Anda di halaman 1dari 6

TDMA, CDMA dan GSM

A. TDMA (Time division multiple access)


Pada era sekarang ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Dalam
memberikan informasi kepada orang lain, maka alat komunikasi yang menunjang untuk
berkomunikasi jarak jauh sangatlah dibutuhkan. Teknologi komunikasi pada abad ke-20
mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat. Penggunaan teknologi saat ini
meskipun belum merata namun sudah menyebar bahkan hingga di daerah pedesaan. Teknologi
saat ini merupakan suatu sarana untuk menyediakan berbagai barang-barang yang diperlukan
untuk kelangsungan hidup manusia. Semakin berkembangnya jaman, banyak ditemukan alat
komunikasi jarak jauh yang memudahkan untuk berkomunikasi. Beberapa teknologi memiliki
kelebihan dan kekurangan masing masing, cara kerja dari masing masing teknologi komunikasi
tersebut juga berbeda beda. Dalam memudahkan pekerjaan manusia, teknologi ini memiliki
beberapa fungsi, yaitu pertama, memudahkan pekerjaan dalam dunia bisnis dan ekonomi.
Dengan hal itu, teknologi komunikasi yang berkembang sangat pesat tersebut menjadi pilar
pendukung dalam teknologi transportasi pada bidang revolusi industri. Kedua, kegunaan
teknologi komunikasi juga dapat membantu dan memudahkan dalam mentrasnfer data dari satu
perangkat ke perangkat yang lainnya baik dalam jarak dekat maupun jauh. Ketiga, dapat
berperan untuk mengatur/memanajemen suatu sistem agar dapat dikelola dengan baik.
Pengelolaan sistem yang baik akan mempengaruhi kinerja sistem yang baik pula. Selain
beberapa fungsi di atas, fungsi lainnya yaitu teknologi komunikasi yang mampu membawa
suatu nilai-nilai dari struktur ekonomi, sosial, dan politik pada umumnya. Sebagai contoh
berkembangnya teknologi komunikasi adalah adanya GSM, CDMA, TDMA teknologi
komunikasi tersebut mengembangkan teknologi mereka dengan cara mereka sendiri. Pada
pembahasan kali ini, kita akan membahas tentang perbedaan antara GSM, CDMA, TDMA.
Time division multiple access (TDMA) diperkenalkan oleh Asosiasi Industri
Telekomunikasi (Telecommunications Industry Association, TIA) yang terakreditasi
oleh American National Standards Institute (ANSI), adalah teknologi transmisi digital yang
mengalokasikan slot waktu yang unik untuk setiap pengguna pada masing-masing saluran[1],
dan menjadi salah satu metode utama yang digunakan oleh jaringan digital telepon
seluler untuk menghubungkan panggilan telepon. Sinyal digital dari jaringan digital
dihubungkan ke pengguna tertentu untuk berhubungan dengan sebuah kanal frekuensi digital
tersendiri tanpa memutuskannya dengan mengalokasikan waktu. TDMA juga merupakan
metode pengembangan dari FDMA yakni setiap kanal frekuensinya dibagi lagi dalam slot
waktu sekitar 10 ms. Sistem ini juga didukung oleh berbagai macam pelayanan untuk pengguna
terakhir seperti suara, data, faksimili, layanan pesan singkat (sms), dan pesan siaran.
Saat ini secara garis besar terdapat dua persaingan model sistem yang membagi pasar telepon
seluler itu sendiri yaitu TDMA dan CDMA. Dan TDMA menjadi teknologi pilihan karena
diadopsi oleh Eropa sebagai standar pada (Global System for Mobile Communications, GSM)
dan Jepang dengan (Japanese Digital Cellular, JDC). Namun, pada generasi ke-tiga (3G)
jaringan nirkabel, CDMA akan menjadi pilihan dibandingkan dengan TDMA. TDMA (Time
Division Multiple Acces). Metode akses channel untuk jaringan medium bersama. Ini
memungkinkan beberapa pengguna untuk berbagi kanal frekuensi yang sama dengan membagi
sinyal dalam slot waktu yang berbeda. Pengguna mengirimkan dalam suksesi cepat, satu demi
satu, masing-masing menggunakan slot waktu sendiri. Memungkinkan beberapa stasiun untuk
berbagi media transmisi yang sama (Misalnya Kanal Frekuensi Radio) ketika menggunakan
hanya sebagian dari kapasitas kanal-nya.
TDMA Digunakan dalam sistem selular 2G digital seperti Global System Mobile
Communications (GSM). IS-136, Personal Digital Seluler (PDC) iDEN dan (DECT) Standar
Cordless Telekomunikasi Digital Enhanced untuk ponsel portabel. Juga digunakan secara luas
dalam Sistem Satelit. Sistem Net Radio Tempur. Jaringan PON untuk lalu lintas hulu dari
tempat ke operator. Untuk penggunaan Dinamis TDMA modus Paket Komunikasi,
TDMA Jenis Time-Division Mmultiplexing, dengan titik khusus yang bukan memiliki satu
pemancar terhubung ke satu penerima, dari beberapa pemancar. Dalam kasus Uplink dari
ponsel dengan stasiun pangkalan ini menjadi sangat sulit karena ponsel dapat bergerak dan
bervariasi kemajuan waktu yang dibutuhkan untuk membuat transmisi sesuai kesenjangan
dalam transmisi.

