Anda di halaman 1dari 10

BAHAN DAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA

BAHAN BACAAN UAS


DRS. YUSUF IBRAHIM, M.PD., M.P.
APA SEKOLAH DASAR
 Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk lembaga
pendidikan pada jalur pendidikan formal yang melandasi
jenjang pendidikan menengah. Sekolah Dasar bertujuan untuk
meletakkan dasar kecerdasan pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut (Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006)
 Sekolah dasar menurut Waini Rasyidin (1993), adalah suatu
kesatuan atau unit lembaga sosial (social institution) yang diberi
amanah atau tugas khusus (spesific task) oleh masyarakat untuk
menyelenggarakan pendidikan dasar secara sistematis. Sekolah
dasar merupakan penggalan pertama selama enam tahun dari
pendidikan dasar sembilan tahun, oleh karena itu sekolah dasar
bukan hanya memberi bekal kamampuan intelektual dasar
dalam membaca, menulis dan berhitung saja, melainkan juga
sebagai proses mengembangkan kemampuan dasar peserta didik
secara optimal dalam aspek intelektual, sosial, dan personal
guna mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang berikutnya yaitu sekolah menengah
pertama.
IPA / SAINS
 Sains berasal dari kata Scientia yang berarti saya tahu. Istilah
sains (yang dalam bahasa inggris :science) mula-mula diartikan
sebagai pengetahuan dan kemudian berkembang menjadi
natural science (IPA atau ilmu kealaman). Dengan demikian
kata science diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah IPA
atau sains.
 Ditinjau dari sejarah, ilmu pengetahuan alam atau natural
science, sejak zaman Yunani kuno hingga abad yang lalu disebut
pula natural philosophy. Pada masa tersebut istilah science
digunakan sebagai sinonim dari philosophy, disamping itu
natural science dikenal pula sebagai moral science atau moral
philosophy yang biasanya disebut philosophy saja
 IPA sendiri lebih diarahkan pada pengetahuan alam berupa
“natural science” seperti fisika, kimia, biologi, dan ilmu
pengetahuan bumi dan antariksa (mencakup geologi, astronomi,
dan meteorologi) dengan segala macam cabangnya atau
perpaduannya
IPA atau sains sebagai ilmu berkaitan dengan mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja,
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan
 IPA = NATURAL SCIENCE IS A SYSTEMATIC AND FORMULATED
KNOWLEDGE DEALING WITH MATERIAL PHENOMENA AND
BASED MAINLY ON OBSERVATION AND INDUCTION

Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI pada KTSP 2006
meliputi aspek-aspek berikut.
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat
dan gas
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.

MATERI IPA SD PADA KURIKULUM 2013


Materi IPA di SD kelas I sd III terintegrasi dalam mata pelajaran
Bahasa Indonesia dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Pembelajaran dilakukan secara terpadu dalam tema dengan mata
pelajaran lain. Untuk SD kelas IV sd VI, IPA menjadi mata pelajaran
tersendiri namun pembelajaran dilakukan secara tematik terpadu.
Ruang Lingkup Materi IPA SD pada Kurikulum 2013
Tubuh dan panca indra, Tumbuhan dan hewan, Sifat dan wujud
benda- benda sekitar, Alam semesta dan kenampakannya, Bentuk
luar tubuh hewan dan tumbuhan, Daur hidup makhluk hidup,
Perkembangbiakan tanaman, Wujud benda, Gaya dan gerak, Bentuk
dan sumber energi dan energi alternatif, Rupa bumi dan
perubahannya, Lingkungan, alam semesta, dan sumber daya alam,
Iklim dan cuaca, Rangka dan organ tubuh manusia dan hewan,
Makanan, rantai makanan, dan keseimbangan ekosistem,
Perkembangbiakan makhluk hidup, Penyesuaian diri makhluk hidup
pada lingkungan, Kesehatan dan sistem pernafasan manusia,
Perubahan dan sifat benda, Hantaran panas, listrik dan magnet, Tata
surya, Campuran dan larutan.

Hakikat Sains/IPA
 Hakikat IPA adalah menyangkut tiga aspek pokok, dimana yang
satu tidak dapat dipisahkan dari yang lainnya, yaitu :
1. IPA sebagai produk/hasil yang berupa konsep-konsep, prinsip-
prinsip, dan hukum-hukum IPA.
2. IPA sebagai proses yang berupa cara-cara bagaimana memperoleh,
mengembangkan, merumuskan, memecahkan, dan
mempublikasikan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan hukum-
hukum IPA.
3. IPA sebagai pengembangan sikap ilmiah, maksudnya melalui IPA
mampu membangun sikap-sikap ilmiah siswa.

