Anda di halaman 1dari 23

PENDAHULUAN

Manajemen pembelajaran praktek sangat penting dilakukan oleh Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) agar mampu mengelola semua kebutuhan praktek

siswa dan instruktur selama melaksanakan praktek dibengkel kerja maupun studio

gambar. Kenyataan dilapangan menunjukkan,SMK yang benar-benar siap dan

mampu melatih keterampilan siswanya menyesuaikan kebutuhan industri .SMK

adalah sekolah yang mampu menghasilkan lulusan yang selalu dicari oleh

industry maupun masyarakat. Sehingga ada beberapa sekolah kejuruan yang

lulusannya selalu dinanti dan dicari oleh industry pencari tenaga kerja.

Permasalahan yang dihadapi SMK dalam menghasilkan lulusan siap kerja

dan berdaya saing salah satunya adalah keragaman kesiapan dan tingkat kemajuan

SMK yang belum siap dengan keragaman perkembangan industri yang ada di

sekitarnya (Sugihartono,2010). Keragaman kesiapan dan tingkat kemajuan SMK

sangat berpengaruh pada lulusan yang dihasilkan. Keragaman tersebut dapat

dilihat dari berbagai segi diantaranya adalah kesiapan bengkel tempat praktek

siswa, kesiapan instruktur, kesiapan mesin, dan fasislitas pendukung praktek,

kesiapan bahan dan program praktek siswa, dan lain-lain. Keragaman tersebut

menyebabkan SMK adalah sekolah yang sangat mahal karena membutuhkan dana

yang tidak sedikit demi kelangsungan sekolah dan kemampuan menghasilkan

lulusan yang siap kerja dan berdaya saing.

Mahalnya biaya pendidikan SMK menyebabkan banyak sekolah kejuruan

kurang memperhatikan berbagai segi tersebut diatas, yang disebabkan oleh

1
kemampuan sekolah dalam bidang sumber daya materi dan sumber daya manusia

sangat kurang. Selain itu, sekolah kejuruan yang mampu dari sumber daya materi

dan sumber daya manusia memiliki ketidakmampuan dalam mengelola

pembelajaran praktek.

Tantangan SMK dalam mempersiapkan lulusan siap kerja semakin

kedepan semakin kompleks, memasuki era globalisasi yang ditandai dengan

perkembangan teknologi informasi yang bergerak sangat cepat, cepat berubah dan

sangat dinamis menuntut SMK memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi. Kondisi

ini menyebabkan persaingan tenaga kerja sebagai SDM di industry sangat tinggi.

Era globalisasi selain memberikan peluang dan tantangan juga memberikan

ancaman bagi tenaga kerja yang tidak siap pakai dari berbagai sisi, karena terjadi

persaingan SDM dari berbagai Negara. Indonesia sebagai Negara berkembang

harus mampu menghadapi pasar bebas yang penuh tantangan dan persaingan.

Untuk mengantisipasi era ini, SDM Indonesia dituntut memiliki keahlian tinggi

dan keunggulan kompetitif agar mampu bersaing dalam memperebutkan lapangan

kerja. Sumber daya manusia tangguh, unggul, berteknologi tinggi dan mampu

berkompetisi sangat diperlukan dalam menghadapi era globalisasi

(Setiawaty,2011:15-17).

Kecepatan perubahan teknologi, khususnya dalam bidang telekomunikasi

dan informasi tersebut memberikan peluang sekaligus tantangan bagi tenaga kerja

Indonesia. Meningkatnya persaingan global maupun regional membutuhkan

tingkat pelatihan kejuruan yang memadai dengan materi praktek terbaik (best

practice) dan berkualitas. Best Practice dan kualitas pelatihan kejuruan menjadi

2
aspek penting untuk menyongsong 2020 (Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan,1997:4). Oleh karena itu, perlu upaya untuk meningkatkan nilai

tambah sumber daya manusia melalui pendidikan kejuruan dengan cara

meningkatkan keterampilan dan keahlian generasi muda Indonesia agar mampu

memasuki dunia kerja.

