1 RPP Besaran, Pngukuran, Vektor PDF
1 RPP Besaran, Pngukuran, Vektor PDF
KOMPETENSI INTI:
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
MateriPembela
Kompetensi Dasar Indikator
jaran
3.1 Memahami besaran dan 1. Menjelaskan besaran,
prinsip-prinsip pengukuran satuan, dan konversi
(ketepatan, ketelitian, dan aturan satuan.
angka penting)
MATERI PEMBELAJARAN
Besaran fisika
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka serta
memiliki satuan.
Sedangkan, berdasarkan jenis satuannya, besaran dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan lebih
dahulu dan tidak tersusun atas besaran lain. Besaran pokok terdiri atas tujuh
besaran. Tujuh besaran pokok dan satuannya berdasarkan sistem satuan
internasional (SI) sebagaimana yang tertera pada tabel berikut:
Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia, yang berlaku secara internasional.
b. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan besaran pokok.
Contoh besaran turunan adalah luas suatu daerah persegi panjang. Luas sama
dengan panjang dikali lebar, dimana panjang dan lebar keduanya merupakan
satuan panjang. Perhatikan tabel besaran turunan, satuan dan dimensi di
bawah ini.
Tabel Besaran Turunan dan Satuannya
Percepatan m.s-2
Luas (A) m2
Volume (V) m3
Satuan
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk mengukur. Jenis-
jenis satuan yaitu:
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya
secara internasional tau disebut dengan satuan internasional (SI). Contoh:
meter, kilogram, dan detik.
Besaran Satuan
Satuan CGS
Pokok MKS
centimeter
Panjang meter (m)
(cm)
statampere
Kuat Arus ampere (A)
(statA)
Intensitas candela
candela (Cd)
Cahaya (Cd)
kilomole
Jumlah Zat Mol
(mol)
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional dan
hanya digunkan pada . Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan
langkah.
Dimensi Besaran
Dimensi adalah cara penulisan suatu besaran dengan menggunakan simbol
(lambang) besaran pokok. Hal ini berarti dimensi suatu besaran menunjukkan
cara besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok. Apapun jenis satuan
besaran yang digunakan tidak mempengaruhi dimensi besaran tersebut, misalnya
satuan panjang dapat dinyatakan dalam m, cm, km, ff, keempat satuan itu
mempunyai dimensi yang sama, yaitu L.
Analisis dimensi
Dapat digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin
benar.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN I (HARI I)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menyebutkan besaran pokok dan dan besaran turunan dalam fisika
2. Menentukan satuan standar berdasarkan besaran fisika.
3. Menuliskan dimensi besaran.
4. Menjelaskan analisis dimensi suatu persamaan
B. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (1 JP = 1 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 5 menit
2. Doa pembuka
3. Menanyakan kehadiran peserta
didik
4. Guru memberikan persepsi dengan
menanyakan kepada peserta didik
“apa itu besaran?”
5. Guru menggali pemahaman peserta
didik mengenai pengertian
pengukuran, besaran, dan dimensi.
6. Guru memberikan soal pretest
untuk melihat sejauh mana
pemahaman peserta didik.
7. Guru menyampaikan kepada peserta
didik indikator pencapaian
kompetensi pada kegiatan
pembelajaran ini.
8. Guru menjelaskan prosedur
pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yaitu discovery,
diskusi, dan tanya jawab.
Inti Model Pembelajaran: Direct Instruction 37 menit
Mengamati
1. Menyimak besaran dan satuan
fisika pada buku pelajaran.
2. Peserta didik membaca buku
pelajaran yang telah dipunyai.
Menanya
1. Mampu mengajukan pertanyaan
tentang besaran dan satuan yang
belum dipahami.
2. Guru menjawab pertanyaan peserta
didik dengan cara memberikan clue
dari apa yang ditanyakan.
Mengeksplorasi
1. Peserta didik mencari materi
besaran pokok, besaran turunan,
satuan, dan dimensi dari beberapa
sumber referensi yang digunakan
(smartphone, laptop, buku paket,
LKS kreatif, ataupun dari bertanya
dengan guru) untuk menunjang
pembelajaran
2. Guru membatasi peserta didik
dalam mencari materi sehingga
kebebasan penggunaan smartphone
ataupun laptop tidak
disalahgunakan.
Mengasosiasi
1. Peserta didik menganalisis setiap
materi yang telah dikumpulkan
2. Merangkum tentang besaran dan
satuan.
3. Membimbing siswa menganalisis
beberapa persamaan fisika
berdasarkan dimendsi besaran nya.
