Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN SEWA RUMAH

Nomor: __________________________

PERJANJIAN SEWA BANGUNAN Nomor: ______________________ ini dibuat dan


ditandatangani di _________________ pada hari ini, ___________ tanggal __ ____________ _____
(“Perjanjian”), oleh dan di antara:

1 Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :

Nomor KTP :
Selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama”.
2 Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :

Nomor KTP :
Selanjutnya disebut sebagai “Pihak Kedua”.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai
“Para Pihak”. Para Pihak dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai
berikut.

(1) Bahwa Pihak Pertama adalah perorangan yang memiliki dan menguasai sebuah
bangunan di atas tanah hak ______________ yang peruntukkannya digunakan
sebagai ____________________.
(2) Bahwa Pihak Kedua adalah perorangan yang bermaksud untuk menyewa
bangunan milik Pihak Pertama dan Pihak Pertama telah bersedia untuk
menyewakan bangunan tersebut kepada Pihak Kedua.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan dengan iktikad baik, Para Pihak dengan ini
sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Perjanjian ini dengan ketentuan-
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam pasal-pasal di bawah ini.

Pasal 1
Kesepakatan Sewa-Menyewa
Pihak Pertama dengan ini sepakat untuk menyewakan bangunan kepada Pihak Kedua
sebagaimana Pihak Kedua dengan ini sepakat untuk membayar harga sewa bangunan
tersebut kepada Pihak Pertama.

Pasal 2
Hak dan Kewajiban Para Pihak
(1) Hak dan Kewajiban Pihak Pertama

Halaman 1 | 8 Halaman
a. Pihak Pertama berhak untuk menerima pembayaran harga sewa dari
Pihak Kedua.
b. Pihak Pertama berkewajiban untuk menyerahkan hak penggunaan
bangunan kepada Pihak Kedua.
(2) Hak dan Kewajiban Pihak Kedua
a. Pihak Kedua berhak untuk menggunakan bangunan.
b. Pihak Kedua berkewajiban untuk melakukan pembayaran harga sewa
kepada Pihak Pertama.

Pasal 3
Bangunan
Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini adalah sebuah bangunan
permanen yang berdiri di atas permukaan tanah dengan ketentuan sebagai berikut.
(1). Jenis Hak Atas Tanah :
(2). Nomor Sertifikat Tanah :
(3). Nomor Surat Ukur Tanah :
(4). Luas Tanah (m2) :
(5). Lokasi Tanah : Provinsi :
Kabupaten/Kota :
Kecamatan :
Kelurahan :
Nama Jalan :
(6). Nama Pemegang Hak Atas Tanah :
(7). Nama Pemilik Bangunan :
(8). Luas Bangunan (m2) :
(9). Konstruksi Bangunan :
(10). Dinding Bangunan :
(11). Ruangan Bangunan :
(12). Jumlah Lantai Bangunan :
(13). Peruntukan Bangunan :
(14). Fasilitas Bangunan : a. Saluran air bersih dari ____________
b. Sambungan listrik sebesar _____
c. Sambungan telepon sebanyak ____
d. Sambungan jaringan internet
e. Tempat parkir
f. ____________________________________________
(“Bangunan”).

Pasal 4
Pelaksanaan Hak Sewa
(1). Pihak Kedua wajib untuk menggunakan Bangunan sesuai dengan peruntukan
bangunan dan karenanya Pihak Kedua dilarang untuk:
a. Menggunakan Bangunan untuk kegiatan yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, ketertiban umum, dan kesusilaan.

