Anda di halaman 1dari 16

EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PENILAIAN

DI SEKOLAH DASAR

Suharji
Lembaga Penjaminanan Mutu Pendidikan D.I. Yogyakarta
E-mail: suharjilpmp@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui keefektifan pelaksanaan


penilaian pembelajaran kurikulum 2013 di sekolah dasar di Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta; (2) mengetahui kendala pelaksanaan penilaian
pembelajaran kurikulum 2013 yang dilakukan pendidik (guru) di sekolah dasar
di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini merupakan
penelitian evaluasi, dengan model pendekatan instalasi desain-proses-produk.
Data dikumpulkan dengan angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi
penelitian yaitu sekolah dasar yang melaksanakan kurikulum 2013 di Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan subjek penelitian guru kelas. Data
penelitian yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian yaitu:
hasil evaluasi instalasi desain: 1) pemahaman standar penilaian pada perencanaan
terutama dalam merencanakan ulangan harian atau formatif pencapainnya 52%
kualifikasi cukup, masih sangat perlu ditingkatkan, 2) pengembangan metode
penilaian proses dan hasil belajar nilai capaiannya 71% kualifikasi cukup, masih
sangat perlu ditingkatkan. Evaluasi proses: evaluasi proses capainnya 73%
dengan kualifikasi cukup sangat perlu ditingkatkan. Evaluasi produk: 1) evaluasi
pengambilan keputusan berdasarkan hasil penilaian pemahaman peserta didik
capaiannya 80% dengan kualifikasi baik, perlu ditingkatkan; 2) pemanfaatan
hasil penilaian uintuk pelaporan terhadap orang tua cukup membanggakan nilai
capainnya 90% dengan kualifikasi amat baik, sehingga perlu dipertahankan.
Kata kunci: evaluasi, standar penilaian

Abstract: This study aims to: (1) to determine the effectiveness of the 2013
curriculum learning assessment implementation at the elementary school in
Sleman, Yogyakarta; (2) to know the constraints of the curriculum 2013 learning
assessment implementation conducted by teachers in primary schools in Sleman,
Yogyakarta. This study is an evaluation study, with a model approach Desaint
installation-process-product. Data were collected by questionnaires, observations,
interviews, and documentation. The research location is primary schools in the
district of Sleman that implemented the 2013 curriculum. The research subject
is classroom teachers. The research data were analyzed descriptively. Results
of the study are as follows: the results of the design installation evaluation: a).
understanding of the assessment standards on planning, especially in planning the
daily test or formative test get 52% with fair qualification, still need to be improved
. b). development of methods and learning outcomes assessment process get 71%
with fair qualification, still need to be improved. Evaluation process: evaluation
process gets 73% with fair qualification, need to be improved. Evaluation of the
product: a). evaluation of decision making based on the assessment results of
learners achievements understanding get 80% with good qualifications, needs to

65
Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015

be improved. 2). utilization reporting assessment results as a report to parents get


90% with very good qualifications, need to be maintained.

Keywords: evaluation, assessment standards

Pendahuluan pendidikan yaitu 1) perencanaan penilaian


Penyelenggaraan pendidikan yang peserta didik sesuai dengan kompetensi
diamanatkan dalam Undang Undang Nomor yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan prinsip penilaian; 2) pelaksanaan penilaian
Nasional diharapkan dapat mewujudkan peserta didik secara profesional, terbuka,
proses berkembangnya kualitas pribadi edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan
peserta didik sebagai generasi penerus konteks sosial budaya; dan 3) pelaporan
bangsa di masa depan, yang diyakini akan hasil penilaian peserta didik secara objektif,
menjadi faktor determinan bagi tumbuh akurat, dan informatif.
kembangnya bangsa dan negara Indonesia Standar penilaian pendidikan
sepanjang zaman. Membangun kehidupan sebagai acuan penilaian bagi pendidik,
bangsa masa kini dan masa yang akan datang satuan pendidikan, dan pemerintah pada
dapat dikembangkan berdasarkan warisan satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan
nilai dan prestasi di masa lalu. Hal tersebut dasar dan menengah. Pendidik profesional
kemudian diwariskan bagi kehidupan masa sangat menentukan prestasi peserta didik,
depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa, baik dalam kelas maupun di luar kelas.
masa lalu, masa sekarang, dan masa yang Hal tersebut sesuai dengan Permendikbud
akan datang menjadi landasan filosofis Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
pengembangan Kurikulum 2013. Penilaian.
Tiga dimensi kehidupan tersebut Salah satu tugas pendidik yaitu
berdampak pada pendidikan yang sebagai fasilitator. Sebagai fasilitator
senantiasa menempatkan peserta didik seorang pendidik dapat mengetahui tingkat
dalam lingkungan sosial budaya agar dapat kemampuan dan prestasi peserta didik.
mengembangkan kepribadian dan kualitas Oleh karena itu, pendidik harus melakukan
untuk kehidupan masa depan yang lebih penilaian kepada peserta didik sehingga
baik lagi. Standar Nasional Pendidikan guru mampu menyimpulkan peserta didik
berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, itu mengalami perkembangan yang positif
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan atau tidak.
dalam rangka mewujudkan pendidikan Salah satu bentuk penilaian yang
nasional yang bermutu. Standar Nasional digunakan yaitu penilaian kelas. Penilaian
Pendidikan terdiri atas 8 (delapan) standar, kelas merupakan suatu bentuk kegiatan
salah satunya yaitu Standar Penilaian yang pendidik yang terkait dengan pengambilan
bertujuan untuk mengendalikan mutu hasil keputusan tentang pencapaian kompetensi

