Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nadiyatul firda

NIM : P07133217022
MK : Penyehatan Udara - A

Paparan Polusi Udara Berisiko Memicu Gangguan Kejiwaan Pada Anak

Membawa anak-anak bermain ke taman adalah salah satu cara terbaik untuk menjalin kedekatan dengan
mereka, sambil menikmati udara segar. Sayangnya, ini tak bisa dilakukan ketika kamu berada di daerah dengan
udara yang tercemar. Sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives
menunjukkan, bahwa paparan polusi udara dapat memicu gangguan kejiwaan pada anak-anak. Apa yang
membuat temuan ini lebih mengkhawatirkan adalah, bahwa paparan jangka pendek pun dapat berkontribusi
memicu serangan cemas pada diri mereka dan meningkatkan risiko bunuh diri. "Studi ini adalah yang pertama
menunjukkan adanya hubungan antara tingkat polusi udara di luar ruangan dan peningkatan gejala gangguan
kejiwaan, seperti kecemasan dan bunuh diri, pada anak-anak," kata Cole Brokamp, penulis utama studi dan
peneliti di Cincinnati Children's Hospital Medical Center.

Terpapar polusi udara bisa merusak otak dalam studi tersebut, anak-anak mulai mengalami perubahan
dalam kesehatan mental mereka dalam waktu satu atau dua hari setelah terpapar polusi udara. Anak-anak yang
tinggal di lingkungan yang kurang beruntung sangat dipengaruhi oleh kualitas udara yang buruk. Brokamp
mengatakan, stresor lingkungan berpotensi berkontribusi terhadap peningkatan risiko gangguan kejiwaan.
Temuan ini didukung oleh dua penelitian terbaru lainnya yang mengeksplorasi efek polusi udara pada anak-
anak. Satu studi, yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Research, menunjukkan bahwa anak-anak
mengalami kecemasan setelah banyak terpapar polusi udara yang berkaitan dengan lalu lintas. para peneliti
menggunakan neuroimaging untuk menganalisa paparan udara, gangguan metabolisme di otak partisipan, dan
gejala kecemasan umum pada diri mereka.

Harus diakui polusi udara merupakan masalah pelik yang hampir tak bisa dihindari oleh manusia di era
modern, terutama bagi masyarakat urban atau kota di Jakarta. Bagaimana tidak, aktivitas di luar ruang pada kota
metropolitan memang sarat dengan debu, bakteri, ataupun asap kendaraan. Itu pula yang menjadikan Jakarta
sebagai kota paling berpolusi di Asia Tenggara menurut penelitian yang dilakukan Greenpeace dan IQ AirVisual
pada 2018. Perlu diketahui, polusi udara menjadi penyebab datangnya beragam penyakit berbahaya seperti
kanker paru, gangguan pernapasan bahkan dapat menjalar hingga ke jantung. Diwartakan Kompas.com
(6/6/2019), polusi udara merenggut 800 jiwa setiap jam atau 13 jiwa setiap menit. Angka ini tiga kali lebih besar
dibanding penyakit mematikan lainnya seperti malaria, TBC, dan AIDS setiap tahunnya.

Nah, berikut adalah beberapa daftar tindakan pencegahan untuk membentengi tubuh dari paparan polusi
udara bisa Anda terapkan :

a. Konsumsi makanan sehat

Menangkal racun jahat dari polusi udara bisa dimulai dari memperhatikan jenis makanan yang akan
dikonsumsi. Maka disarankan untuk membiasakan diri mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah-
buahan yang sarat akan vitamin C. Contohnya jeruk, lemon, anggur, dan jambu. Ini karena buah-buah tersebut
dapat menambah kekebalan tubuh, sehingga dapat melawan racun yang masuk ke dalam tubuh dan menjaga
kesehatan paru-paru. Asal tahu saja, penelitian yang dilakukan Universitas Otago menyebutkan, vitamin C lebih
lama bertahan di jaringan tubuh jika melalui buah dibandingkan dengan dari suplemen.

b. Rutin berolahraga

Sebagai informasi, dengan rutin berolahraga bisa membantu membuat paru-paru Anda dalam keadaan
prima. Tak harus pula dengan olahraga berat, cukup dengan olahraga ringan, seperti jogging, bersepeda, senam,
dan lainnya. Tak cuma menjaga paru-paru, berolahraga juga baik untuk kesehatan. Personal trainer Keith
McNiven dari Right Path Fitness di London menyebutkan, olahraga sudah pasti dapat meningkatan daya tahan
tubuh. Adapun agar maksimal, sebaiknya lakukan olahraga saat pagi hari. Sebab ketika masih pagi kualitas gas
ozon masih bersih untuk dihirup.

