Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM

Mata Kuliah: Sistem Informasi Akuntansi (EKA 440 A2)

Oleh:

KELOMPOK 10

Oleh:
KELOMPOK 10
I Putu Laksmana Narayana (1707531060)
I Made Surya Kusuma Arta (1707531122)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
TINJAUAN UMUM
Pengembangan sistem adalah proses memodifikasi atau mengganti sebagian atau semua
sistem informasi. Proses ini memerlukan komitmen waktu dan sumber daya dan
merupakan aktivitas yang sedang berlangsung pada banyak perusahaan.
Pengembangan sistem dilakukan oleh tim proyek yang terdiri dari analis sistem,
programmer, akuntan, dan individu dalam organisasi yang memiliki pengetahuan memadai dan
paham mengenai proyek tersebut. Setiap proyek pengembangan sistem akan melalui siklus
hidup pengembangan sistem, yaitu perencanaan dan analisis, perancangan dan implementasi.

GARIS BESAR PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM


Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi subsistem-subsistem dalam sistem
informasi yang pengembangannya membutuhkan perhatian khusus. Analisis sistem dimulai
setelah perencanaan sistem telah mengidentifikasi subsistem yang akan dikembangkan. Tujuan
utama analisis sistem meliputi:
1. Memahami sistem yang ada
2. Mengidentifikasi dan memahami masalah
3. Masalah yang telah diidentifikasi ke dalam kebutuhan informasi dan kebutuhan sistem
4. Mengidentifikasi sistem dengan jelas untuk memperoleh prioritas utama
Analisis sistem berfokus pada penentuan informasi yang dibutuhkan dan persyaratan-
persyaratan penting bagi sistem tersebut guna mengimplementasikan tujuan-tujuan manajemen.
Oleh karena itu analisis sistem menekankan pada upaya mempelajari keputusan- keputusan
manajer dan kebutuhan informasi terkait kemudian diterjemahkan ke dalam aplikasi tertentu
selama tahap desain dan implementasi siklus hidup pengembangan sistem.
Arti penting proses analisis sistem ini dapat dilihat pada pola biaya dalam siklus
pengembangan. Hampir dari total biaya dihabiskan pada tahap desain dan implementasi. Ini
juga berarti kesalahan-kesalahan besar dalam tahap analisis akan menimbulkan biaya yang
lebih besar di masa mendatang.

1
PERENCANAAN SISTEM DAN ANALISIS KELAYAKAN
Perencanaan sistem dan analisis kelayakan meliputi beberapa tahap, yaitu:
1. Mendiskusikan dan merencanakannya bersama-sama dengan manajemen puncak.
2. Menetapkan sebuah dewan penasihat (steering committee) bagi perencanaan sistem.
3. Menetapkan keseluruhan tujuan dan kendala yang dihadapi.
4. Mengembangkan sebuah rencana sistem informasi strategis.
5. Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas bagi wilayah-wilayah tertentu dalam
organisasi untuk menjadi fokus pengembangan sistem.
6. Membuat sebuah proposal sistem yang akan berperan sebagai landasan analisis dan
desain awal bagi subsistem tertentu yang akan dikembangkan.
7. Membentuk sebuah tim yang terdiri dari berbagai individu yang akan bekerja dalam
proses analisis dan desain awal.
Perencanaan Sistem dan Manajemen Puncak
Hal yang terpenting dalam pengembangan sistem adalah mendapatkan dukungan dari
manajemen puncak. Tugas utama pengembang sistem adlah mengamati dengan cermat rencana
strategis, faktor kunci sukses, dan keseluruhan tujuan manajemen puncak. Pengembang sistem
harus mampu melakukan lebih banyak aktivitas dan inisiatif daripada sekadar bertanya kepada
manajemen puncak tentang masalah yang ada. Seorang pengembang sistem hanya mampu
mengungkapkan gejala-gejala, menentukan masalah dan penyebab timbulnya permasalahan
yang dihadapi. Oleh karena itu, pengembang sistem akan melakukan diagnosa dan analisis
terhadap permasalahan serta memberikan solusi terbaik berdasarkan masalah yang terjadi.
Dewan Penasihat
Komite ini merupakan perwakilan dari manajemen puncak dan seluruh fungsi utama
dalam organisasi. Tugas utama komite ini seluruhnya harus difokuskan pada kebutuhan
informasi saat ini dan masa yang akan datang. Mereka harus memiliki perwakilan dari
manajemen puncak karena penting bahwa sistem informasi yang dihasilkan akan sesuai dengan
kesuluruhan rencana strategis perusahaan. Upaya ini membutuhkan pemikiran jangka panjang,
sehingga sistem informasi kelak dapat mengakomodasi kebutuhan di masa depan. Dewan
penasihat harus bertanggung jawab atas keseluruhan perencanaan dan pengendalian upaya
pengembangan sistem dalam perusahaan. Namun, dewan penasihat tidak boleh terlibat dalam
detail proyek karena proyek-proyek tersebut haruslah dikendalikan dan dikelola oleh seorang
yang melaporkannya secara periodik kepada dewan penasihat.
Mengembangkan Tujuan dan Batasan Sistem
Tujuan umum perusahaan harus memasukkan keseluruhan tujuan strategis yang
berkaitan dengan siklus perencananaan jangka panjang perusahaan. Lebih detail lagi mengenai
tujuan strategis adalah tujuan taktis yang sesuai dengan perencanaan dan ditujukan untuk
rentang waktu satu hingga tiga tahun ke depan.