66
Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian

atau hasil belajar peserta didik yang maksimalnya penggunaan panduan/petunjuk


mengikuti proses pembelajaran tertentu. Hal teknis yang dapat menjadi acuan bagi sekolah
tersebut memerlukan data sebagai informasi untuk melakukan analisis standar penilaian
yang diandalkan sebagai dasar pengambilan secara benar dengan hasil yang optimal.
keputusan berhubungan dengan sudah atau Hasil diskusi dengan teman sejawat
belum berhasilnya peserta didik dalam atau kolegial yang seprofesi sesama
mencapai suatu kompetensi. widyaiswara, pada umumnya menyatakan
Data yang diperlukan dapat dijaring pendidik masih ada yang mengalami
dan dikumpulkan selama pembelajaran kesulitan dalam menyusun instrumen
berlangsung melalui prosedur dan alat penilaian, melakukan penilaian proses dan
penilaian yang sesuai dengan kompetensi menindaklanjuti hasil penilaian, khususnya
yang akan dinilai, sehingga diperoleh potret/ untuk penilaian sikap. Beberapa pendidik
profil kemampuan peserta didik dalam yang melaksanakan kurikulum 2013 pada
mencapai sejumlah kompetensi dasar yang pertemuan dengan guru sasaran bulan Juni
tercantum dalam kurikulum. Penilaian tahun 2015, juga menyatakan hal senada yaitu
dilakukan secara holistik meliputi aspek mengalami kesulitan dalam merencanakan,
sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada melaksanakan, dan melaporkan untuk
setiap jenjang pendidikan, baik selama penilaian sikap.
pembelajaran berlangsung (penilaian Hasil penelitian terhadap pendidik
proses) maupun setelah pembelajaran usai di Semarang yang diadakan oleh FMIPA
dilaksanakan (penilaian hasil belajar). UNNES tahun 2013 diperoleh data: angket
Pada jenjang pendidikan dasar, pembinaan yang dibagikan terhadap pendidik, 87
karakter lebih diutamakan dari pada persen (20 dari 23 pendidik) mengalami
pembinaan akademik. kesulitan dalam memahami cara penilaian,
Berdasarkan laporan hasil 70 persen (16 dari 23 pendidik) kesulitan
pelaksanaan kegiatan bimtek pada tahun dalam pembuatan instrumen observasi, 66
2009 diperoleh data dan informasi antara lain persen (15 dari 23 pendidik) kesulitan dalam
sebagai berikut: 1) sebagian besar sekolah memahami model-model pembelajaran, dan
belum melakukan analisis standar penilaian, 79 persen (18 dari 23 pendidik) mengalami
meskipun dalam penyiapan perangkat dan kesulitan membuat instrumen penilaian.
pelaksanaan penilaian sudah mengacu pada Ini artinya pendidik di sekolah belum
berbagai ketentuan yang ditetapkan dalam sepenuhnya melakukan prinsip, prosedur,
standar penilaian; 2) sebagian besar pendidik dan teknik penilaian hasil belajar.
belum memahami manfaat/kegunaan hasil Permendikbud Nomor 104 Tahun
analisis standar penilaian. Selain itu, mereka 2014, Pasal 11 Ayat 6 tentang penilaian SD/
juga belum memahami tata cara pelaksanaan MI menyatakan bahwa laporan hasil belajar
analisis standar penilaian; dan 3) belum peserta didik dalam bentuk deskripsi. Salah

67
Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015

satu hal yang berubah dalam Kurikulum Metode Penelitian


2013 yaitu rapor pendidik yang tidak Penelitian ini merupakan penelitian
lagi menggunakan angka. Penilaian hasil evaluasi dengan fokus untuk menggali
belajar melalui penilaian autentik dan informasi mengenai keefektifan pelaksanaan
nonautentik menggunakan laporan capaian penilaian pembelajaran pada Kurikulum
hasil belajar dalam bentuk deskriptif. Pola 2013 dan kendala pelaksanaan standar
penilaian tersebut diyakini dapat membantu penilaian oleh pendidik yang berlokasi di
menilai kompetensi peserta didik secara kabupaten sleman D.I. Yogyakarta. Lokus
utuh dan menyeluruh yang meliputi aspek dalam penelitian ini yaitu pendidik di
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kabupaten Sleman dengan sampel guru
Bentuk penilaian autentik masih perlu kelas sekolah dasar (SD) negeri dan swasta
dipahami lebih mendalam oleh para yang menyelenggarakan Kurikulum 2013
pendidik. yang terdiri dari 14 sekolah, dengan jumlah
Berdasarkan kenyataan di atas, pendidik yang menjadi responden sebanyak
maka perlu dilakukan penelitian evaluasi 132 pendidik.
pelaksanaan standar penilaian pendidikan di Instrumen penelitian disusun
SD se-Kabupaten Sleman D.I.Yogyakarta, berdasarkan tujuan penelitian.Tujuan
dengan rumusan masalah: 1) Seberapa penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui
baik keefektifan pelaksanaan penilaian seberapa baik keefektifan pelaksanaan
pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang penilaian pembelajaran pada Kurikulum
dilakukan oleh pendidik (guru)?; 2) Apa saja 2013 di sekolah dasar di Kabupaten Sleman,
kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Daerah Istimewa Yogyakarta; dan 2) untuk
penilaian pembelajaran pada Kurikulum mengetahui apa sajakah kendala dalam
2013 yang dilakukan oleh pendidik (guru)?. pelaksanaan penilaian pembelajaran pada
Hal tersebut dapat digunakan untuk Kurikulum 2013 yang dilakukan pendidik di
memberikan informasi yang menyeluruh, sekolah dasar di Kabupaten Sleman, Daerah
objektif, dan akurat tentang kesesuaian Istimewa Yogyakarta.
pelaksanaan penilaian pendidikan dengan Berdasarkan tujuan penelitian
standar penilaian pada Permendikbud tersebut, komponen yang dievaluasi
Nomor 66 Tahun 2013. Di samping itu, menggunakan model kesenjangan yaitu: 1)
penelitian ini diharapkan dapat mengungkap installation design, gambaran keefektifan
berbagai permasalahan, kendala, hambatan, acuan standar penilaian dengan realita yaitu:
dan kekurangan yang dialami selama ini oleh perencanaan penilaian, pengembangan
pendidik. Dengan demikian dapat diketahui metode penilaian proses, dan pengembangan
cara pemecahan masalah sehingga pendidik metode penilaian hasil; 2) proses, gambaran
dapat meningkatkan kualitas kinerjanya. keefektifan acuan standar penilaian dengan
realita yaitu: pelaksanaan penilaian evaluasi

