Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI pada KTSP 2006
meliputi aspek-aspek berikut.
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat
dan gas
3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya dan pesawat sederhana
4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya.
Hakikat Sains/IPA
Hakikat IPA adalah menyangkut tiga aspek pokok, dimana yang
satu tidak dapat dipisahkan dari yang lainnya, yaitu :
1. IPA sebagai produk/hasil yang berupa konsep-konsep, prinsip-
prinsip, dan hukum-hukum IPA.
2. IPA sebagai proses yang berupa cara-cara bagaimana memperoleh,
mengembangkan, merumuskan, memecahkan, dan
mempublikasikan konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan hukum-
hukum IPA.
3. IPA sebagai pengembangan sikap ilmiah, maksudnya melalui IPA
mampu membangun sikap-sikap ilmiah siswa.
Sikap Ilmiah
objektif, teliti, jujur, tekun, sabar, tidak tergesa-gesa dalam
menyimpulkan, berhati terbuka (bersedia mempertimbangkan
pendapat orang lain), bersikap tidak memihak terhadap suatu
pendapat tertentu tanpa alasan yang berdasarkan atas fakta, tidak
mendasarkan kesimpulan atas prasangka, tidak percaya pada
takhayul, dapat membedakan antara fakta dan pendapat,bersedia
mengkomunikasikan hasil penemuannya, dapat bekerja sama,
selalu ingin tahu.
BAHAN AJAR/MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran (instructional materials) adalah
sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip,
hukum, keterampilan, dan sikap serta nilai yang harus
dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang telah ditentukan dalam standar isi
untuk satuan pendidikan dasar maupun menengah.
Menurut Rustaman, et.al.(2003) materi pembelajaran
merupakan dasar pijakan bagi pencapaian tujuan-tujuan dalam
pembelajaran yang mengembangkan siswa dalam tiga aspek,
yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang mengarah
kepada sistem pendidikan nilai dan moral.
Dalam pelajaran IPA/sains sebagian besar materi pelajaran
adalah konsep-konsep dan konsep-konsep tersebut akan
kurang bermakna apabila terlepas satu sama lain, dan akan
lebih bermakna apabila disusun menjadi proposisi-proposisi
yaitu dua atau lebih konsep yang dihubungkan oleh kata
sambung sehingga membentuk satu pernyataan ( Widodo,
2007).
Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran adalah
sekumpulan materi yang harus dibelajarkan, sedangkan kalau
ditinjau dari pihak siswa, materi pembelajaran adalah
sekumpulan materi yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
dievaluasi dengan menggunakan instrumen penilaian yang
disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar.
Menurut White (1994), konsep-konsep yang terkandung dalam
materi bisa dengan mudah diterima oleh siswa, tapi bisa juga
ditolak karena siswa sudah membangun konsep tersebut pada
waktu belum masuk sekolah, terutama konsep-konsep yang
bersifat kongkrit. Semakin abstrak konsep yang terkandung
dalam materi pelajaran, maka semakin susah diterima oleh
siswa karena siswa belum melakukan konsepsi terhadap materi
yang abstrak tersebut.
Materi pembelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk
hubunganantara satu konsep dengan konsep lainnya yang
membentuk suatu pernyataan-pernyataan sebagai suatu
pengetahuan. Tugas guru dalam proses pembelajaran di kelas
diantaranya adalah menyajikan materi pembelajaran. Dalam
menyajikan materi pembelajaran guru dituntut untuk memahami
tidak hanya isi dari materi pelajaran saja, tetapi juga memahami
bagaimana materi pembelajaran itu dikemas dan disajikan untuk
siswa dalam berbagai bentuk (Grossman, 2005).
Materi pelajaran terdiri atas : fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, dan teori-teori.
Contoh Fakta
Dalam sebuah akuarium terdapat enam ekor ikan dan tiga
batang tumbuhan air, tanpa kipas pengatur sirkulasi udara.
Setelah satu minggu, semua ikan mati, hal ini karena oksigen
yang dihasilkan tanaman tidak cukup untuk kebutuhan
bernapas keenam ekor ikan tersebut. Inilah faktanya
(Rustaman, dkk. 2003).
Di dalam fakta tersebut terdapat konsep akuarium, konsep
populasi, konsep ikan, tumbuhan air, dll.
Fakta itu memuat prinsip bahwa oksigen yang terlarut dalam air
akuarium diperlukan untuk bernapas ikan dan tumbuhan.
Fakta itu mengandung teori bahwa setiap makhluk hidup harus
bernapas, tumbuhan air berperan sebagai produsen, dan ikan
berperan sebagai konsumen dalam ekosistem akuarium
tersebut.Untuk kehidupan ikan di dalam akuarium, harus selalu
tersedia oksigen.
Dengan demikian dalam suatu fakta, terdapat konsep-konsep,
prinsip-prinsip, dan teori-teori.
KONSEP
Konsep memiliki sejumlah atribut (tanda) tertentu. Contoh
konsep kursi memiliki atribut ada kakinya, ada bidang datarnya
untuk duduk, dll.
Konsep serangga memiliki atribut adanya rangka luar, jumlah
kakinya tiga pasang atau enam pasang, dll.
Jadi atribut adalah suatu tanda/ciri/sifat dari suatu konsep yang
membedakannya dari konsep yang lain.
PRINSIP
Suatu pernyataan hubungan antara konsep yang satu dengan
konsep yang lain yang membentuk satu pengertian. Contoh :
serangga merupakan hama tanaman, oksigen yang terlarut
dalam air digunakan untuk bernapas ikan, dll (Rustaman, 2003).
HUKUM
Hubungan antara variabel-variabel yang begitu tinggi dan
mendekati suatu kebenaran empiris yang mutlak.
Fenomena alam yang memiliki kemiripan dengan hubungan
variabel-variabel dalam suatu hukum dapat digunakan untuk
memprediksi tentang hal-hal yang terjadi selanjutnya.
Berdasarkan aturan/hukum inilah lahir suatu teori (Rustaman,
dkk., 2003).
MEDIA
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium, yang berarti perantara atau pengantar, dengan kata
lain Media adalah perantara atau pengantar pesan daripengirim ke
penerima.
Media yang dirancang dengan baik dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.
Media sebagai alat bantu visual:
• mendorong motivasi belajar
• memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak
• mempertinggi daya serap atau retensi belajar
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran.
Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media
pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan
sebagainya. Sedangkan, National Education Association(1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar,
termasuk teknologi perangkat keras.
Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi
terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media
pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk
mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar
pertengahan abad Ke –20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi
dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu
audio-visual.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi
semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan
internet.