Hal penting lainnya adalah faktor sukses kunci dari perusahaan. Faktor tersebut adalah
karakteristik-karakteristik yang membedakan perusahaan dengan kompetitornya dan
merupakan kunci sukses bagi perusahaan. Sebagai contoh, beberapa perusahaan menekankan
kecepatan layanan, sementara yang lain menekankan pada kualitas produk, dan ada pula yang
menekankan pada harga yang murah.

2
Mengembangkan Rencana Sistem Strategis
Rencana ini berupa dokumen tertulis yang menggabungkan tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang dari upaya pengembangan sistem sebuah perusahaan. Elemen kunci dalam
sebuah rencana sistem strategis adalah:
1. Keseluruhan pernyataan yang terkait dengan faktor sukses kunci dari perusahaan dan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
2. Deskripsi sistem dalam perusahaan yang membutuhkan upaya pengembangan.
3. Pernyataan prioritas yang menunjukkan bidang-bidang mana saja yang akan mendapat
prioritas paling tinggi.
4. Garis besar sumber daya yang dibutuhkan, termasuk di dalamnya biaya, orang, dan
peralatan.
5. Rencana waktu pengembangan sistem tertentu.

Mengidentifikasi Proyek Tertentu yang Akan Diprioritaskan


Penetapan prioritas ini merupakan hal penting karena sumber daya finansial yang
tersedia biasanya terbatas. Penetapan prioritas harus dilakukan seperti halnya dalam anggaran
modal (capital budgeting). Manfaat harus ditentukan dan biaya harus diestimasi seakurat
mungkin ditetapkan dalam anggaran keuangan.
Manfaat pengembangan sistem sering sulit untuk diukur, karena itulah pertimbangan
sisi keuangan mudah terabaikan manakala memberikan prioritas pada proyek-proyek
pengembangan sistem. Namun, hampir selalu mungkin untuk mengukur biaya yang harus
dikeluarkan, dan harus dilakukan sebelum membentuk komisi-komisi dalam sebuah proyek.
Walaupun seringkali manfaat yang dapat diperoleh sulit untuk diuku, namun manfaat-manfaat
tersebut harus dinyatakan dalam bentuk tertulis resmi. Sebagai contoh, perusahaan mungkin
mempertimbangkan sebuah sistem penjualan pesanan yang memungkinkan tenaga
penjualannya memeriksa status pesanan yang tidak komplet. Sistem tersebut akan
memungkinkan tenaga penjualan bertransaksi lebih baik dengan para pelanggan ketika muncul
pertanyaan tentang status pesanan yang mungkin telah jatuh tempo. Dari contoh tersebut untuk
melihat manfaat finansial dari sebuah sistem dapat terlihat bila dipandang dari sisi hubungan
dengan pelanggan, manfaat ini akan muncul dalam peningkatan penjualan. Jika demikian,
peningkatan tersebut dapat diestimasi dan dimasukkan dalam proposal resmi sistem.

Membentuk Komisi untuk Proyek Sistem


Sebuah proyek pengembangan sistem juga membutuhkan berbagai individu dari beragam
disiplin ilmu. Kebutuhan ini tergantung pada kekhususan proyek itu sendiri, namun demikian
pada umumnya membutuhkan ahli manajemen, akuntan, pengguna sistem, programmer
komputer, dan beragam individu teknisi pendukung.

TAHAP-TAHAP ANALISIS SISTEM


Tahap 1: Survei Tahap 2: Tahap 3: Tahap 4:
terhadap Mengidentifikasi Mengidentifikasi Laporan analisis
sistem saat ini kebutuhan informasi persyaratan sistem sistem

3
Tahap 1: Survei Terhadap Sistem Saat Ini
Tujuan Survei:
Ada empat tujuan survei sistem:
1. Memperoleh pemahaman mendasar mengenai aspek operasional dari sistem
2. Menetapkan sebuah hubungan kerja dengan pengguna sistem
3. Mengumpulkan data-data penting yang berguna untuk pengembangan desain sistem
4. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan khusus yang membutuhkan lebih
banyak perhatian dalam upaya desain subsekuen
Tim pengembang sistem harus mengenali benar proses kerja sistem yang akan diubah.
Pengembang harus mengenalis orang-orang yang sehari-hari bekerja dalam sistem tersebut
untuk memungkinkan pengembang memperoleh pemahaman mengenai masalah yang mungkin
tidak disadari oleh manajemen puncak.
Membangun hubungan kerja dengan pengguna sistem merupakan tujuan yang sangat
penting. Kesuksesan dan kegagalan proyek pengembangan akan sangat tergantung pada besar
kualitas hubungan antara tim pengembang dan individu yang bekerja dalam sistem tersebut.