68
Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian

proses dan evaluasi hasil; dan 3) produk, informasi untuk menentukan pendidik
gambaran keefektifan acuan standar mencapai tujuan instruksional. Kirkpatrick
penilaian dengan realita yaitu: pengambilan (1996: 21), berpendapat tentang adanya
keputusan hasil penilaian, dan pemanfaatan empat tingkatan dalam melakukan evaluasi
hasil penilaian serta evaluasi untuk pelatihan yaitu 1) tingkatan yang paling luar
kepentingan pembelajaran. (pertama) yaitu tingkat reaksi; 2) tingkat
Teknik analisis data yang digunakan belajar; 3) evaluasi yang diarahkan pada
yaitu analisis deskriptif kuantitatif. Analisis pertumbuhan perilaku peserta diklat; 4)
deskriptif kuantitatif dilakukan dengan dampak pelatihan terhadap lembaga yaitu
tujuan untuk melihat keefektifan dalam perubahan tingkah laku dalam pekerjaan.
pelaksanaan penilaian pembelajaran pada Worthen & Sanders (1973: 19) menyebutkan
Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh para bahwa evaluasi adalah penentuan nilai sesuatu
pendidik yang melaksanakan Kurikulum termasuk di dalamnya mengumpulkan
2013 di Kabupaten Sleman. Pada analisis informasi yang dipakai untuk memberi
deskriptif kuantitatif, data yang berasal penilaian pada program, produk, prosedur,
dari angket yang berhasil dikumpulkan tujuan atau alternatif pendekatan yang
diolah, kemudian dianalisis dengan potensial yang dirancang untuk mencapai
metode persentase, untuk melengkapi data tujuan yang spesifik. Selanjutnya Posavac &
digunakan data kualitatif dari hasil diskusi/ Carey (1985: 20) mengatakan bahwa evaluasi
tanya jawab dan observasi beberapa guru program bisa membantu para manajer untuk
sasaran. Dari penyajian data dalam bentuk mempelajari program mana yang berhasil
persentase selanjutnya dideskripsikan dan dan program mana yang memenuhi populasi
diambil kesimpulan tentang masing-masing target. Progam evaluasi semacam ini bisa
komponen dan indikator berdasarkan kriteria membantu keputusan-keputusan yang dibuat
yang telah ditentukan. Besarnya persentase oleh administrastrator agar lebih objektif.
menunjukkan kategori tertentu tentang Evaluasi diperlukan untuk: 1) menemukan
informasi yang diungkapkan. Melalui apakah tujuan dapat dicapai, dan seberapa
perhitungan persentase yang diungkapkan jauh dapat dicapai; 2) menentukan
langsung dapat diketahui posisi masing- alasan keberhasilan dan kegagalan suatu
masing aspek dalam keseluruhan maupun program; 3) menemukan prinsip-prinsip
bagian-bagian masalah yang diteliti. yang melandasi keberhasilan program; 4)
Menurut Guba & Lincoln (1991: meletakkan dasar guna melakukan tindak
4), evaluasi adalah proses penentuan sejauh lanjut atas dasar keberhasilan teknik yang
mana perubahan perilaku betul-betul terjadi. digunakan; 5) melakukan eksperimen dan
Sedangkan Gronlund (1985:5) menjelaskan teknik-teknik tertentu guna meningkatkan
bahwa evaluasi adalah proses sistematis keefektifan; dan 6) merumuskan kembali
pengumpulan, analisis, dan interpretasi cara yang digunakan dalam mencapai tujuan

