Anda di halaman 1dari 18

Panduan

Interaksi Obat

Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu


Jl. Bhakti Husada, Lingkar Barat
Kota Bengkulu – I N D O N E S I A
Telp. (0736) 343339. Fax. (0736) 22988
Info@rsjkobengkulu.net

1
PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA SOEPRAPTO PROVINSI BENGKULU
Jl. Bhakti Husada Lingkar Barat Bengkulu 38225 Telp.(0736) 343339 Fax.(0736) 22988
Website : http//www.rsjkobengkulu.net; e-mail : info@rsjkobengkulu.net

KEPUTUSAN DIREKTUR RSKJ SOEPRAPTO PROVINSI BENGKULU


NOMOR : 445/ 257/ 1.1

TENTANG

PANDUAN INTERAKSI OBAT


RSKJ SOEPRAPTO PROVINSI BENGKULU

DIREKTUR RSKJ SOEPRAPTO PROVINSI BENGKULU

Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi peningkatan mutu pelayanan Apotek


Umum,Apotek BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan),
Apotek IGD (Instalasi Gawat Darurat), maka dipandang perlu
untuk menetapkan PanduanInteraksi Obat di RSKJ Soeprapto
Provinsi Bengkulu;

b. bahwa dalam rangka persiapan dan pelaksanaan akreditasi RSKJ


Soeprapto Provinsi Bengkulu maka dipandang perlu untuk
menetapkan Panduan Interaksi Obat RSKJ Soeprapto Provinsi
Bengkulu;

c. Bahwa agar pelayanan farmasi di RSKJ Soeprapto Provinsi


Bengkulu dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Direktur RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu, Buku Panduan
Interaksi Obat sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan
Farmasi di RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam


hurufa, b dan c, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
RSKJ SoepraptoProvinsi Bengkulu.

Mengingat : 1. Undang–UndangNomor 36 tahun 2009 TentangKesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
TambahanLembaran Negara Nomor 5063);

2. Undang–UndangNomor 44 tahun 2009 TentangRumahSakit


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152,
TambahanLembaran Negara Nomor 5072);

3. Undang–UndangNomor 18 tahun 2014 TentangKesehatanJiwa


(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 185,
TambahanLembaran Negara Nomor 5571);

2
4. Undang-Undang Republik Indonesia No.29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran.

5. PeraturanPemerintahNomor 65, Tahun 2005


tentangStandarPelayanan Minimal (Lembaran Negara tahun
2005 Nomor. 150, tambahanLembaran Negara No.4585);

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58


Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit;

7. PeraturanDaerahProvinsi Bengkulu Nomor 10 tahun 2013


tentangPerubahanKetiga Atas PeraturanDaerahProvinsi
Bengkulu Nomor 8 tahun 2008 tentangOrganisasi dan Tata
KerjaInspektorat, BadanPerencanaanPembangunanDaerah dan
LembagaTeknisDaerah;

8. PeraturanGubernur Bengkulu Nomor 03 tahun 2014


tentangPerubahanKetiga Atas PeraturanGubernur Bengkulu
Nomor 10 tahun 2010 tentangRincian Tugas, Fungsi dan Tata
KerjaInspektorat, BadanPerencanaanPembangunanDaerah dan
LembagaTeknisDaerah;

9. Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor T.11 XXXIX Tahun


2014 tentang Penetapan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Rumah Sakit
Khusus Jiwa Soeprapto Provinsi Bengkulu.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
KESATU : PANDUAN INTERAKSI OBAT RSKJ SOEPRAPTO PROVINSI
BENGKULU.

KEDUA : Keputusan Direktur RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu tentang


Panduan Interaksi Obat.

KETIGA : Panduan Interaksi Obat RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu


sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan RSKJ


Soeprapto Provinsi Bengkulu dilaksanakan oleh Direksi dan Kepala
Seksi Penunjang Medik dan Non Medik RSKJ Soeprapto Provinsi
Bengkulu.

KELIMA : Semua biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan ini


dibebankan pada DPA RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu Tahun
2017.

3
KEENAM : Dalam pelaksanaan Keputusan ini harus sesuai dan berpedoman
pada Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku.

KETUJUH : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan


apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bengkulu
Pada Tanggal :19 Januari 2017
DIREKTUR RUMAH KIT KHUSUS JIWA
SOEPRPTO PROVINSI BENKULU

DR. CHANDRAINY PURI, M.SI


NIP. 19680402 200604 2 004

4
LAMPIRAN :
KEPUTUSAN DIREKTURRSKJ
SOEPRAPTO
PROVINSIBENGKULU
NOMOR : 445 / 257 / 1.1
TENTANG PANDUAN INTERAKSI
OBAT RSKJ SOEPRAPTO
PROVINSI BENGKULU

BAB I
DEFINISI

A. DEFINISI
Interaksi obat merupakan kejadian antara dua obat dimana obat lain dapat
mempengaruhi efek dari obat utama. Interaksi obat terjadi bukan hanya antara obat
dengan obat, tetapi dapat juga terjadi antara obat dengan makanan, obat dengan
hasil laboratorium yang memberikan hasil positif palsu. Didalam kejadian interaksi
obat bisa menguntungkan tetapi bisa juga merugikan yang menyebabkan KTD
(Kejadian Tidak Diinginkan), KNC (Kejadian Nyaris Cedera), dan Sentinel.

