Andal Imas
Andal Imas
Oleh:
Kelas A
Imas Siti Nurhamidah (17231016)
b. Konstruksri
c. Operasi
d. Pasca-Operasi
Pelaksanaan kegiatan pembangunan tahap pasca-operasi yaitu
pembersihan lingkungan danau dan memperbaiki sarana prasana yang ada di
Danau kemuning
2.2. Alternatif yang Akan Dikaji
Pelaksanaan pembangunan pabrik air minum yang akan dilaksanakan
didaerah danau kemuning tidak ada rencana alternatif mengenai lokasi, teknologi
maupun system dalam rencana pembangunan pabrik air minum. Sehingga
pembangunan pabrik air minum yang telah direncanakan dari segi lokasi,
teknologi maupun system dilakukan sesuai yang telah dituliskan.
2.3. Keterkaitan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Dengan Kegiatan Lain
di Sekitarnya
Danau kemuning terletak diantara Hutan Pendidikan Astra Wigatama.
Hutan Astra Wigatama adalah hutan yang dikelola oleh Astra Wigatama dalam
rangka penghijauan di daerah tersebut dan juga untuk memeriahkan hari bumi
pada tahun 2012. Hutan ini seluas 90 hektare dan telah ditanam sejumlah
4.444.947
Selain hutan, lokasi danau kemuning juga berdekatan dengan pemukiman
penduduk yang berjarak kurang lebih 1 km dari danau kemuning.
2.4. Lingkup Rona Lingkungan Awal
Komponen fisika- kimia berkaitan dengan: iklim, kualitas udara, hidrologi,
diberikan berdasarkan pada data sekunder yang diambil dari kegiatan-kegiatan
yang pernah dilakukan:
2.4.1. Iklim
Hasil pengumpulan data iklim dari Danau Kemuning Kecamatan Patuk
Gunung Kidul provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai rencana
lokasi proyek yang tercatat selama 3 tahun terakhir, menunjukkan suhu udara rata-
rata bulanan berkisar antara 31-34oC. Curah hujan disekitar wilayah
rencana lokasi proyek terbilang sedang di daerah sekitar proyek AMDK, hal ini
menyebabkan kelembaban rata-rata Kecamatan Patuk berkisar antara 49%
dengan suhu maksimum terjadi pada bulan Agustus dan suhu minimum terjadi
pada bulan Desember sampai Januari.
2.4.2. Kualitas Udara
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pengendalian lingkungan
Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Kota Yogyakarta, parameter kebisingan telah
melebihi ambang batas baku mutu di beberapa titik pemantauan udara Kota
Yogyakarta, sementara untuk parameter lain seperti NO2, SO2 masih jauh di
bawah ambang batas baku mutu yang ditentukan. Batas kebisingan yang
ditentukan dari dinas Lingkungan Hidup adalah 55 dB sementara semua lokasi
yang disampling melebihi batas tersebut. Berikut data lokasi dan hasil
pemantauan kualitas udara ambien:
Pra-Konstruksi
peruntukkan dan
Penetapanlahan
Komponen
penyelidikan
pengukuran
masyarakat
Sosialisasi
Lingkungan
perizinan
kepada
lahan
tanah
FISIKA-KIMIA
Penurunan kualitas udara
Peningkatan kebisingan √ √
METODE STUDI
3.1. Pendekatan Studi
PT. Aquos Pure Water berencana melakukan kegiatan pengambilan air
sebagai sumber air industri air mineral dengan proses penyedotan menggunakan
pipa yang berskala besar, pengambilan hanya dilakukan satu kali dalam satu hari
sebanyak 56.000 dm3/hari. Lokasi sampling berada di dalam kawasan telaga
kemuning yang dikelilingi hutan pendidikan astra wanagama dan dekat dengan
pemukiman warga.