Pertimbangan Perilaku
Elemen manusia merupakan faktor kunci untuk melakukan survei sistem. Fakta menunjukkan
pengembangan sistem tentu meliputi perubahan sistem yang ada saat ini beserta permasalahan
yang ada di dalamnya, dan kebanyakan orang tidak menyukai perubahan. Di banyak situasi,
seseorang telah bekerja dan memiliki rutinitas yang tidak berubah selama beberapa tahun, orang
seperti dapat melihat ini sebagai ancaman. Sementara orang lain mungkin akan khawatir akan
kehilangan pekerjaan, khususnya bila dilakukan komputerisasi. Gambar berikut
menggambarkan masalah-masalah tersebut sebagai kesenjangan komunikasi antara analis
sistem dan pihak manajemen. Menjadi tanggung jawab analis sistem, bukan pihak manajemen,
untuk mampu menjebatani kesenjangan komunikasi. Oleh karena itu, tugas pertama seorang
analis sistem adalah mengarahkan sebuah survei sistem yang mampu membangun hubungan
kerja yang baik antara tim proyek dan pihak manajemen.

Beberapa pendekatan tertentu yang dapat digunakan untuk menjebatani kesenjangan


komunikasi ini adalah:
1. Mengetahui sebanyak mungkin orang-orang yang terlibat dalam sistem, secepat
mungkin.
2. Mengomunikasikan manfaat yang dapat diperoleh dari sistem kepada orang-orang yang
terlibat di dalamnya.

4
3. Memberikan jaminan, sebesar mungkin, pada seluruh individu bahwa mereka tidak
akan kehilangan pekerjaan mereka atau tidak ada perubahan besar dalam tanggung
jawab mereka.
4. Memberikan jaminan bahwa analis sistem benar-benar peduli dengan upaya membuat
kehidupan yang lebih baik bagi setiap orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Sumber-Sumber untuk Mendapatkan Beragam Fakta
Beberapa teknik dapat digunakan untuk mendapatkan data tentang subsistem informasi.
Teknik tersebut berupa wawancara, kuesioner, observasi, dan kajian beragam jenis
dokumen seperti catatan rapat, catatan rekening perusahaan, struktur organisasi, laporan
keuangan, prosedur manual, kebijakan perusahaan, deskripsi kegiatan, dan sebagainya.
Sumber-sumber informasi di luar perusahaan juga dapat digunakan, seperti laporan
publikasi industri dan perdagangan dan juga jurnal-jurnal profesional.

Menganalisis Hasil Survei


Dikarenakan survei berfokus pada upaya memahami sifat dasar dan operasi sistem, maka
analisis terhadap temuan survei harus berfokus pada kekuatan dan kelemahan sistem.
Berikut pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi sistem yang ada
saat ini:
1. Apakah diperlukan suatu prosedur tertentu?
2. Apakah prosedur yang selama ini ada menggunakan langkah-langkah yang tidak
perlu?
3. Apakah prosedur yang ada selama ini sudah jelas dan mudah dibaca?
4. Apakah sumber-sumber dokumen yang ada selama ini sudah jelas dan mudah di
baca?
5. Apakah sumber-sumber dokumen yang ada selama ini sudah didesain dengan baik?
6. Apakah laporan yang dihasilkan saat ini telah digunakan dengan baik?
7. Apa saja yang menyebabkan timbulnya permasalahan-permasalahan tertentu?
8. Laporan tambahan seperti apa yang berguna bagi manajemen?
9. Sudahkan sistem dokumentasi yang ada saat ini mencukupi?
Secara keseluruhan, hasil dari pertanyaan-pertanyaan tersebut harus muncul dalam sebuah
laporan yang meringkas kekuatan dan kelemahan sistem. Dalam evaluasi, efesiensi dan
efektivitas patut diperhatikan. Penilaian terhadap efektivitas harus berfokus pada sumbatan.
Sumbatan mencerminkan kelemahan dalam sistem bila dilakukan perubahan kecil akan
mampu memberikan peningkatan besar.

Tahap 2: Mengidentifikasi Kebutuhan Informasi


Analis, ketika mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan, akan memelajari keputusan-
keputusan tertentu yang diambil manajer dalam hal input informasi yang dibutuhkan dan
digunakan. Beberapa teknik sistematis dapat digunakan untuk memahami pengambilan
keputusan dan informasi yang dibutuhkan. Pendekatan tersebut adalah:
1. Mengidentifikasi tanggung jawab utama seorang manajer
2. Mengidentifikasi perangkat apa saja yang digunakan untuk menilai seorang
manajer

5
3. Mengidentifikasi beberapa permasalahan utama yang dihadapi manajer
4. Mengidentifikasi perangkat apa saja yang dapat digunakan manajer untuk
mengevaluasi output personal

