Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN UJIAN AKHIR SEMESTER

SEISMIK STATIGRAFI

Oleh:
MEUTIA RAHMI
NIM 1604107010004

JURUSAN KEBUMIAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
JANUARI, 2019
BAB I
PERTEMUAN PERTAMA

- Seismic statigrafi teknik

Reservoir ialah batuan yang berpori dan berpemeable yang bagus menyimpan juga mengaliri
hidrokarbon. Reservoir migas terbentuk berdasarkan silisilklastik(sandstone). Reservoir yang
bagus berada dibawah SB(Sequence Boundary), dimana SB itu sendiri terbentuk ketika mean sea
level tutun atau air laut turun dari batas pantai.

Energi pengendapan tingga kemudian tererosidan memiliki nilai porositas yang tingi.

Batuan karbonat (limestone) jika diteteskan HCl akan bereaksi(ngejoss), yang berada diatas SB.
Batuan ini mengalami proses diagnesis dan berpapasan langsung dengan udara.

- Model bawah permukaan


1. Structural model
2. Statigrafic model

Untuk menghasilkan penampang seismik, harus picking horizon dan juga menentukan
patahannya dan dilanjutkan melihat adanya diskontinuitas.

- Peran seismic statigrafi

Dapat menginterpretasi suatu horizon menjadi penampang seismic.

Sequen statigradi yaitubatas yang dilalui oleh SB (Sequen Boundary). Statigrafi sendiri
mempunyai nilaiekonomis ketika dapat melarikan diri dari suatu lokasi ke lokasi yang lain.
Sifat fisis di migas

 Porositas
 Permeabilitas
 Saturasi hidrokarbon
BAB II
PERTEMUAN KEDUA

Upscaling ukuran grid yang dibesarkan

Mengapa butuh seismic?


Seismic itu berguna untuk lateral prediction jika tidak memiliki seismic, jadi dari data well log
dapat didefinisikan batas-batas dengan membuat model reservoir. dengan bantuan seismic dapat
memberikan informasi bawah permukaan bahwasanya tidak hanya lapisan yang lurus, namun
ada juga lapisan yang melengkung. Sama halnya seperti diatas permukaan yang memiliki lembah
dan juga bukit.
- Step-step dalam statigrafi
Depositional sequen atau sekuen pengendapan.
1. Unconformity(ketidak selarasan)
Angular unconfirnity yaitu proses yang tiba-tiba terjadi dan membuat proses geologi
berubah.

Menentukan ketidak selarasan pada seismic


 Upper boundary (erosional truction, toplap)
 Lower boundary
2. Memilah antara SB untuk menentukan seismic fasies
Yaitu untuk mengartikan secara geologi
BAB III

PERTEMUAN KETIGA

Non-sedimentary reflections

Data seismik mengandung banyak reflektor non-geologis. Ini dapat berupa artefak seperti
difraksi, kelipatan, dll atau pantulan non-sedimen seperti bidang patahan, kontak fluida, dll.
Elemen-elemen non-geologis ini perlu dikenali sebelum analisis stratigrafi seismic.

Sedimentary reflections

Asumsi dasarnya adalah bahwa refleksi seismik mewakili bidang alas tidur. Jadi,
karakteristiknya harus berubah dengan perubahan yang sesuai dalam rezim pengendapan.
Perubahan ini dapat berupa tingkat energi, lingkungan pengendapan, laju sedimentasi, sumber,
diagenesis, dan kandungan pori.

Ada beberapa fitur data seismik yang dapat membantu kita menginterpretasikan rezim
pengendapan.

Reflection continuity: Ini menunjukkan kontinuitas lapisan. Ini terkait dengan tingkat energi dan
proses sedimen di lingkungan pengendapan.

Reflection amplitude: Ini menunjukkan kontras litologi, jarak tempat tidur dan konten cairan.

Konfigurasi refleksi: Ini menunjukkan geometri pola tempat tidur. Penting untuk menafsirkan
palaeogeografi.

Frekuensi refleksi: Ini memberikan ketebalan unggun dan terkadang informasi fluida seperti gas.

Kecepatan interval berasal dari seismik: Penting untuk litologi kotor, distribusi porositas, dan
kontak fluida.

Kecepatan seismik interval juga memberikan informasi tambahan tentang litologi kotor,
porositas, dan fluida. Asosiasi spasial dari atribut-atribut reflektor seismik ini memberikan
gambaran tentang lingkungan pengendapan.
Unconformities adalah permukaan erosi dan / atau non-deposisi. Ini menandakan kesenjangan
waktu dalam catatan geologis. Ketidaksesuaian dapat menghasilkan refleksi karena mereka
memisahkan lapisan stratigrafi dari berbagai litologi dan karenanya, sifat fisik yang berbeda.

