Anda di halaman 1dari 23

Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Biomekanika pada Tulang Belakang

2.1.1 Anatomi Tulang Belakang

Tulang belakang (vertebra) memang berbeda dalam ukuran dan

bentuk, tetapi secara umum memiliki tata letak yang sama. Berikut ini

merupakan bagian-bagian dari vertebra :

a) Korpus vertebra

Korpus vertebra adalah bagian penopang berat badan dari vertebra

dan dihubungkan dengan korpus vertebra yang berdekatan oleh diskus

intervertebralis dan beberapa ligamen. Ukuran korpus vertebra semakin

besar ke arah inferior seiring bertambahnya berat yang ditopang (Drake

dkk, 2012).

b) Arkus Vertebra

Arkus Vertebra terdiri dari pediculus dan lamina. Pediculus

merupakan bagian tulang yang berjalan ke arah bawah dari korpus,

dengan lekukan pada vertebra di dekatnya yang membentuk foramen

intervertebrae. Lamina merupakan bagian tulang yang pipih yang berjalan

ke arah belakang dan ke dalam untuk bergabung dengan pasangan dari

sisi yang berlawanan (Gibson, 2002).

Arkus Vertebra mempunyai tujuh processus yaitu satu processus

spinosus, dua processus transversus, dan empat processus articularis.

Processus spinosus atau spina, menonjol ke posterior dari pertemuan

Program Studi D3 Fisioterapi

4
5
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

kedua lamina. Processus transversus menonjol ke lateral dari pertemuan

lamina dan pediculus. Processus spinosus dan processus transversus

berfungsi sebagai pengungkit dan menjadi tempat melekatnya otot dan

ligamen. Processus articularis superior terletak vertikal yang terdiri atas

dua processus articularis superior dan processus articularis inferior.

Processus ini menonjol dari pertemuan antara lamina dan pediculus, dan

facies articularis nya diliputi oleh cartilago hyaline (Snell, 2006).

Gambar 2.1 Vertebra tampak superior (Atlas Anatomi Netter).

c) Diskus

Diskus intervertebralis terdiri dari dua bagian, bagian pinggir yaitu

annulus fibrosus dan bagian tengah yaitu nucleus pulposus. Annulus

fibrosus terdiri atas jaringan fibrocartilago, di dalamnya terdapat serabut-

serabut kolagen yang tersusun dalam lamel-lamel. Bekas kolagen berjalan

miring di antara korpus vertebra yang berdekatan, dan lamel lamel yang

lain berjalan dalam arah sebaliknya. Serabut-serabut yang lebih perifer

melekat erat pada ligamen longitudinal anterior dan posterior kolumna

vertebralis. Nucleus pulposus pada anak-anak dan remaja merupakan

Program Studi D3 Fisioterapi


6
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

masa lonjong dari zat gelatin yang banyak mengandung air, sedikit

serabut kolagen dan sedikit sel-sel tulang rawan. Biasanya berada dalam

tekanan dan terletak sedikit lebih dekat ke pinggir posterior daripada

pinggir anterior diskus. Sifat nucleus pulposus yang setengah cair

memungkinkan berubah bentuk dan vertebra dapat menjungkit ke depan

atau ke belakang, seperti pada gerakan fleksi dan ekstensi columna

vertebralis (Snell, 2006).

Saat lahir, nucleus pulposus terdiri dari 80 persen air kemudian

menurun hingga kurang dari 70 persen pada usia 60 tahun. Hal ini yang

menyebabkan sebagian orang mengalami penurunan tinggi badan pada

usia lanjut (Lippert, 2006). Diskus ini berfungsi sebagai peredam kejut

atau benturan bila beban pada kolumna vertebralis bertambah. Fungsi lain

dari diskus intervertebralis yaitu sebagai penyangga beban, penahan

gerakan antar tulang vertebra, untuk memisahkan antar tulang vertebra

sebagai unit fungsional dari sendi facet dan memungkinkan bagian dari

akar saraf keluar dari sumsum tulang belakang melalui foramen

intervertebralis (Magee, 2006).

