Anda di halaman 1dari 26

c  


   |

 

   
  


|    


  
1. Jaringan irigasi utama
Ô| îaluran primer membawa air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan ke
petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada
bangunan bagi yang terakhir.
Ô| îaluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang
dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada
bangunan sadap terakhir.
Ô| îaluran pembawa membawa air irigasi dari sumber air lain (bukan sumber yang
memberi air pada bangunan utama proyek) ke jaringan irigasi primer.
Ô| îaluran muka tersier membawa air dari bangunan sadap tersier ke petak tersier
yang terletak di seberang petak tersier lainnya. îaluran ini termasuk dalam
wewenang dinas irigasi dan oleh sebab itu pemeliharaannya menjadi tanggung
jawabnya.

2. Jaringan saluran irigasi tersier


Ô| îaluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier di jaringan utama ke
dalam petak tersier lalu ke saluran kuarter. Batas ujung saluran ini adalah boks
bagi kuarter yang terakhir.
Ô| îaluran kuarter membawa air dari boks bagi kuarter melalui bangunan sadap
tersier atau parit sawah ke sawah-sawah.

 
    
1. Jaringan saluran pembuang tersier
Ô| îaluran pembuang kuarter terletak di dalam satu petak tersier, menampung air
langsung dari sawah dan membuang air tersebut ke dalam saluran pembuang
tersier.

| |
|
|
c   
   |
Ô| îaluran pembuang tersier terletak di dan antara petak-petak tersier yang
termasuk dalam unit irigasi sekunder yang sama dan menampung air, baik dari
pembuang kuarter maupun dari sawah-sawah. Air tersebut dibuang ke dalam
jaringan pembuang sekunder.

2. Jaringan saluran pembuang utama


Ô| îaluran pembuang sekunder menampung air dari jaringan pembuang tersier dan
membuang air tersebut ke pembuang primer atau langsung ke jaringan pembuang
alamiah dan ke luar daerah irigasi.
Ô| îaluran pembuang primer mengalirkan air lebih dari saluran pembuang sekunder
ke luar daerah irigasi. Pembuang primer sering berupa saluran pembuang alamiah
yang mengalirkan kelebihan air tersebut ke sungai, anak sungai atau ke laut.



      


  

Ô| Bangunan bagi terletak di saluran primer dan sekunder pada suatu titik cabang
dan berfungsi untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih.
Ô| Bangunan sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau sekunder ke
saluran tersier penerima.
Ô| Bangunan bagi dan sadap mungkin digabung menjadi satu r angkaian bangunan.
Ô| Boks-boks bagi di saluran tersier membagi aliran untuk dua saluran atau lebih
(tersier, subtersier dan/atau kuarter).

           


Ô| Aliran akan diukur di hulu (udik) saluran primer, di cabang saluran jaringan
primer dan di bangunan sadap sekunder maupun tersier.
Ô| Peralatan ukur dapat dibedakan menjadi alat ukur aliran-atas bebas (r



r ) dan alat ukur aliran bawah ( 
r ).
Ô| Beberapa dari alat-alat pengukur dapat juga dipakai untuk mengatur aliran air.

| |

| |
|
|
c   
   |
|
! ! 

 

Alat ukur ambang lebar Aliran atas Tidak

Alat ukur Parshall Aliran atas Tidak

Alat ukur Cipoletti Aliran atas Tidak

Alat ukur Romijn Aliran atas Ya

Alat ukur Crump-de Gruyter Aliran bawah Ya

Bangunan sadap pipa sederhana Aliran bawah Ya

Constant-Head Orifice (CHO) Aliran bawah Ya

    




 

  !"#$% 

      !  


Ô| Bangunan-bangunan pengatur muka air mengatur/mengontrol muka air di
jaringan irigasi utama sampai batas-batas yang diperlukan untuk dapat
memberikan debit yang konstan kepada bangunan sadap tersier.
Ô| Bangunan pengatur mempunyai potongan pengontrol aliran yang dapat disetel
atau tetap.
Ô| ntuk bangunan-bangunan pengatur yang dapat disetel dianjurkan untuk
menggunakan pintu (sorong, radial atau lainnya).
Ô| Bangunan-bangunan pengatur diperlukan di tempat-tempat di mana tinggi muka
air di saluran dipengaruhi oleh bangunan terjun atau got miring ( [ 
).
Ô| ntuk mencegah meninggi atau menurunnya muka air di saluran, dipakai mercu
tetap atau celah kontrol trapesium (
& [ ).

| |
|
|
c   
   |
"      # 
   #     
1. Bangunan terjun
Ô| mengan bangunan terjun, menurunnya muka air (dan tinggi energi)
dipusatkan di satu tempat. Bangunan terjun bisa memiliki terjun tegak atau
terjun miring. Jika perbedaan tinggi energi mencapai beberapa meter, maka
konstruksi got miring perlu dipertimbangkan.
2. Got miring
Ô| maerah got miring dibuat apabila trase saluran melewati ruas medan dengan
kemiringan yang tajam dengan jumlah perbedaan tinggi energi yang besar.
Got miring berupa potongan saluran yang diberi pasangan (lining) dengan
aliran superkritis, dan umumnya mengikuti kemiringan medan alamiah.

    #     


1. | Gorong-gorong
| Gorong-gorong dipasang di tempat-tempat di mana saluran lewat di bawah
bangunan (jalan, rel kereta api) atau apabila pembuang lewat di bawah
saluran. Aliran di dalam gorong-gorong umumnya aliran bebas.
2. | Talang
| Talang dipakai untuk mengalirkan air irigasi lewat di atas saluran lainnya,
saluran pembuang alamiah atau cekungan dan lembah-lembah. Aliran di
dalam talang adalah aliran bebas.
3. | îipon
| îipon dipakai untuk mengalirkan air irigasi dengan menggunakan gravitasi
di bawah saluran pembuang, cekungan, anak sungai atau sungai. îipon juga
dipakai untuk melewatkan air di bawah jalan, jalan kereta api, atau
bangunan-bangunan yang lain. îipon merupakan saluran tertutup yang
direncanakan untuk mengalirkan air secara penuh dan sangat dipengaruhi
oleh tinggi tekan.
4. | Jembatan sipon
| Jembatan sipon adalah saluran tertutup yang bekerja atas dasar tinggi tekan
dan dipakai untuk mengurangi ketinggian bangunan pendukung di atas
lembah yang dalam.

