siswa dan instruktur selama melaksanakan praktek dibengkel kerja maupun studio
adalah sekolah yang mampu menghasilkan lulusan yang selalu dicari oleh
lulusannya selalu dinanti dan dicari oleh industry pencari tenaga kerja.
dan berdaya saing salah satunya adalah keragaman kesiapan dan tingkat kemajuan
SMK yang belum siap dengan keragaman perkembangan industri yang ada di
dilihat dari berbagai segi diantaranya adalah kesiapan bengkel tempat praktek
kesiapan bahan dan program praktek siswa, dan lain-lain. Keragaman tersebut
menyebabkan SMK adalah sekolah yang sangat mahal karena membutuhkan dana
1
kemampuan sekolah dalam bidang sumber daya materi dan sumber daya manusia
sangat kurang. Selain itu, sekolah kejuruan yang mampu dari sumber daya materi
pembelajaran praktek.
perkembangan teknologi informasi yang bergerak sangat cepat, cepat berubah dan
sangat dinamis menuntut SMK memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi. Kondisi
ini menyebabkan persaingan tenaga kerja sebagai SDM di industry sangat tinggi.
ancaman bagi tenaga kerja yang tidak siap pakai dari berbagai sisi, karena terjadi
harus mampu menghadapi pasar bebas yang penuh tantangan dan persaingan.
Untuk mengantisipasi era ini, SDM Indonesia dituntut memiliki keahlian tinggi
kerja. Sumber daya manusia tangguh, unggul, berteknologi tinggi dan mampu
(Setiawaty,2011:15-17).
dan informasi tersebut memberikan peluang sekaligus tantangan bagi tenaga kerja
tingkat pelatihan kejuruan yang memadai dengan materi praktek terbaik (best
practice) dan berkualitas. Best Practice dan kualitas pelatihan kejuruan menjadi
2
aspek penting untuk menyongsong 2020 (Departemen Pendidikan dan
baik diharapkan mampu menghasilkan lulusan siap kerja dan berdaya saing.
lainnya agar mampu menghasilkan lulusan siap kerja dan berdaya saing. Tulisan
ini merupakan hasil penelitian disertasi yang dilakukan penulis pada SMK Negeri
METODE
3
Wawancara di desain untuk mengetahui pesepsi, motivasi, sikap, tingkah laku dari
adalah untuk memusatkan perhatian pada kasus yang intensif dan mendetail
melalui pengumpulan data, penyusunan data, analisis data dan interpensi data.
Untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan mendalam, wawancara dan
pengamatan dilakukan lebih dari satu kali. Selain itu juga dilakukan wawancara
dengan informasi lain ( cek dan ricek data) untuk memperkaya, melengkapi dan
Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data dari
responden dan data dokumentasi. Subjek penelitian atau responden penelitian ini
adalah semua personil sekolah, meliputi kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
Semua personil sekolah dijadikan sampel penelitian ini, kecuali siswa dan
penelitian adalah pembelajaran praktek siswa dari kelas X sampai dengan kelas
XII.
dokumentasi sekolah.
4
HASIL PENELITIAN
Teknik Sepeda Motor. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum KTSP 2006
yang digunakan menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja ataupun studi lanjut.
(tiga) tahun. Tahun pertama pembelajaran teori dan praktek dilakukan di sekolah
siswa praktek.
5
1. Manajemen Pelaksanaan Pembelajaran Praktek
lain : (1) melakukan manajemen bengkel, yaitu mengatur sumber daya yang ada
menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai
mungkin sehingga kegiatan praktek dapat dilakukan dengan baik. (3) Mengatur
belajar siswa ,sehingga siswa merasa senang, nyaman, dan aman dan dapat belajar
dengan baik.(4) Menggunakan strategi dan metode pembelajaran yang tepat sesuai
dengan materi praktek dan silabus yang sudah dibuat. (7) melakukan
pembelajaran aktif, yaitu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif
Gambar 1 Gambar 2
Kegiatan Praktek siswa secara individu Kegiatan Praktek siswa berkelompok
6
Bengkel produktif Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 5 Tanjungbalai
memperbaiki semua jenis Sepeda Motor. Bengkel juga berfungsi sebagai tempat
pelatihan, karena juga digunakan untuk melatih ketrampilan siswa yang akan
Pendidikan Nasional.