Gambar 2.2 Diskus intervertebralis (Atlas Anatomi Netter).

Program Studi D3 Fisioterapi


7
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

d) Sendi facet

Sendi facet (sendi zygapophyseal) dibentuk oleh artikulasi antara

processus articularis superior vertebra dengan prosesus articularis inferior

vertebra. Pada daerah cervical, sendi zygapophysialis miring ke arah

inferior dari anterior ke posterior. Arah tersebut mempermudah fleksi dan

ekstensi. Pada daerah thoracica, sendi mengarah vertikal dan membatasi

fleksi dan ekstensi, namun mempermudah rotasi. Pada daerah lumbalis,

permukaan sendi melengkung dan processus yang bersebelahan saling

terpaut, sehingga membatasi jangkauan gerakan atau range of motion,

walaupun fleksi dan ekstensi masih menjadi gerakan utama di daerah

lumbalis (Drake dkk, 201f2).

e) Ligamen

Terdapat dua ligamen utama yang berfungsi untuk menstabilkan

bagian anterior kolumna vertebralis. Ligamen longitudinal anterior

merupakan lembaran fibrosa yang kuat dan lebar, yang berjalan dari

occiput ke sacrum, yang melekat pada permukaan anterior vertebra dan

diskus intervertebralis yang berfungsi untuk mencegah ekstensi yang

berlebihan pada kolumna vertebralis. Ligamen longitudinal posterior juga

berjalan di sepanjang kolumna vertebralis tetapi berupa lembaran yang

lebih lemah dan sempit, yang melebar saat melekat pada posterior diskus

intervertebralis (Snell, 2006).

Beberapa ligamen juga berfungsi untuk menstabilkan bagian

posterior kolumna vertebralis. Ligamen flavum saling berhubungan

dengan lamina vertebralis (atap posterior pada canalis spinalis), serta

Program Studi D3 Fisioterapi


8
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

ligamen interspinosus dan ligamen supraspinosus saling berhubungan

dengan processus spinosus. Ligamen yang saling berhubungan ini

membatasi sebagian gerak kolumna vertebralis ke depan dan fleksi lateral

(Lawry, 2016).

f) Otot
Tabel 2.1 Otot-otot penguat punggung bawah (Lippert, 2006)

Bagian Depan
Nama otot M. Rectus abdominis
1. Origo Pubis
Insertio Prosesus xifoideus dan kartilago costalis ke 5, 6, 7
Fungsi Flexi trunk, kompresi abdomen
Nama otot M. Obliqus externus
2. Origo Costae ke 8-12 sebelah lateral
Insertio Crista iliaca dan linea alba
Fungsi Bilateral: fleksi trunk; kompresi perut Unilateral: fleksi lateral
trunk; rotasi untuk sisi yang berlawanan
Nama otot M. Obliqus internus
3. Origo Ligamen inguinalis, krista iliaka, fascia torakolumbalis
Insertio Costae ke 10, 11, 12; aponeurosis abdomen
Fungsi Bilateral: fleksi trunk; kompresi perut Unilateral: fleksi lateral
trunk; rotasi untuk sisi yang sama
Nama otot M. Transversus abdominis
4. Origo Ligamen inguinalis, crista iliaca, fasia torakolumbalis, dan
enam tulang rusuk terakhir
Insertio Abdominal aponeurosis dan linea alb
Fungsi Kompresi abdomen
Bagian Belakang
Nama otot M. Erector spinae
5. Origo Prosesus spinosus, prosesus transversus, dan costae dari
occiput sampai sakrum dan ilium
Insertio Prosesus spinosus, prosesus transversus, dan costae dari
occiput sampai sakrum dan ilium
Fungsi Bilateral: extensi trunk Unilateral: fleksi lateral trunk
Nama otot M. Transversospinalis
6. Origo Prosesus transverses
Insertio Prosesus spinosus dari atas vertebra
Fungsi bilateral: extensi trunk unilateral: rotasi ke sisi yang
berlawana
Nama otot M. Interspinalis