| |
|
|
c   
   |
ü. | Flum (r '
)
Ada beberapa tipe flum yang dipakai untuk mengalirkan air irigasi melalui
situasi-situasi medan tertentu, misalnya :
| flum tumpu (
[ r '
), untuk mengalirkan air di sepanjang lereng bukit
yang curam.
| flum elevasi (


 r '
), untuk menyeberangkan air di irigasi lewat di
atas saluran pembuang atau jalan air lainnya.
| flum, dipakai apabila batas pembebasan tanah (  r () terbatas atau
jika bahan tanah tidak cocok untuk membuat potongan melintang saluran
trapesium biasa.
6. | îaluran tertutup
| îaluran tertutup dibuat apabila trase saluran terbuka melewati suatu
daerah di mana potongan melintang harus dibuat pada galian yang dalam
dengan lereng-lereng tinggi yang tidak stabil. îaluran tertutup juga
dibangun di daerah-daerah permukiman dan di daerah-daerah pinggiran
sungai yang terkena luapan banjir. Bentuk potongan melintang saluran
tertutup atau saluran gali dan timbun adalah segi empat atau bulat.
Biasanya aliran di dalam saluran tertutup adalah aliran bebas.
7. | Terowongan
| Terowongan dibangun apabila keadaan ekonomi/anggaran memungkinkan
untuk saluran tertutup guna mengalirkan air melewati bukit-bukit dan
medan yang tinggi. Biasanya aliran di dalam terowongan adalah aliran
bebas.

$    % 
     
| Gorong-gorong adalah bangunan pembuang silang yang paling umum
digunakan sebagai lindungan luar, lihat juga pasal mengenai bangunan
pembawa.
| îipon dipakai jika saluran irigasi kecil melintas saluran pembuang yang besar.
malam hal ini, biasanya lebih aman dan ekonomis untuk membawa air irigasi
dengan sipon lewat di bawah saluran pembuang tersebut.

| |
|
|
c   
   |
 |  &' è
| Ada tiga tipe lindungan dalam yang umum dipakai, yaitu saluran pelimpah,
sipon pelimpah dan pintu pelimpah otomatis. Pengatur pelimpah diperlukan
tepat di hulu bangunan bagi, di ujung hilir saluran primer atau sekunder dan di
tempat-tempat lain yang dianggap perlu demi keamanan jaringan. Bangunan
pelimpah bekerja otomatis dengan naiknya muka air.

A |    '  è


| Bangunan penguras, biasanya dengan pintu yang dioperasikan dengan tangan,
dipakai untuk mengosongkan seluruh ruas saluran bila diperlukan. ntuk
mengurangi tingginya biaya, bangunan ini dapat digabung dengan bangunan
pelimpah.

m |
    
| Aliran buangan biasanya ditampung di saluran pembuang terbuka yang
mengalir paralel di sebelah atas saluran irigasi. îaluran-saluran ini membawa
air ke bangunan pembuang silang atau jika debit relatif kecil dibanding aliran
air irigasi, ke dalam saluran irigasi itu melalui lubang pembuang.

(       

Tanggul-tanggul diperlukan untuk melindungi daerah irigasi terhadap banjir


yang berasal dari sungai atau saluran pembuang yang besar. Pada umumnya
tanggul diperlukan di sepanjang sungai di sebelah hulu bendung atau di
sepanjang saluran primer.
| Fasilitas-fasilitas eksploitasi diperlukan untuk eksploitasi jaringan irigasi
secara efektif dan aman. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain meliputi antara
lain kantor-kantor di lapangan, perumahan untuk staf irigasi, jaringan
komunikasi, patok hektometer, papan eksploitasi, dan sebagainya.
| Bangunan-bangunan pelengkap yang dibuat di dan sepanjang saluran
meliputi:
m| pagar, rel pengaman dan sebagainya, guna memberikan pengaman
sewaktu terjadi keadaan-keadaan gawat;

| |
|
|
c   
   |
m| kisi-kisi penyaring untuk mencegah tersumbatnya bangunan (sipon dan
gorong-gorong panjang) oleh benda-benda yang hanyut;
m| jembatan-jembatan untuk keperluan penyeberangan bagi penduduk.

)     *   

| Jalan-jalan inspeksi diperlukan untuk inspeksi, eksploitasi dan pemeliharaan


jaringan irigasi dan pembuang oleh minas Pengairan. Masyarakat boleh
menggunakan jalan-jalan inspeksi ini untuk keperluan -keperluan tertentu
saja.
| Apabila saluran dibangun sejajar dengan jalan umum di dekatnya, maka tidak
diperlukan jalan inspeksi di sepanjang ruas saluran tersebut. Biasanya jalan
inspeksi terletak di sepanjang sisi saluran irigasi. Jembatan dibangun untuk
saling menghubungkan jalan-jalan inspeksi di seberang saluran
irigasi/pembuang atau untuk menghubungkan jalan inspeksi dengan jalan
umum

 | +   

Pola tanam adalah suatu usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan
mengatur jadwal tanam setiap tanaman. Pada umumnya jadwal penanaman tergantung
pada keadaan tanah, distribusi curah hujan dan ketersediaan air irigasi. Jadwal
penanaman yang telah ditentukan bersama dengan faktor cuaca dipakai untuk
merencanakan waktu dan jumlah pemberian air irigasi.

 |,          

Varietas-varietas padi modern kurang toleransi terhadap genangan air dan


tekanan kelembaban dibanding dengan varietas tradisional. mata agronomi dasar
dibutuhkan untuk menyusun rancangan sistem irigasi guna pengelolaan yang optimum,
penilaian pertanian terapan perlu dilakukan untuk membekali mereka yang merancang
dan mengoperasikan daerah irigasi dengan informasi sebagai berikut.

| ×ebutuhan air dasar untuk padi

| Respon tanaman terhadap suplai air

| Respon tanaman terhadap kedalaman air

| |
|
|
c   
   |
| Pengaruh kekurangan air terhadap berbagai tahap pertumbuhan

| ×erusakan padi akibat banjir dalam hubungannya dengan tahap tahap


pertumbuhan

| Toleransi tanaman terhadap air asin

ntuk menyediakan kelembaban tanah, air yang diperlukan untuk pertumbuhan


tanam-tanaman biasa didapatkan dari ü sumber, dimana salah satu pun tidak boleh
diabaikan apabila kita memperkirakan kebutuhan air irigasi, yaitu :

1.| Presipitasi

Apabila merencanakan proyek irigasi jangan sampai salah menafsirkan


presipitasi rata-rata dalam bulan dan tahun yang bersangkutan karena dalam
kenyataanya presipitasi bervariasi dari waktu ke waktu dan dari suatu tempat ke
tempat lain. malam hal ini tidak ada keseragaman dalam keadaan presipitasi atau
dalam curah hujan. Perubahan itu adalah merupakan hal yang penting dalam
kaitannya dengan pertanian di daerah kering dan basah.

