Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kelompok kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat yang selalu dilimpahkan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu. Makalah ini disusun dengan tujuan memahami apa yang terjadi di Kota
Manresa saat santo ignatius loyola melakukan perjalanan rohaninya.

Kelompok kami berharap semoga makalah ini berguna bagi pengembangan


pemahaman para pembaca dalam mempelajari apa yang dapat di pelajari dari kisah
santo ignatius loyola. Dan kelompok kami sangat terbuka terhadap kritik dan saran
mengenai makalah oleh para pembaca.

1
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………1
Daftar Isi………………………………………………………………...2
Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………..3
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Bab 2 Pembahasan……………………………………………………..4
Bab 3 Penutup…………………………………………………………….9
A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………10

2
Bab 1
Pendahuluan

Latar belakang masalah


Makalah ini di buat dengan bertujuan bagi kami untuk mendalami perjalanan
santo ignatius loyola dalam ziarahnya untuk melakukan pertobatan. Dengan
harapan kita semua dapat mengambil makna bagi kami para remaja supaya kami
para remaja dapat menjadi lebih baik dan hidup dengan penuh kasih

Rumusan masalah
● Apa tujuan ignatius berada di Manresa
● Apa yang sedang terjadi atau bagaimana kondisi kota manresa pada waktu
itu
● Apa yang dilakukan ignatius saat berada di Manresa
● Bagaimana kondisi gereja di Manresa pada saat itu
● Bagaimana relasi ignatius dengan gerejanya saat ignatius berada di manresa

Tujuan penulisan
Makalah ini ditulis berguna untuk menambah pengetahuan pembaca tentang
kisah ignatius ketika berada di manresa. Dan juga berguna untuk penulisan yang di
gunakan sebagai memori agar tidak menjadi musnah cerita perjalanan ignatius

3
Bab 2
Pembahasan

a. Tujuan Ignatius berada di Manresa

Semula ia tinggal di sebuah gua diluar kota dan bermaksud untuk tinggal hanya
beberapa hari, tetapi ternyata dia tinggal selama sepuluh bulan. Dengan tidak
memiliki bekal, ia pergi ke Manresa denganjalan kaki. Dia pergi ke Manresa
dengan tujuan meneruskan laku rohani dan mencatat pengalaman – pengalaman
rohaninya. Ia bertahan hidup dengan cara menginap ditempat penampungan
orang miskin. Untuk menopang hidupnya, ia mengemis. Dia menghabiskan
berjam-jam setiap harinya dalam doa dan juga bekerja di suatu balai perawatan.
Disalanah ide-ide yang sekarang dikenal sebagai Latihan Rohani mulai terbentuk.
Juga di pinggiran lekuk sungai inilah dia mendapatkan penglihatan yang dianggap
sebagai yang paling menonjol selama hidupnya. Penglihatan itu lebih merupakan
suatu pencerahan, yang mana dia nantinya mengatakan bahwa dia belajar lebih
banyak dalam satu kesempatan itu daripada seumur hidupnya. Ignatius tidak
pernah menjelaskan apa tepatnya penglihatan yang dialaminya tersebut, tetapi
agaknya merupakan peristiwa penglihatan Ilahi dengan kemuliaan-Nya sehingga
semua ciptaan tampak dalam sudut pandang yang baaru dan dia mendapat
makna yang baru dan relevansi, suatu pengalaman yang memungkinkan Ignatius
untuk melihat kehadiran Allah dalam segala hal.
4
Di Manresa, Ia mengalami campur tangan Allah yang luar biasa, yang
memurnikan jalan pertobatannya. Dia mengambarkan peristiwa di Manresa
sebagai dididik oleh Allah. Tepatnya, di jalan pertobatannya ia mengalami
pemurnian kesadaran dan sikap hati. Setiap manusia membutuhkan rahmat Allah
untuk pertobatan. hidup ini bermakna ketika diarahkan tidak hanya untuk
keselamatan diri sendiri melainkan juga bagi sesama.

b. Kondisi Kota Manresa

Manresa adalah ibu kota Comarca of Bages , yang terletak di pusat


geografis Catalonia , dan dilintasi oleh sungai Cardener . Kota ini adalah area
industri dengan industri tekstil , metalurgi , dan kaca . Tata letak pemukiman di
Manresa dibuat di sekitar basilika Santa Maria de Ia Seu. Santo Ognatius berhenti
untuk berdoa di kota itu dalam perjalanan kembali dari Montserrat pada tahun
1522. Ia juga mengunci diri disebuah gua selama 1 tahun, yang sangat berguna
bagu perumusan latihan rohaninya. Karena itu, kota ini adalah tempat ziarah bagi
umat Katolik.

