaat

Kegiatan riset/penelitian sangat bermanfaat bagi masyarakat, dosen dan


mahasiswa untuk dapat mengurangi permasalahan kesehatan masyarakat yang
ada di masyarakat.

C. Strategi Pencapaian Keluaran

3. Metode Pelaksanaan
Kegiatan riset / penelitian diawali dengan proses seleksi yang secara
administarasi oleh Unit Penelitian dan PengabdianKepada Masyarakat tingkat
Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang untuk masing - masing penelitian. Metode
Pelaksanaan di seluruh kegiatan output Riset yang Dilaksanakan olehTenaga
Pendidik dilaksanakan secara swakelola oleh pegawai Poltekkes Kemenkes
Pangkalpinang.

4. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan riset / penelitian dilaksanakan dengan mengikuti tahapan yang akan
dilaksanakan antara lain :

e. Dosen menyusun protokoler penelitiannya masing-masing


f. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat melaksanakan seleksi
administrasi terhadap seluruh protocol penelitian yang diajukanolehdosen.
g. Proposal yang dinyatakan lulus seleksi harus melaksanakan seminar
proposal penelitian yang dilaksanakan oleh Unit Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat bersama Tim Pakar tingkat Poltekes Kemenkes Pangkalpinang.
h. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Membuat Berita Acara kegiatan
seleksi proposal penelitian
i. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Membuat laporan tentang hasil
seleksi proposal penelitian dan daftar proposal yang lulus seleksi dan akan
dibiayai, ditujukan kepada Direktur Poltekes Kemenkes Pangkalpinang untuk
diusulkan SK penetapanya kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan
j. Setelah SK terbit, maka penelitian telah dapat dilaksanakan oleh dosen ybs.
k. Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat memonitoring pada saat
pelaksanaan penelitian seperti pendampingan proposal, pendampingan pada
saat protokol, pendampingan saat laporan dan artikel ilmiah serta publikasi
hasil atau jurnal
l. Setelah penelitian telah dilakukan dan laporan hasil penelitian telah disusun
oleh dosen, maka dilakukan seminar akhir hasil penelitian dengan dihadiri
tim pakar tingkat Poltekes Kemenkes Pangkalpinang dan tim pakar
Risbinakes tingkat Pusat (jika diperlukan)
m. Dosen memperbaiki Laporan pelaksanaan penelitian tingkat Poltekes
Kemenkes Pangkalpinang sesuai hasil seminar hasil dan mengirimkannya
kepada Direktur Poltekes Kemenkes Pangkalpinang dengan tembusan pada
Tim Risbinakes tingkat Pusat.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN

Pelaksanaan Output Riset yang Dilaksanakan oleh Tenaga Pendidikan


dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan atau sepanjang
tahun anggaran yaitu bulanJanuari s.d Desember 2019.
Berikut ini adalah jadwal/matriks kegiatan dari output Riset yang Dilaksanakan
olehTenaga Pendidik:

Semester
Semester Kedua (2017) Semester Ketiga (2017)
Kegiatan Pertama (2016)
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des
Pengajuan Proposal X
Seleksi Proposal (administrasi) X x x
Pengumuman Proposal yg lulus x x x
seleksi
Protokol&ethical clearance X x x
Administrasi (SK penetapan) x
PelaksanaanPenelitian x x x x x
Monitoring x
LaporanAkhir x
Seminar HasilPenelitian x x
PenyelesaianAdministrasiKeuangan x x

E. PELAKSANA KEGIATAN

1. PelaksanaTeknis

Pelaksana teknis adalah Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.