Halaman 2 | 8 Halaman
b. Menggunakan Bangunan untuk kegiatan lain di luar peruntukan
bangunan tanpa izin tertulis dari dari Pihak Pertama dengan
ketentuan:
i. Dalam hal Pihak Kedua melaksanakan hak menggunakan
Bangunan untuk kegiatan lain di luar peruntukan bangunan,
Pihak Pertama berhak untuk memerintahkan Pihak Kedua
untuk mengembalikan pelaksanaan hak menggunakan
Bangunan tersebut sesuai dengan peruntukan bangunan.
ii. Dalam hal Pihak Kedua tidak melaksanakan perintah Pihak
Pertama sebagaimana dimaksud dalam angka i huruf b ayat (1)
Pasal ini dalam jangka waktu selambat-lambatnya __
(____________) hari kalender sejak Pihak Pertama memberikan
perintah tersebut, Pihak Pertama berhak untuk mengakhiri
masa sewa secara sepihak.
iii. Dalam hal Pihak Pertama mengakhiri masa sewa secara sepihak
sebagaimana dimaksud dalam angka ii huruf b ayat (1) pasal ini,
Pihak Pertama tidak berkewajiban untuk mengembalikan
sebagian dari harga sewa untuk masa sewa yang belum
digunakan oleh Pihak Kedua.
(2). Pihak Kedua berkewajiban untuk menanggung atas biaya sendiri penggunaan
fasilitas bangunan seperti penggunaan salurah air bersih, sambungan listrik,
sambungan telepon, dan sambungan jaringan internet termasuk biaya-biaya
yang perlu dikeluarkan oleh seorang pengguna Bangunan yang meliputi tetapi
tidak terbatas pada uang kebersihan lingkungan dan uang keamanan
lingkungan.
(3). Dalam melaksanakan hak menggunakan Bangunan, Pihak Kedua wajib untuk
melaksanakan hak tersebut dengan sebaik-baiknya, seperti layaknya seorang
bapak rumah tangga yang baik dan karenanya Pihak Kedua berkewajiban
untuk:
a. Menjamin kebersihan Bangunan dan menjamin melakukan perawatan
Bangunan dengan baik.
b. Melakukan perbaikan-perbaikan atas segala kerusakan kecil bagian-
bagian dari Bangunan yang meliputi tetapi tidak terbatas pada pintu,
jendela, lantai, atap bangunan, ventilasi, saluran air, jaringan listrik,
dan jaringan telepon.
(4). Pihak Pertama berkewajiban untuk melakukan perbaikan atas kerusakan
bagian-bagian konstruksi bangunan yang menunjang berdirinya Bangunan
yang bukan disebabkan karena kesalahan dan/atau penggunaan Bangunan
oleh Pihak Kedua, yang meliputi tetapi tidak terbatas pada fondasi, kolom,
lantai, dan dinding Bangunan.
(5). Pihak Kedua dilarang untuk melakukan perubahan, membuat baru, atau
mengurangi bagian-bagian dari Bangunan tanpa izin tertulis dari Pihak
Pertama.
(6). Pihak Kedua dilarang untuk mengulangsewakan Bangunan kepada pihak
ketiga atau melepaskan hak sewanya berdasarkan Perjanjian ini dan
menyerahkannya kepada pihak ketiga tanpa kesepakatan tertulis dari Pihak
Pertama dengan ketentuan.
a. Dalam hal Pihak Kedua mengulangsewakan Bangunan kepada pihak
ketiga atau melepaskan hak sewanya dan menyerahkannya kepada
Halaman 3 | 8 Halaman
pihak ketiga tanpa kesepakatan tertulis dari Pihak Pertama, Pihak
Pertama berhak untuk mengakhiri masa sewa secara sepihak.
b. Pengakhiran masa sewa secara sepihak sebagaimana dimaksud dalam
huruf a ayat (6) pasal ini dapat dilakukan oleh Pihak Pertama dalam
jangka waktu selambat-lambatnya __ (_________________) hari sejak Pihak
Pertama mengetahui bahwa Pihak Kedua telah mengulangsewakan
Bangunan atau melepaskan hak sewanya dan menyerahkannya kepada
pihak ketiga.
c. Atas pengakhiran Masa Sewa secara sepihak sebagaimana dimaksud
dalam huruf a ayat (6) pasal ini, Pihak Pertama tidak berkewajiban
untuk mengembalikan sebagian Harga Sewa atas Masa Sewa yang
belum digunakan oleh Pihak Kedua.
(7). Para Pihak dengan ini sepakat bahwa Pihak Pertama berhak untuk melakukan
pengalihan hak atas tanah dan Bangunan kepada pihak lain selama Masa Sewa
dengan ketentuan.
a. Dengan dilakukannya pengalihan hak atas tanah dan Bangunan
tersebut tidak menyebabkan hubungan sewa-menyewa berdasarkan
Perjanjian ini menjadi berakhir dan Pihak Pertama berkewajiban untuk
mengalihkan segala hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini
kepada pemilik hak atas tanah dan bangunan yang baru.
b. Pihak Pertama dengan ini menjamin bahwa sebelum dilakukan
pengalihan hak dan kewajibannya kepada pemilik hak atas tanah dan
Bangunan yang baru tersebut sebagaimana dimaksud dalam huruf a
ayat (7) Pasal ini, Pihak Pertama bertanggung jawab atas segala
kerugian yang dialami oleh Pihak Kedua yang disebabkan oleh adanya
pengalihan hak atas tanah dan Bangunan tersebut.
c. Pengalihan hak atas tanah dan Bangunan tersebut wajib diberitahukan
oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua secara tertulis dalam jangka
waktu selambat-lambatnya __ (______________) hari kalender sebelum
dilakukannya pengalihan hak atas tanah dan Bangunan tersebut.
(8). Para Pihak dengan ini sepakat bahwa Perjanjian ini dan segala akibatnya tidak
akan berakhir dengan meninggalnya salah satu atau kedua belah Pihak yang
segala hak dan kewajibannya akan dilanjutkan kepada para ahli waris dari
Para Pihak.

