Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENELITIAN HASIL WAWANCARA

GURU HONORER DAERAH CIREBON


Mata Kuliah : Resolusi Konflik
Kelompok : 2
PMI A:
1. Bambang Mulyana ( 16083050
2. Risma Zainnatun Nahar (1608305023)
3. Satiah (1608305022)
PMI B :
1. Nur Oktaviani (1608305047)
2. Eha Diana Sari (1608305032)

LAPORAN PENELITIAN

Hasil Wawancara :

Kesejahteraan seorang guru honorer yaitu dengan terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Namun
pada kenyataannya kesejahteraan itu blm terwujud di dunia pendidikan di indonesia gaji guru
honorer bisa dibilang sangat minim bahkan bisa dibilang tidak seimbang dengan apa yang telah
dilakukannya. Tugas seorang guru mencerdaskan anak bangsa namun kenyataannya
kesejahteraan guru tidak diperhatikan.

Indikator yg menjdikan guru honorer sejahtera yaitu:

1. Gaji yang diperoleh harus bisa diseimbangkan dengan tugasnya seorang guru.
2. Diberikan sertifikasi untuk guru honorer yang sudah bertahun-tahun mengabdi
3. Diangkat menjadi seorang PNS untuk guru honorer yang sudah mengabdi berpuluh-puluh
tahun. Karna masih bnyak guru honorer yang sampai sekarang blm diangkat menjadi PNS
bahkan hampir masa pensiun.
Seorang wajib mensejahterakan guru honorer adalah pemerintah. Pemerintah seharusnya
memberikan suatu penghargaan kepada guru honorer setidaknya dengan memperhatikan
penghasilan perbulannya dengan kata layak. Jika ingin dibandingkan dengan gajih seorang buruh
di Indonesia gaji guru honorer jauh berbeda jika kita lihat tugasnya seorang guru hnrer yg
mencerdaskan anak bangsa sesuai tujuan.

Dilihat dari proses untuk menjadi seorang guru honorer pun tidak mudah butuh menempuh
pendidikan min S-1. Dengan kata lain biaya yang sudah dikeluarkan untuk menjdi seorang guru
tidak sebanding dengan pendapatannya ketika dilapangan. Jadi pemerintahlah yang harus
memperhatikan nasib seorang guru honorer.

Sistem kompensasi di cirebon blm merata masih banyak guru honorer di sekolah-sekolah
yang belum mendapatkan kompensasi. Hanya dibeberapa sekolah saja yang sudah mendapatkan
kompensasi yang sesuai dengan kinerja guru tersebut. Kinerja guru honorer di cirebon masih ada
yang belum sesuai dengan kompetensi dan blm sesuai dengan bidangnya atau tidak linear.
Sehingga mempengaruhi kinerja guru tersebut. Jika kompensasi diberikan sudah sesuai dengan
kapasitas dan sesuai dengan loyalitas guru tsb akan mempengaruhi kinerja guru tersebut.

Upah guru honorer belum sebanding dengan jam kerja mereka. Bahkan guru honorer di
sekolah negeri ataupun swasta gaji mereka masih dibawah batas minimum. Sedangkan jam kerja
mereka bahkan ada yg sama atau malah lebih dari seorang PNS.

Dengan dibukanya CPNS ini sebenrnya sangat antusias namun menurut saya sebaiknya
sebelum diadakan CPNS ini yg persyaratannya cukup rumit seharusnya pemerintah
memperhatikan guru hnorer yg sdah lama mengabdi bertahun2 dlu. Perhatikan dan sejahterakan
saja dlu mereka sebelm dibukanya CPNS ini. Harapannya kompensasi yang diberikan cukup
untuk bisa mensejahterakan masa depan seorang guru.