Sikap Ilmiah
 objektif, teliti, jujur, tekun, sabar, tidak tergesa-gesa dalam
menyimpulkan, berhati terbuka (bersedia mempertimbangkan
pendapat orang lain), bersikap tidak memihak terhadap suatu
pendapat tertentu tanpa alasan yang berdasarkan atas fakta, tidak
mendasarkan kesimpulan atas prasangka, tidak percaya pada
takhayul, dapat membedakan antara fakta dan pendapat,bersedia
mengkomunikasikan hasil penemuannya, dapat bekerja sama,
selalu ingin tahu.
BAHAN AJAR/MATERI PEMBELAJARAN
 Materi pembelajaran (instructional materials) adalah
sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip,
hukum, keterampilan, dan sikap serta nilai yang harus
dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang telah ditentukan dalam standar isi
untuk satuan pendidikan dasar maupun menengah.
 Menurut Rustaman, et.al.(2003) materi pembelajaran
merupakan dasar pijakan bagi pencapaian tujuan-tujuan dalam
pembelajaran yang mengembangkan siswa dalam tiga aspek,
yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang mengarah
kepada sistem pendidikan nilai dan moral.
 Dalam pelajaran IPA/sains sebagian besar materi pelajaran
adalah konsep-konsep dan konsep-konsep tersebut akan
kurang bermakna apabila terlepas satu sama lain, dan akan
lebih bermakna apabila disusun menjadi proposisi-proposisi
yaitu dua atau lebih konsep yang dihubungkan oleh kata
sambung sehingga membentuk satu pernyataan ( Widodo,
2007).
 Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran adalah
sekumpulan materi yang harus dibelajarkan, sedangkan kalau
ditinjau dari pihak siswa, materi pembelajaran adalah
sekumpulan materi yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
dievaluasi dengan menggunakan instrumen penilaian yang
disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar.
 Menurut White (1994), konsep-konsep yang terkandung dalam
materi bisa dengan mudah diterima oleh siswa, tapi bisa juga
ditolak karena siswa sudah membangun konsep tersebut pada
waktu belum masuk sekolah, terutama konsep-konsep yang
bersifat kongkrit. Semakin abstrak konsep yang terkandung
dalam materi pelajaran, maka semakin susah diterima oleh
siswa karena siswa belum melakukan konsepsi terhadap materi
yang abstrak tersebut.
Materi pembelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk
hubunganantara satu konsep dengan konsep lainnya yang
membentuk suatu pernyataan-pernyataan sebagai suatu
pengetahuan. Tugas guru dalam proses pembelajaran di kelas
diantaranya adalah menyajikan materi pembelajaran. Dalam
menyajikan materi pembelajaran guru dituntut untuk memahami
tidak hanya isi dari materi pelajaran saja, tetapi juga memahami
bagaimana materi pembelajaran itu dikemas dan disajikan untuk
siswa dalam berbagai bentuk (Grossman, 2005).
Materi pelajaran terdiri atas : fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, dan teori-teori.
Contoh Fakta
 Dalam sebuah akuarium terdapat enam ekor ikan dan tiga
batang tumbuhan air, tanpa kipas pengatur sirkulasi udara.
Setelah satu minggu, semua ikan mati, hal ini karena oksigen
yang dihasilkan tanaman tidak cukup untuk kebutuhan
bernapas keenam ekor ikan tersebut. Inilah faktanya
(Rustaman, dkk. 2003).
 Di dalam fakta tersebut terdapat konsep akuarium, konsep
populasi, konsep ikan, tumbuhan air, dll.
 Fakta itu memuat prinsip bahwa oksigen yang terlarut dalam air
akuarium diperlukan untuk bernapas ikan dan tumbuhan.
 Fakta itu mengandung teori bahwa setiap makhluk hidup harus
bernapas, tumbuhan air berperan sebagai produsen, dan ikan
berperan sebagai konsumen dalam ekosistem akuarium
tersebut.Untuk kehidupan ikan di dalam akuarium, harus selalu
tersedia oksigen.
 Dengan demikian dalam suatu fakta, terdapat konsep-konsep,
prinsip-prinsip, dan teori-teori.
KONSEP
 Konsep memiliki sejumlah atribut (tanda) tertentu. Contoh
konsep kursi memiliki atribut ada kakinya, ada bidang datarnya
untuk duduk, dll.
 Konsep serangga memiliki atribut adanya rangka luar, jumlah
kakinya tiga pasang atau enam pasang, dll.
 Jadi atribut adalah suatu tanda/ciri/sifat dari suatu konsep yang
membedakannya dari konsep yang lain.

PRINSIP
 Suatu pernyataan hubungan antara konsep yang satu dengan
konsep yang lain yang membentuk satu pengertian. Contoh :
serangga merupakan hama tanaman, oksigen yang terlarut
dalam air digunakan untuk bernapas ikan, dll (Rustaman, 2003).

HUKUM
 Hubungan antara variabel-variabel yang begitu tinggi dan
mendekati suatu kebenaran empiris yang mutlak.
 Fenomena alam yang memiliki kemiripan dengan hubungan
variabel-variabel dalam suatu hukum dapat digunakan untuk
memprediksi tentang hal-hal yang terjadi selanjutnya.
Berdasarkan aturan/hukum inilah lahir suatu teori (Rustaman,
dkk., 2003).

