Anda di halaman 1dari 9

ISSUE MORAL

MORAL berasal dari bahasa latin ”MOS” kebiasaan adat, ”MORAL” etimologi dengan
”ETIK” keduanya mengandung arti adat kebiasaan walaupun bahasa asalnya berbeda
(”etik”= Yunani) (”moral”= latin). Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang
adanya hal yang baik dan buruk yang mempengaruhi sikap seseorang.
Issue moral adalah merupakan topik yang penting berhubungan dengan benar dan salah
dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh nilai-nilai yang berhubungan dengan kehidupan
orang sehari hari menyangkut kasus abortus, euthanasia, keputusan untuk terminasi
kehamilan.
Moral merupakan pengetahuan atau keyakinan tentang adanya hal yang baik dan buruk
yang memengaruhi sikap seseorang. Kesadaran tntang adanya baik dan buruk berkembang
pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama
dan lain-lain. Hal ini disebut kesadaran moral. Issue moral dalam pelayanan kebidanan
merupakan topik yang penting yang berhbungan dengan benar dan salah dalam kehidupan
sehari-hari dan yang ada kaitanya dengan pelayanan kebidanan/
Beberapa contoh issue moral dalam kehidupan sehari-hari
1. Kasus abortus.
2. Euthanasia.
3. Adopsi atau pengangkatan anak.
4. Transplantasi
2.3 DILEMA DAN KONFLIK MORAL
1 1. Pengertian Dilema Moral
Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua
alternatif dua pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan
pemecahan masalah. Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin,
atau pertentangan antara nilai-nilai yang di yakini bidan dengan kenyataan yang ada. Contoh
studi kasus dilema moral :
“Seorang ibu primipara masuk kamar bersalin dalam keadaan inpart. Sewaktu di lakukan
anamnesa dia mengatakan tidak mau di episiotomy. Ternyata selama kala dua kemajuannya
berlangsung lambat, perineum masih tebal dan kaku. Keadaan ini di jelaskan kepada ibu oleh
bidan, tetapi ibu tetap pada pendiriannya menolak di episiotomy. Sementara waktu berjalan
terus dan denyut jantung janin menunjukkan keadaan fetal distress dan hal ini mengharuskan
bidan untuk melakukan tindakan episiotomy, tetapi ibu tetap tidak menyetujuinya. Bidan
berharap bayinya selamat. Sementara itu ada bidan yang memberitahukan bahwa dia pernah
melakukan hal ini tanpa persetujuan pasien, di lakukan karena untuk melindungi bayinya.
Jika bidan melakukan episiotomi tanpa persetujuan pasien, maka bidan akan di hadapkan
oada suatu tuntutan dari pasien. Sehingga inilah contoh gambaran dilema moral. Bila bidan
melakukan tindakan tanpa persetujuan pasien, bvagaimana di tinjau dari segi etik dan moral.
Bila tidak di lakukan tindakan, apa yang akan terjadi pada bayinya?” ( Marmi, 2014: 71-72)