Adapun susunan pelaksana administrasi adalah sebagai berikut:

Pembina : Direktur Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Ketua : Pudir I Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Sekretaris : Ka. Unit Penelitian & Pengabmas Poltekkes Kemenkes


Pangkalpinang

Anggota : Perwakilan masing-masing Jurusan Poltekkes Pangkalpinang

Pelaksana administrasi akan bertanggung jawab dalam proses seleksi proposal


penelitian tingkat Poltekkes dan dalam seluruh kegiatan persiapan dan evaluasi
penelitian. Selain pelaksana administrasi, kegiatan penelitian ini didukung oleh
Tim Pakar Penelitian yang terdiri dari :

Pembina : Direktur Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Penanggungjawab : Pudir I Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Anggota : Pakar Disiplin Ilmu yang terkait dari dalam maupun luar
Poltekkes yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan
oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Tim pakar berfungsi sebagai penilai penelitian saat seminar proposal dan
seminar hasil penelitian yang dilakukan oleh Dosen.

2. PenanggungJawab.

Penangung jawab kegiatan ini adalah Direktur Poltekkes Kemenkes


Pangkalpinang.

F. BIAYA YANG DIKELUARKAN

Rencana biaya output Riset yang Dilaksanakan oleh Tenaga Pendidik


dialokasikan sebesar Rp. 375.000.000,- dengan rincian terlampir.

Pangkalpinang, Oktober 2018


Direktur,

drg. Harindra, MKM


NIP.195910121987031003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN RKA-KL TAHUN ANGGARAN 2019

5034.603

DUKUNGAN LAYANAN PENDIDIKAN


Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN

Unit Eslon I / II : BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER


DAYA MANUSIA KESEHATAN / POLITEKNIK KESEHATAN
PANGKALPINANG

Program : Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia


Kesehatan (PPSDMK)

Hasil : Meningkatnya presentase tenaga kesehatan yang ditingkatkan


kompetensinya.

Kegiatan : Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi (5034)

Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Lulusan Tenaga Kesehatan dari Politeknik Kesehatan
Kemenkes RI

Jenis Keluaran (Output) : Dukungan Layanan Pendidikan (5034.603)

Volume Keluaran (Output) : 10 (Sepuluh)

Satuan Ukur Keluaran (Output) : Laporan

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran
Dalam Pelaksanaan APBN;
- Peraturan Dirjend Perbendaharaan Nomor PER-11/PB/2011 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2017.

Kebijakan Perencanaan Program dan Anggaran


- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun 2005 – 2025;
- Sistem Kesehatan Nasional;
- Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019;
- Prioritas Program PPSDM Kesehatan Tahun 2019.

2. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan masyarakat
Indonesia. Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh banyak faktor, terutama
tersedianya sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang bermutu sehingga dapat berperan
dengan baik dalam mengisi pembangunan kesehatan. Untuk menciptakan SDM yang bermutu,
maka diperlukan sumber daya yang memadai pada institusi pendidikan kesehatan sehingga
proses pembelajaran yang berkualitas dapat dilaksanakan. Untuk mendukung pembangunan
kesehatan tersebut Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Pangkalpinang merupakan salah
satu Politeknik Kesehatan yang bernaung di bawah Kementerian Kesehatan dan berfungsi
sebagai pelaksana pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian dibidang
kesehatan, pelaksanaan penelitian dibidang pendidikan profesional dan kesehatan, pelaksanaan
pengabdian kepada masyarakat, pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya
dengan lingkungan dan masyarakat.
Perguruan tinggi merupakan pusat pendidikan, pengembangan dan penyebaran
pengetahuan, teknologi dan kesenian yang pelaksanaan kegiatannya berdasarkan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yakni mendalami ilmu pengetahuan, melakukan penelitian dan pengabdian
masyarakat.
Sebagai sumber daya manusia yang sangat potensial dan strategis, mahasiswa dituntut untuk
lebih peka dan berperan aktif dalam menghadapi berbagai keseimbangan disekitarnya. Oleh
karena itu diperlukan dukungan agar lebih menjadikan mahasiswa siap, aktif dan bermanfaat
bagi semua.

B. PENERIMA MANFAAT
a. Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
1. Terjalin kerjasama untuk mendukung pelaksanaan tri darma perguruan tinggi
2. Memiliki pedoman penyusunan karya tulis ilmiah mahasiswa yang terstandar dan
berlaku di lingkungan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang
b. Mahasiswa dan Dosen
1. Dosen terfasilitasi dalam upaya peningkatan kegiatan pembelajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat
2. Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat, melalui kerjasama akademik.