KETIKA SAYA MENDENGAR, DAN SAYA LUPA


(WHEN I HEAR, AND I FORGET)
KETIKA SAYA MELIHAT, DAN SAYA INGAT
(WHEN I SEE, AND I REMEMBER)
KETIKA SAYA MELAKUKAN , DAN SAYA MENGERTI/MEMAHAMI
(WHEN I DO, AND I UNDERSTAND)
LEARNING ONLY TAKES PLACE IF THE STUDENT WANTS
TO LEARN

MEDIA
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium, yang berarti perantara atau pengantar, dengan kata
lain Media adalah perantara atau pengantar pesan daripengirim ke
penerima.
Media yang dirancang dengan baik dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.
Media sebagai alat bantu visual:
• mendorong motivasi belajar
• memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak
• mempertinggi daya serap atau retensi belajar
 Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran.
 Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media
pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan
sebagainya. Sedangkan, National Education Association(1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar,
termasuk teknologi perangkat keras.
 Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi
terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media
pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk
mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar
pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi
dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu
audio-visual.
 Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi
semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan
internet.

Menurut Gerlach dan Ely (dalam Arsyad,2002:11) ciri media


pendidikan yang layak digunakan dalam pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Fiksatif (fixative property)
Media pembelajaran mempunyai kemampuan untuk
merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu
peristiwa/objek.
2. Manipulatif (manipulatif property)
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan
kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik
pengambilan gambar.
3. Distributif (distributive property)
Memungkinkan berbagai objek ditransportasikan melalui suatu
tampilan yang terintegrasi dan secara bersamaan objek dapat
menggambarkan kondisi yang sama pada siswa dengan stimulus
pengalaman yang relatif sama tentang kejadian itu.
• Media dapat berupa bagan, diagram, poster, model, benda
aslinya, radio, OHP, slide, televisi, film, video tape, dan lain-lain.
• Seorang guru dituntut untuk pandai memilih dan menggunakan
media agar proses belajar mengajar menarik dan
menyenangkan siswa.
MEDIA PEMBELAJARAN BISA BERUPA :
1. Media non elektronik : media asli (media segar dan awetan)
dan media model.
2. Media elektronik : OHP, LCD Proyektor (Liquit crystal display),
komputer, dll.
IPA SD mengandung konsep-konsep yang abstrak. Oleh karena itu
perlu adanya visualisasi konsep abstrak untuk membantu
pemahaman pada tingkat dasar. Oleh karena itu sangat dibutuhkan
media dalam pembelajaran IPA di SD.
• Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa
media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau
kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata
tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan
atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan
maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan
pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka
media film dan video bisa digunakan.
NILAI PRAKTIS MEDIA
• Memvisualkan yang abstrak (animasi peredaran darah)
• Menampilkan objek yang sukar didapat (binatang
buas/berbahaya)
• Menampilkan objek yang terlalu besar (gunung, lautan)
• Menampilkan objek yang tidak dapat diamati mata (mikro
organisme)
• Mengamati gerakan yang terlalu cepat (jalannya peluru)
• Mengamati gerakan yang terlalu lambat (mekarnya bunga)
• Memperdengarkan suara yang terlalu halus ( desis ular)
• Mengurangi resiko apabila objek berbahaya (misalnya proses
radiasi)
• Menyajikan informasi yang konsisten dan diulang sesuai dengan
kebutuhan.
• Membangkitkan motivasi belajar
• Dapat disajikan dengan menarik dan variatif
• Mengontrol arah maupun kecepatan peserta didik
• Menyajikan informasi belajar secara serempak dan dapat diulang
maupun disimpan menurut kebutuhan
• Mengatasi keterbatasan jarak, ruang dan waktu
• Peran media dalam proses belajar mengajar sangatlah penting
untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Media
pembelajaran yang efektif dapat menumbuhkan sikap ketertarikan
siswa terhadap suatu konsep
• Media pembelajaran IPA sebenarnya tidak sulit untuk
mendapatkannya, di sekitar sekolah atau lingkungan tempat tinggal
siswa banyak sekali objek yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran IPA. Kita jangan lupa bahwa IPA itu suatu ilmu
tentang alam kehidupan nyata, yang tentunya objek kajiannya
adalah hal-hal yang nyata pula. Bertitik tolak dari kenyataan ini,
tentulah media pengajaran yang paling cocok, mudah dan murah
adalah objek nyata pula
• Jenis media yang kita gunakan dalam IPA tergantung dari jenis
materi yang akan kita ajarkan :
• Kalau kita akan mengajarkan bentuk atau struktur dalam konsep
IPA (bentuk daun, bagian-bagian bunga, dll.), maka media
asli/gambar/model cocok untuk digunakan.
• Tapi kalau ingin mengajarkan suatu proses dalam konsep IPA
(peredaran darah, pernapasan, gerakan suatu benda, dll.), maka
media video atau animasi cocok untuk digunakan.
• Pembelajaran dengan media akan memberdayakan aktivitas hands-
on dan minds-on siswa.
• Misalnya ketika mempelajari konsep ikan, dan media ikannya
dihadirkan, maka siswa akan menggunakan banyak indra untuk
mempelajari ikan tersebut (hands-on), misalnya melihat,
menyentuh, meraba, membaui, sehingga secara otomatis
pikirannya pun akan jalan (minds-on).

Anda mungkin juga menyukai