Untuk menghasilkan Best Practice dan kualitas pelatihan siswa di bengkel

maka diperlukan manajemen pembelajaran praktek yang mampu menghasilkan

lulusan berkualitas. Manajemen pembelajaran praktek diawali dari perencanaan

kurikulum praktek ,pembelajaran, pelaksanaan praktek sampai pengontrolan hasil

praktek siswa. Manajemen pembelajaran praktek SMK yang terkontrol dengan

baik diharapkan mampu menghasilkan lulusan siap kerja dan berdaya saing.

Keberhasilan SMK Negeri 5 Tanjungbalai dalam melaksanakan best

practice pada pelaksanaan pembelajaran praktek perlu di contoh oleh SMK

lainnya agar mampu menghasilkan lulusan siap kerja dan berdaya saing. Tulisan

ini merupakan hasil penelitian disertasi yang dilakukan penulis pada SMK Negeri

5 Tanjungbalai yang memiliki kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan

wawancara mendalam (in-depth interview),pengamatan partisipatif (participant

observation) dan dokumentasi (documentation). Studi kasus digunakan dalam

penelitian untuk menadapatkan informasi lebih mendalam tentang suatu kasus.

3
Wawancara di desain untuk mengetahui pesepsi, motivasi, sikap, tingkah laku dari

orang-orang yang diwawancarai. Alasan menggunakan wawancara mendalam

adalah untuk memusatkan perhatian pada kasus yang intensif dan mendetail

melalui pengumpulan data, penyusunan data, analisis data dan interpensi data.

Untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan mendalam, wawancara dan

pengamatan dilakukan lebih dari satu kali. Selain itu juga dilakukan wawancara

dengan informasi lain ( cek dan ricek data) untuk memperkaya, melengkapi dan

memunculkan kebenaran data.

Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data dari

responden dan data dokumentasi. Subjek penelitian atau responden penelitian ini

adalah semua personil sekolah, meliputi kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

guru/instruktur, tenaga kependidikan, siswa, alumni, dan industri pasangan.

Semua personil sekolah dijadikan sampel penelitian ini, kecuali siswa dan

industry pasangan yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Objek

penelitian adalah pembelajaran praktek siswa dari kelas X sampai dengan kelas

XII.

Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah peneliti

sendiri (human instrument). Analisis terhadap data penelitian dilakukan terus

menerus selama penelitian berlangsung. Data hasil penelitian yang dianalisa

adalah transkip hasil wawancara, catatan di lapangan, foto-foto kegiatan sekolah,

dokumentasi sekolah.

4
HASIL PENELITIAN

SMK Negeri 5 Tanjungbalai telah dikenal oleh sebagian kalangan

professional dibidang perbengkelan sepeda motor. SMK Negeri 5 Tanjungbalai

memiliki bidang keahlian Teknologi Otomotif dengan kompetensi keahlian

Teknik Sepeda Motor. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum KTSP 2006

bagi kelas XI dan XII,dan Kurikulum 2013 bagi kelas X. Pengembangan

kurikulum dilakukan dengan menambah jam praktek lebih banyak . Kurikulum

yang digunakan menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja ataupun studi lanjut.

Penambahan jam pelajaran menyebabkan beban belajar siswa lebih berat

dibandingkan dengan SMK lainnya.

Lama pendidikan di SMK Negeri 5 Tanjungbalai dilaksanakan selama 3

(tiga) tahun. Tahun pertama pembelajaran teori dan praktek dilakukan di sekolah

dan pertengahan tahun kedua siswa prakerin di industri. Pembelajaran praktek

dipimpin langsung oleh Ketua Jurusan yang bertanggungjawab langsung membuat

kurikulum praktek, pembelajaran, pengelolaan bengkel, instruktur dan siswa-

siswa praktek.