Cara Kerja
Setiap daerah layanan dalam sistem telepon seluler dibagi menjadi beberapa kolom.
Setiap kolomnya digunakan kurang lebih satu hingga tujuh kali dari kanal-kanal yang tersedia.
Kolom telepon digital mengubah panggilan telepon menjadi digital sebelum berhubungan.
Kolom ini menyediakan tempat yang besar dan dengan baik menaikkan kapasitas dari setiap
kolom. TDMA mengambil setiap kanal dan membelahnya menjadi tiga kali celah. Setiap
pembicaraan di telepon mendapat sinyal radio untuk satu hingga tiga kali, dan sistem tersebut
secara cepat mengubah dari satu telepon ke telepon yang lain. Hal ini diserahkan ke time-
division multiplexing. Karena sinyal digital sangat ditekan, pergantian di antara tiga
pembicaraan yang berbeda di telepon disempurnakan dengan tidak menghilangkan informasi .
Hasilnya berupa sistem yang mempunyai tiga kali dari kapasitas sebuah sistem analog dan
menggunakan kanal yang sama tanpa TDMA. Sebuah kolom yang menggunakan TDMA dapat
menangani 168 penggilan yang tidak teratur secara menyeluruh. TDMA juga digunakan
dalam GSM yang merupakan dasar dari PCS (Personal Communication Service). Dengan PCS,
kanalnya dibagi menjadi delapan bagian. Pengoperasian TDMA membutuhkan kontrol outlink
semua bagian pengatur yang berisi beberapa informasi kontrol. Pembawa outlink ini juga
memiliki struktur bingkai yang menyediakan informasi waktu akurat untuk semua bagian
pengontrol. Peralatan teleport sentral komputer VSAT mengatakan ke setiap situs slot waktu
khusus untuk digunakan dalam struktur TDMA dan rencana informasi ini disiarkan ke semua
bagian secara berkala. Rencana waktu ledakan mungkin sudah ditetapkan, sehingga setiap
bagian mengalokasikan proporsi tertentu dari keseluruhan struktur waktu TDMA atau mungkin
bersifat dinamis, dimana slot waktu yang ditempatkan, disesuaikan sebagai tanggapan terhadap
kebutuhan lalu lintas setiap bagian.

Karakteristik
Membagi Frekuensi Pembawa Tunggal dengan beberapa pengguna. Transmisi tidak
kontinyu membuat Hand-Off sederhana. Slot dapat diberikan atas permintaan dalam TDMA
dinamis. Kontrol daya kurang ketat dari CDMA karena berkurangnya gangguan sel intra.
Sinkronisasi lebih diatas CDMA. Pemerataan canggih diperlukan untuk kecepatan data yang
tinggi. Jika saluran "frekuensi selektif" dan menciptakan gangguan Inter symbol. Sel
pernapasan (Sumber pinjaman dari sel-sel yang berdekatan) lebih rumit dari pada di CDMA.
Frekuensi / Slot kompleksitas alokasi. Teknologi yang kompleks, karena memerlukan
sinkronisasi yang akurat antara pemancar dan penerima. TDMA digunakan dalam Sistem Radio
Digital Mobile. Stasiun bergerak individu siklis menetapkan frekuensi untuk penggunaan
eksklusif interval waktu. Sistem Bandwidth untuk selang waktu tidak ditugaskan untuk stasiun.
Namun, frekuensi sistem ini dibagi menjadi Sub-Band dan TDMA digunakan untuk Multiple
Access di setiap Sub-Band. Sub-Band dikenal sebagai frekuensi pembawa. Sistem Mobile yang
menggunakan teknik ini disebut sebagai Sistem Multi-Carrier.

Kelebihan:
Mudah beradaptasi dengan Transmisi Data serta Komunikasi Suara. Memiliki kemampuan
untuk membawa 64 kbps sampai 120 Mbps Kecepatan Data. Memungkinkan operator untuk
melakukan layanan Faximille Data Pita Suara Short Message System Aplikasi Bandwidth-
Intensif seperti Multimedia dan Video Conferencing. Teknologi memisahkan pengguna
menurut waktu. Memastikan bahwa tidak akan ada gangguan dari Transmisi Simultan.
Menyediakan pengguna dengan memperpanjang umur baterai. Karena mentransmisikan hanya
sebagian waktu selama percakapan. Teknologi dengan biaya yang paling efektif untuk
mengkonversi Sistem Analog ke Digital.

