Anda di halaman 1dari 28

PERAN PERAWAT

Yudi Abdul Majid, S. Kep., Ns., M. Kep


Outline
Peran Perawat Dalam
Promosi Kesehatan
Keperawatan
Promkes
Peran Perawat Dalam Promkes
Definsi Keperawatan
Suatu bentuk pelayanan professional
yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan didasarkan ilmu
dan kiat keperawatanan berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual
yang komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat,
baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh siklus kehidupan
Keperawatan Berdasarkan Keputusan International Council
of Nurses, 2010
Memberikan pelayanan pada individu, keluarga, dan
masyarakat pada kondisi yang mencakup promosi
kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan orang
sakit (termasuk perawatan kecacatan dan persiapan
menghadapi kematian)
Memberikan advokasi pada pasien
Berpartisipasi mengembangkan kebijakan kesehatan dan
riset
Definisi Promosi Kesehatan
Suatu kegiatan/usaha menyampaikan
pesan kesehatan kpd individu,
kelompok & masyarakat, Dengan
harapan mereka akan memperoleh
PENGETAHUAN tentang kesehatan.
Pengetahuan tersebut pada akhirnya
diharapkan dapat berpengaruh
terhadap PERILAKU.
Promosi Kesehatan
Upaya pemberdayaan masyarakat untuk memelihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatan dan
lingkungan masyarakat melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan (Depkes, 2005).
Persamaan Dan Perbedaan
Promosi dan Pendidikan Kesehatan
Persamaan
Promosi
Kesehatan
Proses PERILAKU
Perubahan KESEHATAN

Pendidikan
Kesehatan
Perbedaan
Pendidikan kesehatan bertujuan dan fokus
untuk perubahan perilaku individu/kelompok
melalui proses pembelajaran

Promosi kesehatan bertujuan melakukan


perubahan lingkungan dan perilaku dengan
berbagai kombinasi strategi agar individu/
masyarakat dapat meningkatkan kendali dan
memperbaiki status kesehatan
Pendidikan Kesehatan
• Proses pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan secara
perorangan, kelompok dan masyarakat sehingga disesuaikan
dengan ruang lingkupnya.
• Proses tersebut berupa proses belajar yang tidak terlepas dari
persoalan masukan (input), proses belajar dan luaran (output).
Dalam proses belajar terjadi interaksi antara
masyarakat yang belajar, pengajar atau pendidik,
metode dan teknik belajar, media atau sarana
belajar serta materi atau bahan ajar
Sifat Proses Promkes
Multi disiplin (Keperawatan, IKM, Antropologi,
Psikologi,sosiologi, komunikasi, politik dan
manajemen). Oleh sebab itu membutuhkan
Lintas keahlian dan profesi
Strategi ganda yaitu Pemberdayaan, Bina
Suasana dan Advokasi, serta dilandasi oleh
semangat Kemitraan.
(Kemenkes RI, 2011)
Strategi Promosi Kesehatan

Masyarakat
Advokasi
Perilaku
Mencegah
dan
Kemitraan Pemberdayaan Mengatasi
Masalah
Kesehatan
Bina Suasana
Pemberdayaan
Proses pemberian informasi kepada individu,
keluarga atau kelompok (klien) secara terus-
menerus dan berkesinambungan mengikuti
perkembangan klien,
Serta proses membantu klien, agar klien tersebut
berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar
(aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek
attitude) dan dari mau menjadi mampu
melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek
practice)
Bina Suasana
Upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong
individu anggota masyarakat untuk mau melakukan
perilaku hidup sehat yang dianjurkan.
Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu
apabila lingkungan sosial di mana pun ia berada (keluarga
di rumah, organisasi siswa/mahasiswa, serikat pekerja/
karyawan, orang-orang yang menjadi panutan/idola,
kelompok arisan, majelis agama dan lain-lain, dan bahkan
masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku
tersebut
Advokasi
Upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk
mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak
yang terkait (stakeholders).
Pihak-pihak yang terkait ini berupa tokohtokoh masyarakat
(formal dan informal) yang umumnya berperan sebagai
narasumber (opinion leader), atau penentu kebijakan
(norma) atau penyandang dana.
Advokasi merupakan upaya untuk menyukseskan bina
suasana dan pemberdayaan atau proses pembinaan
Kemitraan
Kemitraan harus digalang baik dalam rangka pemberdayaan
maupun bina suasana dan advokasi guna membangun
kerjasama dan mendapatkan dukungan. Dengan demikian
kemitraan perlu digalang antar individu, keluarga, pejabat atau
instansi pemerintah yang terkait dengan urusan kesehatan
(lintas sektor), pemuka atau tokoh masyarakat, media massa
dan lain-lain.
Kemitraan harus berlandaskan pada tiga prinsip dasar, yaitu
(a) kesetaraan, (b) keterbukaan dan (c) saling menguntungkan.
Peran dan Fungsi Perawat
1. Pemberi asuhan keperawatan
2. Komunikator
3. Pendidik (Edukator)
4. Pembela/Advokat klien
5. Konselor
6. Pembawa perubahan
7. Pemimpin
8. Manager
9. Peneliti
1. Peran Pendidik
Membantu klien belajar tentang
kesehatan dan cara memulihkan atau
memelihara kesehatan mereka