B. TUJUAN
1. Menyediakan panduan untuk rumah sakit / fasilitas kesehatan lainnya
mengenaikebijakan manajemen dan pemberian obat-obatan yang kemungkinan
dapat terjadi interaksi
2. Mengurangi terjadinya kejadian KTD, KNC, dan Sentinel.
3. Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan meminimalisasi
terjadinyakesalahan-kesalahan medis dan menurunkan potensi risiko terhadap
pasien.

C. KEBIJAKAN
1. Peran Serta Apoteker dalam pengawasan penggunaan obat yang diketahui
terjadi interaksi, seperti :
a. Pengaturan jadwal penggunaan obat
b. Pemberian konseling, informasi dan edukasi kepada pasien dan atau
keluarga pasien serta tenaga kesehatan lain

5
2. Obat-obatan jenis baru dan informasi keselamatan tambahan lainnya akan
ditinjau ulang

D. PRINSIP
1. Setiap peresepan yang diberikan untuk pasien dikaji terlebih dahulu oleh
petugas farmasi atau Apoteker
2. Lakukan pengecekan ganda
3. Meningkatkan kewaspadaan terhadap penggunaan obat bagi pasien khusus
(kronik, pasien yang dirawat oleh lebih dari 1 dokter, penggunaan obat di ruang
ICU, NICU, PICU, ICCU)

6
BAB II
RUANG LINGKUP

Suatu interaksi terjadi ketika efek suatu obat diubah oleh kehadiran obatlain, obat
herbal, makanan, minuman atau agen kimia lainnya dalamlingkungannya.Definisi yang
lebih relevan kepada pasien adalah ketika obatbersaing satu dengan yang lainnya, atau apa
yang terjadi ketika obat hadirbersama satu dengan yang lainnya (Stockley, 2008).
Interaksi obat dianggap penting secara klinik bila berakibat meningkatkantoksisitas
dan atau mengurangi efektivitas obat yang berinteraksi terutama bilamenyangkut obat
dengan batas keamanan yang sempit (indeks terapi yangrendah), misalnya glikosida
jantung, antikoagulan, dan obat-obat sitostatik(Setiawati, 2007).
Secara umum, ada dua mekanisme interaksi obat :
1. Interaksi Farmakokinetik
Interaksi farmakokinetik terjadi ketika suatu obat mempengaruhi absorbsi,distribusi,
metabolisme danekskresi obat lainnya sehingga meningkatkan ataumengurangi jumlah
obat yang tersedia untuk menghasilkan efek farmakologisnya(BNF 58, 2009).
2. Interaksi Farmakodinamik
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi yang terjadi antara obat yangmemiliki efek
farmakologis, antagonis atau efek samping yang hampir sama.
Interaksi ini dapat terjadi karena kompetisi pada reseptor atau terjadi antara
obatobatyang bekerja pada sistem fisiologis yang sama. Interaksi ini biasanya
dapatdiprediksi dari pengetahuan tentang farmakologi obat-obat yang berinteraksi(BNF 58,
2009).

7
BAB III
TATA LAKSANA
A. PROSEDUR
Lakukan prosedur skrinning kinis peresepan.
1. Peresepan
a. Skrinning klinis harus dilakukan untuk setiap resep yang diterima
b. Skrinning dilakukan oleh petugas farmasi dan Apoteker
2. Persiapan
a. Setiap obat yang disiapkan setelah dilakukan skrinning
b. Pengaturan jadwal penggunaan obat dilakukan pada etiket obat
3. Pemberian informasi obat serta edukasi kepada pasien dan atau keluarga pasien
meliputi kemungkinan terjadinya interaksi obat satu dengan obat lain,serta
interaksi obat dengan makanan

Berikut adalah contohdaftar yang dapat terjadinya interaksi

OBAT 1 OBAT 2 KETERANGAN

●Antipsikotik : fluoksetin meningkatkan konsentrasi plasma


●klozapin, ●haloperidol, risperidon, ●sertindol, dan ●zotepin;
paroksetin menghambat metabolisme perfenazin (turunkan dosis
perfenazin); fluoksetin dan paroksetin dapat menghambat
metabolisme ●aripiprazol (turunkan dosis aripiprazol);
fluvoksamin, paroksetin dan sertralin meningkatkan konsentrasi
plasma ●klozapin; citalopram dapat meningkatkan konsentrasi
Fluoksetin Risperidon
plasma klozapin (meningkatkan risiko toksisitas); fluvoksamin
meningkatkan konsentrasi plasma olanzapin; sertralin
meningkatkan konsentrasi plasma ●pimozid (meningkatkan
risiko aritmia ventrikular-hindari penggunaan bersamaan);
paroksetin dapat meningkatkan konsentrasi plasma risperidon
(meningkatkan risiko toksisitas); paroksetin meningkatkan
konsentrasi plasma ●sertindol