Kekurangan:
Pengguna memiliki slot waktu yang telah ditetapkan. Ketika bergerak dari satu situs sel ke sel
lain, Jika semua slot waktu dalam sel ini penuh pengguna mungkin terputus. Bahwa mengalami
Multipath Distorsi. Untuk mengatasi Distorsi ini, batas waktu dapat digunakan pada sistem.
Setelah batas waktu kadaluarsa sinyal diabaikan.

B. GSM (Global System for Mobile Communication)


Global System for Mobile Communication (GSM mulanya singkatan dari Groupe
Spécial Mobile) adalah sebuah teknologi komunikasi seluler yang bersifat digital. Teknologi
GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam. Teknologi
ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu,
sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan
standar global untuk komunikasi seluler sekaligus sebagai teknologi seluler yang paling
banyak digunakan orang di seluruh dunia. GSM merupakan peningkatan dari TDMA.

Teknologi komunikasi seluler sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada
awal tahun 1980-an diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan
di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis,
sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson. Serta
sistem TACS yang beroperasi di Inggris. Namun teknologinya yang masih analog membuat
sistem yang digunakan bersifat regional sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain
tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem
teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan roaming antar negara). Teknologi analog yang
berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin
dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah
organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi
seluler yang dapat digunakan di semua negara Eropa. Organisasi ini
dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi
digital seluler yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile
Communication atau GSM.
GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi seluler
untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).
Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal
terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang
mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk
handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian
dalam memproduksi GSM.
Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya
yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan
teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz.
Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan
sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya
pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di
kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia.
Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon seluler analog yang
bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone).
Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi seluler membuat sistem
analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Eropa. Pengguna GSM
pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah
mencapai 1,5 miliar pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem
telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Di Eropa, pada awalnya GSM didesain untuk beroperasi pada frekuensi 900 Mhz. Pada
frekuensi ini, frekuensi uplinks-nya digunakan frekuensi 890–915 MHz, sedangkan
frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan
adalah 25 Mhz (915–890 = 960–935 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari
keduanya, maka didapatkan 125 kanal, di mana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal
untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam
pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk
memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba
menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan
frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai
frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan
sebutan GSM 1800, yang menyediakan bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 =
75 Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada
frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa,
standar-standar GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian
dikenal dengan nama GSM-R.

