1. Pengertian Lotion
Lotion pelembab berfungsi menyokong kelembaban dan daya tahan air pada
lapisan kulit sehingga dapat melembutkan dan menjaga kehalusan kulit tersebut
(Mitsui, 1997). Lotion didefinisikan sebagai dua fase yang tidak bercampur,
distabilkan dengan sistem emulsi dan berbentuk cairan yang dapat dituang jika
ditempatkan pada suhu ruang (Schmitt, 1996)
2. Syarat Mutu Pelembab Kulit
Syarat mutu pelembab kulit menurut SNI-16-3499-1996
No Kriteria Uji Satuan Persyaratan
1. Penampakan - Homogen
2. pH - 4,5-8,0
3. Bobot jenis, 20˚C - 0,95-1,05
4. Viskositas, 25 ˚C cP 2000-50000
5. Cemaran mikroba Koloni/gram Maks 102
Daftar Pustaka
Ansel HC. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ibrahim F, penerjemah.
Jakarta: UI-Press. Terjemahan dari Introduction to Pharmaceutical Dosage
Forms.
[Depkes RI] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1993. Kodeks Kosmetik
Indonesia Ed ke-2 voLume I. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan.
Doerge RF. 1982. Serbaneka senyawa organik untuk farmasi. Di dalam Wilson,
Gilsvold. 1982. Buku Teks Wilson dan Gisvold Kimia Farmasi dan Medisinal
Organik Bagian II. Fatah AM, penerjemah. Semarang: IKIP Semarang Press.
Terjemahan dari Wilson and Gisvold’s Textbook of Organic Medicinal and
Pharmaceutical Chemistry.
Fessenden RJ, Fessenden JS. 1982. Kimia Organik. Ed ke-3. Pudjaatmaka AH,
penerjemah. Jakarta: Penerbit Erlangga. Terjemahan dari Organic Chemistry.
Glicksman M. 1983. Food Hydrocolloids. Florida: CRC Press.
Mitsui. 1997. New Cosmetic Science. NewYork: Elsevier.
Nussinovitch A. 1997. Hydrocolloid Aplications. London: Blackie Academic &
Professional
Polo KFD. 1998. A Short Textbook of Cosmeticology. Ed ke-1. Jerman: Verlag fur
Chemische Industrie.
Rieger M. 2000. Harry’s Cosmeticology. Ed ke-8. New York: Chemical Publishing
Co Inc
Schmitt WH. 1996. Skin Care Products. Di dalam: DF Williams and WH Schmitt
(Ed). 1996. Chemistry and Technology of Cosmetics and Toiletries Industry.
Ed ke-2. London: Blackie Academy and Profesional.