Program Studi D3 Fisioterapi


9
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

7. Origo Prosesus spinosus bawah


Insertio Prosesus spinosus atas
Fungsi Extensi trunk
Nama otot M. Intertrasversarii
8. Origo Prosesus spinosus bawah
Insertio Prosesus spinosus atas
Fungsi Fleksi lateral trunk
Nama otot M. Latissimus Dorsi
9. Origo Prosesus spinosus T7 sampai L5 (melalui fasia
dorsolumbar ), permukaan posterior sakrum, krista iliaca, 3
kosta terbawah
Insertio Tepi medial dari lekuk bicipital humerus
Fungsi Extensi, adduksi, medial rotasi, hiperextensi dari shoulder
Bagian Lateral
Nama otot M. Quadratus lumborum
10. Origo Crista iliaca
Insertio Costae ke 12, prosesus transversus dari semua vertebra
lumbal
Fungsi Fleksi lateral trunk

Seperti tampak pada gambar di bawah ini

(a) (b) (c)

Gambar 2.3. Otot - otot trunk bagian depan (a) M. Rectus abdominis (Gross,
2009), (b) M. Internal oblique dan External oblique (Gross, 2009), (c) M. Tranversus
Abdominis (Lippert, 2006).

Program Studi D3 Fisioterapi


10
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

(a) (b) (c)

(d) (e)

Gambar 2.4. Otot - otot trunk bagian belakang (a) M. Erector spinae (Gross,
2009), (b) M. Transversospinalis (Lippert, 2006), (c) M. Latissimus Dorsi (Lippert, 2006),
M. Interspinalis (Lippert, 2006), (d) M. Intertrasversarii (Lippert, 2006).

Program Studi D3 Fisioterapi


11
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

(a)

Gambar 2.5. Otot - otot trunk bagian lateral (a) M. Quodratus Lumborum (Gross,
2009).

g) Persarafan

Sendi - sendi antar korpus vertebra dipersarafi oleh cabang kecil

meningeal. Saraf ini berasal dari saraf spinal dan keluar dari foramen

intervertebrae. Kemudian saraf ini masuk kembali ke dalam kanalis

vertebralis melalui foramen intervertebrae dan mempersarafi meningen,

ligamen dan diskus intervertebralis. Sendi-sendi antar processus

articularis dipersarafi oleh cabang-cabang dari rami posterior saraf spinal.

Perlu diperhatikan bahwa sendi-sendi pada setiap tingkat menerima

serabut saraf dari dua saraf spinal yang berdekatan (Snell, 2006).

2.1.2 Biomekanika Tulang Belakang

Secara anatomi, kolumna vertebralis dibentuk oleh 7 tulang

servikal, 12 tulang torakal, 5 tulang lumbal, 5 tulang sakral, dan 4 tulang

koksigeal yang berfungsi mempertahankan dan menstabilkan aksis

longitudinal tubuh. Kolumna vertebralis membentuk kurvatura yang dapat

dilihat dari sisi lateral yaitu lordosis pada servikal, kifosis pada torakal,

Program Studi D3 Fisioterapi


12
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

lordosis pada lumbal, serta kifosis pada sacral dengan sudut

kelengkungan yang berbeda (Lippert, 2006). Postur tidak sehat terjadi

ketika kurvatura lumbal meningkat secara berlebihan yang disebut

hiperlordosis atau swayback. Postur tubuh yang tepat diperlukan untuk

mengoreksi ketidakseimbangan otot yang dapat menyebabkan nyeri

punggung bawah dengan cara mendistribusikan berat melalui tulang

belakang secara merata (Ullrich, 2009).

2.2 Nyeri Punggung Bawah

2.2.1 Definisi

Nyeri punggung bawah adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan

yang terletak di bawah kosta dan di atas lipatan inferior glutea, dengan

atau tanpa nyeri yang menjalar ke tungkai. Nyeri punggung bawah

dikatakan kronis ketika berlangsung selama 3 bulan atau lebih (Lionel, J

2014).