Mengkaji kebutuhan pembelajaran dan


kesiapan klien untuk belajar, menetapkan
tujuan belajar yang spesifik, menerapkan
strategi penyuluhan dan mengukurnya
Sebagai pendidik atau penyuluhan kesehatan, fungsi yang dilakukan adalah sebagai berikut
 Mengkaji kebutuhan klian untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan dalam
penyuluhan atau pendidikan kesehatan.
 Meningkatkan dan memelihara kesehatan klien melalui penyuluhan atau pendidikan
kesehatan
 Melaksanakan penyuluhan atau pendidikan kesehatan untuk memulihkan kesehatan
klien antara lain tentang pengobatan, higiene, perawatan, serta gejala dan tanda-tanda
bahaya.
 Menyusun program penyuluhan dan pendidikan kesehatan baik untuk topik sehat
ataupun sakit seperti nutrisi, latihan, penyakit, dan pengelola penyakit.
 Mengajarkan kepada klien informasi tentang tahapan perkembangan.
 Membantu klien untuk memilih sumber informasi kesehatan dari buku-buku,koran,TV,
teman dan lain-lain.
2. Peran Komunikator
Komunikasi terintegrasi dalam semua peran
keperawatan
Peran Komunikator
Perawat berkomunikasi dengan klien,
pendukung klien, tenaga kesehatan lain,
dan keluarga & komunitas/Masyarakat

Perawat mengidentifikasi masalah klien


dan mengkomunikasikan secara verbal
atau tertulis kepada tim kesehatan lain
3. Peran Advokat (Pembela Klien)
Bertindak melindungi klien
Memberikan informasi yang diperlukan klien
atau memfasilitasi agar tenaga kesehatan
lain memberikan informasi yang diperlukan
klien
Menjelaskan kepada klien tentang hak hak
mereka dan membantu mereka untuk
berbicara
4. Peran Konselor
Proses membantu klien untuk mengetahui dan
mengatasi masalah psikologik atau sosial,
meningkatkan hubungan interpersonal, dan
meningkatkan pertumbuhan personal
Memberikan dukungan emosional, intelektual,
dan psikologik
Membantu klien untuk mengembangkan sikap,
perasaan dan perilaku dengan melihat
alternatif perilaku lain yang lebih sehat dan
meningkatkan kemampuan pengendalian diri.
5. Peran Pembawa Perubahan
Memodifikasi perilaku, lingkungan dan
sistem dan membantu klien memperoleh
kembali kesehatannya.
Membawa pembaharuan dalam sistem
pelayanan dan asuhan keperawatan
Mengurangi resistensi terhadap perubahan
dalam peningkatan kualitas pelayanan dan
asuhan keperawatan
6. Peran Pemimpin
Mempengaruhi orang lain untuk bekerjasama
mencapai tujuan spesifik
Diterapkan pada berbagai tingkat sistem klien:
individu, keluarga, kelompok dan komunitas
Kepemimpinan efektif merupakan proses
belajar yang membutuhkan pemahaman
tentang kebutuhan dantujuan yang memotivasi
orang lain, pengetahuan menerapkan
keterampilan kepemimpinan, interpersonal
untuk pengaruhi orang lain
7. Peran Manager
Mengelola asuhan keperawatan pada sistem
klien: individu, keluarga, kelompok dan
komunitas
Mendelegasikan kegiatan keperawatan dan
melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap
kinerja mereka
Memiliki pemahaman tentang struktur
organisasi dan dinamikanya, kewenangan,
akuntabilitas, kepemimpinan, teori berubah,
advokasi, delegasi, supervisi dan evaluasi
8. Peran Peneliti
Menggunakan riset untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan asuhan keperawatan
Di Klinik, perawat membutuhkan:
1. Kesadaran tentang proses dan bahasa riset
2. Sensitif pada permasalah yang berhubungan
dengan hak azasi manusia
3. Berperanserta dalam mengidentifikasi
masalah yang layak diteliti
4. Memilah temuan riset yang layak
dimanfaatkan
9. Peran Pemberi Asuhan Keperawatan
Membantu klien secara fisik dan psikologik
dengan tetap menjaga martabat klien
Tindakan keperawatan dapat melibatkan
asuhan secara penuh, sebagian atau
suportif-edukatif
Bertujuan memandirikan klien seoptimal
mungkin
Mencakup aspek fisik, psikologik, sosial-
kultural dan spiritual

Anda mungkin juga menyukai