●Antipsikotik : fluoksetin meningkatkan konsentrasi plasma


●klozapin, ●haloperidol, risperidon, ●sertindol, dan ●zotepin;
paroksetin menghambat metabolisme perfenazin (turunkan dosis
perfenazin); fluoksetin dan paroksetin dapat menghambat
metabolisme ●aripiprazol (turunkan dosis aripiprazol);
fluvoksamin, paroksetin dan sertralin meningkatkan konsentrasi
Paroksetin Risperidon plasma ●klozapin; citalopram dapat meningkatkan konsentrasi
plasma klozapin (meningkatkan risiko toksisitas); fluvoksamin
meningkatkan konsentrasi plasma olanzapin; sertralin
meningkatkan konsentrasi plasma ●pimozid (meningkatkan
risiko aritmia ventrikular-hindari penggunaan bersamaan);
paroksetin dapat meningkatkan konsentrasi plasma risperidon
(meningkatkan risiko toksisitas); paroksetin meningkatkan

8
OBAT 1 OBAT 2 KETERANGAN

konsentrasi plasma ●sertindol

●Antidepresan :Sitalopram dapat meningkatkan konsentrasi


plasma klozapin (meningkatkan risiko toksisitas); ●fluoksetin
dan ●paroksetin dapat menghambat metabolisme aripiprazol
(turunkan dosis aripiprazol); ●fluoksetin meningkatkan
konsentrasi plasma klozapin, haloperidol, risperidon, sertindol
dan zotepin; ●fluvoksamin meningkatkan konsentrasi plasma
klozapin dan olanzapin; ●paroksetin meningkatkan konsentrasi
plasma klozapin dan sertindol; paroksetin dapat meningkatkan
konsentrasi plasma risperidon (meningkatkan risiko toksisitas);
paroksetin menghambat metabolisme perphenazin (turunkan
dosis perfenazin); ●sertralin dan ●venlafaksin meningkatkan
Risperidon Fluoksetin konsentrasi klozapin; ●sertralin meningkatkan konsentrasi
plasma pimozid (meningkatkan risiko aritmia ventrikular-hindari
penggunaan secara bersamaan); venlafaksin meningkatkan
konsentrasi plasma haloperidol; klozapin dapat meningkatkan
efek ●penghambat MAO pada SSP; meningkatkan risiko aritmia
ventrikular jika pimozid diberikan bersama ●trisiklik -hindari
penggunaan secara bersamaan; dapat meningkatkan efek
samping antimuskarinik jika klozapin diberikan bersama
trisiklik; antipsikotik meningkatkan kadar plasma●trisiklik-dapat
meningkatkan risiko aritmia ventrikular; meningkatkan efek
samping antimuskarinik jika fenotiazin diberikan bersama
trisiklik

●Antidepresan :Sitalopram dapat meningkatkan konsentrasi


plasma klozapin (meningkatkan risiko toksisitas); ●fluoksetin
dan ●paroksetin dapat menghambat metabolisme aripiprazol
(turunkan dosis aripiprazol); ●fluoksetin meningkatkan
konsentrasi plasma klozapin, haloperidol, risperidon, sertindol
dan zotepin; ●fluvoksamin meningkatkan konsentrasi plasma
klozapin dan olanzapin; ●paroksetin meningkatkan konsentrasi
plasma klozapin dan sertindol; paroksetin dapat meningkatkan
konsentrasi plasma risperidon (meningkatkan risiko toksisitas);
paroksetin menghambat metabolisme perphenazin (turunkan
dosis perfenazin); ●sertralin dan ●venlafaksin meningkatkan
Risperidon Paroksetin konsentrasi klozapin; ●sertralin meningkatkan konsentrasi
plasma pimozid (meningkatkan risiko aritmia ventrikular-hindari
penggunaan secara bersamaan); venlafaksin meningkatkan
konsentrasi plasma haloperidol; klozapin dapat meningkatkan
efek ●penghambat MAO pada SSP; meningkatkan risiko aritmia
ventrikular jika pimozid diberikan bersama ●trisiklik -hindari
penggunaan secara bersamaan; dapat meningkatkan efek
samping antimuskarinik jika klozapin diberikan bersama
trisiklik; antipsikotik meningkatkan kadar plasma●trisiklik-dapat
meningkatkan risiko aritmia ventrikular; meningkatkan efek
samping antimuskarinik jika fenotiazin diberikan bersama
trisiklik

●Antiepilepsi :karbamazepin mempercepat metabolisme


haloperidol, olanzapin, quetiapin, risperidon dan sertindol
(menurunkan konsentrasi plasma);●karbamazepin mempercepat
Risperidon Karbamazepin metabolisme klozapin (menurunkan konsentrasi plasma), hindari
juga penggunaan secara bersamaan obat tersebut dengan
senyawa yang dapat memberikan efek potensiasi terhadap
terjadinya agranulositosis; ●karbamazepin menurunkan

9
OBAT 1 OBAT 2 KETERANGAN

konsentrasi plasma aripiprazol-tingkatkan dosis aripiprazol;


antipsikotik memberikan efek antagonis terhadap efek
antikonvulsan ●karbamazepin, ●etoksuksimid, ●oksakarbazepin,
●fenitoin, ●primidon dan ●valproat (menurunkan ambang batas
konvulsi); fenitoin mempercepat metabolisme klozapin,
quetiapin, dan sertindol (menurunkan konsentrasi plasma)
●fenitoin dan ●primidon dapat menurunkan konsentrasi plasma
aripiprazol-tingkatkan dosis aripiprazol; primidon mempercepat
metabolisme haloperidol (menurunkan konsentrasi plasma);
meningkatkan risiko neutropenia jika olanzapin diberikan
bersama ●valproat