Mengkomunikasikan
1. Peserta didik menyebutkan besaran
fisika beserta satuan standar nya.
2. Peserta didik mengkomunikasikan
hasil rangkuman pada forum kelas.
3. Guru dan peserta didik bersama-
sama menyimpulkan pembelajaran
pada pertemuan ini.
Penutup 1. Guru dan peserta didik bersama- 3 menit
sama menyimpulkan pembelajaran
pada pertemuan ini.
2. Guru menyampaikan materi yang
akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya adalah dimensi.
3. Berdoa.
4. Guru mengucapkan salam.
Jumlah 45 menit
A. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan: Scientific Learning.
2. Model Pembelajaran: Direct Instruction
3. Metode: tanya jawab dan diskusi.
.................., ............. 2016
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika Mahasiswa
……………………………
………………………........
NIP...................................
NIP.....................................
KOMPETENSI INTI:
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
MATERI PEMBELAJARAN
Alat Ukur
Alat Ukur adalah sesuatu yang digunakan untuk mengukur suatu besaran.
Berbagai macam alat ukur memiliki tingkat ketelitian tertentu. Hal ini bergantung
pada skala terkecil alat ukur tersebut. Semakin kecil skala yang tertera pada alat
ukur maka semakin tinggi ketelitian alat ukur tersebut. Beberapa contoh alat ukur
sesuai dengan besarannya, yaitu:
a. Alat Ukur Panjang
1. Mistar (Penggaris)
Mistar adalah ala ukur panjang dengan ketelitian sampai 0,1 cm atau 1
mm. Pada pembacaan skala, kedudukan mata pengamat harus tegak lurus
dengan skala mistar yang di baca.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong dipakai untuk mengukur suatu benda dengan panjang
yang kurang dari 1mm. Skala terkecil atau tingkat ketelitian pengukurannya
sampai dengan 0,01 cm atau 0,1 mm. Umumnya, jangka sorong digunakan
untuk mengukur panjang suatu benda, diameter bola, ebal uang logam, dan
diameter bagian dalam tabung. Jangka sorong memiliki dua skala pembacaan,
yaitu:
a). Skala Utama/tetap, yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong.
b).Skala Nonius, yaitu skala yang terdapat pada rahang sorong yang dapat
bergeser/digerakan.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang dengan ingkat
ketelitian terkecil yaiu 0,01 mm atau 0,001 cm. Skala terkecil (skala nonius)
pada mikrometer sekrup terdapat pada rahang geser, sedangkan skala utama
terdapat pada rahang tetap. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur
diameter benda bundar dan plat yang sangat tipis.
b. Alat Ukur Massa
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah
neraca. Berdasarkan cara kerjanya dan keelitiannya neraca dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian pengukuran beserta alat ukur dalam fisika.
2. Menganalisis cara melakukan pengukuran tunggal menggunakan alat
ukur panjang (penggaris, jangka sorong dan mikrometer sekrup).
B. Kegiatan Pembelajaran
(1 JP = 1 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 10 menit
2. Doa pembuka
3. Menanyakan kehadiran peserta didik
4. Guru memberikan persepsi dengan
menanyakan kepada peserta didik
“bagaimana cara mengukur panjang
meja tanpa menggunakan penggaris”
5. Guru menggali pemahaman peserta
didik mengenai pengertian pengukuran
dan besaran
6. Guru menyampaikan kepada peserta
didik indikator pencapaian kompetensi
pada kegiatan pembelajaran ini.
7. Guru menjelaskan prosedur
pembelajaran yang akan dilaksanakan,
yaitu discovery, diskusi, dan tanya
jawab.
Inti Model Pembelajaran: Discovery Learning 75 menit
Mengamati
1. Menyimak materi pengukuran pada
buku pelajaran maupun slide
presentation yang ditampilkan guru.
2. Peserta didik membaca buku pelajaran
yang telah dipunyai.
Menanya
1. Mampu mengajukan pertanyaan
tentang pengukuran dan alat ukurnya
yang belum dipahami.
2. Guru menjawab pertanyaan peserta
didik dengan cara memberikan clue
dari apa yang ditanyakan.
Mengeksplorasi
1. Peserta didik mencari materi besaran
pokok, besaran turunan serta dimensi
besaran pokok dari beberapa sumber
referensi yang digunakan (smartphone,
laptop, buku paket, LKS kreatif,
ataupun dari bertanya dengan guru)
untuk menunjang pembelajaran
2. Guru membatasi peserta didik dalam
mencari materi sehingga kebebasan
penggunaan smartphone ataupun laptop
tidak disalahgunakan.