2.2.2 Etiologi

Sebagian besar penyebab nyeri punggung bawah adalah non-

spesifik seperti strain, sprain, atau proses degeneratif. Faktor lain yang

menjadi penyebab NPB yaitu tumor, prolaps diskus intervertebralis,

herniasi diskus, ankylosing spondylitis, infeksi spinal (spondylitis),

degenerasi tulang belakang (spondylosis), dan pergeseran vertebra

(spondylolisthesis) (Cianflocco, 2013). Penyebab lainnya yaitu kelainan

postur karena posisi atau sikap tubuh dan aktivitas tertentu yang

menyebabkan sesorang mengalami nyeri punggung bawah (Fahrurrazi,

2012).

Program Studi D3 Fisioterapi


13
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

2.2.3 Patofisiologi

Nyeri punggung bawah postural terjadi akibat perubahan titik berat

badan dengan kompensasi perubahan posisi tubuh dan akan

menimbulkan nyeri. Ketegangan (strain) otot dan keregangan (sprain)

ligamentum tulang belakang merupakan salah satu penyebab utama NPB

(Diana, 2004).

Otot-otot abdominal dan otot-otot punggung bawah sangat penting

pada aktivitas mengangkat beban. Jika otot-otot tersebut tidak pernah

dilatih akan mengakibatkan masalah postur, sehingga menyebabkan

terjadinya peregangan berlebihan pada otot punggung bawah atau

imbalance otot yang dapat berakibat NPB (Cianflocco, 2013).

2.2.4 Faktor Resiko

Faktor resiko nyeri punggung bawah didapatkan pada postur yang

buruk, kerja fisik yang berat, sering membungkuk, memutar, dan

mengangkat. Nyeri punggung bawah memiliki beberapa faktor psikologis

seperti tekanan, depresi suasana hati yang dapat dikaitkan dengan

peningkatan resiko nyeri punggung bawah kronis. Faktor individu di

tempat kerja dalam kebiasaan postur di tempat kerja juga sangat berkaitan

dengan adanya nyeri punggung bawah (Chou, 2011).

Berdasarkan penelitian lain, yang dilakukan oleh Lionel, faktor risiko

yang signifikan didapatkan pada postur yang buruk, kurangnya latihan

fisik, adanya NPB yang terkait dengan gen, tingkat edukasi yang rendah,

nutrisi yang buruk. Aktivitas fisik seperti mengangkat beban yang berat

seringkali juga menyebabkan NPB. Selain itu, latar belakang sosial-

Program Studi D3 Fisioterapi


14
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

ekonomi yang rendah, kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol,

kehamilan, obesitas, dan berat badan yang terlalu rendah ditemukan

menjadi faktor risiko yang signifikan dalam beberapa penelitian (Lionel J,

2014).

2.2.5 Tanda dan Gejala

Seseorang saat melakukan aktivitas berat dengan postur tubuh

yang salah mengakibatkan otot tidak mampu untuk mempertahankan

posisi tulang belakang torakal dan lumbal, sehingga facet joint terlepas

disertai dengan adanya tarikan dari samping, kemudian terjadi gesekan

pada permukaan kedua faset sendi yang dapat menyebabkan

ketengangan otot dan dapat mengakibatkan keterbatasan gesekan pada

tulang belakang. Gejala yang ditimbulkan adalah nyeri, spasme otot tulang

belakang torakolumbal dan keterbatasan gerakan punggung (Suharto,

2005).

2.3 Perubahan postur pada nyeri punggung bawah

2.3.1 Pengertian Postur

Postur adalah posisi atau sikap tubuh, pengaturan relatif bagian

tubuh untuk aktivitas tertentu, atau sebuah karakteristik bawaan tubuh

seseorang. Postur tubuh yang baik membuat tulang menyelaraskan

dengan benar, kesejajaran tulang memungkinkan otot, sendi dan ligamen

untuk bekerja lebih baik. Hal ini digambarkan dengan posisi sendi dan

segmen tubuh dan juga dalam hal keseimbangan antara otot dan sendi.