Pihak sekolah menerapkan semua peraturan praktek dengan sangat ketat dan
praktek, dan lain-lain harus melakukan push up sebanyak 20 kali. Jika satu hari
siswa melakukan lebih dari satu kali pelanggaran, maka jumlah sanksi dikalikan
20 push up. Tujuan pemberian hukuman adalah agar siswa lebih berhati-hati
dalam bekerja. Segi positif dari hukuman adalah siswa memiliki otot tangan dan
kaki yang kuat, karena pekerjaan dibengkel selain memerlukan pengetahuan dan
keterampilan yang baik juga membutuhkan otot tangan dan kaki yang kuat.
7
Bagian dari yang terpenting dalam peraturan yang diterapkan di bengkel
Teknik Sepeda Motor adalah sikap disiplin dan kerjasama tim dari siswa yang
harus benar-benar ditanamkan. Oleh karena itu sejak awal tahun ajaran baru untuk
Negeri 5 Tanjungbalai, salah satu program sekolah yang mendukung itu adalah
diadakannya kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa) bagi calon-calon siswa baru
yang akan masuk di SMK Negeri 5 Tanjungbalai.Di dalam kegiatan MOS juga
ada penilaian, dan bagi yang tidak lulus harus mengulang mengikuti kegiatan
yang nyata dimana dari awal siswa sudah terbiasa dengan peraturan yang ketat di
sekolah misalnya wajib mengikuti apel pagi yang di laksanakan setiap hari
dimulai pukul 07.15 wib sampai dengan 07.30 wib.Siswa harus siap menerima
sanksi yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan juga mental jika datang
dalam bidang Teknik Sepeda Motor dibutuhkan fisik yang sehat dan kuat.
Gambar 3 Gambar 4
Menanamkan disiplin sejak awal Menanamkan efek jera sejak awal
8
Gambar 5 Gambar 6
Menanamkan sikap kerjasama Menanamkan jiwa kebangsaan
segala jenis sepeda motor yang pengerjaannya dilakukan di bengkel luar sekolah
dan di luar jam sekolah,sehingga siswa terlatih untuk mampu menghasilkan uang
sendiri yang akan digunakan untuk keperluan sekolah tanpa meminta pada orang
tua.
Gambar 7 Gambar 8
Kegiatan Praktek yang didukung Kegiatan Praktek yang dilakukan
oleh Dinas Pendidikan di bengkel luar sekolah
9
setiap pengerjaan, siswa sendiri yang menghitung bahan dan tenaga, serta
Model pembelajaran seperti ini bertujuan untuk melatih siswa belajar berani dan
bertanggungjawab juga berwirausaha lebih dini dan lebih mandiri. Jika siswa
3. Penilaian Praktek
dilakukan. Ujian praktek siswa dilakukan satu tahun sekali yaitu pada bulan
februari. Karena ujian praktek hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun ajaran
maka siswa diminta untuk tidak boleh gagal dalam ujian praktek karena akan
Penilaian hasil siswa dilakukan oleh instruktur. Siswa yang tidak lulus
harus memperbaiki sampai lulus. Waktu revisi diberikan hanya satu hari dibawah
membersihkan dan member minyak dilakukan setiap hari setelah praktek pada
10
dilakukan seminggu sekali. Perawatan dilakukan terjadwal dengan cara
kelistrikan, susunan alat –alat bengkel juga harus tetap tertata dengan rapi. Bila
6. Bersih-bersih Bengkel
revisi hasil ujian siswa selesai. Kegiatan ini menandakan berakhirnya kegiatan
praktek untuk satu tahun ajaran. Bersih – bersih dilakukan dengan dua tahap :
berdasarkan daftar alat-alat yang sudah tercatat pada awal tahun ajaran. Setelah
Gambar 9 Gambar 10
Bagian dari Alat perbengkelan untuk Serah terima keadaan bengkel yang
sudah dibersihkan sudah tertata rapi
11
Kedua, pembersihan bengkel secara menyeluruh. Semua siswa beserta
kondisi bengkel dikembalikan seperti awal tahun ajaran dimana bengkel dan alat-
7. Prakerin Kelas XI
semester genap atau tiap pertengahan tahun ajaran mulai bulan januari sampai
maret tiap tahunnya. Prakerin siswa dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan. Tujuan
prakerin selama 3 (tiga) bulan adalah memberikan pengalaman kerja kepada siswa
kelas XI dalam rangka menerapkan teori maupun praktek dengan situasi nyata
Tanjungbalai diharapkan mempunyai bekal yang cukup dalam hal sikap dan
mental bekerja sesuai dengan kebutuhan dan karakter nyata yang ada di industry.
