Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dialam banyak terkandung berbagai macam unsur, salah satunya Unsur Periode Ke Tiga
yang terdiri dari logam (Natrium, Magnesium, dan Aluminium), Metaloin (Silikon), dan nonlogam
(Fosforus, Sulfur, Klorin, dan Argon). Unsur-unsur pada golongan sama, baik logam maupun
nonlogam memiliki kemiripan meskipun dengan kadar sifat yang berbeda.
Kemiripan sifat tersebut disebabkan adanya kesamaan jumlah elektron valensi yang
dimiliki oleh unsur-unsur tersebut, sedangkan perbedaan kadar sifat disebabkan oleh perbedaan jari-
jari atom yang mengimbas pada sifat-sifat atomik lainnya .
Lain halnya dengan unsur-unsur yang terletak pada periode sama dan memiliki jumlah
elektron berbeda. Unsur - unsur ini memperlihatkan perubahan sifat secara beraturan

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja unsur-unsur periode yang ada di alam?
2. Jelaskan sifat fisik dan kimia unsur periode ketiga!
3. Bagaimana cara menguji unsur-unsur periode ketiga?
4. Apa saja manfaat dari unsur periode ketiga?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja unsur periode ke tiga di alam.
2. Untuk mengetahui sifat, kegunaan dan cara pembuatan.
3. Agar siswa lebih memahami tentang unsur periode ketiga.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Macam – Macam Unsur Perioda Ke-Tiga


Unsur periode ketiga dalam sistem periode unsur terdiri dari delapan unsur yaitu Natrium
(Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Sulfur (S), Klorin (Cl) dan Argon
(Ar). Unsur tersebut terletak dalam golongan yang berlainan, berikut tabel mengenai letak unsur
periode 3;
Na Mg Al Si P S Cl Ar
Logam Metaloid Non
logam
I A, II A, IV A V A, VI VIII A
III A A, VII A

a. Natrium (Na)
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan
nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk
ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif,
apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus
disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk
unsur murni.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas.
Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak
bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
b. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang terletak pada golongan IIA, memiliki
simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak
kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak
pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat
campuran alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau "magnelium".

c. Aluminium (Al)
Aluminum ialah unsur kimia dalam tabel periodik unsur yang terletak pada golongan IIIA,
dengan simbol Al dan nomor atom 13. Aluminium adalah logam yang paling berlimpah, merupakan
konduktor listrik yang baik, terang dan kuat serta tahan terhadap korosi. Aluminium dapat ditempa

2
menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam
penampang. Aluminium banyak digunakan dalam kabel bertegangan tinggi, bingkai jendela dan
badan pesawat terbang, ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu.
Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil.

d. Silikon (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor
atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik.
Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya
dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik
dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone.

e. Fosfor (P)
Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang terjadi
walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan). Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam
transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan
zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada
ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada
berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).

f. Sulfur (S)
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan
nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang,
dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan
sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Sulfur adalah unsur penting
untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam
fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.

g. Klorin(Cl)
Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat"), adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor
atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen (VIIA). Dalam bentuk ion
klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang
sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk
manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk
cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.

3
h. Argon (Ar)
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18.
Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.
Nama "argon" berasal dari kata Yunani αργον berarti "malas" atau "yang tidak aktif", sebuah
referensi untuk fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia. Oktet lengkap (delapan
elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap ikatan dengan unsur-unsur
lainnya. Titik triple suhu 83,8058 K adalah titik tetap yang menentukan dalam Skala Suhu
Internasional 1990.

Berdasarkan tabel tersebut, kita dapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan, jumlah elektron
valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-jari atom semakin kecil
sehingga semakin sukar melepaskan elektron (ionisasinya semakin besar). Harga keelektronegatifan
unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar dan sebaliknya, harga keelektropositifan
semakin kecil. Unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur
tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl dan Ar
berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan. Dalam periode ketiga, letak
logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif.

4
2. Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri kekanan
sebagai berikut :
a. Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsur - unsur periode ke tiga
ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.
Table potensial reduksi standart unsur-unsur periode ketiga.

Sifat Na Mg Al Si P S Cl Ar
Senyawa
-2,711 -2,375 -1,706 -0,13 -0,276 -0,508 +1,358 -

Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5 standart yang
semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya semakin
bertambah.
Natrium merupakan pereduksi yang reaktif terhadap air. Sifat pereduksi magnesium lebih
lemah dibandingkan natrium. Sehingga logam Mg hanya dapat bereaksi dengan air panas.
Contoh :
2Na (5) + 2H O (l) 2Na OH (ag) + H2 (g)

Sedangkan silicon memiliki sifat pereduksi lebih lemah dibandingkan aluminium sehingga
silicon yang bereaksi dengan oksidator kuat, seperti oksigen dan klorin.
Contoh :
Si (5) + O2 (g) →Si O2 (5)
b. Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, sedangkan unsur-
unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang memiliki sifat
peralihan antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam). Argon
(Ar) termasuk golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi) sehingga tidak dibahas lebih
lanjut dalam bab ini.

c. Sifat Asam-Basa
Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan dengan logam.
Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsur bergantung pada konfigurasi electron dan harga ionisasi
unsur - unsur tersebut.

5
 Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur - unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin besar
sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron Dari unsur tersebut akan kurang
tertarik kea rah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk membentuk ion OH menjadi berkurang.
Contoh :
M – OH→ M+ + OH-
Jadi, dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.
 Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin
mudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam unsur periode ketiga
semakin kuat.
Contoh :
M – OH →MO- + H+
Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat (H3DO4) asam
sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan asam sangat lemah sehingga
mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O.