Seringkali, ada kontak sudut antara tempat tidur dari dua unit di ketidaksesuaian. Hubungan
sudut ini menunjukkan deformasi tektonik sebelum pengendapan sedimen yang lebih muda
diendapkan. Erosi memotong strata atau unit waktu yang mendasarinya. Jika unggun kedua unit
sejajar maka akan sulit untuk mengenali ketidaksesuaian dari seismik. Dalam hal ini, teknik lain
seperti bio-stratigrafi, analisis isotop dapat membantu.

Beberapa jenis terminasi refleksi dapat dilihat pada seismik pada antarmuka yang tidak sesuai
ini:

Pemotongan Erosional

Sedimen yang lebih tua terkikis. Sedimen yang mendasari dapat berubah bentuk. Ini dapat
menunjukkan waktu hiatus sebelum strata overlay lainnya diendapkan.

Tumpang tindih

Jika erosi memengaruhi geometri prograding. Unit yang mendasarinya harus menunjukkan
pelapisan yang cenderung deposisi.

Konkordansi

Ini adalah kasus di mana antarmuka dan strata overlain atau underlain dideformasi dengan cara
yang sama.

Onlap

Ini adalah kasus ketika sedimen yang lebih muda secara progresif melampaui satu sama lain.

Downlap

Ini adalah kasus ketika garis bawah strata yang lebih muda berbatasan dengan ketidaksesuaian.
Foresetting yang condong memberikan indikasi arah pasokan sedimen.
Terminations.jpg

Konfigurasi struktural lapisan unggun di kedua sisi ketidaksesuaian dan pola refleksi internal
yang ditampilkan oleh unit yang di bawah lantai memberi makna tektonik dan lingkungan dari
antarmuka. Itu bisa memberi petunjuk seperti

- Berasal dari subaerial, kapal selam, fluvial atau glasial

- Celah waktu bersifat erosi atau non-pengendapan. Non-pengendapan dapat mengindikasikan


bypass sedimen.

- Bantuan topografi bersifat planar, tidak teratur

- Ketidaksesuaian adalah lokal atau regional

- Ini mungkin menunjukkan perilaku tingkat laut relatif, pasokan sedimen, dll.

Pemutusan refleksi di atas perlu dipetakan pada data seismik. Setelah pemetaan, dimungkinkan
untuk menguraikan ketidaksesuaian. Batas-batas ini memisahkan unit pengendapan yang terkait
secara genetis dan karenanya, membagi bagian seismik ke dalam berbagai Urutan Deposisi.
Berbagai unit fasies seismik dapat hadir dalam urutan pengendapan tunggal. Langkah
selanjutnya dalam stratigrafi seismik untuk memetakan unit fasies seismik ini.

Unit facies seismik

Unit fasies seismik ini ditafsirkan berdasarkan konfigurasi refleksi, kontinuitas, amplitudo,
frekuensi dan kecepatan interval.

Stratigrafi Urutan

Sequence Straigraphy adalah studi tentang satuan batuan dalam kerangka chronostratigrphic
yang dibatasi oleh permukaan erosi, nondeposisi, atau konformitas.
Sejarah

Konsep stratigrafi urutan pertama kali dikembangkan oleh Peter Vail pada 1960-an. Sementara
dia adalah seorang ilmuwan senior di Exxon, dia datang dengan tiga konsep inti yang
mendefinisikan stratigrafi urutan. 1) Refleksi seismik dihasilkan oleh permukaan perlapisan fisik,
2) Refleksi seismik menciptakan pola atau sekuens yang dapat digunakan untuk
menginterpretasikan lingkungan pengendapan dan litologi, dan 3) Ketidaksesuaian yang
membentuk batas urutan adalah usia yang sama ketika berada di beberapa cekungan. Vail juga
percaya bahwa eustasi adalah kontrol utama pada ketidaksesuaian, sistem sedimen, dan sistem
traktat dalam urutan stratigrafi.
BAB IV

PERTEMUAN KEEMPAT

Gelombang seismik yang menembus dan terefleksikan kembali ke permukaan akan memberikan
gambaran bentuk eksternal dan tekstur internal dari benda-benda geologi tersebut. Analisis
bentuk eksternal dan tekstur internal benda geologi dari penampang rekaman seismik dikenal
dengan analisa fasies seismik atau seismic facies analysis.

Didalam analisis fasies seismik, batas dari benda-benda geologi diatas disebut dengan reflection
terminations. Pemetaan reflection terminations merupakan kunci didalam analisis fasies seismik.
Umumnya terminasi tesebut memiliki karakter refleksi yang kuat (amplitudo refleksi yang cukup
dominan). Terdapat dua jenis batas benda geologi: batas atas dan batas bawah, selanjutnya istilah
batas benda geologi tersebut dikenal dengan batas sekuen seismik (sequence seismic boundary),
mereka itu adalah: erosional truncation dan top lap sebagai batas atas, onlap dan downlap
sebagai batas bawah.