3.2. Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Metode pengumpulan dan analisis data adalah untuk menelaah, mengamati,
mengukur parameter lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak besar
dan penting dari kegiatan tersebut; Menentukan kualitas lingkungan dari berbagai
parameter yang diperkirakan akan terkena dampak besar dan penting dari kegiatan
tersebut; Menelaah, mengamati, dan mengukur komponen rencana kegiatan yang
diperkirakan akan terkena dampak besar dan penting dari lingkungan sekitar;
Memperkirakan perubahan kualitas lingkungan awal akibat kegiatan proyek.
3.2.1. Metode Pengumpulan Data
Pengambilan data parameter air minum dalam kemasan dilakukan pada SNI
(Standar Nasional Indonesia) 3554 tahun 2015 tentang cara uji air minum dalam
kemasan. Parameter air yang dikumpulkan meliputi :
a. Florida
Florida adalah parameter yang dikumpulkan dari SNI cara uji air
minum dalam kemasan. Florida yaitu zat kimia yang dapat ditemukan di
alam bebas Fluorida bisa ditemukan dalam berbagai bentuk, seperti
hidrogen fluoride, sodium fluoride. Kandungan fluorida dalam air yang kita
konsumsi sehari-hari bervariasi, air tanah yang melewati pegunungan
biasanya akan termineralisasi secara alami dan akan mengandung fluorida.
Tinggi rendahnya kandungan fluoride tergantung dari batuan dan mineral
yang dilewatinya. Setelah diminum atau dimakan, hampir seluruh fluorida
akan diserap oleh pencernaan kita, masuk aliran darah, dan disimpan di
tulang atau gigi. Pada dosis yang besar, fluoride bisa membahayakan
kesehatan, namun pada dosis yang kecil fluoride justru bermanfaat bagi
kita. Metode spektrofotometri SPADNS berdasarkan reaksi fluorida dan
penyerapan warna zirkonium. Fluorida bereaksi dengan menyerap warna
zirkonium membentuk anion kompleks yang tidak berwarna ZrF62-. Kadar
maksimum yang diperbolehkan oleh Permenkes RI No. 01/BIRHUKMAS/
I / 1975 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum sebesar
1,5 mg/L.
b. Cromium
Kromium adalah parameter yang dikumpulkan dari SNI cara uji air
minum dalam kemasan. Kromium itu logam berat yang ada di perairan
dekat gunung., kromium juga sangat berbahaya bagi kesehatan. Analisis
cemaran logam Cr dengan SSA menggunakan lampu katoda Cr
berdasarkan penyerapan energi radiasi oleh atom-atom Cr pada tingkat
energi dasar dengan atomisasi tungku karbon Kadar maksimum yang
diperbolehkan oleh Permenkes RI No. 01/BIRHUKMAS/ I / 1975 tentang
Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum sebesar 0,05 mg/L.
c. Perak (Ag)
Perak (Ag) adalah parameter yang dikumpulkan dari SNI cara uji air
minum dalam kemasan. Kadar maksimum yang diperbolehkan oleh
Permenkes RI No. 01/BIRHUKMAS/ I / 1975 tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air Minum sebesar 0,05 mg/L. Analisis cemaran
logam Ag dengan SSA menggunakan lampu katoda Ag berdasarkan
penyerapan energi radiasi oleh atom-atom Ag pada tingkat energi dasar
dengan atomisasi tungku karbon.
Parameter Satuan Metode Pengumpulan Metode Analisis
Florida mg/L Metode spektrofotometri SNI 3554-2015 : Cara
(F) SPADNS berdasarkan reaksi Uji Air Minum Dalam
fluorida dan penyerapan Kemasan
warna zirkonium. Fluorida
bereaksi dengan menyerap
warna zirkonium
membentuk anion kompleks
yang tidak berwarna ZrF62-.