2. Pengertian Konflik Moral


Menurut Taquiri dalam Newstorem dan Davis (1977) konflik merupakan warisan
kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya
keadaan ketidak setujuan. Kontroversi dan pertentangan diantara dua pihak atau lebih pihak
secara berterusan.
Menurut Gibson, et all (1997) hubungan selain dapat menciptakan kerja sama, hubungan
saling tergantung dapat pula melahirkan konflik, hal ini terjadi jika masing-masing kompenen
organisasi meiliki kepentingan atau tujuan sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
Menurut robbin (1996) keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi
individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi,
maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka
memersepsikan bahwa didalam organisasi telah ada konflik, maka konflik tersebut telah
menjadi kenyataan.
Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk interaktif yang terjadi pada
tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organiasi (muchlas,1999).
Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubunganya dengan stress.
Menurut minnery (1985) konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih
pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh
perbadaan persetujuan.
Ada dua tipe konflik, dan dua tipe konflik ini merupakan dua bagian yang tidak bisa
dipisahkan :
1. Konflik yang berhubungan dengan prinsip.
2. Konflik yang berhubungan dengan otonomi.
Adapun penyebab konflik adalah sebagai berikut :
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
2. Perbedaaan latar belakang kebudayaan, sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
3. Berbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Contoh studi kasus mengenai konflik moral :
“Ada seorang bidan yang berpraktik mandiri dirumah. Ada seorang pasien impartu datang
ketempat prakteknya. Status obstetri pasien adalah GG.Po.Ao. hasil pemeriksaan penapisan
awal menunjukan presentasi bokong dengan tafsiran 3900gram. Dengan kesejahteraan janin
dan ibu baik. Maka bidan tersebut menganjurkan dan memberi konseling pada pasien
mengenai kasusnya dan keluarganya menolak dirujuk dan bersikukuh untuk melahirkan
dibidan tersebut karena pertimbangan biaya dan kesulitan lainya.
Melihat kasus ini maka bidan dihadapkan pada konflik moral yang bertentangan dengan
prinsip moral dan otonomi maupun kewenangan dalam pelayanan kebidanan. Bahwa sesuai
Kepmenkes Republik Indonesia 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik
bidan, bidan tidak berwenang memberikan pertolongan persalinan pada primigravida dengan
presentasi bokong, disisi lain, ada prinsip nilai moral dan kemanusiaan yang dihadapi pasien
yaitu ketidakmampuan secara sosial ekonomi dan kesulitan yang lain, maka bagaimana
seorang bidan mengambil keputusan yang terbaik terhadap konflik moral yang dihadapi
dalam pelayanan kebidanan”.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesadaran moral erat kaitannya dengan nilai-nilai, keyakinan seseorang dan pada
prinsipnya semua manusia dewasa tahu akan hal yang baik dan yang buruk, inilah yang
disebut suara hati. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada
perubahan pola pikir manusia. Dilema moral adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada
dua alternatif dua pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan
pemecahan masalah. Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin,
atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada.

3.2 SARAN
Dalam Makalah ini terdapat penjelasan tentang “Issue Etik yang terjadi dalam Pelayanan
Kebidanan (Issue Moral)” diharapkan agar mahasiswi dapat mengetahui Issue etik yang
terjadi dalam pelayanan kebidanan khususnya Issue Moral sesuai dengan pembahasan yang
ada dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembahasan dan proses penulisan makalah ini masih
terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan pembuatan makalah yang selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Marmi. 2014. Etika Profesi Bidan.Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23773/3/Chapter%20II.pdf Diakses pada tanggal 4-
11-2015 jam 15.00 WIB
http://www.scribd.com/doc/26952303/Issue-Etik-Pelayanan-Kebidanan Diakses pada tanggal 4-
11-2015 jam 15.15 WIB

ss

Issue etik bidan dengan keluarga, pasien, teman sejawat,


tenaga kes. lainnya, organisasi
a. Antara bidan dengan keluarga, klien, dan masyarakat.

issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga, dan masyarakat mempunyai hubungan
erat dengan nilai manusiabdalam menghargai suatu tindakan.

CONTOH KASUS
Disuatu desa ada seorang bidan membuka klinik kurang lebih selama satu tahun, pada suatu hari
datang seorang ibu dengan kehamilan 38 mgg, dengan mengeluhkan nyeri perut, terasa kenceng-
kenceng sejak 5 jam yang lalu. kemudian bidan tersebut melakukan VT, ditemukan pembukaan 5.
ternyata posisi janin dalam keadaan sungsang, oleh karena itu bidan menyarankan untuk dirujuk.
tetapi pihak dari keluarga menolak dengan alasan tidak mempunyai biaya, tapi bidan tersebut sudah
berusaha menjelaskan kepada pihak keluarga bahwa tujuan dirujuk disini demi keselamatan ibu dan
janin tersebut. tetapi keluarga bersikeras untuk bidan menolong persalinan. karena keluarga disini
tetap memaksa, akhirnya bidan pun mengikuti kemauan klien serta keluarga untuk melakukan
persalinan tersebut, persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin tidak dapat keluar, setelah
bayi keluar ternyata bayi sudah meninggal, dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan tersebut
karena tidak bisa bekerja secara profesional dan dalam masyarakat pun tersebar bahwa bidan
tersebut dalam melakukan tindakan tersebut sangat lamban dan tidak sesuai prosedur.