2.| Air Atmosfer selain Presipitasi

×eadaan atmosfer yang umumnya terdapat untuk membentuk sumber air


bermakna adalah :

£| Formasi embun yang agak besar

£| ×abut awan

£| ×elembapan yang tinggi

×eadaan tersebut mengurangi kebutuhan air untuk tanaman dengan


mengurangi gaya yang menyebabkan air menguap (bertranspirasi) dari tumbuh-
tumbuhan. Embun khususnya efektif dalam pengurangan jumlah air yang
mengalir melalui tumbuh-tumbuhan, dalam keadaan tertentu embun diserap
oleh tumbuh-tumbuhan.

3.| Air Banjir

Air tadah hujan dalam keadaan tertentu mirip dengan air irigasi, tetapi tidak
disalurkan oleh manusia. Pada waktu banjir melalui permukaan tanah, air
diserap oleh tanah dan ditampung untuk penggunaan selanjutnya oleh tanam-
tanaman. Pada daerah tertentu hasil air tadah hujan dalam keadaan tertentu
mirip dengan air irigasi, tetapi tidak disalurkan oleh manusia. Pada waktu banjir
| |
|
|
c   
   |
melalui permukaan tanah, air diserap oleh tanah dan ditampung untuk
penggunaan selanjtnya oleh tanaman. Pada daerah tertentu hasil pertanian
sepenuhnya tergantung kepada air tadah hujan.

4.| Air tanah

Air tanah adalah air di bawah permukaan tanah di mana rongga-rongga di


dalam tanah pada hakekatnya terisi oleh air. îuatu permukaan air tanah pada
bagian bawah daerah akar dapat menyediakan suatu jumlah air yang layak dan
dengan demikian mengurangi biaya irigasi lebih besar daripada kerugian panen
yang dapat ditutupnya. ×edalaman permukaan tanah yang optimum adalah
kedalaman yang dapat memberikan pengembalian ekonomi yang maksimum.

ü.| Irigasi

Pemberian irigasi di daerah yang beriklim basah tergantung kepada jumlah


dan kejadian presipitasi. ×euntungan adanya uap air yang cukup, memungkinkan
dua kali panen, jenis tanaman yang dapat tumbuh lebih banyak dan kemungkinan
hasil panen lebih baik. Meskipun irigasi dibangun pada daerah yang basah, harus
dipikirkan sebagai suatu operasi tanah pertanian yang normal. ×emungkinan
untuk menjamin dan memasang peralatan dalam waktu yang singkat untuk
menyelamatkan tanaman yang telah dan sedang menderita kekurangan air
adalah jarang.

  |
      

×eberhasilan setiap proyek irigasi secara luas terlihat kepada kecukupan dan
ketergantungan dari persediaan airnya. Pada daerah irigasi, badan - badan pemerintah
harus melakukan pencatatan jangka panjang yang berkesinambungan mengenai
presipitasi, aliran sungai, dan persediaan air tanah sebagai suatu dasar untuk
penggunaan semua sumber air.

1.| Presipitasi Lembah man Pegunungan

Pada hampir semua daerah lembah yang ber-irigasi, presipitasi secara relatif
tidak penting sabagai sebagai sumber air irigasi yang langsung. Presipitasi pada
daerah pegunungan merupakan sumber persediaan yang utama.

Pengumpulan informasi yang dapat dipercaya mengenai pesediaan air


membutuhkan usaha yang keras serta berkesinambungan. Perkiraan yang
| |
|
|
c   
   |
berlebihan (overestimasi ) mengenai persediaan air untuk berbagai proyek
sering tercermin dalam sedikitnya luas daerah yang dapat diberi air irigasi
apabila dibandingkan dengan luas daratan yang ingin diberi pada rencana proy ek
semula. Lingkungan daerah tandus harus mengatur cara beririgasi secara tepat
sampai ke suatu tingkat tertentu berdasarkan informasi yang dapat dipercaya
mengenai persediaan air. Penyelidikan pada suatu daerah aliran harus
dilaksanakan untuk menentukan hasil produksi dan persedian air yang tersedia
untuk perluasan irigasi.

2.| Waduk Permukaan (surface reservoirs)

Waduk permukaan dibangun untuk menampung air irigasi untuk


dipergunakan apabila aliran alami suatu sungai tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan irigasi.

îemua bendungan penampungan harus dilengkapi dengan  ( yang


cukup besar untuk menyalurkan aliran banjir maksimum yang diperkirakan.
×apasitas setiap waduk ditentukan oleh keadaan alami dari ngarai atau lembah di
mana air akan ditampung dengan ketinggian suatu bendungan yang harus
menampung sejumlah air yang dibutuhkan dan tersedia secara ekonomis.
Meningkatnya kebutuhan air akan memerlukan pembangunan bendungan yang
lebih tinggi, lebih panjang, dan lebih mahal dibandingkan dengan bendungan
yang telah dibangun jauh sebelumnya.

3.| Pengendapan Waduk

Peralatan dan metode yang digunakan untuk mengendalikan pengendapan


pada waduk adalah kolam lumpur, saluran pintas, lokasi saluran pembuang,
saluran yang ditanami tumbuh-tumbuhan, melepaskan arus kerapatan,
mengendalikan banjir, pengerukan, pembuangan, dan pengurasan. Perlindungan
daerah aliran dan perencanaan waduk yang khusus memungkinkan penggunaan
satu atau lebih cara penanggulangan yang disebut di atas sehingga bermanfaat
dalam pengendalian endapan.

4.| Mengurangi kehilangan karena penguapan

×ehilangan air karena adanya penguapan (evaporasi) adalah masalah yang


serius di daerah yang tandus. Penggunaan waduk air tanah untuk menampung air
makin meningkat dan akan terus meningkat begitu persediaan air menjadi makin

|  |
|
|
c   
   |
berharga dan lokasi waduk penampungan, air penampungan makin terbatas dan
lebih mahal.