●Antipsikotik : hindari penggunaan secara bersamaan klozapin


dengan ●flupentiksol, ●flufenazin, ●haloperidol, ●pipotiazin,
●risperidon atau ●zuklopentiksol bentuk depot karena tidak
dapat segera dihentikan penggunaannya jika terjadi neutropenia;
Antipsikotik Risperidon
meningkatkan risiko aritmia vetrikular jika sertindol diberikan
bersama●amisulprid-hindari penggunaan secara bersamaan;
meningkatkan risiko aritmia vetrikular jika pimozid diberikan
bersama fenotiazin-hindari penggunaan secara bersamaan

●Antipsikotik : hindari penggunaan secara bersamaan klozapin


dengan ●flupentiksol, ●flufenazin, ●haloperidol, ●pipotiazin,
●risperidon atau ●zuklopentiksol bentuk depot karena tidak
dapat segera dihentikan penggunaannya jika terjadi neutropenia;
Klozapin Risperidon
meningkatkan risiko aritmia vetrikular jika sertindol diberikan
bersama●amisulprid-hindari penggunaan secara bersamaan;
meningkatkan risiko aritmia vetrikular jika pimozid diberikan
bersama fenotiazin-hindari penggunaan secara bersamaan

●Antipsikotik : ●antipsikotik memberikan efek antagonis


terhadap efek antikonvulsan karbamazepin (menurunkan nilai
ambang konvulsi); karbamazepin mempercepat metabolisme
haloperidol, olanzapin, quetiapin, risperidon dan sertindol
(menurunkan konsentrasi plasma); karbamazepin menurunkan
Karbamazepin Risperidon
konsentrasi plasma ●aripiprazol-naikkan dosis aripiprazol;
karbamazepin mempercepat metabolisme ●klozapin
(menurunkan konsentrasi plasma), juga hindari penggunaan
bersamaan dengan obat yang berpotensi menyebabkan
agranulositosis

Risperidon lihat Antipsikotik

●Antipsikotik : ●antipsikotik memberikan efek antagonis


terhadap efek antikonvulsan fenobarbital (menurunkan nilai
ambang konvulsi); fenobarbital meningkatkan metabolisme
Fenobarbital Haloperidol
haloperidol (menurunkan konsentrasi plasma); fenobarbital dapat
menurunkan konsentrasi plasma ●aripiprazol- tingkatkan dosis
aripiprazol

●Antipsikotik : ●antipsikotik memberikan efek antagonis


terhadap efek antikonvulsan karbamazepin (menurunkan nilai
ambang konvulsi); karbamazepin mempercepat metabolisme
haloperidol, olanzapin, quetiapin, risperidon dan sertindol
Karbamazepin Haloperidol
(menurunkan konsentrasi plasma); karbamazepin menurunkan
konsentrasi plasma ●aripiprazol-naikkan dosis aripiprazol;
karbamazepin mempercepat metabolisme ●klozapin
(menurunkan konsentrasi plasma), juga hindari penggunaan

10
OBAT 1 OBAT 2 KETERANGAN

bersamaan dengan obat yang berpotensi menyebabkan


agranulositosis

●Antipsikotik: meningkatkan risiko efek samping


ekstrapiramidal dan dapat terjadi neurotoksisitas ketika litium
diberikan bersama klozapin, haloperidol atau fenotiazin;
Litium Haloperidol meningkatkan risiko aritmia ventrikular ketika litium diberikan
bersama ●sertindol-hindari penggunaan secara bersamaan;
meningkatkan risiko efek samping ekstrapiramidal ketika litium
diberikan berama sulprid

●Antipsikotik : hindari penggunaan secara bersamaan klozapin


dengan ●flupentiksol, ●flufenazin, ●haloperidol, ●pipotiazin,
●risperidon atau ●zuklopentiksol bentuk depot karena tidak
dapat segera dihentikan penggunaannya jika terjadi neutropenia;
Antipsikotik Haloperidol
meningkatkan risiko aritmia vetrikular jika sertindol diberikan
bersama●amisulprid-hindari penggunaan secara bersamaan;
meningkatkan risiko aritmia vetrikular jika pimozid diberikan
bersama fenotiazin-hindari penggunaan secara bersamaan

●Antipsikotik : hindari penggunaan secara bersamaan klozapin


dengan ●flupentiksol, ●flufenazin, ●haloperidol, ●pipotiazin,
●risperidon atau ●zuklopentiksol bentuk depot karena tidak
dapat segera dihentikan penggunaannya jika terjadi neutropenia;
Klozapin Haloperidol
meningkatkan risiko aritmia vetrikular jika sertindol diberikan
bersama●amisulprid-hindari penggunaan secara bersamaan;
meningkatkan risiko aritmia vetrikular jika pimozid diberikan
bersama fenotiazin-hindari penggunaan secara bersamaan