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
Dilaksanakan secara bertahap dan terjadwal sesuai dengan waktu dan kebutuhan dari undangan
maupun keharusan yang semestinya.
2. Penggunaannya selalu terpantau kemajuan kegiatan yang dilaksanakan mulai Januari 2019
sampai dengan Desember 2019.
.
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Untuk pencapaian dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan atau sepanjang tahun
anggaran yaitu bulan Januari s.d Desember 2019.

G. BIAYA YANG DIKELUARKAN


Untuk terpenuhinya Dukungan Layanan Manajemen Pendidikan dibutuhkan biaya
penyelengaraannya Senilai Rp. 1.466.812.000,- dengan rincian terlampir.

Pangkalpinang, Oktober 2018


Direktur,

drg. Harindra, MKM


NIP. 195910121987031003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN RKA-KL TAHUN ANGGARAN 2019

5034.604

SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN


KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERE

Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN

Unit Eslon I / II : BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA


MANUSIA KESEHATAN / POLITEKNIK KESEHATAN PANGKALPINANG

Program : Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia


Kesehatan (PPSDMK)

Hasil : Meningkatnya presentase tenaga kesehatan yang ditingkatkan


kompetensinya.

Kegiatan : Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi (5034)

Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Lulusan Tenaga kesehatan dari Politeknik Kesehatan
Kemenkes RI

Jenis Keluaran (Output) : Sarana dan prasarana Pendidikan (5034.604)

Volume Keluaran (Output) : 1 (Satu)

Satuan Ukur Keluaran (Output) : Unit

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam
Pelaksanaan APBN;
- Peraturan Dirjend Perbendaharaan Nomor PER-11/PB/2011 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2019.
Kebijakan Perencanaan Program dan Anggaran
- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun 2005 – 2025;
- Sistem Kesehatan Nasional;
- Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019;
- Prioritas Program PPSDM Kesehatan Tahun 2019.

2. Gambaran Umum
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
Kementerian Kesehatan yang dibentuk sebagai pelaksana tugas teknis penunjang Badan PPSDM
Kesehatan yaitu melaksanakan pendidikan profesional dibidang kesehatan.
Dalam pelaksanaannya, Politeknik Kesehatan Pangkalpinang melaksanakan Kegiatan Administrasi umum
dan akademik agar terlaksana dengan lancar maka dibutuhkan pembelian alat-alat perkantoran.

Dalam pelaksanaannya meliputi:


1. Melakukan pembelianan belanja modal;
2. Pembayaran honor kepada panitia pengadaan dan panitia penerima barang / jasa.

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat atas laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara pada Politeknik Kesehatan
Pangkalpinang tahun 2019 adalah seluruh pihak yang yang berada dilingkungan politeknik kesehatan
pangkalpinang.

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
Dilaksanakan secara bertahap dan terjadwal sesuai dengan waktu dan kebutuhan dari undangan
maupun keharusan yang semestinya.
2. Penggunaannya selalu terpantau kemajuan kegiatan yang dilaksanakan mulai Januari 2019 sampai
dengan Desember 2019.
.
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Untuk pencapaian dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan atau sepanjang tahun
anggaran yaitu bulan Januari s.d Desember 2019.

Kegiatan pengadaan peralatan fasilitas perkantoran dilaksanakan dalam rangka mencapai keluaran/output
berupa Sarana dan Prasarana Pendidikan 1 unit guna mendukung tercapainya Outcome berupa peningkatan
persentase tenaga kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya.