Pasal 5
Serah Terima Hak Sewa
(1). Pihak Kedua berhak untuk menggunakan Bangunan sejak
diserahterimakannya hak menggunakan Bangunan oleh Pihak Pertama
kepada Pihak Kedua dengan ketentuan:
a. Serah terima hak menggunakan Bangunan tersebut dilakukan dengan
cara penyerahan kunci Bangunan kepada Pihak Kedua.
b. Penyerahan kunci Bangunan sebagaimana dimaksud dalam huruf a
ayat (1) Pasal ini dilakukan selambat-lambatnya pada saat Pihak Kedua
melakukan pembayaran Harga Sewa kepada Pihak Pertama.
c. Para Pihak dengan ini sepakat bahwa pada saat serah terima hak
menggunakan Bangunan, Bangunan tersebut dalam keadaan kosong
dan terawat baik.

Halaman 4 | 8 Halaman
(2). Pihak Kedua berkewajiban untuk mengembalikan hak menggunakan
Bangunan kepada Pihak Pertama dengan ketentuan.
a. Pengembalian hak menggunakan Bangunan tersebut dilakukan dengan
cara pengembalian kunci Bangunan oleh Pihak Kedua kepada Pihak
Pertama.
b. Pengembalian kunci Bangunan wajib dilakukan dalam jangka waktu
selambat-lambatnya __ (_________) hari kalender sejak berakhirnya masa
sewa.
c. Pada saat pengembalian kunci Bangunan dilakukan, Bangunan harus
seperti dalam keadaan ketika dilakukannya penyerahan kunci
Bangunan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.