●Barbiturat : memberikan efek antagonis terhadap efek


antikonvulsan ●barbiturat (menurunkan nilai ambang konvulsi);
fenobarbital juga dapat mempercepat metabolisme haloperidol
Haloperidol Fenobarbital
(menurunkan konsentrasi plasma); ●fenobarbital dapat
menurunkan konsentrasi plasma aripiprazol-naikkan dosis
aripiprazol

●Litium : meningkatkan risiko aritmia ventrikular jika sertindol


diberikan bersama ●litium- hindari penggunaan secara
bersamaan; meningkatkan efek samping ekstrapiramidal dan
Haloperidol Litium dapat meningkatkan neurotoksisitas jika klozapin, haloperidol
atau fenotiazin diberikan bersama dengan litium; meningkatkan
risiko efek samping ekstrapiramidal jika diberikan bersama
sulpirid

●Antipsikotik: meningkatkan efek sedatif jika ansiolitik dan


hipnotik diberikan bersama antipsikotik; buspiron meningkatkan
Ansiolitik dan konsentasi plasma haloperidol; meningkatkan risiko hipotensi,
Haloperidol
Hipnotik bradikardi dan depresi pernafasan jika benzodiazepin parenteral
diberikan dengan ●olanzapin intramuskular; diazepam
meningkatkan konsentrasi plasma zotepin

Antipsikotik : haloperidol memberi efek antagonis terhadap efek


hipotensi adrenergic neuron blockers; klorpromazin dosis tinggi
Adrenergic
Haloperidol memberi efek antagonis terhadap efek hipotensi adrenergic
neurone blockers
neuron blockers;peningkatan efek hipotensi terjadi jika
adrenergic neuron blockers digunakan bersamaan fenotiazin

Fluoksetin Haloperidol ●Antipsikotik : fluoksetin meningkatkan konsentrasi plasma

11
OBAT 1 OBAT 2 KETERANGAN

●klozapin, ●haloperidol, risperidon, ●sertindol, dan ●zotepin;


paroksetin menghambat metabolisme perfenazin (turunkan dosis
perfenazin); fluoksetin dan paroksetin dapat menghambat
metabolisme ●aripiprazol (turunkan dosis aripiprazol);
fluvoksamin, paroksetin dan sertralin meningkatkan konsentrasi
plasma ●klozapin; citalopram dapat meningkatkan konsentrasi
plasma klozapin (meningkatkan risiko toksisitas); fluvoksamin
meningkatkan konsentrasi plasma olanzapin; sertralin
meningkatkan konsentrasi plasma ●pimozid (meningkatkan
risiko aritmia ventrikular-hindari penggunaan bersamaan);
paroksetin dapat meningkatkan konsentrasi plasma risperidon
(meningkatkan risiko toksisitas); paroksetin meningkatkan
konsentrasi plasma ●sertindol

Antipsikotik :dapat mengurangi efek haloperidol; meningkatkan


risiko efek samping antimuskarinik jika diberikan dengan
Antimuskarinik Haloperidol klozapin; antimuskarinik menurunkan konsentrasi plasma
fenotiazin, tapi risiko munculnya efek samping antimuskarinik
meningkat

Adrenergic neuron blockers : meningkatkan efek hipotensi jika


diberikan dengan fenotiazin; klorpromazin dosis tinggi
Adrenergic
Haloperidol memberikan efek antagonis terhadap efek adrenergic neuron
neuron blockers
blockers; haloperidol memberikan efek antagonis terhadap efek
adrenergic neuron blockers

●Antidepresan :Sitalopram dapat meningkatkan konsentrasi


plasma klozapin (meningkatkan risiko toksisitas); ●fluoksetin
dan ●paroksetin dapat menghambat metabolisme aripiprazol
(turunkan dosis aripiprazol); ●fluoksetin meningkatkan
konsentrasi plasma klozapin, haloperidol, risperidon, sertindol
dan zotepin; ●fluvoksamin meningkatkan konsentrasi plasma
klozapin dan olanzapin; ●paroksetin meningkatkan konsentrasi
plasma klozapin dan sertindol; paroksetin dapat meningkatkan
konsentrasi plasma risperidon (meningkatkan risiko toksisitas);
paroksetin menghambat metabolisme perphenazin (turunkan
dosis perfenazin); ●sertralin dan ●venlafaksin meningkatkan
Haloperidol Fluoksetin konsentrasi klozapin; ●sertralin meningkatkan konsentrasi
plasma pimozid (meningkatkan risiko aritmia ventrikular-hindari
penggunaan secara bersamaan); venlafaksin meningkatkan
konsentrasi plasma haloperidol; klozapin dapat meningkatkan
efek ●penghambat MAO pada SSP; meningkatkan risiko aritmia
ventrikular jika pimozid diberikan bersama ●trisiklik -hindari
penggunaan secara bersamaan; dapat meningkatkan efek
samping antimuskarinik jika klozapin diberikan bersama
trisiklik; antipsikotik meningkatkan kadar plasma●trisiklik-dapat
meningkatkan risiko aritmia ventrikular; meningkatkan efek
samping antimuskarinik jika fenotiazin diberikan bersama
trisiklik