Tahap 3: Mengidentifikasi Kebutuhan Sistem


Kebutuhan sistem dapat ditentukan dalam dua hal, yaitu input dan output. Kebutuhan
input bagi sebuah subsistem tertentu menentukan kebutuhan khusus apa saja yang harus
dipenuhi agar subsistem mampu mencapai tujuannya.
Sebagai contoh, kebutuhan informasi akan sistem kendali produksi akan memasukkan
peralaman penjualan dalam jangka pendek, laporan ketersediaan bahan baku, spesifikasi
kendali mutu dan standar biaya, dan informasi yang dibutuhkan untuk menentukan prioritas
kerja bagi pekerjaan tiap individu. Hal berikut ini dapat dipertimbangkan sebagai kebutuhan
ouput: 1) Laporan kemajuan harian, 2) Laporan keuangan harian, 3) Laporan unit yang rusak,
4) Laporan permasalahan bahan baku.
Kebutuhan input suatu subsistem, akan menentukan kebutuhan output pada subsistem
lainnya. Dalam kasus ini, kebutuhan input peramalan penjualan akan menjadi kebutuhan ouput
beberapa subsitem lainnya dalam perusahaan (seperti pemasaran).

Tahap 4: Mengembangkan Laporan Analisis Sistem


Laporan ini sangat penting karena akan berperan sebagai landasan bagi pengambilan keputusan
selanjutnya oleh manajemen puncak. Beberapa elemen kunci dalam laporan analisis sistem:
1. Ringkasan lingkup dan tujuan proyek analisis
2. Penegasan kembali hubungan antara proyek dengan rencana keseluruhan sistem
informasi strategis
3. Deskripsi keseluruhan permasalahan dalam subsistem tertentu yang sedang dianalisis
4. Ringkasan keputusan-keputusan yang dimuat dan informasi tertentu yang dibutuhkan
untuk mendukung keputusan tersebut
5. Spesifikasi kinerja sistem yang dibutuhkan
6. Keseluruhan anggaran biaya dan rencana waktu pelaksanan proyek
7. Rekomendasi bagi peningkatan sistem yang ada saat ini atau bagi perancangan sistem
baru
8. Rekomendasi yang terkait dengan perubahan tujuan bagi subsistem yang sedang
dipelajari

TEKNIK-TEKNIK PENGUMPULAN FAKTA


Ada beberapa teknik yang dapat digunakan oleh seorang analis guna mengatasi kesulitan
yang muncul dalam mengerjakan tugas pengumpulan fakta tersebut.
Teknik Tujuan
Wawancara mendalam Mendapatkan pemahaman mendasar tentang
sistem
Wawancara terstruktur Tindak lanjut yang sistematis berdasarkan
wawancara mendalam
Kuesioner pertanyaan terbuka Mendapatkan pemahaman mendasar tentang
sistem

6
Kuesioner pertanyaan tertutup Tindak lanjut yang sistematis berdasarkan
wawancara mendalam
Kajian dokumen Mendapatkan pemahaman mendasar tentang
Flowchart sistem yang ada saat ini. (Kadangkala sistem
Diagram organisasi yang ada tidak beroperasi seperti yang
Prosedur manual didokumentasikan). Adalah berguna untuk
Operasi manual mengkaji ulang dokumen-dokumen sebelum
Referensi manual melakukan wawancara dan menyebarkan
Data historis kuesioner
Observasi Mengenal sistem dengan lebih dalam

TEKNIK PENGORGANISASIAN FAKTA


Teknik Tujuan
Pengukuran kerja Meringkas sumber daya yang dibutuhkan
untuk beragam tugas
Distribusi kerja Meringkas penggunaan waktu karyawan untuk
melaksanakan tugas
Membuat diagram alur Menggambarkan secara grafis alur dan
Umum hubungan proses yang dibutuhkan, dengan
Alur keputusan fokus pada modulasi
Alur logika data
Sistem
Terperinci
Analisis keputusan Meringkas keputusan dan informasi yang
dibutuhkan
Analisis fungsional Meringkas fungsi dan informasi terkait
Fungsi matriks
Analisis matriks Meringkas input/output data terkait
Naratif Ringkasan tertulis
Ringkasan file

Metodologi Warnier-Orr didasarkan pada proses analisis output sebuah aplikasi dan proses
pemfaktoran aplikasi tersebut ke dalam struktur hierarkis modul yang ada untuk mencapai
pemrosesan yang diinginkan.