ü.| Masalah Fretofit

Fretofit adalah tumbuhan air yang tumbuh sepanjang alur sungai dan pada
tanah basah yang mempunyai permukaan air tanah yang tinggi di mana suatu
persediaan air sangat banyak. Air yang dipergunakan oleh fretofit sangat tinggi
dan meningkat apabila kedalaman terhadap permukaan air tanah menurun.
Metode pemberantasan fretofit harus diterapkan menurut keadaan fisik dan
ekonomi setempat agar tidak merugikan bagi aliran irigasi.

6.| Hujan buatan

îalah satu pengembangan yang paling menarik dalam usaha manusia untuk
penambahan persediaan air adalah hujan buatan. ×omponen yang perlu
diperhatikan dalam pembuata air hujan adalah:

| Penentuan suatu kebijaksanaan untuk melaksanakan hujan buatan

| Pengenalan suatu kesempatan yang sesuai

| Memberikan suatu stimulasi yang dibutuhkan pada awan

| Mengadakan evaluasi terhadap apa yang telah dicapai

Hujan buatan pada saat ini dilakukan pada daerah yang luas peningkatan
curah hujan rata rata dari 10 sampai 1ü persen. Apabila daerah dan lingkupan
awan menguntungkan, curah hujan dapat diperbesar secara ekonomis dengan
hujan buatan.

7.| Pengembangan sungai dengan pemompaan

Pengembangan sungai yang ekstensif dapat dicapai dengan pemompaan air


ke tanah yang lebih tinggi untuk keperluan irigasi. îalah satu keuntungan utama
pemompaan adalah pengembangan yang diinginkan biasanya dapat dilaksanakan
tanpa biaya yang besar untuk pembangunan dam dan pengaliran aliran secara
gravitasi.

8.| Peranan air tanah

Pemompaan air dari sumber bawah tanah banyak dilakukan dan merupakan
suatu metode yang cukup baik untuk mendapatkan air irigasi. Menurukan

|  |
|
|
c   
   |
permukaan air tanah setelah pemompaan untuk irigasi yang ekstensif di
beberapa daerah telah terbukti sangat berharga untuk drainase.

Fungsi kelembaban tanah dalam pertumbuhan tanaman sangat penting.


Volume air yang berlebihan dalam tanah menahan atau merintangi pertumbuhan
tanaman dan menjadikan drainase penting. îterilisasi tanah di daerah kering
biasanya disebabkan oleh kekurangan air. Hubungan dasar tanah dan air
ditentukan oleh faktor-faktor di bawah ini:

§| Tekstur tanah

§| îtruktur tanah

§| Berat jenis absolute

§| Berat jenis spesifik

§| Ruang pori

§| Infiltrasi

§| Permeabilitas

§| ×edalaman tanah

§| Tegangan permukaan tanah

§| ×adar kelembaban tanah

îistem irigasi yang akan digunakan adalah sistem basin dengan sistem
pemberian air secara golongan untuk keperluan pola tanam perlu diketahui sebagai
berikut.

A &,* 

Curah hujan adalah salah satu sumber air bagi tanaman yang jumlah dan
volumenya diluar kontrol kita, tetapi walupun demikian konstribusi air hujan terhadap
perencanaan irigasi adalah merupakan hal penting, terutama pada daerah irigasi yang
mempunyai keterbatasan sumber air. Belum ada satu metode untuk memperkirakan
besarnya konstribusi air hujan terhadap suatu skema irigasi seakurat metode untuk
memperkirakan penggunaan air oleh tanaman yang sudah dikembangkan.

Perkiraan kontribusi curah hujan didekati dengan teori probabilitas dan


kelakuan - kelakuan curah hujan di suatu daerah pada masa lalu.

| |
|
|
c   
   |
îebelum melakukan proses pengolahan data curah hujan, data curah hujan
tersebut harus diperiksa secara manual. mata curah hujan harian terbesar misalnya
harus realistik atau akan memberikan hasil yang tidak diinginkan. Total curah hujan
bulanan yang berulang mugkin disebabkan karena kesilapan memasukkan data bulanan
yang berulang. Pembulatan curah hujan harian mungkin mengakibatkan
ketidakakuratan dan tidak realistik.

Curah hujan bulanan dan tahunan perlu diperiksa dengan menggambarkan grafik
masa (double mass curve ) di antara stasiun pengamat curah hujan dan atau dengan
stasiun yang berada di sekitar lokasi daerah studi untuk memperlihatkan perolehan
lokasi dari pada stasiun curah hujan. Apabila periode pengamatan terlalu pendek. mata
beberapa stasiun perlu dibandingkan.

Curah hujan efektif (effective rain fall) dan curah hujan yang berlebihan (axcess
rain fall) diperoleh berdasarkan data curah hujan harian, parameter curah hujan efektif
didasarkan atas total curah hujan setengah bulanan dan curah hujan yang berlebihan
(axcess rain fall), berdasarkan total curah hujan 3 harian pada setiap bulannya.

Tidak seluruh air hujan yang jatuh ke permukaan bumi efektif karena sebagian
akan hilang sebagai run off, perkolasi (deep percolation) dan evapotranspirasi. Hanya
sebagian dari hujan atau curah hujan yang tinggi dapat mengisi dan tersimpan di daerah
akar tanaman (root zone) dan efektivitasnya cukup rendah.

Hubungan antara curah hujan efektif bulanan rata Ȃ rata dan curah hujan bulanan
rata Ȃ rata diperlihatkan untuk besaran ET. Crop yang berbeda. Pada saat pemberian air
irigasi volume air yang dapat disimpan dengan effektif pada lapisan akar tanaman
diperkirakan sebesar 7ü mm.

 - +  

 Evapotranspirasi adalah kombinasi kehilangan air dari permukaan tanah


(evaporasi) dan tanaman (transpirasi). ×eadaan lingkungan air merupakan determinan
penting dalam pengelolaan air irigasi, lingkungan air yang dibutuhkan untuk produksi
secara ekonomis berbeda menurut tanaman dan kawasan geoklimatiknya. Apabila
kebutuhan air suatu tanaman dapat diketahui maka kebutuhan air untuk unit yang lebih
besar dapat dihitung.