69
Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015

sesuai dengan temuan-temuan penelitian apa yang mungkin dilakukan?; 3) upaya


Dari berbagai uraian di atas, mana yang paling baik dilakukan untuk
dapat dipahami bahwa evaluasi program memecahkan masalah yang dihadapi?
merupakan suatu upaya yang dilakukan
Evaluasi model kesenjangan
untuk mengetahui seberapa baik keefektifan
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
program dengan membandingkan antara
keefektifan antara standar yang sudah
kriteria yang telah ditentukan (tujuan
ditentukan dalam program dengan
yang ingin dicapai) dengan hasil yang
penampilan aktual dari program tersebut.
dicapai. Evaluasi program bertujuan
Standar adalah kriteria yang telah
untuk mengetahui keberhasilan atau
dikembangkan dan ditetapkan dengan hasil
kegagalan suatu program serta merupakan
yang efektif, penampilan adalah sumber,
pengukuran keefektifan untuk memperoleh
prosedur, manajemen dan hasil nyata yang
informasi yang berharga melalui penilaian
tampak ketika program dilaksanakan. Untuk
input, proses, hasil pelaksanan (output),
mengetahui keefektifan pelaksanaan standar
merumuskan dan merancang kembali suatu
penilaian pendidikan di sekolah dasar se-
program, dan pengambilan keputusan.
Kabupaten Sleman, dipilih model evaluasi
Model evaluasi program yang kesenjangan atau descrepancy model yang
telah dikembangkan oleh para ahli disederhanakan. Secara garis besar hal-hal
untuk melaksanakan penilaian program, yang dievaluasi yaitu installation design,
diantaranya: model CIPP (Context, Input, proses, dan produk.
Process, and Product), model stake, model
Evaluasi installation design ditujukan
formatif dan sumatif, model Need Assesment
untuk menilai perencanaan penilaian dan
dan model kesenjangan. Model kesenjangan
pengembangan metode penilaian proses
diperkenalkan oleh Provus (1969:10).
dan hasil belajar yang dilakukan oleh
Pendekatan kesenjangan membahas
pendidik. Evaluasi proses ditujukan untuk
tentang pelaksanaan evaluasi dengan
menilai pelaksanaan penilaian proses dan
langkah-langkah yang perlu dilakukan
hasil belajar, sedangkan evaluasi produk
dan disederhanakan. Langkah-langkah
ditujukan untuk menilai pengambilan
tersebut meliputi: 1) installation design; 2)
keputusan berdasarkan hasil penilaian dan
proses; dan 3) produk. Kesenjangan apa pun
pemanfaatan hasil penilaian serta evaluasi
yang ditemukan melalui evaluasi, Provus
untuk kepentingan pembelajaran.
menganjurkan agar pemecahan masalah
dilakukan secara kooperatif antara Proses pendidikan bertujuan
evaluator dengan staf pengelola program. untuk mengembangkan potensi pendidik
Proses kerjasama yang dilakukan antara menjadi kemampuan dan keterampilan
lain membicarakan tentang: 1) mengapa tertentu. Perlu dipahami bersama bahwa
ada kesenjangan?; 2) upaya perbaikan pada dasarnya tidaklah mudah untuk

70
Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian

dapat mengakomodasikan kebutuhan penugasan, dan penilaian diri. Soal tes


setiap pendidik secara tepat dalam proses tertulis yang menjadi penilaian autentik
pendidikan. Perlu pemahaman bahwa yaitu soal-soal yang menghendaki peserta
setiap pendidik harus diperlakukan secara didik merumuskan jawabannya sendiri,
adil dalam proses pendidikan, termasuk seperti soal-soal uraian. Soal-soal uraian
di dalamnya proses penilaian. Untuk itu menghendaki peserta didik mengemukakan
proses penilaian yang dilakukan harus atau mengekspresikan gagasan dalam bentuk
memiliki asas keadilan, kesetaraan, serta uraian dengan menggunakan kata-katanya
objektivitas yang tinggi. Pernyataan sendiri secara tertulis, mengemukakan
tersebut mengandung pengertian bahwa pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan.
setiap peserta didik harus diperlakukan sama
Penilaian terhadap pengetahuan
dan meminimalkan semua bentuk prosedur
peserta didik dapat dilakukan melalui
ataupun tindakan yang menguntungkan
observasi pada saat diskusi, tanya jawab,
atau merugikan salah satu atau sekelompok
dan percakapan. Teknik ini merupakan
peserta didik. Di samping itu, penilaian
cerminan dari penilaian autentik. Penilaian
yang adil harus tidak membedakan latar
observasi dapat terjadi pada saat diskusi.
belakang sosial, ekonomi, budaya, bahasa,
Dalam hal ini pendidik dapat mengetahui
dan gender.
kemampuan peserta didik dalam kompetensi
Kurikulum 2013 menerapkan pengetahuan yang meliputi fakta, konsep,
penilaian autentik untuk menilai kemajuan dan prosedur. Hal tersebut juga dapat
belajar peserta didik yang meliputi sikap, dilihat melalui pengungkapan gagasan yang
pengetahuan, dan keterampilan. Sikap orisinal, kebenaran konsep, dan ketepatan
bermula dari perasaan (suka atau tidak penggunaan istilah/fakta/prosedur yang
suka) yang terkait dengan kecenderungan digunakan pada waktu mengungkapkan
seseorang dalam merespon sesuatu/objek. pendapat, bertanya, ataupun menjawab
Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai pertanyaan. Seorang peserta didik yang
atau pandangan hidup yang dimiliki oleh selalu menggunakan kalimat yang baik
seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga dan benar berdasarkan kaidah bahasa
terjadi perubahan perilaku atau tindakan menunjukkan bahwa yang bersangkutan
yang diharapkan. Cara yang dapat digunakan memiliki pengetahuan tata bahasa yang baik
untuk menilai sikap peserta didik, antara lain dan mampu menggunakan pengetahuan
melalui observasi, penilaian diri, penilaian tersebut dalam kalimat-kalimat baik secara
teman sebaya, dan penilaian jurnal. lisan maupun tulisan.

