Disusun Oleh :
Kelompok I
Kelas 1A
Dosen Pembimbing:
Instruktur:
Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa atas segala rahmat dan karunianya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum tentang “Pembuatan Larutan Na2O3S2
dengan Perhitungan Normalitas”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
nantikan. Demi kesempurnaan laporan kami untuk berikutnya.
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan pembaca dalam melakukan persiapan
alat dan bahan dalam pengambilan sampel udara. Terimakasih kepada Bapak/Ibu yang
membimbing kami dalam pelaksanaan persiapan alat dan bahan dalam pengambilan sampel
udara.
Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih kepadan semua pihak yang telah berperan
serta dalam pembuatan laporan ini. Jika ada kesalahan kata dari penulisan laporan ini kami
mohon maaf karena manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang ......................................................................................................... 1
B. Tujuan...................................................................................................................... 1
C. Manfaat.................................................................................................................... 2
B. Alat ....................................................................................................................... 4
C. Bahan ..................................................................................................................... 5
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 7
B. Saran ...................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi karena
komponen larutan terdispersi menjadi atom atau molekul-molekul atau lain-lain yang
bercampur baur. Larutan dapat berupa padat, cair atau gas. Namun lazimnya yang disebut
larutan adalah zat cair. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu pelarut dan zat terlarut.
Larutan adalah campuran karena terdiri dari dua bahan yang disebut homogeny
karena sifat-sifatnya sama dengan sebuah cairan. Karena larutan adalah campuran molekul
yang biasanya molekul-molekul pelarut agak berjauhan dalam larutan bila dibandingkan
dalam larutan murni.
Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi
yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan
standarisasi. Standarisasi sering dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang
relative besar disebut pelarut
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.
Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan
zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau
solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi
larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut
pelarutan atau solvasi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung konsentrasi dan cara pembuatan
larutan Na2O3S2 pekat.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu memahami alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan larutan
suatu zat kimia dengan perhitungan normalitas.
b. Mampu memahami cara kerja dalam pembuatan larutan suatu zat kimia
dengan perhitungan normalitas.
c. Mampu melakukan pembuatan larutan suatu zat kimia dengan perhitungan
normalitas.
C. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan
larutan suatu zat kimia dengan perhitungan normalitas.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja dalam pembuatan larutan suatu zat kimia
dengan perhitungan normalitas.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung konsentrasi dan pembuatan suatu
larutan dengan perhitungan normalitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Pengertian Normalitas
Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter
larutan dengan satuan N.
B. Alat
NO ALAT GAMBAR FUNGSI
C. Bahan
1. Na2O3S2
2. Aquades
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
1. Perhitungan Zat
Hitung berat dan konsentrasi yang akan diencerkan
2. Pembuatan Larutan
a. Timbang bahan dengan neraca analitik dan kaca arloji.
b. Setelah ditimbang pindahkan ke gelas kimia.
c. Masukkan aquades ke gelas kimia lalu aduk menggunakan batang pengaduk.
d. Pindahkan ke labu ukur menggunakan corong dan ditepi labu ukur diberi
kertas.
e. Sisa-sisa larutan di gelas kimia diberi aquades sambil dimasukkan ke labu
ukur.
f. Labu ukur diisi sampai 1cm sebelum garis batas yang ada pada labu ukur.
g. Lalu masukkan aquades ke labu ukur dengan pipet tetes sampai ke garis batas,
usahakan pipet tetes tidak mengenai dinding labu ukur.
h. Lalu jika dinding labu ukur memiliki sisa-sisa larutan dilap dengan kertas.
i. Lalu dihomogenkan sebanyak 12 kali.
j. Pindahkan ke botol sampel
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulannya yaitu alat yang
digunakan yaitu labu ukur 100ml, gelas kimia, corong, pipet tetes, kaca arloji, spatula, botol
pijit, neraca analitik, kertas, botol sampel.Bahan yang digunakan yaitu Na2O3S2 dan aquades.
Cara kerja pembuatan larutan terdiri dari perhitungan bahan dan pembuatan larutan.
Pertama bahan ditimbang dengan neraca analitik dan kaca arloji, lalu dimasukkan kedalam
gelas kimia, masukkan aquades ke gelas kimia, diaduk dengan batang pengaduk, lalu
pindahkan ke dalam labu ukur dengan menggunakan corong dan ditepi labu ukur diberi
kertas, gelas kimia yang masih bersisa larutan diberi aquades sambil dimasukkan kedalam
labu ukur, labu ukur diisi sampai 1cm sebelum garis batas yang ada pada labu ukur, lalu labu
ukur diisi dengan aquades menggunakan pipet tetes sampai ke garis batas, usahakan pipet
tetes tidak mengenai dinding labu ukur, lalu jika dinding labu ukur masih memiliki sisa-sisa
larutan dilap dengan kertas, lalu homogenkan sebanyak 12 kali dan dipindahkan ke botol
sampel.
B. Saran
Dari pratikum ini diharapkan pratikum lebih cekatan dalam mempersiapkan alat
untuk percobaan dan dapat menguasai prosedur kerja dari percobaan dengan baik agar
percobaan berjalan lancar dan selesai tempat waktu.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37909619/LAPORAN_PRAKTIKUM_kimia_dasar_pembua
tan_larutan
https://bisakimia.com/2015/02/10/memahami-normalitas-n-secara-lengkap/
LAMPIRAN
Proses penambahan aquades ke labu ukur Proses pembilasan gelas kimia yang masih
menggunakan botol pijit bersisa larutan dengan aquades