Evapotranspirasi adalah kebutuhan dasar bagi tanaman yang harus dipenuhi


oleh sistem irigasi yang bersangkutan untuk menjamin suatu tingkat produksi yang

| |
|
|
c   
   |
diharapkan. Evapotranspirasi sebagai salah satu proses yang rumit sangat dipengauhi
oleh keadaan iklim. Evapotranspirasi ini juga bervariasi sesuai tingkat pertumbuhan
tanaman. Nilai evapotranspirasi adalah 1 pada saat tanam di sawah, dan berubah
menjadi 1,1 pada saat pertunasan dan mencapai 1,2 pada saat berbunga.

Evaporasi adalah proses fisik yang merubah suatu cairan atau bahan padat
menjadi gas. Penguapan air melalui tumbuhan disebut transpirasi (T). Jika penguapan
dari tanah atau permukaan air terjadi bersamaan, maka kombinasi proses tersebut
dinamakan evapotranspirasi (ET).

ET yang sebenarnya dan potensial telah bermanfaat dan menjadi pokok


penelitian yang luas. Perbedaan evapotranspirasi bergantung pada:

1. | variasi evapotranspirasi menurut musim

2. | variasi evapotranspirasi akibat varietas yang berbeda

îumber air yang dipergunakan oleh tanaman baik berasal dari presipitasi sendiri,
irigasi ditambah curah hujan, atau air tanah dicampur presipitasi.

Air yang dikonsumsi oleh tanaman yang alami tidak dapat dipergunakan untuk
mengairi tanaman pertanian. mengan demikian, dalam mempertimbangkan persediaan
air untuk suatu daerah, air yang dipergunakan oleh tanaman alami (seperti
rumputgaram, pohoh kapas, tamaris) yang tumbuh di lembah yang diberi air irigasi,
daerah lembah dan sepanjang aliran, menjadi makin penting karena luas tanah yang
lebih besar diberi air irigasi khususnya selama masa kering. malam merencanakan
proyek irigasi baru, harus didasarkan terhadap perbedaan dalam kebutuhan air oleh
tanaman pertanian yang diberi air irigasi dan oleh tanaman alami yang diganti oleh
tanaman pertanian.

×edua Ȃ duanya terjadi secara simultan dan sulit untuk membedakan kedua proses
tersebut. Faktor Ȃ faktor yang mempengaruhi evapotranpirasi (ET) adalah :

a.| Radiasi matahari (solar radiaton).

Evapotranspirasi adalah konversi dari air menjadi uap air, proses tersebut
terjadi sepanjang siang hari dan juga dapat terjadi pada malam hari. Perubahan
dari molekul air menjadi gas memerlukan energi. Proses ini sangat efektif jika
terjadi di bawah penyinaran matahari langsung. mengan adanya awan yang
melindungi penyinaran langsung matahari yang sampai ke permukaan bumi

| |
|
|
c   
   |
akan berkurang sehingga mengurangi masukan energi, untuk proses
evapotranspirasi.

b.| Temperatur

Apabila temperatur dari udara, tanah, dan tanaman cukup tinggi, proses
evapotranspirasi akan lebih besar dibandingkan jika keadaan dingin, karena
energi yang tersedia akan lebih besar, selanjutnya semakin tinggi temperatur
udara semakin tinggi pula kemampuan untuk mengabsorpsi uap air. Jadi
temperatur udara mempunyai pengaruh ganda di dalam proses terjadinya
evapotranspirasi, sedangkan permukaan tanah, daun tumbuhan, dan tenperatur
air hanya mempunyai pengaruh tunggal.

c.| ×adar lengas relatif (relatif humidity)

Apabila kadar lengas udara naik, kemampuan untuk mengabsorsi uap air
berkurang dan evaporasi menjadi lautan. Manakala stomata daun tanaman
terbuka, difusi uap udara yang keluar dari daun tergantung pada perbedaan
antara tekanan uap air di dalam rongga sel dan tekanan air pada atmosfir.

d.| Angin

mengan mengisapnya air ke atmosfir lapisan batas antara permukaan tanah


(daun tanaman) dan udara menjadi menjadi lembab dan harus digantikan oleh
udara kering ketika proses evapotranspirasi terjadi. Pergeseran udara pada
lapisan batas tergantung pada kepada angin sehingga kecepatan angin sangat
penting dalam hal ini.

e.| Variasi elevasi/ketinggian

Pada suatu zona iklim tertentu ET akan berbeda sesuai dengan ketinggian
dihitung dari elevasi permukaan air laut, ini sebenarnya bukan berbeda karena
ketinggian itu sendiri tetapi diakibatkan oleh temperature, karena lengas dan
kecepatan angin berhembus yang berkaitan dengan ketinggian wilayah yang
dimaksud juga radiasi matahari untuk wilayah tinggi berbeda dengan wilayah
yang rendah.

Berdasarkan pengamatan kami, petani di kawasan maerah Irigasi Perbaungan


mengunakan sistem P2T3 (Pemanfaatan Pola Tanam dan Tertib Tanam) yang telah
terjadwal dan disepakati bersama melalui musyawarah desa sesuai dengan kondisi
musim. Pola tanam masyarakat di sini adalah padi, padi, kedelai. Pola tanam ini
| |
|
|
c   
   |
dimaksud pada awal pembenihan tanaman yang ditanam terlebih dahulu adalah padi
kemudian padi dan baru ditanami palawija (kacang hijau,kacang kuning, jagung, cabai.
ubi, ketela pohon), baru kembali ke awal siklus tadi yaitu padi dan seterusnya.
Masyarakat memakai sistem/pola ini dikarenakan memiliki tingkat panen yang sangat
produktif. Alasan memakai pola padi, padi, palawija adalah:

£| Memutus siklus setelah panen tanaman padi,


£| Menyuburkan tanah kembali, dengan tanaman palawija seperti tanaman kacang
yang mampu menyuburkan tanah kembali.

Jadwal penaburan benih hingga panen adalah :

£| Bulan Mei s/d bulan agustus adalah waktu mulai turun benih padi hingga panen,
£| Bulan îeptember s/d bulan mesember adalah waktu mulai turun benih hingga
panen,
£| Bulan Januari s/d April adalah waktu untuk tanaman palawija seperti kacang
hijau, jagung, kedelai, cabai, dan ubi.

×edelai Padi
Padi



.! ! 
/m 


 01   + &   

Ini adalah tugas dari para Juru Pengairan, bersama-sama dengan pekerja
Penyuluh Pertanian, dengan menyusun untuk setiap unit pengolahan air seku nder pada
areal kerjanya suatu Rencana Pengolaan Air, didasarkan pada pemlihan jenis tanaman
yang dominan dan jadwal tanam, hidrologi dan hidro-topografi masing-masing unit.
ntuk merencakan yang demikian perlu menyiapkan rencana dan infomasi tentang :

£| Prasarana hidrologi, tipe saluran-saluran dan bangunan-bangunan .