Gangguan pada sendi, otot, atau jaringan ikat serta gejala tidak nyaman

dan rasa sakit dapat menyebabkan postur yang buruk. Sebaliknya, postur

Program Studi D3 Fisioterapi


15
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

yang baik dapat mengurangi risiko nyeri punggung serta dapat

menggambarkan tubuh yang kuat (Kisner, Caroline. 2007).

2.3.2 Postur Normal

Postur tubuh yang baik merupakan suatu posisi dimana terdapat

tekanan minimal yang ada pada setiap sendi. Good posture adalah suatu

keadaan seimbang antara sistem muscular dan sistem skeletal yang

melindungi struktur penyangga tubuh melawan injury atau deformitas yang

progresif, dimana struktur-struktur tersebut sedang bekerja atau

beristirahat (Fahrurrazi, 2012).

Gravitasi bumi mempengaruhi kemampuan trunk dan anggota

gerak bawah yang bertanggung jawab untuk menjaga tubuh tegak,

menjaga kestabilan beban, keseimbangan dan efisien gerakan. Untuk

menstabilkan beban maupun menjaga keseimbangan, garis gravitasi

tubuh harus tegak lurus dengan sumbu rotasi yang didapatkan dari

kemampuan otot yang mampu melawan gravitasi. Selain itu, posisi tegak

melibatkan otot bagian anterior dan posterior yang letaknya berada di

sekitar garis gravitasi tubuh sehingga otot-otot tersebut diperlukan untuk

mengontrol dan mempertahankan keseimbangan. Maka dari itu, dalam

pemeriksaan postur, yang menjadi fokus adalah trunk dan anggota gerak

bawah. Postur yang normal menggambarkan satu garis lurus jika di

inspeksi dari sisi lateral (Kisner, Caroline. 2007).

Program Studi D3 Fisioterapi


16
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

Gambar 2.6 garis lurus postur yang normal, dilihat dari sisi lateral (Kisner, 2007)

Diawali dari kepala, trunk, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki.

Pusat gravitasi kepala berada di anterior sendi atlanto-oksipital. Otot-otot

leher posterior berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan kepala

sehingga mencegah gerakan fleksi yang ekstrem. Pada trunk. gravitasi di

trunk melewati tubuh mulai dari paralumbar, tulang cervical, dan kurva

yang seimbang yang membentuk lordosis kifosis. Beberapa otot-otot trunk

dan panggul membantu menjaga keseimbangan. Garis gravitasi di pinggul

bervariasi tergantung dengan gerakan tubuh. Ketika garis melewati sendi

pinggul, ada keseimbangan, dan tidak diperlukan dukungan dari luar.

Ketika garis gravitasi bergeser ke posterior sendi, maka terjadi sedikit

rotasi ke arah posterior panggul , yang dikendalikan oleh ketegangan di

otot fleksor pinggul (terutama iliopsoas). Selama posisi berdiri, ligamentum

iliofemoral menstabilisasi gerakan pasif sendi, dan ketegangan otot tidak

diperlukan. Ketika garis gravitasi bergeser ke anterior, distabilisasi

Program Studi D3 Fisioterapi


17
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

gerakan aktif sendi dari otot-otot pinggul ekstensor. Pada lutut. garis

normal gravitasi adalah anterior sendi lutut, sehingga cenderung menjaga

lutut dalam keadaan ekstensi. Lutut distabilisasi oleh Anterior Cruciatum

Ligament (ACL), kapsul posterior dan kontraksi otot posterior lutut

(gastrocnemius dan otot-otot hamstring). Soleus memberikan stabilisasi

aktif dengan menarik tibia ke posterior. Dan yang terakhir yaitu

pergelangan kaki. Untuk pergelangan kaki, garis gravitasi terletak di

anterior sehingga cenderung memutar tibia ke depan . Pergelangan kaki

distabilisasi otot-otot plantar flexor, terutama otot soleus (Kisner, C. 2007).