b. Antara bidan dengan teman sejawat


CONTOH KASUS
Disuatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada 2 orang bidan, yaitu bidan A dan
bidan B yang sama-sama memiliki BPS dan ada persaingan diantara dua bidan tersebut. pada suatu
hari ada pasien yang akan melahirkan di BPS bidan B yang lokasinya tidak jauh dengan bidan A.
setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pembukaan belum lengkap dan bidan B menemukan letak
sungsang dan bidan tersebut tetap akan menolong persalinan. sedangkan bidan A mengetahui
kejadian tersebut. jika bidan B tetap menolong persalinan dengan bidan A akan dilaporkan karena
dianggap melanggar wewenang profesi bidan.

c. Antara bidan dengan tenaga medis lainnya


perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan tenaga medis lainnya sehingga menimbulkan
kesalahpahaman.

CONTOH KASUS
ada seorang ibu datang ke bidan untuk suntik KB, ibu awalnya memakai suntik KB satu bulan tetapi
ibu tersebut ingin menggunakan KB 3 bln, disini bidan menjelaskan kemungkinan yang akan terjadi
apabila berganti KB. salah satunya terjadi pendarahan, ibu dan suami menyetujui. dua bulan
kemudian ibu tersebut mengeluarkan darah dari vagina. suami meminta untuk diberikan obat untuk
menghentikan pendarahan tetapi bidan menolak dengan alasan agarv tidak terjadi penyakit, setelah
beberapa menit semakin bnyak darah yang dikeluarkan sehingga bidan merujuk ke dokter. sampai di
dokter ibu tersebut mengalami syok sehingga diberikan vit K peroral dengan kejadian tersebut bidan
ditegur.