Teknik dan instrumen yang Kompetensi keterampilan terdiri


digunakan untuk menilai pengetahuan atas keterampilan abstrak dan keterampilan
antara lain melalui tertulis, observasi, konkret. Penilaian kompetensi keterampilan

71
Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015

dapat dilakukan dengan menggunakan: pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi


unjuk kerja, produk, proyek, tertulis, dan untuk kepentingan pembelajaran. Hal
penilaian diri. Pengamatan unjuk kerja/ tersebut untuk memberikan gambaran hasil
kinerja/praktik perlu dilakukan dalam penelitian yang komprehensif tentang hasil
berbagai konteks untuk menetapkan tingkat penelitian, data disajikan dalam bentuk grafik
pencapaian kemampuan tertentu. data hasil observasi, dan hasil wawancara
dalam bentuk deskripsi.
Penilaian proyek dapat digunakan
untuk mengetahui pemahaman, kemampuan Evaluasi installation design terdiri dari
mengaplikasi, kemampuan menyelidiki, perencanaan penilaian dan pengembangan
dan kemampuan menginformasikan suatu metode penilaian proses dan hasil belajar.
hal secara jelas. Penilaian proyek dilakukan Uraian evaluasi installation design sebagai
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, berikut.
sampai pelaporan. Penilaian produk Evaluasi perencanaan penilaian
meliputi penilaian kemampuan peserta didik dimaksudkan untuk mengevaluasi
membuat produk-produk, teknologi, dan perencanaan yang dilakukan pendidik
seni. Penilaian portofolio pada dasarnya sebelum melakukan penilaian yaitu ulangan
menilai karya-karya peserta didik secara harian atau formatif, tugas harian, ujian
individu pada satu periode untuk suatu tengah semester, ujian akhir semester serta
muatan pelajaran atau mata pelajaran. Pada penyampaian bentuk kriteria penilaian pada
akhir suatu periode, hasil karya tersebut awal semester. Hasil penelitian diperoleh
dikumpulkan dan dinilai oleh pendidik dan data sebagaimana digambarkan pada
peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi Gambar 1.
perkembangan tersebut, pendidik dan peserta
Berdasarkan hasil analisis diperoleh
didik sendiri dapat menilai perkembangan
hasil bahwa rerata persentase pencapaian
kemampuan peserta didik dan terus-menerus
dalam merencanakan penilaian sebesar
melakukan perbaikan.
61%. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam
Hasil Penelitian dan Pembahasan menyiapkan perencanaan penilaian diperoleh
kualifikasi cukup. Mencermati hasil
Data dari hasil penelitian analisis di atas untuk indikator menyiapkan
meliputi: 1) evaluasi installasion design sebelum melakukan penilaian capaiannya
yang terdiri dari perencanaan penilaian, sebesar 64% dengan kualifikasi cukup.
pengembangan metode penilaian proses, Hal ini menunjukan tidak semua pendidik
dan penilaian hasil belajar; 2) evaluasi merencanakan penilaian pembelajaran
proses meliputi: pelaksanaan penilaian pada Kurikulum 2013. Indikator prosedur
dan evaluasi proses dan hail belajar; dan ulangan harian atau formatif menunjukkan
3) evaluasi produk meliputi pengambilan pendidik kurang memperhatikan dalam
keputusan berdasarkan hasil penilaian dan

72
Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian

Gambar 1. Perencanaan Penilaian

memberikan tugas. Sebaran tugas mudah- instrumen yang dikembangkan tes maupun
sedang-sukar yang akan dikerjakan peserta nontes, sebaran soal mudah-sedang-sukar
didik, dan tugas yang diberikan tidak selalu untuk ujian tengah semester dan ujian akhir
didokumentasikan dalam daftar nilai. semester, penskoran soal tes, rubrik penilaian
Namun begitu, pendidik selalu memberikan non-tes, kesesuaian antara instrumen dan
motivasi. Indikator prosedur tugas harian kompetensi yang dinilai, penetapan kriteria
termasuk kriteria kurang yaitu pemberian penskoran hasil ulangan/ ujian/ tugas/ proyek
tugas kelompok, menilai menggunakan peserta didik, penelaahan dalam menyusun
rubrik, serta penilaiannya yang disepakati instrumen dan yang terakhir materi yang
pendidik dan peserta didik. Indikator diambil dari penyusunan instrumen. Data
prosedur UTS dan UAS, nilai capaiannya hasil penelitian disajikan pada Gambar 2.
sebesar 61% dengan kualifikasi cukup.
Indikator menyampaikan kriteria penilaian Dari hasil analisis evaluasi
di awal semester memiliki kualifikasi baik pengembangan metode penilaian proses dan
dengan nilai capaian sebesar 82%. hasil belajar diperoleh rerata sebesar 71%
Evaluasi pengembangan metode dengan kualifikasi cukup. Kualifikasi amat
penilaian proses dan hasil belajar yaitu baik dicapai pada indikator sebaran instrumen
mengevaluasi: pembuatan kisi-kisi ujian UTS dan UAS yang dikembangkan pendidik
tengah semester dan ujian akhir semester, yaitu memperhatikan sebaran soal mudah-
komponen kisi-kisi, ciri indikator pada sedang-sukar, dengan hasil capaian sebesar
instrumen yang dibuat pendidik, yang 88%. Keberadaan pedoman penyekoran
terlibat dalam penyusunan kisi-kisi, bentuk soal oleh pendidik capaiannya 98%, serta