Metodologi Warner-Orr menggunakan diagram segi empat pemrograman untuk menunjukkan


hierarki. Tingkatan tertinggi adalah pada sisi kiri dari gambar, dan tingkatan terendah pada sisi
kanan gambar. Diagram ini dibentuk dengan tiga basis konstruksi sekuen, seleksi, dan repetisi.
Untuk menghitung total tertagih dalam sejumlah tagihan, berikut ini

7
sekuen yang digunakan: Pertama, menentukan diskon untuk tiap tagihan, kemudian
menentukan jumlah tertagih kotor setelah dikurangi diskon, dan kemudian mengakumulasi total
jumlah tertagih. Perlu dicatat bahwa tiga langkah tersebut berada dalam satu diagaram segi
empat pemrograman. Seleksi diperlukan ketika terdapat dua atau lebih alternatif. Alternatif
yang berbeda ini berada dalam sebuah diagram segi empat pemrograman dan terpisah dengan
menggunakan tanda plus dan lingkaran. Diskon akan diberikan jika tanggal jatuh tempo lebih
besar atau sama dengan tanggal ini. Bila terdapat dua alternatif yang bersidat mutally exclusive,
maka alternatif tersebut akan berada dalam sebuah diagram segi pemrograman dan memiliki
simbol yang terpisah pula. Penghitungan diskon dalam kasus ini diindikasikan dengan diagram
segi empat pemrograman yang lebih rendah dalam hierarki. Jika tidak dibutuhkan adanya
pemrosesan, kata/istilah nol atau skip digunakan untuk mengindikasikannya dalam diagram.
Repetisi ditunjukkan dengan subscript. Jika sebuah proses hanya diulang sekali saja, maka
subscript 1 yang digunakan.

ANALISIS SISTEM TERSTUKTUR


Analisis system terstruktur adalah sebuah pendekatan untuk menganalisis system yang
dimulai dengan deskripsi umum sebuah system dan kemudian diproses melalui seperangkat
langkah yang tersusun secara logis, yang di dalamnya tiap-tiap system dikembangkan secara
lebih mendetail dan diakhiri dengan kode pemrograman komputer (dan detail lainnya). Sistem
terstruktur mencakup beberapa tingkat dokumentasi,di mana setaip tingkat adalah
pengembangan dari tingkat sebelumnya.

Diagram Alur Logika versus Flowchart


Perbedaan utama kedua pendekatan ini adalah flowchart analitik memberikan deskripsi
fisik sebuah system, sementara diagram alur data logika memberikan deskripsi logis sebuah
system. Khusunya, flowchart analitik menjelaskan dengan gambling sarana input/output yang
digunakan seperti terminal data atau primer. Flowchart analitik juga menjelaskan dengan rinci
sarana penyimpanan, seperti disket atau pita magnetic. Diagram alur data logika
menggabungkan semua elemen tersebut, nemun membiarkan deskripsi fisiknya tetap terbuka.

Desain Sistem versus Analisis Sistem


Analisis system terstruktur dan desain system terstruktur keduanya adalah proses yang
sama. Tegasnya, desain merujuk pada penciptaan sebuah model baru atau modifikasi system,
sementara analisis melibatkan evaluasi penting sebuah permasalahan tertentu atau system yang
sudah ada. Kesimpulannya, analisis system terstruktur harus dipelajari secara simultan dengan
desain system terstruktur. Proses dokumentasi dan langkah-langkah pengerjaan dua
permasalahan tersebut melibatkan seluruh komponen.

Langkah-Langkah Dalam Analisis Sistem Terstruktur


Mengembangkan Diagram Alur Data Logika
Gambar 10.1 memberikan sebuah diagram konteks untuk sebuah system pembelian. Diagram
ini tidak menunjukkan detail-detail proses lagis atau kondisi error yang terjadi. Detail dari hal
tersebut akan diberikan dalam diagram pendukung. Sebagai contoh, Gambar 10.2 memberikan
detail tambahan, yaitu pengembangan proses “system pembelian” pada Gambar 10.1 ke dalam
dua subproses, “Permintaan Validasi” dan “Persiapan Pesanan Pembelian”. Proses ini harus
memungkinkan untuk memberikan detail lebuh lengkap guna mendukung diagram konteks

8
system pembelian sebelumnya dengan cara mengembangkan subproses yang ada di Gambar
10.2 ke dalam subproses-subproses yang lebih rendah tingkatannya.
Toko
Daftar permintaan
Rincian pembelian
Sistem
File
pembelian
Pembelian
Pesanan

Pembelian

Pemasok

GAMBAR. 10.1 Diagram Konteks Sistem Pembelian


Toko
Daftar permintaan
Rincian daftar permintaan
File
Validasi Pembelian
daftar
Rincian
permintaan

Pesanan
Pembelian
Menyiapkan
pesanan
pembelian

Pemasok

GAMBAR. 10.2 Perluasan Diagram Konteks Sistem Pembelian

Menentukan Kamus Data


Langkah selanjutnya adalah menentukan kamus data (data dictionaries) yang berhubungan
dengan penyimpanan data yang telah direferensikan dalam diagram alur data logika. Hal ini
melibatkan deskripsi struktur data dan elemen data yang ada di dalamnya.

Menentukan Metode Akses


Adalah penting pula untuk menentukan bagaimana penyimpanan data akan diakse.
Proses ini biasanya akan melibatkan penentuan kunci akses primer dan sekunder.