Pasal 6
Masa Sewa
(1) Pihak Kedua berhak untuk menggunakan Bangunan untuk selama jangka
waktu __ (__________) tahun, yang dimulai sejak tanggal __ ___________ ___ dan
berakhir pada tanggal __ __________ ____ (“Masa Sewa”).
(2) Pihak Kedua berhak untuk mengajukan perpanjangan Masa Sewa kepada Pihak
Pertama dengan ketentuan:
a. Pihak Pertama berhak untuk mengajukan Harga Sewa, Masa Sewa serta
syarat dan ketentuan Perjanjian yang baru.
b. Pengajuan perpanjangan Masa Sewa tersebut wajib dilakukan oleh Pihak
Kedua kepada Pihak Pertama dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari kalender sebelum berakhirnya Masa Sewa.
(3) Untuk melakukan pengosongan Bangunan, Pihak Kedua berhak atas masa
tenggang selama jangka waktu __ (_________) hari kalender sejak berakhirnya
Masa Sewa dengan ketentuan, selama masa tenggang tersebut Pihak Kedua
masih berhak untuk menggunakan Bangunan.
(4) Para Pihak dengan ini sepakat bahwa pada prinsipnya pengakhiran Masa Sewa
sebelum berakhirnya Masa Sewa hanya dapat dilakukan dengan kesepakatan
bersama Para Pihak yang dibuat secara tertulis, tetapi masing-masing pihak
dapat mengakhiri Masa Sewa secara sepihak dengan ketentuan
a. Dalam hal Pihak Kedua mengakhiri Masa Sewa secara sepihak sebelum
berakhirnya Masa Sewa, Pihak Kedua tidak berhak untuk menuntut
kepada Pihak Pertama atas pengembalian sebagian Harga Sewa untuk
Masa Sewa yang belum digunakan.
b. Dalam hal Pihak Pertama mengakhiri Masa Sewa secara sepihak
sebelum berakhirnya Masa Sewa, Pihak Kedua berhak untuk menerima
uang penggantian dari Pihak Pertama sebagai berikut.
i. Pengembalian sebagian Harga Sewa untuk Masa Sewa yang
belum digunakan oleh Pihak Kedua.
ii. Ganti rugi materil sebesar Rp ________________ (________________
rupiah) untuk setiap 1 (satu) bulan Masa Sewa yang belum
digunakan oleh Pihak Kedua.
c. Dalam hal Para Pihak sepakat untuk mengakhiri Masa Sewa
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b ayat (4) Pasal ini,
berakhirnya Masa Sewa berlaku efektif dalam jangka waktu __

Halaman 5 | 8 Halaman
(_________________) hari sejak tanggal disepakatinya pengakhiran Masa
Sewa tersebut.
(5). Pihak Pertama berhak untuk mengakhiri Masa Sewa secara sepihak sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b angka ii dan Pasal 4 ayat (6)
Perjanjian ini.

Pasal 7
Harga Sewa
(1) Para Pihak dengan ini sepakat bahwa besarnya harga sewa adalah sebesar Rp
_______________________ (______________________ rupiah) yang pembayarannya wajib
dilakukan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama dalam jangka waktu
selambat-lambatnya pada saat dimulainya Masa Sewa (“Harga Sewa”).
(2) Pihak Kedua wajib untuk menyerahkan Uang Jaminan (security deposit) kepada
Pihak Pertama sebesar Rp ________________ (______________ rupiah) sebagai jaminan
pelaksanaan seluruh kewajiban Pihak Kedua dengan ketentuan:
a. Dalam hal setelah berakhirnya Masa Sewa Pihak Kedua masih memiliki
kewajiban kepada Pihak Pertama dan/atau kepada pihak ketiga terkait
dengan hak menggunakan Bangunan yang belum dilunasi, pelunasan atas
kewajiban tersebut akan dilakukan dengan Uang Jaminan.
b. Pihak Pertama wajib untuk mengembalikan sisa Uang Jaminan kepada
Pihak Kedua setelah dilakukannya pelunasan kewajiban Pihak Kedua
sebagaimana dimaksud dalam huruf a ayat (2) Pasal ini.
c. Pembayaran Uang Jaminan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama wajib
dilakukan bersamaan dengan pembayaran Harga Sewa.
d. Pengembalian sisa Uang Jaminan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua
wajib dilakukan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender
sejak berakhirnya Masa Sewa.
(“Uang Jaminan”)
(3) Harga Sewa tidak termasuk biaya-biaya yang wajib dikeluarkan oleh Pihak
Kedua untuk melaksanakan hak menggunakan Bangunan, yaitu yang meliputi
tetapi tidak terbatas pada biaya fasilitas air, listrik, jaringan telepon, jaringan
internet, uang keamanan lingkungan, dan uang kebersihan lingkungan.
(4) Pihak Pertama berkewajiban untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
atas tanah dan Bangunan.
(5) Pembayaran Harga Sewa dan Uang Jaminan dilakukan dengan cara transfer
antar bank dari rekening bank Pihak Kedua ke rekening bank Pihak Pertama
sebagai berikut.
Rekening Bank Pihak Pertama Rekening Bank Pihak Kedua
Nama Bank : Nama Bank :
Nomor Rekening : Nomor Rekening :
Atas Nama : Atas Nama :

Pasal 8
Pernyataan dan Jaminan

(1). Pihak Pertama dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa tanah dan
Bangunan:
a. Tidak sedang terlibat sengketa hukum apa pun dengan pihak mana pun.