2.3.3 Teori postur

Janda mengidentifikasikan tiga pola tipe mengenai postur dengan

nyeri kronis yang berbeda, yakni the upper-crossed syndrome, lower-

crossed, dan layer-syndrome. Sindroma tersebut merupakan ciri khas

yang terjadi pada kelemahan otot dan pemendekan yang terjadi antara

tubuh bagian anterior dan posterior (Janda, 1988).

2.3.3.1 Upper-Crossed Syndrome (UCS)

Upper-Crossed Syndrome (UCS) atau disebut juga shoulder girdle

crossed syndrome. Pada UCS, terjadi pemendekan trapezius atas dan

levator scapula pada sisi posterior, kemudian terjadi pula pemendekan

pada pectoralis mayor dan minor. Sehingga apabila digambarkan

membentuk pola menyilang antara otot-otot sisi posterior dan anterior.

Kelemahan pada otot flexor cervical pada sisi anterior menyilang dengan

kelemahan pada otot trapezius tengah dan bawah.

Program Studi D3 Fisioterapi


18
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

Gambar 2.7. (a) Gambaran pola UCS (b) Postur yang terbentuk oleh pola UCS
(Page Phil, dkk 1967).

Perubahan postur yang nampak terlihat pada pola UCS, meliputi

forward head posture, hiperlordosis cervikal dan kifosis thorakal, elevasi

dan protraksi bahu, rotasi atau abduksi dan winging scapula. Perubahan

postur seperti ini menyebabkan kemampuan sendi glenohumeral sebagai

stabilitator juga ikut berpengaruh (Janda, 1988).

Forward Head Posture (FHP) terjadi karena adanya pemendekan

pada otot suboccipital (ekstensor cervical) bersamaan dengan

memanjangnya otot paravertebra (fleksor cervical). Pada kondisi FHP,

berat kepala cenderung ke depan melebihi garis gravitasi tubuh yang

menyebabkan fleksi yang berlebih pada tulang belakang (Andrew A.

2000).

2.3.3.2 Lower-Crossed Syndrome “(LCS)

Lower-crossed Syndrome (LCS) atau disebut juga pelvic crossed

syndrome. Pada LCS, pemendekan yang terjadi di otot ekstensor

Program Studi D3 Fisioterapi


19
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

thorakolumbal bagian dorsal menyilang dengan pemendekan iliopsoas

dan rectus femoris. Kelemahan pada otot abdominal bagian ventral

menyilang dengan kelemahan yang terjadi di gluteus maksimus dan

medius. Perubahan spesifik pada pola LCS meliputi pelvic tilt ke arah

anterior, berkurangnya lordosis lumbar, tungkai lateral rotasi dan knee

hiperekstensi. Apabila lordosis pada lumbar dalam dan pendek, maka

ketidakseimbangan akan cenderung terjadi pada otot-otot pelvis, namun

jika lordosisnya ringan dan panjang, maka ketidakseimbangan cenderung

terjadi pada otot-otot trunk (Janda, 1987).

Janda membagi subtipe LCS menjadi dua yaitu subtipe A dan B.

LCS tipe A pasien akan cenderung lebih fleksi hip, berdiri dengan postur

pelvic tilt anterior, fleksi panggul, fleksi lutut kemudian terkompensasi

dengan hiperlordosis dan hiperkifosis di bagian lumbar atas serta segmen

thorakolumbar. Sedangkan LCS tipe B melibatkan lumbal lordosis,

kompensasi kifosis dan kepala protaksi (Janda, 1987).

Gambar 2.8 Gambaran pola LCS (Page Phil, dkk 1967)

Program Studi D3 Fisioterapi


20
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

Gambar 2.9 : (a) Gambaran LCS pola A, (b) Gambaran LCS pola B (Page Phil,
dkk 1967).
2.3.3.3 Layer-Syndrome
Layer syndrome atau disebut juga stratification syndrome,

merupakan kombinasi dari UCS dan LCS. Pasien digambarkan adanya

gangguan motorik dengan prognosa yang buruk. Layer syndrome jarang

terjadi pada lansia maupun pada pasien yang gagal dalam operasi Hernia

Nucleus pulposus (HNP) (Janda, 1987).