Menentukan Logika Proses


Pendekatan yang digunakan merupakan pendekatan yang paling mudah dipahami,
bersifat fleksibel, dan berguna untuk mengembangkan program komputer. Bahasa inggris
terstruktur adalah bahasa khusus untuk menggamabarkan logika proses yang menggunakan

9
beberapa kata kunci, seperti IF, THEN, ELSE IF dan S. Aspek lain yang berguna dari bahasa
inggris terstruktur adalah pendekatan ini sangat mirip dengan sumber kode dalam bahasa
pemrograman terstruktur lainnya seperti COBOL dan FORTRAN V. Oleh karena itu, bahasa
inggris terstruktur dapat banyak mengurangi tugas pemrograman.
GARIS BESAR DESAIN SISTEM
Sebuah desain sistem sangat mirip dengan layout arsitek sebuah rumah. Dalam tahap
perencanaan, sang arsitek akan menentukan fungsi-fungsi dasar yang harus dimiliki oleh rumah
tersebut dan merumuskan rencana umum yang berhubungan dengan layout keseluruhan.
Dalam tahap desain sang arsitek akan menyiapkan sebuah cetak biru dari rumah tersebut yang
akan oleh ahli listrik, tukang ledeng, dan tukang kayu. Kesalahan kecil yang dibuat dalam tahap
ini akan berakibat besar terhadap sejumlah uang dan pengeluaran di tahap berikutnya. Hal yang
sama juga sering terjadi ketika mendesain sistem informasi akuntansi. Perangkap lainya yang
sering ditemukan adalah penolakan pengguan terhadap sistem itu sendiri. Dikarenakan
minimnya keterlibatan pengguan dalam rencana desain,implementasi sistem dapat tidak
populer dan pada akhirnya ditolak oleh para individu yang menjadi target di mana sistem
tersebut didesain.
LANGKAH-LANGKAH DESAIN SISTEM
Desain sistem dapat didefinisikan sebagai perumusan cetak biru untuk sebuah sistem
yang lengkap. Langkah – langkah pokok dalam desain sistem ialah, pertama dilakukan adalah
melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif desain, kedua persiapan spesifikasi desain,
ketiga persiapan spesifikasi desain sistem.

Mengevaluasi Berbagai Alternatif Desain


Dalam setiap kasus yang ditemui, proyek desain sistem berkembang dari munculnya
sebuah kebutuhan tertentu, seperti yang telah ditentukan oleh tahap perencanaan dan analisis
sistem dalam siklus pengembangan. Desain sistem harus menyediakan solusi untuk sebuah
masalah khusus.

Analisis dan Perencanaan sistem


DESAIN SISTEM

Menyiapkan Spesifikasi Spesifikasi Desain sistem


Mengevaluasi Beragam Desaiin
Desain

Implementasi Sistem

Pengendalian dan Pengkajian Ulang Sistem

Gambar 10.10 Desain Sistem

10
Enumerasi alternatif desain. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk
mendesain sebuah sitem baru yang lengkap. Pendekatan yang pertama adalah mendesain sistem
secara lengkap mulai dari awal. Pendekatan lainya adalah memaksa ahli desain untuk memilih
dan merekomendasisistem yang belum dibuat(premade sistem).
Menggambarkan berbagai alternatif. Setelah daftar utama dibuat, tiap alternatif
dapat didokumentasikan dan digambarkan. Sebagai contoh sebuah jaringan komputer untuk
pengumpulan data dan distribusi laporan dapat dilakukan entah sentralisasi atau desentralisasi.
Dalam alternatif desai sentralisasi tiap divisi memasok data akuntansi ke pusat sistem komputer.
Pusat komputer kemudian memproses dan mendistribusikan laporan ke setiap divisi. Dalam
sebuah desain sistem desentralisasi setiap divisi memiliki komputer dan mengumpulkan datanya
sendiri. Laporan yang telah selesai dikirim ke kantor pusat perusahaan.
Mengevaluasi alternatif. Setelah tiap alternatif telah dikumpulkan dan
didokumentasikan langkah berikutnya adalah membandingkan tiap alternatif tersebut. Kriyeria
penting untuk memilih sebuah alternatif untuk diimplementasikan adalah membandingkan
biaya dan manfaatnya. Selain itu alternatif yang terpilih seharusnya memuaskan semua sasaran
sistem.
Menyiapkan Spesifikasi Desain. Peraturan penting yang mengembangkan spesifikasi
desain adalah ahli desain harus bekerja secara terbalik yaitu, daro output ke input. Perancang
sistem manakala bekerja dengan tujuan sistem, harus mendesain seluruh laporan manajemen
dan dokumen output operasional sebagai langkah pertama dalam proses. Sekali seluruh output
telah dispesifikasikan, input data dan langkah-langkah pemrosesannya ditentukan secara
otomatis. Setelah keputusan diambil perancang sistem kemudian membangun kontrol yang
sesuai dengan spesifikasi tersebut.