Pada abad ke-12 Manresa dikatakan berisi 500 keluarga Yahudi , yang
kebanyakan tinggal di jalan sempit bernama "Grau dels Jueus," di dekat balai
kota, kuburan mereka, yang masih disebut "Fossana dels Jueus," berada di luar
kota. Pada abad ke-13 dan ke-14 orang-orang Yahudi di sana terlibat dalam
pembuatan, perdagangan, peminjaman uang, dan penanaman kebun - kebun
anggur dan perkebunan mereka. Permusuhan orang-orang Kristen terhadap
orang-orang Yahudi, yang berlaku di seluruh Katalonia, juga dinyatakan dalam
Manresa. Pada 1325, penduduk Kristen di kota itu berusaha mencegah orang
Yahudi memanggang roti Paskah mereka, sehingga yang terakhir wajib memohon
kepada Raja untuk perlindungan. Orang-orang Yahudi di Manresa tidak luput dari
penganiayaan umum tahun 1391, dan banyak dari mereka mengaku menerima
agama Kristen.Setelah 1414 relatif sedikit orang Yahudi yang tersisa di kota, dan
pada 1492 mereka menjual properti mereka untuk apa pun yang mereka bisa
dapatkan, dan meninggalkan negara itu. Pada awal abad ke-15 Manresa memiliki
30.000 penduduk; tiga abad kemudian, isinya hanya seperlima dari angka
itu. Beberapa anggota keluarga Zabarra tinggal di Manresa.

5
C. Yang dilakukan Ignatius di Manresa

Di Manresa ia terhenti 10 bulan tanpa direncana – maksudnya hanya menunggu


kesempatan kapan bisa bertolak ke Yerusalem tanpa diketahui, lewat Barcelona.
Di Manresa ia mencatat banyak pengalaman rohani. Ia mulai melakukan
kebiasaaan-kebiasaan :

- Ia mendapatkan sebuah gua di pinggir sungai Cardoner tempat ia


bermeditasi 7 jam sehari;

- Ia mengikuti misa dan menerima sakramen mahakudus setiap hari (sesuatu


yang tidak lazim di zaman itu).

- Ia mulai memberi silih pada dosa-dosa masa lampaunya dengan puasa dan
menyakiti diri

- Melawan kecenderungan lama untuk tampil gagah sebagai ksatria, sekarang


ia membiarkan rambut dan kukunya tumbuh liar

Pengalaman rohani dialaminya sebagai pendidikan dalam pembedaan roh:

– Pada umumnya ia merasakan kegembiraan yang tetap secara mendalam


(interior state of very steady joy)

Lalu muncul keraguan : dapatkah ia bertahan begini (matiraga) sepanjang hidup?

– disusul kegigihan yang kuat melawan godaan tsb.

– pengalaman depresi, perasaan tidak memperoleh ketenangan juga dalam


doa dan misa kudus

– depresi hilang, muncul kegembiraan lagi

– lalu skrupel, karena meragukan pengakuan yang telah dilakukan, apakah


sudah selengkapnya mengaku? Lalu mengaku dosa lagi berulang-ulang.

– semakin skrupel, karena merasuki pemikiran sampai mendetil pada


perbuatan-perbuatan yang dilakukannya di masa lampau, semakin gelisah
dan takut

6
– keinginan bunuh diri (karena skrupel), tetapi ada ketakutan bunuh diri
(karena dianggap dosa besar)

– memperkeras laku tapanya, tanpa mengurangi waktu doa dan ditambah


berjaga di wkatu malam

– mengaku dosa lagi, dan oleh imam disuruh menghentikan puasanya

– ingatan pada dosa lamanya begitu menguasai, tidak yakin bahwa sudah
mengaku dosa, mengaku dosa lagi dst.

– sampai kemudian dia sadar, seperti bangun dari tidur, bahwa pikiran-pikiran
itu datang dari roh jahat.