Sistem pengelolaan sarana dan prasarana Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan


Pangkalpinang mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan
Barang Milik Negara. Kebijakan dan pengembangan dilaksanakan oleh Pembantu Direktur II dan sarana
dilaksanakan oleh Subag Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2006, Barang Milik Negara
(BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya
yang sah. Pengelolaan BMN meliputi: penggunaan, pemanfaatan, penghapusan dan pemindahtanganan BMN.
Kegiatan penatausahaan BMN tercatat dalam aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara (SIMAK BMN) yang dikendalikan oleh operator. Penatausahaan BMN meliputi pembukuan,
inventarisasi dan pelaporan BMN.
Dalam penatausahaan BMN ini termasuk didalamnya melaksanakan tugas dan fungsi akuntansi BMN.
Penatausahaan BMN dalam rangka mewujudkan tertib administrasi termasuk menyusun Laporan BMN yang
akan digunakan sebagai bahan penyusunan neraca. Sedangkan penatausahaan BMN dalam rangka
mendukung terwujudnya tertib pengelolaan BMN adalah menyediakan data agar pelaksanaan pengelolaan
BMN dapat dilaksanakan sesuai dengan azas fungsional, kapastian hukum, transparansi dan keterbukaan,
efisiensi, akuntabilitas, dan kepastian nilai. Pelaksanaan tugas penatausahaan termasuk melaksanakan dan
fungsi akuntansi BMN. Aturan yang digunakan mengacu pada Standar Akuntasi Pemerintahan (SAP) yang
ditetapkan
Dalam rangka pengelolaan sarana dan prasarana di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Pangkalpinang Direktur membuat kebijakan tentang sarana dan prasarana sebagai berikut:
7. Sarana dan pasarana harus mendukung kelancaran kegiatan Tri Dharma PT sehingga mendukung
tercapainya visi dan misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pangkalpinang.
8. Sarana dan prasarana harus mencakup keamanan dan kenyamanan kerja.
9. Sarana dan prasarana di masing-masing Prodi disesuaikan dengan kompetensi lulusan.
10. Setiap sarana dan prasarana harus dijaga dan diawasi oleh setiap civitas akademika.
11. Setiap program studi disediakan sarana ruang kuliah, laboratorium dan sarana prsarana lain yang
menunjang kelancaran kegiatan Tri Dharma PT, khususnya kegiatan pembelajaran.
12. Kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana secara terus menerus ditingkatkan.

2. Pengelolaan sarana prasarana

Pengelolaan sarana dan parasarana di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pangkalpinang di


koordinasikan oleh bagian umum di tingkat Direktorat. Di tingkat jurusan pengelolaan sarana prasarana dilaksanakan
oleh Sub Unit Pemeliharaan prodi. Semua sarana dan pasarana di dicatat/diinventaris dalam dokumen kepemilikan
barang milik negara (inventaris barang). Semua sarana/prasarana penunjang kegiatan pembelajaran, penelitian, dan
pengabdian msyarakat, terutama sarana prasarana dikelola dan dipantau secara rutin setiap bulan.
Pemeliharaan/perbaikan dan kebersihan sarpras diawasi secara rutin sehingga dapat digunakan untuk menunjang
kelancaran kegiatan PBM. Monitoring sarana dan prasarana dilakukan oleh petugas di setiap prodi sesuai dengan
SOP pemeliharaan barang. Khusus sarana parsarana PBM di setiap kelas dilengkapi LCD, papan tulis, spidol, dan
AC. Barang ini setiap hari dipantau.

Sistem pengelolaan sarana dan prasarana di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Pangkalpinang
menggunakan aplikasi SIMAK BMN (Sistem Informasi Akutansi Barang Milik Negara) yang dalam pencatatan dan
penatausahaannya dilakukan di Direktorat oleh petugas SIMAK BMN dan dibantu oleh Ka.Sub Unit pemeliharaan di
setiap prodi dalam pengelolaan barang untuk masing-masing prodi. Petugas Simak BMN secara rutin melakukan
monitoring, pelabelan barang, pembuatan daftar barang ruangan, sampai dengan penghapusan barang apabila
barang tersebut sudah tidak layak/tidak bisa digunakan. Perawatan prasarana berupa gedung Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Pangkalpinang dilakukan oleh pegawai cleaning service yang tersebar di setiap prodi. Pada
setiap ruangan telah dilengkapi daftar SOP kebersihan untuk mengontrol kebersihan diruangan tersebut dan untuk
mengetahui siapa penanggung jawab kebersihannya. Untuk menunjang kenyamanan dalam penggunaan sarana
dan prasarana harus didukung keamanan yang memadai. Bila ditemukan sarana dan prasarana yang rusak atau
hilang, Sub Unit Pemeliharaan prodi segera melapor ke Sub bagian ADUM Direktorat sesuai dengan SOP. Langkah
selanjutnya dilakukan perbaikan dalam waktu paling lambat 1 hari sehingga tidak terjadi hambatan kegiatan PBM.