73
Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015

Gambar 2. Pengembangan Metode Penilaian Proses dan Hasil Belajar

kesesuaian penetapan kriteria penyekoran 54%. Indikator yang nilai capaiannya di


hasil ulangan/ ujian/ tugas/ proyek peserta bawah 60%, dengan kualifikasi kurang,
nilai capaiannya sebesar 96%. Kualifikasi sangat memelukan peningkatan kompetensi
kurang diperoleh pada indikator bentuk pendidik (guru), sesuai dengan indikator
instrumen tes. Pendidik lebih banyak tersebut.
mengembangkan instrumen uraian singkat, Pelaksanaan penilaian proses dan
nilai capaiannya 52%. Pendidik tidak hasil belajar yang dievaluasi terdiri dari
melakukan penilaian mengunakan semua bentuk instrumen yang digunakan pendidik
bentuk instrumen tes. Hal ini disebabkan dalam penilaian tes dan nontes, tindakan
instrumen yang dibuat disesuaikan dengan setelah dilakukan penilaian tes dan nontes,
tutuntan kompetensi dasar. Instrumen tingkatan kemampuan dalam menilai,
nontes yang dikembangkan nilai capaiannya penilaian yang dilakukan pendidik dalam
58%, pendidik pada umumnya lebih pembelajaran sehari-hari, bentuk tes yang
banyak mengembangkan bentuk instrumen digunakan oleh pendidik, bentuk penilaian
observasi, dan lemah dalam instrumen keterampilan yang dilakukan pendidik, yang
berupa jurnal. Pendidik juga lemah dalam dinilai saat penilaian proses, penekanan pada
menelaah instrumen UTS dan UAS saat penilaian proses, apa yang dilakukan
dengan nilai capaian sebesar 57%. Pada pendidik saat memberikan tugas, bentuk
kesesuaian penyusunan soal dengan materi instrumen yang digunakan dan tindakan
ajar nilai capaian yang diperoleh sebesar pendidik pada penilaian aspek sikap,

74
Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian

pengetahuan dan keterampilan, instrumen menilai pengetahuan nilai capaiannya


yang digunakan untuk kegiatan ulangan 96%, sedangkan penilaiaan keterampilan
harian, instrumen yang digunakan untuk yang dilakukan pendidik selama proses
kegiatan domain praktik atau laboraturium, pembelajaran nilai capaiannya 86%.
instrumen yang digunakan untuk tes yang Hasil evaluasi kualifikasi dengan
mengungkap kemampuan tingkat tinggi, capaian kurang ada pada indikator: instrumen
serta teknik penilaian yang digunakan pada penilaian pendidik yang digunakan sehari-
akhir pembelajaran. Evaluasi hasil penilaian hari, instrumen penilaian unjuk kerja yang
pelaksanaan penilaian proses dan hasil disusun oleh pendidik tidak dilengkapi
belajar dapat dilihat pada Gambar 3. dengan daftar cek, nilai capaiannya 58%.
Hasil capaian untuk evaluasi Ulangan harian instrumen yang digunakan
pelaksanaan penilaian evaluasi proses dan untuk aspek pengetahuan pendidik
hasil belajar rerata capaiannya sebesar 73%, jarang menggunakan lisan, lebih banyak
dengan kualifikasi cukup. Jika dicermati mengungkap menggunakan uraian singkat
lebih dalam berdasarkan hasil analisis dan uraian bebas, dengan nilai capaian
hasil capaian dengan kualifikasi amat baik sebesar 57%.
terdapat pada hasil evaluasi: memberikan Evaluasi produk terdiri dari
motivasi pada penilaian proses pembelajaran pengambilan keputusan berdasarkan
dengan hasil nilai capaian sebesar 98%, hasil penilaian dan pemanfaatan hasil
pemberian tugas kepada peserta didik nilai penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
capaiannya sebesar 96%, aspek dalam pembelajaran. Uraian hasil evaluasi produk
melakukan penilaian oleh pendidik terutama sebagai berikut.
aspek pengetahuan nilai capaiannya sebesar Evaluasi pengambilan keputusan
93%, pemberian tugas kepada peserta didik berdasarkan hasil penilaian terdiri dari:
nilai capaiannya 96%, pendidik dalam apakah pendidik melakukan analisis setelah

Gambar 3. Pelaksanaan Penilaian Proses dan Hasil Belajar

75
Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015

melakukan penilaian proses?, apa saja yang penilaian yang dilakukan sesuai dengan
dianalisis oleh pendidik pada penilaian tujuan pembelajaran nilai capaiannya 98%,
proses?, apakah pendidik melakukan analisis kesesuaian dengan metode yang dipilih oleh
setelah melakukan penilaian hasil belajar?, pendidik nilai capaiannya 93%, sedangkan
apa saja yang dianalisis oleh pendidik pada pendidik mencatat kesulitan-kesulitan saat
penilaian hasil ?, apakah penilaian digunakan melakukan penilaian, dengan nilai capain
untuk pengambilan keputusan?, dan dalam 85%. Tidak semua pendidik melakukan
bentuk apa kepusan itu dilakukan?, apakah kajian atas hasil penilaian dengan nilai
pendidik memastikan bahwa penilaian capaian 79%, kualifikasi baik.
yang dilakukan sesuai dengan: kompetensi Pemanfaatan hasil penilaian dan
dasar, tujuan, metode yang dinilai, materi evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
pembelajaran yang dikembangkan?, apakah terdiri dari: apakah pendidik menentukan
pendidik mencatat kesulitan-kesulitan saat sendiri ketuntasan belajar peserta didik?, kapan
melakukan penilaian? dan apakah pendidik pendidik menentukan ketuntasan belajar?,
melakukan kajian atas hasil penilaian?. apakah pendidik mengkomunikasikan hasil
Hasil penilaian pengambilan penilaian ke peserta didik?, kepada siapa
keputusan berdasarkan hasil penilaian dapat pendidik menyampaikan?, apakah pendidik
ditampilkan pada Gambar 4. melaporkan hasil belajar peserta didik?,
Evaluasi pengambilan keputusan pendidik menindaklanjuti hasil penilaian,
berdasarkan hasil penilaian rerata capaiannya apa dasar pendidik menjadi dasar dalam
87% dengan kualifikasi amat baik. mempertimbangkan peserta didik yang
Kualifikasi amat baik dicapai pada indikator melakukan remedial?. Bagaimana strategi
kesesuaian kompetensi dasar dengan pendidik dalam melaksanakan remedial?,
penilaian yang dilakukan pendidik dengan komponen apa yang menjadi pertimbangan
nilai capaian sebesar 95%. Kesesuaian pendidik dalam merancang program