Kromium mg/L Analisis cemaran logam Cr SNI 3554-2015 : Cara
(Cr) dengan SSA menggunakan Uji Air Minum Dalam
lampu katoda Cr Kemasan
berdasarkan penyerapan
energi radiasi oleh atom-
atom Cr pada tingkat energi
dasar dengan atomisasi
tungku karbon
Perak mg/L Analisis cemaran logam Ag SNI 3554-2015 : Cara
(Ag) dengan SSA menggunakan Uji Air Minum Dalam
lampu katoda Ag Kemasan
berdasarkan penyerapan
energi radiasi oleh atom-
atom Ag pada tingkat energi
dasar dengan atomisasi
tungku karbon.
g. Keraguan timbul jika dua nilai (Ci/Lij) berdekatan dengan nilai acuan
1,0, misal C1/L1j = 0,9 dan C2/L2j = 1,1 atau perbedaan yang sangat
besar, misal C3/L3j = 5,0 dan C4/L4j = 10,0. Dalam contoh ini tingkat
kerusakan badan air sulit ditentukan.
Evaluasi terhadap nilai PI adalah :
0 ≤ PIj≤ 1,0 yaitu memenuhi baku mutu (kondisi baik)
1,0 < PIj≤ 5,0 yaitu cemar ringan
5,0 < PIj≤ 10 yaitu cemar sedang
PIj > 10 yaitu cemar berat
Tabel 1.2 Penentuan sistem nilai untuk menentukan status mutu air
a. Flourida
Diambil dari SNI 3554-2015 tentang cara uji air minum dalam
kemasan
Hitung kadar fluorida di dalam contoh dengan menggunakan kurva
kalibrasi atau persamaan garis regresi linier.
b. Kromium
Diambil dari SNI 3554-2015 tentang cara uji air minum dalam
kemasan
Hitung kadar Cr dalam contoh dengan menggunakan kurva standar
atau persamaan garis regresi linier. Kadar Kromium (Cr) = Hasil
Pembacaan.
c. Perak (Ag)
Diambil dari SNI 3554-2015 tentang cara uji air minum dalam
kemasan
Hitung kadar perak dalam contoh dengan menggunakan kurva
kalibrasi atau persamaan garis regresi linier. Yaitu,
Keterangan :
C = Konsentrasi Perak dalam contoh
A = Absorbansi contoh perak
a = Intersep dari kurva kalibrasi standar perak
B = Slope dari kurva kalibrasi standar perak
Dimana :
C = konsentrasi suatu gas diatas permukaan tanah (Ug/m3)
Q = banyaknya gas yang dikeluarkan (Ug/m3) merupakan variabel
prediktor
ay = pembauran parameter gas secara horizontal
az = pembauran parameter gas secara vertikal
v = rata-rata kecepatan angin (m/detik)
H = tinggi cerobong efektif
x,y = jarak terjauh angin yang searah dan berlawanan arah angin (m)
Y = tinggi permukaan diatas tanah
Dampak terhadap kualitas udara diprediksi dengan membandngkan
kualitas udara sebelum adanya kegiatan (tanpa proyek) dengan kondisi
lingkungan dengan adanya kegiatan (proyek). Kualitas udara selama kegiatan
berlangsung diperkirakan menggunakan model Gaussian. Nilai yang
diperoleh hasil model dibandingkan dengan Baku Mutu Udara Ambien yaitu
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara. Dampak dikategorikan sebagai dampak penting apabila hasil
pemodelan melebihi baku mutu .
b. Volume air limpahan dengan model :
Q = 0,278.C.I.A
Dimana :
Q : volume air limpahan (m3/detik)
C : koefisien aliran
I : Intensitas hujan (mm/jam)
A : Luas daerah (m2)
c. Kebisingan dari kegiatan konstuksi dapat diprediksikan dengan anggapan
sebagai sumber titik dengan menggunakan formal sebagai berikut :
L = PWL – 20 log 10( r )-8
Dimana :
L : Tingkat kebisingan yang diperkirakan, dB (A)
PWL : Tingkat kebisingan pada sumber, dB (A)
r : jarak dari sumber,meter