Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari kata listrik bukan merupakan hal yang asing lagi.
Banyak peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, misalnya setrika, radio, televisi,
lemari es, kipas angin, mesin jahit listrik, magic jar, dan mesin cuci. Hal ini menunjukkan
bahwa di dalam kehidupan kita energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok. Dalam ilmu
fisika, listrik dibedakan menjadi dua macam, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis
mempelajari sifat kelistrikan suatu benda tanpa memperhatikan gerakan atau aliran muatan
listrik. Dalam ilmu fisika disebut elektrostatika. Sebaliknya, jika memperhatikan adanya
muatan listrik yang bergerak atau mengalir, maka disebut listrik dinamis atau elektrodinamika.
Thales dari Milete (540 546 SM) adalah ahli pikir Yunani purba, yang menurut sejarahnya
bahwa gejala listrik statis terjadi pada batu ambar yang digosok dengan bulu. Ternyata batu
ambar tersebut dapat menarik benda-benda ringan yang lain misalnya bulu ayam. Dalam
bahasa Yunani batu ambar sering disebut elektron. Sesuai dengan pengamatan pada kegiatan
di atas ternyata benda-benda tertentu yang telah digosok dapat menarik benda-benda kecil yang
ada di sekitarnya. Benda-benda yang telah digosok dan dapat menarik benda kecil yang ada di
sekitarnya ini disebut benda yang telah bermuatan listrik. Dari kegiatan di atas disimpulkan
bahwa:1. Plastik yang telah digosokkan pada rambut kering akan bermuatan negatif 2.Kaca
yang telah digosok dengan bulu akan bermuatan listrik positif. 3. Dua buah benda yang
bermuatan listrik sejenis akan tolak-menolak dan jika muatan listriknya berbeda akan
tarikmenarik.
B. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan muatan listrik?
b) Apa yang dimaksud dengan gaya listrik?
c) Bagaiman bunyi hukum Coulomb?
d) Sebutkan rumus dari muatan-muatan segaris?
e) Sebutkan rumus dari muatan-muatan tidak segaris?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui tentang bagian-bagian dari listrik statis yang didalamnya terbagi
menjadi beberapa macam diantaranya: muatan listrik, gaya listrik, kuat medan listrik, energi
potensial listrik dan potensial listrik, serta kapasitor. Untuk memahami tentang rumus-rumus
yang ada dalam listrik statis dan juga untuk mengetahui manfaat dari listrik statis itu sendiri.

MAKALAH FISIKA MUATAN LISTRIK DAN GAYA LISTRIK | 1


BAB II
PEMBAHASAN
A. Muatan Listrik
Jika sebuah benda mengalami kekurangan atau kelebihan elektron maka benda tersebut
dapat dikatakan bermuatan listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif dan
muatan negatif. Jika suatu benda kekurangan elektron maka benda tersebut bermuatan positif
(+), sebaliknya jika suatu benda kelebihan elektron maka benda tersebut bermuatan negatif(-).
Benda yang mempunyai jumlah muatan negatif sama dengan jumlah muatan positifnya disebut
benda netral. Jika dua benda bermuatan listrik didekatkan maka akan terjadi interaksi sebagai
berikut:
 muatan listrik yang sejenis maka benda akan saling tolak menolak
 muatan listrik yang tidak sejenis maka benda akan saling tarik menarik

a) Menggosok permukaan benda dengan benda lainnya dapat menghasilkan muatan


listrik positif maupun negatif, misalnya:
Penggaris digosok berulang kali dengan kain wol, setelah itu penggaris akan bermutan
listrik negatif karena muatan elektron dari kain wol berpindah ke penggaris.
Sedangkan kain wol akan bermuatan positif.
a) Batang kaca yang digosok dengan kain sutera atau dengan kain wol, menghasilkan
muatan listrik positif pada kaca dan muatan listrik negatif pada kain sutera atau kain
wol. Karena kain sutera atau kain wol menerima muatan elektron dari batang kaca
tersebut.
b) Ketika ebonit digosokkan berulang kali dengan kain wol, ebonit tersebut akan
menghasilkan muatan listrik negatif karena elektron pada kain wol berpindah ke
ebonit.

Setelah bermuatan listrik, muatan tersebut akan diam di dalam benda sehingga muatan
listrik tersebut dinamakan muatan listrik statis.
Elektroskop adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui keberadaan muatan
listrik pada suatu benda.
Bagian-bagian elektroskop, yaitu terdiri dari:
1. Kepala/Knop
2. Batang logam/konduktor
3. Daun logam yang dapat membuka (mekar) dan menutup (kuncup)
4. Selubung

Induksi dapat membuat elektroskop menjadi bermuatan listrik. Dengan cara induksi
tersebut akan diperoleh muatan listrik yang berbeda jenis dengan muatan lisrik benda yang
digunakan untuk menginduksi.

Elektroskop yang telah bermuatan listrik dan diketahui jenis muatannya dapat
digunakan untuk menentukan jenis muatan listrik suatu benda. Suatu benda yang didekatkan
pada elektroskop akan berakibat pada daun logam. Jika daun lebih mekar maka benda tersebut
bermuatan sejenis dengan muatan listrik elektroskop. Sebaliknya jika daun lebih kuncup berarti
benda yang didekatkan bermuatan tidak sejenis dengan muatan elektroskop.