d. antara bidan dan organisasi


issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi adalah suatu topic masalah yang terjadi
bahan pembicaraan bidan dengan organisasi profesi karena terjadinya suatu hal-hal yang
menyimpang dari aturan-aturan yang diterapkan.
Issue Etik Yang Terjadi Antara Bidan Dengan Klien, Keluarga Dan Masyarakat
Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat mempunyai
hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan.
Seorangbidan dikatakan profesional bila ia mempunyai kekhususan sesuai dengan peran
dan fungsinya yang bertanggung jawab menolong persalinan. Dengan demikian
penyimpangan etik mungkin saja akan terjadi dalam praktek kebidanan misalnya dalam
praktek mandiri,bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan lainnya. Dalam hal ini
bidan yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi
ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.
KASUS
Di sebuah desa, ada seorang bidan yang sudah membuka praktek kurang lebih selamasatu tahun.
Pada suatu hari datang seorang klien bernama Ny „A‟ usia kehamilan 38 minggu dengan
keluhan perutnya terasa kenceng kenceng sejak 5 jam yang lalu. Setelah dilakukan VT,
Didapatkan hasil pembukaan 3 dan ternyata janin dalam keadaan letak sungsang. Oleh karena
itu bidan menyarankan agar di Rujuk ke Rumah Sakit untuk melahirkan secara operasiSC.
Namun keluarga klien terutama suami menolak untuk di Rujuk dengan alasan
tidak punya biaya untuk membayar operasi. Tapi bidan tersebut berusaha untuk memberi
penjelasan bahwa tujuan di Rujuk demi keselamatan janin dan juga ibunya namun jika tetap
tidak mau dirujuk akan sangat membahayakan janin maupun ibunya. Tapi keluarga bersikeras
agar bidan mau menolong persalinan tersebut. Sebenarnya, dalam hal ini bidan tidak
yakinbisa berhasil menolong persalinan dengan keadaan letak sungsang seperti ini
karenapengalaman bidan dalam hal ini masih belum begitu mendalam. Selain itu juga dengan
di Rujuk agar persalinan berjalan dengan lancar dan bukan kewenangan bidan untuk
menolong persalinan dalam keadaan letak sungsang seperti ini. Karena keluarga tetap
memaksa,akhirnya bidan pun menuruti kemauan klien serta keluarga untuk menolong
persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin tidak bisa keluar.
Setelah bayilahir ternyata bayi sudah meninggal. Dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan
bahwa bidan tidak bisa bekerja secara profesional dan dalam masyarakatpun juga tersebar
bahwa bidantersebut dalam melakukan tindakan sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.
Konflik : keluarga terutama suami menolak untuk di rujuk ke Rumah sakit dan melahirkan
secara operasi SC dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi.
Issue : Di mata masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan tindakan
tidak sesuai prosedur dan tidak profesioanl. Selain itu juga masyarakat menilai bahwa
bidantersebut dalam menangani pasien dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat
ataumembeda-bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.
Dilema : Bidan merasa kesulitan untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk menolong
persalinan Resiko Tinggi. Dalam hal ini letak sungsang seharusnya tidak bolehdilakukan oleh
bidan sendiri dengan keterbatasan alat dan kemampuan medis. Seharusnya ditolong oleh
Dokter Obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk menolong persalianan itus endiri dengan
alasan desakan dari kelurga klien sehingga dalam hatinya merasa kesulitan untuk
memutuskan sesuai prosedur ataukah kenyataan di lapangan.
B. Issue Etik Yang Terjadi Antara Bidan Dengan Teman Sejawat
 PENGERTIAN
• ETIK adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai benar dan salah
yang dianut suatu organisasi atau masyarakat
• KONFLIK MORAL adalah suatu proses ketika 2 pihak atau lebih berusaha memaksakan
tujuannya dengan cara mengusahakan untuk menggagalkan tujuan yang ingin dicapai pihak
lain. (Setiawan. 1994)
• DILEMA MORAL adalah situasi yang menghadapkan individu pada dua pilihan, dan tidak
satupun dari pilihan itu dianggap sebagai jalan keluar yang tepat.
• ISSUE ETIK adalah topic yang cukup penting untuk dibicarakan sehingga mayoritas
individu akan mengeluarkan opini terhadap masalah tersebut sesuai dengan asas ataupun nilai
yang berkenaan dengan akhlak, niali benar salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat.
 Contoh Issue Etik Yang Terjadi Antara Bidan Dan Teman Sejawat.
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua orang bidan
yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama memiliki BPS dan ada persaingan di antara
dua bidan tersebut.
Pada suatu hari datang seorang pasien yang akan melahirkan di BPS bidan “B” yang
lokasinya tidak jauh dengan BPS bidan “A”. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata
pembukaan masih belum lengkap dan bidan “B” menemukan letak sungsang dan bidan
tersebut tetap akan menolong persalinan tersebut meskipun mengetahui bahwa hal tersebut
melanggar wewenang sebagai seorang bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk
bersaing dengan bidan “A”.
Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B” tetap akan menolong
persalinan tersebut,bidan “A” akan melaporkan bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B”
karena di anggap melanggar wewenang profesi bidan.
Issu Moral : seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.
Konflik Moral : menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien demi persaingan
atau dilaporkan oleh bidan “A”.
Dilema Moral:
 Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut namun bidan kehilangan
satu pasien.
 Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan “A” dengan di