2. Keamanan dan keselamatan penggunaan


Untuk menjaga keamanan semua BMN yang telah menjadi aset Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Pangkalpinang, maka semua barang milik negara diberi nomor/kode barang inventaris sesuai
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 29/PMK.06/2010 tentang penggolongan dan kodefikasi
BMN. Dalam mengamankan barang inventaris agar tidak mudah rusak diberi petunjuk penggunaan untuk
keselamatan dan keamanan. Namun apabila suatu barang rusak berat dan biaya pemeliharaan tinggi maka
diusulkan untuk dilakukan penghapusan. Secara umum dalam pengelolaan sarana dan prasarana merujuk pada
aturan:
g. Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah.
i. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara
j. Peraturan Menteri Keuangan nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara.
k. Peraturan Menteri Keuangan nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang.
l. Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara No. PER-03/KN/2010 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Lelang
3. Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan
Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan administrasi
perkantoran, proses belajar mengajar, dan kegiatan kemahasiswaan yang berkaitan dengan prasarana
gedung, ruang kantor dan ruang perkuliahan dilakukan bersama-sama antara Prodi dan Direktorat. Hal ini
ditempuh agar pemanfaatan sarana dan prasarana untuk tercapainya efektivitas seluruh proses kegiatan
bagi seluruh civitas akademika. Secara operasional setiap hari barang–barang sarana dan prasarana di
rawat dan dipelihara oleh tenaga kependidikan dan Sub Unit Pemeliharaan. Petugas ini selalu mengawasi
keberadaan barang, kebersihan, dan kemanfaatannya.

Prasarana Poltekkes Kemenkes Pangkapinang yang tersedia :


Status
Lokasi Lahan
Penguasaan/ Penggunaan
No. (Nama dan Nomor Jalan, Luas Lahan (Ha)
Kepemilikan Lahan
Kota, Propinsi)
Lahan*
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Jl. Telaga Biru I, Komplek Milik Sendiri Perkantoran 753 m²
Perkantoran dan Pemukiman (Kemenkes) Direktorat
Terpadu Pemprov. Kep.
Bangka Belitug, Desa
Padangbaru, Kec.
Pangkalanbaru, Kab. Bangka
Tengah
2 Jl. Telaga Biru I, Komplek Milik Sendiri Ruang Kuliah dan 2.400 m²
Perkantoran dan Pemukiman (Kemenkes) Laboratorium
Terpadu Pemprov. Kep. Jurusan
Bangka Belitug, Desa Keperawatan,
Padangbaru, Kec. Kebidanan, Gizi
Pangkalanbaru, Kab. Bangka dan Farmasi
Tengah
3 Jl. Telaga Biru I, Komplek Milik Sendiri Jalan, Taman, 46.797 m²
Perkantoran dan Pemukiman (Kemenkes) Lapangan Voli
Terpadu Pemprov. Kep. serta Lahan
Bangka Belitug, Desa Kosong yang
Padangbaru, Kec. belum digunakan
Pangkalanbaru, Kab. Bangka dan dipersiapkan
Tengah untuk
pembangunan
gedung
TOTAL 49.950 m²

Data Sarana Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang yang tersedia :