C. Pengujian Unsur – Unsur Periode Ketiga

 Reaksi dengan Air


1. Natrium
Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin menghasilkan hidrogen
dan larutan NaOH yang tak berwarna.
2. Magnesium
Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi terbakar dalam
uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke dalam air dingin akhirnya akan
tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan lempeng magnesium ke permukaan.
Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai lapisan pada lempengan magnesium dan ini cenderung
akan menghentikan reaksi. Magnesium terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas
membentuk magnesium oksida dan hidrogen.
3. Aluminium
Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida.
Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada logamnya,
membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.
4. Silicon

6
Terdapat beberapa perbedaan dalam beberapa buku atau web mengenai bagaimana reaksi
silikon dengan air atau uap air. Sebenarnya hal ini tergantung pada silikon yang digunakan. Umumnya
silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam hampir tidak reaktif.
Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi
menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.

Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi
dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
5. Fosfor dan sulfur
Fosfor dan sulfur tidak bereaksi dengan air.
6. Klor
Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan berwarna bijau. Terjadi
reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam klorida dan asam hipoklorit.

 Reaksi dengan Oksigen


1. Aluminium
Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan
oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan.
Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
2. Silikon
Silikon akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat. Dihasilkan silikon dioksida.

3. Fosfor
Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan
menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida.
Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk yang
dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida.
Untuk fosfor (III) oksida:
Untuk fosfor (V) oksida:

4. Sulfur
Sulfur terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat.
Ini menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.
5. Klor dan Argon
Walaupun memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen. Argon
juga tidak bereaksi dengan oksigen.

7
 Reaksi dengan Klor
1. Natrium
Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk.
2. Magnesium
Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida.
3. Aluminium
Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas
alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor
menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat menyublim
(berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah tabung saat
didinginkan.
Silikon. Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan
bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang
berasap dan dapat terkondensasi.
4. Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan bereaksi
menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang berasap
dan dapat terkondensasi.
5. Fosfor
Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III) klorida
dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida). Fosfor (III) klorida adalah cairan tak
berwarna yang berasap. Fosfor (V) klorida adalah padatan putih (hampir kuning).
6. Sulfur
Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan cairan
berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S2Cl2.
7. Klor dan Argon
Tidak bermanfaat bila kita membicarakan klor bereaksi dengan klor lagi dan argon tidak bereaksi
dengan klor.

D. Manfaat dari Unsur Periode Ketiga


1. Natrium (Na)
Manfaat :
Dipakai dalam pebuatan ester

 NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk


 Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
 Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan

8
 Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
 NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
 NaHCO3 dipakai sebagai pengembang kue
 Memurnikan logam K, Rb, Cs
 NaCO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah
2. Magnesium (Mg)
Manfaat :

 Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen


 Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
 Pemisah sulfur dari besi dan baja
 Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
 Untuk membuat lampu kilat
 Sebagai katalis reaksi organik
3. Alumunium (Al)
Manfaat :

 Banyak dipakai dalam industri pesawat


 Untuk membuat konstruksi bangunan
 Dipakai pada berbagai macam aloi
 Untuk membuat magnet yang kuat
 Tawas sebagai penjernih air
 Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
 Membuat berbagau alat masak
 Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll
4. Silikon (Si)
Manfaat :

 Dipaki dalam pembuatan kaca


 Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
 Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga
 Untuk membuat enamel
 Untuk membuat IC

9
5. Fosforus (P)
Manfaat :

 Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen


 Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
 Pemisah sulfur dari besi dan baja
 Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
 Untuk membuat lampu kilat
 Sebagai katalis reaksi organik
6. Sulfur (S)
Manfaat :

 Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat


 Digunakan dalam baterai
 Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
 Digunakan pada korek dan kembang api
 Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
7. Klorin (Cl)
Manfaat :

 Dipakai pada proses pemurnian air


 Cl2 dipakai pada disinfectan
 KCl digunakan sebagai pupuk
 ZnCl2 digunakan sebagai solder
 NH4Cl digunakan sebagai pengisi batere
 Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
 Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
 Dipakai pada berbagai macam industri

8. Argon (Ar)
Manfaat :

 Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
 Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
 Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
 Untuk mendeteksi sumber air tanah
 Dipakai dalam roda mobil mewah

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Unsur periode ketiga yang ada dialam yaitu Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium
(Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Sulfur (S), Klorin (Cl) dan Argon (Ar) dan sifat unsur periode ketiga
diantaranya sifat atomik juga sifat fisis serta dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
B. SARAN
Tidak menggunakan bahan kimia secara berlebih pada pembuatan makanan.
C. PENUTUP
Demikian makalah yang kami buat Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi
pembaca khususnya kita semua. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk meningkatkan kualitas makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

file:///D:/tugas/kimia/periode%203/Natrium.htm
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/ShaRy%20AmiRa%20%20KELIMPAHAN%20UNSUR
%20PERIODE%203%20DI%20ALAM.htm
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/Sifat-sifat%20Atomik%20dan%20Sifat-
sifat%20Fisik%20Unsur-unsur%20Periode%203%20%20%20Chem-Is-
Try.Org%20%20%20Situs%20Kimia%20Indonesia%20%20.htm
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/3.%20Manfaat%20Unsur%20dan%20Senyawanya%20%
20%20Reni%20Kimia.htm
http://chemistry35.blogspot.com/2011/10/unsur-unsur-periode-ketiga-periode-3.html
http://pandapkrui.blogspot.com/2012/03/reaksi-reaksi-kimia-unsur-unsur-periode.html
http://chalysteeq.blogspot.com/2010/01/kelimpahan-unsur-periode-3-di-alam.html
http://nettihariani.blogspot.com/2008/07/unsur-unsur-periode-ketiga-unsur-unsur.html
http://www.nuryanto.net/2010/11/unsur-unsur-periode-ketiga.html

12

Anda mungkin juga menyukai