5
1. Manajemen Pelaksanaan Pembelajaran Praktek

Manajemen pelaksanaan pembelajaran praktek melakukan kegiatan antara

lain : (1) melakukan manajemen bengkel, yaitu mengatur sumber daya yang ada

didalam bengkel seperti peralatan praktek,bahan,dan lain-lain sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.Manajemen bengkel

diarahkan untuk mewujudkan suasana kerja praktek yang efektif dan

menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai

dengan kemampuannya. (2) memberdayakan siswa dan instruktur semaksimal

mungkin sehingga kegiatan praktek dapat dilakukan dengan baik. (3) Mengatur

dan menggunakan fasilitas pembelajaran praktek untuk meningkatkan efektivitas

belajar siswa ,sehingga siswa merasa senang, nyaman, dan aman dan dapat belajar

dengan baik.(4) Menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang tepat sesuai

dengan materi praktek yang diberikan. (5) Memberdayakan hubungan siswa

dengan instruktur atau siswa dengan siswa lainnya.(6) Membimbing praktek

dengan materi praktek dan silabus yang sudah dibuat. (7) melakukan

pembelajaran aktif, yaitu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif

agar mampu mencapai hasil maksimum.

Gambar 1 Gambar 2
Kegiatan Praktek siswa secara individu Kegiatan Praktek siswa berkelompok

6
Bengkel produktif Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 5 Tanjungbalai

memiliki tiga fungsi , yaitu sebagai bengkel pendidikan,bengkel jasa, bengkel

pelatihan.Sebagai bengkel pendidikan, fungsi bengkel adalah tempat melatih

pengetahuan dan ketrampilan siswa dengan kompetensi Teknik Sepeda Motor.

Sebagai bengkel jasa,bengkel melatih siswa-siswa mampu merawat dan

memperbaiki semua jenis Sepeda Motor. Bengkel juga berfungsi sebagai tempat

pelatihan, karena juga digunakan untuk melatih ketrampilan siswa yang akan

mengikuti perlombaan (LKS) yang diadakan setiap tahun oleh Kementrian

Pendidikan Nasional.

2. Menerapkan Peraturan Praktek

Pihak sekolah menerapkan semua peraturan praktek dengan sangat ketat dan

disiplin. Semua siswa wajib mematuhi peraturan praktek selama melaksanakan

praktek di bengkel.Siswa yang melanggar peraturan praktek akan diberi sanksi

berat, karena pelanggaran tersebut berpotensi membahayakan siswa tersebut.

Siswa yang menjatuhkan peralatan praktek, meminjam-minjamkan peralatan

praktek, dan lain-lain harus melakukan push up sebanyak 20 kali. Jika satu hari

siswa melakukan lebih dari satu kali pelanggaran, maka jumlah sanksi dikalikan

20 push up. Tujuan pemberian hukuman adalah agar siswa lebih berhati-hati

dalam bekerja. Segi positif dari hukuman adalah siswa memiliki otot tangan dan

kaki yang kuat, karena pekerjaan dibengkel selain memerlukan pengetahuan dan

keterampilan yang baik juga membutuhkan otot tangan dan kaki yang kuat.

7
Bagian dari yang terpenting dalam peraturan yang diterapkan di bengkel

Teknik Sepeda Motor adalah sikap disiplin dan kerjasama tim dari siswa yang

harus benar-benar ditanamkan. Oleh karena itu sejak awal tahun ajaran baru untuk

menanamkan sikap disiplin,kerjasama,jiwa kebangsaan dan cinta terhadap SMK

Negeri 5 Tanjungbalai, salah satu program sekolah yang mendukung itu adalah

diadakannya kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa) bagi calon-calon siswa baru

yang akan masuk di SMK Negeri 5 Tanjungbalai.Di dalam kegiatan MOS juga

ada penilaian, dan bagi yang tidak lulus harus mengulang mengikuti kegiatan

tersebut pada tahun berikutnya.Kegiatan MOS tersebut sangat membawa manfaat

yang nyata dimana dari awal siswa sudah terbiasa dengan peraturan yang ketat di

sekolah misalnya wajib mengikuti apel pagi yang di laksanakan setiap hari

dimulai pukul 07.15 wib sampai dengan 07.30 wib.Siswa harus siap menerima

sanksi yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan juga mental jika datang

terlambat.Karena sesuai dengan kompetensi keahlian yang harus dicapai siswa

dalam bidang Teknik Sepeda Motor dibutuhkan fisik yang sehat dan kuat.

