SATRIANI
H041191015
DARWINI
H31116004
BAB I
PENDAHULUAN
panas dan listrik yang baik. Selain itu, unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.
Dibalik kegunaan tembaga, terdapat juga beberapa kerugian yang disebabkan oleh
tembaga. Kegiatan industri misalnya, dan kegiatan lain yang berdampak negatif
terhadap sumber daya air, yang menyebabkan penurunan kualitas air. Salah satu
logam berat yang berbahaya yang terkandung di dalamnya adalah tembaga. Logam
ini umumnya pada kadar rendah sudah beracun bagi tumbuhan, hewan, dan
Interaksi antara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik dapat berupa
(Triyati,1985).
larutan tembaga untuk diketahui lebih lanjut mengenai kurva kalibrasi yaitu
hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi pada larutan tembaga. Dan untuk
spektrofotometer.
Prinsip percobaan ini yaitu dengan membuat kurva kalibrasi yang dilakukan
yaitu membuat deretan larutan CuSO4 dengan konsentrasi 0,1 M, 0,04 M, 0,06 M,
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Spektrofotometri
pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada
kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung foton hampa. Alat yang
mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari
berkas yang panjangnya tidak berbeda banyak antara satu dengan yang lainnya,
Dalam hubungan ini dapat disebut juga sebagai spektrofotometri adsorpsi atomik
(Harjadi, 1990).
tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan
gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat
pengurai seperti prisma, grating atau celah optis. Pada fotometer filter dari berbagai
tertentu. Pada fotometer filter tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang
monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan suatu alat
dalam larutan tersebut. Intensitas sinar yang diserap tergantung pada jenis senyawa
yang ada, konsentrasi dan tebal atau panjang larutan tersebut. Makin tinggi
konsentrasi suatu senyawa dalam larutan, maka makin banyak sinar yang diserap
(Triyati, 1985).
tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan
gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini ndiperoleh dengan alat
pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis. Pada fotometer filter berbagai
filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang
kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau blanko dan
suatu alat untuk mengukur perbedaan absorbsi antara sampel dan blanko ataupun
sempit karena ditunjukan pada interaksi antara materi dengan cahaya (baik yang
dilihat maupun tidak terlihat), sedangkan pengertian dari spektroskopi lebih luas
daerah sinar tampak, sama halnya seperti di daerah yang sinar ultraviolet dan
pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi.
Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombangdan
dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas
2.2 Tembaga
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak, dapat ditempa, dan dilihat.
(+0.34V unntuk pasangan Cu/Cu2+), tembaga tak larut dalam asam klorida dan
asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen tembaga bisa larut sedikit.
tembaga.Tembaga tidak larut dalam air atau uap air dan asam-asam encer seperti
HCl encer dan H2SO4 encer, tetapi asam klorida pekat dan mendidih melarutkan
logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkan oleh
Tembaga (Cu) adalah salah satu logam dari golongan dengan nomor atom
29; berat atom 63.546; diameter 8.92; adalah titik lebur 1083°C; titik didih 2310°C;
jari-jari atom 1.173Å; sedangkan jari-jari ion 0.96Å. Cu merupakan logam transisi
yang berwarna jingga kemerahan tidak reaktif terhadap asam-asam encer seperti
HCl dan H2SO4 encer kecuali HNO3 dan H2SO4 pekat yang dipanaskan. Senyawa
Cu (II) lebih stabil dalam larutan. Logam Cu dapat bersifat racun apabula bereaksi
dengan larutan asam atau zat kimia lain dan membentuk ion Cu(II) (Harjadi, 1990).
pelapisan logam, tekstil, maupun industri cat. Dalam air limbah, tembaga dapat
ditemukan sebagai Cu(I), Cu(II), dan Cu(III) yang berbentuk padat, namun
keberadaan tembaga (III) sangat jarang ditemukan. Limbah cair Cu(II) tertama
berasal dari proses pewarnaan dengan menggunakan bahan kimia seperti CuSO4
15% dari total produksi zat pewarna pada proses industri hilang ketika proses
mikronutrien esensial bagi tanaman, namun pada permukaan air tembaga meracuni
tumbuhan air pada konsentrasi dibawah 1ppm dan dapat meracuni beberapa ikan
(Chang, 2005).
Manifestasi toksisitas logam berat terhadap manusia memerlukan waktu yang lama
dilakukan sedini mungkin. Beberapa jenis logam berat misalnya Cadmium (Cd), air
raksa (Hg), timah hitam (Sn), dan cuprum (Cu) bisa juga merupakan bahan
terjadi akibat buangan industri yang tidak terkontrol. Buatan industri yang
mengandung logam berat bermuara ke laut, dengan demikian air laut menjadi
PROSEDUR PERCOBAAN
labu takar 50 mL, bulp, pipet ukur 10 mL, pipet tetes, gelas kimia 100 mL, dan
kuvet.
dan 0,1 M. Diambil satu larutan yang bisa mewakili larutan yang lain (tidak terlalu
pekat dan tidak pula terlalu jernih) yaitu larutan dengan konsentrasi 0,06 M.
alat tersebut. Setelah alat menunjukkan angka nol, kuvet yang berisi akuades di
lepas kemudian dimasukkan kuvet kedua yang berisi larutan CuSO4 0,06 M.
Oxtoby, Gillis, Nachtrieb, 2001, Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 1, Erlangga,
Jakarta.
Day, Rich., 2000, Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam, Erlangga, Jakarta.
Triyati, Etty, 1985, Spektrofotometer Ultra Violet dan Sinar Tampak serta
Aplikasiya dalam Oseanologi, OSEANA, 10(1): 37-47.
Lampiran 1. Bagan Kerja
CuSO4
mengkalibrasi.
Hasil
CuSO4
- Disiapkan larutan CuSO4 0,04 M, 0,06 M, 0,08 M, dan 0,1 M.
CuSO4 0,06 M.
Dilakukan hal ini untuk larutan CuSO4 0,04 M, 0,08 M dan 0,1 M.
Hasil
Lampiran 3. Gambar Percobaan