Gambar 10.11 Desain Elemen-Elemen Sistem

Mempersiapkan dan menyerahkan spesifikasi desain sistem. Spesifikasi desain


yang telah selesai harus dibuat dalam bentuk sebuah proposal. Jika proyek bersekala besar
proposalnya harus dikaji terlebih dahulu oleh manajemen puncak sebelum disetujui. Namun
demikian proposal-proposal bersekala kecil dan tidak mahal dapat disetujui oleh manajer devisi
atau departemen. Rincian proposal desain harus memasukkan semua yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan desai proyek. Secara umum proposal akan terdiri dari jadwal waktu
khusus penyelesaian proyek, anggaran, dan deskripsi tenaga kerja yang dibutuhkan , juga

11
flowchart dan diagram yang menggambarkan bagaimana sistem tersebut akan
diimplementasikan. Salinan seluruh output sistem yang diajukan akun dijadikan satu,termasuk
spesifikasi database yang diciptakan atau dimodifikasi dan berisi jumlah yang tepat akan item
data tertentu, seperti file organisasi dan metode yang digunakan untuk mengakses file.
Cetak Biru Proses Bisnis. Saat ini menjadi populer untuk menggunakan seperangkat
prapaket cetak biru untuk seluruh proses bisnis perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan-
perusahaan yang menggunakan SAP Enterprise Resource Planing System memulai upaya desai
mereka dengan menggunakan seperangkat lengkap cetak biru yang disediakan SAP untuk
seluruh proses bisnis perusahaan yang ada. Tim desain kemudian tinggal fokus pada
penyesuaian seperangkat awal cetak biru ini dengan kebutuhannya sendiri, yakni dengan fokus
pada proses-proses yang penting dan unik bagi tujuan dan strategi perusahaan.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN UMUM PADA TAHAP DESAIN


Desain Output
Pertimbangan pertama dan utama dalam desain output adalah efektivitas biaya. Prinsip
evektifitas harus diaplikasikan pada seluruh elemen dalam sistem karema sebuah investasi
dalam sistem informasi adalah sebuah pengeluaran anggaran-modal – yaitu harus dievaluasi
berdasarkan biaya manfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan rasio manfaat terhadap biaya
dengan tetap mencapai tujuan sistem.

Desain Database
Beberapa prinsip penting berlaku ketika mendesain database. Salah satunya adalah
database perusahaan harus terintegrasi. Integrasi berarti adanya upaya untuk menghindari
pengumpulan dan penyimpanan item data yang sama lebih dari satu tempat dalam perusahaan.
Dalam sebuah sistem yang terintegrasi, berbagai tahapan operasi bisnis dapat berbagi data yang
sama.

Pemrosesan Data
Salah satu pertimbangan penting dalam pemrosesan data adalah terkait dengan
keseragaman dan integrasi. Hal ini menjadi penting ketika seluruh sistem pemrosesan data
sebuah perusahaan berkembang sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Input Data
Pertimbangan sulit lainnya yang sering muncul ketika mendesain sistem input data
adalah akurasi. Penggunaan sumber-sumber dokumen yang tersusun dengan baik akan
mendorong karyawan untuk merekam data akurat dengan sesedikit mungkin kesalahan.

Pengendalian dan Ukuran Keamanan


Mengimplementasikan kendali yang memadai seringkali terabaikan. Pengendalian yang
bersifat komprehensif dan memadai harus dibangun setiap tahap proses desain sistem. Ini
merupakan suatu wilayah yang didalamnya akuntan memainkan peranan penting ketika bekerja
dengan sebuah tim desain.

12
TEKNIK-TEKNIK DESAIN SISTEM
Mendesain sebuah sistem merupakan suatu aktivitas yang kreatif. Hal tersebut tidaklah
sama dengan anggapan bahwa dua tim desain aka menghasilkan solusi yang sama untuk suatu
permasalahan. Oleh karena itu desain sistem dapat dipandang sebagai sesuatu yang punya nilai
seni walaupun banyak teknik telah dikembangkan. Adapun teknik-teknik desain sistem :

Desain Formulir
Proses mendesain formulir disebut desain formulir. Bagian ini harus mendapat perhatian
penuh oleh tim desain sistem karena merupakan perantara antara pengguna dan sistem itu
sendiri. Oleh karena itu desain formulir harus berfokus pada proses produksi dokumen-
dokumen yangmenyediakan perantara yang efektif antara manajer dab sistem informasi.

Desain Database
Sejumlah teknik yang berguna dapat dimanfaatkan untuk mendesain database: diagram
struktur data, layout record, lembar analisis file, dan matriks yang terkait dengan file. Diagram
struktur data menunjukan hubungan antara beragam jenis record. Diagram layout record akan
menunjukan beragam tempat ( field) data dalam sebuah record. Lembar analisis file
menyediakan bagi perancang system sejumlah poin penting yang berkaitan dengan isi dari
sebuah file tertentu. Informasi tersebut akan berisi layout record, tujuan file, perkiraan jumlah
record,dan lain sebagainya. Matriks yang terkait dengan file menunjukkan hubungan antar
file,isi file, dan guna file tersebut.

