Anda di halaman 1dari 28

ATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberi

rahmatnya kepada kita semua sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas

Fisika.

Makalah ini disusun dan diuraikan sedemikian rupa dengan di dasari oleh

pengetahuan dan bimbingan dari ibu guru pembimbing. Selaku penyusun,

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu pembimbing selaku guru

pembimbing atas petunjuk dan arahannya.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah

ini. Maka dari itu kami mohon maaf atas kekurangannya makalah ini.

Harapan kami semoga dengan adanya makalah ini kita semua mendapat

petunjuk dari Tuhan yang berupa ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang

“Dampak dan Bahaya Radio Isotop”.

Singkawang, 24 Maret 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL.............................................................................................
KATA

PENGANTAR......................................................................................... .

DAFTAR

ISI..........................................................................................................

ISI.......................................................................................................................

....

BAB I

PENDAHULUAN.....................................................................................

1.1.Latar Belakang

Masalah.....................................................................................

1.2.Permasalahan................................................................................................

.....

1.3.Tujuan

...............................................................................................................

BAB II LANDASAN

TEORI.................................................................................
2.1.Pengertian

Radioaktif........................................................................................

2.2.Manfaat

Radioaktif........................................................................................... .

2.3.Bahaya Radioaktif........................................................................

BAB III

PENUTUP.................................................................................................

3.1.Kesimpulan .....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan teknologi masa kini dengan adanya teknologi nuklir

membawa perkembangan di dalam berbagai aspek kehidupan. Perlu kita

ketahui bawasannya dengan berkembangnya teknologi membawa perubahan

yang sangat signifikan akan tetapi semua itu selain memberikan pengaruh

yang positif juga menimbulkan efek negative pula. Di dalam makalah ini
membahas tentang apa itu tekhnologi nuklir, damapak-dampak yang

ditimbulkan dan manfaat teknologi nuklir.

1.2.Permasalahan

Sesuai dengan judul makalah diatas yaitu tentang teknologi nuklir. Maka kita

perlu merumuskan masalah agar pembahasan tidak melebar dari konsep

pembahasan

1. Pengertian Radioaktif

2. Aplikasi Radioaktif dalam kehidupan sehari-hari

4. Dampak teknologi Radioaktif.

1.3.Tujuan Penulisan

1. Mengerti Radioaktif dan teknologi Radioaktif.

2. Mengetahui bagaimana sejarah dan terbentuknya Radioaktif

3. Mengetahui aplikasa teknologi Radioaktif dalam kehidupan sehari-hari.

4. Sebagai antisipasi dampak positif dan dampak negatif dari teknologi

Radioaktif.
BAB II LANDASAN TEORI

2.1.Pengertian Radioaktif

Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi

(pancaran sinar) secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur

tersebut biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah

isotopnya, karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus melakukan

peluruhan. Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih

stabil sambil memancarkan partikel seperti, partikel alpha α (sama dengan

inti 4He), partikel beta (β), dan partikel gamma (γ).

Radioaktif atau radiasi yang berasal dari bahan radioaktif adalah satu bentuk

energi yang dipancarkan oleh atom atau molekul yang disebarkan melalui

ruang atau materi sebagai partikel / partikel ataupun gelombang

elektromagnetik. Radioaktivitas (juga disebut radioaktif juga merupakan

fenomena alami atau buatan, dimana ditimbulkan oleh zat tertentu atau bahan

kimia. Ada dua radio aktif yang ada pada umumnya yaitu Radioaktivitas

spontan atau alami: Hal ini diwujudkan dalam unsur-unsur radioaktif dan

isotop ditemukan di alam dan mencemari lingkungan seperti uranium dan

thorium dalam lingkungan (tanah, pohon, air dan udara) dan Radioaktivitas
buatan atau induksi: radioaktif ini merupakan salah satu yang disebabkan

oleh transformasi nuklir buatan seperti Technitium-99m yang digunakan

dalam medis dan Iridium-192 yang digunakan dalam industri termasuk

pembangkit listrik tenaga nuklir.

Radioaktivitas atau peluruhan radioaktif adalah perubahan atau konversi

secara spontan inti nuklida stabil ke inti lainnya di mana ada radiasi pengion.