laporkan ke lembaga yang berwenang.
C. Issue Etika Yang Terjadi Antara Bidan Dengan tenaga Medis Lainnya
Pengertiannya yaitu perbedaan sikap etika yang terjadi pada bidan dengan tenagamedis
lainnya sehingga menimbulkan ketidak salah pahaman.
Suatu hari ada seorang ibu bersama suaminya kebidan “ F “ ibu datang kebidan bertujuan
untuk suntik KB. Ibu awalnya memakai KB suntik 1 bulan tapi ibu meminta ke bidan “ F “
untuk mengganti Kb suntik 3 bulan sekali, setelah itu bidan “ F “ menjelaskan kemungkinan
yang akan terjadi apabila berganti KB suntik 1 bulan sekali ke suntik KB 3 bulan sekali.
Apabila tidak cocok akanmengalami perdarahan ibu dan suaminya menyetujui. Bidan pun
memberikan suntikan KB 3bulan itu ke Ibu tersebut. Dua bulan kemudian , ibu datang
bersama suaminya, dengan keluhan keluar darah lumayan banyak dari vaginanya. Ibu terlihat
pucat dan lemas, Bidan “ F“ menjelaskan kepada bapak dan ibu tersebut bahwa KB suntik 3
bulan sekali itu tidak cocok untuk Ibu dan Ibu tersebut dibaringkan ditempat tidur. Suami ibu
tersebut meminta ke bidan diberikan obat agar darah yang keluar sedikit berkurang, tapi
bidan “ F “ tidak memberikan dengan alas an agar tidak terjadi penyakit. Setelah beberapa
menit darah yang keluar dari vegina Ibu semakin banyak, sehingga Bidan merujuk ke dokter.
Sesampainya ke dokter Ibutersebut Syok sehingga dokter memberikan vitamin K peroral
dengan kejadian itu bidan ditegur oleh dokter.
Issue etik yang timbul , kesalahan seorang bidan sehingga menimbulkan pelanggaran
komplikasi.
Dilema : Bidan dapaty dilporkan ke puskesmas
D. Issue Etik Yang Terjadi Antara Bidan Dan Organisasi Profesi
 Pengertian : Issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi adalah suatu topic
masalahyang menjadi bahan pembicaraan antara bidan dengan organisasi profesi karena
terjadinya suatu hal-hal yangmenyimpang dari aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Kasus
Seorang ibu yang ingin bersalin di BPS pada bidan A sejak awal kehamilan ibu
tersebut memang sudah sering memeriksakan kehamilannya. Menurut hasil pemeriksaan
bidan Ibu tersebut mempunyai riwayat hipertensi. Maka kemungkinan lahir pervaginanya
sangat beresiko.
Saat persalinan tiba. Tekanan darah ibu menjadi tinggi. Jik atidak dirujuk maka
beresiko terhadap janin dan kondisi si Ibu itu sendiri. Resiko pada janin bisa terjadi gawat
janin dan perdarahan pada ibu. Bidan A sudah mengerti resiko yang akan terjadi. Tapi ia
lebih mementingkan egonya sendiri karena takut kehilangan komisinya dari pada dirujuk
kerumah sakit.
Setelah janin lahir Ibu mengalami perdarahan hebat, sehingga kejang-kejang dan
meninggal. Saaat berita itu terdengar organisasi profesi ( IBI ), maka IBI memberikan sanksi
yang setimpal bahwa dari kecerobohannya sudah merugikan orang lain. Sebagai gantinya,ijin
praktek ( BPS ) bidan A dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan pelanggarantersebut.
Issue etik :
 Terjadi malpraktek
 pelanggaran wewenang bidan
Dilema etik
 Warga yang mengetahui hal tersebut segera melaporkan kepada organisasi
profesi dan diberikan “ AMP
2.2 Issue Etik Yang Terjadi dalam Pelayanan Kebidanan
a. Pengertian Etika
Etika diartikan “sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup
manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak dengan didasari pikiran
yang jernih dengan pertimbangan perasaan.
b. pengertian etik
Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik adalah
disiplin yang mempelajari tentang baik atau buruk sikap tindakan manusia. Etika Merupakan
bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu
tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak (Jones, 1994).
Menurut bahasa, Etik diartikan sebagai:
 Yunani à Ethos, kebiasaan atau tingkah laku
 Inggris à Ethis, tingkah laku atau prilaku manusia yang baik, tindakan yang harus
dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada umumnya.
Sedangkan dalam konteks secara luas dinyatakan bahwa:
Etik adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadap kenyataan yang
sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing
makhluk hidup dalam berfikir dan bertidak serta menekankan nilai-nilai mereka. (Shirley R
Jones – Ethics in Midewifery)
c. Istilah dalam Etik
Masalah etik yang mungkin timbul dalam pelayanan kebidanan ada beberapa istilah,
yaitu:
 Legislasi (Lieberman, 1970)
Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang yang berhubungan erat
dengan tindakan.
 Lisensi
Pemberian izin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah diterapkan.
Tujuannya untuk membatasi pemberian wewenang dan untuk meyakinkan klien.
 Deontologi/Tugas
Keputusan yang diambil berdasarkan keserikatan/berhubungan dengan tugas. Dalam
pengambilan keputusan, perhatian utama pada tugas.
 Hak
Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda dengan
keinginan, kebutuhan dan kepuasan.
 Instusioner
Keputusan diambil berdasarkan pengkajian dari dilemma etik dari kasus per kasus. Dalam
teori ini ada beberapa kewajiban dan peraturan yang sama pentingnnya.
 Beneficience
Keputusan yang diambil harus selalu menguntungkan.
 Mal-efecience
Keputusan yang diambil merugikan pasien
 Malpraktek/Lalai
1. Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien
2. Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar
3. Melakukan tindakan yang mencederai klien
4. Klien cedera karena kegagalan melaksanakan tugas.
sebagai petugas Kesehatan sering berhadapan dengan masalah etik yang berhubungan
dengan hukum. Sering masalah dapat diselesaikan dengan hukum, tetapi belum tentu dapat
diselesaikan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai etik. Banyak hal yang bisa membawa
seorang bidan berhadapan dengan masalah etik.