serta memberi arahan dalam pengisian jurnal kegiatan harian selama melakukan
prakerin.
12
a. Persiapan Prakerin
informasi, bimbingan dan motivasi kepada siswa kelas XI. Kedua, sosialisasi
Gambar 11 Gambar 12
Penyerahan buku panduan prakerin Pembekalan dan Pelepasan siswa Prakerin
b. Pelaksanaan Prakerin
yang besar maupun bengkel yang kecil. SMK Negeri 5 Tanjungbalai telah
perusahaan besar yang ada di Indonesia seperti Yamaha dan Honda yang siap
menerima dan melakukan pembimbingan kepada siswa SMK Negeri 5 yang akan
melakukan prakerin.
13
c. Penilaian Prakerin
masing guru pembimbing dan penilaian kinerja setiap bulan dilakukan oleh
Kepala Sekolah bersama perusahaan. Jika perusahaan merasa tidak puas dengan
kinerja atau siswa kurang disiplin selama prakerin, maka sekolah menarik siswa
ujian diambil dari permasalahan yang ditemui siswa selama prakerin. Selama
atau karya tulis dilakukan dengan bimbingan guru pembimbing (guru produktif)
PEMBAHASAN
sama antara tim kerja masing-masing yang melibatkan instruktur (guru mata
14
satu kunci keberhasilan pembelajaran yang dilakukan di SMK Negeri 5
tanjungbalai.
kompetensi kejuruan dan kompetensi dasar kejuruan lebih besar dari mata
pelajaran lainnya.
lengkap. Siswa yang belum mendapatkan materi praktek disekolah akan belajar di
masing perusahaan maka kompetensi siswa dalam prakerin akan berbeda dengan
dilakukan di perusahaan/bengkel.
sehingga sekolah menyatu dengan dunia kerja. Penerapan link and match
bertujuan agar sekolah bisa menyatu dengan dunia kerja dan kegiatan yang
dilakukan sekolah adalah kegiatan nyata dunia kerja. Selama prakerin siswa
bekerja di bawah tekanan kualitas hasil kerja. Tugas siswa membuat laporan
berupa karya tulis sangat membantu siswa melatih berpikir kritis dan inovatrif,
15
karena siswa dipacu menemukan permasalahan yang ada selama praktek dan
KESIMPULAN
belajarnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN PENUNJANG PADA SEKOLAH MODEL
SMK NEGERI 5 TANJUNGBALAI
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
Ket. Gambar :
18
2. Kegiatan Bidang Pameran Pendidikan Dan Iptek
Gambar 5 Gambar 6
Gambar 7 Gambar 8
Ket. Gambar :
19
4. Kegiatan Bidang Olahraga
Gambar 9 Gambar 10
Gambar 11 Gambar 12
Ket. Gambar :
20
5. Kegiatan Praktek Teknik Instalasi Tenaga Listrik
praktek sesuai dengan teori yang sudah didapatkan oleh siswa dari guru produktif
Gambar 13 Gambar 14
Gambar 15 Gambar 16
Ket. Gambar :
21
5. Kegiatan di Bidang Bela Negara
Gambar 17 Gambar 18
Gambar 19
Ket. Gambar :
22
6. Kegiatan Di Bidang Kerjasama
Gambar 20 Gambar 21
Gambar 22
23