– berhenti mengaku dosa, hatinya mulai tenang

D. Situasi Gereja di tempat itu

Terdapat beberapa peristiwa – peristiwa penting dalam sejarah gereja di


Spanyol. Salah satunya adalah Kontra Reformasi. Adalah upaya gereja Katholik
untuk mereformasi gereja dan membangun kembali basis dukungannya demi
melawan ancaman protestan. Gerakan ini sangat sukses di Spanyol. John dari
Avila (1499-1569) memberikan Counter-Reformasi dengan beberapa strategi yang
paling kuat untuk kontrol sosial. Tulisannya tentang teori dan praktik pendidikan
melibatkan strategi yang fleksibel yang berfokus pada pembentukan moral
daripada regulasi perilaku yang memaksa. Dia sangat mendukung ordo Jesuit
baru. Ia membantu menggalang dukungan untuk dekrit Dewan Trent , khususnya
yang berkaitan dengan pendirian seminari-seminari keuskupan. Pada tahun
1620-an, Spanyol memperdebatkan siapa yang seharusnya menjadi santo
pelindung bangsa - pelindung Santo James Matamoros (pembantai Saint James
the Moor) atau kombinasi antara dia dan Santo Teresa Ávila yang baru
dikanonisasi. Promotor Teresa mengatakan Spanyol menghadapi tantangan baru,
terutama ancaman Protestanisme, dan masyarakat yang menurun di dalam negeri
dan membutuhkan santo pelindung modern yang memahami masalah-masalah ini
dan dapat memimpin bangsa Spanyol kembali. Pendukung Santiago

7
("santiaguistas") melawan dengan kejam dan memenangkan hari itu, tetapi Teresa
dari Avila tetap jauh lebih populer di tingkat lokal.

E. Relasi Ignatius dengan gereja pada saat itu

Orang – orang yang tidak mau sepaham dengan gereja dapat dibagi menjadi tiga
golongan. Pertama, orang – orang yang mempraktikkan mistisisme. Kedua, para
kaum heretik. Ketiga, mereka yang tidak puas akan gereja. Masih memegang
agama Katholik, kendati suka mengkritik gereja secara terbuka. Dengan situasi
gereja yang memiliki banyak kritik dari beberapa arah, Santo Ignatius datang
sebagai netral murni untuk gereja. Ia memberi anjuran guna membantu relasi
orang – orang kepada Tuhan dengan hidup menggereja. Ignatius tidam serta
mengartikannya dengan dunia paus, paea uskup, dan para imam. Dengan
pahamnya itu, ia menjadi pelayan Kristus di gereja, ia melayani para
retretandalam melakukan latihan rohani.. Dan dengan baiknya relasi Ignatius
dengan gereja, munculah paham antar kedua pihak yaitu “uno con el amer divino”
atau satulah adanya cinta ilahi.

8
Bab 3
Penutup
Kesimpulan

Dari beberapa cerita yang telah di paparkan dalam pembahasan dapat kita
simpulkan bahwa ignatius benar-benar mendalami pertobatannya melalui ziarah
panjang, dan salah satunya berada di kota manresa ini. Banyak kisah-kisah yang
terjadi yang membuatnya lebih baik lagi. Yang awalnya ia mengunjungi Manresa
hanya sebentar, namun malah menjadi titik pertobatan sebagai refleksi diri dan
mengevaluasinya. Merupakan sebuah bukti bahwa Tuhan akan selalu menciptakan
rencana – rencana yang tidak akan kita duga dan memberi sesuai pada waktunya.
Prinsip itulah yang harus kita jadikan sebagai acuan dalam menjalani hidup.
Bahwa sebenernya hidup kita ditentukan oleh Dia, dan akan membentuk diri
menjadi versi yang diinginkan -Nya. Oleh karena itu, poin yang dapat didapat
adalah putus asa tidaklah salah. Yanh salah adalah putus asa dan tidak bangkit.

Saran

Sebagai manusia yang hidup di zaman modern dengan mempelajari kisah kisah
masalalu seharusnya kita lebih menjadi orang yang baik, harus menjalani masa
masa yang menyulitkan kita dengan kesenangan kesenangan duniawi. Dan jikalau
sudah terjebak, maka dengan kembali ke jalan yang benar sesuai kehendak Tuhan
adalah opsi yang paling tepat.

9
Daftar Pustaka

- https://jesuits.org/spirituality?PAGE=DTN-20130520125033
- https://www.majalahutusan.com/single-post/2016/10/30/St-Ignasius-
Loyola-5-MANRESA-Dari-Manusia-Karung-Goni-Menjadi-Orang-Suci
- https://www.ignatianspirituality.com/ignatian-voices/st-ignatius-loyola/

10

Anda mungkin juga menyukai