Paket Desain Sistem


Sejumlah metodelogi prapaket desain tersedia untuk membantu siklus pengembangan
sistem. Tujuan dari paket-paket ini adalah untuk membantu perancang sistem melakukan
pendekatan secara sistematis terhadap suatu permasalahan. Paket-paket ini membantu
perancang untuk menyusun struktur permasalahan desain dan menghasilkannya dalam waktu
singkat.Rancang bangun perangkat lunak dibantu komputer(CASE) adalah sebuah teknologi
perangkat lunak yang mendukung keteraturan rancang bangun otomatis bagi pengembangan
perangkat lunak dan perawatannya. Produk dari CASE adalah beberapa metodologi prapaket
desain yang dapat membantu perancang sistem menyusun struktur sebuah permasalahan.

Memilih Perangkat Lunak dan Perangkat Keras


Dalam memilih perangkat lunak harus mempertimbangkan bahwa perangkat lunak tersebut
mempunyai beberapa keunggulan:
1. Paket perangkat lunak tersebut lebih murah. Biaya pengembangan lebih bayak akan
ditanggung oleh pembeli daripada si pembuat.
2. Paket-paket peragkat lunak telah siap digunakan. Jika beberapa organisasi telah
menggunakan paket tersebut selama beberapa bulan, maka dapat diasumsikan aman dan
segala gangguan yang muncul akibat kesalahan telah dihilangkan.
3. Perusahaan dapat mencoba produk tersebut sebelum menginvestasikan sejumlah uang.
Dengan menggunakan perangkat lunak in-house dimungkinkan untuk menempatkan
lama waktu pengembangan ke dalam program, hanya untuk menemukan apakah
program tersebut tidak mampu memberikan hasil yang diinginkan bila sistem tersebut
dijalankan.

13
Kelemahan utama canned software package adalah jarangnya perangkat lunak tersebut persis
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Paket perangkat lunak tersebut biasanya perlu
dimodifikasi ( biasanya menelan biaya yang cukup besar) atau sebaliknya perusahaan
memodifikasi prosedur yang dimilikinya sesuai dengan paket tersebut.Dedicated software
package ditujukan pada pelanggan tertentu seperti toko eceran atau kantor akuntan publik.
Untuk menemukan sebuah dedicated software package perlu menanyakannya pada orang-
orang yang bekerja di perusahaan lain dalam industri yang sama.
Suatu catatan penting yang harus diperhatikan ketika membeli paket perangkat lunak
ataupun perangkat keras adalah: suatu kesalahan untuk menganggap bahwa harga akan turun
dengan cepat atau sebuah versi baru akan segera tersedia. Dalam banyak kasus turunya harga
adalah sesuatu yang tidak dapat dibandingkan dengan ketidaknyamanan akibat tidak memiliki
komputer pada saat tersebut. Dan metode yang canggih dari versi yang lebih baru tidaklah
selalu perlu karena kesesuaianlah yang menjadi tolok ukurnya. Akan lebih baik bila membeli
sebuah sistem sekarang ketika benar-benar dibutuhkan daripada mencoba menebak pasar
komputer yang demikian tidak terdeteksi, yang tidak seorang pun mampu meramalkannya
dengan tepat.
KEBIJAKAN UMUM DAN PENGEMBANGAN SISTEM
Mengembangkan sebuah sistem informasi adalah tugas yang kreatif dan menuntut
upaya keras yang dapat dan seharusnya memberikan manfaat ekonomis bagi sebuah organisasi.
Di lain sisi, proses pengembangan sistem dapat memunculkan bencana, yaitu ketika sumber
daya manusia dan keuangan yang dibelanjakan tanpa pengembalian yang dapat dikendalikan
dan bahkan mungkin sebuah sistem tidak dapat diselesaikan sesuai keinginan.Dalam
pengimplementasian pengembangan sistem menunjukkan hasil positif bila proses
pengembangan sistem tersebut terstruktur secara formal, terdokumentasi dan dapat dipantau
melalui teknik-teknik pengendalian manajemen. Teknik pengendalian yang dapat dilakukan
adalah aktif melibatkan pengguna utama dalam pengembangan sistem informasi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. dan Hopwood, William S. 2006. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9.
Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai

  • Sap 1
    Sap 1
    Dokumen8 halaman
    Sap 1
    Kenji Patrick
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen25 halaman
    Bab 2
    aderay
    Belum ada peringkat
  • Sia Kelompok 10
    Sia Kelompok 10
    Dokumen16 halaman
    Sia Kelompok 10
    Kenji Patrick
    Belum ada peringkat
  • Akpri
    Akpri
    Dokumen1 halaman
    Akpri
    Kenji Patrick
    Belum ada peringkat
  • CG 1 Maret 2019
    CG 1 Maret 2019
    Dokumen2 halaman
    CG 1 Maret 2019
    Kenji Patrick
    Belum ada peringkat
  • Lagu KKR CG Praise
    Lagu KKR CG Praise
    Dokumen1 halaman
    Lagu KKR CG Praise
    Kenji Patrick
    Belum ada peringkat
  • Lagu CG 3 Nov
    Lagu CG 3 Nov
    Dokumen1 halaman
    Lagu CG 3 Nov
    Kenji Patrick
    Belum ada peringkat