No. Jenis Prasarana Jumlah Total Luas Kepemilikan* Kondisi**
Unit (m2) Sewa/
Milik Tidak
Pinjam/ Terawat
Sendiri Terawat
Kerjasama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Perkantoran/ 14 519 √ √
administrasi
2 Ruang kuliah 12 756 √ √
3 Ruang diskusi, 1 126 √ √
seminar, rapat
4 Ruang kerja dosen 2 126 √ √
5 Ruang jurusan 4 252
6 Laboratorium/ 5 315 √ √
studio/bengkel/dsb
7 Laboratorium 1 52 √ √
Komputer
8 Laboratorium Bahasa 1 63 √ √
9 Perpustakaan 1 52 √ √

Luas Seluruhnya 2.376

Prasarana Pendukung
Kepemilikan* Kondisi**

Jenis Prasarana Jumlah Total Sewa/


No. 2 Milik Tidak
Pendukung Unit Luas (m ) Pinjam/ Terawat
Sendiri Terawat
Kerjasama

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Jurusan Kebidanan

1. Ruang HMJ 1 3 √ √

2. Kamar Mandi 2 15 √ √

3. Tempat mengakses 2 750 √ √


internet
Kepemilikan* Kondisi**

Jenis Prasarana Jumlah Total Sewa/


No. 2 Milik Tidak
Pendukung Unit Luas (m ) Pinjam/ Terawat
Sendiri Terawat
Kerjasama

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Jurusan Keperawatan

1. Ruang HMJ 1 3 √ √

2. Kamar Mandi 2 15 √ √

3. Tempat mengakses 2 750 √ √


internet
Jurusan Gizi

1. Ruang HMJ 1 3 √ √

2. Kamar Mandi 2 15 √ √

3. Tempat mengakses 2 750 √ √


internet
Jurusan Farmasi

1. Ruang HMJ 1 3 √ √

2. Kamar Mandi 4 15 √ √

3. Tempat mengakses 2 750 √ √


internet
Direktorat

1 Klinik Terpadu 1 13,5 √ √

2 Ruang Bimbingan 1 13,5 √ √


Konseling
Kepemilikan* Kondisi**

Jenis Prasarana Jumlah Total Sewa/


No. 2 Milik Tidak
Pendukung Unit Luas (m ) Pinjam/ Terawat
Sendiri Terawat
Kerjasama

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

3 Ruang Pengelola 1 13,5 √ √


Jurnal Kesehatan

4 Ruang Tim Kode Etik 1 13,5 √ √

5 Parkir Tamu 1 30 √ √

6 Mushola 1 30 √ √

7 Tempat Mengakses 5 579 √ √


internet

8 Taman 2 600 √ √

9 Lap. Voli Terpadu 1 360 √ √

10 Kantin 1 24 √ √

11 Parkir Karyawan 3 100 √ √

12 Parkir Pimpinan 2 94 √ √

13 Parkir Motor 1 120 √ √

14 Ruang BEM 1 13,5 √ √

Luas Seluruhnya 5023


B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat atas laporan manajemen keuangan dan kekayaan negara pada Politeknik Kesehatan
Pangkalpinang tahun 2019 adalah seluruh pihak yang yang berada dilingkungan politeknik kesehatan
pangkalpinang.

Adapun analisa kebutuhan output Sarana Prasana adalah sebagai berikut :

