Konsep Infeksi
Konsep Infeksi
Oleh
Ns. Nolla L. Lolowang, S.Kep., M.Kep
Definisi
Infeksi a/ Proses dimana organisme (misalnya bakteri,
virus, jamur) yang mampu menyebabkan penyakit
masuk ke dalam tubuh atau jaringan dan
menyebabkan trauma atau kerusakan.
Pus a/ cairan kental berwarna kuning/ hijau yang
berbau busuk dan berisi leukosit mati, bakteri, jaringan
dan protein.
Abses adalah kumpulan pus pada suatu tempat yang
biasanya dikelilingi oleh suatu reaksi inflamsi hebat
Selulitis a/ infeksi yang menyebar ke jaringan subkutan.
Klasifikasi
1. Infeksi endogen : MO yg berada pd permukaan
mukosa atau yg ada dalam tubuh sbg infeksi laten
E. Coli
Serkaria
Schistosoma
Lanjutan ……
Menghindari sistem imun : bbrp patogen
menghasilkan enzim yg mengikat atau
menghambat IgA sekretori pd permukaan mukosa
S. pneumoniae atau haemophilus influenzae
tipe B membantu mencegah fagositosis
Produksi toksin
Lipopolisakarida dari bakteri gram negatif
memiliki peran penting dalam menyebabkan
sindrom sepsis
Organisme
patogen
Hospes
yang reservoir
rentan
Rantai infeksi
Pintu
Pintu
masuk keluar
(port of (port of
entry) exit)
infeksi bakteri
↓
Gangguan fagositosis dan fungsi imunitas
yg dimediasi oleh sel
↓
Kolonisasi awal oleh bakteri (S. Aureus)
tekanan kontinu pd kaki
Stress
area ulserasi
Akut
1. Efek sitokin : demam, malaise, anoreksi,
keadaan katabolik, leukosit ↓ dan trombosit ↓
2. Kegagalan sirkulasi
3. Koagulasi intravakular diseminata
4. Kerusakan dan kegagalan organ, akibat
syok
Lanjutan……………..
Kronis
Hilangnya massa otot dan penurunan
BB
Anemia akibat penyakit kronis
Penghancuran organ permanen misx
sirosis hepatis krn kepatitis kronis
Fenomena pasca infeksi spt intoleransi
laktosa setelah infeksi sal.cerna
Lanjutan……………..
Fenomena autoimun
Sindrom umum, pascastreptokokus.,
misx demam rematik
Spesifik sistem :sistem neurologis (GBS
setelah infeksi virus), dermatologis
(ruam setelah infeksi streptokokus)
Implikasi keperawatan
Pertimbangan umum yg harus diperhatikan
ketika merawat pasien infeksi :
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Penanganan pireksia dengan tepat
3. Memastikan hidrasi yg adekuat
4. Memaksimalkan kenyamanan klien
Pemeriksaan penunjang