Gambar 2.10 Pola Layer Syndrome (Page Phil, dkk 1967).

Program Studi D3 Fisioterapi


21
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

2.3.4 Sindrom nyeri terkait dengan gangguan postur

1. Gangguan postural

Gangguan postural adalah postur yang menyimpang dari

kesejajaran normal tetapi tanpa adanya gangguan struktural (Kisner, C.

2007).

2. Sindrom nyeri postural

Sindrom nyeri postural adalah nyeri yang diakibatkan oleh beban

mekanis ketika seseorang mempertahankan postur yang buruk selama

periode waktu yang lama, nyeri berkurang saat aktivitas. Tidak ada

gangguan pada kekuatan otot, tetapi bila gangguan postur berlanjut, dapat

terjadi ketidakseimbangan kekuatan otot dan fleksibilitas (Kisner, C. 2007).

3. Disfungsi postural

Penyebabnya dari kebiasaan postur yang buruk dalam waktu lama,

atau disfungsi yang diakibatkan oleh kontraktur dan perleketan yang

terbentuk selama penyembuhan jaringan setelah trauma atau

pembedahan (Kisner, C. 2007).

4. Kebiasaan postural

Kebiasaan postur yang benar bertujuan untuk mencegah sindrom

nyeri postural dan disfungsi postural. Latihan postur sangat penting untuk

mencegah kontraktur dan perleketan. Pada anak, kebiasaan postur yang

baik sangat penting untuk menghindari pembebanan abnormal pada

tulang yang sedang tumbuh (Kisner, C. 2007).

Program Studi D3 Fisioterapi


22
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

2.3.5 Postur pada nyeri punggung bawah

Pada dasarnya postur tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh

keadaan fisik, kebiasaan atau gaya hidup, pekerjaan, struktur tubuh,

status emosional seseorang. Postur dikatakan jelek jika terdapat posisi

yang menetap yang menyebakan spine tidak dalam keadaan posisi yang

lurus dimana posisi tersebut dapat menimbulkan peningkatan tekanan

pada sendi atau terdapat keaktifan fungsi dari otot-otot yang sebenarnya

tidak perlu digunakan untuk mempertahankan postur tersebut (Fahrurrazi,

2012).

Postur tubuh yang salah menyebabkan otot-otot terkunci dalam

posisi yang salah. Hal ini menyebabkan tulang belakang akan terbentuk

posisi yang buruk, sehingga akan menyebabkan masalah nyeri punggung

bawah. Adapun gerakan atau postur tubuh terbagi dua yaitu : postur

normal dan tidak normal. Dimana, postur normal bila gerakan punggung

merupakan kerjasama dari kontraksi otot dan struktur-struktur ligamen

untuk menghindari terjadinya strain (penekanan) dan sebaliknya pada

postur yang tidak normal (Lynton, Kevin, 1997).

Postur dan gerakan sangat berhubungan dengan otot-otot

punggung yang memiliki dua fungsi: (i) untuk mendukung pusat organ

tubuh (tulang belakang) dalam bentuk posisi yang tepat, dan (ii) untuk

memasok perpindahan pergerakan. Otot-otot yang berdekatan dengan

tulang belakang mengalami keburukan terutama dalam pemeliharaan

postur. Sikap tubuh yang buruk merupakan sikap di mana kepala

cenderung ke depan dengan tulang belakang yang berlebihan di bidang

Program Studi D3 Fisioterapi


23
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

sagital, miring atau bahu yang membungkuk, perut yang menonjol dan

hyperextensi lutut karena kebiasaan aktivitas sehari-hari atau aktivitas

kerja yang buruk (Lynton, Kevin, 1997).