No Nama Alat Juml Keterangan/Justifikasi

Bangunan Gedung Pendidikan dan Gedung Perkuliahan untuk proses belajar


1 1
Latihan mengajar

Bangunan Gedung Tempat Pendidikan Perencanaan Gedung Layanan Kemahasiswaan


2 1
Lainnya dibangun di Tahun 2020

Bangunan Olah Raga Terbuka Sarana penyaluran bakat mahasiswa di bidang


3 1
Permanen olah raga

4 Bangunan Parkir Tertutup Permanen 1 Tempat parkir untuk mahasiswa

5 Generator 1 Penunjang Gedung Perkuliahan

6 Generator 1 Penunjang Gedung Perkantoran

Pendokumentasian kegiatan perkantoran dan


7 Kamera Digital 1
kemahasiswaan

Pendokumentasian kegiatan perkantoran dan


8 Kamera Udara 1
kemahasiswaan

Pendokumentasian kegiatan perkantoran dan


9 Camera Video 1
kemahasiswaan

10 Instalasi Komputer 22 Untuk Lab Komputer yang belum tersedia

Untuk menyimpan dokumen kegiatan perkantoran


11 Lemari Besi/Metal 18
dan perpustakaan

Printer Laser untuk penunjang kegiatan


12 Serial Scanner/Printer 9
perkantoran dan SPJ proses PBM

Printer Dot matrix untuk penunjang kegiatan


13 Serial Scanner/Printer 9
perkantoran dan SPJ proses PBM

14 Lemari Kayu 5 Rak Lemari kayu untuk menyimpan dokumen


Rak majalah kayu untuk menaruh surat kabar dan
15 Lemari Katalog 15
majalah

Untuk penggandaan dokumen kegiatan


16 Mesin Fotocopy Electronic 13
perkantoran dan pendidikan

17 Meja Kerja Kayu 5 Meja baca untuk perpustakaan dan ULP

Untuk satpam dan sarana koordinasi saat proses


18 Handy Talky (HT) 8
wisuda

CCTV - Camera Control Television


19 12 Untuk memantau keamanan kantor
System

Mesin Penghisap Debu/Vacuum Untuk membersihkan peralatan kantor dan


20 2
Cleaner kendaraan

Alat bantu untuk mengangkut barang dan


21 Alat Pengangkat Lainnya 4
dokumen

Alat bantu jika ada kendala pada kendaraan roda 6


22 Dongkrak Hidrolik 2
(bus mahasiswa)

Untuk memotong rumput agar halaman


23 Mesin Pemotong Rumput 2
senantiasa rapi dan indah
Kendaraan roda 6 untuk penunjang kegiatan
Kendaraan Bermotor Penumpang
24 2 perkantoran dan untuk prodi baru (prodi
Lainnya
keperawatan belitung)
Kendaraan Bermotor Beroda Dua Kendaraan roda 2 untuk penunjang kegiatan
25 6
Lainnya perkantoran dan pendidikan

Kendaraan Bermotor Penumpang Kendaraan roda 4 untuk menunjang kegiatan


26 1
Lainnya Praktek Kerja Lapangan

Kendaraan Bermotor Angkutan Kendaraan roda 4 untuk mengangkut barang (pick


27 1
Barang Lainnya up)
Berikut jadwal/matriks kegiatan dari output Laporan Sarana dan Prasarana Pendidikan :

No. Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Sarana dan Prasarana


1 X X X
Pendidikan

E. BIAYA YANG DIKELUARKAN


Untuk terpenuhinya Sarana dan Prasarana Pendidkan dibutuhkan biaya penyelengaraannya Senilai Rp.
199.992.000,- dengan rincian terlampir

Pangkalpinang, Oktober 2018


Direktur,

drg. Harindra, MKM


NIP.195910121987031003
KERANGKA ACUAN KEGIATAN RKA-KL TAHUN ANGGARAN 2019

5034.970

LAYANAN DUKUNGAN MANAJEMEN SATKER


Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN KESEHATAN

Unit Eslon I / II : BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER


DAYA MANUSIA KESEHATAN / POLITEKNIK KESEHATAN
PANGKALPINANG

Program : Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia


Kesehatan (PPSDMK)

Hasil (Outcome) : Meningkatnya ketersediaan dan mutu sumber daya manusia


kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan.

Kegiatan : Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi (5034)

Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Lulusan Tenaga Kesehatan dari Politeknik Kesehatan
Kemenkes RI

Jenis Keluaran (Output) : Layanan Dukungan Manajemen Satker (5034.970)

Volume Keluaran (Output) : 1 (Satu)

Satuan Ukur Keluaran (Output) : Layanan

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
- Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
- Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman
Pembayaran Dalam Pelaksanaan APBN;
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2017.
Kebijakan Perencanaan Program dan Anggaran
- Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun 2005 –
2025;
- Sistem Kesehatan Nasional;
- Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019;
- Prioritas Program PPSDM Kesehatan Tahun 2019.