Setiap kali jumlah proton dalam inti, maka akan ada unsur perubahan.

Radioaktivitas ditemukan pada tahun 1896 oleh Henri Becquerel pada garam

uranium. Untuk memperjelas sifat radioaktivitas signifikan,fisikawan

Perancis Pierre Curie dan Marie Curie asal Polandia berkontribusi untuk hal

ini.

Sinar radioaktif ini berbentuk seperti gelombang cahaya, gelombang radio,

sinar infra-red (panas), microwave dan sinar X. Antara sinar mengion yang

ada adalah partikel Alfa, partikel beta, sinar Gamma, sinar X dan juga

Neutron.

Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh energi nuklir, dan juga

digunakan dalam pengobatan (radioterapi dan radiologi) dan aplikasi industri

(misalnya mengukur ketebalan dan ukuran kerapatan).


Contoh isotop radioaktif alami

1. uranium

2. thorium isotop radioaktif

2.2. Manfaat Radioaktif

Berikut manfaat dan bahaya zat radio aktif pada kehidupan sehari-hari.

Secara garis besar manfaat dari Zat Radioaktif diuraikan di bawah ini,

antara lain :

1. Sebagai Perunut

2. Sebagai Sumber Radiasi

A. Bidang Kedokteran

Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah

berapa juta orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif

ini. Sebagai contoh sinar X untuk penghancur tumor atau untuk foto

tulang. Berdasarkan radiasinya:


1) Sterilisasi radiasi.

Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga

dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara

radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi

konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu:

a) Sterilisasi radiasi lebihsempurna dalam mematikan mikroorganisme.

b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.

c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin

tercemar bakteri lagi

sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu

disterilkan dulu baru dikemas, dalam proses pengemasan masih ada

kemungkinan terkena bibit penyakit.

2) Terapi tumor atau kanker.

Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya,

baik sel normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel

kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena

itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi

secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.


3) Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer

Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan

radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau

sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan

konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan tersebut dilakukan

oleh komputer yang dipasang pada suatu alat dengan nama bone

densitometer. Teknik ini sangat bermanfaat guna membantu mendiagnosis

pada kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada

usia menopause (mati haid).

4) Three Dimensional Conformal Radiotheraphy (3d-Crt)

Terapi radiasi dengan menggunakan sumber radiasi tertutup atau pesawat

pembangkit radiasi telah lama dikenal untuk pengobatan penyakit kanker.

Perkembangan teknik elektronika maju dan peralatan komputer canggih

dalam dua dekade ini telah membawa perkembangan pesat dalam teknologi

radioterapi. Dengan menggunakan pesawat pemercepat partikel generasi

terakhir telah dimungkinkan untuk melakukan radioterapi kanker dengan

sangat presisi dan tingkat keselamatan yang tinggi melalui kemampuannya

yang sangat selektif untuk membatasi bentuk jaringan tumor yang akan
dikenai radiasi, memformulasikan serta memberikan paparan radiasi dengan

dosis yang tepat pada target. Dengan memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini

sejak tahun 1985 telah berkembang metoda pembedahan dengan

menggunakan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife).

Dengan teknik ini kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan

pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan baik oleh pisau

gamma ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan yang terpenting

tanpa merusak jaringan di luar target.

5) Teknik Pengaktivan Neutron

Teknik nuklir ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral

tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah

yang sangat kecil (Co, Cr, F, Fe, Mn, Se, Si, V, Zn dsb) sehingga sulit

ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada

sifatnya yang tidak merusak dan kepekaannya sangat tinggi. Di sini contoh

bahan biologik yang akan diperiksa ditembaki dengan neutron.

Penggunaan radioaktif dalam bidang kedokteran terutama untuk

pendeteksian jenis kelainan di dalam tubuh dan untuk penyembuhan kanker

yang sangat sukar dioperasi menggunakan metode lama. Prinsip radioaktif ini
juga dimanfaatkan untuk pengetesan kualitas bahan di dalam suatu industri

yang dapat dipergunakan dengan mudah dan dengan ketelitian yang tinggi.