Gambar 3 Gambar 4
Menanamkan disiplin sejak awal Menanamkan efek jera sejak awal

8
Gambar 5 Gambar 6
Menanamkan sikap kerjasama Menanamkan jiwa kebangsaan

Selain praktek dibengkel sekolah, siswa kelas XI diberi kesempatan untuk

mencari dan menerima jasa memperbaiki dan melakukan perawatan terhadap

segala jenis sepeda motor yang pengerjaannya dilakukan di bengkel luar sekolah

dan di luar jam sekolah,sehingga siswa terlatih untuk mampu menghasilkan uang

sendiri yang akan digunakan untuk keperluan sekolah tanpa meminta pada orang

tua.

Gambar 7 Gambar 8
Kegiatan Praktek yang didukung Kegiatan Praktek yang dilakukan
oleh Dinas Pendidikan di bengkel luar sekolah

Siswa diberi kebebasan untuk merencanakan dan mencari sendiri dan

mengerjakan perawatan dan perbaikan sepeda motor secara berkelompok. Pada

9
setiap pengerjaan, siswa sendiri yang menghitung bahan dan tenaga, serta

mengatur waktu pelaksanaan dan transaksi bisnis. Setiap pekerjaan baik

perorangan maupun kelompok di monitoring oleh masing-masing wali kelas.

Model pembelajaran seperti ini bertujuan untuk melatih siswa belajar berani dan

bertanggungjawab juga berwirausaha lebih dini dan lebih mandiri. Jika siswa

mengalami kesulitan instruktur siap membantu kegiatan siswa.

3. Penilaian Praktek

Penilaian hasil praktek bengkel siswa dilakukan setiap selesai pekerjaan

dilakukan. Ujian praktek siswa dilakukan satu tahun sekali yaitu pada bulan

februari. Karena ujian praktek hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun ajaran

maka siswa diminta untuk tidak boleh gagal dalam ujian praktek karena akan

menentukan kenaikan kelas.

4. Revisi Hasil Praktek Siswa

Penilaian hasil siswa dilakukan oleh instruktur. Siswa yang tidak lulus

harus memperbaiki sampai lulus. Waktu revisi diberikan hanya satu hari dibawah

pengawasan instruktur masing-masing kelas.

5. Perawatan dan Perbaikan Peralatan Bengkel Praktek

Perawatan peralatan bengkel praktek dilakukan dengan cara

membersihkan dan member minyak dilakukan setiap hari setelah praktek pada

hari tersebut.Untuk alat-alat yang jarang digunakan, pembersihan dan perawatan

10
dilakukan seminggu sekali. Perawatan dilakukan terjadwal dengan cara

pembersihan, pemberian pelumas, pemeriksaan fungsi-fungsi mekanik dan

kelistrikan, susunan alat –alat bengkel juga harus tetap tertata dengan rapi. Bila

dijumpai kerusakan, perbaikan dilakukan oleh bagian perawatan.

6. Bersih-bersih Bengkel

Bersih-bersih bengkel dilakukan oleh seluruh siswa dan instruktur setelah

revisi hasil ujian siswa selesai. Kegiatan ini menandakan berakhirnya kegiatan

praktek untuk satu tahun ajaran. Bersih – bersih dilakukan dengan dua tahap :

pertama, masing-masing siswa membersihkan dan menata kembali peralatan

praktek. Instruktur kemudian memeriksa kondisi peralatan praktek siswa

berdasarkan daftar alat-alat yang sudah tercatat pada awal tahun ajaran. Setelah

pemeriksaan selesai, instruktur dan siswa menandatangani daftar alat-alat tersebut.

