Strategi Promkrs
Strategi Promkrs
1
bentuk metode atau teknik kepada individual bukan dalam bentuk
massa
5. Gerakan Masyarakat
Adanya gerakan dari masyarakat itu sendiri dalam meningkatkan dan
memelihara kesehatannya. Hal ini akan tampak dari prilaku masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya tanpa harus ada
kegiatan namun akan tampak dari prilaku menuju sehat.
1. Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan dimana untuk meyakinkan orang lain agar
orang lain tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang
diinginkan. Pendekatan advokasi ialah sasaran kepada para pembuat
keputusan atau penentu keputusan sesuai sektornya. Intinya adalah
strategi advokasi kesehatan merupakan pendekatam yang dilakukan
dengan pimpinan atau pejabat dengan tujuan mengembangkan
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan Kegiatan advokasi ini ada
dalam bentuk formal dan informal. Advokasi dalam bentuk formal
misalnya : penyajian presentasi, seminar, atau suatu usulan yang
dilakukan oleh para pejabat terkait. Advokasi informal misalnya : Suatu
kegiatan untuk meminta dana, atau dukungan dalam bentuk kebijakan
kepada para pejabat yang relevan dengan kebijakan yang diusulkan.
2
Intervensi yang dapat dilakukan secara perseorangan kepada pejabat
ialah dengan : lobi, dialog, negosiasi dan debat. Sehingga diharapkan
mendapatkan hasil adanya tindakan yang nyata, kepedulian, serta
pemahaman atau kesadaran dari pejabat sehingga terjadi kelanjutan
kegiatan.
2. Dukungan sosial ( Social Support )
Dukungan sosial adalah suatu strategi yang digunakan untuk mencari
dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat. Dimana tujuannya
dengan menggunakan tokoh masyarakat sebagai jembatan antara
sektor kesehatan atau pengembang kesehatan dengan masyarakat.
Intervensi keperawatan yang diberikan dalam stretegi dukungan sosial
ialah : pelatihan bagi para tokoh masyarakat, lokakarya, bimbingan bagi
para tokoh masyarakat, sehingga hasil yang diharapkan adalah adanya
peningkatan jumlah para tokoh masyarakat yang berperan aktif dalam
pelayanan kesehatan, jumlah individu dan keluarga dimana meningkat
pengetahuannya tentang kesehatan, adanya pemanfaatan fasilitas
kesehatan yang ada misalnya posyandu.
3. Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang langsung
kepada masyarakat. Pemberdayaan ini bertujuan untuk mewujudkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan masyarakat itu sendiri. Intervensi keperawatan dalam
pemberdayaan masyarakat adalah dengan kegiatan pemberdayaan
masyarakat ini dapat berupa : penyuluhan kesehatan, posyandu, pos
obat desa, dan lain sebagainya. Hasil yang diharapkan adalah sumber
3
daya manusia yang berperan dalam peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan.
5
ii. Pendidikan kesehatan pada aspek pencegahan dan penyembuhan.
6
SASARAN PROMOSI KESEHATAN
7
contoh atau acuan perilaku sehat bagi masyarakat sekitarnya. Upaya
promosi kesehatan yang ditujukan kepada sasaran sekunder ini
adalah sejaian dengan strategi dukungan sosial (social support).
3. Sasaran Tersier (Tertiary Target)
1. Perorangan/ Keluarga
a. Memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran (baik
langsung maupun melalui media massa).
b. Mempunyai pengetahuan dan kemauan untuk memlihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
c. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.
8
d. Berperan serta dalam kegiatan sosial khususnya yang berkaitan
dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kesehatan.
2. Masyarakat/ Lsm
a. Menggalang potensi untuk mengembangkan gerakan /upaya
kesehatan.
b. Bergotong royong untuk mewujudkan lingkungan sehat.
3. Lembaga Pemerintah/ Lintas Sektor/ Politisi/ Swasta
a. Peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam
mengembangkan perilaku dan lingkungan sehat.
b. Membuat kebijakan sosial yang memperhatikan dampak di bidang
kesehatan.
4. Petugas Program/ Institusi
a. Memasukkan komponen promosi kesehatan dalam setiap
program
b. Membuat kebijakan sosial yang memperhatikan dampak di bidang
kesehatan.
9
atas keputusan dan tindakkan yang mempengaruhi kesehatan
mereka.
2. Partisipative ( partisipasi) yaitu dimana seseorang mengambil bagian
program kebijakkan.
10
4. Intervensi harus disusun sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
pekerja.
5. Sumber daya setempat harus dimanfaatkan dalam
mengorganisasikan dan mengimplementasikan intervensi.
6. Evaluasi harus dilakukan juga.
7. Organisasi harus menggunakan inisiatif kebijakan berbasis populasi
maupun intervensi promosi kesehatan yang intensif dengan
berorientasi pada perorangan dan kelompok.
8. Intervensi harus bersifat kontinue serta didasarkan pada prinsip-
prinsippemberdayaan dan atau model yang berorientasi pada
masyarakat dengan menggunakan lebih dari satu metode.
11
ISI OTTAWA CHARTER
13
kesehatan ( health provider ) dan pihak yang mendapatkan
pelayanan. Bagi pihak pemberi pelayanan diharapkan tidak hanya
sekedar memberikan pelayanan kesehatan saja, tetapi juga bisa
membangkitkan peran serta aktif masyarakat untuk berperan dalam
pembangunan kesehatan. dan sebaliknya bagi masyarakat, dalam
proses pelayanan dan pembangunan kesehatan harus menyadari
bahwa perannya sangatlah penting, tidak hanya sebagai subyek,
tetapi sebagai obyek. Sehingga peranserta masyarakat dalam
pembangunan kesehatan sangatlah diharapkan.
Contoh : semakin banyaknya upaya-upaya kesehatan yang
bersumberdaya masyarakat (UKBM), seperti posyandu, UKGMD, Saka
bhakti Husada, poskestren, dll.
4. Ketrampilan individu ( Personal Skill )
14
Contoh : melalui penyuluhan secra indicidu atau kelompok
seperti di Posyandu, PKK. Adanya pelatihan kader kesehatan,
pelatihan dokter kecil, pelatihan guru UKS, dll.
5. Gerakan masyarakat ( Community action ).
15