●Antidepresan: dapat meningkatkan efek serotonergik jika


amitriptilin atau klomipramin digunakan bersama duloksetin;
meningkatkan risiko hipertensi dan eksitasi pada SSP jika
Amitriptilin Duloksetin trisiklik digunakan bersama penghambat MAO, trisiklik tidak
boleh digunakan sampai 2 minggu setelah penghentian
●penghambat MAO (3 minggu jika hendak mengkonsumsi
klomipramin atau imipramin), ●penghambat MAO juga tidak

12
OBAT 1 OBAT 2 KETERANGAN

boleh digunakan sampai paling tidak 1-2 minggu setelah


penghentian trisiklik (3 minggu jika digunakan klomipramin atau
imipramin); setelah penghentian trisiklik jangan gunakan
●moklobemid sampai paling tidak 1 minggu; SSRI
meningkatkan konsentrasi plasma beberapa trisiklik

Antasida Fenitoin Antiepilepsi : mengurangi absorpsi gabapentin dan fenitoin

●Antiepilepsi : trisiklik memberikan efek antagonis terhadap


efek antikonvulsan dari antiepilepsi (menurunkan ambang batas
konvulsi); ●karbamazepin mempercepat metabolisme
Antidepresan, trisiklik(menurunkan konsentrasi plasma dan mengurangi efek);
Fenitoin
Trisiklik ●fenitoin dapat menurunkan konsentrasi plasma trisiklik; trisiklik
memberikan efek antagonis terhadap efek antikonvulsan dari
●primidon (menurunkan ambang batas konvulsi), metabolisme
trisiklik juga dapat dipercepat (menurunkan konsentrasi plasma)

●Antiepilepsi : memberikan efek antagonis terhadap efek


antikonvulsan dari●antiepilepsi (menurunkan nilai ambang
Fluoksetin Fenitoin konvulsi); ●karbamazepin, fenitoin dan primidon menurunkan
konsentrasi plasma paroksetin; fluoksetin dan fluvoksamin
meningkatkan konsentrasi plasma ●fenitoin

●Antiepilepsi :karbamazepin mempercepat metabolisme


haloperidol, olanzapin, quetiapin, risperidon dan sertindol
(menurunkan konsentrasi plasma);●karbamazepin mempercepat
metabolisme klozapin (menurunkan konsentrasi plasma), hindari
juga penggunaan secara bersamaan obat tersebut dengan
senyawa yang dapat memberikan efek potensiasi terhadap
terjadinya agranulositosis; ●karbamazepin menurunkan
konsentrasi plasma aripiprazol-tingkatkan dosis aripiprazol;
antipsikotik memberikan efek antagonis terhadap efek
Antipsikotik Fenitoin
antikonvulsan ●karbamazepin, ●etoksuksimid, ●oksakarbazepin,
●fenitoin, ●primidon dan ●valproat (menurunkan ambang batas
konvulsi); fenitoin mempercepat metabolisme klozapin,
quetiapin, dan sertindol (menurunkan konsentrasi plasma)
●fenitoin dan ●primidon dapat menurunkan konsentrasi plasma
aripiprazol-tingkatkan dosis aripiprazol; primidon mempercepat
metabolisme haloperidol (menurunkan konsentrasi plasma);
meningkatkan risiko neutropenia jika olanzapin diberikan
bersama ●valproat

●Antiepilepsi :karbamazepin mempercepat metabolisme


haloperidol, olanzapin, quetiapin, risperidon dan sertindol
(menurunkan konsentrasi plasma);●karbamazepin mempercepat
metabolisme klozapin (menurunkan konsentrasi plasma), hindari
juga penggunaan secara bersamaan obat tersebut dengan
senyawa yang dapat memberikan efek potensiasi terhadap
terjadinya agranulositosis; ●karbamazepin menurunkan
konsentrasi plasma aripiprazol-tingkatkan dosis aripiprazol;
Klozapin Fenitoin
antipsikotik memberikan efek antagonis terhadap efek
antikonvulsan ●karbamazepin, ●etoksuksimid, ●oksakarbazepin,
●fenitoin, ●primidon dan ●valproat (menurunkan ambang batas
konvulsi); fenitoin mempercepat metabolisme klozapin,
quetiapin, dan sertindol (menurunkan konsentrasi plasma)
●fenitoin dan ●primidon dapat menurunkan konsentrasi plasma
aripiprazol-tingkatkan dosis aripiprazol; primidon mempercepat
metabolisme haloperidol (menurunkan konsentrasi plasma);