Contoh kasus :
Di sebuah desa terpencil seorang ibu mengalami pendarahan postpartum setelah
melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak untuk diberikan suntikkan
uterotonika. Bila ditinjau dari hak pasien atas keputusan yang menyangkut dirinya maka
bidan bisa saja tidak memberikan suntikkan karena kemauan pasien. Tetapi bidan akan
berhadapan dengan masalah yang lebih rumit bila terjadi pendarahan hebat dan harus
diupayakan pertolongan untuk merujuk pasien, dan yang lebih patal lagi bila pasien akhirnya
meninggal karena pendarahan. Dalam hal ini bisa dikatakan tidak melaksanakan tugasnya
dengan baik. Walapun bidan harus memaksa pasiennya untuk disuntik Mungkin itulah
keputusan yang terbaik yang harus ia lakukan (dentology).
Beberapa pembahasan masalah etik dalam kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:
1. Persetujuan dalam proses melahirkan.
 Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
 Kegagalan dalam proses persalinan.
 Pelaksanan USG dalam kehamilan.
 Konsep normal pelayanan kebidanan.
 Bidan dan pendidikan seks.
2. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:
 Perawatan intensif pada bayi.
 Skreening bayi.
 Transplantasi organ.
 Teknik reproduksi dan kebidanan.
3. Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi:
 Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
 Otonomi bidan dan kode etik profesional.
 Etik dalam penelitian kebidanan.
 Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.
4. Biasanya beberapa contoh mengenai isu etik dalm pelayananan kebidanan adalah
berhubungan dengan masalah-masalah sebagai berikut:
 Agama / kepercayaan.
 Hubungan dengan pasien.
 Hubungan dokter dengan bidan.
 Kebenaran.
 Pengambilan keputusan.
 Pengambilan data.
 Kematian.
 Kerahasiaan.
 Aborsi.
 AIDS
 In_Vitro fertilization

Anda mungkin juga menyukai