Mengasosiasi
1. Peserta didik menganalisis setiap materi
yang telah dikumpulkan
2. Merangkum tentang pengukuran dan
alat ukurnya.
3. Membimbing siswa menganalisis
beberapa alat ukur panjang dan waktu.
Mencoba
1. Peserta didik melakukan mengukur
volume dan massa kelerang dan kubus
dengan menggunakan alat ukur yang
disediakan dengan teliti, disiplin dan
cermat.
2. Peserta didik menyusun laporan hasil
pengukuran dengan jujur dan penuh
rasa tanggung jawab.
Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mempresentasikan hasil
pengukuran di depan kelas dengan
disiplin, jujur, dan bertanggung jawab.
Metode Pembelajaran
1. Pendekatan: Scientific Learning.
2. Model Pembelajaran: Discovery Learning
3. Metode: tanya jawab dan diskusi
.................., …............. 2016
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Fisika Mahasiswa
…………………………… ………………………........
NIP................................... NIP.....................................
Catatan guru
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Lampiran 1
ALAT UKUR
A. TUJUAN
1. Mengukur sisi kubus logam dan kelereng.
2. Mengukur massa kubus dan benda.
3. Menentukan massa jenis kubus dan kelereng.
B. DASAR TEORI
C. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah:
1. Mistar
2. Mikrometer sekrup
3. Jangka sorong
4. Neraca lengan
5. Balok kuningan
6. Balok tembaga
7. Balok alumunium
8. Kelereng
D. LANGKAH KERJA
Mengukur panjang balok kuningan, timbal, dan alumunium
1. Ukur balok dengan mistar.
2. Lakukan pengukuran dengan posisi mata yang tegak lurus dengan benda
yang diamati.
3. Tuliskan data yang didapat ke dalam tabel pengamatan.
4. Gantilah mistar dengan alat ukur panjang yang lain (jangka sorong dan
mikrometer sekrup) lalu ulangi langkah 1 sampai 3.
F. ANALISIS DATA
G. KESIMPULAN
H. DAFTAR PUSTAKA
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Notasi Ilmiah dan Angka Penting
KOMPETENSI INTI:
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
MATERI PEMBELAJARAN
Notasi Ilmiah
Permasalahan dalam fisika kadang melibatkan angka yang terlalu besar dan
kadang teralu kecil. Contohnya kecepatan cahaya kurang lebih sebesar:
c= 300.000.000 m/s
muatan elektron kurang lebih sebesar:
e= 0,00000000000000000016 coulomb.
Jika ditulis seperti diatas memakan tempat/ tidak efisien. Untuk mengatasi
masalah tersebut kita dapat menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku.
Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dapat dinyatakan:
a x 10n ; -10 < a < 10 dan n = bilangan bulat
jika ditulis dengan notasi ilmiah kedua contoh diatas menjadi:
c= 3.108 m/s dan e= 1,6.10-19 coulomb.
Aturan Angka Penting
1. Aturan penulisan angka penting
a. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh :
47,5 cm memiliki 3 angka penting
41,27 gram memiliki 4 angka penting
b. Angka nol yang diapit angka bukan nol termasuk angka penting
Contoh:
1,023 gram memiliki 4 angka penting
205 km memiliki 3 angka penting
c. Angka nol yang terletak disebelah kiri angka bukan nol tidak termasuk
angka penting
Contoh:
0,022 gram memiliki 2 angka penting
0,105 gram memiliki 3 angka penting
d. Angka nol disebelah kanan angka bukan nol bukan angka penting kecuali
angka nol disebelah kanan angka yang diberi tanda khusus (biasanya
garis bawah) termasuk angka penting
Contoh:
1000 kg memiliki 1 angka penting
1000 km memiliki 2 angka penting
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Menanya
1. Mampu mengajukan pertanyaan tentang
aturan penulisan angka penting dan
penulisan notasi ilmiah.
2. Mampu menanyakan penulisan hasil
operasi angka penting
3. Guru menjawab pertanyaan peserta
didik dengan cara memberikan clue dari
apa yang ditanyakan.
Mengeksplorasi
1. Peserta didik mencari informasi
mengenai aturan penulisan angka
penting dan notasi ilmiah dari beberapa
sumber referensi yang digunakan
(smartphone, laptop, buku paket, LKS
kreatif, ataupun dari bertanya dengan
guru) untuk menunjang pembelajaran.
2. Mengumpulkan informasi tentang
aturan pembulatan angka desimal.
3. Melakukan pengumpulan informasi
mengenai operasi-operasi
(penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian) angka penting.
4. Guru membatasi peserta didik dalam
mencari materi sehingga kebebasan
penggunaan smartphone ataupun laptop
tidak disalahgunakan.
Mengasosiasi
1. Peserta didik menyimpulkan aturan
penulisan angka penting dan notasi
ilmiah.
2. Peserta didik menyimpulkan aturan
pembulatan angka desimal.
3. Peserta didik menyimpulkan cara
operasi-operasi (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian)
angka penting.
Mengkomunikasikan
1. Peserta didik menyebutkan aturan
penulisan angka penting dan notasi
ilmiah.
2. Peserta didik memaparakan aturan
pembulatan angka desimal.
1. Peserta didik mengkomunikasikan cara
operasi-operasi (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian)
angka penting.
B. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan: Scientific Learning.
2. Model Pembelajaran: Direct Instruction
3. Metode: tanya jawab dan diskusi.
…………………………… ………………………........
NIP................................... NIP.....................................
Catatan Kepala Sekolah
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
...........................................................................................
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………
LAMPIRAN
d.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Vektor
KOMPETENSI INTI:
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Besaran vektor
P
Titik P merupakan titik pangkal vektor.
Titik Q merupakan ujung vektor
Tanda panah menandakan arah vektor
Panjang PQ = |PQ| adalah besarnya (panjang) vektor
Notasi vektor
Untuk tulisan tangan, lambang vektor biasanya dituliskan dengan satu huruf
besar dan di atas huruf ini diberi tanda anak panah, misalnya ̅ . untuk buku
cetakan , lambang vektor umumnya dicetak dengan huruf kapital yang
dicetak tebal (bold), misalnya F.
Macam-macam vektor:
1. Metode segitiga
2. Metode Poligon
Penggabungan vektor secara poligon dilakukan dengan cara menggambar
vektor-vektor yang digabungkan tersebut secara berurutan (diteruskan).
Kemudian Vektor resultannya (R) digambar dengan menghubungkan titik
awal sampai akhir. (seperti pada gambar)
2. Metode Jajaran genjang
Penggabungan vektor secara jajaran genjang dibuat dengan cara menggambar
vektor-vektor yang akan digabungkan dari titik awal yang sama, kemudian
buatlah garis sejajar vektor tadi (garis putus-putus) dari kedua ujung vektor
yang digabungkan sehingga diperoleh titik potongnya. Terakhir gambarlah
Vektor Resultannya dengan menghubungkan titik awal ke titik potong.
(seperti pda gambar)
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Menanya
1. Mampu mengajukan pertanyaan tentang
perbedaan besaran vektor dengan
besaran skalar.
2. Mampu menanyakan kegunaan vektor
dalam fisika.
3. Guru menjawab pertanyaan peserta
didik dengan cara memberikan clue dari
apa yang ditanyakan.
Mengumpulkan Informasi
1. Siswa membentuk kelompok untuk
mengerjakan LKS
2. Melengkapi data pada LKS
Mengeksplorasi
1. Peserta didik mencari informasi
mengenai besaran vektor dari sumber
referensi buku paket ataupun dari
bertanya dengan guru untuk menunjang
pembelajaran.
2. Mengumpulkan informasi tentang
besaran vektor.
3. Guru membatasi peserta didik dalam
mencari materi sehingga kebebasan
penggunaan smartphone ataupun laptop
tidak disalahgunakan.
Mengasosiasi
1. Peserta didik menyimpulkan beberapa
besaran yang termasuk besaran vektor
ataupun besaran skalar.
Mengkomunikasikan
2. Peserta didik menyebutkan besaran apa
saja yang termasuk besaran vektor
ataupun besaran vektor.
3. Peserta didik mengkomunikasikan ciri
perbedaan antara besaran vektor dan
skalar.
Metode Pembelajaran
1. Pendekatan: Scientific Learning.
2. Model Pembelajaran: Direct Instruction
3. Metode: tanya jawab dan diskusi
…………………………… ………………………........
NIP................................... NIP.....................................
Catatan Kepala Sekolah
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Lampiran 1
A. Tujuan Percobaan
Peserta didik mampu menemukan sifat penjumlahan dan selisih vector.
B. Rangkuman Materi
Besaran vector adalah besaran yang memiliki besar (nilai) dan juga
arah, misalnya gaya, kecepatan, dan percepatan. Secara grafis vector
dapat dilukiskan sebagai sebuah anak panah. Panjang anak panah
menunjukkan nilai atau besar vector dan anak panah menunjukkan arah
vector.
1. Vector segaris
Resulyan vector R = A + B
Selisih vector R = A + (-B)
2. Vector segitiga
R=B+A
3. Vector polygon
R = A+ B + C + D
4. Vector jajar genjang
R=A+B
C. Alat dan Bahan
1) Kertas
2) Pensil
3) Mistar
D. Langkah Kerja
1) Pada selembar kertas kosong, salinlah gambar vector A dan B dibawah
ini
2 cm
Q
A
E. Hasil Percobaan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
F. Pertanyaan dan Kesimpulan
1. Bandingkan gambar vector P dan Q yang telah Anda lukis pada
langkah kerja 2. Apakah pada penjumlahan vector berlaku hokum
komutatif? Berikan komentar Anda.
2. Bandingkan vector selisih C dan D yang telah Anda lukis pada langkah
kerja 3. Apakah pada selisih vector berlaku hokum komutatif? Berikan
komentar Anda.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Vektor
KOMPETENSI INTI:
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
MATERI PEMBELAJARAN
Notasi vektor
Secara grafis vektor dapat dilukiskan sebagai sebuah anak panah. Panjang anak panah
menunjukkan nilai atau besar vektor dan anak panah menunjukkan arah vektor.
1. A=B, jika kedua vektor tersebut mempunyai panjang dan arah yang sama.
2. –A adalah vektor yang panjangnya sama dengan panjang A tetapi arahnya
berlawanan dengan arah A.
3. k A adalah vektor yang panjangnya k kali panjang A, dengan arah yang sama
dengan A jika k positif. Dan berlawanan arah dengan A jika k negatif.
Sifat-sifat vektor
1. A + B = B +A
2. A + (B+C) = (A+B) + C
3. a (A + B) = a A + a B
4. | | | | | |
KEGIATAN PEMBELAJARAN
C. Tujuan Pembelajaran
3. Menjelaskan penulisan besaran vektor.
D. Kegiatan Pembelajaran
(1 JP = 1 x 45 menit)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 10 menit
2. Doa pembuka
3. Menanyakan kehadiran peserta didik
4. Guru memberikan persepsi dengan
menanyakan kepada peserta didik
“bagaimana penulisan vektor? ”
5. Guru menggali pemahaman peserta
didik mengenai notasi besaran vektor.
6. Guru menyampaikan kepada peserta
didik indikator pencapaian kompetensi
pada kegiatan pembelajaran ini.
7. Guru menjelaskan prosedur
pembelajaran yang akan dilaksanakan,
yaitu diskusi dan tanya jawab.
Inti Model Pembelajaran: Direct Instruction 30 menit
Mengamati
1. Menyimak materi vektor pada buku
pelajaran dan penjelasan oleh guru.
2. Peserta didik membaca buku pelajaran
yang telah dipunyai.
Menanya
1. Mampu mengajukan pertanyaan tentang
cara penulisan vektor.
2. Mampu menanyakan penulisan vektor.
3. Guru menjawab pertanyaan peserta
didik dengan cara memberikan clue dari
apa yang ditanyakan.
Mengeksplorasi
1. Peserta didik mencari informasi
mengenai besaran vektor dari sumber
referensi buku paket ataupun dari
bertanya dengan guru untuk menunjang
pembelajaran.
2. Mengumpulkan informasi tentang
penulisan vektor.
3. Guru membatasi peserta didik dalam
mencari materi sehingga kebebasan
penggunaan smartphone ataupun laptop
tidak disalahgunakan.
Mengasosiasi
1. Peserta didik menyimpulkan penulisan
besaran vektor.
Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mengkomunikasikan
penulisan besaran vektor.
…………………………… ………………………........
NIP................................... NIP.....................................
KOMPETENSI INTI:
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
MATERI PEMBELAJARAN
PERPADUAN VEKTOR
b. Segitiga
c. Poligon
Pengurangan vektor
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Menanya
1. Mampu mengajukan pertanyaan tentang
cara melukis penjumlahan maupun
pengurangan vektor.
2. Mampu menanyakan peristiwa sehari-
hari kaitannya dengan vektor.
3. Guru menjawab pertanyaan peserta
didik dengan cara memberikan clue dari
apa yang ditanyakan.