£| Jadwal Pola Tanam dengan kebutuhan air spesifik.
£| Adanya hidrologi aktual.

| |
|
|
c   
   |
£| Adanya informasi kondisi iklim yang berlaku, khususnya curah hujan aktual dan
curah hujan ramalan.
Adapun untuk pengolahan air tersebut setelah melihat dari lapangan juga
pendapat dan keterangan dari para petani, pengairan untuk daerah pertanian masih
mengalami kekurangan pasokan air dari saluran irigasi yang berasal dari sungai lar.
Jadi kami beranggapan bahwa untuk dapat mengoptimalkan hasil pertanian maka
diperlukan perbesaran debit air untuk setiap waktunya agar dapat mengairi daerah
irigasi tersebut secara optimal. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan bahwa pada
awal bulan Juni 2007 ini telah dimulai proyek Bendungan îei lar untuk memenuhi
sumber air irigasi untuk 10000 Ha lebih areal persawahan di îergai dan 8000 Ha di
meli îerdang. Rencana tersebut sangat baik karena akan menambah debit air yang
masuk ke saluran irigasi sehingga masalah pengolahan air terutama untuk kebutuhan
airnya dapat terpenuhi. îehingga diharapkan optimalisasi hasil pertanian dapat tercapai
sesuai dengan rencana yang tersebut di atas. ntuk sementara dibuat satu saluran
intake tambahan yang berukuran kecil yang terletak sekitar 100 m dari pintu intake
utama dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan air untuk daerah pertanian
seluas ü 20 Ha.

Tujuan teknis pengolahan air di jaringan Perbaungan, adalah :

1.| Mengalirkan air untuk kebutuhan air tanaman pada daerah pertanian seluas
ü 20 Ha.
2.| Mengalirkan air permukaan dan air tanah kelebihan.
3.| Perlindungan terhadap keracunan dan kondisi asam pada tanaman.
4.| Mengontrol elemen-elemen beracun yang mungkin terdapat dalam tanah.
ü.| Menstimulasi oksidasi bahan-bahan organik dalam tanah.


   

  &  

Ada dua varietas padi yang umumnya ditanam di Indonesia, yaitu Varietas
lokal dan varietas unggul. Varietas lokal pada umumnya relatif lebih panjang dan
kebutuhan airnya juga lebih besar dibanding dengan varietas unggul, namun dari
segi rasa, masyarakat menilai bahwa varietas lokal lebih enak dibandingkan dengan

| |
|
|
c   
   |
varietas unggul. Perbandingan kebutuhan air 2 varietas tersebut disajikan pada
Tabel 1.

Tabel 1. ×ebutuhan Air Tanaman Padi îesuai Tahap Pertumbuhannya 

Varietas Lokal Varietas nggul


Tahap
pertumbuhan mm/hari l/det/ha Periode Periode
mm/hari l/det/ha
(hari) (hari)

Pengolahan
12.7 1,ü - 12,7 1,ü -
Tanah

Pembibitan 3,0 0,4 20 3,0 0,4 20

Tanam s/d
7,ü 0, 40 6,4 0,7ü 3ü
Primordial

Primordial
8,8 1,0 2ü 7,7 0, 20
s/d Bunga

Bunga 10%
8,8 1,0 20 ,0 1,0 20
s/d Penuh

Bunga Penuh
s/d 8,4 1.0 20 7,8 0, 20
Pemasakan

Pemasakan
0 0 1ü 0 0 1ü
s/d Panen

  A      

Ada tiga macam cara pemberian air irigasi untuk padi, yaitu :

m| Pemberian Air îecara Penggenangan Terus Menerus


Penggenangan air irigasi dapat dilakukan secara terus-menerus dengan
ketinggian yang sama sepanjang pertumbuhan tanaman. ×eadaan ini bisa
dilakukan apabila jumlah air yang tersedia dalam kondisi yang cukup.

| |
|
|
c   
   |
mengan tinggi genangan kurang dari ü cm maka diperoleh produksi yang
tinggi dan air lebih efisien (hemat).

m| Pemberian Air îecara Pengaliran Menerus


Cara pemberian ini dilakukan bila air terdapat dalam jumlah yang melimpah.
Air dialirkan dari petak sawah ke petak lainnya melalui batang bambu atau
lubang di pematang sepanjang masa pertumbuhan tanaman. Cara ini dinilai
boros air serta pemakaian pupuk maupun pestisida tidak efisien.

m| Pemberian Air îecara Terputus-putus


Pemberian air secara terputus-putus adalah cara memberikan dengan
penggenangan yang diselingi dengan pengeringan pada jangka waktu
tertentu, yaitu saat pemupukan dan penyiangan. Cara ini disarankan karena
dapat meningkatkan produksi dan menghemat penggunaan air.

  A        

Ada tiga cara pembagian air irigasi yaitu sistem serentak, sistem golongan
dan sistem rotasi. Penerapan ketiga cara tersebut tergantung pada jumlah air
yang tersedia.

m| Pembagian Air Irigasi îecara îerentak


Air dibagikan ke seluruh areal yang ditanami pada waktu bersamaan
secara merata. Jumlah air yang dibagikan disesuaikan dengan fase
perkembangan padi dan kebutuhan air yang diperlukan secara maksimal.
Cara ini dapat dilakukan apabila jumlah air yang tersedia cukup banyak.

m| Cara Golongan
Cara ini dilakukan bila jumlah air yang tersedia sangat terbatas,
sementara kebutuhan air (terutama saat pengolahan tanah) sangat besar.
Maka saat tanam dilakukan secara bertahap dari satu petak tersier ke
petak lainnya. ×elompok Ȃ kelompok dalam petak tersier ini disebut
sebagai golongan. Idealnya satu daerah irigasi dibagi dalam 3-ü golongan
dengan jarak waktu tanam biasanya 2-3 minggu. ntuk memudahkan
operasional jaringan irigasi, tiap pintu tersier diberi tanda yang
menunjukkan urutan golongan dan tanggal menerima air irigasi. rutan Ȃ
urutan pemberian air irigasi setiap tahun bisa dirubah sehingga
permulaan masa tanam untuk tiap golongan tiap tahunnya juga berubah.
| |
|
|
c   
   |
m| Cara Rotasi/Giliran
Jika kebutuhan air irigasinya besar sementara air yang tersedianya
kurang, maka perlu dilakukan pemberian air secara giliran antar petak
tersier, atau antar petak sekunder. Apabila jumlah air yang tersedia sangat
kecil, maka dimungkinkan dilakukan giliran dalam petak tersier sendiri.
Idealnya periode giliran adalah 2-3 hari dan jangan lebih dari 1 minggu
karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