2. Gambaran Umum
Politeknik Kesehatan Pangkalpinang dalam perkembangannya mulai berdiri tahun 2012
sampai saat ini mengalami perkembangan terutama dalam jumlah pegawai. Tercatat
dalam Daftar Urutan Pegawai (DUK) tahun 2016 jumlah pegawai pada Politeknik
Kesehatan Pangkalpinang sebanyak 65 orang pegawai dengan rincian sebagai berikut :

Fungsional/
No Pangkat/Gol Jumlah Struktural
Sertifikasi Dosen
1 Golongan IV 2 Org
2 Golongan III 54 Org
3 Golongan II 19 Org
Jumlah 69 Org

Politeknik Kesehatan Pangkalpinang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di


lingkungan Kementerian Kesehatan yang dibentuk sebagai pelaksana tugas teknis
penunjang Badan PPSDM Kesehatan yaitu melaksanakan pendidikan profesional di
bidang kesehatan.

Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Pengelola
Anggaran dan Kegiatan.
9. Pengelola Anggaran
10. Pengelola PNBP
11. Pengelola BMN
12. Pengelola Sistem Akuntansi Instansi
13. Pejabat pengadaan / penerima
14. Pengelola Gaji Pegawai
15. Perangkat Unit Layanan Pengadaan
16. Kepala Unit

Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Kegiatan
Konsultasi ke Pusat yang dilakukan oleh karyawan Poltekkes Pangkalpinang baik di
Direktorat maupun di Jurusan dengan tujuan optimalnya kegiatan di Direktorat dan
Jurusan.
Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Kegiatan
Menghadiri Undangan yang dilakukan oleh karyawan Poltekkes Pangkalpinang baik di
Direktorat maupun di Jurusan dengan tujuan optimalnya kegiatan di Direktorat dan
Jurusan.

Salah satu Sub Komponen dalam Kegiatan Layanan Perkantoran adalah Rapat
Koordinasi Program yang dilakukan oleh karyawan Poltekkes Pangkalpinang baik di
Direktorat maupun di Jurusan dengan tujuan terkoordinasinya kegiatan di masing-
masing Jurusan dan juga di Direktorat untuk tercapainya Visi dan Misi Poltekkes
Pangkalpinang.

Rapat Koordinasi Program masing-masing diadakan di :


7. Bagian Administrasi Umum;
8. Bagian Administrasi Akademik;
9. Jurusan Keperawiatan;
10. Jurusan Kebidanan;
11. Jurusan Gizi;
12. Jurusan Farmasi.

B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat atas dialokasinya anggaran Layanan Internal pada Politeknik Kesehatan
Pangkalpinang tahun 2019 adalah :
1. Pegawai Negeri Sipil Struktural
2. Pegawai Negeri Sipil atau Dosen Fungsional dan Tunjangan Profesi Dosen.
3. Pegawai Negeri Sipil Baru (CPNS/PNS) dan pindahan dari institusi lain.
4. Pegawai Honorer Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
Dilaksanakan secara bertahap dan terjadwal sesuai dengan waktu dan kebutuhan dari
undangan maupun keharusan yang semestinya.
2. Penggunaannya selalu terpantau kemajuan kegiatan yang dilaksanakan mulai Januari 2019
sampai dengan Desember 2019.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Keluaran kegiatan yang terdiri dari 6 Layanan tersebut harus dicapai secara terus
menerus selama satu tahun anggaran mulai Januari - Desember 2019.
E. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Kebutuhan anggaran Layanan Internal Politeknik Kesehatan Pangkalpinang tahun 2019
sebesar Rp. 265.567.000,- dengan rincian terlampir

Pangkalpinang, Oktober 2018


Direktur,

drg. Harindra, MKM.


NIP.195910121987031003

Anda mungkin juga menyukai