Halaman 6 | 8 Halaman
b. Tidak sedang dijaminkan kepada pihak mana pun untuk jenis utang atau
kewajiban apa pun.
c. Tidak sedang berada di bawah penyitaan oleh pihak mana pun dan
karena sebab apa pun.
(2). Dalam hal pernyataan dan jaminan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal
ini tidak benar, Pihak Pertama dengan ini bertanggung jawab atas
ketidakbenaran dari pernyataan dan jaminan tersebut dan karenanya Pihak
Pertama dengan ini membebaskan Pihak Kedua dari tuntutan hukum apa pun
dan dari pihak mana pun terkait dengan ketidakbenaran dari pernyataan dan
jaminan tersebut dan Pihak Pertama berkewajiban untuk memberikan ganti rugi
kepada Pihak Kedua atas setiap kerugian yang diderita oleh Pihak Kedua karena
ketidakbenaran dari pernyataan dan jaminan tersebut.

Pasal 9
Force Majeure

(1) Dalam hal terjadi force majeure atau keadaan memaksa yang mengakibatkan
tidak terlaksananya kewajiban atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban
berdasarkan Perjanjian ini, Para Pihak dengan ini sepakat bahwa pihak yang
tidak melaksanakan kewajiban atau terlambat melaksanakan kewajiban
tersebut dibebaskan dari tuntutan atas kerugian pihak lainnya yang disebabkan
oleh tidak terlaksananya atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban tersebut.
(2) Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini yang
dialami oleh salah satu pihak wajib diberitahukan kepada pihak lainnya dengan
sarana komunikasi yang paling memungkinkan dalam jangka waktu selambat-
lambatnya __ (________) hari kalender sejak terjadinya keadaan force majeure
tersebut dan dalam hal pihak yang mengalami force majeure tersebut tidak
memberitahukannya dalam jangka waktu tersebut, keadaan force majeure
tersebut dianggap tidak pernah terjadi.
(3) Force majeure atau keadaan memaksa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal ini meliputi tetapi tidak terbatas pada:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, badai, angin topan,
tsunami, banjir besar, tanah longsor, dan kebakaran.
b. Keadaan yang bersifat masif seperti perang, huru-hara, pemberontakan,
dan wabah penyakit.
c. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang secara langsung
berdampak besar pada pelaksanaan Perjanjian.
d. Keadaan lainnya yang ditetapkan oleh otoritas berwenang sebagai force
majeure.

Pasal 10
Adendum

Segala perubahan ketentuan dan/atau penambahan ketentuan yang belum diatur


dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan disepakati lebih lanjut oleh
Para Pihak dan hasilnya akan dituangkan ke dalam suatu adendum yang
ditandatangani oleh Para Pihak yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Pasal 11
Penyelesaian Perselisihan
Halaman 7 | 8 Halaman
(1) Dalam hal terjadi perselisihan diantara Para Pihak sebagai akibat
dari pelaksanaan Perjanjian ini, Para Pihak dengan ini sepakat untuk
menyelesaikannya secara musyawarah dan kekeluargaan.
(2) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan tidak
mencapai kesepakatan dan/atau perdamaian, Para Pihak dengan ini sepakat
untuk menyelesaikannya secara hukum di Pengadilan Negeri _______________.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di tempat dan pada waktu
sebagaimana disebutkan di bagian awal Perjanjian ini dalam rangkap 2 (dua) dan
bermeterai cukup, masing-masing Pihak memeroleh 1 (satu) rangkap asli yang
kesemuanya memiliki kekuatan hukum yang sama.

Para Pihak,

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Meterai Tempel
Rp6.000

Halaman 8 | 8 Halaman

Anda mungkin juga menyukai