13
OBAT 1 OBAT 2 KETERANGAN

meningkatkan risiko neutropenia jika olanzapin diberikan


bersama ●valproat

●Antiepilepsi :karbamazepin mempercepat metabolisme


haloperidol, olanzapin, quetiapin, risperidon dan sertindol
(menurunkan konsentrasi plasma);●karbamazepin mempercepat
metabolisme klozapin (menurunkan konsentrasi plasma), hindari
juga penggunaan secara bersamaan obat tersebut dengan
senyawa yang dapat memberikan efek potensiasi terhadap
terjadinya agranulositosis; ●karbamazepin menurunkan
konsentrasi plasma aripiprazol-tingkatkan dosis aripiprazol;
antipsikotik memberikan efek antagonis terhadap efek
Quetiapin Fenitoin
antikonvulsan ●karbamazepin, ●etoksuksimid, ●oksakarbazepin,
●fenitoin, ●primidon dan ●valproat (menurunkan ambang batas
konvulsi); fenitoin mempercepat metabolisme klozapin,
quetiapin, dan sertindol (menurunkan konsentrasi plasma)
●fenitoin dan ●primidon dapat menurunkan konsentrasi plasma
aripiprazol-tingkatkan dosis aripiprazol; primidon mempercepat
metabolisme haloperidol (menurunkan konsentrasi plasma);
meningkatkan risiko neutropenia jika olanzapin diberikan
bersama ●valproat

Antiepilepsi: karbamazepin, fenitoin dan primidon kadang


menurunkan konsentrasi plasma klonazepam; benzodiazepin
Ansiolitik dan
Fenitoin dapat meningkatkan atau menurunkan konsentrasi plasma
Hipnotik
fenitoin; diazepam meningkatkan atau menurunkan konsentrasi
plasma fenitoin

Antiepilepsi: karbamazepin, fenitoin dan primidon kadang


menurunkan konsentrasi plasma klonazepam; benzodiazepin
Klonazepam Fenitoin dapat meningkatkan atau menurunkan konsentrasi plasma
fenitoin; diazepam meningkatkan atau menurunkan konsentrasi
plasma fenitoin

Antiepilepsi: karbamazepin, fenitoin dan primidon kadang


menurunkan konsentrasi plasma klonazepam; benzodiazepin
Benzodiazepin Fenitoin dapat meningkatkan atau menurunkan konsentrasi plasma
fenitoin; diazepam meningkatkan atau menurunkan konsentrasi
plasma fenitoin

Antiepilepsi: karbamazepin, fenitoin dan primidon kadang


menurunkan konsentrasi plasma klonazepam; benzodiazepin
Diazepam Fenitoin dapat meningkatkan atau menurunkan konsentrasi plasma
fenitoin; diazepam meningkatkan atau menurunkan konsentrasi
plasma fenitoin

Asetosal Fenitoin Antiepilepsi : asetosal meningkatkan efek fenitoin dan valproat

Antiepilepsi : fenobarbital menurunkan konsentrasi plasma


karbamazepin, lamotrigin, tiagabin, dan zonisamid; fenobarbital
menurunkan konsentrasi plasma etosuksimid; kosentrasi plasma
fenobarbital ditingkatkan oleh okskarbamazepin, konsentrasi
plasma metabolit aktif dari okskarbamazepin juga menurun;
Barbiturat Fenitoin
konsentrasi plasma fenobarbital ditingkatkan oleh fenitoin,
konsentrasi plasma fenitoin sering menurun tetapi dapat juga
meningkat; meningkatkan efek sedatif jika barbiturat diberikan
bersama primidon; konsentrasi plasma fenobarbital mungkin
ditingkatkan karena valproat (konsentrasi plasma valproat

14
OBAT 1 OBAT 2 KETERANGAN

menurun); konsentrasi plasma fenobarbital menurun oleh


vigabatrin

Antiepilepsi : fenobarbital menurunkan konsentrasi plasma


karbamazepin, lamotrigin, tiagabin, dan zonisamid; fenobarbital
menurunkan konsentrasi plasma etosuksimid; kosentrasi plasma
fenobarbital ditingkatkan oleh okskarbamazepin, konsentrasi
plasma metabolit aktif dari okskarbamazepin juga menurun;
konsentrasi plasma fenobarbital ditingkatkan oleh fenitoin,
Fenobarbital Fenitoin
konsentrasi plasma fenitoin sering menurun tetapi dapat juga
meningkat; meningkatkan efek sedatif jika barbiturat diberikan
bersama primidon; konsentrasi plasma fenobarbital mungkin
ditingkatkan karena valproat (konsentrasi plasma valproat
menurun); konsentrasi plasma fenobarbital menurun oleh
vigabatrin

Antiepilepsi : karbamazepin dapat menurunkan konsentrasi


plasma etosuksimid; karbamazepin menurunkan konsentrasi
plasma lamotrigin, konsentrasi plasma metabolit aktif
karbamazepin juga kadang meningkat (tapi bukti yang ada
menunjukkan sebaliknya); konsentrasi plasma karbamazepin
kadang diturunkan oleh okskarbazepin (tetapi konsentrasi
metabolit aktif karbamazepin dapat meningkat), konsentrasi
plasma metabolit aktif okskarbazepin juga sering menurun;
konsentrasi plasma kedua obat sering menurun ketika
Karbamazepin Fenitoin
karbamazepin diberikan bersama fenitoin, konsentrasi plasma
fenitoin juga dapat meningkat; konsentrasi plasma karbamazepin
seringkali diturunkan oleh primidon, konsentrasi plasma
primidon suatu waktu juga menurun (tetapi konsentrasi metabolit
aktif primidon sering meningkat); karbamazepin menurunkan
konsentrasi plasma tiagabin dan zonisamid; karbamazepin
seringkali menurunkan konsentrasi topiramat; karbamazepin
menurunkan konsentrasi plasma valproat, konsentrasi plasma
metabolit aktif karbamazepin juga meningkat