Gambar 4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Hasil Penilaian

76
Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian

pengayaan?, aspek apa saja yang dilaporkan/ Kata efektivitas biasanya digunakan
raport oleh pendidik?, serta sebagai acuan dalam kaitannya dengan manajemen
apa saja yang dilakukan pendidik hasil dan pendidikan, misalnya keefektifan
penilaian dan evaluasi pembelajaran? pengelolaan, keefektifan organisasi,
Hasil capaian pemanfaatan hasil keefektifan kepemimpinan, keefektifan
penilaian dan evaluasi untuk kepentingan program. Secara umum keefektifan
pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi dihubungkan dengan pencapaian sasaran
dapat digambarkan pada Gambar 5. yang telah ditentukan, atau perbandingan
Dari Gambar 5 diketahui bahwa dari antara hasil nyata dengan ideal (Cowan,
hasil capaian pemanfaatan hasil penilaian dan 1985). Menurut Fincher seperti yang dikutip
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran Cowan keefektifan menunjukkan pada
berdasarkan hasil evaluasi diperoleh rerata evaluasi terhadap proses yang menghasilkan
sebesar 73%, dengan kualifikasi cukup. suatu keluaran yang diamati. Dengan
Selanjutnya kualifikasi amat baik dicapai pada demikian keefektifan dapat diartikan sebagai
indikator bentuk laporan/rapor yang meliputi suatu ukuran yang menyatakan seberapa
sikap, pengetahuan, dan keterampilan jauh tindakan atau usaha mendatangkan
nilai capaiannya 90%, dengan kualifikasi hasil dan dapat mencapai tujuan dengan cara
amat baik. Nilai capaiannya kurang untuk yang tepat. Untuk menentukan keefektifan
indikator penentuan ketuntasan yaitu 39%. terhadap suatu diadakan evaluasi.
Hasil penilaian dikomunikasikan/ dilaporkan Keefektifan kegiatan pelaksanaan
kepada peserta didik, nilai capaiannya 55%, penilaian oleh pendidik dalam penelitian
pendidik jarang melaporkan kepada peserta ini dilihat dari hasil evaluasi: 1) keefektifan
didik dengan mendiskusikan hasil penilaian installation design; 2) efektivitas proses; dan
dan mendeskripsikan sesuai pencapaian 3) efektivitas produk. Untuk menentukan
kompetensi masing-masing pendidik . efektif atau tidaknya kegiatan yang telah

Gambar 5. Pemanfaatan Hasil Penilaian dan Evaluasi untuk Kepentingan Pembelajaran

77
Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015

dilakukan, maka hasil ketiga evaluasi pada indikator teknik penilaian sehari-
tersebut dikonfirmasikan dengan kriteria hari yang digunakan yaitu berupa jurnal
yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun untuk aspek sikap, aspek pengetahuan
kriteria yang digunakan berdasarkan pada belum menggunakan variasi dari bentuk
kriteria empiris yang dikembangkan di soal, dan aspek keterampilan penggunaan
lapangan dengan acuan/pertimbangan dari bentuk instrumen perlu ditingkatkan dengan
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). menyesuaikan tuntutan kompetensi dasar.
Dari hasil analisis data pada evaluasi Hasil evaluasi aspek sikap untuk
installation design, proses, dan produk dapat mengungkap penilaian kinerja masih
disajikan sebagai berikut. kurang, perlu ditingkatkan pemahamannya,
Keefektifan installation design terutama untuk penilaian fortofolio. Hasil
dilihat dari: 1) pencapaian perencanaan diskusi dan observasi peserta didik lebih
penilaian; 2). pengembangan metode banyak memperhatikan atau mengutamakan
penilaian proses dan pengembangan metode penilaian pengetahuan, padahal penilaian
penilaian hasil. Dari capaian dan kualifikasi pengetahuan, sikap dan keterampilan
hasil melalui analisis persentase, berdasarkan berdasarkan pada standar penilaian ada
kriteria yang telah ditetapkan. keseimbangan, khusus kelas rendah lebih
banyak pada penilaian sikap yaitu dalam
Rekap capaian hasil evaluasi
bentuk observasi dan jurnal untuk itu
installation design sebesar 66%, dengan
pendidik sangat perlu ditingkatkan dalam
kualifikasi cukup yaitu untuk: 1) perencanaan
hal pengetahuan dalam menyusun intrumen
sebesar 61% dengan kualifikasi cukup; dan
penilaian dan rubrik penilainya baik aspek
2) pengembangan metode penilaian proses
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
dan hasil belajar capaiannya sebesar 71%,
dengan kualifikasi cukup. Berdasarkan Keefektifan produk dapat dilihat dari:
kriteria keefektifan maka evaluasi terhadap: 1) pencapaian keberhasilan pengambilan
perencanaan penilaian, pengembangan keputusan berdasarkan hasil penilaian;
metode penilaian proses, dan penilaian hasil dan 2) pemanfaatan hasil penilaian dan
cukup efektif, untuk itu perlu ditingkatkan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
lagi dalam: merencanakan penilaian, Dari capaian dan kualifikasi hasil melalui
mengembangkan metode penilaian proses analisis persentase dan berdasarkan kriteria
dan hasil belajar. pengambilan keputusan berdasarkan
hasil penilaian dan pemanfaatan hasil
Keefektifan proses dapat dilihat dari
penilaian serta evaluasi untuk kepentingan
taraf pencapaian keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran diperoleh rekap capaian
penilaian, evaluasi proses nilai capaiannya
sebesar 80% dengan kualifikasi amat
73% dengan kualifikasi cukup efektif,
baik atau sangat efektif. Ini menunjukkan
untuk itu sangat perlu ditingkatkan terutama
pendidik sangat memahami pengambilan