Radioisotop yang digunakan dalam bidang kedokteran dapat berupa sumber

terbuka (unsealed source) dan sumber tertup (sealed source). Ketika

radioisotop tersebut tidak dapat dipergunakan lagi, maka sumber zat

radioaktif bekas tersebut sudah menjadi limbah radioaktif.

Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui

bagian dalam dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam

radiografi dengan menggunakan film sinar-x, maka obyek yang diamati

sering tertutup oleh jaringan struktur lainnya, sehingga didapatkan pola

gambar bayangan yang didominasi

oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini akan membingungkan

para dokter untuk mendiagnosa organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal ini

maka dikembangkan teknologi yang lebih canggih yaitu CT-Scanner.

Radioisotop Teknesium-99m (Tc-99m) merupakan radioisotop

primadona yang mendekati ideal untuk mencari jejak di dalam tubuh. Hal ini

dikarenakan radioisotop ini memiliki waktu paro yang pendek sekitar 6 jam

sehingga intensitas radiasi yang dipancarkannya berkurang secara cepat


setelah selesai digunakan. Radioisotop ini merupakan pemancar gamma

murni dari jenis peluruhan electron capture dan tidak memancarkan radiasi

partikel bermuatan sehingga dampak terhadap tubuh sangat kecil. Selain itu,

radioisotop ini mudah diperoleh dalam bentuk carrier free (bebas pengemban)

dari radioisotop molibdenum-99 (Mo-99) dan dapat membentuk ikatan

dengan senyawa-senyawa organik. Radioisotop ini dimasukkan ke dalam

tubuh setelah diikatkan dengan senyawa tertentu melalui reaksi penandaan

(labelling).

Di dalam tubuh, radioisotop ini akan bergerak bersama-sama dengan

senyawa yang ditumpanginya sesuai dengan dinamika senyawa tersebut di

dalam tubuh. Dengan demikian, keberadaan dan distribusi senyawa tersebut

di dalam tubuh yang mencerminkan beberapa fungsi organ dan metabolisme

tubuh dapat dengan mudah diketahui dari hasil pencitraan. Pencitraan dapat

dilakukan menggunakan kamera gamma. Radioisotop ini dapat pula

digunakan untuk mencari jejak terjadinya infeksi bakteri, misalnya bakteri

tuberkolose, di dalam tubuh dengan memanfaatkan terjadinya reaksi spesifik

yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Terjadinya reaksi spesifik tersebut

dapat diketahui menggunakan senyawa tertentu, misalnya antibodi, yang


bereaksi secara spesifik di tempat terjadinya infeksi. Beberapa saat yang lalu

di Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR) BATAN telah berhasil

disintesa radiofarmaka bertanda teknesium-99m untuk mendeteksi infeksi di

dalam tubuh. Produk hasil litbang ini saat ini sedang direncanakan memasuki

tahap uji klinis.

Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer)

untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu

radiasi dari radioisotop tertentu dapat digunakan untuk membunuh sel-sel

kanker sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat

jaringan sel kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh beberapa radioisotop

yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan (Sutresna, 2007).

Beberapa Contoh Radioisotop dalam bidang kedokteran :

• I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada

kelenjar

gondok, hati dan otak

• Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung


• Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung

• Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah

• Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru

• P-32 digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu

pembentukkan sel

darah merah yang berlebihan.

Didalam penggunaannya P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga

radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel

darah merah pada sumsum tulang. Sedangkan, sinar gamma dapat digunakan

untuk mensterilkan alat-alat kedokteran, sebelum dikemas dan ditutup rapat,

misalnya pada proses sterilisasi alat suntik. Sebenarnya sebelum dikemas,

alat suntik sudah disterilkan. Tetapi, pada proses pengemasan masih mungkin

terjadi kontaminasi, sehingga setelah alat suntik tersebut dikemas dan ditutup

rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma

(Sutresna, 2007).

B. Bidang Hidrologi
1.Mempelajari kecepatan aliran sungai.

2.Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

C. Bidang Biologis

1. Mempelajari kesetimbangan dinamis.

2. Mempelajari reaksi pengesteran.

3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

D. Bidang pertanian

1. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh : Hama kubis

2. Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh : Padi

3. Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh : kentang

dan bawang.