●Antiepilepsi: esomeprazol meningkatkan efek ●fenitoin;


Omeprazol Fenitoin
omeprazol kemungkinan meningkatkan efek fenitoin

●Antitukak : simetidin dapat meningkatkan efek antipsikotik


klorpromazin dan klozapin; meningkatkan risiko aritmia
Klorpromazine Simetidin ventrikular jika sertindol diberikan bersama ●simetidin-hindari
penggunaan bersama; omeprazol dapat menurunkan konsentrasi
plasma klozapin; sukralfat menurunkan absorpsi sulpirid

15
Obat-obatan Berinteraksi dengan
Azitromycin Levofloxacin
Oral Kontrasepsi Obat-obat TB
Paracetamol Jahe
Aspirin Candesartan
Atorvastin Clopidogrel
Aspirin Glimepirid
Glimepirid Furosemid
Ranitidine Glimepirid
Furosemid Metformin
Oral kontrasepsi Rokok

B. EFEK DARI TERJADINYA INTERAKSI


1. Azitromycin dengan Levofloxacin
2. Interaksi dari kedua obat ini adalah meningkatnya heart rate pada pasien.
3. Solusi : kedua obat ini tidak boleh digunakan secara bersama-sama, harus ada
pengaturan jeda minum obat dan berhati-hati terhadap pasien dengan riwayat
atrial fibrilasi
4. Oral Kontrasepsi dengan Obat-obat TB
5. Penggunaan secara bersama dari kedua obat ini dapat menyebabkan kegagalan
kontrasepsi, karena obat-obat TB merupakan induktor enzim bagi oral
kontrasepsi yang akan mengurangi efek obat terebut.
6. Solusi : kedua obat ini tidak boleh digunakan secara bersama-sama, harus ada
pengaturan jeda minum obat
7. Paracetamol dengan Jahe
8. Jahe memiliki kandungan Gingerol yang dapat meningkatkan efek dari
paracetamol melalui efek sinergis.
9. Solusi : Berhati-hati terhadap pasien dengan riwayat hepatitis atau gangguan
fungsi liver
10. Aspirin dengan Candesartan
11. Kombinasi kedua obat ini akan menyebabkan efek untuk menurunkan tekanan darah
dari Candesartan akan berkurang.

16
12. Solusi : kedua obat ini tidak boleh digunakan secara bersama-sama, harus ada
pengaturan jeda minum obat
13. Atorvastatin dan Clopidogrel
14. Kombinasi kedua obat ini akan menyebabkan efek dari Clopidogrel akan berkurang.
15. Solusi : kedua obat ini tidak boleh digunakan secara bersama-sama, harus ada
pengaturan jeda minum obat
16. Aspirin dan Glimepirid
17. Efek dari intraksi kedua obat ini Aspirin dapat meningkatkan efek menurunkan gula
darah dari Glimepirid sehingga akan menyebabkan pusing, lemah.
18. Solusi : kedua obat ini tidak boleh digunakan secara bersama-sama, harus ada
pengaturan jeda minum obat
19. Glimepirid dan Furosemid
Efek dari intraksi kedua obat ini Furosemid dapat menurunkan efek penurunan gula
darah dari Glimepirid.
20. Solusi : kedua obat ini tidak boleh digunakan secara bersama-sama, harus ada
pengaturan jeda minum obat
21. Ranitidin dan GlimepiridePenggunaan bersama kedua obat ini dapat menyebabkan efek
dari Glimepiride meningkat dan terjadi penurunan gula darah yang drastis, karena
Ranitidine merupakan inhibitor enzim.Solusi : kedua obat ini tidak boleh digunakan
secara bersama-sama, harus ada pengaturan jeda minum obat.
22. Furosemid dan Metformin
Penggunaan bersama kedua obat ini dapat menyebabkan efek dari Metformin
meningkat dan terjadi penurunan gula darah yang drastis..
Solusi : kedua obat ini tidak boleh digunakan secara bersama-sama, harus ada
pengaturan jeda minum obat
23. Oral kontrasepsi dan Rokok
Interaksi yang terjadi anatara Oral Kontrasepsi dengan Rokok dapat menyebabkan
kegagalan dari obat oral kontrasepsi, karena Rokok merupakan induktor enzim
Solusi : Penggunaan Oral Kontrasepsi dengan Rokok ini tidak boleh digunakan secara
bersama-sama.

17
BAB IV

A. DOKUMENTASI
Pendokumentasian kejadian interaksi obatdapat dilaporkan oleh siapapun baik
yang mengalami (pasien) maupun yang mengetahuinya (tenaga kesehatan), kepada
Instalasi Farmasi RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu. Petugas Instalasi Farmasi
melakukan penelusuran dan wawancara kepada pasien yang mengalami kejadian interaksi
obat, untuk memastikan adanya interaksi obat tertentu dengan obat yang lain ataupun
dengan makanan. Petugas dari Instalasi Farmasi membuat laporan tentang kejadian
interaksi obat dan mendokumentasikannya.

18

Anda mungkin juga menyukai