c. Mandi usai beraktivitas

Menyadur artikel Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan di situs resmi Kementerian Kesehatan RI
(18/3/2019) dijelaskan, banyaknya frekuensi mandi seseorang ditentukan pada tingkat aktivitas fisik tiap orang.
Namun terkadang, sebagian orang tak jarang sering melewatkan rutinitas membersihkan diri akibat terlalu lelah
usai beraktivitas. Meski melewatkan mandi adalah hal sederhana, namun besar efeknya jika disepelekan.
Pasalnya aktivitas ini dapat membantu membersihkan tubuh dari kotoran, debu, dan polusi yang menempel.
Selain rajin membersihkan diri, memilih pembersihnya pun jangan asal. Sebaiknya gunakan produk pembersih
dengan kandungan khusus agar tubuh dapat bersih maksimal. Contohnya Zen. Salah satu bahan baku utama dari
sabun ini adalah tanaman Red Shiso, yang merupakan tanaman anti-bakterial Menilik manfaatnya,
Red Shiso merupakan tanaman asli Jepang dengan kandungan efektif dapat mengusir bakteri jahat
yang menempel pada tubuh. Adapun kandungan yang dimaksud adalah vitamin A dan C, akar manis
(liquorice), lidah buaya organik, dan soya oil organik. Dengan kandungan tersebut, Red Shiso juga
bermanfaat pada kulit bermasalah dan menjaganya tetap lembab.

d. Cukup air

Langkah selanjutnya adalah mengonsumsi air putih yang cukup. Ini penting mengingat hampir
70 persen tubuh manusia terdiri dari air. Untuk itu rutin mengonsumsi air putih merupakan langkah
penting demi menjaga kualitas kinerja berbagai organ tubuh Anda. Lagi pula dengan tubuh cukup
air, kelembapan yang dihasilkan akan membantu menyerap polusi yang masuk ke dalam tubuh
agar tidak meluas. Penelitian dari University of Missouri-Columbia menyebutkan rutin minum air
putih dapat merangsang regenerasi kulit yang rusak akibat paparan polusi udara. Bagaimana
mudahkan untuk sehat. Selanjutnya tinggal melakukan langkah-langkah tersebut secara rutin, agar
Anda dan keluarga dapat terhindar dari berbagai jenis penyakit berbahaya akibat polusi udara.
KOMENTAR :
1. Mengawasi anak – anak saat bermain di luar ruangan adalah hal yang penting bagi orang
tua untuk menjaga kesehatan anak, bukan malah membatasi anak agar selalu bermain di
dalam rumah dan hanya bermain gadget yang akhirnya akan mempengaruhi anak ke hal-
hal yang negative.
2. Memberikan asupan makanan bergizi atau makanan yang sehat dan mencukupi kebutuhan
air pada tubuh anak adalah salah satu hal yang harus dilakukan orang tua agar tubuh anak
terlindungi dari paparan polusi udara, bukan hanya pada anak – anak orang dewasa pun
dapat terkena dampak dari paparan pencemaran udara tersebut.
3. Mengawasi lebih baik dari pada membatasi.

SARAN :
1. Jagalah kebersihan lingkungan dan kualitas udara agar dapat terhindar dari segala macam
penyakit yang disebabkan oleh lingkungan dan udara seperti DBD, malaria, diare, sesak
napas, gangguan paru – paru dan lainnya.
2. Tidak merokok, membakar sampah dan mengurangi asap kendaraan adalah hal yang dapat
dilakukan untuk menjaga kualitas udara disekitar kita.
3. Tidak menebang pohon atau bahkan membakar hutan secara liar tetapi, tanam lah pohon
supaya dapat mengurangi polusi udara.
4. Jika ingin melindungi tubuh dari paparan pencemaran udara, sangat disarankan untuk
mengkonsumsi makanan sehat, mencukupi kebutuhan air pada tubuh, rutin berolahraga dan
mandi setelah beraktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/30/210159720/awas-paparan-polusi-udara-berisiko-
memicu-gangguan-kejiwaan-pada-anak?page=1.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/09/30/210159720/awas-paparan-polusi-udara-berisiko-
memicu-gangguan-kejiwaan-pada-anak?page=2

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/14/100000020/bentengi-tubuh-dari-paparan-polusi-
udara-bagaimana-caranya-

Anda mungkin juga menyukai