Gambar 9 Gambar 10
Bagian dari Alat perbengkelan untuk Serah terima keadaan bengkel yang
sudah dibersihkan sudah tertata rapi

11
Kedua, pembersihan bengkel secara menyeluruh. Semua siswa beserta

instruktur membersihkan dan menata bengkel bersama-sama.Setelah pembersihan,

kondisi bengkel dikembalikan seperti awal tahun ajaran dimana bengkel dan alat-

alat praktek dalam kondisi bersih dan siap pakai.

7. Prakerin Kelas XI

Prakerin (Prektek Kerja Industri) dilakukan di kelas XI dan dimulai awal

semester genap atau tiap pertengahan tahun ajaran mulai bulan januari sampai

maret tiap tahunnya. Prakerin siswa dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan. Tujuan

prakerin selama 3 (tiga) bulan adalah memberikan pengalaman kerja kepada siswa

kelas XI dalam rangka menerapkan teori maupun praktek dengan situasi nyata

dalam industry. Dengan pelaksanaan prakerin, lulusan SMK Negeri 5

Tanjungbalai diharapkan mempunyai bekal yang cukup dalam hal sikap dan

mental bekerja sesuai dengan kebutuhan dan karakter nyata yang ada di industry.

Selain itu, melalui kegiatan prakerin, siswa diharapkan akan mendapatkan

pengetahuan dan pengalaman berupa kecakapan teknis, sikap,mental kerja,

manajerial dalam lingkungan industry nyata dengan segala permasalahannya.

Selama prakerin siswa dibimbing oleh guru pembimbing (guru produktif)

dan juga koordianator prakerin. Pembimbing bertanggungjawab untuk

membimbing, mengarahkan, membagi tugas pekerjaan, mencari

bengkel/perusahaan dan melakukan pendampingan dalam pembuatan karya tulis

serta memberi arahan dalam pengisian jurnal kegiatan harian selama melakukan

prakerin.

12
a. Persiapan Prakerin

Persiapan prakerin melakukan tiga kegiatan, pertama,pembekalan

siswa yang akan melakukan prakerin, pembekalan dilakukan untuk memberikan

informasi, bimbingan dan motivasi kepada siswa kelas XI. Kedua, sosialisasi

Buku Panduan Prakerin yang berisi aturan-aturan selama pelaksanaan prakerin

dan penilaian prakerin. Ketiga, pemberian Tanda peserta prakerin .

Gambar 11 Gambar 12
Penyerahan buku panduan prakerin Pembekalan dan Pelepasan siswa Prakerin

b. Pelaksanaan Prakerin

Pelaksanaan Prakerin dilakukan pada bengkel – bengkel sepeda motor

yang ada di wilayah Tanjungbalai ataupun di luar Kota Tanjungbalai.Baik bengkel

yang besar maupun bengkel yang kecil. SMK Negeri 5 Tanjungbalai telah

melakukan MoU (kesepakatan kerjasama) dengan beberapa bengkel maupun

perusahaan besar yang ada di Indonesia seperti Yamaha dan Honda yang siap

menerima dan melakukan pembimbingan kepada siswa SMK Negeri 5 yang akan

melakukan prakerin.

13
c. Penilaian Prakerin

Penilaian prakerin dilakukan dengan melihat kinerja siswa selama

melakukan prakerin. Penilaian kinerja setiap minggu dilakukan oleh masing-

masing guru pembimbing dan penilaian kinerja setiap bulan dilakukan oleh

Kepala Sekolah bersama perusahaan. Jika perusahaan merasa tidak puas dengan

kinerja atau siswa kurang disiplin selama prakerin, maka sekolah menarik siswa

tersebut untuk dibina kembali di SMK Negeri 5 Tanjungbalai.