C. CDMA
Code division multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan
sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal
tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), tetapi
dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap
kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu
untuk melakukan pemultipleksan.
Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon seluler terutama yang berkaitan
dengan generasi ke-tiga (3G), CDMA menjadi teknologi pilihan masa depan[1].
CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang menggunakan skema akses
secara bersama ini,seperti yang diprakarsai oleh Qualcomm.
CDMA adalah sebuah teknologi militer yang digunakan pertama kali pada Perang Dunia II oleh
sekutu Inggris untuk menggagalkan usaha Jerman mengganggu transmisi mereka. Sekutu
memutuskan untuk mentransmisikan tidak hanya pada satu frekuensi, tetapi pada beberapa
frekuensi, menyulitkan Jerman untuk menangkap sinyal yang lengkap.
Sejak itu CDMA digunakan dalam banyak sistem komunikasi, termasuk pada Global
Positioning System (GPS) dan pada sistem satelit OmniTRACS untuk logistik transportasi.
Sistem terakhir didesain dan dibangun oleh Qualcomm, dan menjadi cikal bakal yang
membantu insinyur-insinyur Qualcomm untuk menemukan Soft Handoff dan kendali tenaga
cepat, teknologi yang diperlukan untuk menjadikan CDMA praktis dan efisien untuk
komunikasi seluler terrestrial.
Sejumlah istilah yang berbeda digunakan untuk mengacu pada penerapan CDMA.
Standar pertama yang diprakarsai oleh QUALCOMM dikenal sebagai IS-95, IS mengacu pada
sebuah Standar Interim dari Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications Industry
Association, TIA) yang terakreditasi oleh "American National Standards Institute" (ANSI)[1].
IS-95 sering disebut sebagai 2G atau seluler generasi kedua. Merk
dagang cdmaOne dari QUALCOMM juga digunakan untuk menyebut standar 2G CDMA.
Setelah beberapa kali revisi, IS-95 digantikan oleh standar IS-2000. Standar ini diperkenalkan
untuk memenuhi beberapa kriteria yang ada dalam spesifikasi IMT-2000 untuk 3G, atau seluler
generasi ketiga. Standar ini juga disebut sebagai 1xRTT yang secara sederhana berarti "1 times
Radio Transmission Technology" yang mengindikasikan bahwa IS-2000 menggunakan kanal
bersama 1.25-MHz sebagaimana yang digunakan standar IS-95 yang asli. Suatu skema terkait
yang disebut 3xRTT menggunakan tiga kanal pembawa 1.25-MHz menjadi sebuah lebar pita
3.75-MHz yang memungkinkan laju letupan data (data burst rates) yang lebih tinggi untuk
seorang pengguna individual, tetapi skema 3xRTT belum digunakan secara komersil. Yang
terbaru, QUALCOMM telah memimpin penciptaan teknologi baru berbasis CDMA yang
dinamakan 1xEV-DO, atau IS-856, yang mampu menyediakan laju transmisi paket data yang
lebih tinggi seperti yang dipersyaratkan oleh IMT-2000 dan diinginkan oleh para operator
jaringan nirkabel.
System CDMA QUALCOMM meliputi sinyal waktu yang sangat akurat (biasanya mengacu
pada sebuah receiver GPS pada stasiun pusat sel ("cell base station"), sehingga jam berbasis
telepon seluler CDMA adalah jenis jam radio yang semakin populer untuk digunakan pada
jaringan komputer. Keuntungan utama menggunakan sinyal telepon seluler CDMA untuk
keperluan jam referensi adalah bahwa mereka akan bekerja lebih baik di dalam bangunan,
sehingga menghilangkan kebutuhan untuk memasang sebuah antena GPS di luar bangunan.
Yang juga sering dikacaukan dengan CDMA adalah W-CDMA. Teknik CDMA digunakan
sebagai prinsip dari antarmuka udara W-CDMA, dan antarmuka udara W-CDMA digunakan di
dalam Standar 3G global UMTS dan standar 3G Jepang FOMA, oleh NTT
DoCoMo and Vodafone; namun bagaimanapun, keluarga standar CDMA
(termasuk cdmaOne dan CDMA2000) tidaklah compatible dengan keluarga standar W-
CDMA.Aplikasi penting lain daripada CDMA, mendahului dan seluruhnya berbeda dengan
seluler CDMA, adalah Global Positioning System, GPS.
Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interferensi. Di samping itu, sejumlah
pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spektrum frekuensi secara bersamaan karena
mempergunakan teknik pengkodean yang tidak bisa dilakukan pada teknologi GSM. Kapasitas
yang lebih tinggi untuk mengatasi lebih banyak panggilan yang simultan per channel dibanding
sistem yang ada. Sistem CDMA menawarkan peningkatan kapasitas melebihi sistem AMPS
analog sebaik teknologi selular digital lainnya. CDMA menghasilkan sebuah skema
spreadspectrum
yang secara acak menyediakan bandwith 1.250 KHz yang tersedia untuk masingmasing
pemanggil 9600 bps bit rate. Meningkatkan call security. Keamanan menjadi sifat dari
pendekatan spread spectrum CDMA, dan kenytaannya teknologi ini pertama dibangun untuk
menyediakan komunikasi yang aman bagi militer. Mereduksi derau dan interferensi lainnya.
CDMA menaikkan rasio signal-to-noise, karena lebarnya bandwith yang tersedia untuk
pesan. Efisinsi daya dengan cara memperpanjang daya hidup baterai teleponlah satu
karakteristik CDMAadalah kontrol power sebuah usaha untuk memperbesar kapasitas
panggilan dengan memepertahankan kekonstanan level daya yang diterima dari pemanggil
bergerak pada base station. Fasilitas kordinasi seluruh frekuensi melalui base-station base
station. Sistem CDMA menyediakan soft hand-off dari satu base-station ke lainnya sebagai
sebuah roaming telepon bergrak dari sel ke sel,melakukan soft handoff mengingat semua sistim
menggunakanfrekuensi yang sama.

Kualitas
Biaya panggilan lebih murah dan kualitas panggilan lebih baik.

Kekurangan
Tidak ada ketersediaan berbagai handset di CDMA seperti pada GSM. Code division
multiple access (CDMA) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema
pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan
waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara
mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada
dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk
melakukan pemultipleksan. Teknologi CDMA sendiri memiliki berbagai keuntungan jika
diaplikasikan dalam sistem seluler. Keuntungan-keuntungan tersebut antara lain:
a. hanya membutuhkan satu frekuensi yang dibutuhkan untuk beberapa sektor/cell
b. tidak membutuhkan equalizer untuk mengatasi gangguan spektrum sinyal

Anda mungkin juga menyukai