Beberapa postur yang terkait dengan nyeri punggung bawah :

2.3.5.1 Postur Kifosis

Kondisi tulang belakang yang mengalami kifosis mengalami

lengkungan yang berlebihan yang terjadi pada bagian atas punggung.

Kifosis bisa terjadi pada masa kanak-kanak tanpa sebab yang jelas.

Radang sendi dan osteoporosis (pengeroposan tulang) merupakan salah

satu penyebabnya, begitu juga dengan kebiasaan postur yang buruk

(Davies, Kim 2007).

Perubahan postur kifosis yang nampak terlihat meliputi forward

head posture, hiperlordosis cervikal dan kifosis thorakal. Penyebab

perubahan postur pada kifosis ini memiliki beberapa kemungkinan antara

lain : (Solberg, Dr Gill, 2008)

a. Patologi tulang belakang pada ruas tulang belakang (misalnya,

kifosis selama masa remaja yang mempengaruhi pertumbuhan

vertebra).

b. Ketidakseimbangan antara kelompok otot antagonis (kombinasi

kelemahan di daerah punggung atas) dan terbatasnya serangkaian

gerakan otot-otot dada.

Program Studi D3 Fisioterapi


24
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

Gambar 2.11. Postur Kifosis (Solberg, Dr Gill, 2008)

2.3.5.2 Postur Lordosis

Postur lordosis memiliki tulang yang terlalu melengkung masuk

pada bagian lekukan ke dalam pada tulang belakang. Penderita berdiri

dengan perut terdorong ke depan dan gluteus menonjol ke luar (Davies,

Kim 2007). Penyebab umum postur lordosis yaitu postur tubuh yang salah,

kehamilan, obesitas, kelemahan otot abdominal. Lordosis adalah

gangguan postural yang dapat muncul dalam dua bentuk : (Solberg, Dr

Gill, 2008)

a. Fleksibel lordosis

Kelemahan otot-otot yang menjadikan posterior pelvic tilt

(abdominals,gluteus maximus, semitendinosus, semimembranosus,

dan biceps femoris).

b. Struktural lordosis

Bentuk postur ini memperpendek dari erector spinae otot-otot di

daerah lumbal dan pemendekan otot yang menjadikan anterior

Program Studi D3 Fisioterapi


25
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

pelvic tilt (iliopsoas, rectus femoris, quadratus lumborum dan

sartorius).

Gambar 2.12 Postur Lordosis (Solberg, Dr Gill, 2008)

2.3.5.3 Postur Flat Back

Gangguan postur ini ditandai dengan penurunan lordosis lumbal,

kelemahan hip flexor, pemendekan hamstring sehingga terbentuk

posterior pelvic tilt. Postur flat back juga mengakibatkan nyeri punggung

bawah yang serius yang mengarah ke diskus intervertebralis pada tulang

belakang dikarenakan diskus intervertebralis sebagai fasilitasi gerakan

dan peredam kejut, diskus ini juga sangat mudah terjadi tekanan dan

pergeseran (Solberg, Dr Gill, 2008).

Gambar 2.13 Postur Flat Back (Solberg, Dr Gill, 2008)

Program Studi D3 Fisioterapi


26
Latihan Perbaikan Postur pada Nyeri Punggung Bawah Postural

2.3.5.4 Postur Skoliosis

Skoliosis adalah lengkungan ke arah lateral dari tulang belakang.

Skoliosis bentuk C dicirikan kelengkungan tulang belakang pada satu sisi.

Kelengkungan satu sisi tersebut bisa terjadi di vertebra thorac atau di

vertebra lumbal seperti pada gambar 2.14 (a). Sedangkan pada skoliosis

bentuk S setidaknya dicirikan kelengkungan tulang belakang pada dua

sisi. Misalnya kelengkungan ke kanan di vertebra thorac dan

kelengkungan ke kiri di vertebra lumbal seperti pada gambar 2.14 (b)

(Solberg, Dr Gill, 2008).

Gambar 2.14 : (a) Skoliosis “C”, (b) Skoliosis “S” (Solberg, Dr Gill, 2008)

Program Studi D3 Fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai