Dalam Surpres pastinya akan dilampirkan juga DIM, namun yang terjadi higga
saat ini draft itu belum juga di beritahukan secara terbuka kepada publik apa
sebenarnya isi dari DIM tersebut. Hal ini Revisi UU KPK yang saat ini sudah
disahkan menjadi UU KPK yang baru cacat secara formal dan sosial, hal ini
masyarakat yang sebenarnya menjadi korban dari kejatan korupsi.
Saat ini Indonesia sebagai negara hukum yang tidak sehat. Undang-Undang
Perlindungan Kekerasan Seksual telah digaungkan sekitar tahun 2016 namun tak
kunjung disahkan dan dianggap kurang strategis dan kurang memberikan
keuntungan bagi anggota dewan. Selain itu UU tentang Pemasyarakatan dinilai
memberikan kelonggaran terhadap narapidana yang berbuat salah.
Janji Presiden dalam menangani kasus Hak Asasi Manusia hanya janji manis.
Kasus Munir, Marsinah, Wiji Thukul, dan deretan kasus HAM lain masih menjadi
misteri dan mandeg jalan di tempat. Terbaru kasus yang menimpa saudara-saudara
kita di Papua merupakan respon agar pemerintah hadir ke dalamnya. Merangkul
mereka bukan untuk mendorong perpecahan dalam kesatuan Bineka Tunggal Ika.
Belum lagi masalah kebakaran hutan Riau yang hingga saat ini belum terselesaikan,
rakyatlah yang menderita, tak ada yang dapat menjamin siapa yang salah dalam
insiden ini? siapa yang harus bertanggungjawab? Pemerintah? DPR? atau
perusahaan? Semua ogah-ogahan dan angkat tangan.
Kini Indonesia sedang tidak waras. KPK dilemahkan, hutan dibakar, Papua
ditindas, tanah untuk kaum pemodal kapitalis, privasi terancam, petani digusur,
demokrasi dikebiri, dan bahkan Aktivis Demokrasi di tindas secara semena-mena
tanpa ada adanya Pri kemanusiaan. Dari berbagai macam permasalahan yang ada
pada bangsa kita semua elemen terpanggil, Mahasiswa, organisasi internal dan
eksternal kampus, komunitas motor, organisasi daerah, pemuda Bangkalan dan
segala lapisan yang tergabung dalam Aliansi Trunojoyo Bergerak untuk bersama-
sama bersatu mengembalikan peranan Jalanan sebagai panggung aspirasi Rakyat.
Berikut tuntutan kami:
Sekali lagi kami mengajak untuk rapatkan barisan. Serentak satu suara dan
komando untuk mengawal isu ini dengan memanggil seluruh mahasiswa
khususnya yang ada di Bangkalan serta pemuda sekaligus masyarakat dalam
aksi yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, 26 September 2019 sebagai
bentuk rasa solidaritas, panggilan hati nurani, satu hati, satu kesamaan, satu
bangsa, bahasa, dan atas nama rakyat Indonesia.
Sekian terimakasih!
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
Senin, 23 September 2019
TTD