Mengeksplorasi
1. Peserta didik mencari informasi
mengenai cara melukis penjumlahan
dan pengurangan vektor dari sumber
referensi buku paket ataupun dari
bertanya dengan guru untuk menunjang
pembelajaran.
2. Mengumpulkan informasi tentang cara
melukis penjumlahan dan pengurangan
vektor.
3. Guru membatasi peserta didik dalam
mencari materi sehingga kebebasan
penggunaan smartphone ataupun laptop
tidak disalahgunakan.
Mengasosiasi
1. Peserta didik menyimpulkan cara
melukis penjumlahan dan pengurangan
vektor
Mengkomunikasikan
2. Peserta didik mengkomunikasikan cara
melukis penjumlahan dan pengurangan
vektor serta penerapan nya dalam
kehidupan sehari-hari.
…………………………… ………………………........
NIP................................... NIP.....................................
KOMPETENSI INTI:
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
penjumlahan vector.
MATERI PEMBELAJARAN
Vektor Resultan
R adalah diagonal panjang jajaran genjang, jika α lancip. Sementara itu, α adalah
sudut terkecil yang dibentuk oleh Adan B.
Sebuah vektor mempunyai besar dan arah. Jadi setelah mengetahui besarnya, kita
perlu menentukan arah dan resultan vektor tersebut. Arah R dapat ditentukan oleh
sudut antara R dan A atau R dan B.
Sehingga,
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Menanya
1. Mampu mengajukan tentang cara
menentukan resultan vektor.
2. Mampu menanyakan penerapan sin,
cos, tan.
3. Guru menjawab pertanyaan peserta
didik dengan cara memberikan clue dari
apa yang ditanyakan.
Mengeksplorasi
1. Peserta didik mencari informasi
mengenai cara menentukan resultan
suatu vektor dan arahnya dari sumber
referensi buku paket ataupun dari
bertanya dengan guru untuk menunjang
pembelajaran.
2. Mengumpulkan informasi tentang cara
menentukan resultan vektor dan
arahnya.
3. Guru membatasi peserta didik dalam
mencari materi sehingga kebebasan
penggunaan smartphone ataupun laptop
tidak disalahgunakan.
Mengasosiasi
1. Peserta didik menyimpulkan cara
menentukan resultan vektor dan
arahnya.
Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mengkomunikasikan cara
menentukan resultan dua buah vektor
dan arahnya.
…………………………… ………………………........
NIP................................... NIP.....................................
KOMPETENSI INTI:
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
penjumlahan vector.
MATERI PEMBELAJARAN
Selisih vektor
√ | |
Arah vektor selisih S terhadap acuan A, yaitu sudut γ akan dihitung dengan
menggunakan rumus sinus dalam
Sehingga,
Penguraian vektor
Gambar diatas menjelaskan sebuah vektor F yang terletak pada bidang cartesius dan
bertitik tangkap pada titik O (titik potong sumbu x sumbu y). Vektor F tersebut jika
diuraikan pada sumbu x dan sumbu y dengan cara memproyeksikan gaya F pada
sumbu x dan sumbu y diperoleh dua komponen vektor.
Komponen vektor F pada sumbu x adalah Fx dan besar Fx adalah Fx = F cos α dan
komponen vektor F pada sumbu y adalah Fy dan besar Fy adalah Fy = F sin α
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Menanya
1. Mampu mengajukan tentang cara
menentukan selisih vektor dan
penguraian vektor.
2. Mampu menanyakan penerapan sin,
cos, tan.
3. Guru menjawab pertanyaan peserta
didik dengan cara memberikan clue dari
apa yang ditanyakan.
Mengeksplorasi
1. Peserta didik mencari informasi
mengenai cara menentukan selisih
suatu vektor dan arahnya serta
penguraian vektor dari sumber referensi
buku paket ataupun dari bertanya
dengan guru untuk menunjang
pembelajaran.
2. Mengumpulkan informasi tentang cara
menentukan selisih vektor dan arahnya
serta penguraian.
3. Guru membatasi peserta didik dalam
mencari materi sehingga kebebasan
penggunaan smartphone ataupun laptop
tidak disalahgunakan.
Mengasosiasi
1. Peserta didik menyimpulkan cara
menentukan selisih vektor dan arahnya.
2. Peserta didik menyimpulkan cara
menentukan penguraian vektor dan
arahnya.
Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mengkomunikasikan cara
menentukan selisih dua buah vektor dan
arahnya.
2. Peserta didik mengkomunikasikan cara
menentukan penguraian vektor dan
arahnya.
…………………………… ………………………........
NIP................................... NIP.....................................