Erosional Truncation atau dikenal dengan unconformity (ketidakselaraasan) diakibatkan oleh


peristiwa erosi karena terekspos ke permukaan.
Toplap diakibatkan karena tidak adanya peristiwa sedimentasi dan tidak ada peristiwa erosi.
Onlap, pada lingkungan shelf (shelfal environment) disebabkan karena kenaikan muka air laut
relatif, pada lingkungan laut dalam akibat sedimentasi yang perlahan, dan pada channel yang
tererosi akibat low energy fill.
Downlap, diakibatkan oleh sedimentasi yang cukup intensif.

Sebagimana yang disebutkan diawal analisis fasies seismik meliputi pembahasan tesktur internal
benda geologi.

Parallel: disebabkan oleh pengendapan sedimen dengan rate yang seragam (uniform rate), atau
pada paparan (shelf) dengan subsiden yang uniform atau sedimentasi pada stable basin plain.
Subparallel: terbentuk pada zona pengisian, atau pada situasi yang terganggu oleh arus laut.
Subparallel between parallel: terbentuk pada lingkungan tektonik yang stabil, atau mungkin
fluvial plain dengan endapan berbutir sedang.
Wavy parallel: terbentuk akibat lipatan kompresi dari lapisan parallel diatas permukaan
detachment atau diapir atau sheet drape dengan endapan berbutir halus.
Divergent: terbentuk akibat permukaan yang miring secara progresif selama proses sedimentasi.
Chaotic: pengendapan dengan energi tinggi (mounding, cut and fill channel) atau deformasi
seteah proses sedimentasi (sesar, gerakan overpressure shale, dll.)
Reflection free: batuan beku, kubah garam, interior reef tunggal.
Local chaotic: slump (biasanya laut dalam) yang diakibatkan oleh gempabumi atau
ketidakstabilan gravitasi, pengendapan terjadi dengan cepat.

Sigmoid: tekstur ini dapat terbentuk dengan suplai sediment yang cukup, kenaikan muka laut
relatif cepat, rejim pengendapan energi rendah, seperti slope, umumnya sediment butir halus.
Oblique tangential: suplai sediment yang cukup sampai besar, muka laut yang konstan seperti
delta, sediment butir kasar pada delta plain, channel dan bars.
Oblique parallel: oblique tangensial varian, sediment terpilah lebih baik.
Complex: lidah delta dengan energi tinggi dengan slope terprogradasi dalam energi rendah.
Shingled: terbentuk pada zona dangkal dengan energi rendah.
Hummocky: terbentuk pada daerah dangkal tipikal antar delta dengan energi sedang.

Onlap Fill: sedimentasi pada channel dengan energi relative rendah.


Mounded Onlap Fill: sedimentasi dengan energi tinggi. Setidaknya terdapat dua tahap
sedimentasi.
Divergent Fill: shale prone yang terkompaksi dengan sedimenatsi energi rendah, juga sebagai
tipikal tahap akhir dari pengisisan graben.
Prograded Fill: transport sediment dari ujung atau pada lengkungan channel.
Chaotic Fill: sedimenatsi pada channel dengan energi yang sangat tinggi.
Complex Fill: terdapat perubahan arah sedimentasi atau perubahan aliran air.

Reflection free Mound: patch reef atau pinnacle reef; strata menunjukkan sedimen miring yang
lebih terkompaksi (mungkin shale).
Pinnacle with Velocity Pull-Up: patch reef atau pinnacle reef, dengan pertumbuhan beberapa
tahap (multi stage), mungkin cukup poros.
Bank-Edge with Velocity Sag: Shelf edge reef dengan porositas yang sangat bagus, sediment
penutupnya mungkin carbonate prone.
Bank-Edge Prograding Slope: shelf edge reef yang bertumpuk, tertutup oleh klastik, mengalami
perubahan suplai sediment.

Fan Complex: penampang lateral dari kipas (fan) yang dekat dengan sumber sediment
Volcanic Mound: margin konvergen pada tahap awal; pusat aktivitas rifting pada rift basin
Compound Fan Complex: superposisi dari berbagai kipas.
Migrating wave: diakibatkan oleh arus laut, laut dalam.

Sheet-drape (low energy): seragam, pengendapan laut dalam yang tidak tergantung pada relief
dasar laut, litologi seragam, tidak ada pasir.
Slope Front Fill: kipas laut dalam, lempung dan silts (energi rendah)
Onlap-Fill (low energy): pengendapan dengan kontrol gravitasi (arus turbidit kecepatan rendah)
Fan-Complex (high energy): diendapkan sebagai kipas, mound dan slump, meskipun energi
tinggi, mungkin masih mengandung batupasir sebagai reservoar .
Contourite (variable energy): biasanya sedimen butir halus, tidak menarik unutk eksplortasi,
bentuk tidak simetris, arus tak berarah.
Mounded Onlap-Fill (High Energy): fasies peralihan antara chaotic dan onlap fill, control
gravitasi, reflector tidak menerus, semakin menebal kearah topografi rendah yang menandakan
endapan energi tinggi.
Chaotic Fill (variable energy): mounded, terdapat pada topografi rendah, slump, creep dan
turbidit energi tinggi, komposisi material tergantung pada sumber biasanya sedikit pasir.

Anda mungkin juga menyukai