Penilaian akhir prakerin dilakukan dengan ujian karya tulis, materi

ujian diambil dari permasalahan yang ditemui siswa selama prakerin. Selama

prakerin siswa dituntut untuk mampu memecahkan masalah yang dihadapinya

dengan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah dimilikinya. Penulisan laporan

atau karya tulis dilakukan dengan bimbingan guru pembimbing (guru produktif)

dan perusahaan. Ujian dilakukan dihadapan kepala sekolah dan perusahaan.

PEMBAHASAN

SMK Negeri 5 Tanjungbalai melakukan rencana pembelajaran untuk 3

(tiga) tahun, sesuai dengan kurikulum yang diterapkan sekolah. Perencanaan

pembelajaran dimulai dari persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan

evaluasi pembelajaran. Perencanaan pembelajaran praktek dialkukan bersama-

sama antara tim kerja masing-masing yang melibatkan instruktur (guru mata

pelajaran produktif). Keberhasilan perencanaan pembelajaran merupakan salah

14
satu kunci keberhasilan pembelajaran yang dilakukan di SMK Negeri 5

tanjungbalai.

Mutu pembelajaran tinggi, khususnya praktek memiliki jumlah jam

kompetensi kejuruan dan kompetensi dasar kejuruan lebih besar dari mata

pelajaran lainnya.

Selama pembelajaran praktek, terjadi koordinasi yang sangat baik antara

pembimbing/instruktur/guru mata pelajaran produktif dengan perusahaan.

Koordinasi dilakukan untuk materi-materi yang akan dilakukan untuk praktek

siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum yang dibebankan kepada siswa.

Pelaksanaan Prakerin dilakukan selam 3 (tiga) bulan di

bengkel/perusahaan yang berkualitas dan memiliki pera;latan bengkel yang

lengkap. Siswa yang belum mendapatkan materi praktek disekolah akan belajar di

perusahaan tersebut, karena sekolah membatasi jumlah siswanya pada masing-

masing perusahaan maka kompetensi siswa dalam prakerin akan berbeda dengan

siswa lainnya karena sangat bergantung pada masing-masing pekerjaan yang

dilakukan di perusahaan/bengkel.

SMK Negeri 5 Tanjungbalai menerapkan link and match dengan perusahaan

sehingga sekolah menyatu dengan dunia kerja. Penerapan link and match

bertujuan agar sekolah bisa menyatu dengan dunia kerja dan kegiatan yang

dilakukan sekolah adalah kegiatan nyata dunia kerja. Selama prakerin siswa

bekerja di bawah tekanan kualitas hasil kerja. Tugas siswa membuat laporan

berupa karya tulis sangat membantu siswa melatih berpikir kritis dan inovatrif,

15
karena siswa dipacu menemukan permasalahan yang ada selama praktek dan

memecahkan permasalahan tersebut yang ditemukan selama prakerin.

KESIMPULAN

1. SMK Negeri 5 Tanjungbalai menerapkan budaya kerja dan pola kerja

industry/perusahaan pada pembelajaran praktek siswany, sehingga mutu

pembelajaran praktek berkualitas.

2. Fokus pada siswa sebagai pusat pembelajaran dengan beban pembelajaran

praktek lebih berat dan waktu belajar lebih efektif.

3. Motivasi belajar siswa tinggi dan siswa susngguh-sungguh dalam

belajarnya.

4. Menerapkan link and match dengan industry/perusahaan sehingga sekolah

menyatu dengan dunia kerja.

5. Melakukan evaluasi hasil pembelajaran siswa secara terus menerus dan

memberikan tugas-tugas tambahan bagi siswa yang bekerja dengan cepat.

16
DAFTAR PUSTAKA

As’ad,Muhamad.2003. Psikologi Industri.Yogyakarta:Library

Alma, Buchari.2008. Guru Profesional : Menguasai Metode dan Trampil


Mengajar.Bandung :Alfabeta.