    #* m ,+ 

 &  

×ebutuhan air untuk palawija (kedelai, jagung, kacang tanah, kacang


hijau) dan hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan obat-obatan)
lebih kecil dibanding dengan padi. Pemberian air secara tepat disertai
pembuangan yang efektif merupakan kunci keberhasilan penanaman palawija
dan hortikultura. ntuk beberapa komoditas, kebutuhan airnya bisa dilihat pada
Tabel 2 berikut :

Tabel 2. ×ebutuhan Air Beberapa Tanaman Palawija dan Hortikultura

×ebutuhan Air îesuai Periode Pertumbuhannya (l/det/ha)


Jenis Tanaman
Permulaan tumbuh Pengembangan Pertumbuhan Masak Panen

Jagung 0,2ü 0,36 0,ü0 0,37 0

×edelai 0,2ü 0,3ü 0,ü0 0,30 0

×acang Hijau 0,17 0,30 0,40 0,30 0

×acang Tanah 0,17 0,34 0,40 0,3ü 0

Cabai 0,17 0,34 0,40 0,3ü 0

Bawang Merah 0,17 0,34 0,40 0,3ü 0

Melon 0,17 0,34 0,40 0,3ü 0

|  |
|
|
c   
   |
 A      

Palawija dan hortikultura tidak perlu genangan air, yang diperlukan


adalah tanah dalam keadaan lembab. îelain itu berbeda dengan padi yang dapat
digenangi terus menerus selama 24 jam sehari dengan debit relatif kecil (1
l/det/ha) atau secara berkala (intermitten), misalnya 10 Ȃ 30 liter/detik untuk
beberapa jam, palawija dan hortikultura membutuhkan pemberian air secara
berkala. Pada waktu awal pemberian air irigasi, kondisi lengas tanah dalam
keadaan kering sehingga diperlukan debit yang cukup besar sekitar 10 Ȃ 30
liter/detik supaya air irigasi cepat menyebar ke petakan lahan dan merembes ke
dalam tanah mengisi kelembaban tanah di daerah perakaran tanaman. Jadi
walaupun keperluan air sayuran (0,2ü Ȃ 0,40 liter/detik/ha) hanya sekitar 0,2ü Ȃ
0,4 dari keperluan air padi sawah ( 1 liter/detik/ha), akan tetapi cara pemberian
airnya harus secara berkala dengan debit besar dan waktu irigasi yang relatif
pendek. Oleh karena irigasi untuk palawija dan hortikultura harus secara berkala,
maka sistim pembagian air secara rotasi bergiliran didalam areal petak tersier
menjadi suatu keharusan utama. Bahkan kalau tergenang dalam waktu yang
cukup lama, tanaman akan mati. Beberapa cara pemberian air yang cocok adalah
dengan cara irigasi alur, cara penyiraman (tradisional), cara tetes, atau
springkler.

a.| Cara irigasi Alur


Cara irigasi alur ini bisa diterapkan jika air yang ada memang bisa
dialirkan melalui alur Ȃ alur tersebut. Tanaman yang bisa diairi dengan cara
irigasi ini antara lain : jagung, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau. îebagai
patokan selang pemberian air untuk irigasi alur adalah :

m| Tanah liat/lempung, air diberikan 10 hari sekali


m| Tanah bergeluh, air diberikan 7 hari sekali, dan
m| Tanah berpasir, air diberikan ü hari sekali

b. | Pemberian Air îecara Penyiraman Manual


Pemberian air secara penyiraman manual biasanya dilakukan apabila air
yang ada tidak memungkinkan didistribusikan dengan jalan dialirkan secara
gravitasi sehingga air harus diberikan dengan ebor. Cara ini bisa diterapkan
untuk tanaman cabai, dan tanaman Ȃ tanaman sayuran.

|  |
|
|
c   
   |
c.| Cara Irigasi Tetes
Cara irigasi ini membutuhkan modal yang cukup mahal karena air
didistribusikan dengan air bertekanan keseluruh areal. Menggunakan jaringan
pipa lalu diberikan tepat ke tanaman secara menetes atau menggunakan nozzle.
Irigasi tetes umumnya digunakan untuk budidaya tanaman sejenis semangka dan
melon.

d.| Cara Irigasi Curah/Pancar (îprinkler)


Cara irigasi curah/Pancar ini hampir sama dengan irigasi tetes yaitu padat
modal. Perbedaan keduanya adalah pada cara mengeluarkan air. Pada cara tetes,
air dikeluarkan menggunakan nozzle tetap berlubang kecil sehingga airnya
menetes sedangkan pada sprinkler nozzle-nya berputar dan lubangnya sedikit
lebih besar sehingga airnya memancar. Hampir semua tanaman palawija bisa
diairi dengan cara ini.

 | 1     


+
m% A/!    2  *   

malam upaya pencapaian irigasi dengan tujuan OP mantap, maka di dalam setiap
pembangunan Jaringan Irigasi Baru atau Peningkatan Rehabilitasi jaringan perlu ditaati
proses îidlacom yang merupakan singkatan dari survey, ivestigasi, desain, â
) [ (Pembebasan Tanah), * [  +
  ,
[
sebagai
berikut :


-3

mi dalam proses survey hal-hal yang perlu dilihat dan dipertimbangkan guna
kemudahan pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan setelah pekerjaan
selesai (pelaksanaan Pasca Proyek) antara lain :

Œ| Lokasi jaringan irigasi mudah dicapai

Œ| îumber air cukup tersedia sepanjang tahun dan untuk jangka panjang serta
tidak mengganggu neraca air yang sudah ada (perlu data hidrologi yang
lengkap)

Œ| ×ualitas air harus memenuhi kriteria untuk air irigasi.

| |
|
|
c   
   |
Œ| Jarak sumber air dan lokasi jaringan terjauh jangan terlalu panjang, agar air
dapat datang dengan tepat waktu.

Œ| maerah Irigasi tersebut mempunyai jumlah petani yang cukup.

