Anda di halaman 1dari 2

Continous Bladder Irigation (CBI)

CBI adalah prosedur yang drancang untuk mencegah formasi dan retensi clot sehubungan
dengan dilakukan turp (cristine 2001)

Afrainin syah (2010) menjelaskan continous bladder irigation merupakan tindakan


membilas atau mengalirkan cairan secara berkelanjutan pada bladder untuk mencegah
pembentukan dan retensi clot darah yang terjadi setelah operasi Transurethral Resection of The
prostate

Tujuan continous bladder irigation (CBI):

Tujuannya adalah untuk mencegah formasi clot, melancarkan aliran urine dan
mempertahankan kateter dengan secara terus menerus melakukan irigasi kandung kemih
dengan menggunakan cairan rumatan normal saline (ACI urology network-nursing 2012).
Selain itu penelitian yang dilakukan No et ai (2007) menyebutkan bahwa bladder irigation
menurunkan terjadinya obstruksi kateter.

Prosedur CBI :

Dilakukan dengan memasukkan kateter treeway kedalam uretra hingga ke kandung


kemih. Prosedur ini dilakukan pada 24 jam pertama post operasi turp. Irigasi bladder tidak
boleh dianggap remeh oleh perawat karena resiko komplikasi yang dapat timbul seperti
perdarahan retensi clot, infeksi gerutorinari dan kegagalan untuk mengosongkan kandung
kemih (mebust, hoicgrewe, cocket and petter (1989 dalam afrainin, 2010).

Afrainin syah (2010) menyatakan bahwa penggunaan kateter tertutup dengan aliran
yang berkelanjutan dapat digunakan dengan kecepatan aliran yang direkomendasikan
500ml/jam. Normal saline juga sangat dianjurkan sebagai cairan irigasi bukan glycine ataupun
air steril. Dengan kecepatan yang direkomendasikan untuk mengurangi terjadinya hematuria.
Air sebaiknya tidak digunakan sebagai cairan yang paling baik karena merupakan cairan
isotonik dan tidak mudah diabsorpsi. Klien dengan irigasi kandung kemih harus
didokumentasikan intake dan outputn dalam sebuah chart irrigation bladder. Selain itu klien
juga harus dipantau untuk mengetahui ada atau tidaknya hematuria dengan memantau warna
urine dan konsistensinya. Jika tidak terdapat komplikasi, kecepatan aliran dapat dikurangi dan
kateter dapat dilepas pada hari pertama atau hari kedua post partum.

Pencegahan Resiko Infeksi pada prosedur CBI :


1. Dengan mencuci tangan pada saat beralih dari satu pasien ke pasien lainnya untuk
memberikan perawatan
2. Melakukan mencuci tangan sebelum serta sesudah menangani pasien
3. Menjaga kebersihan dari setiap bagian dari kateter atau sistem drainase

Prosedur tindakan pemasangan CBI :

1. Menjelaskan prosedur dan memastikan privasi klien


2. Posisikan pasien untuk memudahkan saat pemasangan kateter sambil menjaga
kenyamanan klien
3. Pastikan pasien memiliki kateter urine tiga arah (kateter treeway)
4. Gsntungkan labu irigasi pada tiang IV dan perangkat irigasi utama yang
mempertahankan asepsis perangkat irigasi.
Catatan : hanya satu dari klem labu irigasi yang harus dibuka saat pemasangan set
irigasi.
Jika tidak, cairan dapat mengalir dari satu tabung ke tabung lainnya
5. Semua klem pada perangkat irigasi ditutup
6. Selalu lakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakanan dan hindari menggunakan
sarung tangan yang tidak steril.
7. Usap port irigasi dan kateter IDC dengan kapas alkohol
8. Buka lumen irigasi kateter
9. Sambungkan set irigasi ke lumen irigasi kateter dengan mempertahankan tekhnik
prosedur bersih
10. Pastikan urine mengalir bebas sebelum memulai irigasi berkelanjutan
11. Cabut labu irigasi yang digunakan dan atur laju aliran

Anda mungkin juga menyukai