Borg,W.R and Gall,M.D. 1983. Educational Research : An Intruduction, Fourth


Edition. New York & London : Longman

Gasskov, Vladimir.2005. Managing Vocational Training System : A Handbook


for senior Administrator. Geneva : International Labour Office

Junus, Nurpit.2008. Paradigma Baru Pengelolaan SMK. Diambil pada tanggal 28


November2008 dari : (http://www.riaupos.com/v2/content/view/3109/30/.)

Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Setaiwaty, Tetty. 2011. Manajemen Sekolah Menengah Kejuruan yang Efektif.


Disertasi. Pascasarjana Universitas Negeri Yogjakarta

Tilaar,HAR, 1998. Manajemen Pendidikan Nasional: Kajian Pendidikan Masa


Depan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Timple,A. Dale. 1992. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia: Kinerja.Jakarta:


PT Elex Media Komputindo.

17
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN PENUNJANG PADA SEKOLAH MODEL
SMK NEGERI 5 TANJUNGBALAI

1. Kegiatan Bidang keagamaan

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Ket. Gambar :

1. Gambar 1 : Kegiatan tausiah yang rutin tiap bulan Ramadhan


2. Gambar 2 : Kegiatan Tilawah Al quran yang rutin di bulan Ramadhan
3. Gambar 3 : Kegiatan rutin memperingati Hari Besar Keagamaan
4. Gambar 4 : Berpartisipasi aktif dalam kegiatan keagamaan

18
2. Kegiatan Bidang Pameran Pendidikan Dan Iptek

Gambar 5 Gambar 6

3. Kegiatan Bidang Kepramukaan

Gambar 7 Gambar 8

Ket. Gambar :

1. Gambar 5 : Kegiatan pameran pendidikan oleh Dinas Pendidikan


2. Gambar 6 : Berpartisipasi aktif menunjukkan hasil karya SMK
3. Gambar 7 : Kegiatan rutin pada kegiatan perkemahan
4. Gambar 8 : Membangun kerjasama tim di bidang kepramukaan

19
4. Kegiatan Bidang Olahraga

Gambar 9 Gambar 10

Gambar 11 Gambar 12

Ket. Gambar :

1. Gambar 9 : Tim Bolla Volly yang sudah mengikuti berbagai lomba


2. Gambar 10 : Siswa yang sudah menjadi tim nasional futsal
3. Gambar 11 : Tim Futsal yang sudah mengikuti berbagai lomba
4. Gambar 12 : Tim supporter SMK N 5 yang selalu solid mendukung tiap
pertandingan

20
5. Kegiatan Praktek Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Jurusan Instalasi Tenaga Listrik (TITL) adalah kompetensi keahlian yang

baru di buka di SMK Negeri 5 Tanjungbalai.Namun telah dapat melakukan

praktek sesuai dengan teori yang sudah didapatkan oleh siswa dari guru produktif

atau instruktur kejuruan.

Gambar 13 Gambar 14

Gambar 15 Gambar 16

Ket. Gambar :

1. Gambar 13 : Praktek tentang motor listrik


2. Gambar 14 : Praktek pemasangan instalasi listrik
3. Gambar 15 : Praktek pemasangan instalasi listrik
4. Gambar 16 : Teori dan Persiapan Praktek pemasangan instalalsi listrik

21
5. Kegiatan di Bidang Bela Negara

Gambar 17 Gambar 18

Gambar 19

Ket. Gambar :

1. Gambar 17 : Berpartisipasi aktif dalam kegiatan sumpah pemuda tiap


Tahunnya dalam pakaian daerah (foto bersama walikota
Tanjungbalai)
2. Gambar 18,19 : Aktif dan lulus tiap tahun pada keanggotaan Paskibraka
Tingkat Kota Tanjungbalai

22
6. Kegiatan Di Bidang Kerjasama

SMK Negeri 5 telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, yang

antara lain adalah :

a. Kerjasama dengan HONDA

b. Kerjasama dengan PT.Coca Cola

c. Kerjasama dengan PT Jampalan Baru

d. Dan perusahaan –perusahaan lainnya

Gambar 20 Gambar 21

Gambar 22

23

Anda mungkin juga menyukai