Œ| miusahakan adanya jalan inspeksi dan penghubung untuk kegiatan pemasaran


hasil-hasil pertanian dan sebagainya.

Œ| Lokasi maerah Irigasi tersebut dekat dengan pusat ×ecamatan/pasar dan


mudah dicapai.

  -  

Pada proses investigasi beberapa hal yang harus ditinjau antara lain :

- ×ondisi lokasi tanah yang akan dijadikan tempat bangunan utama (hasil test
Laboratorium Tanah).

- ×ondisi rencana Trace îaluran harus aman dari erosi dan saluran harus
efisien.

- miusahakan lebih banyak galian daripada timbunan, agar biaya lebih


ekonomis.

  m 

malam proses disain/perencanaan perlu ditinjau hal-hal sebagai berikut :

- Merencanakan konstruksi bangunan tama yang mudah dalam pelaksanaan.

- Merencanakan saluran dengan tampang ekonomis (sudut + 60) jika medan


memungkinkan.

- Menggunakan alat ukur/pintu-pintu yang mudah dan irit biaya dalam


pelaksanaan OP nantinya.

- Merencanakan pola dan jadwal tanam yang sesuai dengan kondisi hidrologi
yang ada, minimal mengikuti lokasi daerah irigasi yang terdekat.

- Menerapkan pemakaian air irigasi diantara (0,6ü-0,8) 1/detik/ha.

- îuplay air irigasi yang tepat waktu, cukup volume, tepat lokasi dengan kualitas
air baik terjamin mencukupi sepanjang tahun.

  %  41 +'     &è 

Pada proses Pembebasan tanah ada ü urutan yang harus dilalui antara lain :

| |
|
|
c   
   |
a. Melaksanakan survey rencana saluran dan bangunan.

b. Memantau lokasi berdasarkan rencana saluran yang akan dibuat.

c. Proses penyuluhan dan sidang harga ganti rugi pembebasan tanah.

d. Proses pembayaran

e. Proses sertifikasi tanah-tanah yang telah dibebaskan.

Agar biaya lebih ekonomis perlu ditinjau hal-hal sebagai berikut :

- Luasnya pembebasan tanah didasarkan atas rencana Trace îaluran, dengan


kelebihan tanah di kanan kiri dengan ukuran minimal setelah jalan inspeksi.

- miusahakan Trace saluran tidak melewati bangunan-bangunan permanen


seperti pemukiman penduduk, tempat ibadah, kuburan dan sebagainya.

- Lokasi saluran mudah dicapai untuk pelaksanaan pekerjaan OP.

Perlu ditekankan bila proses pembebasan tanah dilakukan b erurutan dari a


sampai dengan e, maka tidak akan timbul permasalahan atau gejolak di masyarakat
sekitarnya, namun sebaiknya bila ada proses yang tertinggal seperti contohnya proses e,
maka akan timbul masalah konflik dengan masyarakat dibebaskan tanahnya, yang
prinsipnya bila mereka rela diganti rugi tanahnya itu sudah merupakan suatu hal yang
positif dalam arti adanya partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

 +

Pada proses konstruksi agar pelaksanaan dilakukan sebaik-baiknya mengikuti


pedoman berupa buku kontrak yang telah dibuat minas terkait karenanya perlu
dilakukan pengawasan secara melekat (Waskat) pada intansi Pengairan, maupun oleh
masyarakat melalui Wasmas (Masyarakat + Legislatif) serta Wasnal (Irjen + BP×P +
Itwilprop + Itwilkab).

mengan demikian pada proses konstruksi ini semua minas terkait yang akan
menerima manfaat setelah proyek selesai sejak dini harus terlibatkan. Hal ini bertujuan
antara lain :

- ×emungkinan adanya perubahan disain dilapangan disebabkan adanya kesalahan


informasi pada saat proses perencanaan disain.

- ×ondisi lapangan saat disurvey telah berbeda dengan situasi saat pelaksanaan.

| |
|
|
c   
   |
- Menerima masukan dari masyarakat, calon pemakai/pemanfaat konstruksi
tersebut.

Proses yang dilaksanakan sejak survey sampai dengan konstruksi adalah proses
pembangunan (Implementation phase), sedangkan proses selanjutnya yaitu operasi dan
pemeliharaan atau OP merupakan proses OP yang akan dibahas di bawah ini.

"  /   &   

×eberhasilan suatu konstruksi dapat dilihat pada saat dilakukan uji coba (trial
RN) apakah sarana dan prasaran jaringan irigasi tersebut dapat berfungsi sesuai
dengan rencana atau tidak dan bila tidak sesuai berapa % penyimpangannya, hal ini
merupakan suatu Feed Back bagi proses survey, investigasi, misain, Pembebasan tanah
dan sebagai ×ontrol pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
îelama masa inilah disebut masa transisi atau persiapan O & P selama masa
konstruksi dan hendaknya dimasukkan dalam jadwal pelaksanaan kegiatan proyek .
îelama masa Transisi ini staf Proyek dan îtaf O & P dari minas/ Cabang minas Pengairan
akan bekerja sama.
mari hasil wawancara kami dengan seorang petugas operasional maerah Irigasi
Perbaungan yang bernama îugiarto (ketua blok 1), berdasarkan Musyawarah mesa dan
Pihak minas Pengairan îerdang Bedagai khususnya maerah Irigasi Perbaungan dapat
diuraikan bagan alir pihak yang berkepentingan terhadap operasi dan pemeliharaan
maerah Irigasi Perbaungan sebagai berikut :
Pemerintah Tingkat I
(Propinsi îumatera tara)

Pemerintah Tingkat II
(×abupaten îerdang Bedagai)

minas Pekerjaan mum


(×abupaten îerdang Bedagai)

minas Pengairan
(×abupaten îerdang Bedagai)

Musyawarah maerah
(×ecamatan Perbaungan)

Musyawarah mesa
(mesa Bingkat)

P3A
(mesa Bingkat)
| |
|
|
c   
   |




 /05 

  
m 0 ,05
 0 5 

PENGRî P3A
mAERAH IRIGAîI
PERBANGAN

L-L TERîIER

×ETA ×ELOMPO× ×ETA ×ELOMPO× ×ETA ×ELOMPO× ×ETA ×ELOMPO×


×WARTIER (BLO×) ×WARTIER (BLO×) ×WARTIER (BLO×) ×WARTIER (BLO×)

PETANI ANGGOTA

| |
|
|

Anda mungkin juga menyukai