E. Bidang Industri

1. Pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam

2. Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam

3. Pengawetan bahan, contoh : kayu, barang-barang seni

4. Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil


5.. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin

bekerja.

F. Bidang Arkeologi

1. Menentukan umur fosil dengan C-14

1. Radioisotop dalam Bidang Pertanian

Dalam bidang pemuliaan tanaman pembentukan bibit unggul dapat dilakukan

dengan menggunakan radiasi. Misalnya, pemuliaan padi, bibit padi diberi

radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa

pengaruh hingga dosis terbesar yang mematikan, (Biji tumbuh). Biji yang

sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditanam berkelompok menurut

ukuran dosis radiasinya. Selanjutnya akan dipilh varietas yang dikehendaki,

misalnya yang tahan hama, berbulir banyak dan berumur pendek. Dalam

bidang pertanian, radiasi yang dihasilkan juga digunakan untuk

pemberantasan hama dan pemulihan tanaman.

a. Pembentukan Bibit Unggul


Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh

bibit unggul. Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat

kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan generasi yang lebih baik,

misalnya gandum dengan yang umur lebih pendek.

Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat benih

tumbuhan yang bersifat lebih unggul dibandingkan induknya. Radiasi

radioaktif ini ke tanaman induk akan menyebabkan ionisasi pada berbagai sel

tumbuhan. Ionisasi inilah yang menyebabkan turunan akan mempunyai sifat

yang berbeda dari induknya. Kekuatan radiasi yang digunakan diatur

sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih unggul dari induknya.

b. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul

Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh

tanaman. Ada jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari tanah dan

sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor radioaktif

untuk mengetahui pola penyebaran pupuk dan efesiensi pengambilan fosfor

dari pupuk oleh tanaman. Teknik radiasi juga dapat digunakan untuk

memberantas hama dengan menjadikan serangga mandul.


Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul

kemandulan pada serangga jantan. Kemandulan ini dibuat di laboratorium

dengan cara hama serangga diradiasi sehingga serangga jantan menjadi

mandul. Setelah disinari hama tersebut dilepas di daerah yang terserang

hama, sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat

dengan jantan mandul yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan menetas.

c. Pengawetan Makanan

Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil

pertanian itu mudah busuk atau bahkan dapat tumbuh tunas, contohnya

kentang. Oleh karena itu diperlukan teknologi untuk mengawetkan bahan

pangan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan irradiasi

sinar radioaktif. Radiasi ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan

jamur.

2. Radioisotop dalam Bidang Kedokteran

Berbagai jenis radioisotop digunakan untuk mendeteksi (diagnosa) berbagai

penyakit antara lain Teknesium-99 (Tc-99),Talium-201 (TI-201), Iodin-131


(I-131),Natrium-24 (Na-24),Xenon-133 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32), dan

besi-59 (Fe-59).

* Teknetum-99 (Tc-99)

* yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh

jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru.

Sebaliknya, TI-201 terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ

jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu digunakan bersama-sama

untuk mendeteksi kerusakan jantung.Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh

kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh karena itu, I-

131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati,

dan untuk mendeteksi tumor otak.

* Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang

memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk mendeteksi penyakit otak.

* Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan

peredaran darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil

disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi

sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika terjadi penyumbatan

aliran darah.
* Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.

* Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata, tumor, dan

lain-lain. Serta dapat pula mengobati penyakit polycythemia rubavera, yaitu

pembentukan sel darah merah yang berlebihan. Dalam penggunaanya isotop

P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan

sinar beta dapat menghambat pembentujan sel darah merah pada sum-sum

tulang belakang.

* Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.

* Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.

* Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor dan kanker.

Karena sel kanker lebih sensitif (lebih mudah rusak) terhadap radiasi

radioisotop daripada sel normal, maka penggunakan radioisotop untuk

membunuh sel kanker dengan mengatur arah dan dosis radiasi.

* Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya digunakan

untuk sterilisasi alat-alat medis.

k. Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak:

* Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju

pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat
besi dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh tubuh.

* Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk

pengobatan kanker. Oleh karena radium-60 dapat mematikan sel kanker dan

sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentu sehingga tempat di sekeliling

kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.

* Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh

karena itu, radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran.

3. Radiologi dalam Hal Penyimpanan Makanan

Bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan

bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu.

Jadi, sebelum bahan tersebut disimpan diberi radiasi dengan dosis tertentu

sehingga tidak akan bertunas, dengan demikian dapat disimpan lebih lama.

Radiasi juga digunakan untuk pengawetan bahan makanan untuk mencegah

pertumbuhan bakteri dan jamur.

4. Radioaktif dalam Bidang Hidrologi


* Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran sungai.

* Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menylidiki kebocoran pipa air

dibawah.

5. Radologi dalam Pengukuran Usia Bahan Organik

Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan

atom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.

Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam

udara dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon

radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama kelamaan

terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang meluruh

dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit

gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila

organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang.

Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat diperkirakan

dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C. ( 12 T = 5.730

tahun).

6. Radio Aktif dalam Bidang Industri


Kaos lampu petromaks menggunakan larutan radioisotop horium dalam batas

yang dipernankan agar nyalanya lebih terang. Radiasi gamma yang

dihasilkan dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam dan juga

untuk pengawetan kayu, barang-barang seni,dll.

Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi

kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton. Dengan

menggunakan radioisotop yang dimasukkan ke dalam aliran pipa kebocoran

pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.

Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk menentukan keausan atau

kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan antarlogam. Jika bahan ini

disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka

pada bagian yang aus atau keropos akan memberikan gambar yang tidak

merata. Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam vulkanisasi lateks alam.

Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri yang lainnya adalah untuk

mengatur ketebalan besi baja, kertas, dan plastik; dan untuk menentukan

sumber minyak bumi.

7. Radiologi dalam Bidang Sains


* Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.

* Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi esterifikasi.

* Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

8. Radiologi dalam Bidang Kimia

a. Teknik Perunut

Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi

kimia. Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi

antara asam karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi massa, reaksi

esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-18 diberi

warna). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung

oksigen-18. Adapun jika O-18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi

seperti berikut.

b. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis

Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur

kelumit dalam cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik

dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, sebagai berikut.


1) Analisis Pengeceran Isotop

Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah

larutan yang mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut

dipisahkan dan ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis

ditentukan dengan membandingkannya dengan larutan standar.

2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit

dalam cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat

(Cd) dalam sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron dalam reaktor

sehingga menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang dipancarkan adalah sinar

gamma . Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer gamma untuk

menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.

2.3.Bahaya Radioaktif

Bahaya Zat Radioaktif

Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu

pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat


terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom. Limbah radioaktif

adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat

radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang

tidak dapat digunakan lagi. yang paling berbahaya dari pencemaran

radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang

sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-

partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar

lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan

131J.

Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya

biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta

pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-

tumbuhan maupun hewan atau binatang.


Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat

manusia seperti berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang

atau hilang, Terjadi diare, Badan panas atau demam, Berat badan turun,

Kanker darah atau leukimia, Meningkatnya denyut jantung atau nadi.

BAB III PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Penggunaan radioisotop sangat membantu manusia dalam berbagai bidang

kehidupan seperti yang telah disebutkan dalam bab pembahasan, seperti

dalam bidang kedokteran untuk mendeteksi kelainan-kelainan dalam jaringan

tubuh, dalam hidrologi untuk menyelidiki kebocoran-kebocoran, atau dalam

bidang pertanian untuk membentuk bibit unggul, dan dalam penyimpanan

makanan pun radioisotop diperlukan. Serta dalam bidang kimia, sains,

pengukuran usia bahan organik, serta dalam bidang industri.

Daftar Pustaka

http://www.anakunhas.com/2012/01/pemanfaatan-radioaktif-dalam-berbagai-

bidang.html
http://www.geschool.net/395673/blog/post/manfaat-dan-bahaya-zat-

radioaktif

http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2322020-pengertian-

radioaktif-radioaktivitas/#ixzz2OSvQPLZE

SHARE

Anda mungkin juga menyukai