MAKALAH FISIKA MUATAN LISTRIK DAN GAYA LISTRIK | 2


B. Pengertian Listrik Statis
Listrik berasal dari bahasa inggris electricity atau electric atau electrical. Listrik adalah
suatu kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton yang mengalir
melalui penghantar dalam sebuah rangkaian yang menyebabkan penarikan dan penolakan
gaya.
Suatu interaksi dari benda-benda yang bermuatan listrik merupakan fenomena fisika
yang dinamakan listrik statis. Pada listrik statis akan dibahas mengenai muatan listrik yang
berada dalam keadaan diam (statis). Gejala listrik statis pertama kali ditemukan oleh orang
Yunani, yaitu ketika mereka mengamati peristiwa batu yang dapat menarik benda kecil dan
ringan (Sri. S, 2012). Jika penggaris didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil maka
potongan kertas tersebut tentu akan tertarik oleh sisir plastik. Gejala kelistrikan seperti ini
disebut dengan listrik statis.

C. Proses Terjadinya Listrik Statis


Peristiwa listrik statis dapat terjadi baik pada isolator maupun konduktor. Peristiwa
listrik statis terjadi setelah adanya materi yang menjadi bermuatan karena proses gesekan
(gosokan). Gesekan atau gosokan antara dua materi ini akan membuat electron dari atom materi
yang satu berpindah ke atom materi yang lain, sehingga kedua materi menjadi bermuatan.
Materi akan menjadi bermuatan positif jika melepaskan elektronnya, , sebaliknya jika materi
tidak melepaskan elektronnya maka materi tersebut akan bermuatan negatif. Jadi, perpindahan
elektron pada peristiwa listrik statis terjadi karena proses gesekan atau gosokan.
Setelah materi menjadi bermuatan listrik maka terjadilah peristiwa listrik statis, seperti
penggaris plastik bermuatan menarik serpihan kertas. Penggaris plastik yang awalnya tidak
bermuatan atau netral digosok-gosok dengan kain wol, elektron-elektron yang ada pada kain
wol akan berpindah ke penggaris plastik tersebut. Akibatnya, penggaris plastik disebut sebagai
benda yang bermuatan listrik negatif.
Ketika penggaris tersebut didekatkan ke sobekan kertas, sobekan kertas akan tertarik
oleh penggaris. Hal tersebut menunjukkan bahwa benda yang bermuatan listrik negatif dapat
menarik benda-benda ringan di sekitarnya yang bermuatan listrik positif.
D. Gaya Listrik

Pada tahun 1785, seorang ahli fisika Prancis bernama Charles Augustin de Coulomb
melakukan penelitian mengenai gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang bermuatan listrik.
Coulomb menyatakan bahwa besar gaya listrik berbanding lurus dengan perkalian besar kedua
muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda. Teori ini
disebut Hukum Coulomb.

Hukum Coulomb, gaya antara dua muatan titik, q1 dan q2 berjarak r.

Gaya tarik dan gaya tolak antara dua muatan listrik dinamakan gaya Coulomb, yang besarnya
dapat ditentukan dalam persamaan:

MAKALAH FISIKA MUATAN LISTRIK DAN GAYA LISTRIK | 3


dengan k adalah konstanta pembanding, yaitu:

Satuan gaya listrik menurut SI adalah newton (N). Satu newton (1 N) adalah sebanding dengan
muatan yang dipindahkan oleh arus satu ampere dalam satu detik.

1. Muatan-Muatan yang Segaris


Besarnya gaya Coulomb pada suatu muatan yang dipengaruhi oleh beberapa muatan yang
sejenis langsung dijumlahkan secara vektor.

Gaya elektrostatis tiga muatan.

Pada Gambar diatas, gaya Coulomb pada muatan q1 dipengaruhi oleh


muatan q2 dan q3 adalah F = F12 + F13. Apabila arah ke kanan dianggap positif dan arah ke kiri
negatif, besar gaya Coulomb pada muatan:

F1 = F12 + F13

Secara umum, gaya Coulomb dapat dirumuskan:

F = F1 + F2 + F3 + ....

MAKALAH FISIKA MUATAN LISTRIK DAN GAYA LISTRIK | 4


2. Muatan-muatan yang Tidak Segaris
Tiga buah muatan q1 , q2 , q3 ditunjukkan seperti pada gambar berikut.

Gaya elektrostatis pada tiga muatan yang tidak segaris.

Untuk menentukan gaya Coulomb pada muatan q1 dapat dicari dengan menggunakan rumus
kosinus sebagai berikut.

MAKALAH FISIKA MUATAN LISTRIK DAN GAYA LISTRIK | 5


BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dari makalah pembahasan listrik statis dapat ditarik kesimpulan, yaitu:


a) Listrik adalah suatu kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan
proton yang mengalir melalui penghantar dalam sebuah rangkaian yang menyebabkan
penarikan dan penolakan gaya.
b) Benda yang mempunyai jumlah muatan negatif sama dengan jumlah muatan positifnya
disebut benda netral. Jika dua benda bermuatan listrik didekatkan maka akan terjadi
interaksi yaitu muatan listrik yang sejenis maka benda akan saling tolak menolak,
sedangkan muatan listrik yang tidak sejenis maka benda akan saling tarik menarik.
c) Suatu alat yang digunakan untuk mengetahui keberadaan muatan listrik pada suatu
benda yaitu elektroskop.
B. SARAN
Sehubungan dengan bahasan makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran para
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnan makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Kepada rekan-rekan agar lebih meningkatkan, menggali
dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana listrik statis.

MAKALAH FISIKA MUATAN LISTRIK DAN GAYA LISTRIK | 6


DAFTAR PUSTAKA
http://fisikastudycenter.com/materi-fisika-sma/216-listrik-statis-gaya-coulomb-pada-muatan-segaris

https://sainsmini.blogspot.com/2015/10/penjelasan-tentang-hukum-coulomb-dan.html

MAKALAH FISIKA MUATAN LISTRIK DAN GAYA LISTRIK | 7

Anda mungkin juga menyukai