78
Suharji - Evaluasi Pelaksanaan Standar Penilaian

keputusan berdasarkan hasil penilaian, penilaian dan pelaksanaan penilaian yang


pemanfaatan hasil penilaian, dan evaluasi dilakukan pendidik cukup efektif, begitu
untuk kepentingan pembelajaran. pula dengan pengambilan keputusan dan
pemanfaatan penilaian pembelajaran efektif;
Rekapitulasi dari hasil evaluasi: 1)
2) evaluasi keseluruhan perencanaan,
installation design: perencanaan penilaian
pelaksanaan dan pelaporan penilaian oleh
dan pengembangan metode penilaian
pendidik capaiannya termasuk dalam
proses dan hasil belajar; 2) proses:
kualifikasi cukup efektif; 3) kendala
pelaksanaan penilaian dan evaluasi proses
pelaksanaan penilaian pembelajaran
dan hasil belajar; 3) produk: pengambilan
di sekolah yaitu tidak semua pendidik
keputusan berdasarkan hasil penilaian,
mengikuti sosialisasi Kurikulum 2013 serta
serta pemanfaatan hasil penilaian dan
waktu pelaksanaanya yang singkat, sehingga
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran,
pemahaman pendidik terhadap standar
diperoleh capaian keseluruhan pelaksanaan
penilaian perlu mendapat perhatian.
standar penilaian oleh pendidik sebesar
73% dengan kualifikasi cukup efektif.
Ini berarti pemahaman dan pelaksanaan Daftar Rujukan
standar penilaian oleh pendidik masih perlu Arikunto Suharsimi 1996. Penilaian
ditingkatkan. Program Pendidikan. Yogyakarta:
Bina Aksara.
Hasil diskusi mengenai angket dan
Depdiknas. 2003. Undang-undang Nomor
observasi dengan pendidik terdapat kendala 20 Tahun 2003 tentang Sistem
yaitu bagaimana mendokumentasikan Pendidikan Nasional. Jakarta:
Kemdikbud.
ke dalam nilai harian, serta prosedur
_________. Peraturan Menteri Pendidikan
pembuatan soal UTS dan UAS. Hal ini Nasional Nomor 16 Tahun 2007
disebabkan karena di sekolah diterapkan tentang Standar Kompetensi
Akademik dan Kompetensi Guru.
dasar pembelajaran tematik dimana Jakarta: Depdiknas.
pembelajaran dikelompokkan dalam tema Fernades, H.J.X. 1984. Evaluation of
dan subtema. Ini berarti Kompetensi Dasar Educational Programs. Jakarta:
National Educational Planing,
(KD) yang digunakan dalam UTS dan UAS Evaluation and Curriculum
tersebar dalam tema dan sub tema, dan hal Development.
ini menyulitkan pendidik karena belum Gronlund, N. E. 1985. Measurement and
terbiasa. Evaluation in Teaching. London:
Collier Macmillan Publishers.
Guba, E. G. & Lincoln, Y. S. 1981. Effective
Simpulan Evaluation. San Francisco: Jossey-
Berdasarkan kajian teori, deskripsi Bass Publisher.
data, dan pembahasan yang telah Isaac, S., & Michael, B. W. 1982. Handbook
dikemukakan, maka diperoleh kesimpulan: in Research and Evaluation. San
Diego, California: EDITS Publishers.
1) hasil evaluasi terhadap perencanaan

79
Jurnal Pendidikan, Volume VI No: 02, Agustus 2015

Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan. Tayibnapis Farida Yusuf. Evaluasi Program.


2013. Petunjuk Penilaian Kurikulum Jakarta: Rineka Cipta.
2013. Jakarta: Kemdikbud.
Worthen, B. R. & Sanders, J.R. 1984.
_________. Peraturan Menteri Pendidikan Educational Evaluation Theory
dan Kebudayaan Republik Indonesia and Practice. Worthington: Jones
Nomor 54 Publishing Company.
Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah
_________. Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan
_________. Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 68 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum
_________. Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 81 A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum Pedoman
Umum Pembelajaran
_________. Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik Jenjang Sekolah Dasar dan
Menengah.
Kirkpatrick, D.L. 1996. Evaluating Training
Programs. San Francisco: Berrett
Kochler Publishers.
Posavac, E. J. & Carey, R.G. 1985. Program
Evaluation Methods and Case Studies.
New Jersey: Prentice-Hall.
Provus. 1969. The Discrepancy Evaluation
Model an Approach to Local Program
Improvement and Development.
Pennsylvania: Pittsburg Public
School.

80

Anda mungkin juga menyukai