Aksi demo CPNS yang dilakukan guru honorer di kabupaten cirebon, jawa barat,
menolak adanya penerimaan CPNS umum karena guru honoreryang sudah bertahun-tahun
mengabdi menganggap merekalah yang berhak menjadi CPNS.
Dengan adanya pembukaan CPNS umum, maka kesempatan guru honorer yang sudah
lama mengabdi di kabupaten cirebon ini akan sia-sia. Apalagi pemerintah pusat memberikan
syarat bagi honorer yang mendaftar CPNS harus berusia di bawah 35 tahun.
Kepala Dinas pendidikan Kota Cirebon mengatakan semua guru honorer mengharapkan
agar bisa mengharapkan SK Walikota dan memiliki NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga
Kependidikan). Apabila sudah terdaftar, maka ketika sudah ada sertuifikat, guru honorer akan
mendapatkan pencairan, karena pada dasarnya guru honorer hanya di bayar RP. 300.000
perbulan dan terkadang 3 bulan baru mendapat gaji.
Guru Honorer mempunyai organisasi, didalamnya terdapat sebuah forum kajian yang
bertempat di SD 4 Sumber. Pada forum kajian kemarin membahas bahwa guru honorer itu
gajinya akan disamain dengan buruh kota cirebon atau UMR kalau tidak jadi PNS, tetapi
pemerintah pusat keberatan sebab guru honorer di Cirebon jumlahnya ribuan, jadi pemerintah
berkendala dengan biayanya. Sebab anggaran kota Cirebon tidak terlalu besar. Kalau pas
kesapakatan kemarin pemerintah sanggup membayar guru honorer sebesar 700.000-900.000.
Tetapi pihak sekolah pun memberikan kebijakan sesuai dengan SPP yang diajarakan kita dalam
artian kita menerima gaji dua kali.

Dapat disimpulkan bahwa penyebab konflik guru honorer yaitu tidak langsung karena
adanya perubahan kebijakan dan asosiasi politik. Sedangkan bentuk konflik guru honorer
termasuk verbal yaitu berupa keluhan, dimana keluhan itu guru honorer merasa keresahan karena
adanya pembukaan CPNS umum. selain itu ada juga laporan tulisan mengenai keresahan guru
honorer kepada kementrian pendidikan, yaitu sebagai berikut :

LAPORAN:

Yth. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Perkenalkan saya adalah guru honorer di SDN 24 Ampenan Kota Mataram, NTB sejak 1
Januari 2007. Saat ini saya sedang proses pendaftaran Seleksi CPNS 2018 dengan formasi Guru
SD di daerah saya Kota Mataram. Ada yang saya rasakan begitu ganjil ketika memerhatikan
Peraturan Menteri PANRB (terlampir) terkait ambang batas kelulusan CPNS tenaga guru,
dimana dalam peraturan tersebut dinyatakan bahwa, bagi guru yang sudah memiliki sertifikat
pendidikan dibebaskan mengikuti SKB (Seleksi Kompetensi Bidang). Adapun yang menjadi
keluhan saya kepada Bapak terkait masalah tersebut:

1. Saya sudah mengabdi selama belasan tahun sebagai guru di SD Negeri dibawah naungan
Kementerian Dikbud dan sudah masuk di DAPODIK dengan NUPTK

2. Saya sudah mengikuti UKG dengan nilai diatas rata-rata, namun tidak memiliki sertifikat
apapun.
3. Saya digaji tiap bulan Rp400.000,00

Dasar hingga saya ajukan keluhan ini:

1. Jika guru-guru yang sudah sertifikasi dari yayasan, ataupun dari Kementerian Agama
mengikuti seleksi CPNS seperti saya, maka otomatis saya sudah kalah dalam seleksi
CPNS 2018.

2. Jika guru-guru yang berasal dari yayasan atau dibawah naungan kemenag sudah
mendapat jaminan hidup berupa sertifikasi, maka apakah saya tidak juga berhak
diperlakukan sama dengan mereka dalam hal rekrutmen CPNS 2018?

Mohon menjadi acuan bagi Bapak supaya prinsip keadilan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
terlebih saya atau kami yang sekian puluh tahun menjadi tenaga honorer di sekolah negeri.

Anda mungkin juga menyukai